Beranda blog Halaman 2536

Seram! Rusia Diteror 25 Juta Serangan Hacker Selama Piala Dunia

Telset.id, Jakarta – Piala Dunia 2018 di Rusia telah rampung. Perancis keluar sebagai jawara. Namun, ada kabar yang tak sempat terungkap selama perhelatan akbar itu berlangsung, yang sebenarnya cukup “menyeramkan”, yakni serangan siber.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa panitia berhasil mencegah hampir 25 juta serangan hacker yang berupaya membobol informasi dan teknologi yang dipakai selama ajang Piala Dunia berlangsung.

Menurut NDTV, Senin (16/7/2018), seusai Prancis ditetapkan menjadi pemenang Piala Dunia 2018, Putin berterima kasih kepada perwakilan 55 agen keamanan dari 34 negara.

“Mereka membantu menjaga keamaan saat Piala Dunia 2018 berlangsung. Mereka pula yang turut menangkal 25 juta serangan siber dan tindakan kriminal sejenis,” ujar Vladimir Putin.

Untuk memastikan keamanan Piala Dunia, panitia selalu melakukan pengecekan venue, termasuk profil dua juta orang yang terdiri atas pekerja bangunan hingga sukarelawan.

“Petugas keamanan bertanggung jawab menyisir setiap lokasi. Mereka mendeteksi kemungkinan ancamanan radiasi, kimia, biologi, maupun ledakan, juga serangan siber,” imbuh Putin.

Putin mengklaim perhelatan Piala Dunia di Rusia berlangsung sukses. Ia berterima kasih kepada semua pihak, terutama para penggemar sepak bola dari seantero dunia.

Rencananya, Putin akan menetapkan kebijakan akses bebas visa ke Rusia sepanjang 2018 kepada para siapapun dari negara mana pun. Syaratnya, mereka harus “jatuh cinta” kepada Rusia. [SN/HBS]

Sumber: NDTV

Sudah Bangun Pabrik, iPhone Tetap “Letoy” di India

0

Telset.id, Jakarta – India menjadi pasar yang sulit bagi Apple. Strategi Apple memproduksi iPhone di India dengan harga miring ternyata tak mampu mendongkrak penjualan.

Apple memproduksi iPhone di India untuk menghindari pajak impor sehingga bisa menjualnya dengan harga murah. Namun, upaya itu tidak mempan karena peranti buatan Apple di India kurang laris.

Dilaporkan Ubergizmo, Senin (16/7), Apple hanya bisa menjual kurang dari satu juta iPhone di India pada semester pertama 2018. Tiga tenaga pemasaran Apple angkat kaki karena performa perusahaan melempem.

Informasi menyebut, pangsa pasar Apple di India hanya mencapai sekitar dua persen. Menurut laporan Counterpoint Research, Apple cuma berhasil menjual 3,2 juta iPhone di India pada tahun lalu.

Sebelumnya, Apple melihat potensi pasar yang besar di India untuk iPhone. Karena itu, Apple dikabarkan memulai perakitan iPhone di India dengan menggandeng salah satu mitranya, Wistron di Bengaluru, India.

Perakitan iPhone di India disetujui oleh menteri bidang IT India, Priyank Kharge. Ia menyambut baik rencana besar Apple untuk memulai proses perakitan iPhone di India pada Juni 2018 kemarin.

Apple merakit iPhone di India pkarena melihat potensi besar negara tersebut sebagai pasar setelah China. Negeri Bollywood memiliki populasi mencapai 1,25 miliar jiwa. India merupakan negara ketiga setelah China dan Taiwan sebagai basis produksi iPhone di luar AS.

Sumber: Ubergizmo

Perancis Juara, Streaming Piala Dunia Telkomsel Diunduh 4 Juta Kali

1

Telset.id, Jakarta –  Gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia telah usai, dengan menghasilkan Perancis sebagai juara sepakbola sejagat. Tak hanya Perancis yang “happy” usai Piala Dunia, tapi juga Telkomsel yang puas karena sukses menyiarkan ajang tersebut lewat aplikasi video digital MAXstream.

Menurut Telkomsel, selama penyelenggaraan Piala Dunia, MAXstream diunduh sebanyak lebih dari 4 juta kali, dimana 99% di antaranya merupakan pelanggan yang aktif menggunakan aplikasi tersebut untuk mengakses saluran Piala Dunia 2018 dan saluran lainnya.

Head of Digital Lifestyle Telkomsel Crispin Tristram mengungkapkan bahwa pihaknya mencatat, total penggunaan layanan data (payload) untuk saluran Piala Dunia di MAXstream mencapai 6,5 Petabyte.

Hingga saat ini kami mencatat MAXstream sudah berhasil mengakomodasi total waktu tonton (minutes played) sebanyak lebih dari  2 miliar menit,” jelas Crispin Tristram dalam keterangannya yang diterima Telset.id, Senin (16/7/2018).

Selama tahap  penyisihan grup, tutur Tristam, aksi dari kesebelasan favorit seperti Perancis, Inggris, Argentina, Brazil, Jerman dan Portugal menjadi  menjadi yang paling banyak ditonton para pengguna MAXstream.

Sedangkan hingga babak semifinal, pertandingan yang paling banyak ditonton adalah laga perempat final, yakni kesebelasan Perancis melawan Uruguay. Pertandingan tersebut menyedot perhatian 550.000 pengguna, dimana rata-rata penonton di tiap laga pertandingan adalah sebanyak 500.000 pengguna.

“Dalam kurun waktu yang sama, total pelanggan yang mengakses aplikasi MAXstream mencapai 1,1 juta per hari dengan rata-rata waktu akses selama 90 menit,” paparnya.

Crispin kemudian menutup bahwa ke depannya Telkomsel akan terus mengembangkan MAXstream sehingga bisa memberikan pengalaman digital lifestyle yang semakin berkualitas bagi pelanggan ketika menggunakan aplikasi ini.

Salah satunya adalah dengan menambah ragam konten video-on-demand dan saluran TV di aplikasi MAXstream, termasuk menghadirkan siaran olahraga terbaik dunia.

MAXstream sendiri merupakan one stop video portal dari Telkomsel yang berisi berbagai konten seperti film, TV show, olahraga maupun kartun dari berbagai saluran layanan video-on-demand dan saluran TV internasional.

Aplikasi ini sudah dapat diunduh dari Google Play maupun App Store, dan dapat dinikmati tanpa biaya tambahan. Paket ini tersedia dengan kuota mulai dari 2 GB hingga 20 GB. Pelanggan juga berkesempatan membeli Paket Ekstra Kuota VideoMAX 30 GB  seharga Rp 10. [HBS]

Smartphone Android Microsoft Segera Diluncurkan?

3

Telset.id, Jakarta Microsoft dikabarkan akan segera menghadirkan smartphone baru. Menariknya, smartphone itu tidak berjalan di platform Windows 10 Mobile, melainkan akan menggunakan sistem operasi Android.

Dilansir dari phoneArena, Senin (16/07/2018), kabar itu berembus dari seorang perwakilan Microsoft Store. Ia mengatakan bahwa perusahaan tengah menyiapkan smartphone Android terbaru dan peluncurannya kemungkinan akan dilakukan tahun ini.

Sayang, belum ada kabar lebih lanjut mengenai informasi kehadiran smartphone Android Microsoft. Pihak Microsoft juga belum memberikan keterangan terkait bocoran itu dari salah seorang karyawannya.

Sekedar informasi, selama ini Microsoft hanya menjadi aktor di balik layar dari produksi smartphone Android. Itu terjadi karena raksasa teknologi yang didirikan Bill gates ini mempunyai hak kekayaan intelektual atas sistem operasi tersebut.

Tak hanya menawarkan sejumlah aplikasi untuk perangkat Android via Google Play Store, Microsoft juga mempunyai berbagai aplikasi untuk pengguna iOS melalui App Store. Sebagian besar aplikasinya juga bersifat berbayar.

Microsoft sebenarnya memang tengah dikabarkan bakal memperkenalkan smartphone baru bernama Surface Phone dengan kode Andromeda. Namun, informasi menyebut, rumor itu tak akan pernah terjadi.

Alhasil, para penggemar Surface Phone langsung mengambil tindakan. Mereka membuat petisi di situs Change.org untuk menunjukkan berapa banyak orang yang benar-benar menunggu Andromeda.

Sekedar informasi, Surface Phone merupakan “proyek rahasia” Microsoft yang telah berlangsung selama dua tahun. Berbagai bocoran muncul, seperti desain hasil render atau rekayasa 3D. (SN/FHP)

Penerus iPhone X Gunakan Layar dari LG

Telset.id, Jakarta – Apple memang sudah dikabarkan akan segera meluncurkan tiga seri iPhone di tahun ini. Salah satunya merupakan iPhone dengan layar LCD berukuran 6,1 inch.

Nah, berdasarkan laporan dari Korea Selatan, Apple telah menunjuk LG sebagai pemasok utama panel layar LCD bagi smartphone tersebut. Dilansir dari GSMArena, Senin (16/07/2018), diperkirakan, LG akan mengirimkan sekitar 20 juta panel LCD kepada Apple untuk seri penerus iPhone X “paling murah” ini.

Dengan adanya kabar tersebut, otomatis LG kemungkinan besar akan menjadi pemasok tunggal layar iPhone terbaru. Sebab, beberapa waktu yang lalu santer dirumorkan bahwa Apple telah menunjuk LG sebagai pemasok potensial panel layar OLED untuk iPhone terbarunya.

Apple sendiri diperkirakan akan meluncurkan tiga seri iPhone terbarunya di paruh kedua tahun ini atau sekitar awal September mendatang. Ketiga seri iPhone 2018 ini akan mengusung desain yang sama dengan iPhone X, berikut dengan sistem keamanan dan gestur navigasinya.

Baca Juga: Menebak Harga iPhone 9, Paling Murah Rp 10 Jutaan?

Ketiga seri itu masing-masing adalah iPhone 6,1 inch yang kabarnya hanya dibekali satu kamera belakang dan tidak mendukung fitur potrait mode atau foto dengan efek bokeh. Menariknya, iPhone 9 akan dikemas seperti iPhone 5C yang memiliki warna-warna cerah seperti putih, biru, merah, oranye, hingga abu-abu.

Kemudian iPhone X (2018) yang jadi “seri penyegar” dari iPhone X. Smartphone ini akan ditambahkan beberapa hal seperti ROM lebih besar, sampai fitur-fitur yang baru.

Baca Juga: Siapkan Tiga iPhone Baru, Apple Pensiunkan iPhone X?

Sementara untuk versi tertingginya, Apple akan menyematkan layar berjenis OLED berukuran 6,5 inch dengan resolusi 1242 x 2688 piksel.

Layar tersebut juga akan mendukung fitur Split Screen, layaknya smartphone Android yang berjalan di Android 8.0 Oreo. Untuk sektor dapur pacu, digunakan prosesor Apple A12 yang akan menopang segala proses yang berjalan di atas iOS 12. (FHP)

Menkominfo Minta Operator Keluar dari Zona Nyaman, Kenapa?

0

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara meminta operator seluler untuk keluar dari “zona nyaman” mereka yakni pemikiran korporasi yang cenderung kurang terbuka. Langkah ini dinilai penting untuk menambah wawasan dan pemikiran perusahaan.

Ia pun juga mendorong operator untuk segera mencari cara yang tepat agar mereka mampu membantu pertumbuhan startup digital, yang dapat meningkatkan industri yang lebih sehat dan maju.

“Bagaimana mencari cara agar operator industri bisa mendorong adanya startup yang bisa meningkatkan industri yang lebih sehat dan lebih maju,” kata Menkominfo di Rapat Umum Anggota Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Senin (16/07/2018).

“Jika operator industri hanya memikirkan secara korporasi masing-masing, maka tidak akan keluar dari zona tersebut dan tidak akan pernah punya pemikiran yang lebih luas bagaimana membawa bisnis ini menjadi lebih maju,” sambung dia.

Baca Juga: Masih Baru, Startup Lady Gaga Dilirik Silicon Valley

Rudiantara berpendapat, dalam bisnis telekomunikasi perlu juga untuk memperhatikan persaingan sehat supaya iklim usaha yang baik tetap terjaga. Sebagai contoh menurutnya, jangan sampai terjadi perang tarif yang saling menjatuhkan sesama perusahaan operator seluler.

Untuk itu, ia mengaku bersedia untuk memberikan bantuan dengan cara memberikan insentif berupa diskon biaya fasilitas yang disediakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Insentif ini diharapkan bisa diteruskan ke masyarakat dalam berbagai bentuk, tidak harus dengan diskon tarif.

“Yang penting bagaimana caranya agar industri bisa maju dan kembalinya kepada market atau publik bukan dalam bentuk diskon besar-besaran tetapi dengan cara mengeluarkan produk-produk khusus yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata dia.

Baca Juga: Pemprov DKI Sediakan Coworking Space untuk Startup Digital

Selain itu, pria yang kerap disapa Chief RA ini juga menyoroti perihal peta jalan industri Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) ke depan, serta tiga hal penting yang harus menjadi fokus perhatian penyelenggara telekomunikasi.

Pertama menurut Chief RA adalah penyelesaian pembangunan Palapa Ring sebagai jembatan wilayah Indonesia Bagian Barat dengan Timur. Kedua adalah peningkatan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA), dan yang ketiga adalah penyiapan layanan berbasis digital. (WS/FHP)

Menkominfo Harap Startup dan Unicorn Masuk Bursa Saham

1

Telset.id,Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan pemerintah khususnya Kominfo dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan rintisan yang sudah mapan itu supaya mendaftar di bursa saham.

Dengan demikian, perusahaan lokal itu bisa menambah modal sekaligus meningkatkan standar kinerja mereka sesuai dengan standar internasional untuk mendulang investor besar domestik dan asing melalui penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO).

“Makanya saya berharap unicorn-unicorn lainnya berani masuk ke Bursa Efek Indonesia,” kata Menkominfo dalam keterangan resminya, Senin (16/7/2018).

Rudiantara mengaku senang dan memuji sikap para pimpinan, terutama Direksi NFC Indonesia karena memutuskan masuk ke pasar modal.  Langkah ini diharapkan bisa segeria diikuti startup dan unicorn lainnya.

“NFCX ini adalah perusahaan jasa teknologi informasi, digital dan telekomunikasi di Jakarta. (Ini) merupakan perusahaan kedua (unicorn) yang melantai di bursa,” ungkapnya.

Saat ini terdapat empat perusahaan rintisan yang menyandang gelar unicorn di Indonesia, antara lain Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia dan Traveloka. Namun belum semua perusahaan bernilai tinggi itu yang membuka kepemilikannya untuk umum melalui bursa saham.

Baca juga: Tujuh Startup Lokal Dapat Investasi Rp 710 Juta, Siapa Saja?

Oleh karena itu Menkominfo memberikan apresiasi terhadap NFC karena berani menjual kepemilikan usahanya ke public melalui IPO. Dengan masuknya perusahaan startup ke bursa, maka Unicorn dinilai patut mencontohnya dengan segera melalukan lPO mengingat memiliki nilai dan modal lebih tinggi.

“Walaupun mereka belum unicorn, tapi ada keberanian masuk ke bursa di Indonesia,” katanya menandaskan. [WS/HBS]

Lebih Aman Pakai Container atau Virtual Machine?

0

Telset.id, Jakarta – Untuk Anda yang menggunakan pusat data virtual alias virtual data center tentu tidak asing dengan istilah container dan mesin virtual atau virtual machine (VM). Pertanyaannya, mana yang lebih aman di antara keduanya?

Kedua perangkat lunak tersebut sebenarnya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, karena perbedaan cara kerja, walaupun tujuannya sama-sama mengisolasi beberapa fungsi komputer. Lalu lebih aman menggunakan apa?

Belum lama ini IBM Research telah menemukan bahwa Container sama-sama aman atau bisa lebih aman daripada VM. Demikian seperti dilansir dari ZDnet.

IBM Research Distinguished Engineer dan Pengembang Kernel Linux terkemuka James Bottomley menulis salah satu masalah terbesar dengan perdebatan tentang keamanan Container vs Hypervisor (VM) adalah bahwa tidak seorang pun telah benar-benar mengembangkan cara mengukur keamanan.

“Jadi perdebatannya adalah semua dalam istilah kualitatif (hypervisors merasa lebih aman daripada Container karena luasnya antarmuka), tetapi tidak ada yang benar-benar telah melakukan perbandingan kuantitatif. ” kata Bottomley.

Baca juga: IBM Berhasil Sematkan Data 300TB ke Pita Magnetik Berukuran Kecil

Untuk memenuhi kebutuhan ini, Bottomley menciptakan Profil Serangan Horisontal (HAP), yang dirancang untuk menggambarkan keamanan sistem dengan cara yang dapat diukur secara obyektif.

Disini Bottomley menemukan bahwa Docker Container dengan profil seccomp yang dibuat dengan baik (yang memblokir panggilan sistem yang tak terduga) secara kasar memberikan keamanan setara dengan hypervisor.

Bottomley memulai dengan mendefinisikan Vertical Attack Profile (VAP). Ini semua kode, yang dilalui untuk menyediakan layanan sepanjang jalan dari masukan ke pembaruan basis data ke keluaran. Kode ini, seperti semua program, mengandung bug.

Kepadatan bug bervariasi, tetapi semakin banyak kode yang Anda lewati, semakin besar peluang Anda untuk membuka celah keamanan. Stack security holes exploits, yang dapat melompat ke server fisik atau VM, adalah HAP yakni jenis lubang keamanan terburuk. Bottomley menyebut mereka berpotensi menghancurkan bisnis.

Lebih Aman Pakai Container Atau Virtual Machine?

Dia menjelaskan pendekatan kuantitatif untuk mengukur HAP adalah mengambil kerapatan bug dari kode Kernel Linux dan melipatgandakannya dengan jumlah kode unik yang dilalui oleh sistem yang berjalan setelah mencapai keadaan mantap (tidak tampak melintasi jalur kernel baru).

Singkatnya, Anda mengukur berapa banyak baris kode suatu sistem, apakah itu bare metal, VM, atau container – untuk menjalankan aplikasi yang diberikan. Semakin banyak kode yang dijalankan, semakin besar kemungkinan memiliki lubang keamanan HAP.

Dia melakukan tes ini dengan Docker, gVisor, sandboX; gVisor-kvm,  Container sandboX yang sama menggunakan KVM, hypervisor bawaan Linux. Kata Containers, open-source VM ringan dan Nabla, tipe Container IBM anyar untuk isolasi server yang kuat.

Bottomley menemukan runtime Nabla memiliki HAP lebih baik daripada hypervisor yang mengandung teknologi Kata. Itu berarti bahwa pihaknya telah mencapai sistem Container dengan HAP yang lebih baik (lebih aman) daripada hypervisor.

Bukan hanya proyek IBM, yang terbukti lebih aman. Dia juga menemukan, “Docker Container dengan profil seccomp yang dibuat dengan baik (yang memblokir panggilan sistem yang tak terduga) memberikan keamanan setara kasar ke hypervisor.

Baca juga: IBM Kembangkan Chip dengan Pemrosesan 5nm

Namun, titik sebenarnya bukanlah teknologi mana yang lebih aman. Itu karena masalah keamanan, kontainer dan VM yang paling parah memiliki tingkat keamanan yang sama.

Memang, Bottomley berpikir sangat mungkin untuk memiliki Container yang lebih aman daripada hypervisor dan meletakkan untuk beristirahat, tapi akhirnya argumen tentang itu adalah teknologi yang lebih aman.

“Langkah selanjutnya adalah menetapkan tingkat penuh paparan terhadap aplikasi jahat dan untuk melakukan itu, beberapa jenis pengujian fuzz perlu digunakan. Saya tidak berharap ini akan menjadi kata terakhir dalam perdebatan, tetapi dengan menjelaskan bagaimana kami melakukannya, saya harap orang lain dapat mengembangkan pengukuran kuantitatif juga,” pungkas dia. [WS/HBS]

Sumber: ZDNet

Microsoft Ingin Ada Regulasi untuk Teknologi Pengenalan Wajah

3

Telset.id, Jakarta – Meski teknologi pengenalan wajah sudah digunakan untuk berbagai hal, khususnya keamanan. Namun sampai sekarang belum ada regulasi khusus mengenai teknologi tersebut.

Melihat hal tersebut, Microsoft pun meminta kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) supaya ada peraturan tentang teknologi pengenalan wajah. Tak hanya itu, raksasa teknologi besutan Bill Gates ini juga ingin adanya Undang-undang (UU) yang mengatur teknologi itu.

“Kami percaya kongres harus membuat komisi ahli bipartisan untuk menilai cara terbaik untuk mengatur penggunaan teknologi pengenalan wajah di Amerika Serikat,” tulis Presiden Microsoft, Brad Smith seperti dikutip dari Channel NewsAsia, Senin (15/07/2018).

Smith juga menegaskan, meski Microsoft menghargai para perusahaan teknologi untuk membuat keputusan atas teknologi pengenalan wajahnya, akan tetapi lebih masuk akal untuk meminta pemerintah terpilih untuk mengawasi teknologi canggih yang terkoneksi internet itu.

Baca Juga: Ribuan Karyawan Minta Google Keluar dari Proyek AI Pentagon

“Teknologi pengenalan wajah menimbulkan masalah yang masuk ke jantung perlindungan hak asasi manusia yang mendasar seperti privasi dan kebebasan berekspresi,” tulis dia.

Sebelumnya pada Mei lalu, kelompok kebebasan sipil AS dikabarkan telah meminta Amazon untuk berhenti menawarkan layanan pengenalan wajah kepada pemerintah. Mereka memperingatkan kepada raksasa e-commerce besutan Jeff Bezos tersebut bahwa software itu bisa saja digunakan untuk menargetkan para imigran dan orang kulit berwarna secara tidak adil. (WS/FHP)

Xiaomi Mi 8 Explorer Edition Resmi Dijual, Harganya?

Telset.id, Jakarta – Setelah diperkenalkan pada Mei lalu, akhirnya Xiaomi Mi 8 Explorer Edition akan resmi dijual sebentar lagi. Edisi paling mahal dari seri Xiaomi Mi 8 ini nantinya bakal dijual pada tanggal 24 Juli mendatang di wilayah China.

Melansir dari phoneArena, Senin (16/07/2018), harga Xiaomi Mi 8 Explorer Edition yang telah ditetapkan untuk pasar China mulai dari dari USD 550 atau sekitar Rp 7,9 jutaan.

Masih belum diketahui apakah harga tersebut diberikan XIaomi untuk versi RAM 8GB dan ROM 128GB atau tidak. Sebab, sebelumnya muncul dua versi lain dari Mi 8 Explorer dengan pilihan RAM dan ROM berbeda di situs regulator China, TENAA.

Di situs tersebut terungkap jika Mi 8 Explorer Edition akan dibekali juga dengan pilihan RAM 4GB dan 6GB, serta ROM 64GB, 128GB, dan 256GB.

Baca Juga: Xiaomi Mi 8 Explorer Edition Versi Murah Segera Dijual?

Meski tidak ada penjelasan tentang konfigurasi RAM dan ROM pada smartphone tersebut. Namun kemungkinan konfigurasinya adalah RAM 4GB dan ROM 64GB untuk versi termurah, dan RAM 6GB/8GB serta ROM 256GB untuk versi termahalnya.

Hingga kini, belum ada informasi apakah Xiaomi akan menjual Mi 8 Explorer di luar China atau tidak. Walaupun demikian, Xiaomi memastikan seri “lebih murah” yakni Xiaomi Mi 8 akan dijual di wilayah Eropa.

Xiaomi Mi 8 Explorer Edition sendiri merupakan seri paling menarik dari jajaran smartphone Mi 8. Itu karena, Xiaomi menyematkan berbagai teknologi serta desain baru untuk smartphone ini.

Baca Juga: 3 Smartphone Flagship Xiaomi Terbaru, Semuanya Terjangkau!

Beberapa di antaranya adalah sensor sidik jari di dalam layar, serta desain body belakang yang tembus pandang, sehingga memungkinkan penggunanya untuk “mengintip” bagian dalam smartphone itu.

Di sektor dapur pacunya, Mi 8 Explorer Edition dibekali prosesor octa-core 2.8GHz Snapdragon 845, baterai berkapasitas 3,400 mAh dan sistem operasi MIUI 10 berbasis Android 8.1 Oreo.

Untuk bagian kameranya, Mi 8 memiliki kamera ganda dengan resolusi masing-masing 12MP yang telah didukung dengan dual PDAF dan juga sistem kamera berbasis Artificial Intelligence (AI). Sedangkan bagian depan, terdapat kamera beresolusi 20MP dengan adanya teknologi bernama AI Selfie. (FHP)

5 Cara Terhindar dari Ekstensi Chrome yang Berbahaya

Telset.id – Ekstensi di browser Chrome memang berlimpah. Banyak sekali ekstensi yang dapat digunakan untuk menunjang segala aktivitas pengguna Google Chrome saat mengakses dunia internet.

Namun sayangnya, ada banyak juga ekstensi Chrome yang dibuat bukan untuk mendukung aktivitas pengguna, melainkan membahayakan perangkat pengguna. Misalnya saja terdapat malware yang mampu mencuri password atau hal-hal yang merugikan bagi pengguna.

Nah karenanya, dalam tulisan kali ini Tim Telset.id akan memberikan cara-cara untuk terhindar dari ekstensi Chrome yang berbahaya. Sehingga Anda hanya menggunakan ekstensi yang aman tanpa harus khawatir adanya kejadian yang tak diinginkan. Yuk simak!

Jangan Install Ekstensi di Luar Chrome Web Store

Google sebelumnya telah memperingati pengguna Google Chrome untuk tidak memasang ekstensi di luar Chrome Web Store. Sebab, bisa saja ekstensi tersebut dapat membahayakan perangkat penggunanya.

Raksasa pencarian itu juga menyatakan bahwa pengguna yang terlanjur memasang ekstensi di luar Chrome Web Store, maka harus segera menghapus ekstensi tersebut dan mencari ekstensi alternatif atau yang serupa di layanan toko resmi Chrome itu.

Xiaomi Rilis Smartwatch Hybrid, Harganya Murah!

Telset.id, Jakarta – Mijia, salah satu perusahaan di ekosistem Xiaomi telah meluncurkan smartwatch hybrid bernama Mijia Quartz Watch. Disebut hybrid karena jam tangan ini menggabungkan tampilan klasik dengan beberapa fungsi ala smartwatch.

Dilansir dari Gizmochina, Senin (16/07/2018), Mijia Quartz Watch memiliki desain yang minimalis dengan ukuran diameter sekitar 40mm. Menariknya, tidak seperti smartwatch pada umumnya yang menampilkan ornamen digital di dalam layar, jam tangan ini malah menampilkan desain analog yang klasik.

Misalnya saja seperti tampilan informasi jumlah langkah kaki pengguna yang ditunjukkan oleh jarum kecil di bagian bawah. Sementara untuk dua jarum lainnya berfungsi sebagai penunjuk waktu.

Selain itu, terdapat fitur canggih lainnya di dalam Mijia Quartz Watch. Sebut saja seperti pengaturan waktu otomatis, waktu dunia, alarm, sampai notifikasi panggilan telepon yang semuanya dapat dilihat melalui aplikasi pada smartphone.

Baca Juga: Apple Watch Selamatkan Penggunanya dari Serangan Jantung

Untuk spesifikasinya, Mijia Quartz Watch ditenagai oleh baterai CR2430, Bluetooth 4.0 serta kemampuan diajak menyelam dengan kedalaman hingga maksimal 30 meter.

Terdapat tiga pilihan warna yang dapat digunakan oleh pengguna yakni warna putih dengan tali berwarna biru. Warna abu-abu dengan warna tali yang sama, serta warna hitam yang juga telah dilengkapi dengan pola CD yang dapat menunjukkan tekstur berbedaketika digunakan di bawah sinar matahari.

Baca Juga: Hands-on Oppo Find X: Flagship Penuh Inovasi

Diluncurkan esok hari (17/07/2018) waktu China, Mijia Quartz Watch bakal dibanderol dengan harga USD 52 atau sekitar Rp 740 ribuan. Jam tangan hybrid ini bakal dijual secara resmi di tanggal yang sama di toko resmi Xiaomi. (FHP)