Beranda blog Halaman 2493

Edan! Kucing Kripto Ini Laku Rp 2,5 Miliar

0

Telset.id, Jakarta – Perkenalkan CryptoKitty # 896775, namanya adalah Dragon (Naga).
Dia memiliki mata berwarna cokelat, warna dasarnya adalah cotton candy alias mirip kapas kembang gula.

Menurut cnet.com, Rabu (5/9/2018), Dragon adalah kucing digital dan Selasa kemarin seseorang membelinya setara dengan US$ 172.000 atau mencapai Rp 2,5 miliar. Ya, kucing rekayasa ini benar-benar terjual US$ 172.000 dalam dolar AS atau 600ETH (Ethereum) tepatnya.

baca juga: 5 Selebriti Hollywood yang Gencar Promosi Kripto

Dragon sekarang dimiliki oleh pengguna yang bernama Rabono. CryptoKitties alias kucing kripto pada dasarnya adalah koleksi digital yang dapat Anda kembang biakkan dan dari situ mereka berharga, misalnya, yang langka Magic: The Gathering Card sangat berharga. Atau kartu baseball yang langka.

Pada dasarnya, karena CryptoKitties berada di blockchain,  sedangkan Dragon (atau 896775) benar-benar unik dan tidak dapat direplikasi. Orang-orang di belakang CryptoKitties perlahan-lahan merilis kucing Gen 0 dan mereka dibatasi hingga 50.000, tetapi mereka dapat berkembang biak.

Ini berarti bahwa kucing Gen 0 cenderung paling berharga. Hal itulah mengapa penjualan DragonCryptoKitty adalah US$ 60 atau hampir Rp900 ribu. Harga rata-rata adalah US$ 9 atau setara Rp 134 ribu. Jika Anda melihat penjualan CryptoKitty yang sebelumnya besar, mereka memiliki satu kesamaan yakni semua sangat tua.

Jumlah uang terbanyak kedua yang dibayarkan untuk CryptoKitty adalah US$ 110.000 pada atau sekitar Rp 1,6 miliar pada Desember lalu (CryptoKitty # 2).  Pada hari yang sama, seseorang membayar US$ 107.000 untuk CryptoKitty # 4. Keduanya Gen 0.

Kedua kucing itu juga merupakan CryptoKitties pertama yang pernah dibuat dan karenanya memiliki nilai tinggi. Tetapi Dragon berbeda karena dia adalah # 896775, kucing digital generasi kesembilan.

Sulit untuk mencari tahu mengapa seseorang membayar begitu banyak untuknya. Bahkan jika dia imut sekalipun. CryptoKitties berkata bahwa mereka tidak mengomentari penjualan besar atau investasi secara publik, tetapi memberi tahu bahwa ada sejumlah alasan potensial untuk berinvestasi begitu banyak pada kucing digital yang tampaknya tidak berharga.

baca juga: Klub NBA Tambang Kripto untuk Bantu Warga Kulit Hitam

“Mungkin ada hubungan pribadi yang dimiliki pembeli dengan kucing atau penjual. Mungkin mereka benar-benar menyukai bagaimana Cryptokitty itu dilihat,” kata mereka.

sumber: CNET

Ebay Akan Jual Perlengkapan dan Memorabilia Olahraga di ESPN.com

0

Telset.id, Jakarta – Ada kabar baik untuk Anda penggemar olahraga yang juga gemar mengoleksi memorabilianya. Anda tak perlu repot lagi mencari peralatan olah raga dan memorabilianya karena akan tersedia di situs olahraga ESPN.com.

Menurut engadget.com, Rabu (5/9/2018), ESPN dan eBay telah bekerja sama untuk membuat perlengkapan, pakaian dan memorabilia olahraga terkini dapat diakses melalui ESPN.com.

baca juga: eBay Lengserkan PayPal sebagai Alat Pembayaran Utama

Rincian tentang bagaimana kerjasama kemitraan ini akan dilaksanakan belum banyak dikuak, tetapi ESPN mengatakan pengalaman belanja baru ini akan disampaikan melalui modul belanja terintegrasi secara kontekstual pada ESPN.com versi web dan seluler.

Apapun modul yang tidak jelas itu, tujuannya adalah untuk membuat produk eBay yang memiliki lisensi resmi lebih mudah ditemukan dan dibeli ketika para penggemar menjelajahi situs web ESPN.

“Ada beberapa hal yang orang lebih bersemangat daripada olahraga dan pakaian, memorabilia dan koleksi yang terkait dengan atlet dan tim favorit kami, telah menjadi bagian penting dari fandom olahraga,” ujar Chief Marketing Officer eBay America Suzy Deering.

ESPN dan eBay menurutnya menghubungkan komunitas olahraga terbesar di dunia dengan koleksi inventaris terkait terbesar untuk memberikan pengalaman berbelanja ketika melibatkan penggemar mereka.

baca juga: Sindir Facebook, Pria Ini Lelang Data Pribadi di eBay

“Baik ketika mereka akan mengikuti pertandingan besar atau ketika legenda olahraga ada di berita utama, kami akan membantu penggemar segera berbelanja saat ini,” kata dia.

Sebelumnya dalam sebuah pengumuman mengejutkan, eBay menyatakan tak akan lagi memprioritaskan PayPal. eBay memutuskan “melengserkan” PayPal sebagai alat pembayaran utama.

Kabar tersebut jelas cukup mengejutkan mengingat kedua perusahaan telah bekerja sama selama 15 tahun. Sebagai gantinya, eBay menunjuk Adyen untuk mengurusi lalu lintas keuangan.

Kendati demikian, seperti dilansir Slashgear, Jumat (2/2/2018), PayPal tetap bisa dipakai oleh pengguna eBay. Apalagi, kemitraan PayPal dan eBay masih berlangsung sampai musim panas 2020.

Konon, keputusan itu membuat saham eBay melonjak pada penutupan perdagangan di bursa Wall Street. Sebaliknya, saham PayPal terjun payung setelah pasar tak merespons positif kabar tersebut.

Lewat keterangan resmi, eBay mengatakan bahwa proses transisi pembayaran tersebut akan rampung dalam waktu secepat mungkin tanpa melanggar parameter kesepakatan dengan PayPal.

sumber: Engadget

Menkominfo: Pemerataan Akses Telekomunikasi Untuk SDM

0

Telset.id, Jakarta – Revolusi industri merupakan kesempatan untuk mendorong digitalisasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tetapi untuk mencapainya perlu dukungan berbagai aspek, seperti kebijakan, institusi dan sumber daya manusia (SDM).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan pihaknya saat ini berupaya melakukan pemerataan akses telekomunikasi di berbagai daerah untuk meningkatkan kualitas SDM.

baca juga: Menkominfo: Teknologi Bukan Solusi Utama Pengelolaan Bandara

“Kekuatan negara ini sebenarnya terletak pada sumber daya manusianya, maka kami terus bangun infrastruktur internet agar dapet dimanfaatkan oleh sektor pendidikan dan kesehatan di daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan) dan perbatasan Indonesia,” kata Menkominfo Rudiantara dalam keterangan resminya mengenai diskusi Pemerataan Infrastruktur Telekomunikasi dalam Mendorong Digitalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Terluar, Tertinggal, Terdepan, dan Perbatasan Indonesia yang diselenggarakan Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (Bakti) Kominfo,Selasa (3/9/2018).

Menurut Menkominfo Bakti telah berupaya maksimal memanfaatkan teknologi untuk membangun infrastruktur akses intenet cepat secara terus menerus. Dalam hal ini, BAKTI sudah buat policy atau aturan kebijakan mengenai pembangunan 1 base station (BTS) di setiap desa.

“Kami punya target tahun 2020 semua desa di Indonesia sudah terhubung dengan internet cepat,” imbuh Rudiantara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang ikut hadir di acara diskusi berpendapat selama ini pembangunan infrastruktur akses telekomunikasi di daerah 3T masih belum bisa dijangkau pengerjaannya oleh perusahaan swasta. Untuk itu pemerintah, melalui Kominfo, harus berperan penuh dalam upaya pembangunan tersebut.

“Daerah terpelosok di Indonesia yang terpencil itu, mereka tidak memiliki akses yang bisa dibangun oleh private sector,” tutur Sri Mulyani.

Direktur Bakti Kominfo Anang Latif menyatakan kinerja program pembangunan infrastruktur internet Palapa Ring di kawasan Barat Indonesia telah mencapai 100 persen alias sudah selesai. Saat ini pihaknya sedang menyelesaikan pembangunan Palapa Ring untuk wilayah Tengah dan Timur.

“Sedangkan wilayah tengah sudah 94 persen dan nantinya akan berlanjut ke bagian timur. Akan segera beroperasi pada akhir bulan September ini,” kata Anang.

Satelit Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer. Palapa Ring terdiri dari tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) serta satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

baca juga: Menkominfo: Internet Cepat untuk Ekosistem Ekonomi Digital

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring ditargetkan nantinya mampu menjangkau 440 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Sedangkan Bakti Kominfo, yang sebelumnya bernama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), merupakan satuan kerja di Kementerian Kominfo yang dibentuk untuk membangun jaringan akses telekomunikasi dan infornasi di daerah 3T.

Lembaga ini menargetkan ada 5.000 titik di kawasan 3T dapat memanfaatkan akses telekomunikasi dan informatika pada 2020 mendatang atau dikenal dengan nama Merdeka Sinyal 2020.

Nokia: Banyak Perusahaan Belum Siap Terapkan 5G

0

Telset.id, Jakarta – Ujicoba penerapan jaringan 5G di Indonesia sudah dilakukan selama momentum Asian Games 2018 oleh beberapa operator selular melalui bus otonom alias tanpa sopir yang mengelilingi stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan dan jaringan seluler berkecepatan tinggi. Ini menunjukkan bahwa operator seluler sudah siap untuk menerapkan teknologi internet berkecepatan sangat tinggi di dalam negeri.

Kendati demikian, President Director Nokia Indonesia Robert Cattanach mengklaim sebenarnya belum banyak perusahaan lokal yang siap menerapkan teknologi 5G, terutama dari sisi infrastruktur. Untuk itu pembangunan infrastruktur tersebut dinilai harus dipercepat dengan menggandeng semua pihak untuk mengantisipasi persaingan dari perusahaan asing yang diuntungkan dengan aplikasi jaringan super cepat itu.

baca juga: Australia Larang Vendor Asing Garap Jaringan 5G

“Indonesia harus mengambil peluang dalam teknologi 5G. banyak perusahaan di Indonesia yang belum siap infrastrukturnya untuk 5G padahal sebentar lagi banyak negara menerapkannya,”ujar Robert dalam acara Nokia 5G Innovation Day di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Menurut Robert, sebenarnya pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menggenjot pembangunan infrastruktur jaringan Palapa Ring untuk menyediakan internet cepat dan merata, termasuk jaringan 5G di berbagai daerah. Namun upaya tersebut dinilai masih akan berlangsung agak lama, sehingga perlu didorong oleh pihak lain, kususnya perusahaan swasta yang bisa menyediakan infrastruktur lebih cepat.

Dia juga menyoroti anggaran yang dipergunakan untuk menyiapkan jaringan berteknologi tinggi masih sangat rendah. Padahal di negara tetangga seperti Singapura, anggaran yang dibelanjakan untuk menyiapkan infrastruktur tersebut sangat tinggi, bahkan dibanding negara-negara tetangganya. Ini menunjukkan keseriusan negeri jiran itu dalam implementasi teknologi terkini mereka.

“Singapura adalah negara yang sangat-sangat kecil, hanya setitik dibandingkan Indonesia dari luas wilayahnya. Tapi negara kota ini menghabiskan anggaran yang sangat besar untuk teknologi, khususnya infrastruktur 5G, jauh lebih banyak dari negara lain yang berukuran lebih besar,” kata dia.

Head of End to End Mobile Practice Global Nokia Nils Kleeman menambahkan sebenarnya teknologi 4G LTE yang sudah diterapkan operator selular pada saat ini sudah cukup baik dan cepat. Namun tren perkembangan teknologi menimbulkan adanya tuntutan untuk menerapkan teknologi yang jauh lebih maju dan cepat.

baca juga: Huawei Kecewa Kebijakan Australia Soal 5G

Situasi saat ini menurutnya bisa menjadi kesempatan baik untuk semua pihak jika bisa memanfaatkan dengan tepat. Apalagi, kata dia, banyak negara yang juga bersiap memanfaatkan 5G untuk berbagai kepentingan industri dan bisnis mereka dengan melakukan serangkaian ujicoba.

“Ini kesempatan baik untuk berbagai pihak. 5G membuka peluang bisnis dan kesempatan barum tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia,” tukas dia.

Samsung: Usia Diatas 30 Tahun Lebih Memilih Speaker Hi-Quality

0

Telset.id, Jakarta – Samsung Electronics Indonesia mengklaim konsumen mereka yang berusia diatas 30 tahun lebih memilih untuk mendengarkan audio, terutama musik, melalui speaker berkualitas tinggi (hi quality) ketimbang headphone atau headset. Ini menjadi peluang perusahaan asal Korea Selatan itu untuk memperkenalkan produk speaker premium mereka di pasar dalam negeri.

AV Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia Harris Pranata Wijaya menyatakan speaker berkualitas tinggi seperti soundbar lebih dipilih usia yang biasanya sudah mapan dalam pekerjaannya karena bisa menikmati musik atau tayangan film lebih realistis. Hal ini didasarkan riset internal yang dilakukan raksasa teknologi Korsel itu tanpa merinci lebih lanjut.

baca juga: Penjualan Lesu, Samsung Hentikan Operasional Pabrik di China?

“Rupanya berdasarkan riset kami, pendengar usia 30 tahun keatas lebih suka pakai speaker berkualitas tinggi seperti soundbar Samsung Harman Kardon ini karena  suaranya lebih realistis dibanding headphone,” ujar Harris dalam acara peluncuran Samsung Harman Kardon Soundbar HW-N950 di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Dia berpendapat peluang untuk perangkat home entertainment premium seperti Samsung Harman Kardon Soundbar HW-N950 di Indonesia masih cukup terbuka. Pasalnya tren akses video on demand dan music streaming dalam tiga tahun belakangan ini mendorong penyedia kontan menawarkan tampilan video berdefinisi tinggi (HD) atau bahkan UHD 4K.

Dengan membaiknya kualitas streaming musik hingga 320 kbps yang menghasilkan suara lebih kaya dan jernih, maka penggunaan speaker berkualitas tinggi dinilai semakin penting untuk memberikan sensasi tersendiri dalam menyaksikan film atau mendengarkan musik. Konsumen berduit juga dinilai tak lagi sayang untuk merogoh koceknya demi menikmati kualitas audio prima, yang tak bisa didapat pada speaker standar televisi mereka.

“Kami memahami bahwa konsumen menginginkan pengalaman terbaik dalam menikmati konten masa kini. Kami berkolaborasi dengan Harman Kardon untuk mengedepankan keahlian Samsung dalam solusi Home Entertainment dengan kualitas suara premium mereka yang terbukti menjadi innovator perangkat audio selama 65 tahun,” jelas dia.

baca juga: Review Samsung Galaxy A6+: Ponsel Bagus, tapi Kemahalan

Harris juga optimistis bisa mencapai sektidaknya 50 persen pasar sundbar secara keseluruhan dengan adanya produk anyar tersebut. Kendati pangsa pasar tersebut turun dari 70 persen dari 2013 lalu, karena banyak produk pesaing membanjiri pasar, namun pemasukan perusahaan tetap naik karena nilai pasarnya sudah naik 3 kali lipat.

“Walaupun sekarang marketnya hanya 50 persen, tapi pasarnya naik 3x lipat jadi kami juga ikut senang,”pungkas dia.

Apple Daftarkan Paten “Anti Gosong” untuk Apple Watch

0

Telset.id, Jakarta – Sejak kali pertama dihadirkan, smartwatch Apple Watch belum memiliki mode Always-On Display. Padahal, mode tersebut sudah dipakai oleh smartwatch keluaran brand lainnya.

Seperti diketahui, mode Always-On Display memungkinkan layar perangkat khususnya smartwatch untuk menyala secara terus-menerus. Dengan mode ini, smartwatch bisa tetap menampilkan informasi kepada pengguna.

Namun mode ini kerap mendapatkan masalah yang “cukup merusak”. Masalah yang dimaksud adalah layar OLED pada smartwatch terkadang mengalami burn-in atau terbakar. Sebab, mode Always-On bekerja terus untuk menampilkan beragam konten maupun informasi pada layar smartwatch.

Baca Juga: Akan Rilis iPhone Baru, Saham Apple Langsung Naik

Dilansir dari 9to5mac, Rabu (05/09/2018), Apple sudah mendaftarkan paten burn-in yang dinilai mampu mencegah masalah burn-in di layar OLED pada smartwatch, khususnya Apple Watch. Teknologi tersebut akan menyimpan statistik data penggunaan, yang kemudian akan ditampilkan pada layar Apple Watch.

Dengan cara itu, layar OLED bisa mengembalikan keseragaman visual dan mengurangi kemungkinan efek burn-in. Walaupun demikian, teknologi tersebut masih memiliki kekurangan yang harus disempurnakan oleh Apple. Kekurangan itu adalah masalah kapasitas penyimpanan yang diperlukan ketika teknologi digunakan.

Baca Juga: Samsung Kembangkan Layar OLED Anti Pecah

Apple sendiri belum lama ini dikabarkan akan segera merilis smartwatch terbarunya, yakni Apple Watch 4. Peluncuran dilakukan pada 12 September 2018, bertepatan dengan jadwal rilis tiga seri suksesor iPhone X.

Dilaporkan, Apple Watch 4 bakal mengusung sejumlah teknologi canggih. Salah satu di antaranya adalah kemampuan untuk mampu membaca indeks sinar ultra violet dengan skala mirip dengan yang digunakan oleh WHO dan EPA.

Baca Juga: Desain Apple Watch Series 4 Terungkap, Ukurannya Lebih Besar

Informasi menyebut, fitur itu akan memberi tahu manakala kulit memerlukan tabir surya sebelum pengguna beraktivitas di luar ruangan. Jika skala berada di angka 6 hingga 7, kulit perlu diberi tabir surya saat pengguna di luar ruangan. (SN/FHP)

Facebook Bikin “Ruang Perang” untuk Pantau Pemilu

0

Telset.id, Jakarta – Guna melindungi jutaan pengguna dari gangguan interferensi pihak asing, Facebook sedang membangun “ruang perang” atau bagian khusus dalam sistem Facebook untuk memantau pemilihan umum paruh waktu Amerika Serikat (AS) yang akan diadakan pada November 2018 mendatang.

Dilansir dari Engadget, Rabu (05/09/2018), Head of Civic Engagement Facebook, Samidh Chakrabarti, mengatakan bahwa perusahaan tengah fokus memperbaiki sistem keamanan setelah lebih dari 126 juta warga AS terpapar postingan meresahkan dari akun-akun Rusia pada Pilpres 2016 lalu.

Baca Juga: Google Hapus Iklan Penipuan di Pencarian

Menurut Chakrabarti, Facebook sedang memfokuskan upaya di empat bidang, yakni memerangi campur tangan asing, memblokir dan menghapus akun palsu, serta memperlambat penyebaran informasi hoax. Facebook juga meningkatkan transparansi iklan-iklan politik yang ada di platform.

Lewat upaya ini, Facebook telah mendeteksi, memblokir, atau menghapus lebih dari satu miliar akun palsu dalam kurun waktu enam bulan saja. Lebih lanjut Chakrabarti menjelaskan, Facebook telah merekrut 10.000 orang untuk masuk ke tim keamanannya di tahun ini.

Baca Juga: Facebook Hapus Akun Jenderal Militer Myanmar

“Ke depan, kami akan membuat siapa saja bisa melihat pihak yang berada di balik iklan politik di Facebook serta perusahaan atau organisasi mana yang membayarnya,” imbuh Chakrabarti.

“Jadi, saat menemukan masalah yang mungkin muncul di jam-jam menjelang pemilihan, kami bisa mengambil tindakan cepat dan tegas,” paparnya.

Baca Juga: Tak Takut Kehilangan Pengguna, Twitter Terus Berangus Akun Bot

Chakrabarti mengakui bahwa Facebook mesti belajar lebih banyak dari apa yang terjadi pada Pilpres 2016. Dengan adanya ruang perang Facebook, Ia yakin raksasa media sosial ini bakal bekerja lebih baik ke depannya karena telah dihuni oleh para pakar di bidangnya. (SN/FHP)

Salah Kirim Foto, Bocah Bikin Pesawat Mendarat Darurat

1

Telset.id, Jakarta – Pesawat Hawaiian Airlines dengan nomor penerbangan 23 dari Oakland, Amerika Serikat menuju pulau Maui di Hawaii harus kembali mendarat di bandara, gara-gara seorang anak yang menggunakan aplikasi AirDrop.

Semua itu bermula ketika sekitar 15 orang penumpang mengaku telah menerima foto yang memperlihatkan sebuah tempat kejadian perkara dengan korban anak kecil. Mereka melaporkan foto tersebut kepada awak kabin pesawat.

Sesaat setelah pilot mendapatkan informasi itu, pesawat langsung diarahkan kembali menuju bandara asal untuk segera mendarat. Ketika diselidiki secara lebih lanjut, ternyata itu hanyalah sebuah kesalahpahaman saja.

Baca Juga: Bocah 11 Tahun Cuma Butuh 10 Menit untuk Bobol Sistem Pemilu AS

Masalah tersebut terjadi saat seorang anak berusia 15 tahun salah kirim foto lewat AirDrop. Ia bermaksud mengirimkan foto kepada ibunya mengenai praktik biologi di sekolah. Foto yang memperlihatkan latar belakang tempat kejadian perkara merupakaan rekaan untuk melengkapi tugas biologinya.

Sedangkan korban anak kecil pada gambar merupakan sebuah boneka. Namun, sejumlah penumpang pesawat menyangka bahwa gambar itu adalah anak kecil, sehingga mereka menganggapnya sebagai pesan ancaman.

Remaja perempuan yang salah kirim foto dengan AirDrop ini mengaku bingung saat mencari iPhone milik ibunya di daftar perangkat yang siap menerima kiriman gambar. Ia lantas mencoba mengirimkan gambar ke beberapa perangkat yang terdeteksi di AirDrop.

Baca Juga: Bocah di Inggris Dilarang Terbangkan Drone Seberat Lebih dari 250 Gram

Dia memberi tahu ibunya tentang tugas kelas, dan ibunya seharusnya baru saja mendapat iPhone baru,” kata Kelly. Gadis itu sangat malu dan dia benar-benar menangis, jadi kami harus menghiburnya sedikit. Itu baik-baik saja, itu adalah kesalahan,” ujar salah seorang pihak berwajib, Ray Kelly, seperti dikutip dari 9to5mac, Rabu (05/09/2018).

Dilaporkan, anak perempuan dan ibunya tersebut pada akhirnya tidak ikut terbang dalam pesawat Hawaiian Airlines dengan nomor penerbangan 23, melainkan diizinkan untuk terbang dengan pesawat lainnya. Pesawat itu juga harus mengalami penundaan waktu terbang hingga 90 menit. (SN/FHP)

Amazon Samai Apple Sebagai Perusahaan 1 Triliun Dollar

0

Telset.id, Jakarta – Posisi Apple sebagai perusahaan teknologi dengan kapitalisasi pasar senilai USD 1 triliun atau Rp 14.511 triliun akhirnya disamai oleh raksasa e-commerce, Amazon. Pencapaian itu diperoleh Amazon pada Selasa (4/9/2018) waktu setempat.

Dilansir dari The Verge, (05/09/2018), Amazon menjadi perusahaan kedua berbasis di Amerika Serikat yang menjadi perusahaan 1 triliun dollar. Di waktu tersebut, saham Amazon menyentuh rekor USD 2.050,50 atau Rp 29 juta per lembarnya.

Nilai tersebut diprediksi akan berfluktuasi bolak-balik dalam beberapa hari mendatang, mengingat sifat volatilitas bursa saham dan fakta bahwa pasar masih aktif. Sebagai contoh, pada akhir Agustus lalu, saham Amazon untuk pertama kalinya menyentuh valuasi USD 2.000 atau sekitar Rp 28 juta per lembar.

Baca Juga: Amazon Siap Susul Apple Jadi Perusahaan Super Mahal

Sedangkan pada pagi harinya, nilai saham Amazon naik menjadi USD 2.020 per lembar. Pencapaian itu merupakan tonggak sejarah dalam valuasi saham. Sehingga Amazon langsung bersiap untuk merengkuh nilai pasar 13 digit untuk menandingi kapitalisasi pasar Apple.

Rekor tinggi harga saham Amazon terjadi sehari setelah mengalami kenaikan 3,2 persen, dipicu oleh penguatan Morgan Stanley. Analis menaikkan target harga 12 bulan saham Amazon menjadi USD 2,500 dari USD 1,850. Harga tersebut, tercatat sebagai yang tertinggi di Wall Street dengan kenaikan 25,1 persen dibanding penutupan pada Rabu (29/8/2018).

Baca Juga: Setelah Amazon, Giliran Google Search Pancing Amarah Trump

“Kami memiliki keyakinan bahwa pertumbuhan pendapatan Amazon yang semakin cepat, semakin besar, dan semakin tinggi akan mendorong profitabilitas lebih hebat dan melanjutkan perkiraan revisi ke arah positif,” kata analis Brian Nowak.

Menunjukkan tren positif di bursa, perusahaan besutan Jeff Bezos ini sepertinya hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa menyusul Apple dan menjadi satu perusahaan paling mahal dan bernilai di dunia. (SN/FHP)

Xiaomi Persiapkan Smartphone Murah Pesaing Pocophone F1?

Telset.id, Jakarta – Setelah Pocophone F1 menggebrak pasar smartphone flagship dengan harganya yang sangat terjangkau, Xiaomi sepertinya tak mau kalah oleh sub brand-nya tersebut. Sebab, Xiaomi dilaporkan bakal meluncurkan smartphone flagship dengan harga yang murah dalam waktu dekat.

Perusahaan asal China tersebut rencananya akan mengadakan acara pada pertengahan September mendatang untuk memperkenalkan smartphone high-end terbarunya. Yang menarik, smartphone itu nantinya bakal dibanderol dengan harga yang tak jauh beda dengan Pocophone F1.

Dilansir dari Gizchina, Rabu (05/09/2018), smartphone high-end Xiaomi ini dihargai sekitar USD 292 atau sekitar Rp 4,3 jutaan. Mirip seperti Pocophone F1, smartphone tersebut juga tidak akan tersedia di China, melainkan di negara-negara potensial lainnya.

Baca Juga: Hands-on Pocophone F1, Spek Tinggi Tak Harus Mahal

Sayang, belum ada informasi soal nama dari seri smartphone high-end Xiaomi ini. Xiaomi memang akan meluncurkan smartphone flagship barunya, Xiaomi Mi Mix, namun smartphone tersebut akan dirilis pada bulan Oktober mendatang, dan harganya tidak mungkin semurah itu.

Pocophone F1 sendiri beberapa waktu lalu telah resmi diperkenalkan di Indonesia. Meski harganya murah, smartphone ini sudah menggunakan SoC Snapdragon 845 yang biasanya digunakan oleh smartphone flagship Rp 9 jutaan ke atas.

Baca Juga: Punya Spek Gahar, Kenapa Harga Pocophone F1 Murah?

Salah satu penyebab kenapa Pocophone F1 dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau karena smartphone itu tidak membawa banyak fitur yang sebenarnya jarang digunakan ataupun dibutuhkan oleh konsumen.

Misalnya saja seperti NFC, yang jadi salah satu komponen mahal namun jarang digunakan. Sehingga pada akhirnya, Pocophone memutuskan untuk tidak menyematkan NFC pada Pocophone F1. (FHP)

Ini Tanggal Peluncuran Smartphone Lipat Samsung

Telset.id, Jakarta – Smartphone lipat Samsung dipastikan akan diluncurkan di tahun ini. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh CEO Mobile Division Samsung, DJ Koh saat menghadiri ajang IFA 2018, di Berlin, Jerman.

Dilansir dari CNBC, Rabu (05/09/2018), Koh menyatakan bahwa smartphone lipat Samsung bakal diumumkan di ajang “Samsung Developer Conference” yang diselenggarakan di San Francisco, Amerika Serikat pada 7 sampai 8 November mendatang.

Pernyataan Koh bertentangan dengan rumor awal soal smartphone lipat Samsung yang diperkirakan bakal diluncurkan pada awal tahun depan. Sebab, Samsung harus menyesuaikan timeline produksi smartphone tersebut dengan jadwal produksi panel OLED fleksibel yang bisa dilipat.

Baca Juga: Samsung Luncurkan Smartphone Lipat Awal 2019?

Selain mengkonfirmasi peluncuran smartphone lipatnya, Koh menyatakan bahwa pihaknya sedang berusaha agar smartphone tersebut memiliki pengalaman yang berbeda, khususnya ketika dibuka (unfolded) agar tak sama pengalamannya seperti saat menggunakan tablet.

“Apa manfaat yang diberikan ketika smartphone dibuka? Jika pengalamannya sama dengan tablet, mengapa konsumen harus membelinya?,” katanya.

Koh pun memberikan kisi-kisi tambahan seperti apa smartphone lipatnya nanti. Kemungkinan, smartphone tersebut bakal memiliki layar sekunder di bagian luar smartphone, karena pengguna masih bisa memakainya meski smartphone dalam posisi dilipat atau ditekuk.

Baca Juga: Samsung Galaxy X Ternyata Smartphone Gaming?

“Anda dapat menggunakan sebagian besar fungsi meski smartphone sudah dilipat. Tetapi ketika Anda sedang browsing atau melihat sesuati, mungkin Anda perlu membukanya,” jelasnya.

Sampai sekarang, Koh tidak memberikan informasi selanjutnya soal spesifikasi hingga keunggulan lainnya dari smartphone lipat Samsung. Walaupun demikian, ia menyatakan bahwa pengembangan smartphone ini sudah hampir selesai, meski prosesnya terbilang rumit.

“Proses pengembangannya rumit, tapi perusahaan telah hampir menyetujuinya,” pungkas Koh. (FHP)

Apple Watch Pimpin Pasar Jam Tangan Pintar

0

Telset.id, Jakarta – Akhir pekan lalu, sebuah laporan dari Counterpoint Research mengungkapkan bahwa Apple Watch Series 1 dan Series 3 menjadi jam tangan pintar terlaris secara global pada kuartal II- 2018.

Selasa (4/9/2018), laporan terbaru IDC mengungkapkan bahwa total pengiriman jam tangan pintar Apple itu mendekati angka lima juta unit selama periode tiga bulan.

Apple dilaporkan mengirimkan total 4,7 juta Apple Watch antara April sampai Juni tahun ini. Pasar Apple Watch di segmen jam tangan pintar pun meningkat 17 persen.

Masih menurut IDC, dikutip dari Phone Arena, satu-satunya merek jam tangan pintar yang mengalami penurunan pengiriman adalah Fitbit. Angka penurunan pengiriman jam tangan tersebut mencapai 0,7 juta unit dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Apple Watch 4 Ingatkan Pengguna saat Butuh Tabir Surya

Namun demikian, Fitbit masih mengirimkan total 2,7 juta jam tangan pintar dan menempati posisi tiga dalam hal penguasaan pangsa pasar.

Mengambil tempat kedua pangsa pasar jam tangan pintar adalah Xiaomi. Perusahaan asal China itu berhasil mengirimkan total 4,2 juta jam tangan pintar selama periode tersebut.

Xiaomi mengungguli Fitbit dan Huawei di tempat keempat, yang berhasil menjual jam tangan pintar sebanyak 1,8 juta unit, naik satu juta unit ketimbang tahun lalu.

Bagaimana dengan Garmin? Merek tersebut jeblok di pasaran dengan menghuni peringkat kelima pangsa pasar jam tangan pintar. Namun demikian, angka pengiriman Garmin meningkat menjadi 1,5 juta unit. [SN/IF]

Sumber : Phone Arena