Beranda blog Halaman 2478

Google Tak Paksa Vendor Hilangkan Notch Android One  

0

Telset.id, Jakarta – Google mengonfirmasi terkait hilangnya opsi untuk menyembunyikan notch di Nokia 6.1 Plus. Google menyebut bahwa sistem operasi Android One tidak akan memaksa vendor untuk menghapus opsi guna menyembunyikan notch.

Sebelumnya, HMD Global menyatakan bahwa Nokia 6.1 Plus tak memiliki opsi untuk menyembunyikan notch karena permintaan dari Google. Padahal, opsi itu sebelumnya tersedia sebelumnya tetapi menghilang secara tiba-tiba.

Moderator di forum resmi HMD mengatakan opsi untuk menyembunyikan notch dihapus karena persyaratan Android One. Jika hal tersebut benar, maka ponsel Android One lain bakal pula mencegah pengguna menghilangkan notch.

Opsi untuk menghilangkan notch sendiri menjadi fitur yang lumrah bagi setiap ponsel berponi. Oleh karenanya, ketiadaan fitur tersebut di Nokia 6.1 Plus menjadi perbincangan beberapa kalangan.

Baca juga: OnePlus Pamer Kemampuan Super Slow-mo OnePlus 6

Menurut Phone Arena, HMD lantas mengumumkan melalui CPO Juho Sarvikas bahwa perusahaan akan mengaktifkan pengaturan untuk memungkinkan notch di Nokia 6.1 Plus menjadi bisa disembunyikan.

Sayang, HMD sama sekali tak menjelaskan kenapa Google bisa disebut sebagai dalang dari keputusan itu. HMD pun tak pernah menjelaskan penyebab yang sebenarnya.

Baca juga: Nokia 6.1 Plus, Smartphone Berponi dengan Kamera Mumpuni

Nokia 6.1 Plus adalah ponsel dengan poni di layar. Ponsel berharga Rp3 jutaan tersebut hadir di Indonesia beberapa waktu lalu, menyusul Nokia 1. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena

 

Kelola Blog di Blog Compass Cukup via Ponsel

0

Telset.id, Jakarta – Blog telah menjadi wadah bagi para penulis untuk menuangkan isi pikiran maupun pengalaman. Sekarang, berkat bantuan aplikasi Blog Compass, pengguna bisa secara mudah untuk mengelola blog via ponsel.

Apa itu Blog Compass? Blog Compass adalah aplikasi yang belum lama ini dirilis oleh Google. Aplikasi Blog Compass dirancang oleh Google untuk memberi kemudahan kepada blogger untuk mengelola blog tanpa melalui desktop.

Menurut laporan Ubergizmo, Senin (10/9), aplikasi Blog Compass tidak sekadar memungkinkan pengguna mengunggah tulisan, tetapi juga memberi wawasan serta menyoroti topik yang sedang tren.

“Blog Compass merupakan aplikasi yang membantu blogger mengelola situs dan menemukan topik untuk ditulis. Blog Compass menyarankan topik yang sedang tren berdasarkan minat dan histori unggahan,” kata Google.

Baca juga: Google Chrome Kini Tak Makan Banyak Memori

Google menambahkan, pengguna bisa melacak statistik situs, menyetujui komentar, dan membaca tips untuk membuat blog via Blog Compass. Aplikasi Blog Compass bahkan mendukung WordPress dan Blogger.com.

Sejauh ini, review awal aplikasi tampak menuai komentar positif dan berhasil mengumpulkan rating 4.2 dari lima bintang. Sayang, untuk sementara, aplikasi tersebut baru tersedia bagi pengguna di India.

Baca juga: Chrome Versi Dekstop Bakal Punya Fitur Emoji

Google belum mengonfirmasi negara mana yang selanjutnya akan disambangi oleh Blog Compass. Kendati begitu, banyak pihak memprediksi Blog Compass bakal hadir di negara lain dalam waktu dekat. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Siri Shortcut di iOS 12 Tak Mendukung Semua iPhone

0

Telset.id, Jakarta – Siri Shortcut merupakan fitur baru di iOS 12. Sayang, kabarnya, fitur anyar tersebut tidak akan tersedia di semua jenis perangkat yang mendukung iOS 12.

Menurut Venture Beat, Senin (10/9/2018), dalam unggahan di forum, seorang Apple Fanboy mencoba menghubungi Craig Federighi, SVP of Software Engineering di Apple.

Menurut Craig, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus tidak cukup kuat untuk menjalankan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligent yang menjadi otak utama dari Siri Shortcut.

Sialnya, saudara iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, yakni iPhone 5s, juga akan mengalami nasib yang sama. Ponsel itu tidak akan mendukung Siri Shortcut di sistem operasi iOS 12.

Baca juga: Apple Perlu Perbaiki Siri di iPhone X

Sumber lain menyebut, Siri Shortcut memang belum hadir di iOS 12 Public Beta. Siri Shortcut hanya tersedia untuk pengembang mendaftarkan diri iOS 12 Developer Beta.

Karena bentuknya adalah aplikasi, maka sistem unduh Siri Shortcut Beta juga menggunakan TestFlight milik Apple. Namun, tidak ada penjelasan lagi mengenai fungsionalitasnya.

Baca juga: Demi Siri, Apple Bajak Pentolan AI Google

Siri Shortcut adalah pengembangan terbaru dari teknologi asisten pribadi Siri. Pengguna bisa mengatur sebuah perintah suara dan menjalankan beberapa permintaan ke Siri sekaligus.

Sebagai misal perintah “Going home”, pengguna bisa mengatur Siri untuk mencarikan rute terdekat dengan Apple Maps dan memutar musik terbaik di Apple Music. (SN/HBS)

Apple Video akan Tayangkan Film Dokumenter dan Animasi

0

Telset.id, Jakarta – Apple tengah mempersiapkan layanan streaming video berupa film dokumenter tentang seorang induk gajah yang memimpin kawanannya ke rumah baru. Apple juga mempersiapkan film animasi yang dibuat di Irlandia.

Disutradarai oleh pembuat film Victoria Stone dan Mark Deeble serta dinarasikan oleh Chiwetel Ejiofor, film dokumenter berjudul The Elephant Queen itu tayang perdana pada akhir pekan ini di Toronto International Film Festival.

Film tersebut menceritakan seekor gajah bernama Athena yang memimpin kawanannya mencari sumber mata air selama musim kemarau.

Athena mempertaruhkan anak termudanya saat berupaya mencari sumber air untuk bertahan hidup.

Baca juga: Apple Video Siap Meluncur Tahun Depan

Lain hal, Wolfwalkers, film animasi yang disutradarai oleh Tomm Moore dan Ross Stewart, mengisahkan seorang wanita muda dan ayahnya ketika tiba di Irlandia untuk mencari kelompok terakhir serigala yang menyelamatkan gadis pribumi.

Layanan streaming video Apple diperkirakan rilis pada Maret 2019. Pada tahun lalu, perusahaan telah menginvestasikan hampir USD 1 miliar untuk mendapatkan dan mengembangkan konten asli untuk layanan streaming.

Beberapa hari lalu, Apple memang dilaporkan akan merilis layanan streaming video bernama Apple Video pada tahun depan. Kabar tersebut telah dikonfirmasi langsung oleh analis dari Morgan Stanley, Katy Huberty.

Baca juga: Apple Hapus Aplikasi Pencuri Data dari Mac App Store

Katy yakin bahwa layanan streaming video akan membuat keuntungan Apple semakin bertambah. Sebab dalam laporannya, Katy memprediksi Apple Video akan menghasilkan keuntungan sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun.

Pendapatan dari bisnis streaming juga diperkirakan terus meroket. Bahkan, ia memperkirakan, pada 2025 mendatang pemasukan dari layanan Apple Video akan menembus USD 4,4 miliar atau sekitar Rp 65,9 triliun. (SN/HBS)

Sumber: The Verge

Hewlett Packard Ciptakan Mesin Cetak Logam 3D

0

Telset.id, Jakarta – Hanya beberapa tahun setelah meluncurkan printer Multi Jet Fusion 3D, Hewlett Packard (HP) siap memasuki dunia pencetakan logam 3D dengan Metal Jet, sebuah platform komersial baru.

Menurut HP, Metal Jet adalah teknologi pengikat tingkat voxel yang 50 kali lebih produktif ketimbang solusi pencetakan 3D yang kini ada. Metal Jet juga memiliki redundansi nozzle empat kali lebih tinggi.

Menurut Engadget, Senin (10/9/2018), Metal Jet berperan penting dalam proyek mobil listrik VW. Printer Metal Jet mulai tersedia pada 2020 seharga USD 400 ribu. Produksi massalnya dilakukan pada 2021.

Tahun lalu, General Electric alias GE mengembangkan printer 3D untuk mencetak komponen mesin jet. Sebelumnya, GE sudah menggunakan printer 3D untuk mencetak komponen pesawat.

GE Aviation mencetak nozzle bahan bakar menggunakan printer 3D untuk mesin jet yang digunakan di pesawat Boeing dan Airbus serta bodi jet. GE kemudian menciptakan alat baru bernama GE Additive.

Para pakar di Inggris memprediksi, teknologi printer 3D untuk membangun rumah akan menjadi tren pada 2025. Rumah cetak 3D diklaim dapat mengatasi masalah krisis perumahan di kawasan Inggris.

Bahkan, para ilmuwan menciptakan kornea mata manusia dengan memanfaatkan teknologi cetak 3D. Cara tersebut bisa mengatasi kekurangan donor mata dan membantu jutaan orang buta agar mampu melihat. (SN/HBS)

Sumber: Engadget

Google Search Punya Fitur Pencari Lowongan Kerja

0

Telset.id, Jakarta – Google meluncurkan fitur baru berupa mesin pencari yang mempermudah pengguna mencari kerja di Pakistan, Bangladesh, dan Sri Lanka.

Mesin pencari ini akan menampilkan laman daftar pekerjaan paling populer, baris iklan online, dan informasi perusahaan.

Menurut Forbes Middle East, Senin (10/9/2018), fitur baru tersebut terhubung langsung ke Google Search untuk memberi daftar pekerjaan yang komprehensif di seluruh laman.

Fitur itu akan membuat pencari kerja menemukan ratusan ribu daftar pekerjaan dari ribuan laman.

Pencari kerja di tiga negara tersebut kini bisa mencari pekerjaan paruh waktu di berbagai bidang guna memperluas pengalaman.

Mesin pencari akan menampilkan sekilas informasi lengkap tentang jabatan, lokasi, jenis pekerjaan, serta beberapa rincian penting lain.

Fitur itu kemudian akan mengarahkan orang-orang ke halaman daftar pekerjaan di laman masing-masing untuk mempelajari informasi lebih lanjut atau mengirimkan aplikasi.

Fitur pencari kerja di Google Search diluncurkan untuk versi seluler maupun desktop.

Pencarian pekerjaan di Google Search dilengkapi sejumlah fasilitas sehingga memudahkan pencari kerja untuk menemukan peluang yang sesuai kebutuhan.

Daftar pekerjaan juga dapat disimpan atau dibagikan kepada teman maupun kolega.

Orang-orang dapat mendaftar untuk menerima pemberitahuan jika cantuman baru yang relevan diposkan untuk penelusuran tersebut.

Untuk membantu penyediaan info lowongan pekerjaan yang lebih besar, Google merilis dokumentasi terbuka.

Dokumentasi terbuka bakal membantu organisasi besar dan kecil untuk membuat lowongan pekerjaan yang ditampillan di mesin pencari kerja Google.

Masyarakat di Pakistan, Bangladesh, dan Sri Lanka cukup membuat kriteria pekerjaan yang dicari via Google Search.(SN/HBS)

Netflix Versi Android Bakal Punya Antarmuka Baru

0

Telset.id, Jakarta – Netflix versi Android akan mengalami perubahan kecil terkait antarmuka pengguna atau User Interface (UI). Namun demikian, Netflix belum mengungkap tanggal peluncuran UI baru tersebut.

Perubahan antarmuka pengguna baru di Netflix hadir di menu tiga garis bertumpuk horizontal atau kerap disebut sebagai menu hamburger. Menu itu telah dihilangkan dan diganti oleh bar navigasi lokasi penempatan seluruh tab.

Bar navigasi ditempatkan di bagian bawah aplikasi dan terdiri atas lima tab, yaitu Home, Search, Coming Soon, Download, dan More. Pembaruan terkini didaftarkan di Google Play Store bertanggal 4 September 2018.

Dikutip dari XDA Developers, Senin (10/9/2018), pengguna Netflix versi Android terbaru bisa menemukan pembaruan antarmuka saat mengakses aplikasi. Beberapa tangkapan layar terkait antarmuka pengguna baru bahkan telah beredar luas di internet.

Beberapa waktu lalu, Netflix menghapus fitur ulasan pengguna. Dengan kebijakan tersebut, pengguna tak bisa melihat ulasan pengguna lain sebelum menonton sebuah film atau program televisi. Referensi pun jadi terbatas.

Terhitung mulai 30 Juli 2018, pelanggan tidak bisa menambahkan ulasan baru di setiap kolom tontonan. Lalu, mulai 17 Agustus 2018, semua ulasan yang ada dari pengguna telah secara resmi dihapus oleh Netflix.

Netflix menghapus fitur ulasan lantaran jumlah penggunaan semakin susut. “Anda tidak lagi bisa menuliskan ulasan. Kami menerapkan kebijakan tersebut karena angka penggunaan kian turun,” ujar Netflix.

Untuk menenangkan pengguna, Netflix mengatakan bahwa ulasan pengguna tidak berpengaruh terhadap rekomendasi yang diberikan bagi pelanggan. Dengan kata lain, Netflix menjanjikan semua tontonan berkualitas.

 

Gara-gara Budaya Perusahaan, Dua Karyawan Riot Games Keluar

0

Telset.id, Jakarta – System Designer, Daniel Klein, dan Communications Associate, Mattias Lehman, keluar dari Riot Games. Gara-garanya, ada budaya tak sehat di perusahaan. Mereka keluar setelah muncul kontroversi di PAX West.

Bulan lalu, Kotaku membuat artikel investigasi tentang budaya perusahaan di Riot Games, pengembang game League of Legends.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa lebih dari 20 pegawai dan mantan karyawan menyebut, budaya Riot Games mendiskriminasikan wanita.

Karyawan wanita Riot Games sering digoda, tak dipedulikan omongannya, bahkan dihina di depan umum. Mereka juga tidak mendapat kenaikan jabatan. Budaya Riot Games fokus kepada komunitas yang disebut sebagai Core Gamers.

Baca juga: Game Ini “Didaur Ulang” karena Pajang Lambang NAZI

Dalam beberapa minggu belakangan, Riot Games berusaha memperbaiki budaya perusahaan. Agustus 2018, mereka merilis rencana realisasi kebijakan itu. Akhir pekan lalu, mereka mengadakan diskusi di PAX West untuk mendorong wanita masuk dalam industri game.

Riot Games memberi masukan resume kepada pengunjung dan memamerkan produksi game, penulisan naratif, serta cosplay. Pria tidak boleh masuk dalam acara tersebut sehingga memantik kemarahan komunitas online League of Legends.

Beberapa fans League of Legends menyebut acara itu sebagai Seksis karena tidak menyertakan pria. Narasumber Kotaku menyebut bahwa Riot Games meminta para karyawan untuk tidak merespons kontroversi tersebut di depan umum.

Namun, Klein dan Lehman mengacuhkan permintaan perusahaan. Klein mengatakan bahwa diskusi di forum online terkait acara di PAX West penuh dengan pria yang tidak dewasa. Di Twitter, ia mencoba menjelaskan bahwa seksisme terhadap pria tidak masuk akal.

Baca juga: Fortnite Versi Android Tak Tersedia di Google Play Store

Riot Games enggan berkomentar mengapa Klein dan Lehman tidak lagi bekerja untuk perusahaan. Meskipun begitu, dalam sebuah kicauan di Twitter tentang dukungan mereka terhadap acara di PAX West, Riot Games memberikan penjelasan.

Tujuh pegawai dan mantan karyawan Riot Games percaya, Klein dan Lehman keluar dari perusahaan karena berhubungan dengan respons masyarakat terkait kontroversi dalam diskusi di PAX West. “Saya dipecat karena melanggar aturan media sosial perusahaan,” kata Klein, dikutip dari The Verge, Senin (10/9/2018).

Riot Games berjanji akan memperbaiki budaya perusahaan. Jurubicara Riot Games mengatakan, Klein dan Lehman memutuskan keluar tetapi tidak ada hubungannya dengan usaha mereka untuk mengubah budaya perusahaan. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Pengguna Andorid Kesal Spotify Bermasalah

0

Telset.id, Jakarta – Sejumlah pengguna smartphone Android mengeluhkan aplikasi Spotify yang tidak berfungsi dengan benar selama beberapa bulan terakhir. Masalah ini tak hanya membuat mereka tak bisa memutar lagu, tapi juga menguras isi baterai.

Para pelanggan Spotify di Android mengungkapkan kekesalannya, karena aplikasi streaming musik itu mengalami crash secara misterius, dan lagu yang tiba-tiba dijeda secara acak saat lagu diputar.

Spotify merupakan salah satu aplikasi terpopuler di dunia, yang menyediakan lebih dari 35 juta lagu untuk lebih bagi 180 juta pengguna aktif bulanan. Dan pengguna yang berlangganan sebanyak 83 juta pelanggan yang membayar biaya bulanan sebesar £ 9,99 atau Rp 192 ribu.

Baca juga: Jumlah Pelanggan Naik, Spotify Malah Tekor

Namun, baru-baru ini para pelanggan Spotify marah karena terdapat masalah pada aplikasi yang dipasang di ponsel Android. Beberapa keluhan yang diposting di Reddit, telah “disukai” oleh ribuan pengguna.

“Saya tidak dapat memainkan playlist atau lagu tanpa crash,” tulis seorang pelanggan.

“Spotify benar-benar menghancurkan baterai saya,” tulis pengguna lainnya.

Beberapa pengguna lain juga telah menyampaikan keluhan mereka langsung ke Spotify melalui forum dukungan resmi perusahaan. Satu pengguna yang menyampaikan keluhan di forum mengungkapkan bahwa pemutaran musik tiba-tiba berhenti secara acak.

Baca juga: Alarm di Google Clock Bisa Diganti Lagu Spotify

Pengguna lain juga mengatakan bahwa ketika mencabut headphone, mengakibatkan suara diputar melalui speaker dan tidak menghentikan lagu.

Menanggapi keluhan para pelanggan, perwakilan dari Spotify, mengkonfirmasikan bahwa saat ini pihaknya sedang menyelidiki penyebab masalah yang dikeluhkan pengguna.

“Di sini kami memberitahu anda bahwa kami telah menindaklanjuti masalah ini. Dan saat ini tim kami sedang menyelidiki maslagh ini,” tulis perwakilan Spotify.

Pihak Spotify mengatakan, pihaknya akan memberitahu pelanggan segera setelah pembaruan. Spotify juga meminta kepada para pengguna agar terus mengeposkan informasi yang menurut anda mungkin relevan.

Seorang moderator Forum Spotify bernama Daisy mengatakan, masalah yang dialami oengguna berbeda-beda. “Kami dapat melihat bahwa banyak dari Anda mengalami masalah sejak pembaruan terakhir.Namun, tampaknya sebagian dari anda mengalami hal yang berbeda,” katanya.

Daisy juga meminta agar dibuat thread khusus untuk menampung keluhan tentang masalah ini agar pihak Spotify dapat menangani masing-masing secara terpisah. Postingan Daisy ini telag ditanggapi ratusan pengguna.

Baca juga: Pengguna Skype Bisa Berbagi Lagu dari Spotify

Daisy mengakui bahwa Spotify telah mengeluarkan beberapa perbaikan, namun mereka tidak selalu berhasil. Dia meminta kepada pelanggan agar sabar menunggu perbaikan yang dilakukan oleh Spotify.

“Kami memahami bahwa masalah telah diperbaiki dan kemudian muncul kembali selama dua bulan terakhir,” katanya.

Bug tampaknya telah mempengaruhi beberapa perangkat Android, termasuk model baru seperti Google Pixel 2 XL, Samsung Galaxy Note 8, OnePlus 6, Samsung Galaxy S9 Plus, dan LG V30. [BA/HBS]

Sumber: The Sun

SEC Hentikan Perdagangan Dua Produk Investasi Kripto

0

Telset.id, Jakarta – Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) pekan ini menyatakan bahwa pihaknya segera menghentikan sementara perdagangan dua produk investasi yang melacak mata uang kripto alias cryptocurrency.

Alasannya karena ada kebingungan di pasar mengenai apakah produk tersebut merupakan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), seperti dilansir channelnewsasia.com, Senin (10/9/2018).

SEC mengatakan bahwa perdagangan Bitcoin Tracker One dan Ether Tracker One di AS akan dihentikan hingga setidaknya 20 September mendatang.

Produk-produk ini berjanji untuk melacak harga cryptocurrency, dikurangi biaya. Kedua produk investasi ini terdaftar di bursa Nasdaq Inc di Stockholm, tetapi perdagangan mereka mengalami “over the counter” dalam transaksi yang terjadi di luar bursa di AS.

Baca juga: Opera Hadirkan Layanan Dompet Mata Uang Kripto di Desktop

“Tampaknya … bahwa ada kekurangan informasi terkini, konsisten dan akurat. Materi aplikasi yang diajukan untuk memungkinkan penawaran dan penjualan produk-produk keuangan di AS, serta situs-situs perdagangan tertentu, ciri mereka sebagai ‘Exchange Traded Funds,” kata SEC dalam pemberitahuan yang dipasang di situs web-nya.

Hingga berita ini ditulis, penerbit Bitcoin Tracker One dan Ether Tracker One, XBT Provider AB dan perusahaan induknya tidak segera memberi komentar mengenai tindakan SEC. Bursa Nasdaq juga menolak berkomentar.

SEC telah mengambil sikap tegas terhadap pelacakan bitcoin ETF dan cryptocurrency lainnya yang masuk ke bursa saham. Tetapi perusahaan investasi telah mendorong jenis investasi lain yang mencoba mempermudah memperdagangkan mata uang kripto sebagai saham biasa.

Produk-produk tersebut kadang-kadang disebut ETF, tetapi istilah itu umumnya mengacu pada produk yang berbeda dan seringkali lebih ketat diatur.

Baca juga: Aplikasi Penambang Kripto Mulai Disingkirkan dari Play Store

Beberapa pakar industri, termasuk penyedia ETF terbesar BlackRock Inc, telah meminta regulator untuk membakukan ketentuan yang digunakan untuk menggambarkan ETF dan jenis produk investasi lainnya.

Mata uang virtual, termasuk bitcoin dan eter, dapat digunakan untuk memindahkan uang ke seluruh dunia dengan cepat dan dengan anonimitas relatif, tanpa memerlukan otoritas pusat, seperti bank atau pemerintah. Dana yang memegang mata uang dapat menarik lebih banyak investor dan mendorong harganya lebih tinggi. [WS/HBS]

Sumber: Channelnewsasia

Apple akan Bikin Sepatu Pintar ‘iShoes’?

0

Telset.id, Jakarta – Apple terkenal karena membuat gadget premium seperti iPhone, iPad, dan MacBook. Namun, kali ini Apple memperluas kemampuannya dengan menciptakan sepasang sepatu hi-tech alias sepatu pintar.

Apple telah merancang sistem alas kaki cerdas yang akan memberitahu saat sol sepatu hampir habis. Raksasa teknologi asal California ini mengklaim, desain sepatu pintar ini dapat mencegah kerusakan pada kaki dan menghindari cedera.

Lembaga paten merek dagang Amerika telah memberi Apple hak paten untuk ‘smart sneakers’, yang berarti tidak akan ada orang lain yang bisa mencuri ide, karena sudah dilindungi secara hukum.

Sepatu pintar buatan Apple ini dilengkapi dengan sensor yang bisa melacak seberapa lelah tumit atau telapak kaki si pengguna ketika menggunakan sepatu.

Baca juga: Apple Video Siap Meluncur Tahun Depan

“Dalam satu perwujudan, sensor aus sepatu mencakup setidaknya satu detektor untuk merasakan metrik fisik yang berubah saat sepatu habis dipakai,” tulis teks paten Apple.

Sensor ini akan dihubungkan dengan prosesor komputer yang akan mendeteksi sinyal dari sepatu. Jika kondisi sepatu sudah mengkhawatirkan, sepatu pintar Apple ini akan mengingatkan pengguna dengan ‘alarm’ untuk menginformasikan kepada pengguna, bahwa sol sepatunya sudah aus.

Alarm tidak dideskripsikan secara mendetail, namun kemungkinan ini akan berbentuk semacam pemberitahuan dari aplikasi di iPhone atau Apple Watch. Mungkin ide ini terdengar sedikit aneh, namun cedera pada kaki merupakan masalah serius menurut Apple.

Baca juga: Apple Cari ‘Ahli Sistem Syaraf’ untuk Kacamata AR?

“Perlindungan fisik oleh sepatu terhadap kaki menjadi berkurang, sehingga akan mengurangi perlindungan sepatu dari cedera,” katanya.

Ketika tingkat keausan kritis tercapai, bahkan jika sepatu tampak seperti sudah tidak layak pakai, sepatu tidak memberikan perlindungan yang memadai dan mungkin, akan menyebabkan kerusakan pada kaki.

Lantas, kapan kita bisa mendapatkan sepasang sepatu pintar ‘Apple iShoes’?

Apple pertama kali mengajukan paten pada 7 Mei 2018, sehingga mungkin ketika menemukan konsep itu sedikit lebih awal. Masalahnya adalah, perusahaan yang telah mengajukan paten, belum menjamin bahwa desain yang dipatenkan akan diproduksi dan dijual ke pasar umum.

Bahkan setelah paten diberikan oleh regulator, Apple tidak berkewajiban untuk benar-benar mewujudkan desainnya. Namun, dengan paten tersebut, tidak ada yang dapat menggunakan desain dan menjual sepatu seperti desain yang dipatenkan Apple di AS, tanpa membayar biaya lisensi kepada Apple.

Apple berpotensi tidak akan pernah membuat sepasang iShoes, dan mungkin hanya memiliki hak paten selamanya. Kabar baiknya, Apple telah memiliki sejumlah gadget baru yang akan segera hadir.

Baca juga: Suksesor iPhone X Bernama iPhone XS Max?

Apple diketahui akan menggelar acara peluncuran produk pada 12 September, di markas baru mereka Apple Park HQ. Pada acara tersebut, para penggemar Apple berharap untuk melihat tiga smartphone baru, iPhone 9, iPhone XS dan iPhone XS Max.

Selain itu, Apple juga dikabarkan akan memperkenalkan iPad Pro baru, Apple Watch 4, dan bahkan headphone AirPods terbaru. So, siap-siap untuk para Apple fanboy. [BA/HBS]

Sumber: The Sun

China Buka Pengadilan Internet di Beijing

2

Telset.id, Jakarta – Saat ini China memiliki 800 juta pengguna internet dan jumlahnya terus bertambah. Alhasil negara ekonomi terbesar dunia itu sangat repot untuk menangani berbagai kasus terkait internet maupun perselisihan online antarwarga.

Untuk menghadapi kasus yang semakin banyak itu, negara berpenduduk 1,3 miliar ini tidak cukup hanya memiliki satu pengadilan, melainkan dua pengadilan khusus internet.

Pada Sabtu lalu, China dilaporkan membuka pengadilan internet yang kedua secara resmi dibuka di Beijing dengan nama Pengadilan Internet Beijing.

Menurut kantor berita Xinhua, seperti dilansir cnet.com, Senin (10/9/2018), pengadilan ini berkaitan dengan transaksi bisnis, informasi pribadi dan kekayaan intelektual online.

Baca juga: Tiongkok Bangun ‘Great Wall’ di Dunia Maya

Sengketa yang ditangani pengadilan tersebut biasanya melibatkan belanja online, kontrak layanan, pinjaman, hak cipta, dan domain.

Xinhua, mengutip Wakil Presiden Pengadilan Tinggi Rakyat Beijing An Fengde, mengatakan jumlah kasus yang berhubungan dengan internet meningkat pesat di China.

Baca juga: China akan Cabut Sebagian Sensor Internet di Hainan?

Dalam delapan bulan pertama tahun ini, pengadilan Beijing dilaporkan telah menangani 37.631 sengketa terkait online, naik 24,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Presiden Pengadilan Internet Zhang Wen menuturkan pengadilan internet baru di Beijing akan dibuka 24 jam sehari dan dikelola oleh 38 hakim yang sangat berpengalaman, dengan rata-rata 10 tahun pengalaman percobaan masing-masing.

Lokasinya terletak di Taman Sains Zhongguancun Fengtai dan asyiknya rincian persidangan dapat diakses secara online melalui platform litigasi digital. Ini akan memberikan informasi tentang proses dari setiap kasus, termasuk keputusan hakim.

Tahun lalu, pengadilan internet pertama China dibuka di Hangzhou di Timur China. Pengadilan ketiga rencananya akan dibuka di Guangzhou, bagian Selatan Negeri Panda itu pada bulan ini.

Sebelumnya pengadilan di China bagian tengah memanfaatkan aplikasi Tik Tok untuk menyebarluaskan data-data pribadi para debitur yang menunggak utang bank. Tujuannya agar mereka segera melunasi pinjaman di bank.

Baca juga: Teknologi Pencatat Skor akan Jerat “Penduduk Nakal” China

Pengadilan Kaifeng Longting di Kota Longting, Provinsi Henan, dilansir South China Morning Post, menayangkan video berisi identitas delapan debitur yang melakukan kredit macet di bank.

Identitas yang diumbar di video meliputi nama, alamat tempat tinggal, serta data-data lain debitur bermasalah itu. Video dilengkapi musik yang dramatis. Video tersebut diunggah di Tik Tok pada akhir pekan lalu dan sudah dilihat sebanyak 8.000 kali. [WS/HBS]

Sumber: CNET