Telset.id – Samsung Galaxy S20 Ultra merupakan smartphone flagship dan tercanggih yang dibawa Samsung ke Indonesia di tahun ini. Oleh karenanya, Samsung Galaxy S20 Ultra masuk ke daftar smartphone yang harus kami review selengkap mungkin untuk memperlihatkan kepada Anda para pembaca setia, seperti apa kemampuan dan teknologinya secara keseluruhan.
Samsung Galaxy S20 Ultra disematkan berbagai teknologi baru oleh Samsung. Mulai dari layarnya yang menggunakan panel Super AMOLED generasi terbaru. Kemudian dapur pacunya berupa SoC Exynos yang sebenarnya mendukung teknologi 5G.
Jangan lupakan teknologi kamera terbaru yang pertama kali diperkenalkan Samsung di smartphone ini. Lalu, seperti apa sesungguhnya Samsung Galaxy S20 Ultra ini?
Well, kami akan mengulasnya secara lengkap kepada Anda para pembaca setia dalam review Samsung Galaxy S20 Ultra. Yuk simak baik-baik!
Desain
“Ini HP kok gede banget ya?” Begitulah kira-kira kesan pertama kami ketika menggenggam smartphone ini untuk pertama kali. Samsung Galaxy S20 Ultra menjadi smartphone paling besar dari Samsung dengan ukuran layar mencapai 6,9 inci.
Bahkan, smartphone ini lebih besar dibandingkan phablet andalan Samsung, Galaxy Note 10+. Bila dibandingkan, layar Galaxy S20 Ultra lebih besar 1 inci dibandingkan Note 10+.
Bukan cuma besar, Samsung Galaxy S20 Ultra pun tidak lagi membawa ciri khas ala Galaxy S maupun Note Series. Ciri khas yang kami maksud adalah panel kaca yang melengkung di sisi kiri dan kanannya.
Smartphone ini masih punya lengkungan, tapi lengkungannya mirip-mirip seperti panel kaca 2,5D yang biasanya diaplikasikan oleh smartphone kelas menengah. Terasa ada yang hilang saja dari S20 Ultra ketika tidak ada lagi lengkungan di layar.
Sekadar informasi, lengkungan di layar atau “Edge” di smartphone flagship Samsung merupakan salah satu solusi untuk memperkecil bezel di kiri dan kanan. Beruntung, meski S20 Ultra tidak punya lengkungan tersebut, Samsung tetap mengemasnya secara bezel-less.
Kesan “serba besar” juga kami temukan di bagian belakangnya. Baru kali ini, kami melihat frame kamera berukuran persegi panjang nan besar seperti di Samsung Galaxy S20 Ultra. Kalau diukur, besarnya bahkan lebih dari setengah lebar body belakang smartphone.
Kamu iseng membandingkan ukuran frame kamera S20 Ultra dengan frame kamera Huawei P40 Pro. Sebab secara bentuk frame, kedua smartphone punya konsep desain yang sama. Ketika disandingkan, ukuran frame kamera di Samsung Galaxy S20 Ultra jauh lebih besar dibandingkan Huawei P40 Pro.
{Baca juga: Samsung DeX di Galaxy S20 Ultra untuk #KerjaDirumah, Ini Caranya!}
Selain besar, frame kameranya juga cukup menonjol. Apabila Anda menggunakan smartphone ini tanpa memakai casing tambahan, otomatis kamera S20 Ultra akan menjadi penopang body secara keseluruhan ketika ditaruh di meja atau alas datar lainnya.
Frame kamera yang besar itu menjadi tempat bagi empat kamera yang diusung S20 Ultra. Tiga lensa dan LED Flash di tempatkan pada persegi di bagian atas, dan lensa periscope diletakkan di bagian bawah dengan adanya tulisan “Space Zoom 100x”.
Besarnya dan menonjolnya frame kamera pada smartphone ini kami rasa wajar-wajar saja. Ada dua alasannya menurut kami. Pertama, Samsung memerlukan space atau ruang yang lebih besar untuk lensa periscope di S20 Ultra.
Kedua, Samsung tidak mungkin menempatkan empat kamera + LED Flash secara vertikal maupun horizontal mirip seri Galaxy S10. Sebab, secara estetika desain, frame kamera seperti itu kurang enak untuk dilihat dan mengganggu desain body smartphonei secara keseluruhan.
Meski ukurannya serba besar dan tidak lagi punya layar dengan lengkungan di sisi kiri dan kanan, Samsung Galaxy S20 Ultra tetap memiliki body dengan build quality terbaik. Selain itu, smartphone ini tetap nyaman digunakan kok. Sebab, smartphone tersebut punya aspek rasio layar 20 : 9 atau punya lebar yang ramping, tapi berukuran lebih tinggi dari layar biasanya.
Layar
“Sempurna”. Kira-kira itulah penilaian kami soal spesifikasi yang diberikan Samsung pada Galaxy S20 Ultra. Mulai dari layar sampai dapur pacu, smartphone ini disematkan hardware dengan teknologi terbaru dan juga berkualitas tinggi.
Layarnya yang berukuran 6,9 terbuat dari panel yang bernama Dynamic AMOLED 2.0. Panel tersebut merupakan generasi terbaru dari layar yang sebelumnya digunakan pada Galaxy S20 Series.
Kualitas layar terbaik itu dipadukan dengan resolusi yang tinggi, tepatnya 2K atau QHD+. Tak cukup, Samsung pun menghadirkan sejumlah fitur layar terbaik pada Samsung Galaxy S20 Ultra. Sebut saja, touch latency 2 kali lebih cepat dari S10 Series, teknologi HDR10+, dan refresh rate sampai 120 Hz.
Refresh rate 120 Hz ini mirip dengan smartphone gaming seperti Asus ROG Phone 2. Bila Anda kurang paham soal refresh rate ini, kami akan menjelaskannya. Secara garis besar, refresh rate adalah hitungan berapa kali gambar pada layar di-refresh dalam satu detik. Jadi apabila 120 Hz, maka rata-rata gambar yang ditampilkan pada layar akan di-refresh 120 kali setiap detiknya.
Bila dibandingkan dengan 90 Hz, refresh rate setinggi ini sangat terasa manfaatnya. Pergerakan antar menu menjadi lebih smooth, serta konten atau game yang ditampilkan pada layar juga jauh lebih halus dan lebih optimal.
{Baca juga: Galaxy S20 Ultra, “Rekan Kerja” di Rumah yang Multitasking}
Akan tetapi, refresh rate 120 Hz di S20 Ultra hanya bisa aktif ketika resolusi layar diset Full HD. Sistem otomatis akan memberikan peringatan ketika kami mencoba mengganti resolusi layar menjadi WQHD+ ketika refresh rate diatur 120 Hz. “High refresh rate isn’t supported in WQHD+. Your screen will change to standard refresh rate,” bunyi peringatan tersebut.
Namun secara kualitas, perpaduan layar Dynamic AMOLED 2.0 berukuran besar dengan resolusi tinggi, dipadukan dengan touch latency dan refresh rate yang tinggi, dan konten yang disuguhkan dalam tampilan HDR10+, tentu akan memanjakan mata para pengguna ataupun gamers yang dikenal “perfeksionis” dalam hal performa.
Performa
Bicara soal performa, review Samsung Galaxy S20 Ultra kita lanjutkan ke sektor dapur pacu. Membahas spesifikasinya terlebih dahulu, Samsung Galaxy S20 Ultra merupakan salah satu smartphone Android dengan performa tertinggi saat ini, berkat mesin berupa prosesor Exynos 990 dengan fabrikasi proses 7nm+.
SoC yang disematkan di dalamnya punya delapan otak alias octa-core, dengan konfigurasi 2-core di kecepatan 2.73 GHz Mongoose M5, 2-core di kecepatan 2.5 GHz Cortex A76, dan 4-core di kecepatan 2.0 GHz Cortex A55.
Smartphone ini didukung juga dengan chip pengolahan grafis Mali G77 MP11, RAM 12GB LPDDR5, storage 128GB UFS 3.0, baterai berkapasitas 5,000 mAH dengan dukungan fast charging 45W, dan sistem operasi One UI 2.0 berbasis Android 10.
Lantas, bagaimana performa dari Samsung Galaxy S20 Ultra? Kami menggunakan tiga aplikasi benchmark, yakni AnTuTu Benchmark, 3DMark, dan PCMark untuk mengetahui performanya secara angka. Ketiga benchmark ini merepresentasikan kebutuhan berbeda.
AnTuTu Benchmark
AnTuTu Benchmark merupakan aplikasi benchmark yang paling dikenal oleh konsumen. Bukan cuma konsumen techies atau yang paham soal teknologi, tapi juga konsumen awam.
Aplikasi ini memberikan simulasi performa dari empat aspek utama, yakni CPU, GPU, RAM, dan user experience atau UX. Berdasarkan AnTuTu Benchmark, Samsung Galaxy S20 Ultra mencatatkan skor 516 ribuan.
3DMark
GPU Mali G77 MP11 yang digunakan Samsung Galaxy S20 Ultra tak luput kami uji. Dengan menggunakan 3DMark, aplikasi ini bisa mengetahui performa dalam angka terkait pemrosesan grafis.
Ada beberapa pengujian, seperti Sling Shot dan Sling Shot Extreme yang biasa digunakan untuk menjajal kemampuan smartphone flagship dengan tolak ukur OpenGL ES 3.0 (Sling Shot) dan OpenGL ES 3.2 (Sling Shot Extreme).
{Baca juga: Selain Cerdas, Galaxy S20 Ultra Juga ‘Gahar’ Diajak Ngegame}
Berdasarkan pengujian, Galaxy S20 Ultra mencatatkan skor 8.123 poin untuk Sling Shot dan 6.776 poin untuk Sling Shot Extreme OpenGL ES 3.1 serta 6.345 poin untuk Sling Shot Extreme Vulkan.
PCMark
Aplikasi PCMark merupakan benchmark yang menyimulasikan tugas umum yang biasa diterima smartphone, seperti mengolah data, multitasking, dan lainnya.
Dalam pengujian yang kami lakukan, S20 Ultra mencatat skor 10.381 poin. Itu merupakan catatan skor yang tinggi, dan bahkan PCMark menyebutnya sebagai salah satu perangkat powerful saat ini.
“Kabar baik! Ini adalah salah satu perangkat powerful dan semuanya bisa bekerja dengan normal,” begitu kira-kira yang diungkapkan PCMark, mengomentari catatan skor S20 Ultra.
Baterai
Seperti yang kami sebutkan di atas, Samsung Galaxy S20 Ultra ditopang oleh baterai 5,000 mAh dengan dukungan fast charging 45W. Namun, entah apa yang dipertimbangkan oleh Samsung, mereka malah menyertakan charger dengan maksimal output 25W pada paket pembelian.
Apakah berpengaruh pada kecepatan charging? Tentu saja. Meski demikian, proses pengisian baterainya masih terbilang cepat menurut kami.
Berdasarkan pengujian yang kami lakukan, mengisi baterai dari 5% sampai penuh hanya membutuhkan waktu sekitar 90 menit.
Lalu, bagaimana dengan daya tahan baterainya? Kami mengujinya dengan memutar video YouTube di kualitas Full HD atau 1080p tanpa henti. Selain itu, kami juga melakukan dua kali pengujian berdasarkan refresh rate layar dari smartphone.
{Baca juga: Review Samsung Galaxy Z Flip: Desain Futuristik, Performa Ciamik}
Ketika refresh rate diatur 60 Hz, baterai bisa bertahan hingga 24 jam alias seharian penuh. Sedangkan saat menggunakan opsi refresh rate 120 Hz, Samsung Galaxy S20 Ultra dapat bertahan hingga 18 jam non stop.
Gaming
Bermain game selama melakukan review Samsung Galaxy S20 Ultra adalah kenikmatan tersendiri.Berdasarkan penilaian kami, Samsung sepertinya “diam-diam” menjadikan Galaxy S20 Ultra sebagai sebuah smartphone gaming dengan performa kelas wahid.
Bagaimana tidak, di sini terdapat fitur gaming yang tergolong lengkap. Bukan Cuma Game Launcher saja, tapi juga ada fitur bernama Game Booster Plus. Fitur tersebut memungkinkan kami untuk melakukan penyesuaian performa smartphone untuk setiap game yang dijalankan.
Ada lima opsi pengaturan performa yang bisa dipilih, yakni Battery Saving, Balance, Max FPS, High Quality, dan Custom. Opsi Custom sangat kami sukai, karena kami dapat dengan mudah mengatur performa smartphone sampai rata kanan atau maksimal. Ada beberapa pengaturan di sini, seperti performa, kualitas grafis, maksimal FPS, sampai intensitas cahaya.
Selain opsi untuk mengatur performa smartphone, Gaming Booster Plus juga memungkinkan kami untuk melihat informasi penting di sudut layar, seperti FPS, persentase performa CPU dan GPU, sampai temperatur.
Samsung nampaknya ingin gamers tetap “punya kehidupan”. Sebab, dalam Game Booster Plus, mereka menghadirkan fitur Daily Limits. Dalam fitur ini, gamers bisa mengatur batas waktu maksimal mereka main game setiap harinya.
Samsung bahkan menunjukkan beberapa pengetahuan lho di sini. Misalnya, waktu tidur ideal bagi pengguna, pengingat kalau gamers juga harus beraktivitas di luar ruangan, sampai imbauan untuk tidak lupa dengan pendidikan. Keren!
Kamera
Review Samsung Galaxy S20 Ultra berikutnya masuk ke sektor kamera. Smartphone ini memiliki total lima kamera, masing-masing empat kamera di belakang dan satu kamera di depan. Kelima kamera ini sudah didukung teknologi artificial intelligence (AI) bernama Scene Optimizer.
Bahas konfigurasi kameranya terlebih dahulu. Terdapat lensa utama dengan sensor 108MP yang mendukung teknologi optical image stabilization atau OIS, lensa telephoto dengan skema periskop 48MP yang didukung OIS, lensa ultrawide 12MP, dan lensa 3D ToF atau Time of Flight. Sedangkan kamera depan, Samsung memberikan lensa dengan sensor 40MP.
Kamera Utama
Sensor 108MP yang digunakan S20 Ultra berbeda dibandingkan dengan sensor 108MP yang digunakan oleh Xiaomi Mi Note 10 maupun Mi Note 10 Pro. Perbedaannya terletak pada skema pengolahan gambar yang digunakan.
Smartphone Xiaomi menggunakan sensor 108MP dengan skema tetra-binning atau mengubah 4 pixel menjadi 1 pixel (4-in-1) dengan hasil foto default 27MP. Sementara Samsung Galaxy S20 Ultra, menggunakan sensor 108MP dengan skema nona-binning yang mengubah 9 pixel menjadi 1 pixel (9-in-1).
Dengan teknologi tersebut, foto yang ditangkap oleh lensa utama S20 Ultra menghasilkan detail yang jauh lebih akurat, komposisi warna yang lebih baik, dan punya kemampuan night mode yang lebih bagus.
Pengguna tetap dapat mengambil gambar di resolusi real 108MP dengan menggunakan opsi 3:4 108MP. Namun perlu diingat, ukuran gambar yang dihasilkan sangat besar, begitu juga dengan ukuran file-nya.
{Baca juga: Motret Kreatif #DiRumahAja Pakai Kamera 108MP Galaxy S20 Ultra}
Untuk urusan kualitas, mode 12MP maupun 108MP sama-sama menghasilkan foto yang bagus dan terbaik. Komposisi warna, kualitas detail, serta dynamic range yang dihasilkan terbilang enak dilihat dan pas.
Khusus mode 108MP, kami mencoba memperbesar gambar sekitar 50% untuk melihat apakah objek pada gambar masih terlihat dengan jelas atau kehilangan detailnya. Hasilnya, detail pada gambar masih berkualitas meski diperbesar beberapa kali. Berikut beberapa hasil fotonya:
Kamera Normal
Kamera 108 MP
Kamera Telephoto
Lewat seri S20 Ultra, Samsung akhirnya masuk ke ranah yang sebelumnya dipegang oleh Huawei dan Oppo dalam hal kamera periskop. Maklum saja, Huawei lewat P30 Pro dan Oppo dengan Reno 10x Zoom merupakan dua smartphone pertama yang mengadopsi teknologi lensa periskop.
Kebutuhan akan zooming jauh dalam fotografi maupun videografi adalah mutlak. Dengan lensa yang bisa diperbesar sampai puluhan kali, pengguna akan lebih mudah menangkap momen terbaik dari kejauhan, seperti konser, sepak bola, perayaan kelulusan, dan lainnya.
Akan tetapi, makin jauh rentang zoom, maka makin besar ruang yang dibutuhkan untuk lensa itu sendiri. Makanya, lensa periskop dihadirkan menjadi sebuah solusi kebutuhan zooming jauh yang diinginkan konsumen saat ini.
Bisa dibayangkan, apabila tidak menggunakan teknologi tersebut, maka smartphone akan punya body super tebal. Anda ingat Samsung Galaxy K Zoom? Ya, seperti itulah kira-kira.
Tidak mudah untuk menempatkan kamera periskop dalam sebuah smartphone, karena dibutuhkan berbagai proses terlebih dahulu. Lensa ditempatkan secara vertikal, sedangkan sensor diposisikan horizontal. Lewat konfigurasi itu, maka cahaya yang masuk akan dibiaskan melalui sebuah prisma pada lensa periskop dan diteruskan ke sensor.
Sensor kamera yang dibawa Samsung pada S20 Ultra sangatlah besar, tepatnya 48MP dengan skema quad-bayer. Lensa ini menawarkan 4x optical-zoom, 10x hybrid-zoom, dan 100x digital-zoom yang disebut Samsung sebagai “Space Zoom”.
Bagaimana hasilnya? Memotret dengan memanfaatkan perbesaran optik sebanyak 4 kali merupakan kenikmatan tersendiri yang kami alami. Kualitas warna dan detail dari foto masih sangat bagus dan enak untuk dipandang.
Perbesaran sampai 10x hybrid-zoom sampai 30x digital-zoom masih bisa “dimaafkan” hasil fotonya, karena AI bertanggung jawab di sana untuk “memperbaiki” hasil foto. Tapi di atas itu, mungkin sebaiknya Anda memanfaatkannya untuk melihat sesuatu objek menarik saja, bukan untuk memotretnya. Berikut beberapa hasil fotonya:
Kamera Ultrawide
Samsung terkenal dengan memberikan lensa ultrawide terbaik pada seri flagship-nya, termasuk S20 Ultra. Kamera ini memberikan foto super lebar yang memiliki detail serta ketajaman warna yang baik. Lensa pun mampu menangkap foto wide tanpa adanya efek melengkung. Berikut hasilnya:
Kamera 3D ToF
Jangan lupakan lensa 3D ToF di Samsung Galaxy S20 Ultra. Berkat lensa ini, kami juga bisa memotret foto portrait atau bokeh dengan efek dramatis. Dikombinasikan dengan AI, kamera mampu mengelompokkan mana objek utama dan bagiannya yang harus ditonjolkan, dan mana background foto yang wajib untuk di-blur.
Ditambah lagi dengan adanya fitur Live Focus, kami bisa memilih efek blur pada background sesuka hati. Berikut hasil fotonya:
Kamera Depan
Kamera 40MP pada smartphone ini mengusung teknologi Quad Bayer, dan bisa mengambil gambar dengan dua mode, yakni mode biasa dan wide. Ketika menggunakan mode wide, foto akan dikonversi atau dipadatkan menjadi resolusi 10MP.
Sedangkan ketika menggunakan mode normal, foto akan di-crop menjadi resolusi 6MP. Terdapat juga opsi untuk mengambil foto selfie dengan resolusi real 40MP.
Untuk hasilnya, foto selfie yang diambil tergolong bagus. Warna dan detail yang dihasilkan baik berkat adanya fitur Auto HDR. Di kamera depan juga diberikan beberapa filter serta pengaturan Beautify yang bisa digunakan. Berikut beberapa hasil fotonya:
Single Take
Single Take adalah salah satu fitur yang kami rasa sangat menarik, dan mungkin satu-satunya (untuk saat ini). Lewat fitur ini, pengguna bisa mengabadikan banyak momen sekaligus dalam sekali pengambilan gambar.
Single Take pada dasarnya fitur yang mengaktifkan seluruh fitur dan sensor kamera secara bersamaan. Total, fitur ini mampu mengabadikan sampai 14 foto dan dua video hanya dalam satu pengambilan gambar.
Ketika fitur ini digunakan, sistem akan membutuhkan waktu beberapa detik untuk memproses seluruh foto dan video yang diambil. Nantinya, akan terlihat berbagai jenis foto maupun video, seperti Best Photo, Boomerang, video pendek, video ala TikTok, foto monokrom, foto wide, dan lainnya.
{Baca juga: Memotret Momen Seru WFH dengan “Single Take” Galaxy S20}
Nah, khusus untuk video pendek dan video ala-ala TikTok, AI Samsung akan otomatis memberikan backsound sesuai dengan aktivitas objek yang direkam. Olahraga misalnya, maka diberikan backsound yang memicu rasa semangat kepada siapapun yang melihatnya.
Seluruh foto dan video yang dihasilkan pun punya kualitas terbaik. Detailnya bagus, komposisi warnanya ciamik, dan fokus terhadap objek di foto maupun video sama sekali tidak kabur, meskipun objek yang diabadikan bergerak cukup cepat. Berikut ini adalah contoh foto dan video yang kami ambil:
Video
Samsung Galaxy S20 Ultra mendukung perekaman video dengan resolusi yang kami nilai outstanding atau luar biasa. Bagaimana tidak, smartphone ini sudah mendukung perekaman video di resolusi 8K @24fps!
Selain itu, perekaman video 4K @30fps dan 60fps serta Full HD @30fps dan 60fps juga didukung olehnya. Kualitas ini pun berlaku untuk kamera depannya.
S20 Ultra pun mendukung fitur Super Steady. Mirip seperti smartphone Samsung kelas menengah lain yang memiliki fitur serupa, saat Super Steady diaktifkan, lensa ultrawide yang digunakan dengan hasil yang telah di-cropping.
Berbicara soal hasil video, selama melakukan review Samsung Galaxy S20 Ultra, kami lebih suka ketika merekam video tanpa menggunakan Super Steady. Kualitas videonya berkualitas dan tetap stabil meski kami merekam sambil mengendarai motor. Sebab, kestabilan kamera dibantu dengan adanya OIS which is dibantu oleh hardware, bukan software.
Sedangkan ketika menggunakan Super Steady, video yang dihasilkan memang lebih smooth. Tapi, karena hasil videonya merupakan cropping dari lensa ultrawide, tentu kualitasnya tidak lebih baik dari lensa utama. Berikut beberapa hasil videonya:
Video Normal (dengan OIS)
Video Super Steady (Wide)
Video Super Steady (Normal)
Video VLOG Direkam dan Diedit Menggunakan S20 Ultra
Kesimpulan
Review Samsung Galaxy S20 Ultra kami tutup dengan kesimpulan. Kami sangat mengapresiasi atas hadirnya beragam teknologi baru pada Samsung Galaxy S20 Ultra. Mulai dari layar AMOLED generasi terbaru, refresh rate yang tinggi, RAM berjenis LPDDR5, kamera terbaik, dan lainnya.
Sejujurnya, kami bahkan sempat berpikir kalau Samsung “cuma niat” jualan Samsung Galaxy S20 Ultra di Indonesia, bukan S20 ataupun S20+. Alasannya satu, perbedaan spesifikasi dan teknologi yang sangat jauh, terkhusus di sektor kamera.
{Baca juga: Ngulik Kamera Galaxy S20 Ultra untuk Bikin Vlog #DirumahAja}
Samsung seperti jor-joran memberikan beragam teknologi kamera anyar pada smartphone ini, tanpa “memperdulikan” dua seri S20 lainnya. Ada beberapa buktinya, seperti lensa 108MP dengan skema pemrosesan terbaik, lensa periskop dengan rentang zoom yang sangat jauh, sampai kamera depan dengan resolusi yang besar.
Di samping desainnya yang terkesan bulky alias serba besar, Samsung Galaxy S20 Ultra kami nilai menjadi salah satu smartphone terbaik yang hadir di tahun ini. Smartphone ini cocok bagi konsumen Indonesia yang techie alias tidak ingin ketinggalan perkembangan teknologi baru atau pengguna Galaxy S10+ yang ingin upgrade secara signifikan. (MF/HBS)
Kelebihan
- Build quality terbaik
- Bezel sangat tipis, meski layar tidak memiliki lengkungan
- Layar berukuran besar
- Refresh rate layar 120Hz
- Sudah berjalan di One UI 2.0 berbasis Android 10
- Performa dapur pacu kelas atas berkat Exynos 990
- RAM 12GB LPDDR5
- Baterai awet
- Kecepatan charging yang memuaskan
- Kamera berkualitas
- Pilihan video stabil berkat OIS dan Super Steady
Kekurangan
- Kurang nyaman digunakan dengan satu tangan
- Ukuran frame kamera yang besar dan terlalu menonjol
- Tidak disertai fast charger 45W
- Super Steady di mode normal yang hasilnya kurang bagus
TELSET RATING: 9/10
SPESIFIKASI SAMSUNG GALAXY S20 ULTRA | |
Network | 2G, 3G, 4G, 5G |
OS | Android 10, upgradable to Android 11, One UI 3.0 |
Chipset | Exynos 990 (7 nm+) – Global |
CPU | Octa-core (2×2.73 GHz Mongoose M5 & 2×2.50 GHz Cortex-A76) |
GPU | Mali-G77 MP11 |
RAM | 12 GB, 16 GB |
Memori | 128 GB, 256 GB, 512 GB |
Dimensi | 166.9 x 76 x 8.8 mm (6.57 x 2.99 x 0.35 in), 222 g |
Layar | 6.9 inch, Dynamic AMOLED2X,120Hz,1440×3200 pixels,20:9 ratio |
Kamera Utama | 108MP (wide),48MP, (periscope),10xhybrid zoom,12MP (ultrawide) |
Kamera Depan | 40 MP, f/2.2, 26mm (wide) |
Beterai | Li-Po 5000 mAh,Fast charging 45W |
Warna | Cosmic Grey, Cosmic Black, Cloud White |
Harga | Rp 17 jutaan |