Telset.id – Di waktu yang berdekatan, beberapa vendor merilis laptop dengan harga terjangkau di bawah Rp 10 jutaan. Salah satu laptop harga murah tersebut dirilis oleh Huawei lewat seri MateBook D15 yang telah kami review dan gunakan selama kurang lebih dua minggu.
Huawei MateBook D15 menjadi salah satu laptop dengan spesifikasi andal dan fitur yang menarik. Harganya pun tergolong murah untuk laptop terbaru zaman sekarang, yakni Rp 8,9 jutaan.
Di atas kertas, laptop ini rasanya cocok dipakai untuk karyawan kantoran maupun mahasiswa baru yang mulai menjalani pertemuan tatap muka di kampusnya.
Layarnya IPS dengan bentangan yang luas, prosesor Intel generasi ke-10 dengan tenaga yang cukup bagus, RAM berkapasitas besar, serta memori penyimpanan besar berjenis SSD.
Baca juga: Rekomendasi Laptop Chromebook Harga Murah
Well itu kan di atas kertas, tapi bagaimana kalau pengalaman secara langsung? Nah, tim Telset kali ini akan membeberkan hasil review laptop Huawei MateBook D15 untuk Anda semua. Jadi, simak terus ya!
Desain
Dengan harganya yang nyaris Rp 9 juta, sungguh tinggi harapan kami mengenai desain laptop Huawei ini. Kalau dilihat sekilas, memang sedikit disayangkan rupa laptop ini masih sama dengan seri D15 yang rilis tahun lalu.
Namun melihat sisi baiknya, Huawei MateBook D15 terbaru punya desain yang mewah dengan lapisan warna Space Grey dan punya kesan kokoh berkat balutan warna hitam doff di bagian bezel layar dan engselnya.
Build quality-nya bagus berkat pemakaian bahan logam untuk sasis dan plastik untuk bodi luarannya. Patut untuk diapresiasi melihat langkah Huawei tetap menggunakan bahan yang solid berkualitas di laptop harga murah yang satu ini.
Melihat penampang belakangnya, tampilan MateBook D15 juga terlihat premium dan beda banget. Walau hanya ada logo “HUAWEI” saja di bagian sini, namun pabrikan asal China ini melapisinya dengan warna silver metalik yang berkilau ketika terkena paparan cahaya yang pas.
Sampai sekarang, kami masih bekerja dari rumah alias WFH. Oleh karenanya, keseharian kami pun dilalui dengan menenteng laptop kemana-mana. Bekerja di ruang tamu, di kamar tidur, di ruang depan, di halaman, sampai di balkon, laptop menjadi gadget yang selalu dibawa-bawa hingga jam kerja usai.
Selama memakai Huawei MateBook D15 untuk kebutuhan review, kami sangat menyukai dengan keringkasan dan ringannya bodi laptop terbaru ini. Bodinya slim dan tak berat juga. Secara ukuran dimensi, bobotnya cuma 1,56 kg saja dengan ketebalan 16,9mm.
Berbicara tentang pengalaman memakainya, Huawei MateBook D15 juga memberikan experience yang positif. Laptop ini nyaman dipakai untuk bekerja, posisi mengetiknya pun lumayan ergonomis.
Layout keyboard-nya pun terbilang luas dengan keycaps yang nyaman ditekan. Hebatnya, keyboard ini juga clicky dengan feedback cukup “cetak-cetek” yang kami rasakan selama mengetik.
Berkat jarak antar keycaps yang cukup lega, tingkat typo pun bisa diminimalisir selama kami menjalani pekerjaan. Ukuran trackpad-nya juga luas, membebaskan kami untuk memanfatakan berbagai fungsi mouse dengan mudahnya.
Baca juga: Review Huawei MatePad 11 Indonesia
Ada satu yang unik dari keyboard-nya. Tersemat webcam yang “disembunyikan” antara tombol F6 dan F7. Webcam ini memiliki mekanisme pop-up, yang begitu ditekan bakal keluar menghadap wajah pengguna.
Penempatan webcam di keyboard ini adalah “ide gila” menurut kami. Di satu sisi memberikan pengalaman visual yang luas tanpa bezel yang tebal, dan di sisi lainnya memberikan keamanan privasi yang kini menjadi perhatian serius sebagian besar pengguna laptop.
Di samping kanan keyboard, terdapat tombol power yang punya tugas ganda sebagai sensor sidik jari. Sensor keamanan berbasis biometrik ini punya respon yang cepat, terintegrasi dengan Windows Hello, kami pun bisa masuk ke laptop dengan mudah dan cepat tanpa harus memasukkan PIN atau password.
Hanya saja, ada beberapa kekurangan yang kami rasakan. Pertama, tampilan bodinya yang terlihat cukup kaku. Kedua, pinggiran bodi yang cukup tajam dan kurang nyaman bagi pergelangan tangan.
Ketiga, keyboard tanpa backlight yang seharusnya ada pada laptop di rentang harga Rp 8 jutaan ke atas.
Kekurangan terakhir, posisi webcam yang terlalu ke bawah. Sehingga alih-alih wajah kami yang ditampilkan full saat video conference, malah bagian bawah wajah yang terlihat jelas saat rapat online.
Layar dan Audio
Dijual dengan harga di bawah Rp 10 juta, Huawei tak tanggung-tanggung soal spesifikasi layar MateBook D15. Laptop ini mengusung layar berjenis IPS dengan ukuran yang luas 15,6 inci dengan resolusi tinggi pula.
Resolusi layarnya Full HD atau 1.920 x 1.080 piksel dengan kualitas kontras layar yang baik. Tuah penempatan webcam pop-up di bagian keyboard, bezel layarnya pun tipis dengan rasio layar terhadap bodi yang tinggi mencapai 87%.
Layar ini mampu menampilkan akurasi warna yang vivid, detail yang baik, dan nyaman untuk dipandang. Berkat sudut pandang layarnya yang luas, pemakaian di dalam ataupun luar ruangan sama baiknya.
Menonton di situs streaming film macam Netflix atau sekadar menonton cuplikan bola melalui YouTube di resolusi tertinggi, warna yang ditampilkan juga terlihat bagus.
Dengan luasnya layar laptop ini, kami pun dapat membuka dua aplikasi secara berdampingan dengan area yang masih cukup luas. Layar Huawei MateBook D15 mampu menghadirkan pengalaman visual yang sepenuhnya imersif selama kami memakainya untuk review.
Layar Huawei MatePad D15 yang luas juga memberikan kenyamanan untuk mata berkat adanya fitur Eye Comfort Mode yang secara otomatis menyesuaikan white balance dan intensitas cahaya untuk menghindari kelelahan mata.
Selain itu, layarnya pun dapat mengurangi cahaya biru yang membuat mata cepat tegang. Terbukti dengan sertifikasi oleh TÜV Rheinland.
Baca juga: 10 Aplikasi Musik Terbaik 2021
180 derajat dengan layarnya, audio Huawei MateBook D15 justru kurang mengesankan. Audio yang disuguhkan speaker stereo laptop ini kencang sebenarnya, berkat lubang speakernya yang menghadap ke bawah.
Kisi-kisi yang berada di bagian bawah ini mencegah distorsi terhadap audio yang disuguhkan. Akan tetapi, saat kami memutar musik atau menonton film aksi yang didominasi oleh suara yang keras, audionya justru terdengar cempreng dengan bass yang kurang bulat atau nendang.
Pada akhirnya, kami sering memanfaatkan headset yang dipasangkan ke jack audio 3,5mm atau earphone TWS melalui koneksi Bluetooth 5.1.
Port dan Konektivitas
Ketika kami review Huawei MateBook D15, layout port yang tersedia mirip dengan seri sebelumnya yang meluncur tahun lalu. Oleh karenanya, keluhannya pun masih sama, yakni laptop ini tak memiliki pilihan port yang banyak.
Di bagian kanan, ada jack audio 3,5mm dan dua port USB-A 2.0. Di bagian kiri, ada port USB-C 3.1 yang berfungsi juga sebatai port pengisian daya, USB 3.2 Gen 1, dan juga port HDMI 2.1.
Kekurangannya, laptop ini tak memiliki card reader dan port LAN. Juga, port USB-C yang ada tidak mendukung output video via DisplayPort ataupun Thunderbolt.
Sementara untuk keperluan koneksi, MateBook D15 mendukung Bluetooth 5.1 dan WiFi 6. Ada fitur tambahan bernama Huawei Share yang jadi salah satu kelebihan utama dari laptop terbaru Huawei ini.
Huawei Share memanfaatkan chip NFC untuk memungkinkan tampilan layar smartphone ditampilkan pada layar MateBook D15. Melalui fitur ini, transfer file bisa dilakukan secara seamless tinggal drag & drop saja.
Membawa konsep mirrorring, Huawei Share juga memungkinkan pengguna untuk menerima atau melakukan panggilan telepon maupun video call. Keren kan?
Cuma, Huawei Share tidak bisa dilakukan apabila smartphone yang digunakan non Huawei. Jika Anda pengguna HP terbaru Huawei, tak semua seri mendukung fitur ini. Hanya seri Mate, P, dan Nova Series terbaru saja yang bisa melakukannya.
Spesifikasi dan Performa
Review Huawei MateBook D15 beralih ke bagian spesifikasi serta performanya. Laptop ini ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-10 alih-alih generasi ke-11 seperti pesaingnya, RedmiBook 15 yang malah dijual dengan harga lebih murah.
Huawei MateBook D15 ditenagai oleh prosesor Intel Core i3-10110U dengan konfigurasi CPU 2-core/4-thread dengan clock-speed maksimal 4,1 GHz. Prosesor ini dikombinasikan dengan RAM 8 GB DDR4 3200MHz dual-channel, memori penyimpanan berjenis SSD sebesar 256 GB, serta sistem operasi Windows 10 Home.
Selama memakai Huawei MateBook D15 untuk keperluan review, kami menyukai kinerjanya yang gegas. Rentang waktu dari menekan tombol power, booting, sampai masuk ke halaman utama Windows 10 juga cepat, hanya beberapa detik saja.
Laptop ini juga tak bising. Kehadiran sistem pendingin Shark Fin Design 2.0 menjaga agar suhu laptop tidak naik signifikan, sekaligus membuat laptop tetap terdengar tenang walau load yang dilaluinya terbilang cukup berat.
Namun tipikal prosesor Intel Core i3, laptop ini tak akan pas kalau dipakai untuk bermain game. Beberapa game ringan memang bisa dijalankan secara lancar, tapi jangan harap Anda bermain game FPS dengan grafis kelas atas di laptop ini.
Dengan spesifikasi yang ditawarkannya, Huawei MateBook D15 lebih cocok dipakai untuk keperluan bekerja, mengikuti perkuliahan atau belajar online, sampai menikmati konten hiburan. Rapat online seharian via Zoom dan Google Meet hingga membuka banyak tab di browser Microsoft Edge juga bisa ditangani laptop ini dengan mudah.
Baca juga: 20 Game Online PC Terbaik 2021
Tak pas rasanya kalau tidak menguji laptop ini menggunakan aplikasi benchmark. Well, dari tes yang kami lakukan selama review Huawei MateBook D15, laptop harga di bawah Rp 10 juta ini meraih skor yang cukup meyakinkan.
Dari pengujian menggunakan aplikasi 3DMark dengan skema tes Time Spy, MateBook D15 memperoleh skor 340 poin. Skor grafisnya mencapai 297 poin, sementara skor CPU yang diraih sebesar 1.908 poin. Untuk rata-rata frame rate tertinggi yang didapatkan adalah 14 FPS.
Dari grafik yang diperlihatkan, clock-speed CPU Intel Core i3-10110U cenderung naik turun, beda halnya dengan GPU yang stabil di sebagian besar pengujian yang dilakukan.
Beralih ke PCMark 10, laptop ini mendapatkan skor 3.240 poin. Performanya pun terlihat naik turun dengan clock-speed CPU tertinggi terjadi di semua pengujian yang dilakukan, mulai dari pengolahan data sampai rendering video.
Pengujian lainnya, kami memanfaatkan Cinebench R15 dan R20. Di Cinebench R15, rata-rata frame rate yang didapatkan untuk pengujian OpenGL adalah 35,89 FPS. Tes CPU single-core yang kami dapatkan berada di angka 162 cb, sementara untuk multi-core sebesar 275 cb.
Sedangkan untuk Cinebench R20, tes single-core dan multi-core mendapatkan skor masing-masing 419 poin dan 914 poin. Terlihat dari tiga pengujian yang kami lakukan pada Huawei MateBook D15, laptop ini mempunyai kinerja yang tak lebih kencang daripada RedmiBook 15 yang sebelumnya telah kami review.
Baca juga: Review RedmiBook 15 Indonesia
Huawei MateBook D15 dilengkapi dengan memori penyimpanan berjenis SSD NVMe PCl 256 GB. Berdasarkan pengujian menggunakan aplikasi CrystalDiskMark, kecepatan write dan read dari Huawei MateBook D15 jauh mengungguli SSD SATA pada laptop yang sebelumnya kami review.
Sekali lagi, pemakaian memori SSD NVMe PCle membuat laptop terasa kencang, enak dipakai, dan proses booting-nya cepat sekali. Mantap!
Baterai
Huawei MateBook D15 ditopang oleh baterai 42 Whr dengan daya tahan baterai yang lama. Dari catatan waktu menggunakan fitur Battery Log, laptop ini punya daya tahan sampai 7 jam 59 menit untuk pemakaian normal dengan baterai tersisa 6%.
Selama durasi tersebut, kami memakai Huawei MateBook D15 untuk bekerja sambil mendengarkan musik, rapat online, atau sekadar nonton film sampai YouTube, dalam durasi yang lama
Sementara saat menguji kemampuan baterainya menggunakan aplikasi PCMark Battery Test dengan skema Modern Office, baterai 42 Whr ini sanggup bertahan sampai 6 jam 22 menit.
Bukan hanya daya tahannya yang cukup meyakinkan, kecepatan charging-nya pun wajib mendapatkan pujian. MateBook D15 disertai dengan adaptor charger USB-C berdaya 65W.
Perangkat charger ini pun bisa dipakai untuk mengisi daya tablet atau smartphone Huawei. Dengan adaptor ini, pengguna rasanya tak perlu membawa charger-an lebih daru satu saat bepergian.
Mengenai kecepatan charging-nya, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam 35 menit untuk mengisi penuh baterai dari 10%. Tergolong impresif, karena selama proses charging, kami tetap memakai laptop ini untuk bekerja, mendengarkan musik, dan terhubung ke jaringan internet.
Kesimpulan
Huawei memberikan opsi laptop murah lainnya kepada konsumen Indonesia dengan menghadirkan MateBook D15 berlayar 15,6 inci. Dijual dengan harga Rp 8,9 jutaan, laptop ini memberikan kenyamanan dan kinerja yang tangkas untuk pemakaian sehari-hari.
Layarnya lapang berkat desain anti-mainstream yang menempatkan webcam ke bagian keyboard. Desain ini bikin bezel di sekeliling layar dibuat tipis, sehingga memberikan pengalaman visual yang maksimal kepada kami. Multi-tasking? Oke banget pakai laptop ini
MateBook D15 juga sangat pas dibawa kemana-mana karena bodinya yang ringkas, tipis, dan ringan. Posisi mengetiknya juga cukup nyaman. Apalagi layout keyboard-nya yang lega dengan keycaps yang clicky dan enak ketika ditekan.
Laptop ini pun menawarkan kinerja yang andal. Untuk kegiatan seperti bekerja, mengetik, nonton film streaming, sampai meeting seharian melalui aplikasi video conference, dapat dilakukan dengan lancar tanpa khawatir kehabisan baterai dalam tempo yang singkat.
Hanya saja, ada beberapa kekurangan yang dirasakan selama melakukan review Huawei MateBook D15. Soal desain, laptop ini punya rupa yang identik dengan generasi tahun lalu. Setidaknya Huawei memberikan nuansa beda atau lebih segar pada jajaran laptop yang baru mereka luncurkan.
Untungnya, penampakan Huawei MateBook D15 memberikan kesan premium, mewah, dan solid berkat penggunakan material logam dan plastik yang berkualitas.
Letak webcam di keyboard juga jadi kekurangan menurut kami. Subjektif memang, tapi posisi webcam ini membuat wajah yang tampil di aplikasi video conference terlihat aneh.
Baca juga: Review Asus Chromebook C214 Indonesia
Kekurangan lainnya, minimnya port di laptop ini. Cukup disayangkan hal sederhana seperti port LAN dan card reader saja tak ada di laptop murah satu ini.
Bagi karyawan, port LAN sangat dibutuhkan untuk mendapatkan koneksi yang kencang dan stabil. Bagi pengguna kasual seperti kami atau mungkin mahasiswa, ketersediaan card reader pun penting untuk memindahkan data secara mudah dari kamera atau perangkat lainnya ke laptop.
But at the end, Huawei MateBook D15 cocok jadi pilihan buat Anda yang sedang mencari laptop harga di bawah Rp 10 juta. Kemampuannya secara keseluruhan rasanya bisa mendukung berbagai aktivitas digital pengguna sehari-hari. (MF)
Kelebihan Huawei MateBook D15
- Layar IPS LCD yang luas dengan resolusi Full HD
- Layar luas 15,6 inci dengan bezel yang tipis
- Multi-tasking puas dengan layar yang luas
- Keyboard yang clicky, nyaman untuk bekerja atau pemakaian sehari-hari
- Frame bodi terbuat dari logam
- Memori penyimpanan SSD berjenis NVMe PCIe yang cepat
- Proses booting yang gegas
- Baterai dengan daya tahan sangat panjang
- Sudah disertai dengan adaptor USB-C, bisa untuk smartphone dan tablet
- Memiliki fitur Huawei Share berbasis NFC
- Ada sensor sidik jari dengan respon yang cepat
Kekurangan Huawei MateBook D15
- Desain yang masih sama dengan generasi tahun lalu
- Letak webcam di bagian keyboard, membuat wajah terlihat aneh dan cukup besar
- Ketersediaan port yang kurang lengkap
- Tak ada card reader dan port LAN
- Masih memakai prosesor Intel Core generasi ke-10, alih-alih generasi ke-11
TELSET RATING: 8.5/10
Spesifikasi Huawei MateBook D15 | |
Rilis | September 2021 |
CPU | Intel Core i3-10110U |
OS | Windows 10 Home |
Memori | 8 GB DDR4 dual-channel |
Media Penyimpanan | SSD 256 GB |
Layar | 15.6”, Full HD (1920 x 1080), IPS |
Grafis | Intel UHD Graphics |
Input/Output | USB 3.2 Gen1 x 1 USB 2.0 x 2 USB-C x 1 HDMI x 1 3.5 mm headset and microphone 2-in-1 jack x 1 |
Kamera | HD Recessed Camera |
Konektivitas | Wi-Fi 802.11ax, Bluetooth 5.0 |
Audio | Stereo Speakers |
Baterai | 42Wh |
Dimensi | 357.8 x 229.9 x 16.9 mm |
Berat | 1.56 kg |
Warna | Space Grey |
Harga | Rp 8,9 jutaan |
Garansi | Garansi resmi Huawei Indonesia |