Beranda blog Halaman 45

Apple Mulai Produksi Percobaan iPhone 17 di India, Kapan Rilis Globalnya?

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana sebuah ponsel ikonik seperti iPhone dibuat? Kini, Apple mengambil langkah besar dengan memulai produksi percobaan iPhone 17 di India—sebuah langkah strategis yang bisa mengubah peta manufaktur global. Ini bukan sekadar rumor, melainkan fakta yang dilaporkan oleh Economic Times, menunjukkan betapa seriusnya Apple dalam mendiversifikasi basis produksinya.

Selama bertahun-tahun, China menjadi pusat produksi utama Apple. Namun, dengan ketegangan geopolitik dan kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan pada satu negara, raksasa teknologi asal Cupertino ini mulai mengalihkan sebagian produksinya ke India. Foxconn, mitra manufaktur utama Apple, dikabarkan telah memulai uji coba produksi iPhone 17 di wilayah India Selatan. Ini adalah langkah awal sebelum produksi massal dimulai, yang diprediksi akan berlangsung pada Agustus mendatang.

Lantas, apa implikasi dari langkah ini bagi konsumen dan industri teknologi secara keseluruhan? Mari kita telusuri lebih dalam.

India Jadi Basis Produksi Baru Apple

Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa Apple telah mengimpor komponen untuk iPhone 17 dari China, meskipun dalam jumlah terbatas—hanya 10% dari total komponen yang diimpor. Sebagian besar komponen masih dialokasikan untuk model iPhone 14 dan iPhone 16. Namun, fakta bahwa produksi percobaan sudah dimulai menunjukkan bahwa Apple serius menjadikan India sebagai salah satu pusat produksi utamanya.

Foxconn, yang merupakan kontraktor manufaktur terbesar Apple, dikabarkan akan membuka pabrik baru di Oragadam, Tamil Nadu. Sementara itu, pabrik yang sudah ada di Bengaluru akan fokus memproduksi iPhone 16 dan iPhone 16e. Langkah ini sejalan dengan strategi Apple untuk memperkuat kehadirannya di pasar India, yang semakin penting bagi pertumbuhan perusahaan.

Kapan iPhone 17 Akan Dirilis?

Berdasarkan pola rilis sebelumnya, Apple kemungkinan besar akan meluncurkan iPhone 17 pada September 2025. Namun, ada spekulasi bahwa varian iPhone 17e baru akan muncul pada musim semi 2026. Bocoran terbaru juga menunjukkan bahwa iPhone 17 Pro telah mengalami perubahan desain, termasuk kamera yang lebih menonjol dan bodi yang lebih halus.

Dengan produksi percobaan yang sudah dimulai, Apple tampaknya ingin memastikan bahwa segala kendala teknis dapat diatasi sebelum produksi massal dimulai. Ini juga menjadi sinyal bahwa perusahaan ingin memanfaatkan periode festival di India untuk meningkatkan penjualan, dengan berbagai promo dan penawaran menarik.

Dampak Jangka Panjang bagi Industri

Langkah Apple ini bukan hanya tentang iPhone 17. Ini adalah bagian dari strategi besar untuk mengurangi ketergantungan pada China dan memperkuat posisinya di pasar berkembang seperti India. Jika berhasil, ini bisa menjadi preseden bagi perusahaan teknologi lain untuk mengikuti jejak Apple. Bahkan, Samsung dikabarkan juga mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian produksinya ke India.

Dengan India yang semakin menjadi pusat manufaktur teknologi, konsumen bisa berharap harga produk yang lebih kompetitif dan ketersediaan yang lebih cepat. Namun, tantangan seperti kualitas kontrol dan efisiensi produksi masih perlu diatasi.

Jadi, apakah Anda sudah siap menyambut iPhone 17 yang diproduksi di India? Satu hal yang pasti, langkah Apple ini akan membawa perubahan besar tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi industri teknologi global.

Samsung Galaxy S26: Akhir Era Model Plus, Selamat Datang Galaxy S26 Edge

Pernahkah Anda merasa kebingungan memilih antara Galaxy S Plus dan Ultra? Tampaknya Samsung mendengar keluhan ini. Bocoran terbaru mengindikasikan perusahaan asal Korea Selatan ini siap mengakhiri era model Plus yang telah bertahan hampir satu dekade. Sebagai gantinya, mereka akan memperkenalkan varian Edge sebagai penengah antara model standar dan Ultra.

Perubahan ini bukan tanpa alasan. Sejak diperkenalkan pertama kali, seri Galaxy S Plus selalu menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan ukuran lebih besar dari varian standar, namun tidak sebesar Ultra. Namun, dengan hadirnya Galaxy S25 Edge tahun lalu, Samsung sepertinya menemukan formula baru yang lebih menarik.

Menurut laporan eksklusif dari The Elec, Samsung sedang mempersiapkan tiga model untuk seri Galaxy S26: Galaxy S26 standar, Galaxy S26 Edge, dan Galaxy S26 Ultra. Yang mengejutkan, tidak ada tanda-tanda model Plus dalam daftar tersebut. Ini akan menjadi perubahan signifikan pertama dalam lini produk flagship Samsung sejak lama.

Spesifikasi Layar yang Lebih Beragam

Berdasarkan informasi panel layar yang sudah dipesan Samsung, ketiga model ini akan menawarkan variasi ukuran yang lebih jelas. Galaxy S26 standar akan memiliki layar 6.27 inci, lebih besar sedikit dari pendahulunya yang berukuran 6.2 inci. Sementara itu, Galaxy S26 Edge akan melompat ke 6.66 inci, dan Ultra tetap mempertahankan ukuran besar 6.89 inci.

Perbedaan ukuran yang lebih jelas ini memungkinkan Samsung untuk membedakan ketiga produknya dengan lebih tegas. “Dengan menghilangkan model Plus dan menggantinya dengan Edge, Samsung bisa menawarkan pengalaman yang lebih berbeda antara ketiga varian,” jelas seorang analis industri yang enggan disebutkan namanya.

Mengapa Edge Menggantikan Plus?

Keputusan Samsung ini sebenarnya sudah bisa ditebak sejak mereka meluncurkan Galaxy S25 Edge tahun lalu. Saat itu, banyak yang mengira Edge hanyalah eksperimen sementara. Namun tampaknya respons pasar terhadap desain tipis dan ringkas Edge cukup positif, sehingga Samsung memutuskan untuk menjadikannya bagian permanen dari lini produk mereka.

Edge menawarkan keunggulan desain yang lebih premium dibandingkan Plus, dengan bodi yang lebih ramping namun tetap mempertahankan layar besar. “Ini adalah langkah logis Samsung untuk bersaing dengan tren smartphone premium yang semakin mengutamakan faktor bentuk yang elegan,” tambah analis tersebut.

Perubahan ini juga menyederhanakan pilihan konsumen. Daripada harus memilih antara empat model (S25, S25 Plus, S25 Edge, dan S25 Ultra), konsumen hanya perlu mempertimbangkan tiga opsi dengan perbedaan yang lebih jelas.

Dukungan Snapdragon 8 Elite 2

Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Samsung, bocoran menyebutkan bahwa Galaxy S26 series akan ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Elite 2 terbaru Qualcomm. Kombinasi antara desain baru dan performa tinggi ini diharapkan bisa memberikan pengalaman pengguna yang lebih mulus.

Selain perubahan pada lini produk, Samsung juga dikabarkan akan melakukan beberapa peningkatan signifikan pada fitur kamera Galaxy S26. Seperti dilaporkan sebelumnya, sensor kamera utama Galaxy S26 akan dirombak total untuk menawarkan kualitas foto yang lebih baik.

Bagi penggemar setia seri Galaxy S, perubahan ini mungkin terasa cukup drastis. Namun dalam industri teknologi yang terus berkembang, inovasi dan adaptasi adalah kunci untuk tetap relevan. Dengan menghadirkan Galaxy S26 Edge sebagai pengganti Plus, Samsung menunjukkan komitmennya untuk terus berevolusi sesuai kebutuhan pasar.

Peluncuran resmi Galaxy S26 series diperkirakan akan berlangsung pada awal 2026. Sampai saat itu, kita masih bisa menantikan bocoran-bocoran lain tentang fitur-fitur baru yang akan dibawa oleh seri flagship terbaru Samsung ini.

LG StanbyME 2: Layar Canggih yang Bisa Dipasang di Mana Saja

Bayangkan sebuah layar yang bisa Anda bawa ke mana saja, ditempel di dinding seperti lukisan, atau bahkan digantung seperti jam dinding. LG StanbyME 2 hadir dengan konsep revolusioner ini, mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi sehari-hari. Tidak sekadar monitor biasa, perangkat ini menawarkan fleksibilitas tinggi dengan desain yang stylish dan fitur canggih.

LG baru saja mengumumkan peluncuran global StanbyME 2, versi terbaru dari layar gaya hidup 27 inci mereka. Dengan kemampuan untuk dilepas dari stand-nya hanya dengan satu klik, layar ini bisa digunakan di meja, dipasang di dinding, atau bahkan diubah orientasinya antara portrait dan landscape. Sebuah tali yang terpasang memungkinkan Anda menggantungnya sebagai display ambient atau “jam digital” yang elegan.

Dari segi spesifikasi teknis, StanbyME 2 menggunakan panel QHD 27 inci dengan resolusi 2560 × 1440 dan refresh rate 60Hz. Meski refresh rate-nya tidak setinggi beberapa perangkat dengan refresh rate 120Hz, layar ini didukung oleh prosesor α8 AI LG yang secara otomatis menyesuaikan kecerahan dan nada warna berdasarkan pencahayaan sekitar.

LG StanbyME 2

Pengalaman Audio yang Mendalam

Untuk pengalaman multimedia yang lengkap, StanbyME 2 dilengkapi dengan speaker 10W yang menghadap ke samping dengan dukungan Dolby Atmos. Teknologi AI Sound Pro memberikan virtual surround sound 9.1.2, sementara Clear Voice Pro memastikan kejelasan suara. Yang menarik, output speaker akan menyesuaikan secara otomatis berdasarkan orientasi layar.

Perangkat ini juga memiliki baterai internal yang bisa bertahan hingga 4 jam pemutaran. Pengisian daya bisa dilakukan melalui stand docking atau kabel USB-C. Dengan berat 4,3 kg tanpa stand dan 15,2 kg dengan stand, StanbyME 2 cukup ringan untuk dibawa-bawa namun tetap kokoh.

Konektivitas dan Fitur Cerdas

StanbyME 2 menjalankan webOS 24 dengan dukungan kontrol suara hands-free. Integrasi dengan ekosistem smart home mencakup Apple AirPlay, Google Cast, LG ThinQ, dan Google Home. Beberapa aplikasi seperti Mood Maker dan Let’s Draw sudah terpasang sebelumnya.

LG StanbyME 2

Dari segi konektivitas, perangkat ini dilengkapi dengan satu port HDMI dengan eARC, dua port USB 2.0, satu port USB 5V, Bluetooth 5.1, dan Wi-Fi 5. Ada juga dashboard Game Optimizer untuk pengalaman gaming yang lebih baik, meski refresh rate 60Hz mungkin kurang ideal untuk gamer hardcore yang biasa dengan perangkat berkinerja tinggi.

Harga dan Ketersediaan

LG StanbyME 2 dibanderol dengan harga yang cukup premium: SGD 1.799 (sekitar Rp 20 juta), USD 1.404 (sekitar Rp 22 juta), INR 1,20,760 (sekitar Rp 23 juta), dan CAD 1,599.99 (sekitar Rp 18 juta). Saat ini perangkat sudah tersedia di Hong Kong dan Turki, dengan rencana peluncuran di AS, Kanada, Vietnam, dan Singapura pada Juli 2025. Pasar Eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis, dan Spanyol akan menyusul pada Agustus 2025.

Dengan berbagai fitur inovatif dan desain yang fleksibel, LG StanbyME 2 menawarkan pengalaman baru dalam berinteraksi dengan layar digital. Meski harganya cukup tinggi, nilai tambah dari fleksibilitas dan kecanggihan fiturnya mungkin sepadan bagi mereka yang mencari perangkat all-in-one untuk kebutuhan hiburan dan produktivitas.

Keunggulan Simpati TikTok: Solusi Digital untuk Kreator dan UMKM

Telset.id – Di era di mana konektivitas dan kreativitas digital menjadi tulang punggung ekonomi baru, hadirnya Simpati TikTok dari Telkomsel, TikTok, dan GoPay bukan sekadar produk biasa. Ini adalah langkah strategis yang menggabungkan kekuatan tiga raksasa digital untuk memperluas inklusi ekonomi kreatif di Indonesia. Lantas, apa saja keunggulan Simpati TikTok yang membuatnya layak menjadi pilihan utama para kreator dan pelaku UMKM?

Kolaborasi ini menghadirkan kartu perdana edisi khusus dengan harga terjangkau Rp55.000, termasuk kuota 5GB, voucher TikTok Shop by Tokopedia, dan GoPay. Namun, keunggulan Simpati TikTok tidak berhenti di sana. Produk ini dirancang untuk memberikan pengalaman digital yang mulus, mulai dari konektivitas stabil hingga insentif finansial yang mendorong pertumbuhan bisnis.

1. Konektivitas Unggul untuk Live Streaming dan Konten Kreatif

Dengan jaringan Telkomsel yang mencakup 97% wilayah populasi Indonesia, Simpati TikTok menjamin koneksi stabil untuk aktivitas digital, terutama saat mengakses TikTok. Bagi kreator dan UMKM yang bergantung pada live commerce, koneksi tanpa buffering adalah kunci kesuksesan. Seperti diungkapkan Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, “Koneksi stabil bisa menjadi katalis bagi kreativitas digital masyarakat Indonesia.”

Paket isi ulangnya juga beragam, mulai dari Rp5.000 untuk kuota khusus TikTok 5GB hingga Rp100.000 untuk 60GB kuota TikTok dan internet. Fleksibilitas ini memungkinkan pengguna menyesuaikan kebutuhan sesuai aktivitas mereka. Baca lebih lanjut tentang harga dan paket Simpati TikTok di sini.

2. Insentif Digital untuk Kreator dan UMKM

Simpati TikTok tidak hanya menyediakan kuota, tetapi juga memberikan voucher TikTok Shop by Tokopedia dan GoPay. Ini adalah keunggulan Simpati TikTok yang jarang ditemukan di produk sejenis. Vanessa Brown dari TikTok Asia Pasifik menegaskan, “Kolaborasi ini mempermudah kreator dan UMKM mengakses perangkat pendukung pertumbuhan mereka.”

Dengan insentif ini, pelaku UMKM bisa mengoptimalkan live commerce sekaligus mendapatkan kemudahan transaksi melalui GoPay. Simak bagaimana Simpati TikTok mendorong pertumbuhan UMKM.

3. Kerangka 4E: Enable, Equip, Empower, Endorse

Keunggulan Simpati TikTok juga terletak pada pendekatan holistiknya melalui kerangka 4E:

  • Enable: Konektivitas unggul dan solusi layanan terintegrasi.
  • Equip: Fitur live-commerce dan insentif digital.
  • Empower: Pelatihan literasi digital dan pendampingan UMKM.
  • Endorse: Integrasi lintas ekosistem untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Sudhanshu Raheja dari GoTo Financial menambahkan, “Kolaborasi ini memperluas inklusi keuangan sekaligus mempermudah akses layanan digital.” Dengan demikian, keunggulan Simpati TikTok tidak hanya dirasakan di kota besar, tetapi juga hingga ke pelosok negeri.

Simpati TikTok adalah bukti nyata bagaimana kolaborasi strategis dapat menciptakan solusi digital yang berdampak luas. Bagi Anda yang ingin menjelajahi lebih jauh, kunjungi artikel terkait tentang tren digital Indonesia.

Vivo X Fold 5 vs Samsung Galaxy Z Fold 7: Mana yang Lebih Layak Dibeli?

Pasar ponsel lipat tahun 2025 memanas dengan kehadiran dua raksasa: Vivo X Fold 5 yang baru saja masuk India dan Samsung Galaxy Z Fold 7 dengan segudang peningkatan. Keduanya menawarkan desain premium, performa gahar, dan fitur mutakhir. Tapi, mana yang benar-benar worth it untuk kantong Anda?

Selama ini, Vivo dikenal unggul dalam hal desain dan kamera dibandingkan Samsung. Namun, Z Fold 7 datang dengan perubahan signifikan, mulai dari bodi lebih ramping hingga chipset khusus. Lantas, apakah Vivo masih bisa mempertahankan tahtanya?

Mari kita telusuri perbandingan mendalam antara kedua flagship lipat ini, dari desain, performa, kamera, hingga harga. Siapa tahu, pilihan terbaik justru bukan yang Anda duga.

Desain & Layar: Ketipisan vs Ketahanan

Samsung akhirnya menyusul ketipisan ponsel lipat China dengan Galaxy Z Fold 7. Saat dibuka, ketebalannya hanya 4.2mm (8.9mm saat dilipat), lebih ramping dari X Fold 5 (4.3mm/9.2mm). Meski selisihnya tipis, ini bukti Samsung tak mau ketinggalan.

Di sisi ketahanan, Z Fold 7 memiliki rating IP48, sementara X Fold 5 lebih unggul dengan IP5X dan IPX8. Artinya, Vivo lebih tahan cipratan air dan debu. Namun, Samsung masih memimpin dalam proteksi layar berkat Gorilla Glass Ceramic 2.

Untuk layar, keduanya sama-sama memukau. Vivo menghadirkan panel AMOLED QHD+ 8.03 inci (dalam) dan 6.53 inci 1.5K (luar), keduanya dengan refresh rate 1-120Hz dan dukungan Dolby Vision. Samsung menawarkan Dynamic AMOLED 2X 8 inci (dalam) dan 6.5 inci (luar), juga dengan refresh rate 120Hz. Pilihan kembali ke preferensi Anda: warna lebih hidup (Vivo) atau proteksi ekstra (Samsung).

Performa: Snapdragon 8 Gen 3 vs Snapdragon 8 Elite

Vivo X Fold 5 mengandalkan Snapdragon 8 Gen 3 yang masih sangat mumpuni untuk gaming dan multitasking. Namun, Samsung melangkah lebih jauh dengan Snapdragon 8 Elite for Galaxy—versi khusus yang lebih powerful dan efisien.

Jika Anda mengutamakan performa puncak, Z Fold 7 jelas pemenangnya. Chipset ini tidak hanya unggul dalam komputasi grafis tetapi juga lebih hemat daya. Tapi, bagi kebanyakan pengguna, Snapdragon 8 Gen 3 di Vivo sudah lebih dari cukup.

Kamera: Senjata Rahasia Vivo

Di departemen fotografi, Vivo X Fold 5 unggul berkat kolaborasi dengan Zeiss. Triple kamera 50MP (Sony IMX921, Samsung JN5, dan Sony IMX882) menjadikannya setara flagship non-lipat seperti Vivo X200.

Samsung membawa sensor utama 200MP dari S25 Ultra, tapi kamera pendukungnya (12MP ultra-wide + 10MP telephoto) kalah telak. Untuk selfie, Vivo juga menang dengan kamera 20MP vs 10MP di Z Fold 7. Jika fotografi adalah prioritas, X Fold 5 pilihan tepat.

Baterai & Pengisian Daya: Kemenangan Mutlak Vivo

Vivo X Fold 5 memiliki baterai 6.000mAh—jauh lebih besar dari 4.400mAh di Z Fold 7. Ditambah dukungan fast charging 80W (wired) dan 40W (wireless), Vivo jelas lebih unggul. Samsung masih bertahan dengan 25W wired dan 15W wireless, yang terasa ketinggalan zaman untuk harga segini.

Harga & Rekomendasi

Vivo X Fold 5 hadir dalam varian 12GB/256GB dijual seharga Rp15,8 jutaan di China. Sementara itu, Galaxy Z Fold 7 dimulai dari Rp28,5 jutaan (12GB/256GB). Perlu dicatat bahwa untuk harga Samsung Galaxy Z Fold7 adalah harga resmi di Indonesia, sedangkan harga Vivo X Fold5 merujuk dengan harga di China. Kemungkinan akan ada perbedaan harga ketika Vivo X Fold5 masuk di Indonesia.

Jika Anda menginginkan ponsel lipat dengan kamera terbaik, baterai tahan lama, dan harga lebih terjangkau, Vivo X Fold 5 pilihan tepat. Namun, bagi yang sudah terikat ekosistem Samsung atau mengutamakan performa tertinggi, Z Fold 7 layak dipertimbangkan—meski harganya sulit dibenarkan.

Harga Simpati TikTok: Solusi Terjangkau untuk Kreator dan UMKM

Telset.id – Di era digital yang semakin dinamis, kebutuhan akan konektivitas yang stabil dan terjangkau menjadi hal yang krusial, terutama bagi kreator konten dan pelaku UMKM. Telkomsel, TikTok, dan GoPay menjawab tantangan ini dengan meluncurkan SIMPATI TikTok, sebuah kartu perdana edisi khusus yang menawarkan harga Simpati TikTok yang sangat terjangkau, yaitu Rp55.000 dengan kuota 5GB.

Kolaborasi tiga raksasa digital ini bukan sekadar produk biasa. SIMPATI TikTok hadir sebagai solusi nyata untuk memperluas inklusi digital di Indonesia. Dengan jaringan Telkomsel yang menjangkau lebih dari 97% wilayah populasi, kapabilitas live-commerce TikTok, dan layanan finansial inklusif GoPay, produk ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat, khususnya kreator dan UMKM, dalam mengoptimalkan potensi ekonomi digital.

Harga Simpati TikTok dan Paket Menarik

SIMPATI TikTok menawarkan harga yang sangat kompetitif. Dengan hanya Rp55.000, pengguna mendapatkan kuota internet 5GB yang dioptimalkan untuk akses TikTok, plus voucher TikTok Shop by Tokopedia dan GoPay. Ini adalah langkah awal yang brilian untuk memudahkan masyarakat, terutama kreator dan UMKM, dalam mengakses platform digital tanpa khawatir soal kuota.

Tak hanya itu, Telkomsel juga menyediakan berbagai paket isi ulang dengan harga Simpati TikTok yang bervariasi, mulai dari Rp5.000 untuk kuota khusus TikTok 5GB hingga Rp100.000 untuk 60GB kuota TikTok dan internet. Paket-paket ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen pengguna, dari penikmat konten biasa hingga kreator yang aktif melakukan live streaming.

Manfaat Lebih dari Sekedar Harga Simpati TikTok

Nugroho, Direktur Utama Telkomsel, menjelaskan bahwa SIMPATI TikTok bukan hanya tentang harga yang terjangkau. “Dengan fondasi jaringan Telkomsel yang terdepan dan terluas di Indonesia, SIMPATI TikTok memastikan setiap kreator dan pelaku UMKM bisa mendapatkan koneksi stabil dan terpercaya,” ujarnya.

Vanessa Brown dari TikTok Asia Pasifik menambahkan, kolaborasi ini bertujuan memperkuat ekonomi livestream di Indonesia. “Dengan SIMPATI TikTok, kami berharap dapat membantu lebih banyak kreator dan penjual untuk membangun kehadiran, melibatkan komunitas, dan mengembangkan bisnis mereka,” katanya.

Kolaborasi ini berjalan dalam kerangka kerja 4E (Enable, Equip, Empower, Endorse) yang dirancang untuk memberikan manfaat nyata. Mulai dari penyediaan konektivitas unggul, fitur live-commerce, pelatihan literasi digital, hingga integrasi solusi lintas ekosistem.

Sudhanshu Raheja dari GoTo Financial menekankan bahwa SIMPATI TikTok sejalan dengan misi inklusi keuangan. “Produk ini menghadirkan akses koneksi yang unggul sekaligus mempermudah akses layanan keuangan digital,” ujarnya.

Bagi Anda yang tertarik dengan harga Simpati TikTok dan manfaatnya, produk ini tersedia melalui aplikasi MyTelkomsel, UMB *363#, dan mitra ritel resmi Telkomsel di seluruh Indonesia. Informasi lebih lanjut bisa didapatkan di tsel.id/SIMPATITIKTOK.

Telkomsel, TikTok, dan GoPay Luncurkan SIMPATI TikTok untuk UMKM

Telset.id – Inilah kolaborasi yang ditunggu-tunggu! Telkomsel, TikTok, dan GoPay resmi meluncurkan SIMPATI TikTok, kartu perdana edisi khusus yang dirancang untuk memberdayakan kreator konten dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Dengan harga terjangkau Rp55.000, produk ini menawarkan kuota 5GB, voucher TikTok Shop by Tokopedia, serta akses ke layanan GoPay – sebuah paket komplit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

Peluncuran SIMPATI TikTok bukan sekadar produk biasa. Ini adalah langkah strategis tiga raksasa digital untuk memperluas inklusi digital sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Seperti diungkapkan Nugroho, Direktur Utama Telkomsel, “Kolaborasi ini memastikan setiap kreator dan UMKM mendapatkan koneksi stabil sebagai katalis kreativitas digital.”

Paket Lengkap untuk Kreator dan UMKM

SIMPATI TikTok hadir dengan berbagai keunggulan:

  • Kuota internet 5GB dengan jaringan optimal untuk TikTok
  • Voucher TikTok Shop by Tokopedia untuk memulai bisnis online
  • Akses ke layanan finansial GoPay
  • Paket isi ulang mulai Rp5.000 (5GB khusus TikTok) hingga Rp100.000 (60GB all network)

Vanessa Brown dari TikTok Asia Pasifik menambahkan, “Kolaborasi ini akan memperkuat ekonomi livestream di Indonesia dengan konektivitas stabil dan fitur live-commerce.”

Strategi 4E untuk Ekonomi Digital

Kolaborasi ini mengusung framework Enable, Equip, Empower, dan Endorse (4E):

  1. Enable: Konektivitas unggul Telkomsel untuk streaming dan transaksi optimal
  2. Equip: Fitur live-commerce TikTok dan insentif digital
  3. Empower: Pelatihan literasi digital dan pendampingan UMKM
  4. Endorse: Integrasi solusi lintas ekosistem untuk ekonomi digital inklusif

Sudhanshu Raheja dari GoTo Financial menekankan, “SIMPATI TikTok mempermudah akses layanan keuangan digital, khususnya bagi kreator dan UMKM di seluruh Indonesia.”

Peluncuran ini sekaligus menjadi bukti komitmen tiga perusahaan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, khususnya di bidang SDM unggul, kewirausahaan, ekonomi kreatif, dan adopsi teknologi. Bagi Anda yang tertarik, informasi lebih lanjut bisa diakses di tsel.id/SIMPATITIKTOK.

OpenAI Tunda Lagi Peluncuran Model Terbuka untuk Pengujian Keamanan

0

Telset.id – OpenAI kembali menunda peluncuran model terbuka (open model) yang semula dijadwalkan pekan depan. CEO Sam Altman mengumumkan penundaan ini melalui platform X, Jumat (11/7), menyebutkan kebutuhan pengujian keamanan lebih mendalam sebagai penyebabnya.

“Kami membutuhkan waktu tambahan untuk meninjau area berisiko tinggi dan memastikan model ini memenuhi standar kami. Kami belum bisa memprediksi durasi penundaan,” tulis Altman. Model ini diharapkan menjadi yang terbaik di kelasnya, dengan kemampuan setara seri “o” milik OpenAI.

Peluncuran model terbuka ini termasuk salah satu momen paling dinanti di industri AI musim panas ini, bersamaan dengan antisipasi rilis GPT-5. Berbeda dengan GPT-5 yang beroperasi di cloud, model terbuka ini dapat diunduh dan dijalankan secara lokal oleh pengembang.

Kompetisi Ketat di Ekosistem AI Terbuka

Penundaan ini terjadi di tengah persaingan sengit antarperusahaan AI. Sehari sebelumnya, startup asal China, Moonshot AI, meluncurkan Kimi K2—model terbuka dengan satu triliun parameter yang diklaim mengungguli GPT-4.1 dalam tes pemrograman berbasis agen.

OpenAI juga menghadapi tekanan dari rival seperti xAI milik Elon Musk, Google DeepMind, dan Anthropic. Sebelumnya, perusahaan sempat kehilangan peneliti ke Meta dalam perebutan talenta AI.

Standar Tinggi untuk Model Open Source

Aidan Clark, Wakil Presiden Riset OpenAI, menegaskan komitmen perusahaan terhadap kualitas. “Dari segi kapabilitas, model ini luar biasa. Tapi standar kami untuk open source sangat tinggi, dan kami ingin memastikan semua aspek sudah sempurna,” ujarnya di X.

TechCrunch melaporkan, OpenAI sedang mempertimbangkan integrasi model terbuka ini dengan layanan cloud mereka untuk menangani query kompleks. Namun, fitur tersebut belum dipastikan akan masuk dalam rilis final.

Ini menjadi penundaan kedua setelah Juni lalu, ketika Altman menyebut tim menemukan sesuatu “tak terduga dan menakjubkan” selama pengembangan. Sebelumnya, OpenAI juga merekrut psikiater untuk mengatasi dampak AI pada kesehatan mental pengguna.

Dengan penundaan ini, komunitas pengembang harus menunggu lebih lama untuk mencoba model terbuka pertama OpenAI dalam beberapa tahun terakhir—sebuah langkah strategis di tengah pasar AI yang semakin kompetitif.

Restoran Dubai Gunakan Koki AI untuk Kembangkan Menu Masa Depan

0

Telset.id – Sebuah restoran di Dubai, WOOHOO, akan menjadi yang pertama di dunia menggunakan koki artificial intelligence (AI) untuk mengembangkan menu secara berkelanjutan. Restoran ini rencananya dibuka pada akhir September 2025 di pusat kota Dubai.

Koki AI bernama Aiman—gabungan dari kata “AI” dan “man”—telah dilatih dengan prinsip ilmu pangan, teknik kuliner, serta ribuan resep dan tradisi makanan dari seluruh dunia. Menurut Ahmet Oytun Cakir, salah satu pendiri WOOHOO, Aiman dirancang untuk meningkatkan kreativitas tanpa menggantikan peran koki manusia.

“Masakan manusia tidak akan tergantikan, tetapi kami percaya Aiman akan memperkaya ide dan inovasi,” kata Oytun Cakir, yang juga CEO perusahaan perhotelan Gastronaut, dalam wawancara dengan Reuters.

Bagaimana Koki AI Bekerja?

Aiman tidak secara fisik memasak, melainkan menganalisis profil rasa, tekstur, dan musim dari berbagai bahan untuk menciptakan resep unik. Hasilnya kemudian diuji oleh tim koki manusia yang dipimpin Reif Othman dan disempurnakan jika diperlukan.

“Tanggapan mereka membantu menyempurnakan pemahaman saya tentang apa yang berhasil melampaui data murni,” ujar Aiman dalam wawancara dengan Reuters.

Restoran WOOHOO akan menyajikan masakan dengan inspirasi Asia dan pengaruh internasional. Bahkan, Aiman juga bertanggung jawab merancang menu minuman untuk memberikan pengalaman kuliner yang benar-benar unik bagi pengunjung.

Fokus pada Keberlanjutan

Salah satu keunggulan Aiman adalah kemampuannya merancang resep yang berkelanjutan. Koki AI ini dapat mensintesis resep dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sering terbuang, seperti lemak atau sisa makanan, sehingga mengurangi limbah.

Pencipta Aiman berharap teknologi ini dapat dilisensikan ke dapur lain di seluruh dunia untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam industri kuliner. Meskipun robot di restoran bukan hal baru, Aiman menandai era baru dengan menjadi koki terkomputerisasi pertama yang benar-benar terlibat dalam pengembangan menu.

Seperti yang terjadi di Google yang menguji fitur resep lengkap di pencarian, inovasi teknologi terus mengubah cara kita berinteraksi dengan makanan. WOOHOO menjadi contoh nyata bagaimana AI dapat berkolaborasi dengan manusia untuk menciptakan pengalaman kuliner yang lebih baik.

Dengan meningkatnya biaya operasional di industri kuliner, solusi berbasis teknologi seperti Aiman bisa menjadi jawaban. Seperti China yang memanfaatkan teknologi cetak 3D untuk pembangunan, inovasi terus mendorong batas-batas baru di berbagai sektor.

Situs AI “Nudify” Raup Jutaan Dolar dari Konten Pelecehan

0

Telset.id – Situs dan aplikasi AI “nudify” yang memproduksi konten pelecehan seksual non-konsensual terus meraup keuntungan besar, dengan pendapatan diperkirakan mencapai $36 juta per tahun. Penelitian terbaru mengungkap 85 situs semacam itu masih aktif menggunakan layanan teknologi dari raksasa seperti Google, Amazon, dan Cloudflare.

Analisis oleh Indicator, publikasi yang menyelidiki penipuan digital, menunjukkan situs-situs ini menerima rata-rata 18,5 juta pengunjung per bulan dalam enam bulan terakhir. Sebagian besar mengandalkan infrastruktur perusahaan teknologi utama untuk beroperasi, termasuk layanan hosting, pembayaran, dan autentikasi.

“Ini telah menjadi bisnis menggiurkan yang bertahan berkat pendekatan laissez-faire Silicon Valley terhadap AI generatif,” kritik Alexios Mantzarlis, pendiri Indicator. “Perusahaan teknologi seharusnya menghentikan layanan mereka begitu jelas bahwa satu-satunya penggunaan alat ini adalah pelecehan seksual.”

Dukungan Infrastruktur dari Perusahaan Teknologi

Dari 85 situs yang diteliti, 62 menggunakan layanan hosting atau konten dari Amazon Web Services (AWS) dan Cloudflare. Sementara itu, 54 situs memanfaatkan sistem login tunggal Google. Layanan pembayaran dari perusahaan mainstream juga banyak dipakai untuk memproses transaksi.

Amazon mengklaim memiliki ketentuan layanan yang melarang konten ilegal. “Kami bertindak cepat untuk meninjau dan menonaktifkan konten terlarang,” kata juru bicara AWS Ryan Walsh. Google juga menyatakan sedang mengambil tindakan terhadap pelanggaran kebijakan mereka.

Evolusi dan Dampak Buruk “Nudify”

Layanan “nudify” mulai marak sejak 2019, berevolusi dari teknologi deepfake awal. Kini, mereka telah menjadi industri terorganisir dengan model bisnis berbasis langganan atau pembelian kredit. Korban seringkali adalah perempuan dan remaja yang fotonya diunggah tanpa izin.

Peneliti Santiago Lakatos memperingatkan upaya situs-situs ini untuk “melebur ke industri konten dewasa”. Tren ini perlu dihadapi tidak hanya oleh perusahaan teknologi, tetapi juga platform konten dewasa mainstream.

Di tengah meningkatnya regulasi, seperti kebijakan penghapusan konten TikTok dan UU Take It Down di AS, operator situs nudify terus beradaptasi. Mereka kini menggunakan taktik seperti pendaftaran melalui situs perantara untuk menghindari deteksi.

Ahli deepfake Henry Ajder menekankan perlunya tindakan terkoordinasi: “Hanya dengan tekanan terhadap seluruh rantai pasok—dari hosting hingga pembayaran—kita bisa membatasi akses dan profitabilitas bisnis jahat ini.”

Sementara beberapa langkah hukum telah diambil, seperti gugatan Kota San Francisco terhadap 16 layanan pembuat gambar non-konsensual, para ahli menyerukan tindakan lebih tegas. Seperti upaya Meta membersihkan konten spam, tekanan terhadap infrastruktur digital situs-situs ini dinilai krusial.

Meta Akuisisi Play AI untuk Perkuat Teknologi Voice Cloning

0

Telset.id – Meta telah menyelesaikan akuisisi terhadap Play AI, startup asal California yang mengembangkan teknologi voice cloning berbasis kecerdasan buatan (AI). Seluruh karyawan Play AI akan bergabung dengan Meta mulai pekan depan.

Berdasarkan memo internal yang diperoleh Bloomberg dan Engadget, tim Play AI akan berada di bawah kepemimpinan Johan Schalkwyk, mantan kepala riset pidato AI di Google. Schalkwyk sendiri baru direkrut Meta dari startup AI suara lainnya.

Play AI dikenal dengan kemampuannya meniru suara pengguna dan menghasilkan suara baru yang menyerupai manusia. Teknologi ini dapat diintegrasikan ke berbagai platform, termasuk situs web, aplikasi, dan perangkat seluler.

Meta mengungkapkan bahwa teknologi Play AI sejalan dengan visi perusahaan, terutama untuk pengembangan produk seperti Meta AI, AI Characters, dan perangkat wearable. Meski mengonfirmasi akuisisi ini, Meta tidak mengungkapkan nilai transaksi yang terjadi.

Strategi Ambisius Meta dalam Pengembangan AI

Akuisisi ini menjadi bagian dari strategi besar Meta dalam membangun laboratorium AI Superintelligence, sebuah tim yang bertujuan mengembangkan kecerdasan buatan melebihi kecerdasan manusia. Langkah ini sejalan dengan upaya dominasi Meta di bidang XR dan AI.

Pada Juni lalu, Meta juga menginvestasikan 14,3 miliar dolar AS kepada Scale AI sekaligus merekrut CEO-nya, Alexandr Wang, untuk memimpin lab AI tersebut. Selain itu, Meta disebut menawarkan bonus hingga 100 juta dolar AS kepada karyawan perusahaan pesaing untuk bergabung.

Ekspansi Tim AI Meta

Meta terus memperkuat tim AI-nya dengan merekrut tokoh-tokoh penting dari industri. Reuters melaporkan bahwa perusahaan telah merekrut beberapa kreator ChatGPT dan GPT-4 dari OpenAI, serta mantan personel Google Gemini. Sebelumnya, eksekutif utama divisi AI Apple juga bergabung dengan Meta.

Dengan akuisisi Play AI, Meta semakin memperkuat posisinya dalam pengembangan teknologi suara berbasis AI. Langkah ini juga menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadirkan inovasi di bidang kecerdasan buatan.

Perkembangan terbaru ini menunjukkan persaingan sengit di industri AI, di mana perusahaan seperti Meta, Apple, dan Google saling berebut talenta dan teknologi terbaik. Seperti yang terjadi pada Hugging Face yang mengakuisisi Reachy 2, akuisisi startup AI menjadi strategi umum untuk mempercepat pengembangan teknologi.

Tesla Integrasikan Chatbot Grok ke Mobil Tanpa Biaya Tambahan

0

Telset.id – Tesla kini mengintegrasikan chatbot AI Grok buatan xAI ke dalam sistem perangkat lunak mobil mereka. Fitur ini tersedia tanpa biaya langganan tambahan, tetapi hanya untuk pasar Amerika Serikat (AS) saat ini.

Menurut laporan Engadget, seluruh kendaraan Tesla yang dikirim akan dilengkapi dengan Grok. Namun, untuk mobil keluaran lama, pengguna harus memenuhi beberapa syarat, seperti menggunakan prosesor AMD, memperbarui perangkat lunak ke versi 2025.26, dan terhubung ke Wi-Fi stabil atau berlangganan Premium Connectivity seharga $9,99 (Rp162 ribu) per bulan.

Meski hadir di mobil, Grok memiliki keterbatasan. Chatbot ini tidak dapat mengendalikan fungsi kendaraan seperti navigasi, volume musik, atau suhu kabin. Grok hanya berfungsi sebagai asisten percakapan dengan opsi kepribadian “unhinged” yang memberikan jawaban nyeleneh, seperti terlihat dalam unggahan Tesla di X.

Keamanan dan Ekspansi Fitur

Peluncuran Grok terjadi di tengah sorotan terhadap keamanan sistem Full Self-Driving (FSD) Tesla yang masih mengandalkan kamera dan AI. Tesla menyatakan bahwa Grok kemungkinan akan diperluas ke lebih banyak kendaraan melalui pembaruan perangkat lunak over-the-air di masa depan.

Namun, Tesla juga mengingatkan bahwa “ketersediaan Grok dapat berubah atau dihentikan sewaktu-waktu.” Peringatan ini muncul setelah Grok sempat menimbulkan kontroversi karena mengeluarkan pernyataan ekstrem bertema “MechaHitler,” yang akhirnya dinonaktifkan sementara.

Integrasi Grok ke mobil Tesla sejalan dengan strategi Elon Musk untuk menghadirkan teknologi AI lebih luas di produk mereka. Namun, tantangan keamanan dan regulasi tetap menjadi perhatian utama.

Di tengah perkembangan ini, Tesla juga menghadapi gelombang PHK besar-besaran, yang mungkin memengaruhi prioritas pengembangan produk mereka ke depan.