Beranda blog Halaman 31

8 Tanda WhatsApp Anda Diblokir: Kenali Ciri-cirinya Sebelum Salah Paham

0

Telset.id – WhatsApp telah menjadi aplikasi pesan instan yang tak tergantikan bagi miliaran pengguna di seluruh dunia. Namun, pernahkah Anda merasa tiba-tiba tidak bisa menghubungi seseorang? Pesan hanya centang satu, foto profil menghilang, atau panggilan tak kunjung tersambung? Bisa jadi, Anda sedang diblokir.

Meskipun WhatsApp tidak memberikan notifikasi resmi saat seseorang memblokir Anda, ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk. Dalam artikel ini, kami akan mengupas tuntas ciri-ciri WhatsApp diblokir, lengkap dengan analisis mendalam agar Anda tidak salah menafsirkan situasi.

1. Panggilan WhatsApp Selalu Gagal Terhubung

Salah satu tanda paling jelas adalah ketika panggilan suara atau video Anda tidak pernah tersambung ke kontak tertentu. Jika sebelumnya lancar lalu tiba-tiba selalu gagal, waspadai kemungkinan Anda diblokir. WhatsApp secara otomatis memblokir segala bentuk komunikasi, termasuk panggilan, dari nomor yang masuk daftar hitam.

2. Indikator “Mengetik” atau “Merekam” Hilang

Biasanya, saat lawan bicara sedang mengetik atau merekam pesan suara, muncul indikator seperti “mengetik…” atau “merekam…”. Jika tanda ini tiba-tiba lenyap padahal sebelumnya aktif, ini bisa menjadi sinyal bahwa Anda telah diblokir. Namun, pastikan juga bahwa fitur tersebut tidak sengaja dimatikan oleh pengguna.

3. Tidak Bisa Menambahkan ke Grup WhatsApp

Jika Anda mencoba menambahkan seseorang ke grup namun selalu gagal, bisa jadi mereka telah memblokir Anda. WhatsApp mencegah pengguna yang saling memblokir untuk berada dalam grup yang sama, bahkan jika Anda adalah admin. Ini adalah mekanisme privasi yang ketat dari platform tersebut.

4. Pesan Suara Tidak Terkirim

Voice note yang Anda kirimkan akan tetap berada dalam status “mengirim” tanpa pernah mencapai penerima jika Anda diblokir. Berbeda dengan pesan teks yang masih bisa menunjukkan satu centang, pesan suara benar-benar terhenti di tengah jalan.

5. Centang Dua Tidak Muncul di Pesan

Pesan yang hanya menampilkan satu centang abu-abu (terkirim ke server) tanpa berubah menjadi dua centang (terkirim ke penerima) dalam waktu lama adalah tanda klasik WhatsApp diblokir. Namun, pastikan juga bahwa penerima tidak sedang offline atau dalam mode pesawat.

6. Status dan Info Kontak Menghilang

Tidak bisa melihat status, foto profil, atau info “terakhir dilihat” dari kontak tertentu? Meskipun beberapa pengguna mematikan fitur ini secara manual, hilangnya informasi tersebut bersamaan dengan tanda-tanda lain bisa mengindikasikan pemblokiran.

7. Tidak Ada Konfirmasi Pesan Dibaca

Dua centang biru biasanya menandakan pesan telah dibaca. Jika tanda ini tiba-tiba hilang dan pesan hanya berhenti di dua centang abu-abu, sementara sebelumnya kontak tersebut aktif membalas, Anda patut curiga.

8. Status “Online” atau “Terakhir Dilihat” Tidak Tampil

Ketika Anda tidak lagi bisa melihat kapan seseorang terakhir online, padahal sebelumnya fitur ini aktif, ini bisa menjadi petunjuk kuat. WhatsApp secara otomatis menyembunyikan aktivitas pengguna dari nomor yang diblokir.

Perlu diingat, beberapa tanda di atas juga bisa muncul karena perubahan pengaturan privasi, bukan semata-mata karena pemblokiran. WhatsApp sengaja tidak memberikan konfirmasi langsung untuk menjaga privasi pengguna. Jika ragu, cobalah menghubungi melalui metode lain atau gunakan nomor WhatsApp berbeda untuk memastikan.

Cara Ampuh Atasi Akun WhatsApp Diblokir Sementara Tanpa Panik

0

Telset.id – Mendapati notifikasi “Akun ini tidak diizinkan menggunakan WhatsApp” tentu membuat degup jantung berdesak lebih kencang. Sebelum Anda berpikir untuk membuat akun baru, ketahuilah bahwa akun WhatsApp diblokir sementara masih bisa dipulihkan dengan langkah-langkah strategis.

WhatsApp, sebagai platform komunikasi dengan 2,7 miliar pengguna global, menerapkan sistem keamanan ketat untuk melindungi ekosistem digital. Pemblokiran sementara biasanya terjadi ketika algoritma mendeteksi aktivitas mencurigakan seperti spam massal, penggunaan aplikasi modifikasi, atau pelaporan dari pengguna lain.

Namun, tak semua pemblokiran berarti Anda bersalah. Terkadang, sistem otomatis WhatsApp bisa salah membaca aktivitas normal sebagai pelanggaran. Kabar baiknya, Anda memiliki beberapa senjata untuk melawan blokir ini.

1. Hentikan Penggunaan WhatsApp Modifikasi

Versi modifikasi seperti WhatsApp GB mungkin menawarkan fitur tambahan, tetapi mereka melanggar Ketentuan Layanan WhatsApp. Langkah pertama yang harus dilakukan:

  • Uninstall aplikasi modifikasi dari perangkat Anda
  • Unduh WhatsApp resmi dari Google Play Store atau App Store
  • Verifikasi nomor telepon Anda kembali

Perlu diingat, backup chat dari WhatsApp Mod biasanya tidak kompatibel dengan versi resmi. Ini harga yang harus dibayar untuk kembali ke jalur yang sah.

2. Ajukan Permohonan Peninjauan

Jika Anda yakin pemblokiran terjadi karena kesalahan sistem, WhatsApp menyediakan mekanisme banding:

  1. Buka aplikasi WhatsApp yang terblokir
  2. Ketuk opsi “Ajukan Peninjauan”
  3. Masukkan kode verifikasi 6 digit yang dikirim via SMS
  4. Berikan penjelasan singkat yang jelas dan sopan

Proses ini biasanya memakan waktu 24-72 jam. Jangan mengirim permohonan berulang karena justru akan memperlambat proses.

3. Pahami Batasan yang Diperbolehkan

Pemblokiran sering terjadi karena ketidaktahuan pengguna terhadap aturan main. Beberapa aktivitas yang sering memicu alarm sistem:

  • Mengirim pesan broadcast ke kontak yang tidak menyimpan nomor Anda
  • Bergabung atau membuat grup dengan anggota terlalu banyak dalam waktu singkat
  • Menggunakan nomor virtual atau VoIP untuk registrasi

Untuk kasus penipuan atau akun yang diretas, segera laporkan melalui prosedur resmi WhatsApp sebelum blokir menjadi permanen.

Pemblokiran sementara sebenarnya adalah sistem peringatan dari WhatsApp. Dengan memahami akar masalah dan mengambil tindakan korektif, Anda bisa kembali menikmati layanan pesan instan ini tanpa harus kehilangan data penting.

WhatsApp Web: Cara Login dan Tips Efektif untuk Chat Lebih Lancar di PC

0

Telset.id – Pernahkah Anda merasa lelah harus bolak-balik mengecek ponsel hanya untuk membalas pesan WhatsApp? Atau mungkin Anda sering melewatkan notifikasi penting saat sedang fokus bekerja di depan komputer? WhatsApp Web hadir sebagai solusi cerdas yang memungkinkan Anda tetap terhubung tanpa harus mengalihkan perhatian dari layar komputer.

Dalam beberapa tahun terakhir, WhatsApp Web telah menjadi andalan jutaan pengguna yang ingin meningkatkan produktivitas. Fitur ini tidak hanya memudahkan komunikasi, tetapi juga menawarkan pengalaman chatting yang lebih nyaman dengan layar yang lebih luas dan keyboard fisik yang responsif.

Namun, tahukah Anda bahwa masih banyak pengguna yang belum memanfaatkan WhatsApp Web secara optimal? Bahkan, tak sedikit yang mengalami kesulitan dalam proses login atau belum mengetahui fitur-fitur tersembunyi yang bisa membuat pengalaman chatting di komputer menjadi lebih efisien.

Mengapa WhatsApp Web Layak Dicoba?

WhatsApp Web bukan sekadar alternatif untuk mengakses WhatsApp di komputer. Platform ini menawarkan sejumlah keunggulan yang mungkin belum Anda sadari:

  • Multitasking lebih mudah: Beralih antara obrolan dan pekerjaan menjadi lebih lancar tanpa perlu mengangkat ponsel
  • Kolaborasi tim lebih efektif: Cocok untuk diskusi kerja dengan fitur berbagi dokumen dan pembuatan grup
  • Penyimpanan lebih terorganisir: Mengelola media dan dokumen yang diterima menjadi lebih praktis
  • Pintasan keyboard: Akses cepat ke berbagai fitur dengan kombinasi tombol tertentu

Langkah Mudah Login WhatsApp Web

Proses menghubungkan akun WhatsApp ke versi web sebenarnya sangat sederhana. Berikut panduan lengkapnya:

  1. Buka browser favorit Anda dan kunjungi https://web.whatsapp.com/
  2. Di ponsel, buka aplikasi WhatsApp dan ketuk ikon tiga titik di pojok kanan atas
  3. Pilih “Perangkat tertaut” lalu “Tautkan perangkat”
  4. Lakukan verifikasi keamanan (sidik jari atau PIN)
  5. Arahkan kamera ponsel ke kode QR di layar komputer
  6. Tunggu hingga proses sinkronisasi selesai

Perlu diingat, ponsel Anda harus tetap terhubung ke internet selama menggunakan WhatsApp Web. Jika mengalami masalah, Anda bisa mencoba solusi dari artikel kami tentang 10 Solusi WhatsApp Web Tidak Bisa Dibuka.

Tips Rahasia untuk Pengalaman WhatsApp Web yang Lebih Baik

Setelah berhasil login, ada beberapa trik yang bisa membuat penggunaan WhatsApp Web Anda lebih optimal:

1. Manfaatkan Pintasan Keyboard

WhatsApp Web menyediakan berbagai shortcut yang bisa mempercepat navigasi:

  • Ctrl + N: Memulai chat baru
  • Ctrl + Shift + ]: Pindah ke chat berikutnya
  • Ctrl + E: Mencari pesan atau kontak
  • Ctrl + Shift + M: Mematikan notifikasi suara

2. Aktifkan Mode Gelap

Untuk mengurangi ketegangan mata, terutama saat bekerja di malam hari, Anda bisa mengaktifkan mode gelap melalui menu pengaturan.

3. Kelola Beberapa Akun Sekaligus

Bagi yang menggunakan lebih dari satu akun WhatsApp, Anda bisa membuka beberapa tab browser atau menggunakan browser berbeda untuk masing-masing akun. Fitur ini sangat membantu bagi pengguna yang memisahkan akun pribadi dan bisnis.

Keamanan dan Privasi di WhatsApp Web

Meskipun praktis, penggunaan WhatsApp Web juga memerlukan perhatian khusus terhadap keamanan:

  • Selalu logout setelah selesai menggunakan komputer publik
  • Aktifkan verifikasi dua langkah untuk perlindungan ekstra
  • Periksa secara berkala perangkat yang terhubung di menu “Perangkat tertaut”
  • Hindari menggunakan WhatsApp Web di komputer yang tidak terpercaya

Dengan mengikuti panduan ini, Anda bisa menikmati semua keunggulan WhatsApp Web sambil tetap menjaga keamanan data pribadi. Platform ini memang terus berkembang, dan kabarnya akan segera menghadirkan fitur panggilan video seperti yang kami laporkan sebelumnya.

Kini, bekerja sambil tetap terhubung dengan kolega, klien, atau keluarga menjadi lebih mudah. WhatsApp Web bukan sekadar alternatif, tetapi solusi cerdas untuk komunikasi yang lebih efisien di era digital ini.

5 Cara Rahasia Melihat Status WhatsApp Tanpa Ketahuan

0

Telset.id – Pernah ingin melihat status WhatsApp seseorang tanpa meninggalkan jejak? Meski WhatsApp secara default mencatat siapa saja yang melihat status, ternyata ada beberapa trik cerdas yang bisa Anda gunakan untuk menyiasatinya. Berikut adalah lima metode rahasia yang bisa Anda coba, lengkap dengan analisis risiko dan etikanya.

WhatsApp telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan digital kita. Fitur status, yang memungkinkan pengguna berbagi momen dalam bentuk foto, video, atau teks selama 24 jam, seringkali menjadi sorotan. Namun, tak sedikit yang ingin melihat status orang lain tanpa diketahui. Apakah itu mungkin? Jawabannya: ya, dengan beberapa trik tertentu.

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk diingat bahwa setiap metode memiliki konsekuensi tersendiri, baik dari segi keamanan maupun etika. Mari kita telusuri satu per satu.

1. Nonaktifkan “Read Receipts” (Centang Biru)

Cara pertama adalah dengan mematikan fitur “Read Receipts” di pengaturan privasi WhatsApp. Berikut langkah-langkahnya:

  • Buka WhatsApp dan masuk ke SettingsAccountPrivacy.
  • Nonaktifkan opsi Read Receipts.

Dengan cara ini, Anda bisa melihat status tanpa meninggalkan jejak. Namun, konsekuensinya, Anda juga tidak akan bisa melihat siapa yang telah membaca status atau pesan Anda sendiri. Ini adalah pertukaran yang perlu dipertimbangkan.

2. Gunakan Mode Pesawat (Airplane Mode)

Metode kedua memanfaatkan mode pesawat untuk mencegah WhatsApp mengirim data ke server. Berikut caranya:

  • Aktifkan mode pesawat di perangkat Anda.
  • Buka WhatsApp dan lihat status yang diinginkan.
  • Tutup aplikasi sepenuhnya sebelum menonaktifkan mode pesawat.

Karena WhatsApp tidak bisa mengirim data saat offline, aktivitas Anda tidak akan tercatat. Namun, metode ini hanya efektif untuk sekali lihat dan tidak bisa digunakan untuk melihat status yang baru diunggah setelah koneksi internet aktif kembali.

3. Akses WhatsApp Web dalam Mode Incognito

Jika Anda menggunakan WhatsApp Web, trik ini bisa sangat efektif:

  • Buka browser dalam mode incognito (Chrome) atau private window (Firefox).
  • Login ke WhatsApp Web dan lihat status yang diinginkan.

Karena mode incognito tidak menyimpan cookie atau riwayat, aktivitas Anda tidak akan terekam. Namun, metode ini memerlukan perangkat tambahan dan hanya berlaku untuk WhatsApp Web.

4. Instal Aplikasi Pihak Ketiga atau Mod WhatsApp

Beberapa aplikasi seperti Status Viewer atau modifikasi WhatsApp seperti GBWhatsApp mengklaim bisa melihat status tanpa terdeteksi. Namun, penggunaan aplikasi tidak resmi ini memiliki risiko tinggi:

  • Potensi malware atau pencurian data pribadi.
  • Pelanggaran kebijakan WhatsApp yang berujung pada pemblokiran akun.

Jika Anda tetap ingin mencoba, pastikan untuk memeriksa reputasi aplikasi dan membaca ulasan pengguna sebelumnya.

5. Akses Folder “.Statuses” di Android

Untuk pengguna Android, ada cara manual dengan mengakses folder tersembunyi WhatsApp:

  • Gunakan file manager dan aktifkan opsi tampilkan file tersembunyi.
  • Buka folder WhatsApp → Media → .Statuses.

Di sini, Anda bisa melihat file status yang telah diunduh sebelumnya tanpa membuka aplikasi WhatsApp. Namun, metode ini hanya berlaku untuk status yang sudah tersimpan di perangkat.

Pertimbangan Etika dan Keamanan

Meski trik di atas bisa bekerja, ada beberapa hal yang perlu Anda pikirkan matang-matang:

  • Etika privasi: Mengintip status orang lain tanpa sepengetahuan mereka bisa merusak kepercayaan.
  • Risiko keamanan: Aplikasi pihak ketiga berpotensi membahayakan data pribadi Anda.
  • Keterbatasan metode: Tidak semua trik bekerja sempurna dalam setiap situasi.

Sebagai alternatif, jika Anda hanya ingin menjaga privasi sendiri, pertimbangkan untuk menggunakan fitur polling WhatsApp atau mengatur pembatasan siapa yang bisa melihat status Anda.

Dengan berbagai opsi di atas, kini Anda bisa memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan risiko yang siap Anda tanggung. Namun, selalu ingat untuk menggunakan trik ini dengan bijak dan menghormati privasi orang lain.

Netflix Pakai AI untuk VFX di The Eternaut, Efisiensi atau Ancaman?

0

Telset.id – Jika Anda mengira penggunaan AI dalam industri hiburan masih sebatas eksperimen, pikirkan lagi. Netflix baru saja mengungkap fakta mengejutkan: mereka menggunakan generative AI untuk menciptakan efek visual (VFX) dalam serial orisinal Argentina, The Eternaut, yang dirilis April 2025. Pengakuan ini disampaikan langsung oleh co-CEO Ted Sarandos dalam laporan keuangan perusahaan, membuka babak baru dalam perdebatan tentang peran AI di dunia kreatif.

Sarandos menjelaskan, tim produksi membutuhkan adegan gedung runtuh di Buenos Aires. Alih-alih menyewa studio VFX tradisional, Netflix memilih solusi berbasis AI. “Dengan alat bertenaga AI, mereka mencapai hasil luar biasa dalam waktu singkat,” ujarnya. Menurutnya, proses tersebut 10 kali lebih cepat dibanding metode konvensional—sebuah efisiensi yang “tidak mungkin tercapai dengan anggaran terbatas.”

Adegan gedung runtuh di The Eternaut hasil generative AI

Prototipe Masa Depan atau Langkah Kontroversial?

Netflix menyebut ini sebagai “footage final berbasis AI pertama” di konten orisinal mereka. Namun, di balik klaim inovasi, terselip pertanyaan kritis: apakah keputusan ini murni untuk kreativitas, atau sekadar menghemat biaya? Industri hiburan sendiri masih panas membahas isu AI. Pemogokan SAG-AFTRA baru-baru ini, misalnya, menjadikan perlindungan dari AI sebagai tuntutan utama. Bahkan film nominasi Oscar The Brutalist sempat dikritik karena menggunakan AI pada 2024.

Lebih dari itu, legalitas pelatihan model AI dengan materi berhak cipta masih abu-abu. Netflix justru berencana memperluas penggunaan AI, termasuk untuk iklan di layanan berlangganan beriklan mereka dan fitur pencarian berbasis model OpenAI. Langkah ini bisa menjadi preseden—apakah AI akan menjadi alat pendukung, atau justru menggeser peran manusia?

Dilema Kreator vs Teknologi

Kasus The Eternaut menggarisbawahi dilema abadi: teknologi kerap hadir sebagai pisau bermata dua. Di satu sisi, AI memungkinkan produksi konten dengan anggaran terbatas. Di sisi lain, ada kekhawatiran valid tentang masa depan pekerja kreatif. Seperti dikatakan seorang seniman VFX yang enggan disebutkan namanya, “Ini bukan tentang menolak kemajuan, tapi memastikan AI tidak menjadi alat untuk mengeksploitasi.”

Sementara Netflix belum merinci tools spesifik yang digunakan, langkah mereka bisa memicu tren. Apalagi, raksasa seperti Elon Musk lewat xAI juga mulai merambah konten hiburan. Pertanyaannya kini: bisakah industri menemukan titik temu antara inovasi dan keberlanjutan kreativitas manusia?

Elon Musk Akhirnya “All In” di Dunia AI, xAI Siap Guncang Industri

0

Telset.id – Jika Anda mengira Elon Musk masih ragu-ragu dengan kecerdasan buatan, pikirkan lagi. Sang miliarder baru saja mengumumkan komitmen penuhnya di bidang AI melalui xAI, startup yang disebut-sebut bakal menjadi pesaing berat di industri ini. Dalam cuitan terbarunya di X, Musk bahkan menyatakan telah keluar dari fase “penyangkalan” dan siap memanfaatkan gelombang AI sepenuhnya.

Perubahan sikap Musk ini menarik perhatian, mengingat sebelumnya ia dikenal sebagai salah satu tokoh yang paling vokal mengkritik bahaya AI. Pada 2014 silam, ia bahkan menyebut teknologi ini sebagai “memanggil iblis”. Namun, tampaknya Musk kini melihat peluang besar yang tak bisa diabaikan. “Saya menolak AI terlalu lama. Hidup dalam penyangkalan. Sekarang, permainan dimulai,” tulisnya.

Elon Musk berbicara di konferensi teknologi dengan latar belakang logo xAI

Superkomputer xAI yang Mengejutkan Dunia

Bukti keseriusan Musk terlihat dari pencapaian teknis xAI. Jensen Huang, CEO NVIDIA, mengungkapkan kekagumannya atas kemampuan tim Musk membangun superkomputer AI dalam waktu singkat. “Apa yang dilakukan Elon dengan AI bersifat singular dan belum pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Huang.

Biasanya, pembangunan superkomputer semacam ini memakan waktu empat tahun. Namun, tim xAI berhasil menyelesaikannya hanya dalam 19 hari – sebuah rekor yang membuat banyak ahli tercengang. Pencapaian ini menunjukkan dedikasi tinggi Musk dalam mengembangkan teknologi AI, khususnya untuk meningkatkan kemampuan model bahasa besar (LLM) Grok.

Integrasi AI di Seluruh Perusahaan Musk

Strategi Musk jelas: AI akan menjadi tulang punggung seluruh bisnisnya. Dalam cuitannya, ia menyebut tiga perusahaan utamanya – xAI, Tesla, dan SpaceX. Grok, model AI besutan xAI, sudah mulai diintegrasikan ke mobil Tesla untuk keperluan hiburan. Sementara itu, SpaceX baru saja menginvestasikan $2 miliar ke xAI.

Modern data center with rows of servers in a spacious, well-lit room.

Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Musk dalam menggarap potensi AI. Sebagai salah satu pendiri OpenAI, ia tentu paham betul seluk-beluk teknologi ini. Kini, dengan sumber daya yang dimilikinya di berbagai perusahaan, Musk berpotensi menciptakan ekosistem AI yang sulit ditandingi.

Pertanyaannya sekarang: apakah strategi “all in” Musk ini akan membawanya ke puncak industri AI? Atau justru membuktikan kekhawatirannya sendiri tentang bahaya teknologi ini? Satu hal yang pasti – persaingan di dunia AI semakin panas, dan Musk siap menjadi pemain utama.

Optiscaler Bawa FSR 4 ke Game Tanpa Dukungan Resmi, Tapi Ada Syaratnya

Telset.id – Jika Anda gamer PC yang haus performa, kabar gembira datang dari Optiscaler. Software ini kini memungkinkan Anda mengganti teknologi upscaling lama dengan AMD FSR 4 yang lebih canggih—meski game tersebut belum mendukungnya secara resmi. Namun, ada beberapa syarat ketat yang harus dipenuhi.

AMD FSR 4 memang menjadi angin segar bagi industri gaming. Teknologi ini menawarkan peningkatan kualitas visual signifikan, mengurangi artefak dan shimmering, serta meningkatkan stabilitas frame rate. Namun, seperti dilaporkan AMD Ryzen AI 300 Series: Prosesor Terkuat untuk Era Komputasi AI, inovasi terbaru AMD selalu datang dengan persyaratan hardware spesifik.

Perbandingan visual FSR 4 vs upscaling tradisional

Dua Syarat Mutlak untuk FSR 4

Pertama, Anda harus memiliki GPU Radeon RX 9000 seri RDNA 4. Kedua, game tersebut harus memiliki dukungan resmi FSR 4 dari pengembang. Masalahnya? Hanya sekitar 60 game yang saat ini mendukung FSR 4. Artinya, ribuan game lain masih terjebak dengan teknologi upscaling lawas seperti DLSS atau FSR versi sebelumnya.

Di sinilah Optiscaler berperan. Sebagai middleware, software ini bisa memaksa game menggunakan FSR 4 meski tidak didukung secara native. Versi terbarunya bahkan sudah kompatibel dengan FSR 4, menggantikan DLSS, XeSS, atau FSR versi lama dengan solusi AMD yang lebih matang.

Batasan yang Perlu Diperhatikan

Optiscaler bukan solusi ajaib. Selain wajib menggunakan RX 9000, teknologi ini belum bekerja pada game berbasis Vulkan. Juga, seperti diungkap dalam iQOO Neo10 Pro+ Resmi Dirilis, peningkatan performa selalu bergantung pada kombinasi hardware dan software.

Diagram teknologi grafik: DLSS, XeSS, FidelityFX, dan Reflex

Lalu, apakah worth it? Bagi pemilik RX 9000 yang ingin memaksimalkan investasi, Optiscaler jelas menjadi alat wajib. Terutama untuk game-game lama yang tak lagi mendapat pembaruan dari pengembang. Namun bagi yang masih menggunakan GPU generasi sebelumnya, mungkin lebih baik menunggu seperti saran dalam Lebih dari 50 Game Versi Enhanced Bakal Tersedia di PS5 Pro.

Yang pasti, inovasi ini menunjukkan bagaimana ekosistem PC gaming terus berkembang. Dengan tools seperti Optiscaler, kontrol lebih besar berada di tangan pengguna—sesuatu yang sulit ditemukan di platform tertutup.

Influencer Marketing di Asia Tenggara: Pergeseran Besar Menuju Otentisitas

Telset.id – Bayangkan ini: Anda sedang menelusuri media sosial, lalu tiba-tiba muncul konten influencer yang terasa terlalu dipaksakan. Apakah Anda langsung scroll atau justru tertarik? Jika jawabannya yang pertama, Anda tidak sendirian. Laporan terbaru dari impact.com dan Cube mengungkap perubahan drastis dalam lanskap influencer marketing di Asia Tenggara—di mana otentisitas kini menjadi raja, sementara kepercayaan pada influencer besar terus merosot.

Laporan bertajuk E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia 2025 ini menganalisis respons lebih dari 2.400 konsumen, kreator, dan pakar industri di enam negara, termasuk Indonesia. Temuannya jelas: affiliate marketing dan konten berbasis nilai (bukan sekadar promosi) sedang mengubah cara brand berkolaborasi dengan kreator. Facebook (91%) dan YouTube (89%) masih mendominasi penetrasi, tetapi YouTube unggul dalam hal engagement—terutama untuk konten influencer dan selebritas.

Kepercayaan Menurun, Kreator Kecil Bersinar

Data paling mencolok? Hanya 59% responden yang mengaku terpengaruh oleh mega influencer (pemilik lebih dari 1 juta followers), turun 7% dari 2024. Sebaliknya, micro dan nano influencer mengalami penurunan kepercayaan yang lebih kecil. Adam Furness, Managing Director APAC impact.com, menjelaskan: “Brand harus beralih dari metrik semu seperti jumlah followers, ke kemitraan jangka panjang yang benar-benar berdampak pada perilaku beli.”

Fenomena ini sejalan dengan prediksi iBooming tentang tren influencer marketing yang terus berkembang, tetapi dengan pendekatan lebih selektif. Konsumen kini lebih tertarik pada konten edukatif (64%) dibandingkan sekadar hiburan (77%), serta menginginkan transparansi—seperti tautan afiliasi langsung (31% lebih efektif daripada promosi tanpa link).

Content image for article: Influencer Marketing di Asia Tenggara: Pergeseran Besar Menuju Otentisitas

Affiliate Marketing: Senjata Rahasia Brand

Lebih dari 83% responden mengaku pernah membeli produk melalui tautan afiliasi—dengan kategori kecantikan (62%) dan fesyen (54%) sebagai yang terpopuler. Marketplace seperti TikTok Shop, Shopee, dan Lazada juga menjadi katalis, menawarkan komisi 4-13% bagi kreator. “KOS (Key Opinion Sellers) adalah segmen baru yang tumbuh pesat, terutama di TikTok Shop Thailand,” ungkap laporan tersebut.

Strategi ini selaras dengan kesuksesan program seperti afiliasi berbasis kinerja, di mana kreator dan brand sama-sama diuntungkan. Namun, tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara promosi dan konten organik—sebab 34% konsumen menemukan produk via marketplace, mengalahkan channel influencer (31%).

Langkah Brand Menghadapi Perubahan

Laporan ini memberikan tiga rekomendasi kunci: (1) prioritaskan kolaborasi dengan kreator yang memiliki audiens spesifik, (2) manfaatkan teknologi shoppable content, dan (3) bangun relasi jangka panjang alih-alih kampanye sekali pakai. Seperti diungkapkan dalam diskusi tentang kepercayaan digital, transparansi adalah kunci mempertahankan loyalitas konsumen.

Jadi, apa artinya bagi Anda? Jika Anda seorang kreator, fokuslah pada nilai dan relevansi. Jika Anda pemasar, tinggalkan metrik usang dan berinvestasilah pada hubungan otentik. Sebab di era ini, influencer bukan lagi sekadar wajah—melainkan mitra strategis yang membangun cerita bersama audiens.

M5 iPad Pro Bakal Lebih Canggih dengan Dual Kamera Depan

Pernahkah Anda merasa kesulitan mengambil selfie atau melakukan panggilan FaceTime dengan iPad Pro karena posisi kamera yang kurang ideal? Kabar baik datang dari Apple, yang dikabarkan akan menghadirkan solusi cerdas di generasi terbaru tabletnya. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa M5 iPad Pro tidak hanya akan ditenagai chipset mutakhir, tetapi juga membawa perubahan signifikan di sektor kamera depan.

iPad Pro seri M4 yang dirilis awal tahun ini memang telah mencuri perhatian dengan desain ultra-tipis dan layar tandem OLED pertama di kelasnya. Namun, keputusan Apple menempatkan kamera depan di sisi landscape (horizontal) menuai kritik dari pengguna yang lebih sering menggunakan perangkat dalam mode portrait (vertikal). Untungnya, laporan terbaru dari Bloomberg mengungkap bahwa Apple telah mendengarkan keluhan ini.

Menurut Mark Gurman dalam newsletter “Power On”-nya yang dikutip 9to5Mac, Apple akan menambahkan kamera depan kedua di sisi portrait pada M5 iPad Pro. Perubahan ini diprediksi akan meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan, terutama bagi mereka yang gemar ber-selfie atau sering melakukan video call.

Revolusi Kecil dengan Dampak Besar

Penambahan kamera depan kedua mungkin terdengar seperti perubahan minor, tetapi bagi pengguna setia iPad Pro, ini adalah solusi untuk masalah yang telah lama mengganggu. Dengan konfigurasi baru ini, pengguna tidak perlu lagi memutar perangkat atau menyesuaikan posisi saat ingin mengambil foto selfie atau memulai panggilan video.

Ilustrasi M5 iPad Pro dengan dual kamera depan

“Apple tampaknya menambahkan kamera depan kedua di sisi portrait pada M5 iPad Pro yang akan datang, kemungkinan agar pengguna FaceTime dan penggemar selfie bisa menggunakan perangkat dengan sama baiknya dalam orientasi apapun,” tulis Gurman. “Ini bukan perubahan revolusioner, tapi merupakan peningkatan yang menyenangkan.”

M5: Kekuatan Baru di Balik Layar

Selain perubahan di sektor kamera, M5 iPad Pro tentu akan membawa peningkatan performa berkat chipset terbaru Apple. Chip M5 dikabarkan akan diproduksi menggunakan proses 3nm generasi ketiga TSMC (N3P), yang menjanjikan efisiensi energi lebih baik dan kinerja lebih tinggi dibanding pendahulunya.

Dengan proses manufaktur canggih ini, M5 iPad Pro diprediksi akan menawarkan peningkatan signifikan dalam hal daya tahan baterai dan kemampuan pemrosesan, menjadikannya semakin cocok untuk tugas-tugas profesional seperti editing video 8K, rendering 3D, atau pengembangan aplikasi.

Strategi Pembelian: Tunggu atau Beli Sekarang?

Dengan peluncuran M5 iPad Pro yang dikabarkan akan terjadi akhir tahun ini, banyak calon pembeli yang mungkin bimbang antara membeli model M4 yang sudah tersedia atau menunggu generasi terbaru. Saat ini, iPad Pro M4 11-inch bisa didapatkan mulai dari $899, dengan diskon hingga $300 untuk varian penyimpanan tertinggi.

Jika Anda termasuk pengguna yang sering memanfaatkan kamera depan iPad untuk keperluan profesional atau personal, mungkin lebih bijak untuk menunggu M5 iPad Pro. Namun, bagi yang lebih memprioritaskan performa saat ini dengan harga lebih terjangkau, M4 iPad Pro tetap menjadi pilihan yang sangat kompetitif.

Apple tampaknya akan mempertahankan desain yang sama dengan seri M4, jadi perbedaan utama akan terletak pada chipset dan penambahan kamera depan kedua. Keputusan akhir tentu kembali kepada kebutuhan dan anggaran masing-masing pengguna.

Influencer Marketing di Asia Tenggara: Pergeseran Besar Menuju Otentisitas

Telset.id – Bayangkan ini: Anda sedang menelusuri media sosial, lalu tiba-tiba muncul konten influencer yang terasa terlalu dipaksakan. Apakah Anda langsung scroll atau justru tertarik? Jika jawabannya yang pertama, Anda tidak sendirian. Laporan terbaru dari impact.com dan Cube mengungkap perubahan drastis dalam lanskap influencer marketing di Asia Tenggara—di mana otentisitas kini menjadi raja, sementara kepercayaan pada influencer besar terus merosot.

Laporan bertajuk E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia 2025 ini menganalisis respons lebih dari 2.400 konsumen, kreator, dan pakar industri di enam negara, termasuk Indonesia. Temuannya jelas: affiliate marketing dan konten berbasis nilai (bukan sekadar promosi) sedang mengubah cara brand berkolaborasi dengan kreator. Facebook (91%) dan YouTube (89%) masih mendominasi penetrasi, tetapi YouTube unggul dalam hal engagement—terutama untuk konten influencer dan selebritas.

Kepercayaan Menurun, Kreator Kecil Bersinar

Data paling mencolok? Hanya 59% responden yang mengaku terpengaruh oleh mega influencer (pemilik lebih dari 1 juta followers), turun 7% dari 2024. Sebaliknya, micro dan nano influencer mengalami penurunan kepercayaan yang lebih kecil. Adam Furness, Managing Director APAC impact.com, menjelaskan: “Brand harus beralih dari metrik semu seperti jumlah followers, ke kemitraan jangka panjang yang benar-benar berdampak pada perilaku beli.”

Fenomena ini sejalan dengan prediksi iBooming tentang tren influencer marketing yang terus berkembang, tetapi dengan pendekatan lebih selektif. Konsumen kini lebih tertarik pada konten edukatif (64%) dibandingkan sekadar hiburan (77%), serta menginginkan transparansi—seperti tautan afiliasi langsung (31% lebih efektif daripada promosi tanpa link).

Affiliate Marketing: Senjata Rahasia Brand

Lebih dari 83% responden mengaku pernah membeli produk melalui tautan afiliasi—dengan kategori kecantikan (62%) dan fesyen (54%) sebagai yang terpopuler. Marketplace seperti TikTok Shop, Shopee, dan Lazada juga menjadi katalis, menawarkan komisi 4-13% bagi kreator. “KOS (Key Opinion Sellers) adalah segmen baru yang tumbuh pesat, terutama di TikTok Shop Thailand,” ungkap laporan tersebut.

Strategi ini selaras dengan kesuksesan program seperti afiliasi berbasis kinerja, di mana kreator dan brand sama-sama diuntungkan. Namun, tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara promosi dan konten organik—sebab 34% konsumen menemukan produk via marketplace, mengalahkan channel influencer (31%).

Langkah Brand Menghadapi Perubahan

Laporan ini memberikan tiga rekomendasi kunci: (1) prioritaskan kolaborasi dengan kreator yang memiliki audiens spesifik, (2) manfaatkan teknologi shoppable content, dan (3) bangun relasi jangka panjang alih-alih kampanye sekali pakai. Seperti diungkapkan dalam diskusi tentang kepercayaan digital, transparansi adalah kunci mempertahankan loyalitas konsumen.

Jadi, apa artinya bagi Anda? Jika Anda seorang kreator, fokuslah pada nilai dan relevansi. Jika Anda pemasar, tinggalkan metrik usang dan berinvestasilah pada hubungan otentik. Sebab di era ini, influencer bukan lagi sekadar wajah—melainkan mitra strategis yang membangun cerita bersama audiens.

Cara Bayar BPJS Kesehatan Lewat LinkAja, Tips Lengkap

Telset.id – dari PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), atau LinkAja mendukung digitalisasi layanan BPJS dengan menghadirkan fitur untuk membayar BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan melalui aplikasi LinkAja.

BPJS yang merupakan program Pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan bagi masyarakat Indonesia.Hingga saat ini, terdapat 241,7 juta peserta BPJS yang terdaftar secara resmi.

Meskipun demikian 67% peserta BPJS masih membayar iuran dengan cara konvensional, dan hanya 14,7% yang melakukan pembayaran secara digital. Melihat keadaan digitalisasi yang masih belum merata tersebut, LinkAja menghadirkan layanan pembayaran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan dalam satu aplikasi.

“Hadirnya fitur pembayaran iuran BPJS dalam aplikasi LinkAja, menjadi langkah lanjut dalam mempermudah kebutuhan esensial masyarakat, digitalisasi pembayaran ini juga dilakukan untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia,” jelas Yogi Rizkian Bahar, Direktur Utama LinkAja.

Lebih lanjut, kehadiran fitur BPJS di LinkAja merupakan bentuk konsistensi aplikasi dompet digital tersebut dalam mendukung program Pemerintah Indonesia, dan komitmen LinkAja dalam menyatukan berbagai potensi di Indonesia.

“LinkAja memahami kebutuhan literasi keuangan digital di era digitalisasi saat ini menjadi lebih dari sebuah pilihan, tapi menjadi kebutuhan semua pihak,” sambung Yogi.

BACA JUGA:

Cara Bayar BPJS Kesehatan di Lewat LinkAja 

Membayar BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan tidak terlalu sulit. Sama seperti fitur-fitur pembayaran yang ada di LinkAja, pengguna hanya perlu melakukan beberapa tahapan untuk bisa bayar BPJS. Berikut ini cara selengkapnya untuk Anda:

  • Unduh aplikasi LinkAja di Google Play Store atau App Store.
  • Buat akun LinkAja, dengan  mengisi data diri yang diperlukan sesuai petunjuk aplikasi LinkAja.
  • Jika Anda sudah berhasil terdaftar, di halaman utama pilih menu tanda titik 3 di bagian kanan.

Bayar BPJS LinkAja

  • Lihat kategori Keuangan dan pilih BPJS. Silakan pilih apakah ingin bayar iuran BPJS kesehatan atau Ketenagakerjaan.

Pembayaran BPJS Kesehatan Ketenagakerjaan LInkAja

  •  Apabila BPJS Kesehatan klik BPJS Kesehatan. Masukkan nomor peserta BPJS Kesehatan Anda dan jumlah bulan. Misalnya kalau ingin membayar untuk bulan November, tulis angka 11 begitu juga dengan bulan-bulan lainnya. Berikutnya klik Lanjut.

cara linkaja bpjs kesehatan

  • Bila nomor yang dimasukkan sudah benar, maka Anda bisa melihat data nama, nomor
    BPJS Kesehatan, biaya admin, jumlah tagihan, dan jumlah keseluruhan total
    pembayaran.
  • Lanjutnya transaksi hingga pembayaran iuran BPJS Kesehatan selesai.

BACA JUGA:

Semoga saja fitur pembayaran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan di LinkAja ini bisa mempermudah pengguna untuk membayar iuran bulanan tersebut. Selamat mencoba. [NM/HBS]

realme Buds Series: Solusi Audio Premium untuk Pengalaman Musik Imersif

Telset.id – Apakah Anda termasuk generasi muda yang selalu mencari pengalaman musik terbaik, mulai dari karaoke bersama teman hingga menikmati konser langsung? realme punya jawabannya dengan lini TWS terbaru mereka, realme Buds Series, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan audio Anda dengan fitur canggih dan desain stylish.

Di tengah maraknya tren konser dan festival musik di Indonesia, realme menghadirkan solusi audio yang tidak hanya powerful tetapi juga dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti AI Translator dan Active Noise Cancellation (ANC). Dengan beragam pilihan model, mulai dari premium hingga entry-level, realme Buds Series siap menemani setiap momen musik Anda.

realme Buds Air7 Pro: Suara Konser Langsung di Telinga Anda

Bagi para audiophile yang menginginkan pengalaman konser imersif, realme Buds Air7 Pro adalah pilihan utama. TWS ini tidak hanya menawarkan kualitas suara premium dengan dual drivers coaxial 11mm bass driver dan 6mm micro planar tweeter, tetapi juga dilengkapi dengan fitur AI Translator yang revolusioner. Bayangkan, Anda bisa memahami lirik lagu atau interaksi artis dalam berbagai bahasa secara real-time, langsung melalui earphone Anda!

Dengan teknologi ANC profesional hingga 53dB, Anda bisa menikmati musik tanpa gangguan kebisingan, bahkan di tempat ramai seperti bandara atau festival musik. Fitur Ultra-low Latency 45ms juga memastikan sinkronisasi sempurna antara suara dan gambar, ideal untuk menonton konser virtual atau video musik favorit Anda.

realme Buds Air7: Teman Setia Menghafal Setlist Konser

Untuk Anda yang ingin mempersiapkan diri sebelum menghadiri konser idola, realme Buds Air7 adalah pilihan tepat. Dengan driver dinamis 12,4mm dan teknologi Bass Boost+, setiap hentakan beat terdengar hidup dan menggelegar. Fitur ANC hingga 52dB memastikan Anda bisa fokus menikmati musik tanpa gangguan suara bising sekitar.

Content image for article: realme Buds Series: Solusi Audio Premium untuk Pengalaman Musik Imersif

Desain in-ear ergonomis membuatnya nyaman digunakan dalam waktu lama, sementara daya tahan baterai hingga 52 jam dengan casing pengisian memastikan Anda tidak kehabisan daya saat sedang asyik mendengarkan setlist lengkap artis favorit.

realme Buds T200 & T200 Lite: Untuk Karaoke dan Festival Musik

Bagi yang mencari TWS serbaguna dengan harga terjangkau, realme Buds T200 menawarkan performa solid dengan driver bass dinamis 12,4mm dan ANC 32dB. Sementara itu, realme Buds T200 Lite hadir sebagai opsi entry-level yang ringan dan praktis, cocok untuk sesi karaoke santai bersama teman.

“Melalui realme Buds Series, kami ingin mendukung semangat anak muda dalam menikmati musik,” ungkap Krisva Angnieszca, Public Relations Lead realme Indonesia. Teknologi audio yang ditawarkan tidak hanya canggih, tetapi juga dirancang untuk memberikan pengalaman mendalam dan memuaskan.

Dengan harga mulai dari Rp199.000 untuk model entry-level hingga Rp999.000 untuk varian premium, realme Buds Series menawarkan solusi audio lengkap untuk berbagai kebutuhan dan anggaran. Produk ini tersedia baik secara online maupun offline dengan beragam pilihan warna yang stylish.

Jika Anda mencari pasangan sempurna untuk smartphone gaming realme seperti realme 14 Series 5G atau flagship realme GT 7 Dream Edition, realme Buds Series adalah pilihan yang tepat untuk melengkapi pengalaman multimedia Anda.