Beranda blog Halaman 3077

Bincang Ekslusif dengan Benjamin Yeh, Regional Director Asus SEA

0

Telset.id, Jakarta – Asus beberapa waktu lalu baru saja merilis dua smartphone anyarnya di Indonesia, yakni Zenfone Zoom S dan Zenfone Live. Kedua perangkat ini diharapkan dapat bersaing dengan sejumlah smartphone milik pesaingnya di Indonesia.

Saat acara peluncuran tersebut, kami berkesempatan untuk berbincang dengan Benjamin Yeh, Regional Director ASUS South East Asia. Dalam kesempatan itu, dia banyak berbicara soal pasar dual-camera, produk Asus dan persaingannya di pasar smartphone. Berikut petikan wawancara Tim Telset.id dengan Benjamin Yeh:

Telset (T): Bagaimana Anda melihat pasar smartphone di Indonesia?

Benjamin (B): Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Asus karena merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak, kira-kira 260 juta jiwa yang pastinya marketshare smartphone akan sangat besar di sini. Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi “top priority” dan menajdi pasar penting bagi Asus secara global. Kami banyak melakukan investasi di sini, sebut saja seperti produksi (pabrik) serta SDM lokal untuk tujuan bertumbuh bersama-sama, karena perlu diakui pertumbuhan di Indonesia bergerak dengan cepat.

T: Bagaimana marketshare Asus di Indonesia?

B: Di kuartal terakhir (tahun lalu), kami menduduki posisi tiga besar.

T: Bagaimana Anda melihat tentang kompetisi pasar smartphone dual-camera di sini?

A: Pertama kami sudah meluncurkan smartphone dual-camera di sini, ZenFone Zoom S. Boleh dibilang teknologi dual-camera merupakan hal baru untuk smartphone, dan ke depannya ponsel baru kami akan menggunakan teknologi ini karena sekarang teknologi dual-camera sudah menjadi salah satu market yang penting.

T: Berapa terget penjualan ZenFone Zoom S dan ZenFone Live di Indonesia?

A: Secara garis besar, tentu kami memiliki target. Tapi kami ingin lebih mengetahui dulu seberapa besar keduanya mampu menarik perhatian konsumen di Indonesia. Misalnya saja ZenFone Live yang memiliki fitur video selfie dan merupakan hal baru di sini, jika berbicara soal market-nya, berarti seberapa banyak orang yang menyukai ponsel dengan fitur video selfie. Sejujurnya, market ini belum tersentuh sampai kami mengeluarkan produk ini (ZenFone Live) atau belum ada yang menyentuh fitur ini secara spesifik. Dengan diluncurkannya ZenFone Live, kami ingin menjadi trendsetter karena mempersembahkan hal baru.

Sama halnya dengan ZenFone Zoom S yang juga dipersembahkan untuk market yang berbeda. Yang ingin kami lakukan adalah memberikan inovasi baru di dalamnya. Karena berbicara soal target, tentu kami menginginkan penjualan sebanyak mungkin, namun itu bukan menjadi tujuan utama. Yang menjadi perhatian kami adalah memberikan inovasi terkini ke pasaran.

T: Kapan ZenFone 4 akan dirilis?

A: Generasi selanjutnya kami akan memberikan ponsel yang lebih baik lagi karena itu adalah sebuah komitmen yang diberikan perusahaan untuk konsumennya. Misalnya saja ZenFone 3 yang memiliki banyak sekali peningkatan, teknologi baru, hal baru, user experience baru jika dibanding ZenFone 2. Untuk ZenFone 4 pun sama, kami akan melangkah lebih maju lagi karena ini merupakan generasi terbaru. Kami berharap tahun ini atau tahun depan, ZenFone 4 akan segera diperkenalkan.

T: Terakhir, bagaimana respon Anda tentang kesuksesan Oppo di China dan Indonesia?

A: Oppo adalah perusahaan yang bagus, mereka selalu berinovasi untuk produk-produknya khususnya pada produk berfitur selfie. Jika melihat pasar ponsel, mereka menargetkan pasar dengan cara yang berbeda atau inovasi yang berbeda. Dengan cara mereka berinovasi, kami menghargai Oppo. Tapi yang saya percaya adalah kondisi market mudah berubah untuk saat ini.

Misalnya seperti Facebook yang lambat laun berubah “gayanya” dari saling berbagi tulisan atau status menjadi foto dan video. Begitupun dengna sekarang, kita berbicara soal foto selfie, mungkin saja nanti akan berubah trend-nya menjadi video selfie atau “ViFie”. So, kami bisa bilang bahwa ZenFone Live merupakan generasi selanjutnya dari selfie yakni ViFie atau video selfie.

Terlepas dari hal itu, kami juga tidak bisa memungkiri atas kesuksesan Oppo atau vendor lainnya yang berfokus pada fitur selfie karena itu bisa menjadi masukan bagi kami untuk membangun ponsel generasi berikutnya. So, kami mengapresiasi kompetisi ini, karena dengan adanya kompetisi, kami bisa memperbaiki diri kita sendiri dan juga membuat persaingan pasar menjadi lebih baik, itulah yang bisa kami lihat sekarang ini. [HBS]

Dalam 6 bulan, Luna V Gold Ditargetkan Ludes 50 ribu Unit

Telset.id, Bandung – Luna hari ini baru saja memperkenalkan seri V dengan varian warna Gold. Varian ini akan disiapkan sebanyak 50 ribu unit untuk memenuhi pasar Indonesia.

Suryadi Willim, Head of Marcom ATL Luna Indonesia mengatakan, untuk seri V dengan varian warna Gold ini Luna menyiapkan sebanyak 50 ribu unit yang ditargetkan ludes dalam waktu 6 bulan.

Sedangkan untuk mencapai target tersebut Luna V Gold akan disebarkan ke  beberapa daerah yang memang potensial.

“Untuk mencapai target tersebut, kami akan menyebarkan dibeberapa wilayah misalkan Jabodetabek 30 persen, Jawa barat 20 persen, Jawa tengah 30 persen dan 30 persen lagi di Jawa timur. Jadi total di pulau Jawa saja 90 persen dan diluar pulau Jawa 10 persen,” ujar Suryadi  ke pada Telset.id dalam acara media gathering di Hotel Padma Bandung, Senin (22/5/2017).

Suryadi juga menjelaskan, untuk mencapai target 6 bulan habis, kami juga melakukan penjualan dengan cara online dan offline.

Seperti diketahui sebelumnya spesifikasi Luna V Gold memiliki ukuran layar 5.5 inci full HD. Sedangkan untuk prosesornya menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon dengan CPU Quad Core 2.5 GHz dengan sistem operasi 6.0 Marshmallow dengan dukungan grafis GPU Andreno 330.

Sedangkan untuk sektor kamera Luna V Gold memiliki Lensa 13MP dengan aperture f/2.0. Sedangkan untuk kamera depan menggunakan lensa 8MP dengan Aperture f/1.8

Saat ini Luna V Gold hanya disediakan terbatas dengan harga Rp 3.999.000. (MS)

Setahun Absen, Wiko Boyong Wiko Harry ke Tanah Air

0

Telset.id, Jakarta – Setelah absen selama satu tahun, Wiko kembali memboyong satu produk terbarunya ke pasar Indonesia. Kali ini, vendor ponsel asal Perancis ini meluncurkan Wiko Harry yang merupakan ponsel pintar 4G terjangkau milik mereka.

“Kami hadir ke Indonesia dengan membawa produk affordable untuk masyarakat milenial Indonesia,” ujar CEO Wiko Indonesia Taufik Syahbuddin saat avara peluncuran Wiko Harry di Plaza UOB,  Senin 22 Mei 2017.

Keunggulan utama dari ponsel ini adalah memiliki RAM sebesar 3GB dengan sistem android teranyar, yakni Android Nougat 7.0. Padahal, sistem operasi tersebut kebanyakn masih ditemui di ponsel pintar mid-end atau high-end.

Selain itu, Wiko Harry juga dilengkapi dengan kamera utama 13MP dengan kamera depan sebesar 5MP. Ditambah lagi,  ponsel ini hadir dengan baterai sebesar 2500mAH. Wiko Harry akan dijual di pasar Indonesia seharga Rp 1.599.000. [NC/HBS]

Menkominfo: Blokir Konten Negatif Itu Bikin Capek

Telset.id, Jakarta – Masyarakat Indonesia pada umumnya saat ini sedang “berperang” melawan konten negatif yang banyak beredar di dunia maya, entah itu media sosial, atau platform lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengakui jika penanganan konten negatif yang ada sekarang ini memang sulit untuk diawasi. Sehingga menurutnya, perlu bantuan juga dari pihak lainnya seperti NU untuk ikut mengawasi penyebaran konten negatif tersebut.

“Blokir konten negatif itu bikin kita capek. Ibarat orang sakit yang harus selalu diberi obat suntik. Daripada begitu, lebih baik usahakan membuat kita selalu sehat,” katanya saat mengikuti penandatanganan kerjasama antara PBNU dengan XL Axiata untuk menggalakkan program “XL NUsantara” di kantor pusat PBNU, Jakarta, Senin (22/05/2017).

Ia juga mensyukuri kerjasama antara PBNU dengan XL lewat program yang dijalankan keduanya. Lewat program tersebut, NU bisa melakukan pengawasan serta penelusuran penyebaran konten negatif lewat command center yang ada di kantor pusat PBNU, sebagai salah satu proyek dari program “XL NUsantara”.

“Teknologi itu ibarat dua mata pedang, ada yang positif dan negatif. Saya harap NU bisa menyebarluaskan konten positif untuk melawan konten negatif. itulah yang disebut muamalah medsosiah,” ujar pria yang sering disapa Chief RA ini. (FHP/HBS)

Command Center Jadi “Alat Perang” NU Lawan Konten Negatif

Telset.id, Jakarta – PBNU baru saja bekerja sama dengan operator biru Indonesia, XL Axiata untuk menggalakkan program “XL NUsantara”. Salah satu proyek yang ada pada program tersebut adalah Command Center yang berada di kantor pusat PBNU yang bertugas untuk mengawasi serta mencegah peredaran konten negatif di dunia maya.

“NU berperan aktif untuk menyadarkan umat dalam penggunaan teknologi. Satu-satunya cara untuk melawan konten negatif adalah dengan memberikan konten positif,” kata Chief Digital Service XL, Joseph Lumban Gaol di kantor pusat PBNU, Senin (22/05/2017).

Melalui Command Center, pihak NU mampu mengawasi serta menganalisis berapa banyak orang-orang yang menyebarkan konten negatif serta membandingkan juga seberapa banyak konten positif yang tersebar.

“Melalui Command Center, kami berharap NU bisa menggempur media sosial dengan konten positif,” ujar Joseph.

Hebatnya lagi, command center NU tersebut juga bisa menelusuri siapa yang pertama kali menyebarkan konten negatif, siapa yang turut menyebarkannya, serta lewat mana penyebaran tersebut dilakukan. Hal itu tentu memberikan “sinyal positif” bagi masyarakat Indonesia yang boleh dibilang resah akan kehadiran konten negatif berisi hoax, sara, hate speech, dan lainnya di media sosial.

“Kita harus lawan yang mengesampingkan Pancasila, tapi kita lawan dengan cara yang santun, cara yang pintar,” kata Ketua Umum PBNU​, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. (FHP/HBS)

Djarot: Orang Mudah “Dicuci Otak” Lewat Media Sosial

Telset.id, Jakarta – Indonesia kini sedang dipusingkan dengan banyaknya konten negatif yang berseliweran di media sosial. Fenomena ini sudah sangat mengkhawatirkan, karena sulit untuk dihentikan dan menjadi alat yang efektif untuk “mencuci otak” orang yang aktif menggunakan media sosial.

Menurut Plt. Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, konten negatif yang tersebar di media sosial mampu menghasilkan ketegangan sosial, tak hanya di lingkungan masyarakat, tapi juga lingkungan keluarga.

“Melalui media sosial, mudah sekali otak orang ‘dicuci’, sehingga perilaku seseorang bisa berubah,” kata Djarot saat menghadiri peluncuran program “XL NUsantara” di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Senin (22/05/2017).

Senada dengan Djarot, Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. juga mengatakan bahwa masyarakat harus melawan orang-orang yang membuat konten negatif apalagi yang sudah mengesampingkan Pancasila.

“Kita harus lawan yang mengesampingkan Pancasila, tapi kita lawan dengan cara yang santun, cara yang pintar,” ujarnya.

NU sendiri baru saja bekerjasama​ XL Axiata untuk menggalakkan program “XL NUsantara”. Program tersebut berwujud Command Center yang berada di kantor pusat PBNU untuk mengawasi pergerakan konten di dunia maya, serta Smart Card yang merupakan kartu SIM untuk anggota NU yang disediakan oleh pihak XL.

[Baca juga: XL Gandeng PBNU Perangi Konten Negatif di Medsos]

“XL NUsantara itu jadi sangat penting. Dengan hal tersebut, NU bisa membumikan pancasila yang bisa merengkuh keanekaragaman dengan bentuk Bhinneka Tunggal Ika untuk menjaga keutuhan NKRI,” klaim Djarot. (FHP/HBS)

XL Gandeng PBNU Perangi Konten Negatif di Medsos

Telset.id, Jakarta – Penyebaran konten negatif di media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan lainnya bisa dibilang sulit untuk dibendung karena penyebarannya yang masif dan tak terkontrol. Tragisnya, Penyebaran tersebut dilakukan oleh banyak pengguna media sosial yang kurang peduli terhadap konten yang mereka lihat.

Karena sudah dinilai sulit dikendalikan, XL Axiata dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkolaborasi untuk mengedukasi masyarakat Indonesia untuk bisa memanfaatkan secara positif perkembangan teknologi digital lewat program “XL NUsantara”.

“NU berperan aktif untuk menyadarkan umat dalam penggunaan teknologi. Satu-satunya cara untuk melawan konten negatif adalah dengan memberikan konten positif,” kata Chief Digital Service XL, Joseph Lumban Gaol di kantor pusat PBNU, Senin (22/05/2017).

Konten positif yang dimaksudkan Joseph merupakan konten-konten yang disediakan oleh pihak NU di berbagai media sosial seperti YouTube, Periscope, dan lainnya. Nantinya konten tersebut akan disebarkan secara serentak agar besar kesempatan bisa dilihat oleh orang banyak.

“NU nantinya punya akun official di YouTube dan lainnya. Secara matematis, jika konten positif lebih banyak dari negatif, maka konten positif lah yang akan muncul di media sosial,” jelasnya.

Senada dengan Joseph, Ketua Umum PBNU​, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. mengatakan bahwa masyarakat harus melawan orang-orang yang membuat konten negatif apalagi yang sudah mengesampingkan Pancasila.

“Kita harus lawan yang mengesampingkan Pancasila, tapi kita lawan dengan cara yang santun, cara yang pintar,” katanya.

Program XL NUsantara sendiri berupa Command Center yang berada di kantor pusat PBNU untuk mengawasi pergerakan konten di dunia maya, serta Smart Card yang merupakan kartu SIM untuk anggota NU yang disediakan oleh pihak XL.

“Dalam smart card ini semua anggota NU yang menggunakannya akan bisa berkomunikasi multi arah, serta bertransaksi dengan mudah,” ujar Joseph. (FHP/HBS)

Toshiba Kenalkan 3 Laptop Enterprise Teranyarnya di Indonesia

0

Telset.id, Jakarta – Toshiba kembali meluncurkan produk laptop terbarunya yang ditujukan untuk para profesional di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan asal Jepang itu membawa tiga produknya sekaligus, termasuk Portege X20W,  Portege A30, dan Tecra A40.

Managing Director of Toshiba Singapore Pte Ltd. Wu Tengguo mengatakan, mereka memilih membawa ketiga laptop ini ke Indonesia karena adanya peningkatan permintaan produk enterprise di tanah air.

“Kami melihat potensi pasar enterprise di Indonesia yang sangat besar dan permintaan produk yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kami membawa ketiga produk unggulan kami ini ke Indonesia,” katanya dalam acara peluncuran yang berlangsung di Hotel Mulia, Senin (22/5/2017).

Dalam kesempatan ini, Toshiba lebih menitikberatkan penjualan mereka ke produk Portege X20W. Dipilihnya produk ini pun bukan tanpa sebab. Menurut Toshiba, X20W memiliki banyak keunggulan sebagai laptop convertible 2-in-1.

“Kami menawarkan fitur-fitur khusus, seperti daya tahan baterai yang bertahan hingga 16 jam, prosesor i7 generasi 7 dari Intel, serta keamanan BIOS super tinggi untuk ditawarkan pada para profesional di Indonesia,” jelas Manager Enterprise Lead Toshiba Singapore Pte Ltd. Leong Chee Keong.

Selain itu, mereka juga menawarkan fitur Toshiba Step Charge dimana laptop tersebut dapat mengisi daya hanya 30 menit untuk mendapatkan pengalaman penggunaan hingga 5 jam. Dengan ini, pengguna dapat memakai laptop seharian.

Untuk harga jual sendiri, Toshiba mematok produk ini dikisaran belasan juta rupiah hingga tiga puluh juta rupiah. Dengan harga ini, Toshiba menawarkan garansi selama tiga tahun serta dukungan servis dimanapun di seluruh dunia. [NC/IF]

 

Ini Kata Bos Toshiba Soal Turunnya Penjualan PC dan Laptop

2

Telset.id, Jakarta – Penjualan PC dan laptop dalam beberapa tahun terakhir tercatat mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan penjualan ponsel pintar yang semakin mencetak angka luar biasa.

Menurut Managing Director of Toshiba Singapore Pte Ltd., Wu Tengguo, hal ini lumrah terjadi dikarenakan teknologi akan terus berubah seiring waktu.

“Penjualan PC dan laptop memang menurun. Tapi jika kita lihat jumlah pemakai, jumlahnya terus sama dan tidak mengalami penurunan,” ujar Tengguo dalam peluncuran tiga laptop enterprise terbaru Toshiba di Hotel Mulia, Senin (22/5/2017).

Dia menjelaskan, hal ini terjadi karena para pembeli yang tadinya memiliki dua hingga tiga PC atau laptop kini mulai menggantikannya dengan ponsel pintar atau tablet. Namun mereka akan tetap memiliki satu PC atau laptop yang digunakan untuk bekerja.

“Bagaimanapun juga, kemampuan dan kenyamanan dari sebuah ponsel pintar tidak akan bisa menggantikan PC atau laptop. Jadi saya yakin penjualan PC dan laptop tidak akan pernah mati,” lanjutnya.

Saat ini, pengguna ponsel pintar di dunia sendiri dilaporkan telah mencapai 5 miliar orang. Jika dibandingkan dengan penduduk dunia yang mencapai 7,5 miliar, itu artinya penetrasi ponsel pintar sudah ada di angka  66,6 persen. [NC/IF]

Morgan Stanley: iPhone 8 Bakal Meluncur Tepat Waktu

0

Telset.id, Jakarta – Setelah melalui sekian banyak rumor, termasuk soal jadwal peluncuran yang konon bakal ditunda lantaran masalah produksi, sebuah kabar baru kini datang, menyebut bahwa Apple akan tetap meluncurkan iPhone 8 sesuai jadwal.

Kabar ini didapat setelah perusahaan layanan keuangan global, Morgan Stanley mengatakan bahwa peluncuran ponsel tersebut tidak akan mengalami penundaan, seperti dirumorkan sebelumnya.

“Menurut rekanan penelitian teknologi Morgan Stanley di Tiongkok, (mereka) belum melihat adanya penundaan dalam rantai pasokan. Produksi iPhone terbaru diperkirakan akan mulai tepat waktu untuk sebagian besar komponen, termasuk OLED,” tulis Morgan Stanley dalam pernyataannya, seperti dikutip dari CNBC.

Di sisi lain, sejumlah pengamat rantai pasokan iPhone seperti KGI Securities, Cowen and Company, dan Drexel Hamilton malah memperkirakan bahwa peluncuran ponsel ini akan sedikit tertunda.

Mereka mengklaim bahwa panel OLED dan sensor 3D untuk iPhone 8 akan menjadi salah satu penyebab peluncuran produk tersebut akan terhambat beberapa minggu. Bahkan ketiganya berpendapat, acara peluncuran ponsel akan bergeser ke bulan Oktober, dan bukan Sepetember seperti tradisi Apple. [NC/IF]

Disebut Bakal Gantikan Android, Ini Penjelasan Google Soal Fuchsia

0

Telset.id, Jakarta – Belum lama ini, Google baru saja mengumumkan sistem operasi (OS) terbaru besutannya, diberi nama Fuchsia. Tentu saja, banyak masyarakat yang berspekulasi bahwa OS tersebut akan menggantikan Android. Tapi, benarkah itu?

Seperti dikutip Telset.id dari laman Phone Arena, VP of Engineering Android Dave Burke mengatakan bahwa Fuchsia masih merupakan sebuah OS yang masih berada di tahap pengembangan.

[Baca Juga : Google Sedang Garap OS Baru Bernama ‘Fuchsia’]

“Seperti yang Anda ketahui, kami memiliki banyak proyek keren di Google. Saya pikir yang menarik adalah semua ini adalah proyek open source, dimana semua orang dapat melihat dan mengomentarinya,” ujar Dave.

Dia menjelaskan bahwa Fuchsia yang ditampilkan Google saat ini merupakan sebuah “poros yang akan berkembang”. Itu artinya, dalam masa pengembangan OS tersebut, Fuchsia akan mendapatkan beberapa perombakan yang mungkin akan cukup signifikan.

[Jangan terlewat : Sstt.. Begini Cara “Install” Fuchsia OS di Smartphone Android]

Untuk sementara ini, Android mungkin masih akan menjadi OS primadona dari Google. Namun tidak menutup kemungkinan bukan jika suatu saat nanti Fuchsia akan menggeser Android dan menjadi OS primadona dari Google? Well, kita lihat saja. [NC/IF]

Benarkah Media Sosial Memicu Masalah Kejiwaan?

0

Telset.id, Jakarta – Benarkah menggunakan media sosial dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan jiwa? Sebagian dari kita pasti tidak asing lagi dengan pertanyaan yang satu ini, bukan? Nah, sebuah penelitian dilakukan The Royal Society for Public Health untuk membuktikan kebenaran ini.

Dalam sebuah riset bertajuk Status of Mind, The Royal Society for Public Health meriset pengguna salah satu media sosial kenamaan, yakni Instagram.

Dikutip dari laman Telegraph, riset ini dilakukan kepada 1.479 kaum milienial dengan rentang usia 14 hingga 24 tahun. Usia ini dipilih lantaran di rentang usia inilah pengguna banyak mengakses media sosial, seperti YouTube, Instagram, Facebook, Twitter, Snapchat, dan lainnya.

Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa ada indikasi efek negatif dari penggunaan media sosial terhadap kaum milenial. Mulai dari terpengaruhnya waktu tidur, berubahnya bentuk tubuh, hingga timbulnya kecemasan sosial atau disebut juga fear of missing out (FOMO).

Namun, bukan berarti tak ada efek positif dari penggunaan media sosial itu sendiri. Menurut lembaga penelitian ini lagi, platform media sosial dapat membantu remaja mengekspresikan diri serta menemukan identitas dirinya.

“Platform media sosial itu mestinya membantu remaja saling terhubung satu sama lain, tapi juga berpotensi memicu terjadi gangguan atau krisis kejiwaan,” ujar peneliti dalam laporan tersebut.

Dalam laporan ini juga terlihat bahwa Instagram merupakan media sosial yang memiliki nilai yang paling buruk terhadap dampak negatif bagi penggunanya. Sedangkan YouTube, Twitter, Facebook dan Snapchat mendapatkan nilai yang lebih positif.

Terakhir, The Royal Society for Public Health meminta kerja sama pada para pemilik media sosial untuk membuat peringatan terhadap penggunanya. Isinya merupakan himbauan kepada pengguna terhadap penggunaan media sosial yang berlebih. Yah, seperti kata pepatah, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. [NC/IF]