Beranda blog Halaman 3025

Kenapa Angka Jam ‘9.41’ Selalu Muncul di Iklan iPhone?

0

Telset.id, Jakarta – Perangkat buatan Apple selalu dinantikan. Itu sebabnya, momen acara peluncuran produk baru Apple selalu menyita banyak perhatian orag di seluruh dunia. Namun, pernahkan Anda perhatikan, jam yang ada di iklan iPhone dan produk baru Apple lainnya selalu menunjukkan waktu 9.41? Tahu alasannya?

Ya, jika Anda lihat dengan seksama, di seluruh perangkat baru Apple yang diiklankan atau ditampilkan pada layar besar di atas panggung saat acara launching produk selalu menunjukkan jam dengan waktu yang sama, yakni 09.41 AM.

Scott Forstall, mantan petinggi Apple yang memiliki andil dalam mengembangkan ekosistem software iPhone dan iPad mengungkap “misteri” tersebut. Forstall menjelaskan bahwa waktu tersebut (09.41) menunjukkan kapan perangkat tersebut resmi diperkenalkan.

“Sesi keynote iPhone dan iPad selalu kami atur jadi 40 menit. Setelahnya, produk akan resmi kami perlihatkan. Jadi, kami set waktunya ke 9.41 AM,” ujar Forstall seperti dikutip dari laman Business Insider.

Namun ternyata, waktu yang ditunjukkan pada iklan saat ini telah mengalami perubahan. Pada peluncuran perdana iPhone pertama atau saat ‘tradisi’ ini dimulai, jam di iklan produk menunjukkan 09.42.

Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga atau mengantisipasi jika Steve Jobs terlalu bersemangat melakukan presentasi di atas panggung, hignga waktu sesi keynote bisa sedikit molor.

“Setelah iPad generasi pertama hadir, barulah kami atur waktu jadi 40 menit. Jadi, semua produk Apple yang kamu lihat memberitahukan waktu yang akurat, sesuai dengan alur keynote,” jelas Forstall. [NC/HBS]

Perangkat Augmented Reality Ini Bisa Rasakan Panas dan Dingin

Telset.id, Jakarta – Augmented Reality (AR) memang akan menjadi salah satu sarana hiburan bagi manusia di masa depan. Tapi ada satu kekurangan dari teknologi AR yang hingga kini dirasakan pengguna, yakni tidak bisa merasakan langsung sensasi atau pengalaman saat bermain game berbasis AR.

Misalnya saja ketika bermain Pokemon GO, kita memang bisa melihat langsung para Pokemon yang akan atau telah ditangkap, tapi kita tidak bisa merasakan sensasi saat diserang oleh para Pokemon.

Namun kekurangan itu akan segera bisa diatasi oleh perusahaan teknologi, TEGway yang telah menciptakan gadget berbasis AR yang mampu memberikan sensasi langsung kepada penggunanya.

Perangkat buatan TEGway bernama ThermoReal ini memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan sensasi rasa dingin dan juga panas di beberapa area pada perangkat yang sama.

[Baca juga: Bikin Kacamata Pintar, Snapchat Terjun ke Dunia Augmented Reality?]

Dilansir dari Engadget, ketika seorang pengguna mencoba mencelupkan tangannya di air (tentunya di aplikasi AR), maka pengguna akan merasakan dinginnya air pada ThermoReal yang dipegangnya. Semakin dalam ia memasukkan tangannya ke air, maka pengguna akan merasakan perbedaan suhu dalam tangannya.

[Baca juga: ARKit, Bukti Apple Masuki Teknologi Augmented Reality]

Sama halnya saat mencoba suhu panas dengan mendekatkan tangan ke lilin. Semakin dekat dengan lilin, maka tangan yang memegang ThermoReal itu akan merasakan rasa panas yang berbeda dari sebelumnya. Menarik, bukan?

Tentu alat seperti ini akan sangat dibutuhkan oleh berbagai aplikasi berbasis AR, sehingga pengguna tak hanya bisa memanjakan matanya, tapi juga indera perasa dari pengguna bisa merasakan langsung sensasi saat bermain game atau aplikasi berbasis AR. (FHP/HBS)

WhatsApp Siapkan Fitur Mode Malam, Untuk Apa?

Telset.id, Jakarta – WhatsApp kembali dikabarkan akan menggulirkan satu fitur baru, yakni fitur mode malam. Tapi harap diketahui, fitur ini akan berbeda dari mode malam yang dimiliki oleh Twitter atau aplikasi lainnya. Lantas, night mode di WhatsApp akan berfungsi untuk apa?

Sebelumnya, Twitter dan beberapa aplikasi media sosial lainnya telah meluncurkan fitur mode malam atau night mode yang membantu mengurangi intensitas cahaya pada penggunaan malam hari. Tapi fitur mode malam di WhatsApp ternyata memiliki fungsi yang berbeda.

[Baca juga: Whatsapp Segera Luncurkan Fitur Recall]

Mengutip dari laman Phone Radar, anak perusahaan Facebook ini memilih menggunakan fitur mode malam untuk meningkatkan kemampuan foto di situasi gelap. Jadi, dengan hadirnya fitur tersebut, kamera bawaan di aplikasi WhatsApp akan memiliki tombol khusus untuk pemotretan di kondisi remang atau memiliki cahaya yang redup seperti di malam hari.

WhatsApp menghadirkan fitur mode malam ini dikarenakan gambar yang dihasilkan oleh aplikasi kamera WhatsApp memiliki kualitas yang lebih rendah dari aplikasi kamera bawaan ponsel. Dengan fitur ini, mereka mengharapkan adanya peningkatan kualitas gambar pada saat mengambil foto di keadaan gelap.

Sayangnya, hingga saat ini pihak WhatsApp belum mengkonfirmasi apakah fitur mode malam ini juga akan mendukung panggilan video atau tidak.

[Baca juga: Whatsapp akan Bisa Kirim Semua Format File]

Untuk sementara, WhatsApp baru akan menggulirkan pembaharuan ini untuk para pengguna iPhone terlebih dahulu. Sementara para pengguna Android baru kebagian untuk mencicipi fitur mode malam ini dalam waktu dekat. [NC/HBS]

Jago Bikin Robot, Enam Remaja Ini Ditolak Masuk Amerika

Telset.id, Jakarta – Sangat disayangkan jika masalah politik akhirnya dikaitkan dengan masalah dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, yang sebenarnya tidak ada kaitannya secara langsung. Kejadian yang menimpa kelompok robotika asal Afghanistan ini menjadi contoh masalah politik telah menghambat cita-cita para remaja berbakat di bidang science, khususnya di dunia robotika.

Tentu menjadi hal yang membanggakan jika bisa bersaing secara global dengan negara lainnya dalam hal teknologi. Namun angan-angan kelompok robotika asal Herat, Afghanistan ini menjadi buyar karena  tidak diperbolehkan masuk ke Amerika Serikat (AS) yang menjadi tuan rumah kompetisi robotika First Global Challenge.

Semua itu berawal ketika enam remaja yang tergabung dalam kelompok robotika tersebut ditolak Visa-nya untuk masuk ke AS. Alhasil mereka tak dapat mengikuti kompetisi robotika yang digelar di Washington DC pada pertengahan Juli mendatang.

Padahal, sepeti dikutip dari Forbes, keenam gadis itu telah “mempertaruhkan nyawa” mereka untuk melakukan dua kali perjalanan sejauh 500 mil (sekitar 804 km) untuk mengunjungi Kedutaan Besar AS yang berada di kota Kabul. Seperti diketahui, kota Kabul merupakan daerah rawan konflik yang akhir-akhir ini terjadi beberapa serangan bom bunuh diri.

[Baca juga: Wah, Polisi Dubai Rekrut Robot untuk Patroli Jalanan]

“(Karena ditolak Visa-nya) mereka menangis sepanjang hari,” kata CEO Citadel sekaligus CEO teknologi wanita pertama di Afghanistan, Roya Mahboob yang membantu proyek para remaja kebanggaan Afghanistan tersebut.

Meski tertahan untuk memasuki wilayah Amerika, keenam remaja putri ini tetap bertahan dengan terus berusaha dapat mengikuti kompetisi dari jarak jauh. Kelompok robotika asal Afghanistan ini akhirnya hanya mengirimkan robot mereka ke kompetisi tersebut untuk bersaing dengan 163 robot lainnya dari seluruh dunia.

[Baca juga: 45 Tahun ke Depan, Robot akan Setara Manusia]

Perjuangan mereka patut mendapat apresiasi lebih. Bayangkan saja, dalam proses perancangan robot buatan mereka, kelompok ini mengalami berbagai macam rintangan, termasuk tertahannya komponen penting di Bea Cukai karena kekhawatiran terhadap ISIS yang kabarnya akan memanfaatkan robot di medan perang.

Tapi akhirnya, mereka bisa mengerjakan robot untuk ikut kompetisi First Global Challenge dan melihat robot buatan mereka dari jarak jauh lewat teknologi video conference.

Tim Afghanistan ternyata bukan satu-satunya negara yang “ditolak” masuk ke Amerika untuk kompetisi ini, tim lainnya adalah Gambia yang sejauh ini masih belum mendapatkan persetujuan Visa. (FHP/HBS)

Ilmuwan Bikin Drone yang Jago di Udara dan Darat

Telset.id, Jakarta – Selama ini yang kita tahu biasanya drone hanya memiliki kemampuan bermanuver di udara saja. Tapi sekelompok ilmuwan dari Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory (CSAIL) membuat drone yang tak hanya memiliki kemampuan di udara saja, tapi juga di daratan.

Dilansir dari Geek.com, ketua kelompok dari peneliti CSAIL, Brandon Araki, menjelaskan bahwa drone hasil rancangan mereka memang dirancang tak hanya memiliki kemampuan terbang saja, tapi juga kemampuan untuk bergerak dan menghindari berbagai rintangan di daratan.

[Baca juga: Canggih, Drone Ini Bantu Korban Serangan Jantung]

“Pesawat biasanya tidak bisa bermanuver di daratan sama sekali. Sebuah drone dengan roda bisa melakukan itu meski memiliki pengurangan dalam waktu terbang,” katanya.

Total ada 8 drone yang diuji coba dengan melewati berbagai rintangan tak hanya di udara, tapi juga di daratan. Semua drone tersebut telah ditanamkan algoritma path-planning untuk memastikan mereka tak saling bertabrakan di atas udara atau di daratan.

“Ketika memulai mengembangkan algoritma perencanaan dan kontrol untuk mobil terbang, kami didorong oleh terciptanya robot dengan kemampuan ini dalam skala kecil,” jelas Daniela Rus, Direktur CSAIL yang juga membantu penelitian tersebut.

[Baca juga: Terbongkar, Drone untuk Selundupkan Barang ke Penjara]

Drone ini sendiri dilengkapi dengan penggerak dengan roda sebagai alat bantu untuk bermanuver di daratan. Para peneliti tersebut mengklaim jika drone tersebut bisa terbang sejauh 100 yard atau sekitar 91 meter dan bergerak sejauh 275 yard atau sekitar 251 meter di daratan sebelum baterainya habis. (FHP/HBS)

Gara-gara Hoax, Facebook Terancam Didenda Rp 76 Miliar

0

Telset.id, Jakarta – Parlemen Jerman resmi mengesahkan peraturan baru terkait media sosial, khususnya tentang berita-berita hoax. Isi dari peraturan tersebut adalah para penyedia jasa media sosial harus dapat menghapus atau memblokir ujaran kebencian dari platform mereka dalam kurun waktu 24 jam.

Menteri Hukum Federal dan Perlindungan Konsumen Jerman Heiko Maas mengatakan bahwa peraturan ini merupakan langkah yang harus dilakukan untuk menekan penyebaran hoax dan ujaran kebencian di dunia maya, terutama di media sosial.

“Dalam masyarakat terbuka di dalam demokrasi, perselisihan dan perdebatan adalah hal yang wajar. Kebebasan berekspresi juga mencakup ungkapan yang tajam dan jelek. Namun kebebasan berekspresi berakhir saat hukum pidana dimulai,” ujar Heiko.

Sebenarnya, Uni Eropa sudah mengakui beberapa perusahaan internet seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Microsoft telah melakukan upaya terbaik mereka untuk mengatasi ujaran kebencian.

Namun dengan adanya peraturan pemerintah Jerman ini, para pemilik platform media sosial dituntut untuk dapat bekerja lebih baik lagi dalam membersihkan berita-berita hoax dan ujaran kebencian dari layanan mereka.

Akibat peraturan baru yang dibuat pemerintah Jerman ini, Facebook dikabarkan akan menjadi media sosial pertama yang merasakan imbasnya. Jejaring sosial terbesar di dunia itu terancam akan terkena denda hingga puluhan miliaran rupiah.

Seperti dilaporkan CNET, Facebook terancam akan mendapatkan denda hingga USD 5,7 juta atau setara Rp 76 miliar jika tidak dapat mengikuti peraturan tersebut. Tentu saja, jumlah ini bukanlah jumlah yang sedikit bahkan untuk perusahaan sekelas Facebook.

Sementara itu, pihak Facebook sendiri mengatakan bahwa perusahaan dan pemerintah Jerman memiliki tujuan yang sama. Terutama dalam menghilangan ujaran kebencian dan konten negatif dari dunia maya.

“Kami percaya solusi terbaik akan ditemukan jika pemerintah, masyarakat sipil, dan industri bekerja sama. Dengan adanya aturan hukum, tidak akan memperbaiki usaha untuk mengatasi masalah sosial yang penting ini,” ujar juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan resmi. [NC/HBS]

Marissa Mayer ‘Bela’ Mantan CEO Uber

0

Telset.id, Jakarta – Mantan CEO Uber, Travis Kalanick, yang harus mundur dari jabatannya karena didesak oleh para investor kembali mendapatkan simpati. Setelah mendapat dukungan dari pegawai Uber, kini pria berumur 40 tahun tersebut mendapatkan dukungan dari mantan CEO Yahoo, Marissa Mayer.

Mayer mengatakan bahwa dirinya merasa kagum dengan sosok Travis. Hal ini dikarenakan dia mampu mengembangan Uber hingga menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia.

[Baca Juga : Dipaksa Mundur Investor, CEO Uber Akhirnya Lengser]

“Saya menganggap Travis sebagai salah satu teman saya. Saya rasa, dia adalah pemimpin yang fenomenal. Uber memang sungguh menarik,” ujar Mayer dalam acara pendidikan Stanford Director’s College, seperti mengutip laman Business Insider.

Wanita berusia 42 tahun tersebut membela dengan mengatakan situasi yang dialami oleh Travis merupakan situasi yang rumit. Hal ini dikarenakan Uber mengalami percepatan bisnis yang sangat pesat.

“Situasi ini sangat rumit. Saya pikir dia hanya tidak tahu (cara menangani hal tersebut). Bila perusahaan Anda mengalami percepatan yang pesat, itu hal yang sulit,” ujar Mayer.

[Baca Juga : Pegawai Uber Minta Travis Kalanick Kembali Jadi CEO]

Sekedar informasi, Travis dituduh menciptakan budaya kerja perusahaan yang tak sehat. Selain itu, dia juga dituding membuat pegawai perusahaan menutup mata pada isu-isu penting, termasuk isu kekerasan dan pelecehan seksual di perusahaan. [NC/HBS]

 

Motorola Luncurkan Verve Cam+ di Bandrol 1,4 Jutaan

Telset.id, Jakarta – Motorola diam diam merilis perangkat baru bernama Motorola Verve Cam+ yang resmi hadir di Amazon dengan harga Rp 1.4 jutaan. Kamera ini ditujukan untuk aktivitas live streaming dengan berbagai fitur menarik didalamnya. Motorola Verve Cam+ sendiri dapat digunakan dengan smartphone melalui konektifitas WiFi atau Bluetooth.

Fungsi Motorola Verve Cam+  dapat digunakan untuk mengedit gambar dan video maupun melakukan livestreaming melalui beberapa situs jejaring seperti YouTube. Motorola Verve Cam+ juga memiliki aplikasi pada smartphone yang memudahkan pengguna mengakses berbagai fitur seperti viewfinder dan efek.

Untuk desain bodi-nya sendiri perangkat ini berbentuk bundar dengan dimensi 56 x 56 x 28mm dan soal bobotnya juga ringan yaitu 1.1 pounds. Kehadiran kamera ini menjadi pengganti bagi seri terdahulunya Verve Cam yang muncul pada MWC tahun lalu.

Untuk media penyimpanan internal tak disediakan, jadi pengguna hanya akan menikmati penyimpanan eksternal melalui slot MicroSD yang bisa diisi hingga kapasitas 32GB. Kemampuan Motorola Verve Cam+ mampu menangkap video beresolusi 2.5K pada 30fps. Selain itu ada pula microUSB port yang dapat dikoneksikan dengan pc maupun laptop.

Selanjutnya, kamera memiliki rating IPX4 artinya tahan air dan bisa berfungsi hingga 25 meter. Jika ingin merekam video lebih jauh lagi kamera ini juga hadir dengan fitur IP68 waterproof case. Kelengkapan lain yang tersedia pada paket pembelian mencakup Waterproof Housting, Universal Mount, Bumper & Lanyard dan Clip Mount. (MS)

Begini Cara Hapus Kontak yang Sama di Android

Telset.id – Saat Anda ingin berganti smartphone, tentu sebelumnya Anda menyimpan terlebih dahulu data-data penting dari smartphone lama seperti kontak misalnya. Android sendiri sebenarnya menyediakan fitur yang memungkinkan penggunanya untuk backup kontak ke cloud asalkan terhubung langsung dengan akun Google yang sama.

Tapi biasanya, meski si pengguna tahu tentang fitur tersebut, mereka kurang yakin jika semua kontaknya aman. Maka dari itu, rata-rata mereka mem-backup sendiri kontak mereka ke format .vcf dan mengekstraknya kembali di smartphone Android baru mereka.

Hal itu tentu akan membuat banyak kontak yang sama pada satu smartphone yang selain berpengaruh pada kapasitas memori, juga membuat daftar kontak telepon menjadi kurang rapi.

Karenanya, Tim Telset.id punya bantuan nih bagi Anda yang mengalami hal seperti itu dengan memberikan cara hapus kontak yang sama di smartphone Android dengan mudah. Ingin tahu seperti apa caranya? Yuk simak!

  • Pertama yang harus dilakukan adalah install aplikasi bernama Simpler Merge Duplicates dari Google Play Store.
  • Selanjutnya, jalankan aplikasi tersebut dan tekan tombol Get Started dan izinkan aplikasi untuk mengakses daftar kontak Anda dengan menekan tombol Allow.
  • Kemudian, aplikasi otomatis akan melakukan scanning kontak yang sama di smartphone Anda.
  • Jika proses pemindaian telah selesai, Anda bisa melihat total kontak yang sama di bagian Duplicate Contacts. Tekan bagian itu dan Anda bisa melihat berbagai kontak sama yang tersimpan di smartphone.
  • Untuk menghapus kontak yang sama, pilih salah satu kontak yang ada kemudian tekan tombol Merge. Otomatis, aplikasi akan menghapus kontak dengan informasi yang sama dan akan menyimpan kontak dengan informasi yang lebih lengkap.
  • Lakukan terus sampai kontak yang sama telah terhapus semuanya.

Mudah kan? Selamat mencobanya ya! (FHP)

Bulu Mata LED Ini Bisa Bikin Anda “Tampil Beda”

Telset.id, Jakarta – Saat ini berbagai hal sudah berbau futuristik. Sebut saja seperti robot, smartphone, alat-alat rumah tangga, bahkan sampai dalam hal kosmetik. Di tahun 2017 ini, bagi Anda yang ingin terlihat seperti “seseorang dari masa depan” tentu harus menggunakan alat kosmetik yang satu ini.

Bulu mata palsu sudah terlaly mainstream. Anda harus mencoba f.lashes, sebuah eyelashes atau bulu mata LED yang terlihat anti-mainstream. Bulu mata masa depan ini dirancang oleh desainer bernama Tien Pham ini pertama kali menunjukannya produknya di ajang Maker Faire awal tahun ini.

[Baca juga: Nanoe X, Gantungan Baju Pintar yang Bisa Keringkan Baju]

Saat dipamerkan, bulu mata eksentrik tersebut langsung mengambil banyak perhatian dan membuat Pham langsung membuat produknya itu menjadi produk yang komersial.

F.lashes sendiri merupakan rangkaian LED yang akan ditempelkan di kelopak mata penggunanya. Saat f.lashes menyala, si pengguna akan terlihat seperti seseorang dari masa depan karena memiliki bulu mata menyala dengan pola yang berbeda-beda.

[Baca juga: Wow! Ilmuwan Temukan Cara “Upload Ilmu” ke Otak]

Namun ada satu kekurangan dari f.lashes yakni alat pengontrol plus kawat penghubung yang harus “disembunyikan” di tubuh penggunanya, seperti di balik rambut, atau lainnya. Alat pengontrol itu sendiri mampu mengatur tujuh warna yang berbeda dengan berbagai pola sesuai keinginan penggunanya.

Anda berminat? Jika ya, mungkin Anda bisa mengintipnya langsung di situs Kickstarter dan siap-siap untuk merogoh kocek sedalam $40 atau sekitar Rp 530 ribuan saja. (FHP/HBS)

Triangle, Cara Google Menghemat Penggunaan Data Android

0

Telset.id, Jakarta – Apakah Anda merasa penggunaan data internet di Android boros? Jika iya, Anda bisa coba menggunakan aplikasi Triangle yang baru saja diperkenalkan Google. Aplikasi ini diklaim dapat menghemat penggunaan Data di perangkat Android.

Google menjelaskan cara kerja dari Triangle adalah dengan memonitor seluruh aplikasi yang berjalan di ponsel pintar. Nantinya, Triangle akan menampilkan informasi seputar konsumsi data pengguna Android, termasuk yang bakal menggunakan banyak kuota.

Selain dapat menampilkan informasi, Triangle juga memiliki fitur untuk memblokir aplikasi tertentu yang dianggap boros, dimana para pengguna dapat mengatur pembatasan aplikasi dalam jangka waktu tertentu.

Yang lebih menarik, seperti dilaporkan Tech Crunch, pengguna Android juga dapat mengecek konsumsi data mereka secara manual tanpa harus mengunduh Triangle terlebih dahulu.

Untuk saat ini, Trangle sendiri masih dalam tahap uji coba. Namun para pengguna Android di Philipina sudah dapat menggunakan aplikasi besutan raksasa teknologi asal Amerika tersebut.

Namun sayang, hingga saat ini pihak Google masih belum mau membocorkan kapan aplikasi tersebut akan digulirkan secara global.

Sebagai informasi, Triangle sendiri sudah mulai dikembangkan mulai April. Namun semenjak satu bulan terakhir, aplikasi ini sudah marak diperbincangkan di berbagai forum online di seluruh dunia. [NC/HBS]

Face Recognition Kini Terdapat di Galaxy J7 Max?

Telset.id, Jakarta – Dari semua fitur keamanan yang ditawarkan di Galaxy S8, face recognition paling aman, itu kata Samsung. Face Recognition dimaksudkan untuk menjadi cara cepat untuk membuka perangkat dibandingkan dengan mengutak-atik sensor sidik jari atau memasukkan PIN atau pola.

Seperti diketahui sebelumnya Face Recognition mudah diterapkan, karena hanya menggunakan kamera depan pada perangkat, dan mungkin itulah sebabnya Samsung telah membangun fitur itu menjadi salah satu fitur unggulan pada smartphone kelas menengahnya.

Seperti pada Galaxy J7 Max yang baru saja diperkenalkan di India, Sungguh menarik melihat Samsung menawarkan Face Recognition pada J7 Max namun tidak pada Galaxy J5 (2017) dan Galaxy J7 (2017).

Face Recognition bukan satu-satunya sorotan pada Galaxy J7 Max. Smartphone ini juga merupakan Smartphone Samsung pertama yang menggunakan prosesor MediaTek. MediaTek telah mengkonfirmasi tahun lalu bahwa pihaknya melakukan bisnis dengan Samsung , dan kemungkinan akan ada lebih banyak ponsel Galaxy dengan chipset MediaTek yang diluncurkan di masa depan.

Yang jadi pertanyaan, kapan Galaxy J7 Max akan hadir di Indonesia? Sampai saat ini belum ada konfirmasi jelas dari Samsung. So! Kita ikuti saja terus perkembangannya ya. (MS)