Beranda blog Halaman 29

Satelit Nusantara 5 Perkuat Konektivitas Digital Nasional

0

Telset.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid mengumumkan bahwa peluncuran Satelit Nusantara Lima (N5) akan memperkuat konektivitas digital di seluruh Indonesia. Satelit ini diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Amerika Serikat, pada 10 September 2025.

Meutya Hafid menegaskan bahwa kehadiran N5 menjadi jembatan penghubung tanpa batas bagi masyarakat Indonesia. “Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tapi soal kesempatan yang sama. Anak-anak di Maluku dan Papua akan punya akses belajar yang sama dengan anak-anak di Jakarta, pasien di pulau kecil bisa konsultasi dengan dokter terbaik, dan UMKM kita bisa bersaing di dunia digital,” ujarnya di Jakarta, Jumat.

Satelit N5 dimiliki oleh PT. Satelit Nusantara Lima (SNL), anak usaha PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN), melalui kolaborasi global dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, dan SpaceX. Satelit ini akan menempati slot orbit strategis 113 derajat Bujur Timur, sehingga mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Dengan kapasitas mencapai 160 Gbps, N5 tercatat sebagai satelit komunikasi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Keberadaannya diharapkan dapat mendukung penyelenggaraan layanan pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, serta pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis daring.

Peluncuran Satelit N5 menjadi tonggak sejarah baru dalam perkembangan satelit komunikasi Indonesia, melanjutkan tradisi yang dimulai dengan Palapa A1 pada 1976, dilanjutkan Nusantara Satu pada 2019, dan SATRIA-1 pada 2023. Sebelumnya, pemerintah melalui Kominfo telah menunjuk Telkomsat untuk mengurus filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT, seperti yang dilaporkan dalam artikel terkait.

Meski sempat mengalami kendala dalam pelaksanaan proyek satelit sebelumnya, seperti prediksi molor pada proyek SATRIA-1 yang diungkapkan Menkominfo, optimisme tetap tinggi untuk kesuksesan N5. Sebagaimana diketahui, proyek satelit sebelumnya sempat diprediksi molor dari jadwal, namun akhirnya dapat diluncurkan sesuai rencana.

Dengan hadirnya N5, Indonesia tidak hanya memperkuat infrastruktur digital nasional, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai penyedia dan pengelola satelit serta pusat konektivitas digital di kawasan. PSN sebelumnya telah berkolaborasi dalam pengembangan sistem navigasi satelit dan memperluas akses layanan satelit di ASEAN, termasuk membantu digitalisasi Filipina.

Keberhasilan peluncuran N5 juga tidak lepas dari pengalaman sebelumnya, dimana Menkominfo optimis satelit Satria dapat meluncur tahun 2023, yang akhirnya terealisasi dengan sukses. Pengalaman ini menjadi fondasi penting untuk kesuksesan peluncuran N5.

Dampak positif dari kehadiran satelit N5 diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat hingga ke daerah pelosok, tidak hanya dalam hal akses informasi dan hiburan, tetapi juga dalam mendukung berbagai sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital.

Microsoft Investasi Besar untuk Kembangkan Model AI Frontier

0

Telset.id – Microsoft tengah melakukan investasi besar-besaran dalam kapasitas komputasi untuk membangun model kecerdasan artifisial (AI) terdepan (frontier) miliknya sendiri. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala AI Microsoft, Mustafa Suleyman, dalam pertemuan khusus karyawan pada Kamis (11/9).

Suleyman menegaskan bahwa Microsoft berkomitmen untuk memiliki kemampuan internal dalam mengembangkan model AI kelas dunia dalam berbagai ukuran. “Kita harus memiliki kapasitas untuk membangun model-model frontier kelas dunia secara internal dalam semua ukuran, tetapi kita harus sangat pragmatis dan menggunakan model lain jika diperlukan,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa investasi signifikan akan dilakukan pada klaster komputasi perusahaan. Saat ini, model MAI-1-preview hanya dilatih pada 15.000 unit H100, yang ia sebut sebagai “klaster yang sangat kecil dalam skala besar.”

Ambisi Microsoft Menyaingi Meta, Google, dan xAI

Suleyman memberikan isyarat kuat bahwa Microsoft berambisi untuk melatih model AI yang sebanding dengan upaya raksasa teknologi seperti Meta, Google, dan xAI. Rencananya, Microsoft akan menggunakan klaster berukuran enam hingga sepuluh kali lebih besar daripada yang digunakan untuk pratinjau MAI-1.

“Masih banyak yang harus dilakukan, tetapi langkah pertama ini sudah bagus,” kata Suleyman mengenai perkembangan investasi AI Microsoft. Pernyataan ini menunjukkan bahwa perusahaan masih dalam tahap awal namun optimis dengan arah pengembangan yang ditempuh.

Dukungan Satya Nadella dan Strategi Multi-Model

CEO Microsoft Satya Nadella dalam acara yang sama menyatakan antusiasmenya terhadap pengembangan kapabilitas model AI perusahaan. Ia menantikan kemampuan Microsoft dalam membangun produk yang berorientasi model.

Nadella juga menegaskan bahwa Microsoft akan mendukung berbagai model AI dalam produknya. GitHub Copilot disebut sebagai “contoh terbaik” dari strategi multi-model yang diusung perusahaan. Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas Microsoft dalam memanfaatkan berbagai teknologi AI terbaik yang tersedia.

Strategi Microsoft tidak hanya terbatas pada pengembangan model internal. Sebelumnya, perusahaan dikabarkan berencana menggunakan model AI Anthropic untuk beberapa fitur di Microsoft 365. Laporan dari The Information menyebutkan bahwa Microsoft 365 Copilot akan “sebagian didukung oleh model Anthropic” setelah Microsoft menemukan bahwa beberapa model Anthropic mengungguli OpenAI dalam aplikasi Excel dan PowerPoint.

Investasi besar Microsoft dalam AI sejalan dengan komitmen global perusahaan, termasuk investasi senilai Rp27,6 triliun untuk pengembangan AI di Indonesia. Langkah strategis ini menempatkan Microsoft sebagai pemain kunci dalam persaingan global teknologi AI.

Persaingan dalam pengembangan model AI frontier semakin ketat dengan munculnya pemain baru seperti K2 Think dari Uni Emirat Arab yang mulai mengganggu dominasi AS dan China. Sementara itu, faktor eksternal seperti kebijakan perdagangan yang mempengaruhi ketersediaan hardware juga menjadi pertimbangan dalam strategi investasi komputasi Microsoft.

Dengan investasi besar dalam kapasitas komputasi dan pengembangan model AI frontier, Microsoft memperkuat posisinya dalam lanskap AI global yang semakin kompetitif. Pendekatan pragmatis yang menggabungkan pengembangan internal dengan pemanfaatan model eksternal terbaik menunjukkan strategi yang matang dalam menghadapi dinamika pasar AI yang terus berkembang.

OpenAI dan Microsoft Sepakat Transisi ke Perusahaan Publik

0

Telset.id – OpenAI dan Microsoft telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tidak mengikat yang membuka jalan bagi transformasi OpenAI dari entitas nirlaba menjadi Public Benefit Corporation (PBC). Kesepakatan ini memungkinkan OpenAI menggalang modal baru dari investor dan berpotensi menjadi perusahaan publik, dengan valuasi lebih dari 100 miliar dolar AS.

Ketua Dewan OpenAI Bret Taylor menegaskan bahwa yayasan nonprofit OpenAI akan tetap mengendalikan operasi perusahaan dan memperoleh saham di PBC. “Yayasan nonprofit OpenAI tetap akan mengendalikan operasi perusahaan, serta memperoleh saham di PBC dengan valuasi lebih dari 100 miliar dolar AS,” ujar Taylor, seperti dilansir Tech Crunch.

OpenAI dan Microsoft dalam pernyataan bersama menyatakan bahwa dokumen yang diteken masih berupa MoU dan belum memiliki kekuatan hukum, namun mencerminkan niat kedua belah pihak untuk melanjutkan kemitraan. “Microsoft dan OpenAI telah menandatangani nota kesepahaman tidak mengikat untuk tahap berikutnya kemitraan kami. Kami sedang bekerja aktif menyelesaikan detail kontrak dalam perjanjian definitif,” tulis keduanya.

Latar Belakang dan Implikasi Kemitraan

Kesepakatan ini menandai akhir negosiasi berbulan-bulan antara kedua perusahaan. Tidak seperti sebagian besar startup, OpenAI dikendalikan oleh dewan nonprofit. Struktur tata kelola yang tidak biasa ini pernah memungkinkan dewan OpenAI untuk memecat CEO Sam Altman pada 2023. Altman kemudian kembali menjabat beberapa hari kemudian, sementara banyak anggota dewan mengundurkan diri. Meski demikian, struktur tata kelola tersebut masih tetap berlaku hingga kini.

Berdasarkan kesepakatan yang ada saat ini, Microsoft mendapat akses prioritas ke teknologi OpenAI sekaligus menjadi penyedia utama layanan cloud. Namun, ChatGPT kini sudah jauh lebih besar dibanding ketika Microsoft pertama kali berinvestasi pada 2019, dan OpenAI dilaporkan berupaya mengurangi kendali penyedia cloud tersebut dalam negosiasi terbaru.

Upaya OpenAI Kurangi Ketergantungan pada Microsoft

Dalam satu tahun terakhir, OpenAI menjalin sejumlah kesepakatan untuk mengurangi ketergantungan pada Microsoft. Perusahaan baru-baru ini meneken kontrak senilai 300 miliar dolar AS dengan penyedia cloud Oracle untuk jangka waktu lima tahun mulai 2027. OpenAI juga bermitra dengan konglomerat Jepang SoftBank dalam proyek pusat data Stargate senilai 50 miliar dolar AS.

Taylor menyebut OpenAI dan Microsoft akan terus bekerja sama dengan Jaksa Agung California dan Delaware terkait rencana transisi ini, yang berarti kesepakatan tersebut masih memerlukan persetujuan regulator sebelum bisa berlaku.

Transisi menuju model for-profit juga menjadi titik panas dalam gugatan Elon Musk terhadap OpenAI. Musk menuduh Sam Altman, Greg Brockman, dan perusahaan meninggalkan misi nonprofit. Pengacara Elon dalam gugatan tersebut berupaya menggali informasi terkait negosiasi OpenAI dan Microsoft mengenai transisi ini.

Musk sebelumnya juga mengajukan tawaran akuisisi senilai 97 miliar dolar AS untuk OpenAI pada awal tahun ini, namun segera ditolak dewan perusahaan. Meski begitu, sejumlah pakar hukum menilai tawaran Elon dapat menaikkan valuasi saham nonprofit OpenAI. Namun, porsi saham nonprofit dalam OpenAI PBC berdasarkan kesepakatan baru ini justru lebih besar dibanding tawaran Musk.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah organisasi nonprofit seperti Encode dan The Midas Project menentang transisi for-profit OpenAI, dengan alasan bahwa langkah itu mengancam misi perusahaan untuk mengembangkan AGI demi kesejahteraan umat manusia. OpenAI merespons dengan mengirim surat panggilan ke beberapa kelompok tersebut, menuding mereka didanai oleh pesaing, terutama Musk dan CEO Meta, Mark Zuckerberg. Namun, Encode dan The Midas Project membantah tudingan itu.

Perkembangan terbaru ini menunjukkan dinamika kompleks dalam industri AI, diantara kepentingan komersial dan visi nonprofit. Kesepakatan OpenAI dan Microsoft akan terus diawasi ketat oleh regulator dan pemangku kepentingan lainnya.

HyperOS 3 Xiaomi: Lebih dari 80 Model Uji Coba, Fitur Baru Mengejutkan!

0

Bayangkan jika ponsel Anda tiba-tiba bisa menjalankan aplikasi Android di MacBook, mengelola notifikasi dengan cara yang lebih cerdas, dan bahkan membuka kunci perangkat Apple hanya dengan sidik jari. Itu bukan lagi impian—Xiaomi sedang mewujudkannya. Perusahaan asal Tiongkok ini tak hanya sekadar menghadirkan pembaruan sistem operasi, melainkan sebuah revolusi yang mengaburkan batas antara ekosistem Android dan Apple.

HyperOS 3 bukan sekadar penyegaran antarmuka atau tambahan fitur biasa. Ini adalah lompatan besar Xiaomi dalam mengejar integrasi lintas platform dan pengalaman pengguna yang lebih personal. Sejak peluncuran pertamanya, HyperOS telah menjadi fondasi penting bagi perangkat Xiaomi, dan kini dengan versi ketiga, ambisi mereka semakin jelas: menciptakan ekosistem yang terhubung tanpa batas.

Bocoran terbaru dari XiaomiTime mengungkap bahwa lebih dari 80 model ponsel dan tablet Xiaomi sedang menjalani uji coba beta untuk HyperOS 3. Daftar ini mencakup perangkat dari berbagai segmen, mulai dari entry-level hingga flagship, menunjukkan komitmen Xiaomi untuk menjangkau sebanyak mungkin pengguna. Lantas, apa saja yang bisa Anda harapkan dari pembaruan besar ini?

Daftar Lengkap Perangkat yang Sedang Diuji

Menurut laporan XiaomiTime, uji coba beta HyperOS 3 telah diperluas ke lebih dari 80 model. Ini termasuk smartphone dan tablet dari seri Xiaomi, Redmi, POCO, dan bahkan perangkat lipat seperti MIX Flip dan MIX Fold. Beberapa model yang sudah mendapatkan pembaruan beta sebelumnya kini bergabung dengan daftar yang lebih panjang, mencakup:

  • Xiaomi 13, 13 Pro, 13 Ultra, 13T, 13T Pro
  • Xiaomi 14, 14 Civi, 14 Pro, 14 Ultra, 14T, 14T Pro
  • Xiaomi 15, 15 Pro, 15 Ultra, 15S Pro
  • Redmi 15, K80, K80 Pro, K80 Ultra
  • Redmi Note 15, Note 15 Pro, serta berbagai varian Redmi Pad
  • POCO F6, F6 Pro, F7, F7 Pro, X6, X6 Pro, dan lainnya

Keberagaman model ini menunjukkan bahwa Xiaomi ingin memastikan HyperOS 3 dapat diakses oleh pengguna dengan beragam budget dan preferensi. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua perangkat Xiaomi akan mendapatkan pembaruan ini. Beberapa model populer justru tidak didukung HyperOS 3, karena perusahaan memfokuskan sumber daya pada perangkat yang lebih baru.

Fitur Unggulan HyperOS 3

HyperOS 3 hadir dengan sejumlah fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, keamanan, dan integrasi antarperangkat. Salah satu yang paling mencolok adalah Xiaomi Super Island—fitur yang terinspirasi dari Dynamic Island milik Apple. Fitur ini memungkinkan multitasking dalam jendela kecil, dengan dukungan hingga tiga “pulau” aktif secara bersamaan. Bayangkan Anda bisa memantau pemutaran musik, panggilan, dan pengiriman pesan tanpa harus beralih antar-aplikasi.

Selain itu, HyperOS 3 membawa pembaruan visual signifikan. Palet warna yang lebih vivid dan desain seperti kaca cair pada bilah pencari dan menu pengaturan memberikan sentuhan segar yang elegan. Namun, yang paling revolusioner adalah kemampuan untuk menjembatani ekosistem Android dan Apple. Pengguna Xiaomi kini dapat menjalankan aplikasi Android secara mulus di macOS, berbagi file, menyinkronkan notifikasi, dan bahkan membuka kunci perangkat Apple menggunakan Touch ID.

Aspek privasi dan keamanan juga ditingkatkan. HyperOS 3 memperkenalkan login dua faktor, perlindungan data yang lebih kuat, dan kontrol yang lebih baik atas izin aplikasi. Ini adalah langkah penting mengingat semakin kompleksnya ancaman siber saat ini.

Jadwal Peluncuran dan Ketersediaan

Berdasarkan informasi yang beredar, HyperOS 3 dijadwalkan debut perdana pada seri Xiaomi 15T yang akan diluncurkan pada 24 September 2025. Pembaruan ini akan membawa Android 16 sebagai basisnya, menandai lompatan generasi bagi banyak perangkat Xiaomi. Namun, perlu diingat bahwa jadwal rollout bisa bervariasi tergantung model dan region.

Xiaomi diketahui sering menghentikan dukungan untuk smartphone lama demi fokus pada pengembangan sistem operasi terbaru. Seperti yang terjadi sebelumnya, Xiaomi menghentikan dukungan untuk 9 smartphone agar dapat mengalokasikan sumber daya lebih optimal untuk HyperOS 3. Ini adalah trade-off yang wajar dalam dunia teknologi yang terus berkembang.

Analisis: Mengapa HyperOS 3 Penting?

HyperOS 3 bukan sekadar pembaruan perangkat lunak biasa—ini adalah pernyataan ambisi Xiaomi dalam persaingan ekosistem global. Dengan fitur-fitur yang mendobrak batas antara Android dan iOS, Xiaomi berusaha menawarkan nilai tambah yang sulit ditandingi kompetitor. Integrasi lintas platform ini bisa menjadi pembeda utama di pasar yang semakin jenuh.

Namun, tantangan terbesarnya adalah konsistensi dalam penyebaran pembaruan. Seperti yang kita tahu, Xiaomi memiliki portofolio perangkat yang sangat luas, dan memastikan semua model mendapatkan pengalaman yang sama bukanlah hal mudah. Beberapa pengguna bahkan harus menunggu cukup lama, seperti yang terjadi pada POCO F3 yang akhirnya kebagian pembaruan HyperOS setelah penantian panjang.

Dengan HyperOS 3, Xiaomi tidak hanya mengejar ketertinggalan dari Apple dan Samsung dalam hal integrasi ekosistem, tetapi juga berusaha menciptakan identitas sendiri yang unik dan diminati pengguna global.

HyperOS 3 membawa angin segar bagi pengguna Xiaomi yang menginginkan lebih dari sekadar pembaruan rutin. Dengan fitur-fitur inovatif seperti Xiaomi Super Island dan integrasi lintas platform, Xiaomi menunjukkan bahwa mereka serius dalam menciptakan ekosistem yang terhubung tanpa batas. Meski masih dalam tahap uji coba, antusiasme terhadap HyperOS 3 sudah terasa tinggi. Tinggal menunggu waktu saja sampai pembaruan ini resmi menyapa perangkat Anda.

YouTube Luncurkan Fitur Audio Multibahasa untuk Kreator Konten

0

Telset.id – YouTube resmi meluncurkan fitur audio multibahasa pada Rabu (10/9), yang memungkinkan kreator menambahkan sulih suara dalam berbagai bahasa pada konten video mereka. Fitur ini bertujuan membantu kreator menjangkau audiens global lebih luas dan telah diuji coba selama dua tahun sebelum peluncuran resmi.

Menurut siaran TechCrunch, peluncuran fitur audio multibahasa ini akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan. YouTube pertama kali memperkenalkan fitur ini pada tahun 2023 melalui program percontohan yang melibatkan sejumlah kreator konten populer, termasuk MrBeast, Mark Rober, dan Jamie Oliver.

Sebelum YouTube menyediakan alat sulih suara otomatis berbasis kecerdasan buatan, para kreator harus menggunakan layanan sulih suara dari pihak ketiga. Kini, dengan dukungan teknologi Gemini milik Google, YouTube menawarkan solusi yang lebih canggih. Alat AI ini mampu menirukan nada suara dan emosi kreator, sehingga hasil sulih suara terdengar lebih alami dan personal.

Manfaat Nyata bagi Kreator

YouTube mengungkapkan bahwa kreator yang telah menggunakan fitur ini merasakan manfaat signifikan. Rata-rata, mereka yang mengunggah video dengan dukungan audio multibahasa mendapatkan lebih dari 25 persen waktu tonton dari audiens yang menggunakan bahasa selain bahasa utama dalam video.

Contoh nyata datang dari kanal Jamie Oliver, yang mencatat peningkatan jumlah penonton hingga tiga kali lipat setelah memanfaatkan fitur ini. Hal ini menunjukkan potensi besar fitur audio multibahasa dalam memperluas jangkauan konten dan meningkatkan engagement.

Selain fitur audio multibahasa, YouTube juga sedang menguji coba fitur thumbnail multibahasa bersama sejumlah kreator terpilih. Sejak Juni lalu, kreator telah dapat menyesuaikan teks thumbnail ke dalam bahasa yang sesuai dengan preferensi penonton, memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan.

Dukungan Teknologi AI yang Canggih

Fitur audio multibahasa didukung oleh teknologi kecerdasan buatan canggih dari Google Gemini. Alat ini tidak hanya menerjemahkan teks, tetapi juga menangkap nuansa suara dan emosi kreator, menghasilkan sulih suara yang terdengar autentik. Hal ini menjadi langkah maju dibandingkan layanan sulih suara konvensional yang seringkali terasa kaku dan tidak natural.

Pengembangan fitur ini sejalan dengan tren penggunaan AI dalam industri kreatif, seperti yang juga terlihat dalam aplikasi edit video alternatif Adobe yang semakin mengintegrasikan teknologi AI untuk memudahkan proses produksi konten.

Selain itu, kemajuan dalam teknologi pembuatan audio oleh AI juga didukung oleh perusahaan seperti Nvidia, yang baru-baru ini merilis model AI pembuat audio bernama Fugatto. Informasi lebih lanjut tentang perkembangan ini dapat dibaca dalam artikel Nvidia Rilis Model AI Pembuat Audio, Bernama Fugatto!.

Peluncuran fitur audio multibahasa ini juga sejalan dengan upaya YouTube terus berinovasi dalam meningkatkan pengalaman pengguna dan kreator. Sebelumnya, platform ini juga diketahui sedang mempertimbangkan perubahan antarmuka, seperti mengganti nama tab “Library” menjadi “You”, seperti yang dijelaskan dalam artikel YouTube Mau Ganti Nama Tab “Library” Jadi “You”.

Dengan fitur baru ini, YouTube semakin memperkuat posisinya sebagai platform konten global yang inklusif dan mudah diakses oleh berbagai kalangan penonton dari berbagai latar belakang bahasa.

Xiaomi Pad Mini Bakal Guncang Pasar Tablet Global dengan Performa Monster

0

Pernahkah Anda merasa tablet yang ada di pasaran terlalu besar untuk dibawa ke mana-mana, atau justru terlalu lemot untuk kebutuhan multitasking? Jika ya, kabar gembira datang dari Xiaomi. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa perusahaan asal Tiongkok ini sedang mempersiapkan senjata rahasia untuk merebut hati pengguna global: Xiaomi Pad Mini.

Di tengah persaingan sengit di segmen tablet kompak, kehadiran perangkat baru selalu dinantikan. Selama ini, pasar didominasi oleh Apple dengan iPad Mini dan beberapa pemain lain seperti RedMagic. Namun, Xiaomi dikenal dengan strategi agresifnya—menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga yang lebih terjangkau. Mampukah mereka mengulang kesuksesan seperti di segmen smartphone?

Berdasarkan laporan yang beredar, Xiaomi dikabarkan akan merilis varian global dari Redmi K Pad yang telah diluncurkan di China sebelumnya. Tablet ini akan berganti nama menjadi Xiaomi Pad Mini dan diprediksi meluncur dalam waktu dekat, mungkin bahkan bersamaan dengan seri Xiaomi 15T pada 24 September mendatang. Simak analisis mendalamnya berikut ini.

Spesifikasi dan Fitur Unggulan Xiaomi Pad Mini

Menurut berbagai sumber terpercaya, Xiaomi Pad Mini akan mempertahankan semua keunggulan hardware yang dimiliki oleh Redmi K Pad. Artinya, Anda dapat mengharapkan layar LCD 8,8 inci dengan resolusi 2.5K dan refresh rate 165Hz yang ultra-smooth—cocok untuk gaming atau menonton konten berkualitas tinggi. Di bawah kap mesin, tablet ini ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 9400+, yang menjanjikan performa tangguh untuk berbagai aktivitas.

Daya tahan baterai juga menjadi salah satu sorotan. Dengan kapasitas 7.500mAh dan dukungan pengisian cepat 67W, Xiaomi Pad Mini dirancang untuk bertahan seharian penuh bahkan dengan penggunaan intensif. Desainnya yang all-metal tidak hanya memberikan kesan premium, tetapi juga memastikan ketahanan perangkat. Untuk urusan fotografi, tablet ini dibekali kamera belakang 13MP dan kamera depan 8MP—cukup untuk video call atau mengabadikan momen sederhana.

Di sisi software, Xiaomi Pad Mini kemungkinan besar akan menjalankan HyperOS 2 berbasis Android 15. Sistem operasi ini dijanjikan membawa berbagai peningkatan fitur dan optimisasi performa. Jika Anda penasaran dengan perkembangan terbaru HyperOS, simak artikel kami tentang HyperOS 3 Xiaomi Resmi Rilis: Fitur AI, Jadwal Rollout, dan Daftar Perangkat.

Strategi Pasar dan Potensi Keberhasilan

Xiaomi tampaknya sedang bermain cerdik dengan memosisikan Pad Mini sebagai alternatif terjangkau di segmen tablet kompak. Meski mungkin tidak memiliki fitur tambahan seperti slot SIM atau layar OLED, kombinasi spesifikasi tinggi dan harga kompetitif bisa menjadi daya tarik utama. Tablet ini ditargetkan untuk kalangan pelajar, gamer, dan profesional muda yang mengutamakan portabilitas tanpa mengorbankan performa.

Lalu, bagaimana prospeknya melawan kompetitor seperti iPad Mini? Apple memang memiliki ekosistem yang kuat, tetapi Xiaomi berpotensi merebut pasar dengan menawarkan nilai lebih pada harga yang lebih rendah. Selain itu, keberhasilan Redmi K Pad di China menjadi indikator positif untuk penerimaan global. Untuk mengetahui lebih detail tentang peluncuran Redmi K Pad, Anda bisa baca Redmi K Pad Resmi Diluncurkan: Tablet Kompak dengan Performa Monster.

Kapan dan Di Mana Xiaomi Pad Mini Akan Tersedia?

Sampai saat ini, Xiaomi belum mengonfirmasi secara resmi tanggal peluncuran global untuk Pad Mini. Namun, leaks yang beredar menunjukkan bahwa tablet ini bisa diperkenalkan pada akhir bulan ini, bertepatan dengan peluncuran Xiaomi 15T series. Jika jadwal ini akurat, kita tidak perlu menunggu lama untuk melihat bagaimana Xiaomi memosisikan produk ini di pasar internasional.

Untuk update terkini seputar produk Xiaomi, pastikan Anda mengikuti kanal resmi mereka atau bergabung dengan komunitas tech enthusiast. Dan jangan lupa, Xiaomi juga dikenal dengan komitmennya dalam memberikan update software jangka panjang, seperti yang terlihat pada Xiaomi Redmi 15C Bakal Punya Update Android 4 Tahun dan 6 Tahun Security Update.

Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, Xiaomi Pad Mini berpotensi menjadi game-changer di pasar tablet kompak global. Apakah Anda termasuk yang menantikan kehadirannya?

Discord Bantah Tersangka Penembak Charlie Kirk Gunakan Platformnya

0

Telset.id – Discord membantah bahwa tersangka pembunuh aktivis sayap kanan AS, Charlie Kirk, menggunakan platform pesan instan mereka untuk merencanakan atau mendiskusikan kejahatan. Penolakan ini disampaikan menyusul pernyataan pihak berwenang yang menyebut Discord dalam konferensi pers terkait kasus penembakan di Utah Valley University pada 10 September 2025.

Wakil Presiden Keamanan dan Kepercayaan Discord, Jud Hoffman, menegaskan bahwa perusahaan tidak menemukan bukti bahwa tersangka, Tyler Robinson, merencanakan insiden ini atau mempromosikan kekerasan di platform mereka. “Pesan-pesan yang disebutkan dalam laporan terbaru tentang rincian perencanaan tampaknya bukan pesan Discord,” kata Hoffman.

Selama konferensi pers pada Jumat (12/9), Gubernur Utah Spencer Cox menyatakan bahwa penyelidik berbicara dengan teman sekamar Robinson. Teman sekamar tersebut mengaku bahwa Robinson membuat lelucon di Discord. Namun, juru bicara Discord menjelaskan bahwa sebenarnya teman sekamar sedang mengobrol di platform dengan pihak ketiga dan membahas komentar yang dibuat Robinson di tempat lain.

“Ini adalah komunikasi antara teman sekamar tersangka dan seorang teman setelah penembakan, di mana teman sekamar tersebut menceritakan isi catatan yang ditinggalkan tersangka di tempat lain,” tambah Hoffman. Beberapa pesan yang diamankan pihak berwenang mengandung referensi tentang “meninggalkan senapan yang dibungkus handuk” dan “mengukir peluru,” menurut Cox.

Platform pesan instan ini telah digunakan oleh beberapa penembak massal dalam beberapa tahun terakhir untuk membahas retorika kekerasan dan kebencian. Dalam satu kasus, platform bahkan digunakan untuk memberikan rincian tentang serangan itu sendiri. Hal ini membuat Discord menjadi sorotan pihak berwenang, termasuk Jaksa Agung New York Letitia James, yang tengah menyelidiki apakah platform tersebut dan layanan streaming Twitch berkontribusi pada kekerasan.

Charlie Kirk, pendiri Turning Point USA dan pendukung setia mantan Presiden Donald Trump, tewas setelah ditembak saat menghadiri acara kampus. Tersangka penembakan adalah Tyler Robinson, pria berusia 22 tahun yang diduga menembak dari atap gedung. Kirk sempat dibawa ke rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal.

Perkembangan kasus ini terjadi di tengah meningkatnya perhatian terhadap peran platform digital dalam kejadian kekerasan. Sejumlah layanan serupa, termasuk Threads yang baru mencapai 300 juta pengguna, juga menghadapi tekanan untuk meningkatkan moderasi konten.

Discord, yang dikenal sebagai platform komunikasi populer di kalangan gamers dan komunitas online, telah berulang kali menyatakan komitmennya terhadap keamanan pengguna. Perusahaan terus mengembangkan fitur moderasi dan bekerja sama dengan otoritas penegak hukum dalam investigasi terkait penyalahgunaan platform.

Kemampuan platform pesan instan untuk memungkinkan pengeditan pesan, seperti fitur yang sedang dikembangkan untuk pengguna iPhone, juga menjadi perhatian dalam konteks investigasi kejahatan digital. Fitur semacam ini dapat mempengaruhi pelacakan bukti digital oleh pihak berwenang.

Sementara itu, platform media sosial lain seperti Instagram terus mengembangkan fitur komunitas, termasuk fitur Picks untuk menemukan minat sama, yang menambah kompleksitas tantangan moderasi konten di era digital.

Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya kolaborasi antara platform teknologi dengan penegak hukum, serta perlunya transparansi dalam penanganan konten berbahaya. Discord menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan otoritas dalam penyelidikan ini dan kasus-kasus lainnya.

Peneliti China Kembangkan Robot Nano untuk Terapi Kanker

0

Telset.id – Tim peneliti China berhasil mengembangkan “robot penanda nano” yang dapat mengidentifikasi sel kanker dengan akurat melalui respons cahaya merah tua atau ultrasonografi. Inovasi ini dipimpin oleh Han Shuo dari Pusat Keunggulan Ilmu Sel Molekuler di bawah Chinese Academy of Sciences (CAS) dan dipublikasikan dalam jurnal Nature pada Rabu (10/9).

Han menjelaskan bahwa dalam imunoterapi kanker, sel-sel imun memerlukan sinyal yang kuat untuk menyerang sel kanker. Namun, sel kanker memiliki kemampuan menyamarkan diri dengan sinyal alami yang sangat sedikit di permukaannya. “Nanozyme rekayasa kami membawa antibodi atau ligan yang mampu mengenali sel kanker dan berkembang di permukaannya melalui sirkulasi darah,” ujar Han.

Dengan instruksi melalui cahaya merah tua atau ultrasonografi, nanozyme dapat menandai sel kanker dengan jelas dan mengubahnya menjadi target. Penelitian ini juga menyuntikkan molekul BiTE khusus ke tubuh tikus, yang tidak hanya mengidentifikasi target tetapi juga mengaktifkan sel T imun untuk melawan kanker.

“Sistem penanda ini dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan untuk membentuk memori jangka panjang, seperti ‘vaksin tumor’ yang disuntikkan ke tubuh,” tambah Han. Studi menunjukkan efek terapeutik yang baik pada model tumor tikus dan sampel tumor klinis in vitro.

Teknologi Pelabelan Proksimitas

Tim peneliti menerapkan teknologi pelabelan proksimitas dari penelitian biologi kimia untuk pengobatan penyakit. Pendekatan ini memanfaatkan nanozyme yang dirancang khusus untuk merespons stimulasi eksternal, membuka peluang baru dalam pengobatan kanker yang lebih presisi.

Penelitian semacam ini sejalan dengan perkembangan terbaru dalam dunia medis, seperti pengembangan virus untuk melawan kanker metastatik dan pemanfaatan nanopartikel untuk membunuh sel kanker otak.

Masa Depan Imunoterapi Kanker

Menurut Han, penelitian ini diharapkan dapat membuka jalan baru untuk pengembangan imunoterapi generasi berikutnya yang lebih pintar dan efisien. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan presisi terapi tetapi juga mengurangi efek samping pada sel sehat.

Perkembangan dalam bidang teknologi AI dan kecerdasan buatan juga turut mendukung kemajuan penelitian medis semacam ini, memungkinkan analisis data yang lebih kompleks dan akurat.

Penemuan ini merupakan terobosan signifikan dalam dunia medis, terutama dalam menghadapi tantangan pengobatan kanker yang selama ini menghadapi kendala dalam membedakan sel kanker dengan sel sehat. Dengan pendekatan yang lebih targetted, diharapkan tingkat kesembuhan pasien kanker dapat meningkat signifikan.

Apple A19 vs A19 Pro: Chipset iPhone 17 yang Bikin Gamers Auto Upgrade!

0

Pernahkah Anda merasa ponsel Anda tiba-tiba lemot saat multitasking atau bermain game berat? Atau mungkin baterai cepat habis hanya karena membuka aplikasi editing video? Jika iya, Anda tidak sendirian. Tapi kabar baiknya, Apple baru saja meluncurkan solusi yang mungkin menjawab semua keluhan itu: iPhone 17 series dengan chipset A19 dan A19 Pro.

Dalam dunia teknologi, performa chipset seringkali menjadi penentu utama pengalaman pengguna. Apple, sebagai raksasa inovasi, tidak pernah berhenti bereksperimen dengan arsitektur prosesor mereka. Setelah sukses dengan seri A16 dan A17, kini mereka menghadirkan generasi terbaru yang menjanjikan lompatan signifikan—baik dari segi kecepatan, efisiensi, maupun kecerdasan buatan.

Lantas, apa sebenarnya yang membedakan Apple A19 dan A19 Pro? Apakah upgrade-nya sepadan dengan harganya? Mari kita selami lebih dalam.

Konfigurasi CPU dan Arsitektur: Mirip Tapi Tak Sama

Baik Apple A19 maupun A19 Pro dibangun dengan proses manufaktur 3nm N3P dari TSMC. Ini berarti kedua chipset ini lebih efisien dan bertenaga dibandingkan generasi sebelumnya. Keduanya memiliki konfigurasi CPU 6-inti yang terdiri dari 2 inti performa dan 4 inti efisiensi, dengan kecepatan clock mencapai 4.26GHz pada inti performa. Secara desain dasar, mereka hampir identik.

Namun, perbedaan utama terletak pada GPU. Apple A19 dilengkapi dengan GPU 5-inti, sementara A19 Pro memiliki GPU 6-inti—kecuali pada iPhone 17 Air yang menggunakan varian A19 Pro dengan GPU 5-inti. Artinya, untuk pengguna yang gemar bermain game atau menggunakan aplikasi grafis intensif, iPhone 17 Pro dan Pro Max jelas lebih unggul. Meski demikian, kedua chipset ini sudah mendukung hardware-accelerated ray tracing, yang membuat visual game lebih realistis.

Performa dan Manajemen Thermal: Yang Satu Lebih “Dingin”

Apple A19 Pro mendapat keuntungan dari sistem pendingin vapor chamber terbaru, yang memungkinkan chipset ini bekerja lebih maksimal dalam jangka panjang. Perbedaan performa mungkin tidak terlalu mencolok dalam penggunaan sehari-hari—beberapa benchmark hanya menunjukkan selisih single digit persen. Tapi untuk workload berat seperti gaming marathon atau rendering video 4K, A19 Pro jelas lebih konsisten.

Selain itu, A19 Pro dilengkapi dengan RAM 12GB LPDDR5X, sementara A19 “hanya” punya 8GB. Cache L2 pada A19 Pro juga lebih besar (6MB vs 4MB), yang berkontribusi pada kecepatan pemrosesan data. Beberapa fitur eksklusif seperti ProRes RAW juga hanya tersedia di model Pro, berkat pembatasan hardware pada chipset A19 Pro.

Bicara soal performa, iPhone 17 Pro Max memang dirancang untuk mereka yang tidak mau kompromi. Tapi jangan salah, A19 pada model dasar juga sudah sangat mumpuni untuk kebanyakan kebutuhan.

AI dan Kecerdasan Buatan: Masa Depan Ada di Genggaman

Salah satu fokus utama Apple pada seri A19 adalah peningkatan kemampuan AI. Neural Engine 16-inti terbaru memungkinkan pemrosesan kecerdasan buatan secara on-device—artinya data Anda tidak perlu dikirim ke cloud, sehingga lebih cepat dan privasi terjaga.

Fitur seperti real-time photo enhancement, live translation, dan predictive text kini lebih responsif dan akurat. Ini bukan sekadar gimmick; ini adalah fondasi untuk pengalaman pengguna yang lebih personal dan intuitif. Dan kabarnya, iPhone dan Pixel mulai bergerak ke arah yang berbeda dalam pendekatan AI, dengan Apple lebih mengutamakan privasi.

Konektivitas: WiFi 7 dan Modem 5G yang Lebih Cerdas

Baik A19 maupun A19 Pro didukung oleh chip jaringan N1 buatan Apple, yang menghadirkan WiFi 7, Bluetooth 6, dan modem Snapdragon 5G. Tapi ada twist menarik: iPhone 17 Air menggunakan modem 5G proprietary Apple, C1X, yang lebih efisien secara daya namun terbatas pada band sub-6GHz.

Ini adalah langkah berani Apple untuk mengurangi ketergantungan pada Qualcomm, meski mungkin berdampak pada jangkauan 5G mmWave. Untuk pengguna di Indonesia yang masih mengandalkan sub-6GHz, ini bisa jadi kabar baik—konsumsi baterai lebih hemat tanpa sacrifice signifikan pada kecepatan.

Tapi ingat, dengan segudang fitur canggih ini, harga iPhone 17 Pro dan iPhone Air memang tembus tinggi, dan industri smartphone lain mungkin akan kesulitan mengejar.

Jadi, mana yang harus Anda pilih? Jika Anda adalah gamer berat atau konten kreator, A19 Pro adalah investasi yang worth it. Tapi untuk penggunaan sehari-hari, A19 sudah lebih dari cukup. Yang pasti, baik A19 maupun A19 Pro membawa lompatan signifikan yang membuat iPhone 17 layak dipertimbangkan—apalagi jika ponsel lama Anda sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan.

Pemerintah Manfaatkan Bioskop untuk Komunikasi Publik Digital

0

Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menjelaskan bahwa penayangan video kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di bioskop merupakan bagian dari strategi komunikasi publik di era digital. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkominfo Fifi Aleyda Yahya menegaskan bahwa pemerintah memanfaatkan berbagai saluran, termasuk bioskop, untuk menyampaikan informasi resmi kepada masyarakat.

Fifi menyatakan bahwa komunikasi publik kini tidak lagi terbatas pada satu kanal. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan informasi penting tersampaikan secara luas, efektif, dan sesuai perkembangan zaman, sepanjang tidak melanggar aturan yang berlaku. “Bioskop merupakan medium yang sah dan wajar untuk dipilih,” ujarnya dalam keterangan pers pada Senin.

Menurut Fifi, bioskop dipilih karena mampu menghadirkan pengalaman visual dan audio yang lebih baik, sehingga diharapkan masyarakat dapat menerima informasi secara lebih utuh. “Konteksnya adalah bagaimana negara hadir dengan informasi yang benar dan terukur. Ini bagian dari komunikasi publik pemerintah kepada masyarakat,” jelasnya.

Strategi Komunikasi Multichannel

Pemerintah mengadopsi pendekatan multichannel dalam menyampaikan informasi publik. Seperti halnya platform media sosial, televisi, radio, dan papan reklame, bioskop menjadi salah satu saluran yang dimanfaatkan untuk mengomunikasikan program dan kebijakan pemerintah.

Strategi ini sejalan dengan perkembangan tren komunikasi digital global, di mana konten video semakin dominan. Seperti yang diungkapkan Linda Yaccarino tentang fokus Twitter pada konten video, format visual dinilai lebih efektif dalam menyampaikan pesan.

Konten Video dan Capaian Pemerintah

Video yang ditayangkan di bioskop menampilkan berbagai capaian pemerintah, termasuk produksi beras nasional yang mencapai 21,76 juta ton hingga Agustus 2025. Selain itu, ditampilkan pula peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih dan 100 Sekolah Rakyat.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi bagian dari konten video tersebut. Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, program ini telah menjangkau 20 juta penerima manfaat, menunjukkan skalanya yang masif.

Pemutaran video ini telah menjadi perbincangan di media sosial, menunjukkan bagaimana konten pemerintah dapat memicu diskusi publik. Hal ini mengingatkan pada pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyampaian informasi, sebagaimana diatur dalam kebijakan komunikasi pemerintah.

Keberhasilan komunikasi publik digital tidak lepas dari perlindungan data dan informasi. Seperti ditegaskan dalam kebijakan transfer data pemerintah, informasi yang disampaikan harus memenuhi standar keamanan dan privasi.

Penggunaan bioskop sebagai medium komunikasi publik mencerminkan adaptasi pemerintah terhadap perkembangan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penyampaian informasi penting kepada publik.

Peluncuran iPhone Air di China Ditunda karena Masalah eSIM

0

Telset.id – Apple harus menunda peluncuran iPhone Air di China akibat kendala regulasi terkait dukungan eSIM pada perangkat tersebut. Padahal, pre-order untuk smartphone terbaru ini sudah dibuka di lebih dari 60 negara lainnya.

Menurut laporan The South China Morning Post yang dikutip Gsmarena, Apple saat ini tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menyelesaikan masalah kepatuhan eSIM di Tiongkok daratan. Meski tiga operator besar China—China Mobile, China Unicom, dan China Telecom—diklaim siap mendukung teknologi eSIM, persetujuan regulator masih tertunda.

Apple secara resmi mengonfirmasi bahwa mereka belum dapat memberikan jadwal rilis pasti untuk iPhone Air di China. Halaman pre-order di Apple Store China kini hanya menampilkan pesan: “Informasi rilis akan diperbarui nanti”.

iPhone Air, yang menggantikan seri iPhone Plus, hadir secara global hanya dalam varian eSIM. Langkah ini diambil Apple untuk mengakomodasi baterai lebih besar dalam bodi yang sangat tipis, setebal 5,6mm. Meski tipis, performa dan ketangguhan perangkat tetap dijamin.

Kendala regulasi eSIM bukan hal baru di China. Negeri Tirai Bambu memiliki aturan ketat terkait teknologi telekomunikasi, termasuk persyaratan kartu SIM fisik. Meski eSIM sudah digunakan pada perangkat seperti Apple Watch, penerapannya pada iPhone masih memerlukan persetujuan khusus.

Peluncuran iPhone Air secara global berlangsung sesuai rencana. Pre-order dibuka pada 12 September 2025, dengan pengiriman diperkirakan dimulai akhir bulan ini. Harga iPhone Air berada di kisaran Rp 10 jutaan, bersaing ketat dengan varian premium seperti iPhone 17 Pro yang menawarkan fitur lebih lengkap.

Industri smartphone global menyoroti langkah Apple menghadirkan iPhone full eSIM. Beberapa analis menilai keputusan ini berisiko, terutama di pasar dengan regulasi ketat seperti China. Namun, Apple tampaknya konsisten dengan strategi mengurangi ketergantungan pada komponen fisik.

Keterlambatan peluncuran iPhone Air di China berpotensi memengaruhi penjualan global Apple. China merupakan pasar terbesar kedua bagi Apple setelah Amerika Serikat. Pada kuartal sebelumnya, penjualan iPhone di China menyumbang nearly 20% dari total pendapatan perusahaan.

Apple belum memberikan komentar resmi terkait berapa lama penundaan ini akan berlangsung. Namun, perusahaan menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan regulator China guna memastikan iPhone Air dapat segera dinikmati konsumen setempat.

Peluncuran iPhone Air menjadi momen penting bagi Apple dalam memperkenalkan lini produk baru. Selain menggantikan seri Plus, iPhone Air juga menjadi perangkat pertama yang secara eksklusif mendukung baterai MagSafe generasi baru.

Para pengamat teknologi memprediksi, penundaan di China tidak akan significantly memengaruhi momentum global iPhone Air. Permintaan dari 60+ negara lain diperkirakan tetap kuat, terutama mengingat desain tipis dan fitur unggulan yang ditawarkan.

Konsumen China yang telah menantikan kehadiran iPhone Air kini harus bersabar. Sementara itu, Apple kemungkinan akan mempercepat proses approval dengan menunjukkan komitmen keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi setempat.

Peluncuran iPhone Air seharusnya bertepatan dengan periode penting bagi Apple, yang juga berencana meluncurkan beberapa produk baru pada akhir September. Meski terjadi kendala di China, strategi produk Apple secara keseluruhan tetap berjalan sesuai rencana.

Harga iPhone Air yang termasuk premium, seperti juga iPhone 17 Pro, menunjukkan positioning Apple di segmen high-end. Kendala di China diharapkan tidak memengaruhi strategi pricing secara global.

Ke depan, kesuksesan iPhone Air akan sangat ditentukan oleh bagaimana Apple menavigasi regulasi di berbagai negara, sekaligus memenuhi ekspektasi konsumen akan inovasi dan keandalan perangkat.

Blibli Gelar XPO 2025, Pamer Gadget Terbaru dan Beri Edukasi Teknologi

0

Telset.id – Blibli melalui anak usahanya, Global Teknologi Niaga, menggelar pameran gadget bertajuk “XPO 2025” di Summarecon Mall Serpong pada akhir pekan ini hingga Minggu (14/9). Acara ini menggabungkan konsep berbelanja dengan edukasi teknologi bagi konsumen, menampilkan berbagai inovasi terkini di dunia gadget.

Edukasi teknologi dinilai penting mengingat pesatnya perkembangan fitur gadget, mulai dari peningkatan signifikan pada kamera dan perekaman hingga ragam inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang banyak digunakan pada ponsel terbaru. CEO Global Teknologi Niaga (Blibli Omnichannel Mobility Group) Wisnu Iskandar mengatakan, “Di Blibli XPO kali ini, kami menghadirkan experience lebih dengan memberikan pengalaman menyeluruh, mulai dari mencoba langsung, membandingkan, hingga berdiskusi dengan para expert, dan sebagai wujud komitmen terhadap layanan purna jual.”

Pengunjung Blibli XPO 2025 dapat langsung mencoba berbagai gadget terbaru, mengikuti talkshow bersama brand ternama seperti Samsung, Oppo, Xiaomi, dan Huawei, serta berkonsultasi dengan perwakilan resmi brand. Produk unggulan yang dipamerkan meliputi iPhone 16, Samsung Galaxy Z Fold7, Galaxy Z Flip7, Galaxy S25 Series, serta flagship terbaru dari Oppo, Huawei, Xiaomi, dan Vivo.

Selain smartphone, tersedia pula tablet, MacBook, wearable gadget seperti Apple Watch dan AirPods, hingga promo audio premium dari Harman/Kardon dan Sony. Wisnu menambahkan, “Setiap pembelian gadget dan smartphone di Blibli dilengkapi perlindungan ekstra hingga 24 bulan tanpa biaya tambahan. Perlindungan ini mencakup berbagai situasi tak terduga, mulai dari kerusakan akibat cairan, kebakaran, maupun insiden lain, sehingga pelanggan dapat berbelanja dengan lebih tenang.”

Tech reviewer Dedy Irvan menyebut Blibli XPO 2025 sebagai pameran teknologi yang lengkap karena tidak hanya menghadirkan produk, namun juga memberikan edukasi kepada konsumen. “Saya berharap Blibli XPO bisa hadir di lebih banyak lokasi dengan topik dan pembicara yang lebih variatif, agar semakin banyak masyarakat teredukasi tentang teknologi masa kini,” ujarnya.

Selama Blibli XPO 2025 berlangsung, tersedia ragam promo yang membuat pelanggan hemat hingga Rp9 juta, meliputi cashback device hingga Rp5,5 juta, diskon bank hingga Rp1,5 juta, cashback Tukar Tambah hingga Rp1 juta, power package & special gift mulai Rp799 ribu, cashback aksesori hingga Rp150 ribu, voucher diskon Rp99 ribu, serta gratis perlindungan lengkap mulai 6 bulan hingga 24 bulan.

Pameran teknologi semacam ini semakin populer di Indonesia, sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap gadget canggih. Sebelumnya, berbagai event serupa juga digelar, seperti Telkomsel yang menjual gadget dengan harga terjangkau di PRJ, serta pameran seni di China yang mengeksplorasi dampak teknologi pengenalan wajah.

Perkembangan teknologi wearable juga semakin menarik perhatian, tidak hanya untuk kesehatan dan kebugaran, tetapi juga untuk kenyamanan sehari-hari. Seperti alat yang membantu pengguna berdiri berjam-jam tanpa rasa pegal, inovasi semacam ini menunjukkan betapa teknologi terus berkembang untuk memudahkan kehidupan.

Blibli XPO 2025 diharapkan dapat menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat tren teknologi terkini, sekaligus memanfaatkan berbagai penawaran menarik yang disediakan.