Beranda blog Halaman 2565

WhatsApp Kembangkan Fitur Sticker Reactions, Apa Itu?

3

Telset.id, Jakarta – WhatsApp mengembangkan fitur baru Sticker Reactions, untuk perangkat bersistem operasi Android. Sebelum benar-benar rilis di Google Play Store, fitur tersebut bisa dicoba oleh pengguna via beta channel.

Dilaporkan Phone Arena, fitur baru yang dikembangkan oleh WhatsApp untuk perangkat Android itu sudah mulai digarap di beberapa versi beta sejak beberapa waktu lalu. Namun, pengembang memutuskan untuk menonaktifkannya di beta build terbaru.

Meski begitu, ada kemungkinan fitur tersebut akan disematkan di beta build berikutnya. Sebab, pengujian sangatlah perlu sebelum fitur dirilis.

Mengakses Sticker View, pengguna bisa memilih stiker dengan tapping ikon Love terbaru. Secara ideal, masing-masing stiker memiliki banyak reaksi yang bisa dipilih. Kendati demikian, ada stiker yang tidak memiliki reaksi.

Baca juga: Kirim Foto dan Video di WhatsApp Sekarang Lebih Cepat

Untuk tahap awal, Sticker Reactions akan memiliki empat kategori stiker. Empat kategori itu adalah stiker LOL, Love, Sad, dan Wow.

Meski hanya ada empat kategori, WhatsApp kemungkinan akan menambahkan lebih banyak kategori saat fitur tersebut dirilis di Google Play Store.

Baca juga: Fitur Baru WhatsApp Bisa Video Call di Group

 

Sumber: Phonearena

Samsung Siapkan Daftar Tunggu Baru, Ponsel Android Go?

2

Telset.id, Jakarta – Samsung sepertinya akan menjadi pembuat smartphone besar berikutnya yang terjun ke ranah Android Go. Ini diketahui setelah perusahaan menguji berbagai versi ponsel dengan nomor model SM-J260 di sejumlah negara yang berbeda di Eropa, Amerika Latin, dan Asia.

Pada bulan April, SamMobile melaporkan bahwa salah satu dari berbagai versi ponsel, yakni M-J260G, muncul di database benchmark GeekBench. Situs itu mencantumkan motherboard ponsel sebagai “7570universal_go.”

Penyebutan “Go” di sini bisa menjadi petunjuk bahwa perangkat ini dimaksudkan untuk menjalankan sistem operasi Google Android Go.

Android Go sendiri merupakan versi Android 8.0 Oreo yang telah dikembangkan untuk ponsel pintar kelas bawah yang memiliki RAM 1GB atau kurang. Aplikasi yang dirancang untuk berjalan di Android Go juga disetel untuk menggunakan lebih sedikit memori dan ruang penyimpanan.

Hingga saat ini, ponsel Android Go telah dirilis oleh sejumlah nama termasuk ZTE, Huawei, dan Asus.

Nah, jika Samsung benar menguji perangkat Android Go, itu berarti perusahaan tak hanya akan menambah panjang daftar perangkat di pasaran nantinya, tetapi juga bersedia merilis ponsel dengan stok OS Android, daripada yang menjalankan perangkat lunak Samsung Experience (sebelumnya dikenal sebagai TouchWiz).

Sayang, hingga berita ini diturunkan belum ada informasi lebih lanjut tentang ponsel Samsung yang misterius ini, termasuk terkait harga ataupun tanggal rilis, lapor Android Authority.

Terbesar dalam Sejarah, Ini Bonus yang Diterima Bos Xiaomi

0

Telset.id, Jakarta – Sebuah laporan dari Wall Street menyebutkan bahwa Xiaomi telah memberi bonus yang sangat besar pada CEO sekaligus foundernya, Lei Jun. Tak tanggung-tanggung, jumlah ini bahkan disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah.

Menurut Journal, CEO Lei Jun menerima USD1,5 juta dalam bentuk saham, dan ini diberikan sebagai apreasiasi atas kontribusinya.

Mengutip sebuah sumber yang mengetahui masalah ini, Journal melaporkan bahwa pembayaran besar-besaran tidak memiliki ikatan apa pun, dan tidak terikat dengan tujuan kinerja masa depan, atau seberapa baik saham perusahaan ketika akhirnya dilepas ke publik untuk pertama kalinya nanti, yang rencananya dilakukan bulan depan (Juli).

Setelah IPO, saham Jun dapat bernilai hingga USD1,79 miliar dalam dolar AS, dengan asumsi perusahaan mencatatkan sahamnya pada kisaran yang direncanakan.

Bonus besar yang diterima Lei Jun ini, apalagi dengan embel-embel tidak terikat dengan tujuan kinerja masa depan, memang bisa dibilang tidak biasa. Sekedar mengingatkan, CEO Tesla Elon Musk, misalnya, pernah memperoleh bonus sebesar USD 2.6 miliar dalam bentuk saham sebelumnya (setelah bertahun-tahun), itupun lantaran perusahaan tersebut mampu memenuhi pencapaian tertentu.

Bonus USD1,5 miliar yang diterima Lei Jun ini jauh di atas beberapa bonus (saham) lainnya yang pernah diberikan perusahaan teknologi pada pejabatnya. Itu termasuk bonus USD 638.000.000 yang diterima CEO Snapchat, Evan Spiegel pada bulan Februari, yang pada saat itu adalah bonus saham terbesar sejak setidaknya 2011.

Sedot Subscriber 300 Ribu Lebih, Tebak Apa Konten Video Remaja Ini!

1

Telset.id, Jakarta – Apakah Anda berambisi menjadi pembuat konten di YouTube atau YouTuber? Bingung harus memulai dari mana atau bagaimana caranya supaya bisa menjadi YouTuber hebat?

Jangan khawatir, Anda bisa memulainya kapan saja dan dari mana saja. Yang penting, Anda mau belajar untuk terus menyempurnakan diri. Seperti yang dilakukan oleh sosok fenomenal ini dengan konten videonya.

Namanya Bot-No-Jam. Ia adalah remaja laki-laki asal Korea Selatan. Saat ini, ia cukup kondang karena memiliki konten video di YouTube yang berbeda dibanding lainnya. Isi videonya cukup simpel.

Baca juga: Ini Dia 5 Pilihan Gadget untuk Youtuber

Dilansir The Star, pemilik akun YouTube Bot-No-Jam ini menggungah video dirinya sedang serius belajar. Satu hal yang sangat menarik, ia membuat video dengan durasi sangat panjang, yakni tujuh jam!

Selama 420 menit, video di kanal YouTube Bot-No-Jam hanya memperlihatkan bagaimana ia belajar dalam diam. Hanya beberapa bulan, video uniknya langsung meraih popularitas luas biasa.

Bahkan, jumlah pengikut atau subscriber akun YouTube Bot-No-Jam meningkat pesat dari waktu ke waktu, hingga telah mencapai ratusan ribu orang saat ini.

Baca juga: YouTube Umumkan Dua Fitur Baru, Apa Saja?

Sejak April 2018, akun Bot-No-Jam di YouTube mempunyai jumlah pengikut sebanyak 330 ribu orang. Entah, apa yang menarik perhatian banyak orang dengan konten yang disuguhkan oleh pemuda ini. [SN/IF]

Sumber: The STar

Microsoft Hadirkan Aplikasi Baru Mirip Google Lens

1

Telset.id, Jakarta – Microsoft meluncurkan aplikasi pencarian gambar untuk menyaingi Google Lens. Dengan aplikasi ini nantinya, pengguna akan lebih mudah dalam mencari sesuatu dari gambar secara online.

Menurut The Verge, Jumat (22/6), pencarian gambar tersebut tersedia dalam berbagai aplikasi, seperti Bing di iOS dan Android, Microsoft Launcher di Android, dan Microsoft Edge di Android.

Aplikasi pencarian gambar milik Microsoft akan mengidentifikasi apa yang dilihat. Semisal mengecek jenis anjing atau merek pakaian terkenal untuk menemukan tempat penjualannya dan sebagainya.

“Terkadang, tidak semua hal bisa menggambarkan apa yang ingin dicari melalui kata-kata. Sekarang, semua bisa dilakukan lewat aplikasi ini,” kata Pimpinan Produk Gambar Bing Microsoft, Vince Leung.

Saat ini, Microsoft sedang menambahkan lebih banyak data dan algoritma mesin pembelajaran untuk semakin memudahkan pengguna dalam mengidentifikasi gambar lewat aplikasi ini.

Sebelumnya Google juga menghadirkan aplikasi serupa bernama Google Lens. Aplikasi tersebut dilengkapi kecerdasan buatan yang bisa mengidentifikasi semua informasi tentang gambar. Untuk menggunakannya, pengguna cukup membuka aplikasi, mengarahkan kamera ke objek dan tak butuh waktu lama, aplikasi pun akan mengindentifikasi gambar yang dimaksud.

Namun, Google Lens belum mendukung semua perangkat Android. Aplikasi itu baru bisa dioperasikan di beberapa negara dan via perangkat Android Marshmallow atau di atasnya. [SN/IF]

Sumber: THeverge

YouTube Umumkan Dua Fitur Baru, Apa Saja?

2

Telset.id,Jakarta – YouTube baru saja mengumumkan beberapa fitur baru yang akan mengubah cara pembuat konten skala menengah dalam melakukan monetisasi. Namanya Premier, yang memungkinkan para pembuat video pre-record untuk streaming langsung.

Dengan fitur ini pembuat konten dapat fokus pada hal seperti menjawab pertanyaan obrolan langsung saat video yang direkam sebelumnya diputar.

Platform ini juga memperluas YouTube Sponsorships dan mengubah namanya menjadi Channel Memberships. Pembuat konten dapat menamai fans klub mereka dan mengenakan biaya USD 4,99 untuk keanggotaan, selama mereka memiliki minimal 100.000 subscribers.

Mereka dapat mendesain emoji khusus untuk streaming langsung dan menetapkan manfaat khusus untuk anggota berbayar, mirip dengan cara kerja Patreon.

Rencananya, fitur ini akan diluncurkan dalam beberapa minggu ke depan.

Baca juga: YouTube Ubah Nama Tab, Ada Apa? 

Penambahan Premier juga berarti bahwa fitur yang dulunya terbatas untuk live saja sekarang dapat digunakan pada konten pre-recorded.

Misalnya Super Chat, di mana pengguna membayar donasi agar komentarnya disorot dan bertahan lebih lama selama obrolan berangsung.

“Keterlibatan penonton adalah cara agar anda dapat bertahan di YouTube,” kata Amy Shira Teitel, YouTuber yang mengelola channel Vintage Space yang telah menguji Channel Memberships.

“Sekarang, daripada anda berada di streaming langsung yang terpisah, anda ada di obrolan,” imbuhnya.

Selain itu, juga terintegrasi dengan merchandise yang memungkinkan creator YouTube membuat baju, cangkir, dan barang-barang lainnya dari Teespring dan mengiklankannya di bawah video mereka.

YouTuber dengan 100.000 subscribers atau lebih dapat mendesain hingga 20 item dan membuat produk khusus yang tidak ditawarkan langsung di situs.

Selain Premier, fitur baru lainnya yang akan segera hadir adalah perluasan integrasi Famebit, yang membantu merek merekrut YouTuber untuk membuat konten bermerek. Namun, untuk fitur ini belum ditetapkan tanggal peluncurannya.

Baca juga: Fitur Muting Hadir di YouTube dan Gmail, Apa Itu?

Untuk diketahui, kabar dari YouTube ini datang setelah selama berbulan-bulan komunitas creator konten yang mengklaim algoritma baru YouTube telah mempersulit mereka untuk nendapatkan iklan.

Pembaruan ini mungkin tidak memperbaiki masalah algoritmik, namun fokus pada peningkatan keterlibatan komunitas dan kesetiaan penggemar bagi mereka yang sudah memiliki chanel yang mapan. [BA/IF]

Sumber: Theverge

Tersesat di Rawa, Kakek Ini Akhirnya Ditemukan oleh Drone

0

Telset.id, Jakarta – Kakek berusia 75 tahun bernama Peter Pugh ditemukan dalam kondisi selamat setelah hilang selama 22 jam di daerah Titchwell Marshes, Inggris. Ia ditemukan berada di tengah rawa. Penemuan sendiri berhasil berkat bantuan drone alias pesawat tanpa awak milik polisi.

Awalnya, Pugh yang berasal dari Brancaster, Norfolk, tersesat dalam perjalanan pulang melewati rawa pada Sabtu (16/6) sore. Pugh mengira pulang lewat rawa akan mempercepat perjalanan. Nyatanya, bukan cepat sampai rumah, ia malah tersesat dan membuat khawatir pihak keluarga.

Pugh mengaku telah mengetahui betul kawasan rawa tersebut. Makanya, ia tak pikir panjang melintasi area penuh tanaman tinggi itu sebagai jalan pintas menuju tempat tinggal. Namun, ia tak mampu menaklukkan medan sehingga terjebak di antara tumbuhan tinggi.

“Saya terus berusaha mencari jalan keluar, tetapi tidak bisa. Saya bahkan tidak bisa merangkak karena kaki terjebak di rawa-rawa. Saya pun pasrah dan berharap keluarga serta polisi segera datang untuk mengevakuasi,” kata Pugh, seperti dikutip Telset.id dari Scroll, Jumat (22/6).

Polisi akhirnya menemukan Pugh pada keesokan hari. Dan itu tak lain berkat bantuan drone yang kemudian mencari koordinat lokasi Pugh. Menurut polisi, penggunaan drone menjadi kunci dalam upaya menemukan korban dalam waktu singkat. Usaha itu ternyata membuahkan hasil.

Dalam proses pencarian Pugh, polisi juga melibatkan satu unit helikopter, HM Coastguard, dan sekoci dari Wells. “Tapi tanpa drone, kami tidak akan bisa menemukan korban dalam waktu cepat,” kata Sersan Alex Bucher dari Norfolk Constabulary.

“Drone memungkinkan kami mencari area yang sulit diakses. Drone bisa mengetahui apa yang ada dalam jarak dekat, tidak seperti helikopter,” imbuhnya.

Setelah ditemukan, Pugh langsung dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth di King’s Lynn karena terkena hipotermia. [SN/IF]

Sumber: Scroll

Rebutan Gym Pokemon Go, Bapak-Anak Ini Aniaya Pemain Lain

1

Telset.id, Jakarta – Robert Matteuzzi (71) dan anaknya, Angelo Matteuzzi (31), diduga melakukan penganiayaan gara-gara permainan Pokemon Go. Dituduh curang, keduanya memukuli pemain Pokemon Go lainnya.

Seperti lazimnya bermain Pokemon Go, para pemain dari tiga tim bisa berebut untuk menguasai suatu ‘gym’. Dilaporkan Metro, Robert dan Angelo dituduh curang telah mencuri Gym yang dikuasai oleh pemain lain.

Korban, yang diketahui berjenis kelamin laki-laki, tak terima dengan apa yang dilakukan oleh bapak dan anak itu. Ia lantas melemparkan botol air minum ke mobil Robert. Tak terima, Robert turun dan mengejar korban.

Robert mengambil botol tersebut dan melemparkannya ke korban. Angelo tak tinggal diam. Ia membantu sang ayah mengejar korban. Seseorang merekam kejadian tersebut, dan hasil rekaman memperlihatkan bahwa Robert dan anaknya memukuli wajah korban berulang kali.

“Seorang saksi mata merekam kejadian itu. Dalam rekaman, Robert terlihat menahan tubuh korban. Lalu anaknya, terlihat memukuli kepala dan wajah korban beberapa kali,” ujar petugas kepolisian Kirkwood, Missouri, AS, Matthew Waggoner.

Kepolisian Kirkwood melaporkan bahwa korban mengalami luka sobek di wajah. Korban juga menderita cedera traumatis di mata serta jarinya patah. Namun, kepolisian Kirkwood tidak merilis rekaman itu ke publik.

Akibat pengeroyokan tersebut, Robert dan Angelo harus menghadapi tuntutan dari korban. Keduanya harus menghadapi sidang di pengadilan St Louis County, Selasa (19/6), dan terancam denda USD 15.000 atau sekitar Rp 210 juta. Ck..ck…ck… ada-ada saja. [SN/IF]

Sumber: metro.co.uk

Disney Akhirnya Bersedia Lepas Aset Fox?

0

Telset.id, Jakarta – Walt Disney Co mengungkapkan bahwa pihaknya bersedia untuk melepaskan sejumlah aset Twenty-First Century Fox Inc yang menghasilkan laba hingga USD 1 miliar atau mencapai Rp 14 triliun.

Ini adalah cara raksasa hiburan Amerika itu untuk mendapatkan persetujuan otoritas terkait untuk kesepakatan mega akuisisi itu.

Menurut Channel News Asia, dalam catatan regulatory Disney mengatakan pihaknya bersedia untuk melepaskan sejumlah aset, kemungkinan termasuk jaringan olahraga regional.

Konglomerat media hiburan ini sebelumnya merencanakan untuk melepaskan aset Fox yang menghasilkan EBITDA sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun. Namun rencana itu kemudian berubah, demi mendapat restu regulator.

Seperti diketahui, saat ini Fox berada di tengah-tengah perang penawaran antara Disney dan Comcast Corp.

Pada Rabu lalu, Disney menaikkan tawaran untuk sebagian besar film dan aset televisi Fox menjadi USD 71,3 miliar atau mencapai Rp 1.004 triliun.

Disisi lain Comcast kemungkinan akan meningkatkan tawarannya supaya bisa memenangkan persaingan sengit tersebut.

Disney dan Comcast ingin menambah bisnis hiburan mereka sendiri dengan acara TV dan film terkenal Fox yang terkenal, seperti pahlawan super X-Men atau serial kartun The Simpsons.

Baca juga: Edan! Comcast Tawar Fox Rp 906 Triliun

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing lebih baik dengan competitor perusahaan digital yang berkembang pesat seperti Netflix Inc dan Amazon. com Inc.

Chief Executive Officer Disney Bob Iger, yang telah bekerja dengan regulator di seluruh dunia selama enam bulan terakhir, tidak terlalu khawatir terhadap sikap lembaga anti monopoli Amerika (antitrust) terkait dengan kesepakatan itu. [WS/HBS]

 

Transaksi Online di Amerika Sekarang Kena Pajak

0

Telset.id, Jakarta – Ada kabar mengejutkan untuk Anda yang gemar membeli barang asal Amerika secara online alias via internet. Kini pemerintah negeri Paman Sam itu mulai memberlakukan pajak penjualan untuk setiap penjualan atau transaksi barang secara online.

Menurut Engadget, Mahkamah Agung AS telah memutuskan bahwa negara pimpinan Donald Trump itu dapat memaksa toko online untuk menyetor pajak penjualan.

Regulasi anyar ini merupakan pengganti undang-undang (UU) 1992 yang memungkinkan perusahaan menghindari pajak penjualan jika tidak ada kehadiran fisik.

Negara bagian South Dakota (dengan dukungan 41 negara bagian lain, dua wilayah dan Ibukota Washington DC) telah mengambil tindakan terhadap Newegg, Overstock dan Wayfair.

Tindakan itu diambil setelah memberlakukan undang-undang pengumpulan pajak pada 2016, dengan alasan bahwa aturan kehadiran “sewenang-wenang.”

Namun negara menahan dilakukannya penegakan hukum sampai dapat secara definitif menetapkan bahwa itu adalah konstitusional.

Jelas saja aturan ini ditentang seluruh toko online karena merasa pungutan pajak penjualan akan membebani toko-toko kecil hingga menengah.

Menurut pengakuan para pengecer, mereka sering tidak memiliki sumber daya untuk menangani tambalan pajak penjualan di berbagai negara bagian, berbeda dengan gerai yang lebih besar seperti Amazon.

Sebagai solusi, peritel online menyarankan supaya Kongres harus meloloskan UU yang menyederhanakan pajak penjualan daring untuk menciptakan medan permainan yang seimbang. Walaupun ada langkah-langkah dalam menetapkannya, tetapi hingga kini tidak ada yang berlaku.

Dalam keputusan tersebut Hakim menetapkan bahwa aturan kehadiran menjadi “jauh dari realitas ekonomi” setiap tahun. Selain itu biaya untuk menetapkan pajak penjualan sebagian besar didapat dari apakah suatu perusahaan memiliki jejak fisik atau tidak.

Kurangnya pajak penjualan dinilai menyebabkan kerugian pendapatan negara yang signifikan, terutama di negara-negara di mana kurangnya pajak penghasilan tidak memberi mereka banyak alternatif.

Perkiraan pemerintah menunjukkan bahwa negara-negara kehilangan potensi pendapatan antara USD 8 – USD 33 miliar atau sekitar Rp 112-Rp 465 triliun per tahun.

Beberapa negara bagian masih harus mengeluarkan UU baru untuk menarik pajak dari pesanan barang atau transaksi online di luar wilayah mereka.

Baca juga: AS akan Larang Pemakaian Produk Huawei dan ZTE

Keputusan itu dapat dengan mudah meningkatkan pendapatan di negara-negara bagian yang telah menerima pukulan dari penjualan online. Meski begitu, tidak ada keraguan bahwa UU ini bisa merugikan pelaku bisnis internet.

Pastinya beleid ini mungkin memupuskan sejumlah keuntungan dari selisih harga jika membeli secara online. Tetapi ada juga kemungkinan ini menciptakan masalah baru untuk pelaku e-commerce kecil yang mungkin kehilangan keunggulan harga dari toko online raksasa yang sudah membayar pajak penjualan negara bagian.

Sumber: Engadget

September, Apple akan Luncurkan AirPower

0

Telset.id, Jakarta – AirPower, alat pengisi daya baterai tanpa kabel atau wireless charging yang diperkenalkan oleh Apple pada Apple Special Event September 2017, kabarnya akan rilis pada September 2018 mendatang.

Menurut Bloomberg, seperti dilansirGizmodo, kabar rilis AirPower tersebut bersumber dari sejumlah tim insinyur Apple serta para penyuplai. Kabarnya, AirPower mulai diuji untuk penggunaan harian oleh sejumlah tim Apple di Apple Park.

Bloomberg menjelaskan, ada beberapa teknologi penting di AirPower yang masih disempurkana oleh Apple. Pertama adalah komponen Wireless Charging yang cukup kompleks.

Sekadar informasi, AirPower diklaim bisa mengisi baterai untuk tiga perangkat sekaligus secara bersamaan.

Makanya, wajar saja jika komponen Wireless Charging di dalamnya akan butuh waktu untuk dirancang agar lebih sempurna.

Baca juga: Setelah AirPods, Apple Siapkan Headphone Terbaru

Kedua adalah teknologi chip khusus yang dibuat oleh Apple di AirPower. Chip itu bekerja dengan sistem operasi iOS, tetapi dibuat lebih sederhana untuk mengendalikan fitur Power Management dan Pairing ke setiap perangkat.

Kemampuan AirPower yang bisa mengisi ulang beberapa perangkat sekaligus tak lepas oleh keberadaan teknologi eksklusif yang dikembangkan oleh Apple.

Beberapa waktu lalu, Apple mengatakan bahwa AirPower menggunakan standar pengisian baterai nirkabel berteknologi Qi yang ada di iPhone.

AirPower menggunakan konektor Lightning Cable di bagian belakang, lalu disambung ke USB Power Adapter ke colokan listrik .

Saat ini, fokus utama tim Apple untuk penyempurnaan AirPower adalah menjamin semua fitur bekerja secara maksimal sebelum mulai diproduksi dan dijual kepada pengguna umum.

Baca juga: Apple Ganti Rugi Biaya Service Baterai iPhone

Apple mencoba melakukan perbaikan guna mencegah kemungkinan panas berlebihan, sirkuit pengisian baterai yang akurat untuk tiga perangkat secara bersamaan, serta membereskan beberapa bug sistem di bagian on-board firmware.

Sayang, belum ada kabar lebih lanjut soal rencana kehadiran AirPower. Kabar menyebut, AirPower bakal dilego ke pasaran dengan harga USD 199 atau sekitar Rp 2,8 juta. [BA/HBS]

Sumber: Gizmodo

Facebook Messenger Bisa Terjemahkan Bahasa Spanyol dan Inggris

0

Telset.id, Jakarta – Facebook terus memperkaya fitur di layanan pesan instant-nya. Kali ini Facebook Messenger mendapatkan fitur baru yang dapat menerjemahkan pesan berbahasa Spanyol dan Inggris secara otomatis.

Fitur terjemahan otomatis ini merupakan bagian dari fitur baru M Translation yang baru saja diumumkan pada Konferensi Facebook F8 2018 beberapa waktu lalu.

M Translations akan digabungkan dengan fitur M Suggestions yang sudah ada di Messenger, seperti fitur balasan cepat, jajak pendapat, dan berbagi lokasi.

Fitur M Translations saat ini seharusnya sudah tersedia untuk pengguna di AS dan Meksiko. Selanjutnya Facebook akan merilis fitur terjemahan ini ke negara lain secara global.

Baca juga: Facebook Messenger akan Punya Penerjemah

Cara kerja fitur ini akan mengenali ketika pengguna mendapat pesan dalam bahasa yang tidak disetel sebagai defaultnya.

Selanjutnya, bot M Messenger akan muncul dan menawarkan untuk segera menerjemahkannya ke dalam bahasa yang sesuai default-nya.

Baca juga: Asyiik! Messenger Lite Sekarang Bisa Video Chatting

Fitur ini sebelumnya telah tersedia bagi pengguna dalam transaksi Marketplace, namun fitur ini sekarang diluncurkan untuk semua percakapan Messenger standar.

Untuk sementara, fitur terjemahan otomatis ini hanya mendukung bahasa Spanyol dan Inggris. Rencananya, Facebook akan menambahkan bahasa lain.

Selain fitur terjemahan, Facebook juga menghadirkan fitur Story ke Messenger. Fitur ini punya kemampuan mengadakan polling Story di Messenger. Pengguna bisa membuat polling di Messenger seperti halnya yang tersedia di Instagram.

Baca juga: Polling Story Kini Tersedia di Facebook Messenger

Pengguna yang ada dalam daftar Messenger bakal bisa melihat Story, lalu melakukan voting alias pemungutan suara. Tak perlu tunggu lama, pengunggah Story bisa melihat hasil pemungutan suara dan siapa saja yang berpartisipasi. [BA/HBS]

Sumber: The Verge