Beranda blog Halaman 2481

Pengguna Andorid Kesal Spotify Bermasalah

0

Telset.id, Jakarta – Sejumlah pengguna smartphone Android mengeluhkan aplikasi Spotify yang tidak berfungsi dengan benar selama beberapa bulan terakhir. Masalah ini tak hanya membuat mereka tak bisa memutar lagu, tapi juga menguras isi baterai.

Para pelanggan Spotify di Android mengungkapkan kekesalannya, karena aplikasi streaming musik itu mengalami crash secara misterius, dan lagu yang tiba-tiba dijeda secara acak saat lagu diputar.

Spotify merupakan salah satu aplikasi terpopuler di dunia, yang menyediakan lebih dari 35 juta lagu untuk lebih bagi 180 juta pengguna aktif bulanan. Dan pengguna yang berlangganan sebanyak 83 juta pelanggan yang membayar biaya bulanan sebesar £ 9,99 atau Rp 192 ribu.

Baca juga: Jumlah Pelanggan Naik, Spotify Malah Tekor

Namun, baru-baru ini para pelanggan Spotify marah karena terdapat masalah pada aplikasi yang dipasang di ponsel Android. Beberapa keluhan yang diposting di Reddit, telah “disukai” oleh ribuan pengguna.

“Saya tidak dapat memainkan playlist atau lagu tanpa crash,” tulis seorang pelanggan.

“Spotify benar-benar menghancurkan baterai saya,” tulis pengguna lainnya.

Beberapa pengguna lain juga telah menyampaikan keluhan mereka langsung ke Spotify melalui forum dukungan resmi perusahaan. Satu pengguna yang menyampaikan keluhan di forum mengungkapkan bahwa pemutaran musik tiba-tiba berhenti secara acak.

Baca juga: Alarm di Google Clock Bisa Diganti Lagu Spotify

Pengguna lain juga mengatakan bahwa ketika mencabut headphone, mengakibatkan suara diputar melalui speaker dan tidak menghentikan lagu.

Menanggapi keluhan para pelanggan, perwakilan dari Spotify, mengkonfirmasikan bahwa saat ini pihaknya sedang menyelidiki penyebab masalah yang dikeluhkan pengguna.

“Di sini kami memberitahu anda bahwa kami telah menindaklanjuti masalah ini. Dan saat ini tim kami sedang menyelidiki maslagh ini,” tulis perwakilan Spotify.

Pihak Spotify mengatakan, pihaknya akan memberitahu pelanggan segera setelah pembaruan. Spotify juga meminta kepada para pengguna agar terus mengeposkan informasi yang menurut anda mungkin relevan.

Seorang moderator Forum Spotify bernama Daisy mengatakan, masalah yang dialami oengguna berbeda-beda. “Kami dapat melihat bahwa banyak dari Anda mengalami masalah sejak pembaruan terakhir.Namun, tampaknya sebagian dari anda mengalami hal yang berbeda,” katanya.

Daisy juga meminta agar dibuat thread khusus untuk menampung keluhan tentang masalah ini agar pihak Spotify dapat menangani masing-masing secara terpisah. Postingan Daisy ini telag ditanggapi ratusan pengguna.

Baca juga: Pengguna Skype Bisa Berbagi Lagu dari Spotify

Daisy mengakui bahwa Spotify telah mengeluarkan beberapa perbaikan, namun mereka tidak selalu berhasil. Dia meminta kepada pelanggan agar sabar menunggu perbaikan yang dilakukan oleh Spotify.

“Kami memahami bahwa masalah telah diperbaiki dan kemudian muncul kembali selama dua bulan terakhir,” katanya.

Bug tampaknya telah mempengaruhi beberapa perangkat Android, termasuk model baru seperti Google Pixel 2 XL, Samsung Galaxy Note 8, OnePlus 6, Samsung Galaxy S9 Plus, dan LG V30. [BA/HBS]

Sumber: The Sun

SEC Hentikan Perdagangan Dua Produk Investasi Kripto

0

Telset.id, Jakarta – Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) pekan ini menyatakan bahwa pihaknya segera menghentikan sementara perdagangan dua produk investasi yang melacak mata uang kripto alias cryptocurrency.

Alasannya karena ada kebingungan di pasar mengenai apakah produk tersebut merupakan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), seperti dilansir channelnewsasia.com, Senin (10/9/2018).

SEC mengatakan bahwa perdagangan Bitcoin Tracker One dan Ether Tracker One di AS akan dihentikan hingga setidaknya 20 September mendatang.

Produk-produk ini berjanji untuk melacak harga cryptocurrency, dikurangi biaya. Kedua produk investasi ini terdaftar di bursa Nasdaq Inc di Stockholm, tetapi perdagangan mereka mengalami “over the counter” dalam transaksi yang terjadi di luar bursa di AS.

Baca juga: Opera Hadirkan Layanan Dompet Mata Uang Kripto di Desktop

“Tampaknya … bahwa ada kekurangan informasi terkini, konsisten dan akurat. Materi aplikasi yang diajukan untuk memungkinkan penawaran dan penjualan produk-produk keuangan di AS, serta situs-situs perdagangan tertentu, ciri mereka sebagai ‘Exchange Traded Funds,” kata SEC dalam pemberitahuan yang dipasang di situs web-nya.

Hingga berita ini ditulis, penerbit Bitcoin Tracker One dan Ether Tracker One, XBT Provider AB dan perusahaan induknya tidak segera memberi komentar mengenai tindakan SEC. Bursa Nasdaq juga menolak berkomentar.

SEC telah mengambil sikap tegas terhadap pelacakan bitcoin ETF dan cryptocurrency lainnya yang masuk ke bursa saham. Tetapi perusahaan investasi telah mendorong jenis investasi lain yang mencoba mempermudah memperdagangkan mata uang kripto sebagai saham biasa.

Produk-produk tersebut kadang-kadang disebut ETF, tetapi istilah itu umumnya mengacu pada produk yang berbeda dan seringkali lebih ketat diatur.

Baca juga: Aplikasi Penambang Kripto Mulai Disingkirkan dari Play Store

Beberapa pakar industri, termasuk penyedia ETF terbesar BlackRock Inc, telah meminta regulator untuk membakukan ketentuan yang digunakan untuk menggambarkan ETF dan jenis produk investasi lainnya.

Mata uang virtual, termasuk bitcoin dan eter, dapat digunakan untuk memindahkan uang ke seluruh dunia dengan cepat dan dengan anonimitas relatif, tanpa memerlukan otoritas pusat, seperti bank atau pemerintah. Dana yang memegang mata uang dapat menarik lebih banyak investor dan mendorong harganya lebih tinggi. [WS/HBS]

Sumber: Channelnewsasia

Apple akan Bikin Sepatu Pintar ‘iShoes’?

0

Telset.id, Jakarta – Apple terkenal karena membuat gadget premium seperti iPhone, iPad, dan MacBook. Namun, kali ini Apple memperluas kemampuannya dengan menciptakan sepasang sepatu hi-tech alias sepatu pintar.

Apple telah merancang sistem alas kaki cerdas yang akan memberitahu saat sol sepatu hampir habis. Raksasa teknologi asal California ini mengklaim, desain sepatu pintar ini dapat mencegah kerusakan pada kaki dan menghindari cedera.

Lembaga paten merek dagang Amerika telah memberi Apple hak paten untuk ‘smart sneakers’, yang berarti tidak akan ada orang lain yang bisa mencuri ide, karena sudah dilindungi secara hukum.

Sepatu pintar buatan Apple ini dilengkapi dengan sensor yang bisa melacak seberapa lelah tumit atau telapak kaki si pengguna ketika menggunakan sepatu.

Baca juga: Apple Video Siap Meluncur Tahun Depan

“Dalam satu perwujudan, sensor aus sepatu mencakup setidaknya satu detektor untuk merasakan metrik fisik yang berubah saat sepatu habis dipakai,” tulis teks paten Apple.

Sensor ini akan dihubungkan dengan prosesor komputer yang akan mendeteksi sinyal dari sepatu. Jika kondisi sepatu sudah mengkhawatirkan, sepatu pintar Apple ini akan mengingatkan pengguna dengan ‘alarm’ untuk menginformasikan kepada pengguna, bahwa sol sepatunya sudah aus.

Alarm tidak dideskripsikan secara mendetail, namun kemungkinan ini akan berbentuk semacam pemberitahuan dari aplikasi di iPhone atau Apple Watch. Mungkin ide ini terdengar sedikit aneh, namun cedera pada kaki merupakan masalah serius menurut Apple.

Baca juga: Apple Cari ‘Ahli Sistem Syaraf’ untuk Kacamata AR?

“Perlindungan fisik oleh sepatu terhadap kaki menjadi berkurang, sehingga akan mengurangi perlindungan sepatu dari cedera,” katanya.

Ketika tingkat keausan kritis tercapai, bahkan jika sepatu tampak seperti sudah tidak layak pakai, sepatu tidak memberikan perlindungan yang memadai dan mungkin, akan menyebabkan kerusakan pada kaki.

Lantas, kapan kita bisa mendapatkan sepasang sepatu pintar ‘Apple iShoes’?

Apple pertama kali mengajukan paten pada 7 Mei 2018, sehingga mungkin ketika menemukan konsep itu sedikit lebih awal. Masalahnya adalah, perusahaan yang telah mengajukan paten, belum menjamin bahwa desain yang dipatenkan akan diproduksi dan dijual ke pasar umum.

Bahkan setelah paten diberikan oleh regulator, Apple tidak berkewajiban untuk benar-benar mewujudkan desainnya. Namun, dengan paten tersebut, tidak ada yang dapat menggunakan desain dan menjual sepatu seperti desain yang dipatenkan Apple di AS, tanpa membayar biaya lisensi kepada Apple.

Apple berpotensi tidak akan pernah membuat sepasang iShoes, dan mungkin hanya memiliki hak paten selamanya. Kabar baiknya, Apple telah memiliki sejumlah gadget baru yang akan segera hadir.

Baca juga: Suksesor iPhone X Bernama iPhone XS Max?

Apple diketahui akan menggelar acara peluncuran produk pada 12 September, di markas baru mereka Apple Park HQ. Pada acara tersebut, para penggemar Apple berharap untuk melihat tiga smartphone baru, iPhone 9, iPhone XS dan iPhone XS Max.

Selain itu, Apple juga dikabarkan akan memperkenalkan iPad Pro baru, Apple Watch 4, dan bahkan headphone AirPods terbaru. So, siap-siap untuk para Apple fanboy. [BA/HBS]

Sumber: The Sun

China Buka Pengadilan Internet di Beijing

2

Telset.id, Jakarta – Saat ini China memiliki 800 juta pengguna internet dan jumlahnya terus bertambah. Alhasil negara ekonomi terbesar dunia itu sangat repot untuk menangani berbagai kasus terkait internet maupun perselisihan online antarwarga.

Untuk menghadapi kasus yang semakin banyak itu, negara berpenduduk 1,3 miliar ini tidak cukup hanya memiliki satu pengadilan, melainkan dua pengadilan khusus internet.

Pada Sabtu lalu, China dilaporkan membuka pengadilan internet yang kedua secara resmi dibuka di Beijing dengan nama Pengadilan Internet Beijing.

Menurut kantor berita Xinhua, seperti dilansir cnet.com, Senin (10/9/2018), pengadilan ini berkaitan dengan transaksi bisnis, informasi pribadi dan kekayaan intelektual online.

Baca juga: Tiongkok Bangun ‘Great Wall’ di Dunia Maya

Sengketa yang ditangani pengadilan tersebut biasanya melibatkan belanja online, kontrak layanan, pinjaman, hak cipta, dan domain.

Xinhua, mengutip Wakil Presiden Pengadilan Tinggi Rakyat Beijing An Fengde, mengatakan jumlah kasus yang berhubungan dengan internet meningkat pesat di China.

Baca juga: China akan Cabut Sebagian Sensor Internet di Hainan?

Dalam delapan bulan pertama tahun ini, pengadilan Beijing dilaporkan telah menangani 37.631 sengketa terkait online, naik 24,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Presiden Pengadilan Internet Zhang Wen menuturkan pengadilan internet baru di Beijing akan dibuka 24 jam sehari dan dikelola oleh 38 hakim yang sangat berpengalaman, dengan rata-rata 10 tahun pengalaman percobaan masing-masing.

Lokasinya terletak di Taman Sains Zhongguancun Fengtai dan asyiknya rincian persidangan dapat diakses secara online melalui platform litigasi digital. Ini akan memberikan informasi tentang proses dari setiap kasus, termasuk keputusan hakim.

Tahun lalu, pengadilan internet pertama China dibuka di Hangzhou di Timur China. Pengadilan ketiga rencananya akan dibuka di Guangzhou, bagian Selatan Negeri Panda itu pada bulan ini.

Sebelumnya pengadilan di China bagian tengah memanfaatkan aplikasi Tik Tok untuk menyebarluaskan data-data pribadi para debitur yang menunggak utang bank. Tujuannya agar mereka segera melunasi pinjaman di bank.

Baca juga: Teknologi Pencatat Skor akan Jerat “Penduduk Nakal” China

Pengadilan Kaifeng Longting di Kota Longting, Provinsi Henan, dilansir South China Morning Post, menayangkan video berisi identitas delapan debitur yang melakukan kredit macet di bank.

Identitas yang diumbar di video meliputi nama, alamat tempat tinggal, serta data-data lain debitur bermasalah itu. Video dilengkapi musik yang dramatis. Video tersebut diunggah di Tik Tok pada akhir pekan lalu dan sudah dilihat sebanyak 8.000 kali. [WS/HBS]

Sumber: CNET

Singapura akan Pangkas Pajak Driver Taksi Online

0

Telset.id, Jakarta – Singapura nampaknya menjadi satu-satunya negara yang memikirkan kehidupan pengemudi mobil sewaan swasta seperti taksi online. Pasalnya negeri Jiran ini berencana memangkas pajak penghasilan driver taksi online.

Pemangkasan pajak penghasilan supir taksi online ini diatur dalam amandemen rancangan Undang-undang (RUU) Pajak Penghasilan.

Pengemudi mobil sewaan swasta dipastikan akan dapat mengklaim pemangkasan pajak untuk biaya, setelah Departemen Keuangan (Depkeu) Singapura menerima umpan balik publik tentang amendemen yang diusulkan untuk UU Pajak Penghasilan.

Seperti dilansir channelnewsasia, Senin (10/9/2018), jika amandemen UU disahkan, baik pekerja swasta maupun pengemudi taksi juga tidak perlu lagi mengajukan klaim pajak secara terpisah untuk biaya layanan yang dibayarkan kepada penyedia platform seperti Grab dan Ryde.

Baca juga: Singapura Bakal Pindai Mata Wisatawan di Pos Perbatasan

Departemen itu mengaku menerima 100 saran, dengan yang diaplikasikan ada37 diterima dan revisi dibuat sesuai dengan teks rancangan RUU Pajak Penghasilan (amandemen), yang akan diperkenalkan di Parlemen pada hari ini.

Menurut Kementerian itu. salah satu umpan balik umum yang diterima mereka adalah supaya pengemudi taksi online agar diizinkan mendapat potongan pajak atas pengeluaran yang terkait dengan mobil terhadap pendapatan mengemudi mereka.

“Untuk kemudahan kepatuhan dan kesederhanaan yang lebih besar, biaya layanan akan dimasukkan dalam rasio biaya yang ditentukan. Wajib pajak dapat menggunakan rasio yang ditentukan untuk memberitahukan semua biaya yang dapat dikurangkan, tanpa harus mengklaim pengurangan pajak untuk biaya layanan yang dibayarkan kepada penyedia platform secara terpisah,” kata Depkeu Singapura.

Baca juga: Grab Tolak Penilaian KPPU Singapura Soal Akuisisi Uber

Beberapa umpan balik juga meminta rasio biaya yang ditentukan supaya disederhanakan dan ditingkatkan dari 40 persen menjadi 60 persen. Berdasarkan amandemen yang diusulkan, rasio biaya akan ditingkatkan menjadi 60 persen untuk pekerja pribadi dan pengemudi taksi.

Depkeu Singapura juga menyatakan mereka telah berkonsultasi, baik dengan Asosiasi Taksi Nasional dan National Private Hire Vehicle Association (Asosiasi Kendaraan Pribadi Sewa) mengenai biaya umum yang dikeluarkan oleh pengemudi sebelum memutuskan untuk menyesuaikan rasio biaya. [WS/HBS]

Sumber: Channelnewsasia

Punya Notch, Inikah Xiaomi Redmi Note 6?

Telset.id, Jakarta – Xiaomi sedang mempersiapkan suksesor Xiaomi Redmi Note 5 yang diluncurkan pada awal tahun ini. Perusahaan asal China tersebut dilaporkan tengah mengembangkan Xiaomi Redmi Note 6 yang beberapa hari lalu sudah muncul di situs sertifikasi EEC.

Rumor ini diperkuat dengan adanya bocoran foto yang memperlihatkan komponen layar dari Xiaomi Redmi Note 6 di situs e-commerce, AliExpress. Terlihat jika Xiaomi Redmi Note 6 mengusung layar berukuran 6,18 inci dan memiliki notch berukuran cukup kecil di bagian atasnya.

Baca Juga: Hands-on Xiaomi Redmi 6, Kerja Efisien Berkat SoC MediaTek

Dilansir dari GlobeMobiles, Senin (10/09/2018), notch tersebut menjadi tempat bagi komponen penting Redmi Note 6, seperti kamera depan, earpiece dan juga modul IR Camera untuk mendukung sistem keamanan berbasis teknologi pengenalan wajah atau face unlock.

Diperkirakan, Xiaomi Redmi Note 6 bakal ditenagai oleh prosesor Snapdragon 660, serta dua jenis RAM dan ROM, masing-masing 3GB/32GB dan 4GB/64GB. Seperti seri sebelumnya, smartphone ini mungkin dibekali kamera ganda di bagian belakangnya yang mampu mengambil foto dengan efek bokeh yang rapi.

Baca Juga: Hands-on Xiaomi Redmi 6A, Entry-level Killer Selanjutnya?

Hingga kini, masih belum ada informasi kapan Xiaomi Redmi Note 6 dirilis secara global, termasuk di Indonesia. Meski demikian, ketika muncul bocoran apalagi sudah terdaftar di sebuah situs sertifikasi yang valid, biasanya tak butuh waktu lama bagi brand terkait untuk meluncurkan smartphone andalannya. So, kita nantikan saja. (FHP)

Daniel Zhang akan Gantikan Posisi Jack Ma

0

Telset.id, Jakarta – Setelah spekulasi menghebohkan mengenai rencana pensiun Jack Ma yang akan segera dilakukannya, Alibaba Group hari ini mengumumkan bahwa CEO mereka Daniel Zhang, akan menggantikan Ma sebagai pimpinan alias Chairman Alibaba pada tahun depan.

Dilansir Techcrunch, Senin (10/9/2018), setelah mengundurkan diri sebagai pimpinan pada 10 September 2019 (tepat setahun dari sekarang), Jack Ma akan terus menjabat sebagai anggota dewan sampai rapat umum pemegang saham tahunan pada 2020.

Setelah itu, lanjut Alibaba, Ma akan tetap menjadi mitra seumur hidup dari kemitraan Alibaba, atau kelompok 36 mitra yang diambil dari jajaran manajemen senior perusahaan dan afiliasi Alibaba Group.

Baca juga: Pendiri Alibaba, Jack Ma Pensiun Dini

Kelompok ini memegang sejumlah besar kekuasaan atas perusahaan karena memiliki hak untuk mencalonkan, atau dalam situasi tertentu, menunjuk kepada mayoritas dewan direksinya.

Pengumuman resmi Alibaba ini menyusul laporan bahwa dalam waktu dekat Ma akan pensiun dari perusahaan yang ia dirikan pada 1999 sebagai pasar online. Setelah itu, mantan guru bahasa Inggris itu dikabarkan berencana untuk mendedikasikan waktunya untuk menjadi filantropi dalam pendidikan.

Ma menepis laporan-laporan itu, dengan mengatakan kepada harian South China Morning Post (yang dimiliki oleh Alibaba) bahwa dia secara bertahap akan mengurangi perannya di perusahaan melalui rencana suksesi.

Baca juga: Jurubicara Alibaba Bantah Jack Ma akan Pensiun

Pada 2013 lalu Ma diketahui mengundurkan diri sebagai CEO Alibaba Group dan menyerahkan posisi itu kepada Jonathan Lu. Namun kemudian Lu digantikan oleh Zhang, mantan COO Alibaba pada 2015 lalu.

Saat itu Ma dilaporkan memberi tahu karyawan bahwa sudah saatnya perusahaan dijalankan oleh orang-orang yang lahir di tahun 1970-an dan setelahnya (Zhang lahir pada 1972, tiga tahun setelah Lu).

Dalam surat resmi yang dikirim ke media hari ini, Ma menulis bahwa Zhang telah menunjukkan bakatnya yang luar biasa, ketajaman bisnis dan kepemimpinan yang ditentukan sejak mengambil alih sebagai CEO.

“Di bawah kepemimpinannya, Alibaba telah melihat pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan selama 13 kuartal berturut-turut. Pikiran analitisnya tak tertandingi, ia memegang misi dan visi kami, ia memeluk tanggung jawab dengan semangat dan ia memiliki keberanian untuk berinovasi dan menguji model bisnis kreatif,” jelas Ma.

Ma menambahkan, bahwa transisi ini menunjukkan bahwa Alibaba telah melangkah ke tingkat berikutnya dalam tata kelola perusahaan, dari perusahaan yang bergantung pada individu menjadi perusahaan yang dibangun di atas sistem keunggulan organisasi serta budaya pengembangan bakat.

Selain itu, Ma juga menekankan kembali bahwa kepergiannya dari Alibaba Group akan melalui proses yang sangat bertahap.

“Saya telah menaruh banyak pemikiran dan persiapan ke dalam rencana suksesi ini selama 10 tahun. Saya senang mengumumkan rencana hari ini berkat dukungan dari Alibaba Partnership dan dewan direksi kami. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih khusus kepada semua rekan Alibaba dan keluarga Anda, karena kepercayaan, dukungan dan usaha bersama kami selama 19 tahun terakhir telah mempersiapkan kami untuk hari ini dengan keyakinan dan kekuatan,” kata dia.

Baca juga: Jack Ma Bingung Habiskan Uang Ratusan Triliun

Lalu apa rencana Ma setelah Zhang mengambil alih posisinya tahun depan? Dia mengaku akan terus berkontribusi dalam Kemitraan Alibaba. Selain itu, Jack Ma juga menegaskan ingin kebali ke dunia pendidikan.

“Dunia (pendidikan) ini besar, dan saya masih muda, jadi saya ingin mencoba hal-hal baru karena bagaimana jika mimpi baru dapat terwujud? Satu hal yang saya dapat janjikan kepada semua orang adalah Alibaba tidak pernah tentang Jack Ma, tetapi Jack Ma selamanya akan menjadi milik Alibaba,” pungkas Ma. [WS/HBS]

Sumber: Techcrunch.

Microsoft Surface Pro Terbaru Rilis Bulan Depan?

0

Telset.id, Jakarta – Pada 2 Oktober mendatang, Microsoft rencananya bakal mengadakan acara di New York, Amerika Serikat. Di acara tersebut, Microsoft akan memperkenalkan perangkat, software hingga layanan terbaru.

Microsoft tampaknya akan meluncurkan model anyar dari seri Microsoft Surface Pro, Surface Laptop hingga Surface Studio dengan prosesor Intel terbaru. Sekadar informasi, terakhir Microsoft meluncurkan perangkat PC All-in-One terjadi pada dua tahun yang lalu, sehingga menjadi waktu yang tepat bagi mereka untuk merilis versi terbaru dari Surface.

Baca Juga: Microsoft Minta AS Kaji Ulang Regulasi Facial Recognition

Selain hardware, Dilansir dari The Verge, Senin (10/09/2018), Microsoft juga bakal memperkenalkan layanan baru, baik untuk digunakan di rumah ataupun di kantor bernama Your Phone. Aplikasi ini dirancang untuk memungkinkan smartphone terhubung ke PC desktop dengan mudah.

Sehingga pengguna dapat mengakses pesan teks, foto, hingga melihat notifikasi tanpa harus menggunakan smartphone. Layanan Your Phone nantinya akan tersedia untuk smartphone dengan platform iOS dan juga Android.

Baca Juga: Bukan Tiga Kamera, Nokia 9 Punya Lima Kamera

Saat meluncurkan Surface Pro, Surface Laptop, dan juga Surface Studio terbaru, Microsoft juga akan memperlihatkan fitur-fitur pada pembaruan untuk sistem operasi Windows 10 dengan kode 19H1. (BA/FHP)

Microsoft Tegaskan Umur Windows 7 Sampai 2023

1

Telset.id, Jakarta – Microsoft nampaknya tak ingin kejadian dukungan sistem terhadap Windows XP hingga melewati tanggal kadaluwarsanya terulang. Oleh karena itu, perusahaan besutan Bill Gates ini membuat penegasan batasan waktu dukungan untuk pengguna Windows 7.

Dilansir Engadget, Senin (10/9/2018), pelanggan korporat dan institusional hanya dapat membayar untuk dukungan pembaruan keamanan Windows 7 yang diperpanjang hingga Januari 2023, atau sekitar tiga tahun setelah Microsoft berhenti menyediakan patch reguler.

Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) ini akan meningkatkan biaya upgrade setiap tahun mulai 2020 – 2023. Dengan demikian, semakin lama perusahaan menggunakan produk masa lalu itu, akan semakin mahal harganya.

Keputusan itu mungkin terdengar seperti kembali ke jaman old, ketika Windows 7 diluncurkan pada 2009. Namun Microsoft baru mengakhiri dukungan diperpanjang untuk Windows XP pada 2014 dan terus memberikan dukungan berbayar setelah itu.

Baca juga: Microsoft Cegah Sistem Update Otomatis di Windows 10

Ini adalah akhir yang relatif awal dan Microsoft tidak malu mendorong pelanggan untuk meng-upgrade lebih cepat dari 2023.

Seperti yang sudah diduga, Microsoft berharap untuk meningkatkan penjualan Windows 10. Ini bukan hanya soal mencoba untuk meningkatkan jumlah penjualan kuartalan.

Jangka waktu ekstra panjang Windows XP dinilai menciptakan masalah serius bagi industri PC pada umumnya, ketika pelanggan bisnis enggan untuk meningkatkan kemampuan software.

Baca juga: Microsoft Cegah Sistem Update Otomatis di Windows 10

Ini bahkan menciptakan masalah keamanan ketika Microsoft harus membuat pengecualian dukungan untuk menambal sistem XP melawan WannaCry. Semakin cepat Microsoft dapat meyakinkan semua orang untuk bergabung dengan era modern, semakin cepat perusahaan ini dapat lebih santai.

Sebelumnya Microsoft memastikan bahwa layanan Microsoft Office 2019 yang akan mulai dijual pada kuartal kedua 2018 hanya dikhususkan untuk WIndows 10 saja. Ini berarti pengguna windows 7 tak bakal kebagian Office paling anyar itu.

Lewat situs resminya, Microsoft menyatakan bahwa pengguna yang ingin menggunakan Microsoft Office 2019 wajib memperbarui sistem operasi komputer mereka ke Windows 10.

“Aplikasi Office 2019 akan didukung pada setiap Windows 10, Windows 10 Enterprise LTSC 2018, dan WIndows Server LTSC generasi berikutnya,” demikian tulis Microsoft dalam situs reminya.

Baca juga: Begini Wujud Smartwatch ‘Gagal’ Microsoft

Selain itu, Microsoft pun mengubah siklus dukungan bagi Office 2019. Menurut perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates itu, Office 2019 akan tetap menerima dukungan utama hingga 5 tahun ke depan, dan masih akan mendapatkan sekitar 2 tahun masa dukungan yang diperpanjang. [WS/HBS]

Sumber: Engadget

Apple Video Siap Meluncur Tahun Depan

2

Telset.id, Jakarta – Apple dilaporkan akan segera merilis layanan video streaming, bernama Apple Video pada tahun depan. Kabar ini telah dikonfirmasi langsung oleh analis dari Morgan Stanley, Katy Huberty.

Dilansir dari phoneArena, Senin (10/09/2018), Katy yakin bahwa layanan video streaming akan membuat keuntungan Apple makin bertambah. Sebab dalam laporannya, Katy memprediksi jika Apple Video akan menghasilkan keuntungan sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun pada tahun 2019 mendatang.

Baca Juga: Horee! Apple Naikkan Kapasitas iCloud Gratis jadi 200GB

Pendapatan dari bisnis streaming juga diperkirakan terus meroket. Bahkan, ia memperkirakan, pada 2025 mendatang pemasukan dari layanan Apple Video akan menembus USD 4,4 miliar atau sekitar Rp 65,9 triliun.

Ada beberapa alasan mengenai perkiraan itu. Satu di antaranya adalah fakta bahwa ada 1,3 miliar iPhone aktif yang tersebar di seluruh dunia. Jika Apple menarik biaya pendaftaran dan layanan bulanan, maka Apple Video akan mencapai kesuksesan yang besar.

Baca Juga: Banyak Duit? Satu dari 7 Smartphone Paling Cetar Ini Bisa Jadi Pilihan

“Pelanggan Apple yang sangat loyal dikombinasikan dengan pendaftaran dan sistem pembayaran yang rendah dapat mendorong pengguna beralih ke platform video,” kata Katy.

Apple berharap, Apple Video dapat mengikuti jalur yang sama dengan layanan musik streaming mereka, Apple Music. Terakhir, Apple Music telah berhasil menyusul kepopuleran Spotify untuk mendapatkan pelanggan di beberapa negara.

Baca Juga: Jumlah Pelanggan Naik, Spotify Malah Tekor

“Apple memiliki platform teknologi paling berharga di dunia dengan perangkat aktif 1,3 miliar. Pertumbuhan yang lebih cepat dari layanan lain, ekspansi marjin, dan manfaat reformasi pajak serta pengembalian uang tunai ke AS dari luar negeri adalah katalis yang dapat membantu mempertahankan suku bunga secara berkelanjutan,” pungkas Katy. (BA/FHP)

iPhone Dual SIM Segera Dijual, Indonesia Kebagian?

Telset.id, Jakarta – Rumor soal kemungkinan Apple akan merilis seri iPhone terbaru dengan dukungan dual SIM akhirnya terwujud. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh operator China Telecom yang membagikan teaser tentang kehadiran iPhone dual SIM untuk wilayah China.

Dilansir dari Phoneradar, Senin (10/09/2018), iPhone tersebut akan mendukung teknologi dual 4G yang dapat aktif secara bersamaan. Slot kartu SIM-nya berada tepat di bawah tombol Power yang diletakkan di sebelah kanan body smartphone.

“iPhone terbaru ada di pasaran. Kartu ganda, jaringan penuh. Anda terlambat, saya sudah menunggu. Kartu ganda, jaringan ganda, dual 4G,” tulis China Telecom dalam poster teaser-nya.

Baca Juga: Bocoran Wujud iPhone Xc, Punya Empat Pilihan Warna

Teaser ini sesuai dengan bocoran gambar yang diyakini sebagai iPhone Xc versi prototipe yang sebelumnya dibagikan oleh akun Twitter, @VenyaGeskin1. Pada bocoran itu, terungkap jika Apple telah merancang iPhone Xc untuk memiliki slot dual SIM berukuran nano.

Walaupun demikian, China Telecom tidak memberikan kepastian soal model iPhone mana yang mendukung teknologi dual SIM, apakah iPhone Xc, iPhone Xs ataupun iPhone Xs Plus. Meski begitu, diperkirakan Apple hanya menyediakan iPhone dual SIM khusus untuk negara di mana fitur ini sangat populer, seperti China, India, bahkan hingga Indonesia.

Baca Juga: Jadi Paling Murah, Harga iPhone Xc Rp 12 Jutaan

Apple sendiri rencananya akan merilis tiga model iPhone pada 12 September mendatang. iPhone Xc menjadi model “paling murah”, karena mengusung layar berjenis LCD dengan ukuran 6,1 inci. Sementara dua model lainnya, iPhone Xs dan Xs Plus, disematkan layar berjenis OLED berukuran 5,8 inci dan 6,5 inci serta spesifikasi dan sejumlah fitur high-end. (FHP)

Bocoran Wujud iPhone Xc, Punya Empat Pilihan Warna

Telset.id, Jakarta – Menjelang acara besar Apple pada 12 September mendatang, muncul bocoran gambar yang diklaim sebagai salah satu model iPhone yang nantinya bakal diperkenalkan di acara tersebut, yakni iPhone Xc. Bocoran ini menunjukkan wujud iPhone Xc versi prototipe beserta salah satu fitur utama dan juga pilihan warnanya.

Melansir dari 9to5Mac, Senin (10/09/2018), bocoran tersebut pertama kali diunggah oleh akun Twitter @VenyaGeskin1. Terlihat, iPhone Xc dikemas dengan body berbahan dasar kaca yang dilapisi oleh empat pilihan warna, yakni White, Space Gray, Rose Gold dan Red.

Baca Juga: iPhone Dual SIM Segera Diluncurkan?

Selain itu, iPhone Xc juga masih mengusung satu kamera di bagian belakangnya. Juga, frame smartphone ini bukan berbahan dasar stainless steel seperti iPhone X, melainkan aluminium. Kedua hal tadi bisa dimengerti, karena Apple berusaha untuk “menekan harga” iPhone Xc yang didapuk sebagai model iPhone termurah ketika diperkenalkan nanti.

Yang menarik, iPhone Xc ternyata dibekali dukungan dual SIM berukuran nano. Bocoran tersebut langsung memperkuat prediksi bahwa Apple memang bakal meluncurkan seri iPhone dengan dukungan dual SIM di sejumlah negara terpilih pada tahun ini.

Baca Juga: Jadi Paling Murah, Harga iPhone Xc Rp 12 Jutaan

Seperti diketahui, berdasarkan laporan 21st Centery Business Herald, iPhone generasi terbaru nantinya punya slot SIM khusus Apple dan juga slot SIM tambahan untuk operator umum. Namun kabarnya, iPhone itu hanya dijual di China saja, karena Apple ingin menggaet lebih banyak pengguna di sana.

iPhone Xc sendiri menurut prediksi Rod Hall, analis dari Goldman Sachs, akan dijual dengan harga mencapai USD 849 atau setara dengan Rp 12,6 jutaan. Perkiraan Hall jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi dari sejumlah analisis yang menyatakan bahwa iPhone Xc dibanderol dengan harga USD 699 atau Rp 10,4 jutaan.

Baca Juga: Nama iPhone Terbaru Terungkap, Ini Bocorannya

Selain iPhone Xc, Apple pun akan merilis iPhone Xs dan iPhone Xs Plus yang diproyeksikan untuk menjadi suksesor dari iPhone X. Keduanya mengusung layar berjenis OLED dengan ukuran masing-masing 5,8 inci dan 6,5 inci serta ditenagai oleh SoC Apple A12 dan juga RAM 4GB. (FHP)