Beranda blog Halaman 2480

China Buka Pengadilan Internet di Beijing

2

Telset.id, Jakarta – Saat ini China memiliki 800 juta pengguna internet dan jumlahnya terus bertambah. Alhasil negara ekonomi terbesar dunia itu sangat repot untuk menangani berbagai kasus terkait internet maupun perselisihan online antarwarga.

Untuk menghadapi kasus yang semakin banyak itu, negara berpenduduk 1,3 miliar ini tidak cukup hanya memiliki satu pengadilan, melainkan dua pengadilan khusus internet.

Pada Sabtu lalu, China dilaporkan membuka pengadilan internet yang kedua secara resmi dibuka di Beijing dengan nama Pengadilan Internet Beijing.

Menurut kantor berita Xinhua, seperti dilansir cnet.com, Senin (10/9/2018), pengadilan ini berkaitan dengan transaksi bisnis, informasi pribadi dan kekayaan intelektual online.

Baca juga: Tiongkok Bangun ‘Great Wall’ di Dunia Maya

Sengketa yang ditangani pengadilan tersebut biasanya melibatkan belanja online, kontrak layanan, pinjaman, hak cipta, dan domain.

Xinhua, mengutip Wakil Presiden Pengadilan Tinggi Rakyat Beijing An Fengde, mengatakan jumlah kasus yang berhubungan dengan internet meningkat pesat di China.

Baca juga: China akan Cabut Sebagian Sensor Internet di Hainan?

Dalam delapan bulan pertama tahun ini, pengadilan Beijing dilaporkan telah menangani 37.631 sengketa terkait online, naik 24,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Presiden Pengadilan Internet Zhang Wen menuturkan pengadilan internet baru di Beijing akan dibuka 24 jam sehari dan dikelola oleh 38 hakim yang sangat berpengalaman, dengan rata-rata 10 tahun pengalaman percobaan masing-masing.

Lokasinya terletak di Taman Sains Zhongguancun Fengtai dan asyiknya rincian persidangan dapat diakses secara online melalui platform litigasi digital. Ini akan memberikan informasi tentang proses dari setiap kasus, termasuk keputusan hakim.

Tahun lalu, pengadilan internet pertama China dibuka di Hangzhou di Timur China. Pengadilan ketiga rencananya akan dibuka di Guangzhou, bagian Selatan Negeri Panda itu pada bulan ini.

Sebelumnya pengadilan di China bagian tengah memanfaatkan aplikasi Tik Tok untuk menyebarluaskan data-data pribadi para debitur yang menunggak utang bank. Tujuannya agar mereka segera melunasi pinjaman di bank.

Baca juga: Teknologi Pencatat Skor akan Jerat “Penduduk Nakal” China

Pengadilan Kaifeng Longting di Kota Longting, Provinsi Henan, dilansir South China Morning Post, menayangkan video berisi identitas delapan debitur yang melakukan kredit macet di bank.

Identitas yang diumbar di video meliputi nama, alamat tempat tinggal, serta data-data lain debitur bermasalah itu. Video dilengkapi musik yang dramatis. Video tersebut diunggah di Tik Tok pada akhir pekan lalu dan sudah dilihat sebanyak 8.000 kali. [WS/HBS]

Sumber: CNET

Singapura akan Pangkas Pajak Driver Taksi Online

0

Telset.id, Jakarta – Singapura nampaknya menjadi satu-satunya negara yang memikirkan kehidupan pengemudi mobil sewaan swasta seperti taksi online. Pasalnya negeri Jiran ini berencana memangkas pajak penghasilan driver taksi online.

Pemangkasan pajak penghasilan supir taksi online ini diatur dalam amandemen rancangan Undang-undang (RUU) Pajak Penghasilan.

Pengemudi mobil sewaan swasta dipastikan akan dapat mengklaim pemangkasan pajak untuk biaya, setelah Departemen Keuangan (Depkeu) Singapura menerima umpan balik publik tentang amendemen yang diusulkan untuk UU Pajak Penghasilan.

Seperti dilansir channelnewsasia, Senin (10/9/2018), jika amandemen UU disahkan, baik pekerja swasta maupun pengemudi taksi juga tidak perlu lagi mengajukan klaim pajak secara terpisah untuk biaya layanan yang dibayarkan kepada penyedia platform seperti Grab dan Ryde.

Baca juga: Singapura Bakal Pindai Mata Wisatawan di Pos Perbatasan

Departemen itu mengaku menerima 100 saran, dengan yang diaplikasikan ada37 diterima dan revisi dibuat sesuai dengan teks rancangan RUU Pajak Penghasilan (amandemen), yang akan diperkenalkan di Parlemen pada hari ini.

Menurut Kementerian itu. salah satu umpan balik umum yang diterima mereka adalah supaya pengemudi taksi online agar diizinkan mendapat potongan pajak atas pengeluaran yang terkait dengan mobil terhadap pendapatan mengemudi mereka.

“Untuk kemudahan kepatuhan dan kesederhanaan yang lebih besar, biaya layanan akan dimasukkan dalam rasio biaya yang ditentukan. Wajib pajak dapat menggunakan rasio yang ditentukan untuk memberitahukan semua biaya yang dapat dikurangkan, tanpa harus mengklaim pengurangan pajak untuk biaya layanan yang dibayarkan kepada penyedia platform secara terpisah,” kata Depkeu Singapura.

Baca juga: Grab Tolak Penilaian KPPU Singapura Soal Akuisisi Uber

Beberapa umpan balik juga meminta rasio biaya yang ditentukan supaya disederhanakan dan ditingkatkan dari 40 persen menjadi 60 persen. Berdasarkan amandemen yang diusulkan, rasio biaya akan ditingkatkan menjadi 60 persen untuk pekerja pribadi dan pengemudi taksi.

Depkeu Singapura juga menyatakan mereka telah berkonsultasi, baik dengan Asosiasi Taksi Nasional dan National Private Hire Vehicle Association (Asosiasi Kendaraan Pribadi Sewa) mengenai biaya umum yang dikeluarkan oleh pengemudi sebelum memutuskan untuk menyesuaikan rasio biaya. [WS/HBS]

Sumber: Channelnewsasia

Punya Notch, Inikah Xiaomi Redmi Note 6?

Telset.id, Jakarta – Xiaomi sedang mempersiapkan suksesor Xiaomi Redmi Note 5 yang diluncurkan pada awal tahun ini. Perusahaan asal China tersebut dilaporkan tengah mengembangkan Xiaomi Redmi Note 6 yang beberapa hari lalu sudah muncul di situs sertifikasi EEC.

Rumor ini diperkuat dengan adanya bocoran foto yang memperlihatkan komponen layar dari Xiaomi Redmi Note 6 di situs e-commerce, AliExpress. Terlihat jika Xiaomi Redmi Note 6 mengusung layar berukuran 6,18 inci dan memiliki notch berukuran cukup kecil di bagian atasnya.

Baca Juga: Hands-on Xiaomi Redmi 6, Kerja Efisien Berkat SoC MediaTek

Dilansir dari GlobeMobiles, Senin (10/09/2018), notch tersebut menjadi tempat bagi komponen penting Redmi Note 6, seperti kamera depan, earpiece dan juga modul IR Camera untuk mendukung sistem keamanan berbasis teknologi pengenalan wajah atau face unlock.

Diperkirakan, Xiaomi Redmi Note 6 bakal ditenagai oleh prosesor Snapdragon 660, serta dua jenis RAM dan ROM, masing-masing 3GB/32GB dan 4GB/64GB. Seperti seri sebelumnya, smartphone ini mungkin dibekali kamera ganda di bagian belakangnya yang mampu mengambil foto dengan efek bokeh yang rapi.

Baca Juga: Hands-on Xiaomi Redmi 6A, Entry-level Killer Selanjutnya?

Hingga kini, masih belum ada informasi kapan Xiaomi Redmi Note 6 dirilis secara global, termasuk di Indonesia. Meski demikian, ketika muncul bocoran apalagi sudah terdaftar di sebuah situs sertifikasi yang valid, biasanya tak butuh waktu lama bagi brand terkait untuk meluncurkan smartphone andalannya. So, kita nantikan saja. (FHP)

Daniel Zhang akan Gantikan Posisi Jack Ma

0

Telset.id, Jakarta – Setelah spekulasi menghebohkan mengenai rencana pensiun Jack Ma yang akan segera dilakukannya, Alibaba Group hari ini mengumumkan bahwa CEO mereka Daniel Zhang, akan menggantikan Ma sebagai pimpinan alias Chairman Alibaba pada tahun depan.

Dilansir Techcrunch, Senin (10/9/2018), setelah mengundurkan diri sebagai pimpinan pada 10 September 2019 (tepat setahun dari sekarang), Jack Ma akan terus menjabat sebagai anggota dewan sampai rapat umum pemegang saham tahunan pada 2020.

Setelah itu, lanjut Alibaba, Ma akan tetap menjadi mitra seumur hidup dari kemitraan Alibaba, atau kelompok 36 mitra yang diambil dari jajaran manajemen senior perusahaan dan afiliasi Alibaba Group.

Baca juga: Pendiri Alibaba, Jack Ma Pensiun Dini

Kelompok ini memegang sejumlah besar kekuasaan atas perusahaan karena memiliki hak untuk mencalonkan, atau dalam situasi tertentu, menunjuk kepada mayoritas dewan direksinya.

Pengumuman resmi Alibaba ini menyusul laporan bahwa dalam waktu dekat Ma akan pensiun dari perusahaan yang ia dirikan pada 1999 sebagai pasar online. Setelah itu, mantan guru bahasa Inggris itu dikabarkan berencana untuk mendedikasikan waktunya untuk menjadi filantropi dalam pendidikan.

Ma menepis laporan-laporan itu, dengan mengatakan kepada harian South China Morning Post (yang dimiliki oleh Alibaba) bahwa dia secara bertahap akan mengurangi perannya di perusahaan melalui rencana suksesi.

Baca juga: Jurubicara Alibaba Bantah Jack Ma akan Pensiun

Pada 2013 lalu Ma diketahui mengundurkan diri sebagai CEO Alibaba Group dan menyerahkan posisi itu kepada Jonathan Lu. Namun kemudian Lu digantikan oleh Zhang, mantan COO Alibaba pada 2015 lalu.

Saat itu Ma dilaporkan memberi tahu karyawan bahwa sudah saatnya perusahaan dijalankan oleh orang-orang yang lahir di tahun 1970-an dan setelahnya (Zhang lahir pada 1972, tiga tahun setelah Lu).

Dalam surat resmi yang dikirim ke media hari ini, Ma menulis bahwa Zhang telah menunjukkan bakatnya yang luar biasa, ketajaman bisnis dan kepemimpinan yang ditentukan sejak mengambil alih sebagai CEO.

“Di bawah kepemimpinannya, Alibaba telah melihat pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan selama 13 kuartal berturut-turut. Pikiran analitisnya tak tertandingi, ia memegang misi dan visi kami, ia memeluk tanggung jawab dengan semangat dan ia memiliki keberanian untuk berinovasi dan menguji model bisnis kreatif,” jelas Ma.

Ma menambahkan, bahwa transisi ini menunjukkan bahwa Alibaba telah melangkah ke tingkat berikutnya dalam tata kelola perusahaan, dari perusahaan yang bergantung pada individu menjadi perusahaan yang dibangun di atas sistem keunggulan organisasi serta budaya pengembangan bakat.

Selain itu, Ma juga menekankan kembali bahwa kepergiannya dari Alibaba Group akan melalui proses yang sangat bertahap.

“Saya telah menaruh banyak pemikiran dan persiapan ke dalam rencana suksesi ini selama 10 tahun. Saya senang mengumumkan rencana hari ini berkat dukungan dari Alibaba Partnership dan dewan direksi kami. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih khusus kepada semua rekan Alibaba dan keluarga Anda, karena kepercayaan, dukungan dan usaha bersama kami selama 19 tahun terakhir telah mempersiapkan kami untuk hari ini dengan keyakinan dan kekuatan,” kata dia.

Baca juga: Jack Ma Bingung Habiskan Uang Ratusan Triliun

Lalu apa rencana Ma setelah Zhang mengambil alih posisinya tahun depan? Dia mengaku akan terus berkontribusi dalam Kemitraan Alibaba. Selain itu, Jack Ma juga menegaskan ingin kebali ke dunia pendidikan.

“Dunia (pendidikan) ini besar, dan saya masih muda, jadi saya ingin mencoba hal-hal baru karena bagaimana jika mimpi baru dapat terwujud? Satu hal yang saya dapat janjikan kepada semua orang adalah Alibaba tidak pernah tentang Jack Ma, tetapi Jack Ma selamanya akan menjadi milik Alibaba,” pungkas Ma. [WS/HBS]

Sumber: Techcrunch.

Microsoft Surface Pro Terbaru Rilis Bulan Depan?

0

Telset.id, Jakarta – Pada 2 Oktober mendatang, Microsoft rencananya bakal mengadakan acara di New York, Amerika Serikat. Di acara tersebut, Microsoft akan memperkenalkan perangkat, software hingga layanan terbaru.

Microsoft tampaknya akan meluncurkan model anyar dari seri Microsoft Surface Pro, Surface Laptop hingga Surface Studio dengan prosesor Intel terbaru. Sekadar informasi, terakhir Microsoft meluncurkan perangkat PC All-in-One terjadi pada dua tahun yang lalu, sehingga menjadi waktu yang tepat bagi mereka untuk merilis versi terbaru dari Surface.

Baca Juga: Microsoft Minta AS Kaji Ulang Regulasi Facial Recognition

Selain hardware, Dilansir dari The Verge, Senin (10/09/2018), Microsoft juga bakal memperkenalkan layanan baru, baik untuk digunakan di rumah ataupun di kantor bernama Your Phone. Aplikasi ini dirancang untuk memungkinkan smartphone terhubung ke PC desktop dengan mudah.

Sehingga pengguna dapat mengakses pesan teks, foto, hingga melihat notifikasi tanpa harus menggunakan smartphone. Layanan Your Phone nantinya akan tersedia untuk smartphone dengan platform iOS dan juga Android.

Baca Juga: Bukan Tiga Kamera, Nokia 9 Punya Lima Kamera

Saat meluncurkan Surface Pro, Surface Laptop, dan juga Surface Studio terbaru, Microsoft juga akan memperlihatkan fitur-fitur pada pembaruan untuk sistem operasi Windows 10 dengan kode 19H1. (BA/FHP)

Microsoft Tegaskan Umur Windows 7 Sampai 2023

1

Telset.id, Jakarta – Microsoft nampaknya tak ingin kejadian dukungan sistem terhadap Windows XP hingga melewati tanggal kadaluwarsanya terulang. Oleh karena itu, perusahaan besutan Bill Gates ini membuat penegasan batasan waktu dukungan untuk pengguna Windows 7.

Dilansir Engadget, Senin (10/9/2018), pelanggan korporat dan institusional hanya dapat membayar untuk dukungan pembaruan keamanan Windows 7 yang diperpanjang hingga Januari 2023, atau sekitar tiga tahun setelah Microsoft berhenti menyediakan patch reguler.

Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) ini akan meningkatkan biaya upgrade setiap tahun mulai 2020 – 2023. Dengan demikian, semakin lama perusahaan menggunakan produk masa lalu itu, akan semakin mahal harganya.

Keputusan itu mungkin terdengar seperti kembali ke jaman old, ketika Windows 7 diluncurkan pada 2009. Namun Microsoft baru mengakhiri dukungan diperpanjang untuk Windows XP pada 2014 dan terus memberikan dukungan berbayar setelah itu.

Baca juga: Microsoft Cegah Sistem Update Otomatis di Windows 10

Ini adalah akhir yang relatif awal dan Microsoft tidak malu mendorong pelanggan untuk meng-upgrade lebih cepat dari 2023.

Seperti yang sudah diduga, Microsoft berharap untuk meningkatkan penjualan Windows 10. Ini bukan hanya soal mencoba untuk meningkatkan jumlah penjualan kuartalan.

Jangka waktu ekstra panjang Windows XP dinilai menciptakan masalah serius bagi industri PC pada umumnya, ketika pelanggan bisnis enggan untuk meningkatkan kemampuan software.

Baca juga: Microsoft Cegah Sistem Update Otomatis di Windows 10

Ini bahkan menciptakan masalah keamanan ketika Microsoft harus membuat pengecualian dukungan untuk menambal sistem XP melawan WannaCry. Semakin cepat Microsoft dapat meyakinkan semua orang untuk bergabung dengan era modern, semakin cepat perusahaan ini dapat lebih santai.

Sebelumnya Microsoft memastikan bahwa layanan Microsoft Office 2019 yang akan mulai dijual pada kuartal kedua 2018 hanya dikhususkan untuk WIndows 10 saja. Ini berarti pengguna windows 7 tak bakal kebagian Office paling anyar itu.

Lewat situs resminya, Microsoft menyatakan bahwa pengguna yang ingin menggunakan Microsoft Office 2019 wajib memperbarui sistem operasi komputer mereka ke Windows 10.

“Aplikasi Office 2019 akan didukung pada setiap Windows 10, Windows 10 Enterprise LTSC 2018, dan WIndows Server LTSC generasi berikutnya,” demikian tulis Microsoft dalam situs reminya.

Baca juga: Begini Wujud Smartwatch ‘Gagal’ Microsoft

Selain itu, Microsoft pun mengubah siklus dukungan bagi Office 2019. Menurut perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates itu, Office 2019 akan tetap menerima dukungan utama hingga 5 tahun ke depan, dan masih akan mendapatkan sekitar 2 tahun masa dukungan yang diperpanjang. [WS/HBS]

Sumber: Engadget

Apple Video Siap Meluncur Tahun Depan

2

Telset.id, Jakarta – Apple dilaporkan akan segera merilis layanan video streaming, bernama Apple Video pada tahun depan. Kabar ini telah dikonfirmasi langsung oleh analis dari Morgan Stanley, Katy Huberty.

Dilansir dari phoneArena, Senin (10/09/2018), Katy yakin bahwa layanan video streaming akan membuat keuntungan Apple makin bertambah. Sebab dalam laporannya, Katy memprediksi jika Apple Video akan menghasilkan keuntungan sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun pada tahun 2019 mendatang.

Baca Juga: Horee! Apple Naikkan Kapasitas iCloud Gratis jadi 200GB

Pendapatan dari bisnis streaming juga diperkirakan terus meroket. Bahkan, ia memperkirakan, pada 2025 mendatang pemasukan dari layanan Apple Video akan menembus USD 4,4 miliar atau sekitar Rp 65,9 triliun.

Ada beberapa alasan mengenai perkiraan itu. Satu di antaranya adalah fakta bahwa ada 1,3 miliar iPhone aktif yang tersebar di seluruh dunia. Jika Apple menarik biaya pendaftaran dan layanan bulanan, maka Apple Video akan mencapai kesuksesan yang besar.

Baca Juga: Banyak Duit? Satu dari 7 Smartphone Paling Cetar Ini Bisa Jadi Pilihan

“Pelanggan Apple yang sangat loyal dikombinasikan dengan pendaftaran dan sistem pembayaran yang rendah dapat mendorong pengguna beralih ke platform video,” kata Katy.

Apple berharap, Apple Video dapat mengikuti jalur yang sama dengan layanan musik streaming mereka, Apple Music. Terakhir, Apple Music telah berhasil menyusul kepopuleran Spotify untuk mendapatkan pelanggan di beberapa negara.

Baca Juga: Jumlah Pelanggan Naik, Spotify Malah Tekor

“Apple memiliki platform teknologi paling berharga di dunia dengan perangkat aktif 1,3 miliar. Pertumbuhan yang lebih cepat dari layanan lain, ekspansi marjin, dan manfaat reformasi pajak serta pengembalian uang tunai ke AS dari luar negeri adalah katalis yang dapat membantu mempertahankan suku bunga secara berkelanjutan,” pungkas Katy. (BA/FHP)

iPhone Dual SIM Segera Dijual, Indonesia Kebagian?

Telset.id, Jakarta – Rumor soal kemungkinan Apple akan merilis seri iPhone terbaru dengan dukungan dual SIM akhirnya terwujud. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh operator China Telecom yang membagikan teaser tentang kehadiran iPhone dual SIM untuk wilayah China.

Dilansir dari Phoneradar, Senin (10/09/2018), iPhone tersebut akan mendukung teknologi dual 4G yang dapat aktif secara bersamaan. Slot kartu SIM-nya berada tepat di bawah tombol Power yang diletakkan di sebelah kanan body smartphone.

“iPhone terbaru ada di pasaran. Kartu ganda, jaringan penuh. Anda terlambat, saya sudah menunggu. Kartu ganda, jaringan ganda, dual 4G,” tulis China Telecom dalam poster teaser-nya.

Baca Juga: Bocoran Wujud iPhone Xc, Punya Empat Pilihan Warna

Teaser ini sesuai dengan bocoran gambar yang diyakini sebagai iPhone Xc versi prototipe yang sebelumnya dibagikan oleh akun Twitter, @VenyaGeskin1. Pada bocoran itu, terungkap jika Apple telah merancang iPhone Xc untuk memiliki slot dual SIM berukuran nano.

Walaupun demikian, China Telecom tidak memberikan kepastian soal model iPhone mana yang mendukung teknologi dual SIM, apakah iPhone Xc, iPhone Xs ataupun iPhone Xs Plus. Meski begitu, diperkirakan Apple hanya menyediakan iPhone dual SIM khusus untuk negara di mana fitur ini sangat populer, seperti China, India, bahkan hingga Indonesia.

Baca Juga: Jadi Paling Murah, Harga iPhone Xc Rp 12 Jutaan

Apple sendiri rencananya akan merilis tiga model iPhone pada 12 September mendatang. iPhone Xc menjadi model “paling murah”, karena mengusung layar berjenis LCD dengan ukuran 6,1 inci. Sementara dua model lainnya, iPhone Xs dan Xs Plus, disematkan layar berjenis OLED berukuran 5,8 inci dan 6,5 inci serta spesifikasi dan sejumlah fitur high-end. (FHP)

Bocoran Wujud iPhone Xc, Punya Empat Pilihan Warna

Telset.id, Jakarta – Menjelang acara besar Apple pada 12 September mendatang, muncul bocoran gambar yang diklaim sebagai salah satu model iPhone yang nantinya bakal diperkenalkan di acara tersebut, yakni iPhone Xc. Bocoran ini menunjukkan wujud iPhone Xc versi prototipe beserta salah satu fitur utama dan juga pilihan warnanya.

Melansir dari 9to5Mac, Senin (10/09/2018), bocoran tersebut pertama kali diunggah oleh akun Twitter @VenyaGeskin1. Terlihat, iPhone Xc dikemas dengan body berbahan dasar kaca yang dilapisi oleh empat pilihan warna, yakni White, Space Gray, Rose Gold dan Red.

Baca Juga: iPhone Dual SIM Segera Diluncurkan?

Selain itu, iPhone Xc juga masih mengusung satu kamera di bagian belakangnya. Juga, frame smartphone ini bukan berbahan dasar stainless steel seperti iPhone X, melainkan aluminium. Kedua hal tadi bisa dimengerti, karena Apple berusaha untuk “menekan harga” iPhone Xc yang didapuk sebagai model iPhone termurah ketika diperkenalkan nanti.

Yang menarik, iPhone Xc ternyata dibekali dukungan dual SIM berukuran nano. Bocoran tersebut langsung memperkuat prediksi bahwa Apple memang bakal meluncurkan seri iPhone dengan dukungan dual SIM di sejumlah negara terpilih pada tahun ini.

Baca Juga: Jadi Paling Murah, Harga iPhone Xc Rp 12 Jutaan

Seperti diketahui, berdasarkan laporan 21st Centery Business Herald, iPhone generasi terbaru nantinya punya slot SIM khusus Apple dan juga slot SIM tambahan untuk operator umum. Namun kabarnya, iPhone itu hanya dijual di China saja, karena Apple ingin menggaet lebih banyak pengguna di sana.

iPhone Xc sendiri menurut prediksi Rod Hall, analis dari Goldman Sachs, akan dijual dengan harga mencapai USD 849 atau setara dengan Rp 12,6 jutaan. Perkiraan Hall jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi dari sejumlah analisis yang menyatakan bahwa iPhone Xc dibanderol dengan harga USD 699 atau Rp 10,4 jutaan.

Baca Juga: Nama iPhone Terbaru Terungkap, Ini Bocorannya

Selain iPhone Xc, Apple pun akan merilis iPhone Xs dan iPhone Xs Plus yang diproyeksikan untuk menjadi suksesor dari iPhone X. Keduanya mengusung layar berjenis OLED dengan ukuran masing-masing 5,8 inci dan 6,5 inci serta ditenagai oleh SoC Apple A12 dan juga RAM 4GB. (FHP)

Hati-hati! Aplikasi Ini Bisa Curi Riwayat Browsing Anda

Telset.id, Jakarta – Para pengguna perangkat macOS perlu waspada dengan aplikasi yang didistribusikan oleh developer “Trend Micro, Inc.”. Sebab, aplikasi buatannya seperti Dr. Unarchiver, Dr. Cleaner, dan lainnya diketahui mampu curi riwayat browsing pengguna dan mengunggahnya ke server analitik mereka.

Masalah ini pertama kali dilaporkan oleh pengguna di forum Malwarebytes yang ditindaklanjuti oleh para peneliti keamanan. Dilansir dari 9to5Mac, Senin (10/09/2018), aplikasi Dr. Unarchiver di Mac App Store, ternyata mampu mengumpulkan history browsing pengguna dan menyimpannya di server mereka.

Tak hanya history pada browser Safari, aplikasi tersebut mampu mengumpulkan data dari browser lainnya seperti Google Chrome hingga Firefox. Bahayanya lagi, aplikasi ini juga dapat mengambil berbagai informasi dari aplikasi lain yang di-install pada Mac pengguna.

Baca Juga: Awas! 145 Aplikasi di Google Play Terinfeksi Malware

Semua informasi penting itu nantinya akan dikumpulkan dalam satu file berjenis Zip. Kemudian, aplikasi secara otomatis langsung mengunggah data hasil kumpulannya ke server analitik milik developer.

Cara kerja aplikasi untuk mengumpulkan data penting pengguna cukup pintar dan nyaris tak terdeteksi oleh penggunanya. Ketika pengguna menekan tombol Scan, aplikasi langsung mendapatkan akses ke home directory Mac yang diperlukan untuk mendapatkan history browsing pengguna.

Baca Juga: Waspada! Malware Ini Bisa Kontrol Penuh Smartphone Android

Selagi pengguna melihat proses pemindaian di bagian depan aplikasi, di bagian belakang atau back-end, aplikasi tersebut sedang mengumpulkan data pribadi pengguna dan mengunggahnya ke server mereka.

Baca Juga: Ribuan Smartphone Android Sudah Dipasang Malware Prainstall

Untungnya, Apple telah mengetahui pelanggaran privasi yang dilakukan aplikasi Dr. Unarchiver dan langsung menghapusnya dari Mac App Store. Bagi Anda yang tak ingin data pribadinya dikumpulkan dan diunggah ke server luar, sebaiknya hati-hati ketika memberikan izin kepada aplikasi untuk dapat mengakses direktori penyimpanan Anda. (FHP)

Digempur Empat Brand Global, Advan Masih Tetap Optimis di Pasar Indonesia

0

Telset.id, Jakarta – Menurut International Data Corporation (IDC), pengiriman smartphone di Indonesia mencapai 9,4 juta unit pada kuartal kedua 2018, pertumbuhan 22% dari kuartal ke kuartal  (QoQ) dan 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menandai pengiriman tertinggi yang pernah tercatat di Indonesia.

Sementara 5 perusahaan teratas terus mendominasi pasar smartphone lokal dengan lebih dari 85%, tingginya jumlah pengiriman salah satunya lonjakan pengiriman Xiaomi.

Jumlah pengiriman Xiaomi naik signifikan yang sebelumnya hanya 3% naik meroket menjadi 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ini yang membuat Xiaomi duduk diurutan dua. Hal ini hanya berbeda sekitar 2% dari pemegang pimpinan Samsung dengan jumlah pengiriman 27%. Samsung mengalami penurunan 5% dari periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan untuk posisi ke tiga dan empat masih dipegang Oppo dan Vivo yang masing-masing memiliki 24% dan 9%. Keduanya memang memiliki konsep dengan kampanye pemasaran yang sangat agresif dan margin keuntungan yang menguntungkan bagi mitra penjualan mereka.

Hal ini menyebabkan gangguan di pasar, langsung mendorong pangsa pasar smartphone kelas menengah karena konsumen yang mencari untuk meningkatkan smartphone mereka.

Selanjutnya ada brand nasional Advan yang menduduki peringkat kelima dengan jumlah pengiriman 6%. Advan mengalami penurunan jumlah pengiriman 3% dari periode yang sama tahun lalu.

Menyikapi penurunan tersebut, Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan mengatakan, berdasarkan data IDC Advan memang mengalami penurunan, namun hal ini tidak menyebabkan kami berkecil hati, kami tetap optimis dengan mengeluarkan produk-produk dengan inovasi terbaru dengan harga yang sangat terjangkau tetapi sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Kami akan mengeluarkan produk  yang sesuai dan diinginkan pengguna Indonesia. Salah satunya akan akan memberikan layanan Youtube gratis selama satu tahun di salah satu produk yang akan kami luncurkan,”ujar Tjandra saat di temui Telset.id di daerah Kuningan Jakarta, Jumat (7/92018).

Selain memastikan akan merilis ponsel dengan layanan Youtube gratis  dalam waktu dekat ini, Advan pun mengungkapkan tengah menggarap sebuah ponsel yang khusus gaming yang akan diperkenalkan pada waktu mendatang.

“Jadi buat masyarakat Indonesia, tunggu saja peluncuran kedua perangakat tersebut. Advan sebagai brand lokal kebanggaan  Indonesia akan selalu konsisten meluncurkan produk yang memang  dekat dengan masyarakat Indonesia tetapi dengan harga yang sangat terjangkau,” pungkasnya. (MS)

Jadi Paling Murah, Harga iPhone Xc Rp 12 Jutaan

Telset.id, Jakarta – Apple diperkirakan bakal memperkenalkan tiga model iPhone 2018 pada 12 September mendatang. Berdasarkan bocoran sebelumnya, ketiga seri tersebut diberinama iPhone Xc, iPhone Xs, dan iPhone Xs Plus.

Menjelang peluncurannya, baru-baru ini analis dari Goldman Sachs, Rod Hall memberikan prediksinya soal harga dari salah satu model iPhone, tepatnya versi paling murah yang disebut-sebut sebagai iPhone Xc. Menurutnya, harga iPhone Xc mencapai USD 849 atau setara dengan Rp 12,6 jutaan.

Perkiraan Hall jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi dari sejumlah analisis yang menyatakan bahwa iPhone Xc dibanderol dengan harga USD 699 atau Rp 10,4 jutaan. Walaupun demikian, Hall menjelaskan bahwa Apple mungkin dapat menurunkan harga iPhone Xc ke angka kurang dari USD 800 atau Rp 11,9 jutaan.

Baca Juga: Nama iPhone Terbaru Terungkap, Ini Bocorannya

“Apple sekali lagi membuktikan bahwa dirinya sulit untuk bertaruh,” ujar Hall, seperti dikuti dari CNBC, Senin (10/09/2018).

Sebelumnya, analis industri dari TrendForce menyatakan bahwa iPhone Xc akan dijual dengan harga USD 699 atau Rp 10,2 jutaan hingga USD 749 atau setara dengan Rp 10,9 jutaan. Dengan harga tersebut, Apple ingin mendongkrak penjualannya yang sedang anjlok akibat gempuran dari smartphone asal China.

Baca Juga: iPhone 2018 Versi Murah Dihargai Rp 10 Jutaan

Dilepas dengan harga yang cukup terjangkau untuk sebuah iPhone model terbaru, tentu ada beberapa fitur yang dipangkas Apple pada iPhone Xc. Konon, iPhone tersebut tidak akan tampil dengan fitur 3D Touch dan hanya dibekali RAM 3GB dengan memori internal 64GB dan 256GB. (FHP)