SoftBank Siapkan Rp 67,1 Triliun untuk Danai Merger Yahoo dan Line

Telset.id, Jakarta – SoftBank Corporation melalui Z Holdings bakal berinvestasi senilai USD 4,7 miliar atau setara Rp 67,1 triliun untuk membiayai proses merger antara Yahoo dan aplikasi Line.

Menurut laporan dari Nikkei Asia, Z Holdings selaku pemilik lisensi Yahoo di Jepang nantinya akan mempekerjakan 5.000 insinyur di bidang AI atau kecerdasan buatan selama 5 tahun jika merger selesai dilakukan.

Merger antara Yahoo dan Line bukan tanpa alasannya. Menurut President dan Co-CEO Z Holdings ,Kentaro Kawabe, merger keduanya dilakukan untuk melawan ancaman perusahaan teknologi Amerika, seperti Google, Amazon, Facebook, dan Apple.

{Baca juga: Cara Blokir Email di Gmail dan Yahoo Mail, Bersih-bersih Spam!}

Menurutnya, merger Yahoo dan Line mampu menciptakan perusahaan bisnis periklanan online yang mampu menghasilkan pendapatan 2 triliun yen atau setara Rp 267,3 triliun dan laba operasional sebesar 225 miliar yen atau Rp 30 triliun di tahun 2023.

“Pada tingkat global, kesenjangan kami dengan GAFA meningkat selama virus corona, tapi di Jepang, layanan kami lebih populer,” katanya, seperti dikutip Telset pada Rabu (3/3/2021).

Penggabungan Yahoo dan Line diprediksi akan menciptakan raksasa teknologi dengan lebih dari 300 juta pengguna yang tersebar di layanan pesan singkat, berita online, dan layanan keuangan.

Saham Yahoo dan Line

Melalui merger ini, SoftBank berhak atas 50% saham Line dari Naver Korea Selatan dan akan berganti nama menjadi A Holdings. Sekaligus, meningkatkan jumlah kepemilikan saham Line melalui Z Holdings menjadi 65,3%.

Sebagai pemilik saham mayoritas, maka diprediksi kapitalisasi Z Holdings akan mencapai 5,1 triliun yen atau Rp 680,4 triliun. Z Holdings juga akan mengelola Line dan Yahoo serta berencana untuk mengintegrasikan Line Pay ke SoftBank PayPay pada April 2022.

{Baca juga: Fitur Chat Folder Bikin Percakapan di Line Lebih Rapih}

Menurut analis dari Morningstar, Kazunori Ito, merger ini mampu merampingkan layanan Line dan Yahoo yang tumpang tindih. Selain itu, penggabungan ini dinilai mampu mengintegrasikan layanan keuangan SoftBank PayPay agar dapat berkembang di luar Jepang.

SoftBank Merger Line Yahoo
President and Co-CEO Z Holdings Kentaro Kawabe dan Co-CEO Z Holdings Takeshi Idezawa (Foto : Nikkei Asia)

Namun kunci dari merger tersebut adalah kecepatan sehingga Z Holdings harus cepat dalam melakukan integrasi antara Line dan Yahoo.

“Seberapa cepat mereka dapat menciptakan rasa persatuan dalam berbagai merek akan menjadi kuncinya,” ujar Kazunori Ito.

{Baca juga: MoU Merger Diteken, Indosat dan Tri jadi Operator Terbesar Kedua}

“Membangun ekosistem yang lebih lengkap dengan menambahkan layanan seperti keuangan dan belanja akan memungkinkan Z Holdings menghasilkan pendapatan yang lebih baik dari setiap pengguna,” sambungnya.

Integrasi yang berhasil akan menjadi ancaman bagi raksasa teknologi AS seperti Google, Amazon, dan Facebook di Jepang, serta raksasa e-commerce asal Jepang Rakuten.

Penggabungan ini juga akan memberi Z Holdings kesempatan untuk memasuki tiga pasar Asia di mana Line tetap populer, yakni Taiwan, Thailand dan Indonesia. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI