Telset.id, Jakarta – Sejarah Android dimulai pada 5 November 2007. Ketika itu, konsorsium Open Handset Alliance atau OHA dan Android Inc mulai merambah ranah online. Kini, Android telah berkembang menjadi sistem operasi mobile terbesar di dunia.
Merujuk sejarah, Android awalnya dikembangkan Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada 2005. Sistem operasi ini dirilis resmi pada tahun 2007.
Perilisan Android di tahun 2007 bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi, yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler.
Sejarah Android berlanjut dua tahun setelah proyek berjalan. Pengembangan Android sebagai sistem operasi terus dilakukan. Google menjalin kemitraan dengan banyak OEM, dan sejarah mencatat ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.
Sekadar informasi, OEM adalah Original Equipment Manufacturer atau perusahaan pembuat ponsel. Bagi sebuah perusahaan, OEM adalah satu solusi paling mujarab untuk melakukan efisiensi produksi.
Tidak butuh waktu lama, Android pun mampu mendominasi pasar smartphone. Di antara mitra awal adalah Motorola, Qualcomm, dan HTC. Lantas, bagaimana dengan OHA?
Uniknya, situs OHA masih aktif hingga saat ini meskipun pembaruan paling akhir pada 2011 atau sekira 11 tahun lalu dari sekarang.
BACA JUGA:
- Google FloodHub, Fitur Baru untuk iOS dan Android
- Widget Google di HP Android Kini Lebih Mudah Disesuaikan
Bukan untuk Ponsel
Fakta yang mungkin belum banyak diketahui, Google sebenarnya tidak benar-benar melahirkan Android sejak awal. Lantas, siapakah yang berjasa menghadirkan sistem operasi paling banyak dipakai oleh orang-orang di seluruh dunia?
Jawabannya adalah Rich Miner, Nick Sears, Chris White, dan Andy Rubin. Mereka mendirikan Android Inc pada Oktober 2003 silam di Palo Alto, California, Amerika Serikat. Sebenarnya, kali pertama dirancang, Android bukan diperuntukkan sistem operasi ponsel.
Android dihadirkan justru untuk menyokong kinerja kamera digital. Fakta itu terungkap dari pernyataan seorang pendiri Android, Andy Rubin, saat memberi sambutan di Tokyo, Jepang, pada 2013. Rubin menyebut, tim kemudian berubah pikiran setelah melihat pasar kamera digital tengah menurun.
Tim lalu mengembangkan Android sebagai sistem operasi ponsel. Tujuannya untuk menyaingi Symbian yang waktu itu sangat digdaya menguasai pasar. Versi pertama Android 1.0 akhir resmi dirilis ke publik pada November 2007 atau 15 tahun silam.
Hingga kini, Android telah merilis 10 versi utama. Merujuk data statista, beberapa versi Android yang paling populer adalah Mashmallow, Nougat, dan Lollipop. Sampai belasan tahun eksis, Android telah mengalami banyak transformasi, baik dari segi antarmuka hingga fitur.
BACA JUGA:
- Google Siapkan Emoji Animasi yang Bisa Kustom untuk Android
- Sekarang Bisa Cek Biaya Tol via Google Maps di HP Android dan iPhone
Diolok-olok Samsung
Masih terkait sejarah Android, Rubin menambahkan, Android Inc mengembangkan Android untuk menyokong perangkat seluler yang lebih cerdas serta lebih sadar terhadap lokasi dan preferensi pengguna. Sayangnya, Rubin sempat terkendala menjalankan misi tersebut karena kehabisan uang.
Dengan pengembangan yang telah berjalan sekira setahun, Rubin membutuhkan pemodal besar untuk melanjutkan proyek Android-nya. Dia kemudian coba mencari pemodal. Salah satu produsen ponsel yang diincar Rubin adalah Samsung, yang kala itu bisnisnya sedang cemerlang dan sudah cukup disegani di industri ponsel dunia.
Rubin melakukan berbagai upaya agar bisa presentasi di hadapan direksi Samsung. Akhirnya, pada 2005, Rubin dan tim terbang ke Seoul, Korea Selatan, untuk berbicara di hadapan para petinggi Samsung.
Dikelilingi oleh sekitar 20 bos Samsung, Rubin mulai mempresentasikan Android. Namun, bukannya mendapatkan respons positif, Rubin dan tim malah diolok-olok. Para petinggi Samsung menertawakan inovasi Rubin dan tim.
Dipandang sebelah mata oleh Samsung, Rubin dkk justru mendapat respon yang lebih baik dari Google yang melihat ada potensi dari Android. Gayung bersambut, pada 17 Agustus 2005, Google pun berani mengakuisisi Android seharga USD 50 juta atau sekitar Rp 782 miliar jika dikurs dengan mata uang saat ini.
Intuisi bisnis Google ternyata tepat. Pasca diakuisisi Google, Android langsung melesat menjadi sistem operasi mobile terbesar dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia hingga kini.
Melihat kesuksesan Android sekarang, sejumlah pihak menyebut bahwa akuisisi Android oleh Google merupakan yang paling sukses. Android lantas sepenuhnya menjadi anak perusahaan Google. Rubin dkk diajak untuk ikut mengembangkan Android versi awal bersama Google sebagai sistem operasi ponsel.
“Kami tahu bahwa sebagian besar dari banyak pengguna ponsel di dunia belum mempunyai atau mungkin tidak pernah memiliki ponsel berbasis Android,” terang Google.
Menariknya, Samsung kini menjadi OEM atau pabrikan ponsel terbesar di dunia berkat Android yang pernah mereka tertawakan saat pertama dikenalkan Andi Rubin pada 15 tahun yang lalu.
Android vs iOS
Pada saat itu, Google menangani situasi dengan sangat rendah hati. Android harus meningkatkan, bukan menggantikan, pendekatan seluler orang-orang di seluruh dunia.
Banyak orang mungkin tidak sepenuhnya menyukai Android. Bahkan, tidak ada yang mengharapkan kesuksesan ponsel pintar, seperti yang dipelajari dari berbagai penelitian.
“Android adalah platform pertama yang benar-benar terbuka dan komprehensif untuk perangkat seluler, mencakup sistem operasi, UI, dan aplikasi,” begitu tambah Google.
Google telah mengembangkan Android bekerja sama dengan OHA. Mereka bermitra dengan lebih dari 30 pemimpin teknologi dan seluler, termasuk Motorola, Qualcomm, HTC.
Melalui kemitraan mendalam dengan penyedia layanan, pembuat perangkat, pengembang, dan lainnya, Google berharap dapat mengaktifkan sistem terbuka untuk dunia seluler.
Lewat Android, Google berhasil membuat sistem operasi seluler terbuka standar. Hasil akhirnya akan menjadi langkah yang lebih baik dan lebih cepat untuk inovasi masa mendatang.
“Android akan memberi pelanggan seluler aplikasi dan opsi hebat. Sekarang, seiring perjalanan selama 15 tahun, Android telah mencapai kesuksesan luar biasa,” kata Google.
Jumlah smartphone Android aktif baru-baru ini mencapai tiga miliar. Menurut Google, lebih dari satu miliar perangkat telah ditambahkan hanya dalam waktu satu tahun terakhir.
Bandingkan dengan jumlah smartphone aktif iOS menurut data terbaru. Saat ini, terdapat lebih dari satu miliar pengguna aktif iPhone, smartphone besutan Apple bersistem iOS.
BACA JUGA:
- Google Akhirnya Mulai Gabungkan Aplikasi Duo dan Meet
- Google Matikan Hangouts, Pengguna Dialihkan ke Google Chat
CEO Tim Cook mengatakan bahwa Apple sekarang memiliki lebih dari 1,8 miliar perangkat aktif di seluruh dunia. Ia menyebut, jumlah tersebut merupakan sebuah rekor baru.
Jumlah perangkat Apple aktif meningkat dari 1,5 miliar pada Januari 2020 menjadi 1,65 miliar pada Januari 2021. Perangkat itu termasuk iPhone, iPod touch, iPad, hingga Mac.
Mampukah Apple menggeser jumlah pengguna aktif smartphone di dunia? Akankah iPhone berhasil menyalip capaian Android, yang eksis di ranah perangkat selama 15 tahun? [SN/HBS]