Telset.id – Entah disengaja atau tidak, Infinix Note 11 Pro hadir di Indonesia bersamaan dengan sang kompetitor terdekat Realme 8i. Infinix Note 11 Pro merupakan HP harga Rp 2,8 jutaan (di toko online) yang membawa spesifikasi cukup bertenaga, berupa prosesor MediaTek Helio G96, layar 120Hz yang luas, baterai jumbo, dan kamera yang cukup baik. Berikut hasil review Infinix Note 11 Pro.
Bak sebuah pasukan, Infinix seakan “menyerang” Realme lewat peluncuran 4 seri Note 11 di waktu yang sama. Ada Infinix Note 11 standar, Note 11 NFC, Note 11S, dan varian tertinggi Note 11 Pro.
Smartphone ini disebutkan sebagai ponsel gaming untuk gamer dengan bujet terbatas. Bagaimana tidak, Infinix Note 11 Pro dibekali spesifikasi bertenaga berkat prosesor MediaTek Helio G96 dan layar 120Hz, serta harga yang hanya berkisar antara Rp 2,8 juta sampai 3 jutaan saja.
Berikut ini, tim Telset akan membeberkan ulasan lengkap dalam review Infinix Note 11 Pro. Semoga, informasi ini berguna bagi Anda yang berencana membelinya. Yuk simak, sob!
Baca juga: Spesifikasi Lengkap Infinix Note 11 Pro
Desain
Melihat Infinix Note 11 Pro pertama kali memberikan dua kesan kepada kami, yaitu kebanyakan gimmick dan terlihat modern. Gimmick di sini, karena Infinix memberikan semacam “tipu-tipu” pada bagian frame kameranya ini.
Smartphone ini hanya mengusung tiga kamera belakang saja. Alih-alih merancang modul kamera yang estetik dan pas sesuai fungsionalitasnya, Infinix justru menambahkan lingkaran kosong di atas LED Flash seolah-olah itu adalah kamera keempat.
Ditambah, dengan adanya tagline “30x Telescope Zoom” sementara smartphone ini saja tak mendukung kamera periskop seperti Infinix Zero X Neo yang benar-benar mendukung pengambilan gambar dari jarak jauh.
Dan lagi, frame kamera ini seperti mengikuti desain Infinix Zero X Pro dan X Neo. Saran saja, seharusnya Infinix membuat desain modul kamera yang lebih simpel daripada memaksakan yang pada akhirnya terlihat hanya gimmick saja.
Baca juga: Review Infinix Zero X Neo Indonesia
Meski begitu, bodi belakang smartphone ini terlihat modern. Bodinya terbuat dari plastik, tapi terasa kokoh dan berkualitas tinggi. Bodinya dilapisi oleh warna matte dengan tekstur yang halus dan anti sidik jari.
Ketika terkena paparan cahaya yang pas, bodinya terlihat modern dan elegan. Infinix sangat tepat dalam memilih warna untuk Note 11 Pro yang kami review ini.
Beralih ke depan, tak ada yang spesial. Desainnya amat mirip dengan Infinix Zero X Neo yang sempat kami review. Layarnya jumbo dengan aspek rasio yang memanjang dan dilengkapi oleh punch hole atau lubang kamera di tengah atasnya.
Bezel kiri, kanan, dan atasnya tipis. Untuk dagu atau bezel di bawah, tergolong cukup tebal. But it’s ok, karena layarnya yang sangat luas dengan bentang 6,95 inci.
Di bawah, terdapat jack audio 3,5mm, mikrofon, port USB-C, dan juga speaker. Di kanan, ada sensor sidik jari yang menyatu dengan tombol power dan juga tombol volume. Sementara di kiri, ada slot dual SIM+microSD yang amat sangat berguna untuk saat ini.
Berbicara soal pengalaman penggunaan, harus diakui kalau smartphone ini tak nyaman digenggam dengan satu tangan. Penyebabnya sudah pasti karena ukurannya yang bongsor.
Tingginya 173,1 mm dengan tebal 8,7 mm. Infinix Note 11 Pro punya beban sekitar 209 gram, tergolong cukup berat untuk sebuah HP harga Rp 2 jutaan. Untungnya, berkat casing belakang yang bertekstur halus, smartphone ini tetap enak dipakai dan tak meninggalkan sidik jari sama sekali.
Layar dan Audio
Cocok sih kalau Infinix Note 11 Pro dijadikan sebagai pilihan oleh konsumen yang ingin pengalaman visual maksimal dengan harga yang ekonomis. Layarnya lega banget, jauh lebih besar daripada smartphone kelas menengah kebanyakan di Indonesia.
Ukuran layarnya 6,95 inci berpanel IPS LCD dengan resolusi Full HD+. Belum cukup, layar ini mendukung refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 180Hz.
Di atas kertas, sebenarnya terlihat baik-baik saja. Namun dari pengalaman kami selama review Infinix Note 11 Pro, kami kurang cocok dengan fitur auto brightness dari layar ponsel terbaru ini.
Ya, auto brightness pada smartphone ini seperti tak mampu menyesuaikan intensitas cahaya layar sesuai dengan kondisi cahaya di sekitar pengguna. Terkadang, cahaya layar kurang terang walau kami berada di luar ruangan saat matahari sedang terik. Sekali-kali, layarnya malah sangat terang saat kami menggunakannya di dalam ruangan yang cukup gelap.
Membahas tentang refresh rate layar, ada tiga pengaturan yang bisa diaplikasikan. 120Hz, yang akan mengunci kecepatan refresh layar di level tertinggi untuk scrolling, aplikasi yang mendukung, dan pengaturan bawaan dari ponsel.
Beberapa game juga bisa bekerja dengan baik di mode 120Hz. Sudah pasti, jalannya permainan bakal lebih mulus daripada menggunakan 60Hz. Kalau tak mau repot pindah-pindah pengaturan kecepatan refresh, bisa memanfaatkan mode auto.
Hanya saja, dari pengujian yang kami lakukan, mode auto ini seperti fitur 60Hz yang diperhalus penyebutannya. Bagaimana tidak, sistem layar Infinix Note 11 Pro lebih sering menyetel pengaturan ke 60Hz daripada naik ke 90Hz atau 120Hz di aplikasi dan game yang mendukung.
Baca juga: Review Vivo V23e Indonesia
Menyoal audio, kami mengapresiasi langkah Infinix untuk menghadirkan setup speaker stereo pada Note 11 Pro yang kami review. Suara yang disuguhkannya cukup nendang, tapi tak bagus di frekuensi suara low-mid.
Kalau ingin kualitas audionya lebih pas dan berkualitas, kami sarankan Anda menggunakan headset kabel bermutu tinggi ataupun earphone TWS terbaru dengan kemampuan audio yang mantap.
Salah satu yang kami rekomendasikan adalah Infinix XE20, TWS harga Rp 200 ribuan yang punya kualitas audio cukup oke. Suara yang dikeluarkan tergolong bagus untuk berbagai genre musik, film, atau bahkan bermain game sekalipun.
Apalagi, ada fitur DTS Sound pada Infinix Note 11 Pro yang bisa menambah kualitas audio yang dikeluarkan. Fitur ini memiliki empat pengaturan suara yang berbeda, Smart, Music, Video, dan Game.
Spesifikasi dan Performa
Infinix Note 11 Pro ditenagai spesifikasi prosesor yang lebih baik, begitu juga baterai, RAM, serta memori penyimpanannya. Smartphone ini ditenagai prosesor MediaTek Helio G96 yang lebih kencang daripada generasi sebelumnya.
MediaTek Helio G96 dibangun dengan arsitektur 12nm FinFET dari TSMC. Chipset ini terdiri dari dua kluster CPU, yakni 2-core Cortex A76 dengan clock speed 2,05 GHz dan 6-core Cortex A55 yang hemat energi dengan kecepatan 2 GHz.
MediaTek Helio G96 sendiri adalah satu-satunya chipset seri G9x yang memungkinkan layar memiliki kecepatan refresh sampai 120Hz.
Prosesor bertenaga tersebut dipadukan dengan RAM 8 GB dan memori penyimpanan UFS 2.2 128 GB, yang naik dari 6 GB/64 GB pada seri sebelumnya. Ruang penyimpanannya bisa ditambah dengan adanya microSD dan RAM Infinix Note 11 Pro pun bisa diperluas secara virtual sampai 3 GB.
Sebelum membeberkan hasil review performa Infinix Note 11 Pro dengan beberapa aplikasi benchmark, kami bakal menjelaskan tentang pengalaman kami saat menjajal smartphone dengan spesifikasi bertenaga ini sebagai daily driver selama kurang lebih dua minggu.
XOS 10 Tak User Friendly
Infinix Note 11 Pro sebenarnya merupakan ponsel yang enak dipakai, asalkan tidak menggunakan launcher XOS 10 berlapis Android 11 yang diusung oleh ponsel ini. Ketika pertama kali menggunakannya, XOS 10 tak memberikan pengalaman maksimal kepada kami.
Launcher ini tak user friendly menurut kami. Ada beberapa masalah yang kami rasakan ketika memakai Infinix Note 11 Pro selama review. Pertama, menghapus ikon aplikasi di halaman utama yang harus satu per satu. Ya, tak ada opsi untuk menghapusnya secara langsung.
Kedua, memindahkan ikon aplikasi favorit dari App Drawer ke halaman utama perlu dua ketukan alih-alih drag & drop. Kami harus menekan dan menahan ikon, kemudian menekan Send to Desktop. Sungguh cara yang ribet, menurut kami.
Ketiga, apabila masuk ke App Drawer dan ingin kembali ke halaman utama, tak bisa hanya swipe layar ke bawah. Kami harus menekan tombol Home atau swipe layar bawah ke atas untuk masuk ke halaman utama.
Keempat, banyak bloatware tak penting. Banyak sekali aplikasi bawaan yang sama sekali tak kami gunakan dan sulit untuk dihapus. Apalagi, kebanyakan aplikasi tersebut berjalan di background yang bikin performa ponsel terasa menurun. Belum lagi ruang penyimpanan yang berkurang gegara aplikasi-aplikasi tersebut.
Baca juga: Review Tecno Pova 2 Indonesia
Masalah lainnya, XOS Launcher sering menampilkan informasi dan notifikasi yang mengganggu. Launcher tersebut menampilkan berita-berita viral yang ada di Indonesia.
Oleh karenanya, dalam review Infinix Note 11 Pro, kami pun menggantinya dengan launcher pihak ketiga. Pilihan kami jatuh kepada Microsoft Launcher yang jauh lebih baik daripada XOS Launcher pada smartphone ini.
Namun khusus pengujian benchmark, kami tetap menggunakan launcher XOS 10 bawaan berbasis Android 11. Berikut rincian hasilnya.
AnTuTu Benchmark
AnTuTu Benchmark menjadi aplikasi pengukuran performa yang biasa kami gunakan. Aplikasi ini dapat mengukur kinerja dari CPU, memori dan juga ruang penyimpanan sebuah smartphone, termasuk Infinix Note 11 Pro yang kami review.
HP terbaru Infinix ini memperoleh skor yang lumayan bagus menggunakan AnTuTu v9.2.1. Dari pengujian yang kami lakukan, skornya mencapai 335 ribuan poin. Hasilnya berbeda sedikit dibandingkan ponsel dengan spesifikasi Snapdragon 720G yang pernah kami uji dengan rata-rata skor mencapai 340 ribuan poin.
PCMark dan Baterai
Dari pengujian menggunakan PCMark, Infinix Note 11 Pro meraih skor 9.373 poin yang tinggi untuk sebuah HP terbaru harga Rp 2 jutaan. Yang menarik, grafik pada PCMark menunjukkan bahwa prosesor memberikan kinerja 100% tanpa penurunan selama pengujian berlangsung.
Berbekal baterai 5.000 mAh, apakah tipikal performa seperti itu memengaruhi masa pakai baterai? Di aplikasi yang sama dengan pengujian berbeda, Infinix Note 11 Pro yang kami review mendapatkan screen on-time 14 jam 4 menit dengan baterai tersisa 18%.
Sekalian membahas baterai, Infinix Note 11 Pro sudah didukung dengan fast charging 33W yang disebut Super Charge. Hebatnya, adaptor charger dan kabel USB-C yang mendukung teknologi tersebut sudah disertakan dalam paket pembelian.
Dari pengujian yang kami lakukan, ngecas Note 11 Pro dari 10% sampai penuh hanya membutuhkan waktu 1,5 jam saja. Tergolong cukup cepat untuk HP Rp 2,8 jutaan, sob!
3DMark
Chip MediaTek Helio G96 memiliki kartu grafis ARM Mali G57 yang memiliki konfigurasi dual-core. Untuk menguji kemampuannya, kami menggunakan aplikasi 3DMark. Dua mode kami jalankan, yakni Wild Life dan Wild Life Stress Test.
Skor yang didapatkannya mencapai 1.103 poin untuk pengujian Wild Life. HP terbaru Infinix ini memperoleh frame rate rata-rata pada 4 sampai 8 FPS. Untuk Wild Life Stress Test, 1.105 poin Best Loop berhasil diperoleh dengan stabilitas 99,5%.
Gaming
Kami memang memiliki pengalaman yang kurang nyaman dengan XOS 10 gara-gara UI-nya yang kurang bersahabat. Tapi kalau berbicara fitur, sebenarnya XOS 10 menyimpan segudang fitur, terutama untuk para gamer.
Infinix Note 11 Pro memiliki aplikasi bernama XArena yang game launcher bawaan di XOS 10. Di aplikasi ini, tersimpan Game Mode dan Dar-Link Engine berbasis AI.
Khusus fitur terakhir, fitur berbasis AI ini membuat kinerja ponsel akan dimaksimalkan untuk kebutuhan gaming. Tak cuma itu, grafis, frame rate, respon layar, sampai suara dari game bakal ditingkatkan untuk menambah pengalaman gaming pengguna.
Selama kami gunakan sebagai ponsel sehari-hari, kami rutin bermain game FPS terbaik seperti COD Mobile. Game besutan Garena ini memiliki grafis dan gameplay yang sangat bagus, namun tergolong cukup berat untuk segelintir HP Android sekarang ini.
Baca juga: 15 Game Booster Android Terbaik 2021
Walaupun begitu, Infinix Note 11 Pro masih dapat melibat permainan dengan sangat lancar. Grafis yang ditampilkannya memang masih kelas Medium, namun semuanya tetap berjalan mulus tanpa kendala.
Responsif layarnya mantap, pergerakan player dan musuh juga tak patah-patah, dan suara tembak-tembakan yang dikeluarkan speaker stereo juga cukup nendang. Overall, HP Infinix terbaru ini nyaman dan pas untuk kebutuhan gaming kasual.
Kamera
Infinix Note 11 Pro punya konfigurasi kamera yang tak biasa. Ketika HP harga murah lainnya memberikan modul kamera ultrawide, Infinix justru menanggalkan kamera ultra lebar dan menggantikannya dengan kamera telephoto.
Kehadiran kamera tele pun menjadi sesuaty yang cukup spesial pada smartphone ini. Kamera ini punya kemampuan 2x optical-zoom dan 30x digital-zoom.
Berbicara soal spesifikasi kameranya, Note 11 Pro punya kamera utama 64MP dengan skema pengambilan gambar Quad Bayer 4-in-1 pixel. Secara default, kamera bersensor OmniVision OV64C ini memberikan hasil foto di resolusi 16MP.
Soal kualitas, kamera ini memberikan hasil foto yang cukup layak. Bagus tidak, jelek juga tidak. Semuanya terasa pas. Apabila pemotretan dilakukan di kondisi pencahayaan yang bagus, warna yang diberikan terlihat natural dengan detail yang baik, terima kasih kepada fitur Auto HDR dan AI yang bisa menyesuaikan pengaturan foto sesuai skenarionya.
Tapi ketika mengambil foto dengan kondisi cahaya yang cukup redup ataupun “menabrak” sumber cahaya secara langsung, kamera seperti sedikit kewalahan. Warna yang ditampilkan terlihat kurang maksimal, meski soal detail masih tergolong bagus.
Sementara kamera telephoto, Infinix Note 11 Pro memanfaatkan sensor 13MP Samsung ISOCELL S5K3L6 yang sudah didukung autofokus. Kamera ini punya tipikal yang mirip-mirip dengan lensa utama.
Baca juga: Review realme 8i Indonesia
Kalau cahayanya pas, maka hasilnya pun bagus. Detailnya mantap, warnanya juga keren dan terlihat alami. Hebatnya, meski kami memperbesar gambar sebanyak dua kali, detailnya tetap terlihat dengan sangat baik.
Untuk kamera lainnya adalah depth 2MP. Kamera ini membantu kamera utama untuk mengambil foto bokeh dengan efek blur yang cakep.
Beralih membahas kamera selfie, Infinix Note 11 Pro punya kamera 16MP. Kualitasnya cukup bagus untuk sebuah HP harga Rp 2 jutaan. Warna wajah kami terlihat alami tanpa diberikan tone yang berlebihan.
Untuk perekaman video, Infinix Note 11 Pro memiliki kemampuan mengambil video 4K @30 FPS. Sama halnya dengan Full HD dengan frame rate yang sama. Ada fitur EIS atau electronic image stabilization untuk penstabil gambar berbasis software yang hanya terbatas untuk perekaman 1080p saja.
Hasil kamera
Hasil video
Kesimpulan
Infinix Note 11 Pro sebenarnya merupakan smartphone yang bagus di rentang harga Rp 2,8 sampai 3 jutaan. Ponsel ini tampil dengan desain yang modern, spesifikasi bertenaga, layar yang luas, dan kamera yang cukup baik.
Soal desain memang ada gimmick yang malah bikin ponsel ini terlihat aneh. Tapi secara overall, HP terbaru Infinix ini punya desain yang elegan dan kekinian dengan kelir silver yang menawan.
Layar ponsel ini juga amat luas, apalagi didukung dengan refresh rate 120Hz yang cepat. Hanya sedikit ponsel dengan refresh rate sekencang ini di rentang harga Rp 2 sampai 3 jutaan.
Meski demikian, terdapat bug pada fitur auto brightness yang bikin pengalaman visual menurun. Intensitas cahaya otomatis kerap bermasalah, seolah tak bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekitar pengguna.
Dari segi performa, kami tak ada keluhan tentang kinerja dari smartphone ini. Infinix Note 11 Pro termasuk HP kelas menengah dengan kerja yang cukup gesit di kelasnya berkat prosesor MediaTek Helio G96.
Multi-tasking, gaming, sampai multimedia, dapat dijalankan dengan mulus tanpa kendala. Fungsional lah intinya. Yang jadi masalah justru UI dari ponsel ini, XOS 10.
Menurut kami selama memakainya, XOS 10 kurang user friendly. Cukup jauh pengalaman pemakaiannya dibanding MIUI, Poco Launcher, Realme UI, ColorOS, hingga One UI yang sudah kami jajal. Well, semoga Infinix memberikan update terbaru untuk mengatasi kekurangan yang kami sebut ya!
Baca juga: Review Tecno Spark 7 NFC
Di bagian kamera, kemampuannya juga standar menjurus ke bagus. Kurang lebih dapat dimanfaatkan Anda sebagai pengguna untuk menangkap berbagai momen indah dan membagikannya di media sosial. Apalagi dengan hadirnya kamera telephoto 2x optical-zoom, yang seakan menutup ketiadaan kamera ultrawide yang biasa dibutuhkan pengguna di rentang harga ini.
Selama kami menggunakannya, kami juga merasakan beberapa kekurangan dari Infinix Note 11 Pro. Beberapa di antaranya sudah kami sebutkan, mulai dari desain gimmick, XOS 10 yang kurang user friendly, dan bug pada auto brightness layar.
Kekurangan lainnya, tidak ada NFC. Duh, ketiadaan NFC membuat harga Infinix Note 11 Pro Rp 2,8 jutaan cukup fatal. Secara banyak sekali HP NFC murah dengan harga di bawah Rp 2 juta saat ini. Apakah user yang menginginkan fitur ini “diarahkan” ke produk Infinix Note 11 NFC? Atau Infinix bakal merilis Note 11 Pro NFC di kemudian hari?
Selain itu, kualitas audio yang terasa nendang tapi terdengar hambar karena suara low-mid yang tak maksimal. Banyaknya bloatware juga menjadi kekurangan yang harusnya dapat diatasi pada update software berikutnya untuk Infinix Note 11 Pro.
Sekali lagi, jika melihat Spesifikasi Infinix Note 11 sebenarnya adalah ponsel yang bagus. Namun ada beberapa catatan yang harus segera diperbaiki Infinix ke depannya, seperti XOS yang ditingkatkan kenyamanannya, bug pada sistem layar, sampai desain “tipu-tipu” yang harus dihilangkan untuk seri berikutnya. (MF)
Kelebihan Infinix Note 11 Pro
- Desain modern
- Warna silver yang elegan dengan efek cahaya yang premium
- Layar IPS LCD yang besar
- Layar mendukung refresh rate 120Hz
- Speaker sudah stereo
- Mendukung fitur DTS Sound
- Prosesor MediaTek Helio G96 yang bertenaga
- Gaming mulus tanpa kendala
- Ada fitur gaming
- Baterai tahan lama
- Baterai sudah mendukung fast charging 33W
- Kamera utama 64MP hasilkan gambar yang berkualitas
- Ada kamera telephoto 2x optical-zoom
- kamera utama mendukung EIS
Kekurangan Infinix Note 11 Pro
- Desain modul kamera yang gimmick
- Fitur auto brightness yang kerap error
- Kualitas audio yang terasa hambar karena low-mid yang kurang maksimal
- Sistem XOS 10 yang kurang user friendly
- Banyak bloatware
- Notifikasi XOS yang mengganggu
SPESIFIKASI INFINIX NOTE 11 PRO | |
Rilis | November 2021 |
Network | 2G, 3G, 4G |
OS | Android 11, XOS 10 |
Chipset | Mediatek Helio G96 (12 nm) |
CPU | Octa-core (2×2.05 GHz Cortex-A76 & 6×2.0 GHz Cortex-A55) |
GPU | Mali-G57 MC2 |
RAM | 8 GB |
Memori | 128 GB |
Dimensi | 173.1 x 78.4 x 8.7 mm, 209 gram |
Layar | IPS LCD, 6,95 inci, FHD+, 120Hz |
Kamera Utama | 64MP (wide), 13MP (telephoto), 2MP (depth) |
Kamera Depan | 16 MP |
Baterai | Li-Po 5000 mAh, Fast Charging 33W |
Warna | Mithril Grey, Haze Green, Mist Blue |
Harga | Rp 2,8 sampai 3 jutaan |