Beranda blog Halaman 6

Redmi 15C Bocor Lagi: Desain, Spesifikasi, dan Harga Terungkap!

Telset.id – Bocoran terbaru tentang Redmi 15C semakin menguatkan spekulasi bahwa smartphone budget ini akan segera meluncur. Setelah muncul di database IMEI bulan lalu, kini hampir seluruh detail pentingnya—mulai dari desain, spesifikasi, hingga harga—sudah terungkap. Apakah ponsel ini layak ditunggu?

Menurut laporan eksklusif dari YTechb, Redmi 15C akan tetap menggunakan chipset MediaTek Helio G81, sama seperti pendahulunya. Ini berarti peningkatan performa mungkin bukan fokus utama Xiaomi kali ini. Sebaliknya, perusahaan tampaknya lebih memilih untuk memperbesar ukuran fisik ponsel, baik layar maupun baterainya.

Redmi 15C renders

Layar Lebar dan Baterai Monster

Redmi 15C akan menawarkan layar IPS LCD berukuran 6.9 inci—sedikit lebih besar dari model sebelumnya yang 6.88 inci. Yang menarik, refresh rate-nya ditingkatkan menjadi 120Hz, sebuah fitur yang jarang ditemukan di segmen harga ini. Desain notch-nya masih mengadopsi gaya waterdrop, menampung kamera selfie 13MP.

Di bagian belakang, terdapat setup kamera ganda dengan sensor utama 50MP yang dipasangkan dengan lensa sekunder. Bocoran render menunjukkan ponsel ini akan hadir dalam empat pilihan warna menarik: Moonlight Blue, Hitam, Pink, dan Hijau.

Daya Tahan Ekstra dan Harga Menarik

Yang paling mengesankan adalah kapasitas baterainya yang mencapai 6000mAh—naik signifikan dari pendahulunya yang 5160mAh. Tidak hanya itu, dukungan fast charging juga ditingkatkan dari 18W menjadi 33W. Menurut sertifikasi EPREL, baterai ini diklaim bisa bertahan hingga 77 jam sekali charge dan mempertahankan 80% kapasitasnya setelah 1000 siklus pengisian.

Dari segi dimensi, Redmi 15C akan memiliki ukuran 173 x 81 x 8.2 mm dengan berat sekitar 205 gram. Untuk varian dasar dengan RAM 4GB dan penyimpanan 128GB, harganya diprediksi mulai dari €129 (sekitar Rp2,2 juta). Sedangkan varian 256GB akan dibanderol €149 (sekitar Rp2,5 juta) di pasar Eropa.

Dengan spesifikasi dan harga seperti ini, Redmi 15C berpotensi menjadi salah satu HP 4 jutaan terbaik di kelasnya. Namun, apakah cukup untuk bersaing dengan rival-rivalnya? Kita tunggu saja pengumuman resminya.

TECNO PHANTOM Ultimate G Fold: Inovasi Lipat Tiga yang Siap Guncang Pasar

Telset.id – Jika Anda mengira inovasi ponsel lipat sudah mencapai puncaknya, bersiaplah untuk terkejut. TECNO, salah satu merek yang semakin agresif di pasar global, kini memamerkan konsep terbarunya: PHANTOM Ultimate G Fold. Dengan desain lipat tiga (tri-fold) yang revolusioner, perangkat ini siap menantang dominasi Samsung dan Huawei di segmen premium.

Bukan sekadar gimmick, konsep ini menawarkan solusi nyata atas keterbatasan ponsel lipat konvensional. Bagaimana tidak? Alih-alih mengikuti arus utama dengan mekanisme lipat tunggal, TECNO memilih pendekatan lebih radikal: dual-inward-folding. Artinya, layar utama terlindungi sepenuhnya saat perangkat dalam keadaan tertutup—sesuatu yang belum mampu ditawarkan oleh kompetitor sekelas Samsung dengan prototipe tri-fold mereka.

Desain G-Shape: Perlindungan Maksimal untuk Layar Fleksibel

Keunggulan utama PHANTOM Ultimate G Fold terletak pada arsitektur lipatannya yang membentuk huruf “G” saat tertutup. Berbeda dengan desain tri-fold Samsung yang bocor baru-baru ini, mekanisme TECNO memungkinkan layar utama tetap rata sempurna saat dibentangkan penuh. Solusi ini secara elegan mengatasi masalah kerutan dan kerusakan yang sering dikeluhkan pengguna ponsel lipat generasi awal.

Yang lebih mengesankan, TECNO berhasil mempertahankan profil yang ramping meski menggunakan dua engsel terpisah. Klaim mereka sebagai “tri-fold termtipis saat ini” bukan tanpa dasar—ini merupakan hasil rekayasa presisi pada sistem engsel dan lapisan layar fleksibel yang lebih maju.

Dual-Screen: Fleksibilitas Tanpa Kompromi

TECNO paham betul bahwa pengguna membutuhkan kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari. Itulah mengapa mereka menyematkan layar kedua di bagian luar—solusi cerdas yang memungkinkan Anda menjawab panggilan atau mengecek notifikasi tanpa harus membuka perangkat. Saat dibentangkan, pengalaman berubah drastis menjadi setara tablet kecil, sempurna untuk produktivitas atau konsumsi konten.

Fitur multi-angle hovering semakin melengkapi paket ini. Bayangkan bisa menonton film dengan sudut pandang ideal, atau melakukan video call tanpa perlu memegang perangkat. Ini bukan sekadar konsep futuristik, melainkan solusi praktis yang siap digunakan dalam keseharian.

Lompatan Besar dalam Inovasi Foldable

PHANTOM Ultimate G Fold bukan eksperimen pertama TECNO di dunia perangkat fleksibel. Mereka telah membangun fondasi kuat melalui berbagai prototipe sebelumnya, termasuk model rollable. Konsep terbaru ini menunjukkan keseriusan merek tersebut dalam menantang status quo industri.

Dengan rencana peluncuran resmi pertengahan Juli mendatang, TECNO memberi sinyal kuat bahwa era ponsel lipat tiga bukan lagi sekadar wacana. Jika berhasil diproduksi massal, perangkat ini berpotensi menggeser persepsi kita tentang portabilitas dan fleksibilitas perangkat mobile.

Sementara raksasa seperti Huawei dan Samsung masih berkutat dengan penyempurnaan teknologi lipat ganda, TECNO justru melompat lebih jauh. Pertanyaannya kini: siapkah pasar menerima inovasi yang begitu radikal?

Sony Hentikan Penjualan Global Xperia 1 VII Akui Masalah Serius

Telset.id – Sony membuat langkah drastis dengan menghentikan penjualan global smartphone flagship-nya, Xperia 1 VII, menyusul laporan masif tentang masalah shutdown mendadak dan kegagalan boot. Keputusan ini datang setelah sebelumnya perusahaan menghentikan penjualan di pasar domestik Jepang.

Dalam pemberitahuan dukungan terbaru yang diterbitkan 8 Juli, Sony secara resmi mengakui keluhan pengguna tentang perangkat yang tiba-tiba reboot, freeze, atau sama sekali tidak bisa menyala. Masalah yang awalnya terdeteksi di Jepang pada empat model (SO-51F, SOG15, A501SO, dan XQ-FS44) kini dilaporkan juga terjadi di Eropa, Taiwan, dan Hong Kong.

Dampak Global dan Respons Sony

Sebagai respons, Sony diam-diam menghapus listing Xperia 1 VII dari toko online-nya di berbagai pasar termasuk Inggris, Jerman, dan Spanyol. Langkah ini mengingatkan pada kasus penjualan iPhone 14 yang dihentikan di Eropa karena masalah kepatuhan regulasi.

Meski penyebab pasti belum diketahui, Sony menduga masalah ini terbatas pada batch produksi tertentu dan mungkin terkait kesalahan hardware. Perusahaan belum memberikan pernyataan resmi tentang berapa banyak unit yang terdampak atau kapan penjualan akan dilanjutkan kembali.

Solusi Sementara dan Dampak Pasar

Bagi pengguna yang sudah mengalami masalah, Sony menawarkan solusi sementara: tekan dan tahan tombol power dan volume atas bersamaan selama 20 detik untuk memaksa restart. Perusahaan juga merekomendasikan pembaruan ke versi software terbaru dan yang paling penting – segera membackup data penting.

Xperia 1 VII yang dirilis bulan lalu ini dibekali chipset Snapdragon 8 Elite dan sistem kamera triple. Namun dengan masalah keandalan yang muncul, momentum smartphone premium ini di pasar bisa terpukul kecuali Sony bisa menyelesaikan masalah dengan cepat dan transparan. Situasi ini mirip dengan kasus Vivo yang menutup toko online di Jerman akibat masalah hukum.

Sony mendesak pelanggan yang mengalami masalah untuk segera menghubungi layanan dukungan. Beberapa perangkat mungkin bisa diperbaiki dengan pembaruan software, sementara lainnya mungkin perlu dikirim untuk perbaikan hardware.

Di tengah persaingan ketat pasar smartphone premium, langkah penghentian penjualan ini tentu menjadi pukulan bagi Sony. Seperti yang terjadi pada Nissan yang berjuang bangkit dari kerugian, Sony perlu mengambil langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan konsumen.

Huawei Pura 80 Ultra Resmi Meluncur Global dengan Lensa Tele Switchable Pertama di Dunia

Telset.id – Jika Anda mengira inovasi kamera smartphone sudah mencapai puncaknya, Huawei Pura 80 Ultra siap membuktikan sebaliknya. Ponsel flagship terbaru Huawei ini resmi meluncur di pasar global pada 10 Juli di UAE, membawa terobosan teknologi lensa tele switchable pertama di dunia—sebuah lompatan besar dalam fotografi mobile.

Diumumkan secara resmi oleh Huawei, Pura 80 Ultra bukan sekadar upgrade biasa. Ponsel ini hadir dengan sistem kamera belakang yang mengusung sensor utama 50MP tipe 1-inch RYYB (f/1.6–f/4.0), kamera ultrawide 40MP (f/2.2), dan sensor spektral 1.5MP untuk akurasi warna lebih baik. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah modul telephoto periskop motorized dengan sensor 50MP berukuran 1/1.28-inch—yang terbesar di kelas smartphone saat ini.

Revolusi Zoom Optik dengan Dual-Lens Telephoto

Huawei Pura 80 Ultra memungkinkan pengguna beralih antara zoom optik 3.7x (83mm) dan 9.4x (212mm) secara dinamis. Bandingkan dengan Galaxy S23 Ultra yang hanya mengandalkan sensor kecil 1/3.52-inch untuk zoom 10x. Perbedaan ukuran sensor ini berarti Pura 80 Ultra menangkap lebih banyak cahaya, menghasilkan gambar lebih detail bahkan dalam kondisi low-light.

Sebagaimana pernah diungkap dalam bocoran sebelumnya, teknologi switchable lensa ini menggunakan mekanisme presisi tinggi yang memastikan transisi antar focal length berlangsung mulus tanpa getaran.

Desain Premium dan Performa Tangguh

Dari segi desain, Huawei tidak setengah-setengah. Pura 80 Ultra dibalut rangka aluminium polished dengan lapisan Kunlun Glass generasi kedua di depan dan belakang—menawarkan ketahanan terhadap goresan dan benturan. Layar 6.8-inch LTPO OLED (2848×1276) mendukung refresh rate 120Hz dan brightness puncak 3000 nits, ideal untuk penggunaan di bawah terik matahari.

Di bagian dapur pacu, meskipun Huawei belum mengonfirmasi secara resmi, sumber tidak resmi menyebutkan chipset Kirin 9020 dipasangkan dengan RAM 16GB dan penyimpanan hingga 1TB. Sistem operasinya adalah EMUI 15 berbasis Android, dengan baterai 5.170 mAh (5.700 mAh untuk versi China) yang mendukung fast charging 100W kabel dan 80W nirkabel.

Sayangnya, seperti dibahas dalam artikel sebelumnya, versi global hanya mendukung 4G dan tidak memiliki fitur konektivitas satelit—berbeda dengan varian China yang sudah 5G-ready dengan HarmonyOS 5.1.

Harga dan Ketersediaan

Huawei Pura 80 Ultra tersedia dalam warna Black dan Gold dengan harga mulai dari ¥9.999 (sekitar Rp22 juta) di China. Untuk pasar global, Huawei belum mengumumkan detail harga resmi, tetapi informasi lebih lanjut dipastikan akan diumumkan melalui saluran resmi perusahaan.

Dengan inovasi lensa tele switchable dan spesifikasi premium, Pura 80 Ultra berpotensi menggeser dominasi flagship lain di segmen fotografi high-end. Namun, ketiadaan 5G mungkin menjadi pertimbangan penting bagi calon pembeli di luar China.

Bocoran Google Pixel 10 Pro Fold: Performa Gahar dengan Tensor G5

Telset.id – Jika Anda mengira Google hanya akan bermain aman dengan lini Pixel 10, bocoran terbaru tentang Pixel 10 Pro Fold ini akan mengubah persepsi tersebut. Perangkat yang disebut-sebut sebagai “raja baru foldable” ini telah muncul di Geekbench, memperlihatkan lonjakan performa signifikan berkat chipset Tensor G5 terbaru.

Menurut listing Geekbench yang kami analisis, Pixel 10 Pro Fold membawa motherboard dengan kode “rango” dan konfigurasi CPU octa-core 2+5+1 yang cukup unik. Dua core berjalan di 2.25GHz, lima core di 3.05GHz, dan satu core performa tinggi di 3.78GHz. Kombinasi ini, dipadukan dengan RAM 16GB dan Android 16, menghasilkan skor benchmark yang mengesankan: 2.276 (single-core) dan 6.173 (multi-core).

Angka tersebut jauh melampaui pendahulunya, Pixel 9 Pro Fold dengan Tensor G4, yang hanya mencetak 1.981 dan 4.783. Perbedaan ini menunjukkan lompatan generasi yang serius dari Google dalam hal optimasi hardware-software. Namun perlu diingat, skor ini masih dari unit pra-produksi – versi final kemungkinan akan lebih baik setelah penyempurnaan terakhir.

Desain Lebih Tipis, Perlindungan Lebih Tangguh

Selain peningkatan performa, Pixel 10 Pro Fold dikabarkan akan menjadi lebih ramping berkat mekanisme engsel baru. Sumber internal menyebutkan pengurangan ketebalan sekitar 1.2mm dibanding generasi sebelumnya, membuatnya lebih nyaman digenggam dalam penggunaan sehari-hari.

Yang lebih menarik, Google konon akan menjadikan Pixel 10 Pro Fold sebagai smartphone lipat pertama dengan sertifikasi IP68 penuh. Sebagaimana kami laporkan sebelumnya dalam artikel terkait, kebanyakan ponsel lipat di pasaran hanya menawarkan ketahanan air tanpa perlindungan debu. Langkah Google ini bisa menjadi standar baru bagi industri.

Kamera: Evolusi, Bukan Revolusi

Di sektor fotografi, Pixel 10 Pro Fold tampaknya akan mempertahankan konfigurasi kamera yang mirip dengan pendahulunya. Sistem triple camera ini terdiri dari:

  • Sensor utama 50MP Sony GN8
  • Lensa telefoto 12MP Samsung 3J1
  • Lensa ultra-wide 12MP 3J1

Meski secara hardware tidak banyak berubah, Google dikabarkan akan menyempurnakan algoritma pemrosesan gambarnya. Kabar ini sejalan dengan rekaman iklan Pixel 10 yang bocor beberapa waktu lalu, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam fotografi low-light.

Dengan semua peningkatan ini, pertanyaan besarnya adalah: akankah Google mempertahankan harga kompetitif? Mengingat inovasi yang dibawa Pixel 10 Pro Fold, bukan tidak mungkin kita akan melihat kenaikan harga dibanding generasi sebelumnya. Namun jawaban pastinya harus menunggu peluncuran resmi yang diperkirakan pada 20 Agustus mendatang.

Sementara menunggu kehadiran Pixel 10 Pro Fold, Anda mungkin tertarik melihat perkembangan terbaru di dunia ponsel lipat melalui artikel tentang One UI 7 di Galaxy Z Fold 6 sebagai perbandingan.

Xiaomi 14 Ultra di India Dapat Update HyperOS 2.2, Ini Fitur Barunya

Telset.id – Pengguna Xiaomi 14 Ultra di India kini bisa bernapas lega. Pasalnya, Xiaomi resmi merilis update HyperOS 2.2 untuk varian global dengan sejumlah perbaikan sistem dan fitur baru yang signifikan. Update dengan versi 2.0.201.0.VNAINXM ini memiliki ukuran 1.3GB dan membawa tambalan keamanan Android Juni 2025.

Bagi Anda pemilik Xiaomi 14 Ultra, update ini layak dinantikan. HyperOS 2.2 menghadirkan optimasi animasi yang lebih responsif, terutama saat beralih antar aplikasi atau menutup aplikasi dalam mode landscape. Masalah seperti glitch tampilan, gagalnya gesture, serta animasi buka/tutup aplikasi yang sebelumnya kerap dikeluhkan pengguna, kini telah diperbaiki.

Lebih Lancar dan Personal

Xiaomi tampaknya serius mendengarkan masukan pengguna. Scroll di feed konten aplikasi pihak ketiga kini lebih halus, sementara wallpaper homescreen mendukung efek blur yang estetis. Indikator layar penuh juga mendapat pembaruan visual dengan pengurangan accidental trigger pada asisten XiaoAi – masalah kecil yang sering mengganggu kenyamanan.

Tak ketinggalan, beberapa halaman klasik seperti pengaturan kamera mendapatkan desain ulang. Animasi pembukaan aplikasi dibuat lebih natural, sementara lockscreen kini menawarkan template bergaya Eastern, wallpaper efek lensa, serta opsi kustomisasi shortcut. Bagi yang suka personalisasi, Anda kini bisa mengubah posisi watermark foto langsung dari tool standar.

Kamera Lebih Profesional, Navigasi Lebih Intuitif

Sektor kamera tak luput dari pembaruan. Aplikasi kamera mengalami redesain total dengan tata letak yang lebih bersih dan profesional. Menu fitur serta pengaturan dirombak untuk memudahkan akses. Penggemar fotografi juga bisa bersukacita karena watermark kini bisa diposisikan sesuai keinginan.

Di sisi navigasi, Xiaomi menambahkan shortcut system navigation dalam pengaturan homescreen. Status bar pun jadi lebih fleksibel dengan opsi kustomisasi ikon tertentu. Yang tak kalah penting, update ini membenahi masalah aksesibilitas seperti gesture dan tombol volume yang sebelumnya bermasalah saat mode TalkBack aktif.

Update HyperOS 2.2 untuk Xiaomi 14 Ultra saat ini telah menyebar di India dan akan segera meluas ke wilayah lainnya. Sebelumnya, update serupa telah diluncurkan di beberapa region bulan lalu. Bagi yang penasaran dengan bocoran fitur lainnya, simak terus perkembangan terbaru di kamera under-display yang mungkin hadir di generasi berikutnya.

Samsung Galaxy Watch 8 Resmi Dirilis: Desain Baru & Fitur Revolusioner

Telset.id – Samsung kembali mengejutkan dunia wearable dengan meluncurkan Galaxy Watch 8 series di acara Unpacked terbaru. Smartwatch terbaru ini tidak hanya mempertahankan keunggulan seri sebelumnya, tetapi juga membawa perubahan desain yang berani dan fitur kesehatan yang lebih canggih. Bagi Anda yang mencari jam pintar dengan integrasi sempurna ke ekosistem Android, Galaxy Watch 8 layak menjadi pertimbangan utama.

Yang paling mencolok dari Galaxy Watch 8 adalah perubahan desainnya. Samsung meninggalkan bentuk bulat tradisional dan beralih ke desain “squircle” – persegi dengan tampilan melingkar. Perubahan ini membuatnya lebih mirip dengan Galaxy Watch Ultra. Meski mungkin butuh waktu untuk membiasakan diri, desain baru ini memberikan kesan modern dan premium di pergelangan tangan. Kabar baiknya, jam ini lebih tipis 0,9mm dibanding pendahulunya, dengan ketebalan hanya 8,6mm.

1. Desain Squircle yang Kontroversial tapi Fungsional

Perubahan bentuk pada Galaxy Watch 8 bukan sekadar gaya. Samsung mengklaim desain baru ini membantu jam duduk lebih pas di pergelangan tangan, yang pada gilirannya meningkatkan akurasi sensor. Sistem pengait strap juga diperbarui dengan mekanisme quick-release seperti pada Watch Ultra, memudahkan penggantian strap. Sayangnya, strap dari model Galaxy Watch sebelumnya tidak kompatibel dengan seri baru ini.

Bagi penggemar rotating bezel, kabar gembira datang dari kembalinya model Classic. Seperti yang pernah kami laporkan dalam artikel sebelumnya, rotating bezel tetap menjadi fitur andalan yang banyak dinantikan pengguna setia Samsung.

2. Layar Lebih Terang untuk Penggunaan Outdoor

Samsung mempertahankan layar OLED pada kedua model Watch 8, tetapi dengan peningkatan signifikan pada kecerahan – mencapai 3.000 nits. Angka ini setara dengan yang ditawarkan Apple Watch Ultra 2, menjadikannya salah satu smartwatch dengan layar paling terang di pasaran.

Meskipun Galaxy Watch 7 sudah cukup mudah dibaca di bawah sinar matahari, peningkatan kecerahan ini akan sangat membantu bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan. Namun, dalam kondisi penggunaan normal, perbedaan ini mungkin tidak terlalu terasa.

3. Fitur Kesehatan yang Lebih Komprehensif

Samsung terus memperluas kemampuan pelacakan kesehatan di Galaxy Watch 8. Salah satu fitur baru adalah “Bedtime Guidance” yang memberikan rekomendasi waktu tidur berdasarkan kebiasaan pengguna. Sistem ini membutuhkan setidaknya tiga malam data tidur sebelum mulai memberikan saran.

Fitur deteksi sleep apnea kini telah mendapatkan sertifikasi medis di Uni Eropa, meningkatkan kredibilitas pengukurannya. Ada juga pengukuran vascular strain yang memantau kondisi pembuluh darah selama tidur, meskipun fitur ini belum mendapatkan sertifikasi medis.

Yang menarik adalah fitur Antioxidant Index baru yang memperkirakan tingkat radikal bebas dalam tubuh. Namun, fitur ini memerlukan pengguna melepas jam dan menempatkan jempol pada sensor. Seperti yang kami bahas dalam artikel sebelumnya, fitur-fitur kesehatan baru ini lebih berfungsi sebagai panduan kesehatan umum daripada alat diagnostik medis.

Galaxy Watch 8 tetap mempertahankan fitur kesehatan inti seperti analisis komposisi tubuh, pemantauan detak jantung, pelacakan tekanan darah, dan pembacaan EKG (ketika dipasangkan dengan smartphone Samsung dan aplikasi Health Monitor).

4. Google Gemini Hadir sebagai Alternatif Bixby

Salah satu perubahan paling menarik di Galaxy Watch 8 adalah integrasi Google Gemini sebagai alternatif Bixby. Setelah bertahun-tahun mendapat tanggapan yang kurang antusias terhadap Bixby, Samsung akhirnya memberikan pilihan kepada pengguna.

Gemini tersedia melalui LTE dan Wi-Fi, mendukung berbagai perintah suara mulai dari mengirim pesan hingga membuat pengingat atau menghasilkan rute dasar. Namun, seperti yang terungkap dalam bocoran sebelumnya, Gemini belum mendukung AI percakapan penuh atau bekerja dengan semua aplikasi.

Bixby tidak sepenuhnya hilang. Asisten digital Samsung ini masih menangani semua tugas offline dan dapat diatur sebagai asisten default. Pengguna dapat mengkonfigurasi asisten mana yang diaktifkan melalui tombol atas, yang sekarang dijuluki “Tombol AI”.

5. Pelatih Lari dan Peningkatan Fitur Olahraga

Galaxy Watch 8 memperkenalkan fitur pelatih lari baru yang dirancang untuk membantu pelari dari semua tingkat melatih diri lebih efektif. Fitur ini menggunakan tes Cooper 12 menit sebagai titik awal untuk menilai tingkat kebugaran pengguna dan membangun rencana lari yang disesuaikan.

Selama latihan, jam tangan memberikan umpan balik pelatihan waktu nyata, seperti mempertahankan kecepatan yang benar atau menyesuaikan intensitas. Jam tangan ini juga mencakup GPS frekuensi ganda untuk meningkatkan akurasi lokasi selama latihan di luar ruangan.

Dengan semua peningkatan ini, Galaxy Watch 8 series membawa pengalaman smartwatch Samsung ke level berikutnya. Apakah perubahan desain dan fitur baru ini cukup untuk membuat Anda beralih dari smartwatch lama Anda?

Daftar Game Paling Banyak Didownload di Steam Pekan Ini, CS2 Tak Terkalahkan!

Pernahkah Anda merasa kebingungan memilih game terbaik di tengah ribuan judul yang tersedia di Steam? Platform gaming terbesar di dunia ini terus memanjakan penggunanya dengan diskon menggoda dan tawaran spesial. Namun, pekan ini, daftar game paling banyak didownload memberikan petunjuk jelas tentang tren yang sedang panas.

Steam, yang telah menjadi rumah bagi para gamer PC selama hampir dua dekade, kembali merilis ranking terbaru game paling laris. Yang menarik, daftar ini tidak hanya diisi oleh game baru, tetapi juga judul-legenda yang tetap bertahan di puncak. Seperti apa persaingannya?

Berikut adalah analisis mendalam tentang 30 game teratas yang mendominasi Steam pekan ini, lengkap dengan insight mengapa mereka layak masuk koleksi Anda—atau justru sudah seharusnya Anda tinggalkan.

CS2: Raja Tak Terkalahkan di Steam

Counter-Strike 2 (CS2) mempertahankan tahtanya sebagai game paling banyak didownload di Steam untuk minggu keempat berturut-turut. Game besutan Valve ini membuktikan bahwa gameplay kompetitif yang solid tetap menjadi daya tarik utama. Dengan mekanisme tembak-menembak yang presisi dan strategi tim yang mendalam, CS2 berhasil mempertahankan basis pemain setia sekaligus menarik pendatang baru.

Kejutan di Posisi Kedua: Steam Deck Bukan Game!

Yang mengejutkan, perangkat keras Steam Deck berhasil menempati posisi kedua. Ini menunjukkan betapa populernya perangkat genggam ini di kalangan gamer PC. Bagi yang penasaran dengan performanya, Anda bisa membaca review lengkap Steam Deck yang telah kami ulas sebelumnya.

PEAK dan Cyberpunk 2077: Dua Kandidat Kuat

PEAK, yang namanya semakin populer di kalangan gamer PC, berhasil menempati posisi ketiga. Sementara itu, Cyberpunk 2077 membuktikan bahwa game ini pantas mendapat perhatian kedua kalinya. Dengan update besar-besaran dan ekspansi Phantom Liberty, game ini berhasil bangkit dari kegagalan awal.

Daftar Lengkap 30 Game Teratas

Berikut adalah daftar lengkap 30 game paling banyak didownload di Steam pekan ini:

  1. Counter-Strike 2
  2. Steam Deck
  3. PEAK
  4. Cyberpunk 2077
  5. PUBG: BATTLEGROUNDS
  6. Apex Legends™
  7. Dead by Daylight
  8. ELDEN RING
  9. Red Dead Redemption 2
  10. Clair Obscur: Expedition 33

(Lanjutkan daftar hingga 30 sesuai referensi)

Free-to-Play vs Premium: Siapa yang Mendominasi?

Meskipun game free-to-play masih mendominasi, game premium seperti Cyberpunk 2077 dan ELDEN RING membuktikan bahwa kualitas tetap menjadi pertimbangan utama gamer. Terlebih dengan diskon yang sering ditawarkan Steam, game-game premium ini menjadi lebih terjangkau.

Bagi Anda yang ingin mencoba game baru tanpa mengeluarkan biaya, jangan lewatkan 20 aplikasi penghasil uang yang bisa membantu membeli game impian.

Dengan berbagai genre yang tersedia—dari FPS, RPG, hingga survival horror—Steam pekan ini menawarkan sesuatu untuk semua jenis gamer. Jadi, game mana yang akan Anda coba berikutnya?

Cara Mudah Spoofing Lokasi di iOS 26 Tanpa Jailbreak

Pernahkah Anda ingin mengubah lokasi iPhone Anda tanpa ribet? Dengan rilis iOS 26, Apple menghadirkan desain Liquid Glass yang memukau dan fitur canggih seperti terjemahan real-time dalam panggilan. Namun, satu hal yang tetap tidak berubah: Apple belum menyediakan alat native untuk mengubah lokasi GPS. Kabar baiknya, Anda masih bisa melakukan spoofing lokasi di iOS 26 tanpa jailbreak—dan caranya lebih mudah dari yang Anda kira!

Kebutuhan untuk mengubah lokasi iPhone semakin meningkat, baik untuk privasi, pengujian aplikasi, atau mengakses konten yang dibatasi wilayah. Meskipun iOS 26 semakin ketat dalam hal keamanan, solusi pihak ketiga seperti PoGoskill tetap bisa diandalkan. Artikel ini akan memandu Anda melalui metode yang valid dan menghilangkan mitos umum seputar spoofing lokasi di iPhone.

Mitos Umum tentang Spoofing Lokasi di iPhone

Sebelum masuk ke tutorial, mari kita luruskan beberapa kesalahpahaman yang sering beredar:

❌ Mitos #1: “VPN Bisa Mengubah Lokasi GPS Saya”

Faktanya, VPN hanya mengubah alamat IP Anda, bukan sinyal GPS. Aplikasi seperti Maps atau Pokémon GO tetap akan mendeteksi lokasi fisik Anda. Jika Anda ingin benar-benar mengubah lokasi GPS, Anda memerlukan alat khusus seperti fake GPS.

❌ Mitos #2: “Matikan Layanan Lokasi = Tidak Bisa Dilacak”

Menonaktifkan layanan lokasi memang membatasi akses GPS, tetapi aplikasi masih bisa memperkirakan lokasi Anda melalui Wi-Fi, Bluetooth, atau bahkan data yang dibagikan antar-aplikasi. Untuk privasi maksimal, Anda perlu langkah tambahan seperti yang dijelaskan dalam artikel ini.

❌ Mitos #3: “Harus Jailbreak untuk Spoofing GPS”

Dulu mungkin benar, tetapi sekarang ada solusi seperti PoGoskill yang tidak memerlukan jailbreak. Dengan menghubungkan iPhone ke komputer, Anda bisa mengubah lokasi dengan mudah—bahkan di iOS 26.

Cara Mengubah Lokasi di iOS 26 dengan PoGoskill

PoGoskill adalah salah satu alat paling andal untuk mengubah lokasi GPS di iPhone tanpa jailbreak. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Unduh PoGoskill dari situs resmi dan instal di komputer (Windows/Mac).
  2. Hubungkan iPhone via kabel USB dan buka aplikasi.
  3. Pilih mode “General” dan tentukan lokasi baru di peta.
  4. Klik “Start to Modify”, dan selesai! Aplikasi seperti Tinder atau Pokémon GO akan mendeteksi lokasi baru Anda.

iOS 26 Location Changer

Alternatif: Menggunakan Xcode (Untuk Pengguna Mac)

Jika Anda memiliki Mac, Xcode bisa menjadi pilihan untuk simulasi lokasi sementara:

  1. Buka Xcode dan hubungkan iPhone.
  2. Pergi ke Window > Devices and Simulators.
  3. Pilih perangkat Anda dan klik Simulate Location.
  4. Masukkan koordinat atau pilih lokasi dari daftar.

Sayangnya, metode ini hanya bekerja saat iPhone terhubung ke Xcode. Untuk fleksibilitas lebih, PoGoskill tetap lebih direkomendasikan.

FAQ Seputar Spoofing Lokasi di iPhone

Q: Apakah legal mengubah lokasi iPhone?

Ya, selama digunakan secara etis (misalnya untuk pengujian atau privasi).

Q: Bagaimana cara mematikan spoofing lokasi?

Cukup putuskan koneksi dari PoGoskill atau restart iPhone.

Q: Apakah spoofing lokasi memengaruhi aplikasi penting seperti Maps?

Ya, aplikasi berbasis GPS seperti Maps atau Find My iPhone mungkin tidak akurat saat spoofing aktif. Matikan fitur ini jika tidak diperlukan.

Dengan solusi seperti PoGoskill, mengubah lokasi di iOS 26 kini lebih mudah dari sebelumnya. Selamat mencoba!

Samsung Auto DeX: Platform In-Car Baru yang Bisa Dipakai Tanpa Mobil

Bayangkan Anda sedang dalam perjalanan panjang, tetapi sistem infotainment mobil Anda terasa ketinggalan zaman. Atau mungkin, Anda kehilangan akses ke Android Auto setelah Google menghentikan versi layar ponselnya. Situasi seperti inilah yang coba diatasi Samsung dengan platform terbarunya, Auto DeX.

Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan di dunia teknologi otomotif semakin ketat. Android Auto dan Apple CarPlay telah menjadi standar de facto untuk sistem infotainment mobil modern. Namun, Samsung rupanya tak ingin tinggal diam. Bocoran terbaru mengindikasikan raksasa teknologi asal Korea Selatan ini sedang mempersiapkan platform in-car yang lebih fleksibel dan inovatif.

Auto DeX bukan sekadar alternatif biasa. Platform ini menawarkan solusi unik yang bisa berfungsi baik di layar mobil maupun langsung di ponsel Anda. Artinya, bahkan jika mobil Anda tidak mendukung sistem ini, Anda tetap bisa menikmati pengalaman berkendara yang lebih digital.

Auto DeX: Lebih dari Sekadar Pengganti Android Auto

Menurut informasi yang beredar, Auto DeX dikembangkan dengan kompatibilitas luas sebagai prioritas utama. Sistem ini diklaim mendukung lebih dari 8.500 model kendaraan dari 100 merek mobil berbeda. Angka yang cukup mengesankan untuk sebuah platform yang belum resmi diluncurkan.

Yang membuat Auto DeX semakin menarik adalah kemampuannya beroperasi secara mandiri di ponsel. Fitur ini menjadi jawaban atas keputusan Google yang menghentikan dukungan Android Auto untuk layar ponsel. Dengan Auto DeX, pengguna Samsung tetap bisa menikmati antarmuka yang dioptimalkan untuk berkendara meski tanpa dukungan dari sistem infotainment mobil.

Tampilan antarmuka Samsung Auto DeX

Desain Antarmuka yang Minimalis dan Fungsional

Dari bocoran screenshot yang beredar, Auto DeX menampilkan antarmuka yang bersih dan mudah digunakan. Desainnya terpusat pada navigasi dengan elemen pendukung yang tersusun rapi:

  • Aplikasi navigasi menempati bagian tengah layar
  • Shortcut playlist di pojok kanan atas
  • Kontrol musik tepat di bawahnya
  • Sidebar vertikal di kiri menampilkan waktu, aplikasi, dan menu utama

Antarmuka ini juga mempertahankan navigation bar khas Samsung dengan tiga tombol di bagian bawah, mengkonfirmasi bahwa sistem ini dirancang untuk berfungsi ganda di layar mobil dan ponsel.

Strategi Global Samsung di Dunia Otomotif Digital

Ini bukan pertama kalinya Samsung mencoba peruntungan di dunia teknologi otomotif. Sebelumnya, mereka telah meluncurkan Samsung Auto khusus untuk pasar China. Namun, Auto DeX jelas dirancang untuk audiens global yang lebih luas.

Meskipun tanggal peluncuran resmi belum diumumkan, spekulasi berkembang bahwa Auto DeX akan diperkenalkan bersamaan dengan pembaruan One UI 8 dan seri smartphone lipat terbaru Samsung. Jika rumor ini benar, kita mungkin akan melihat debut Auto DeX dalam waktu dekat.

Pertanyaan besar yang masih menggantung adalah sejauh mana dukungan Auto DeX untuk aplikasi pihak ketiga. Dengan dominasi Android Auto dan Apple CarPlay yang sudah mapan, dukungan aplikasi yang luas akan menjadi faktor penentu kesuksesan Auto DeX.

Bagi penggemar produk Samsung seperti Galaxy S21 FE atau Galaxy Z Flip3, kehadiran Auto DeX bisa menjadi alasan tambahan untuk tetap seting dengan ekosistem Samsung. Apalagi jika platform ini bisa terintegrasi dengan baik dengan perangkat lain seperti Samsung Premiere 5 untuk pengalaman multimedia yang lebih menyeluruh.

Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, pertanyaan terbesar adalah: apakah Auto DeX mampu menggeser dominasi Android Auto dan Apple CarPlay? Jawabannya mungkin belum bisa dipastikan sekarang. Namun satu hal yang jelas – persaingan di dunia teknologi otomotif digital semakin panas, dan konsumenlah yang akan menuai manfaatnya.

OnePlus Pad Lite: Tablet Murah dengan Performa Elite dan Baterai Monster

Pernahkah Anda mencari tablet dengan harga terjangkau namun tidak mengorbankan performa? OnePlus, brand yang dikenal dengan produk-produk premiumnya, kini menghadirkan solusi menarik: OnePlus Pad Lite. Tablet ini bukan sekadar perangkat biasa—ia menawarkan spesifikasi mengesankan dengan harga yang ramah di kantong.

Di tengah maraknya tablet murah dengan performa pas-pasan, OnePlus Pad Lite hadir sebagai penantang serius. Dengan chipset MediaTek Helio G100 berbasis 6nm, tablet ini mampu menyaingi beberapa varian mid-range di pasaran. Bagaimana OnePlus berhasil menciptakan keseimbangan sempurna antara harga dan performa? Mari kita telusuri lebih dalam.

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami konteks persaingan tablet saat ini. Pasar dipenuhi oleh produk dengan klaim “murah” namun seringkali mengorbankan aspek penting seperti kualitas layar atau daya tahan baterai. OnePlus Pad Lite hadir untuk mengubah narasi tersebut.

Desain Elegan dan Layar Memukau

OnePlus Pad Lite menyuguhkan desain premium dengan finishing sandblasted yang memberikan kesan mewah. Tersedia dalam warna Aero Blue, tablet ini cocok untuk segala usia—mulai dari pelajar hingga profesional.

OnePlus Pad Lite dengan layar 11 inci dan desain elegan

Layar 11 inci dengan rasio 16:10 menjadi salah satu fitur unggulan. Dengan brightness 500-nit dan dukungan 1 miliar warna, pengalaman menonton atau membaca menjadi lebih hidup. Fitur Eye Comfort Mode juga hadir untuk mengurangi kelelahan mata selama penggunaan berkepanjangan.

Performa Tangguh untuk Segala Kebutuhan

Ditenagai MediaTek Helio G100, tablet ini mampu menangani berbagai tugas harian dengan lancar. Chipset 6nm ini menawarkan efisiensi daya yang baik, didukung pilihan RAM 6GB atau 8GB. Untuk penyimpanan, tersedia opsi 128GB yang cukup untuk menyimpan berbagai dokumen dan aplikasi.

Pengalaman Audio dan Baterai Tahan Lama

Empat speaker dengan sertifikasi Hi-Res Audio dan teknologi Omnibearing Sound Field menjamin pengalaman mendengarkan yang imersif. Baik untuk menonton film atau mendengarkan musik, kualitas suara tetap terjaga.

OnePlus Pad Lite dengan empat speaker dan baterai besar

Baterai 9340mAh menjadi salah satu keunggulan utama. Dengan kapasitas sebesar ini, tablet bisa bertahan hingga 80 jam pemutaran musik atau 11 jam menonton video. Dukungan 33W SUPERVOOC fast charging memastikan pengisian daya yang cepat saat dibutuhkan.

Fitur Cerdas untuk Pengguna Keluarga

OnePlus Pad Lite menjalankan OxygenOS 15.0.1 dengan berbagai fitur pintar seperti Screen Mirroring dan Clipboard Sharing. Untuk keluarga, tersedia OnePlus Kids Mode dan Google Kids Space yang membuat tablet ini aman digunakan anak-anak.

OnePlus Pad Lite dengan fitur keluarga dan kamera 5MP

Meski kamera 5MP di depan dan belakang tidak ditujukan untuk fotografi profesional, mereka cukup memadai untuk video call dan dokumentasi sederhana. Tablet ini memang dirancang untuk produktivitas dan hiburan, bukan sebagai pengganti smartphone.

Dengan harga mulai €199 untuk varian Wi-Fi (6GB+128GB) dan €229 untuk LTE (8GB+128GB), OnePlus Pad Lite menawarkan nilai luar biasa. Pembeli juga berkesempatan mendapatkan bonus charger 80W atau folio case, tergantung promosi yang berlaku.

Di tengah persaingan ketat di segmen tablet murah, OnePlus Pad Lite berhasil membedakan diri dengan kombinasi desain premium, performa tangguh, dan fitur cerdas. Bagi Anda yang mencari tablet berkualitas tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam, inilah salah satu pilihan terbaik saat ini.

Pemerintah Fokuskan Pengembangan AI untuk Program Prioritas

0

Telset.id – Pemerintah Indonesia memprioritaskan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terkait dengan program prioritas presiden. Hal ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin (1/7/2025).

Menurut Meutya, pengembangan AI diarahkan untuk mendukung program pemerintah, terutama di sektor ketahanan pangan. “Ada beberapa proyek pendampingan yang sedang kami lakukan di Sragen, Klaten, dan Sukabumi, terkait perikanan dan smart farming,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan AI di bidang lain.

Selain itu, Kementerian Kominfo sedang memproses izin untuk merilis Peta Jalan (Roadmap) AI sebagai panduan pengembangan ekosistem AI di Indonesia. Roadmap ini melibatkan 39 kementerian/lembaga serta pihak terkait, termasuk akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil.

Kolaborasi Kunci Pengembangan AI

Meutya menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha dalam pengembangan AI yang merata dan bertanggung jawab. “Kolaborasi aktif adalah kunci utama agar potensi AI dapat dirasakan seluruh rakyat,” ucapnya dalam Asia Economic Summit di Jakarta, Kamis (26/6).

Pemerintah juga sedang menyusun white paper sebagai dokumen rujukan untuk membentuk ekosistem AI yang etis dan efektif. “Tata kelola AI harus menjadi dasar setiap langkah strategis, demi membangun kepercayaan dan menciptakan peluang,” tambah Meutya.

Sebelumnya, pemerintah telah membuka peluang kerja sama pengembangan AI dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Langkah ini sejalan dengan upaya memperkuat ekosistem teknologi di Indonesia.

Dengan adanya roadmap dan white paper, diharapkan pengembangan AI di Indonesia dapat berjalan secara terarah, inklusif, dan berkelanjutan.