Beranda blog Halaman 56

Nubia Neo 3 5G vs Neo 3 GT 5G: Mana yang Lebih Layak untuk Gamer?

Telset.id – Jika Anda mencari smartphone gaming dengan harga terjangkau namun punya fitur premium, Nubia Neo 3 series mungkin jawabannya. Tapi antara Neo 3 5G dan Neo 3 GT 5G, mana yang lebih layak untuk gamer sejati? Mari kita bedah perbedaannya.

Nubia baru saja meluncurkan dua varian smartphone gaming terbarunya di Indonesia. Keduanya mengusung moto “Born to Win” dan telah meraih penghargaan MURI sebagai smartphone entry level pertama yang memiliki AI Virtual Assistant dan AI Game Space. Tapi di balik kesamaan tersebut, ada beberapa perbedaan krusial yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membeli.

Performa dan Chipset: GT Lebih Unggul

Perbedaan paling mendasar terletak pada chipset yang digunakan. Nubia Neo 3 5G menggunakan chipset 6nm Octa-core 5G SoC dengan kecepatan hingga 2.7GHz. Sementara Neo 3 GT 5G sudah dilengkapi dengan chipset T9100 yang lebih powerful khusus untuk gaming.

Perbedaan chipset ini berdampak pada performa gaming, terutama untuk game berat seperti Genshin Impact atau Call of Duty Mobile. Jika Anda mencari pengalaman gaming yang lebih mulus tanpa lag, GT 5G jelas pilihan yang lebih baik.

Sistem Pendingin dan Baterai

Kedua varian sama-sama menggunakan VC Cooling System, tetapi Neo 3 GT 5G memiliki area pendinginan lebih besar (4083mm²) dibandingkan Neo 3 5G. Ini berarti GT 5G bisa menjaga suhu lebih stabil saat gaming marathon.

Untuk baterai, keduanya sama-sama memiliki kapasitas 6000mAh. Namun, Neo 3 GT 5G mendukung pengisian daya 80W dengan bypass charging, sementara Neo 3 5G hanya 33W. Artinya, GT 5G bisa diisi ulang lebih cepat saat digunakan untuk gaming.

Layar dan Desain

Keduanya memiliki layar 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz, tetapi Neo 3 GT 5G menggunakan panel OLED dengan kecerahan puncak 1300 nits. Ini memberikan pengalaman visual yang lebih imersif dibandingkan Neo 3 5G yang menggunakan layar biasa.

Dari segi desain, Neo 3 5G hadir dengan tema Futuristic Mecha, sementara GT 5G mengusung Cyber Mecha yang lebih agresif. GT 5G juga dilengkapi dengan under-display fingerprint scanner yang lebih modern dibandingkan sensor sidik jari biasa di Neo 3 5G.

Harga dan Ketersediaan

Nubia Neo 3 5G dengan storage 8+256GB dijual seharga Rp2.499.000, tetapi tersedia dengan harga spesial Rp2.349.000 di TikTok Shop by Tokopedia mulai 23 Mei 2025. Sementara Neo 3 GT 5G dengan kapasitas yang sama dibanderol Rp2.999.000 dan tersedia di berbagai platform e-commerce.

Jadi, mana yang lebih layak dibeli? Jika budget terbatas dan kebutuhan gaming tidak terlalu berat, Neo 3 5G sudah cukup memadai. Namun jika Anda ingin pengalaman gaming premium dengan performa maksimal, Neo 3 GT 5G jelas pilihan yang lebih baik meski dengan harga lebih tinggi.

nubia Neo 3 Series Mendarat di Indonesia, HP Gaming AI Mulai Rp2 Jutaan

Telset.id – Jika Anda mengira smartphone gaming murah hanya menawarkan spesifikasi pas-pasan, nubia Neo 3 series siap mengubah persepsi itu. Dengan fitur AI canggih dan harga mulai Rp2 juta, seri ini membawa pengalaman esport ke segmen entry-level.

Resmi diluncurkan pada 21 Mei 2025, nubia Neo 3 series terdiri dari dua varian: Neo 3 5G dan Neo 3 GT 5G. Keduanya memecahkan rekor MURI sebagai smartphone entry level pertama yang mengintegrasikan AI Virtual Assistant dan AI Game Space. “Ini bukan sekadar upgrade hardware, tapi revolusi cara berinteraksi dengan perangkat gaming,” tegas Jackie Chen, Country Manager nubia Indonesia.

6 Senjata Rahasia untuk Dominasi Gaming

nubia membekali seri ini dengan fitur-fitur unik yang biasanya hanya ada di perangkat flagship:

  • Dual Gaming Shoulder Triggers: Kontrol ala konsol dengan kustomisasi lanjutan, sebelumnya eksklusif untuk seri REDMAGIC.
  • Baterai 6000mAh + 80W Bypass Charging: Teknologi pengisian langsung ke sistem (bukan baterai) mencegah overheating selama gaming marathon.
  • AI Game Space 3.0: Dilengkapi Card Draw Assistant, Hunter Mode, dan AI Behavioral Learning yang beradaptasi dengan gaya bermain pengguna.
  • Virtual Companion “Demi”: Asisten AI dengan tiga fungsi: memberikan tips real-time (Demi Live), mengatur jadwal gaming (Demi Alarm), hingga memantau kondisi pemain (Demi Care).
  • Chipset 5G 6nm: Prosesor octa-core 2.7GHz pada Neo 3 GT 5G diklaim mampu menyaingi performa Infinix GT 30 Pro.
  • VC Cooling System 4083mm²: Sistem pendingin berlapis ini menjaga suhu stabil bahkan saat gaming 5 jam nonstop.

Desain Mecha yang Ergonomis

nubia memilih tema futuristik untuk kedua model: Neo 3 5G mengusung desain “Futuristic Mecha”, sementara Neo 3 GT 5G lebih agresif dengan sentuhan “Cyber Mecha”. Modul kamera oktagonal dan RGB lighting “Hero Eye” menjadi ciri khas yang langsung mencolok.

Yang menarik, seri ini sudah bersertifikasi IP54 — ketahanan yang jarang ditemui di segmen harganya. “Ini bukti komitmen kami menghadirkan perangkat gaming yang bisa dibawa ke mana saja,” ujar Bernardus Agung, Marketing Manager nubia Indonesia.

Harga dan Ketersediaan

nubia Neo 3 5G (8+256GB) dijual seharga Rp2.499.000, tapi bisa didapatkan dengan harga spesial Rp2.349.000 di TikTok Shop by Tokopedia mulai 23 Mei 2025. Sementara Neo 3 GT 5G (8+256GB) dipatok Rp2.999.000 di semua platform e-commerce.

Pembeli juga berkesempatan mendapatkan gift box eksklusif berisi aksesori gaming senilai Rp600.000-Rp750.000. Bagi yang ingin mencoba langsung, nubia akan menggelar roadshow di Surabaya (24 Mei), Bandung (14 Juni), dan Jakarta (21 Juni).

Dengan spesifikasi ini, nubia Neo 3 series berpotensi menggeser dominasi Lenovo Legion 2 Pro di segmen smartphone gaming budget. Pertanyaannya sekarang: siapkah kompetitor merespon terobosan AI di kelas entry-level ini?

Panduan Lengkap Input dan Lapor PPN 2025 di Coretax

Telset.id – Masih bingung dengan prosedur input dan pelaporan PPN 2025 di Coretax? Anda tidak sendirian. Sistem pajak digital ini memang menawarkan kemudahan, tapi tanpa pemahaman yang tepat, risiko kesalahan bisa mengintai. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah, dari jenis akun hingga batas waktu pelaporan.

Coretax telah menjadi tulang punggung administrasi perpajakan di Indonesia. Namun, banyak wajib pajak yang terjebak dalam kesalahan teknis karena kurangnya pemahaman tentang fitur-fitur krusial. Padahal, kesalahan sekecil apa pun bisa berujung pada sanksi administrasi. Mari kita kupas tuntas panduan praktisnya.

Memahami Dasar-Dasar Coretax

Sebelum masuk ke teknis input dan pelaporan, ada beberapa hal fundamental yang perlu Anda kuasai:

  • Jenis Akun: Coretax membedakan akses berdasarkan peran pengguna. Pastikan Anda login dengan akun yang tepat sesuai kebutuhan.
  • Format Impor: Untuk efisiensi, Coretax menyediakan fitur impor massal. File harus mengikuti struktur kolom yang telah ditentukan.
  • Faktur Digunggung: Khusus untuk penjualan ke konsumen akhir, sistem ini menyederhanakan pelaporan tanpa perlu mencantumkan identitas pembeli.

Tampilan antarmuka Coretax untuk input faktur pajak

Proses Input Faktur Keluaran 2025

Input faktur keluaran bisa dilakukan melalui dua metode:

  1. Input Manual: Cocok untuk transaksi dalam jumlah terbatas. Pastikan semua field terisi dengan data valid.
  2. Input Impor: Solusi efisien untuk volume besar. Unduh template resmi dari Coretax untuk memastikan kompatibilitas.

Contoh format file impor faktur pajak di Coretax

Pengkreditan Faktur Masukan

Faktur masukan merupakan komponen krusial dalam perhitungan PPN. Coretax menyediakan fitur verifikasi otomatis yang akan menandai dokumen yang tidak memenuhi persyaratan. Pastikan:

  • Nomor faktur valid dan terdaftar di sistem Direktorat Jenderal Pajak
  • Masa pajak tidak melebihi batas waktu pengkreditan
  • Data penjual lengkap dan sesuai dengan dokumen pendukung

Proses verifikasi faktur masukan di Coretax

Pelaporan SPT Masa PPN memiliki deadline yang ketat. Coretax akan mengingatkan Anda melalui notifikasi sistem, tapi jangan sampai tergantung sepenuhnya pada fitur ini. Catat baik-baik:

  • Batas input: Hingga akhir bulan berikutnya
  • Batas pelaporan: Tanggal 20 bulan berikutnya

Dokumen pendukung yang perlu disiapkan meliputi laporan keuangan, daftar faktur pajak, dan bukti pembayaran. Simpan semua dokumen ini dalam format digital untuk memudahkan pelacakan.

Dokumen yang diperlukan untuk pelaporan PPN di Coretax

Dengan mengikuti panduan ini, proses administrasi pajak Anda akan lebih lancar dan minim kesalahan. Ingat, ketelitian adalah kunci dalam menghindari masalah di kemudian hari.

Ilmuwan Kembangkan Penerima Ultrasonik Fleksibel untuk Isi Daya Nirkabel di Air

Telset.id – Para ilmuwan dari Korea Institute of Science and Technology (KIST) dan Korea University berhasil mengembangkan penerima ultrasonik fleksibel yang dapat mengisi daya perangkat secara nirkabel melalui air atau jaringan tubuh manusia. Terobosan ini membuka peluang baru untuk perangkat medis implan dan sensor bawah laut yang membutuhkan pasokan daya stabil.

Dr. Sunghoon Hur dari KIST menjelaskan, teknologi ini menggunakan material piezoelektrik efisiensi tinggi dalam struktur fleksibel yang bisa menyesuaikan bentuk tubuh manusia. “Melalui penelitian ini, kami telah membuktikan bahwa teknologi transmisi daya nirkabel menggunakan ultrasonik dapat diterapkan secara praktis,” ujarnya.

Mengatasi Keterbatasan Teknologi Nirkabel Konvensional

Metode pengisian nirkabel konvensional seperti induksi elektromagnetik dan sistem frekuensi radio memiliki keterbatasan ketika digunakan dalam jaringan biologis atau lingkungan air. Jangkauannya pendek, efisiensinya rendah, dan rentan terhadap interferensi elektromagnetik.

Ultrasonik menjadi solusi alternatif karena gelombangnya kurang diserap oleh jaringan biologis dan air. Dalam pengujian, perangkat ini mampu memberikan daya 20 miliwatt pada jarak 3 cm di bawah air dan tujuh miliwatt melalui jaringan setebal 3 cm – cukup untuk menjalankan perangkat implan seperti pacemaker dan neurostimulator.

Aplikasi di Dunia Medis dan Kelautan

Teknologi ini tidak hanya berguna untuk perangkat medis implan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk aplikasi kelautan. Kemampuannya berfungsi di bawah air membuatnya cocok untuk sensor laut jangka panjang dan drone bawah laut otonom, di mana pengisian daya berkabel tidak praktis dan penggantian baterai sulit dilakukan.

Tim peneliti bahkan telah mendemonstrasikan teknologi ini dengan menyalakan LED berlogo KIST melalui transmisi ultrasonik nirkabel. Mereka berencana melakukan penelitian lebih lanjut untuk miniaturisasi dan komersialisasi teknologi ini.

Penelitian yang didukung oleh Kementerian Sains dan ICT Korea ini telah dipublikasikan dalam jurnal Advanced Materials. Terobosan ini diharapkan dapat membuka era baru pasokan daya aman dan tanpa kontak untuk perangkat yang beroperasi di lingkungan sulit dijangkau kabel – dari bawah kulit hingga dasar laut.

Perkembangan teknologi pengisian daya nirkabel terus menunjukkan kemajuan signifikan. Sebelumnya, Google Pixel 3 juga dikabarkan akan memiliki fitur pengisian daya nirkabel. Sementara bagi pengguna perangkat mobile, terdapat berbagai cara cepat mengisi daya perangkat yang bisa diaplikasikan sehari-hari.

Trik Mudah Kembalikan Tab Browser yang Tertutup

0

Telset.id, Jakarta – Apakah Anda pernah secara tidak sengaja menutup sebuah tab saat membuka internet? Jika iya, maka pastinya Anda setuju jika hal tersebut merupakan hal yang sangat menjengkelkan.

Biasanya, untuk mengembalikan tab yang tertutup, kita harus membuka tab baru kemudian menekan tombol pintasan keyboard berupa Ctrl+Shift+H. Atau secara manual dengan membukanya melalui menu peramban (browser). Lambat bukan?

[Baca juga: Wow, Nomor Telepon ini Dijual Seharga Rp 26 Miliar]

Nah, tim Telset.id punya trik yang lebih mudah. Untuk pengguna Windows, Anda hanya tinggal menekan tombol pintasan keyboard Ctrl+Shift+T untuk membuka tab yang tertutup tadi. Bagi pengguna MacBook atau lainnya, Anda bisa menekan pintasan Apple+Shift+T.

shortcut (telset.id | nur chandra)
shortcut (telset.id | nur chandra)

Beberapa peramban, seperti Chrome dan Safari dapat membuka tab yang tertutup sebanyak apapun menggunakan pintasan keyboard tersebut. Sedangkan peramban lain seperti Firefox atau Microsoft Edge hanya mampu mengembalikan satu tab yang tertutup saja.

Bagaimana menurut Anda? Mudah bukan?

F1 25: Inovasi dan Tantangan Baru dari Codemasters dan EA

Telset.id – Jika Anda penggemar balap Formula 1, pasti sudah tak sabar menantikan rilis terbaru dari seri game F1. F1 25 hadir dengan sejumlah pembaruan menarik, termasuk kolaborasi tak terduga dengan film Hollywood yang akan datang. Tapi, apakah game ini benar-benar membawa angin segar atau sekadar polesan grafis belaka?

F1 25 dikembangkan oleh Codemasters dan dipublikasikan oleh Electronic Arts (EA). Bagi yang sudah lama mengikuti seri ini, pasti penasaran dengan inovasi apa yang ditawarkan di versi terbaru ini. Apalagi, F1 sebagai olahraga motor tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Lalu, apa yang membuat F1 25 berbeda?

Kolaborasi dengan Film Hollywood

Salah satu kejutan terbesar adalah kehadiran Brad Pitt dalam game ini. Ya, Anda tidak salah baca. Codemasters dan EA berkolaborasi dengan film F1 yang akan datang, memungkinkan pemain untuk mengendalikan karakter Sonny Hayes, diperankan oleh Pitt, dalam mode karier My Team.

F1 25 My Team Mode dengan karakter Brad Pitt

Mode My Team sendiri mengalami peningkatan signifikan. Anda tidak hanya membangun tim dari nol, tetapi juga berinteraksi dengan kru dan pengemudi, mengelola keuangan, serta meningkatkan fasilitas markas. Semakin baik performa di lintasan, semakin besar pula dukungan dari fans dan sponsor.

Realisme yang Meningkat

Codemasters mengklaim F1 25 sebagai game paling realistis yang pernah mereka buat. Beberapa sirkuit dipindai menggunakan teknologi LIDAR, memastikan setiap detail lintasan akurat hingga ke sentimeter. Meski tidak semua trek menggunakan teknologi ini, beberapa seperti Silverstone menawarkan fitur baru seperti balapan secara terbalik.

Grafis realistis F1 25 dengan detail sirkuit Suzuka

Atmosfer balapan juga ditingkatkan dengan elemen-elemen seperti bunga sakura di Suzuka yang ditempatkan persis seperti di dunia nyata. Ini menambah kedalaman visual dan membuat pengalaman bermain semakin imersif.

Kritik dan Kekurangan

Sayangnya, F1 25 tidak luput dari kritik. Beberapa pemain mengeluhkan adegan pra-balapan yang tidak bisa dilewati, dengan komentator yang terlalu bertele-tele membahas detail teknis. Selain itu, kehadiran mikrotransaksi untuk boost XP menuai kontroversi, terutama karena game ini sudah dibanderol dengan harga penuh.

Meski begitu, F1 25 tetap layak dicoba bagi penggemar balap. Dengan empat mode permainan yang beragam dan peningkatan signifikan dalam hal realisme serta manajemen tim, game ini berhasil mempertahankan posisinya sebagai simulator F1 terbaik di pasaran.

Link Pengumuman Hasil SNBT dan Cara Download Sertifikat UTBK 2025

0

Telset.id – Hasil Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 resmi diumumkan pada Rabu (28/5/2025). Sebanyak 253.421 peserta dinyatakan lolos seleksi, sementara sekitar 600.000 lainnya tidak berhasil.

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Eduart Wolok, menyampaikan pengumuman ini dalam Konferensi Pers yang ditayangkan di kanal YouTube SNPMB ID. “Hasil ini mencerminkan kompetisi ketat di antara peserta,” ujarnya.

Link Pengumuman dan Mirror

Peserta dapat mengecek hasil UTBK SNBT 2025 melalui portal resmi SNPMB mulai pukul 15.00 WIB. Untuk mengantisipasi lonjakan trafik, panitia menyediakan 43 link mirror dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN), termasuk:

Cara Cek Hasil dan Unduh Sertifikat

Berikut langkah-langkah mengecek hasil:

  1. Kunjungi portal SNPMB atau link mirror PTN.
  2. Masukkan Nomor Peserta dan Tanggal Lahir.
  3. Klik “Lihat Hasil Seleksi”.

Sertifikat UTBK dapat diunduh mulai 3 Juni hingga 31 Juli 2025 melalui portal SNPMB.

Samsung Galaxy Z Flip 7 Bakal Pakai Dua Chipset, Ini Strategi Barunya

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Samsung kadang menggunakan chipset berbeda untuk varian ponsel yang sama di pasar berbeda? Rupanya, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini sedang bersiap untuk uji coba besar dengan Galaxy Z Flip 7. Bocoran terbaru mengindikasikan, Samsung akan mengadopsi strategi dua chipset untuk seri flip-nya yang akan datang.

Sejak era Galaxy S22, Samsung memang dikenal kerap membedakan chipset antara versi global dan domestik. Namun, langkah mereka kali ini terasa lebih berani. Galaxy Z Flip 7 akan menjadi ajang pembuktian bagi Exynos 2500, chipset buatan sendiri yang dibangun dengan proses 3nm. Tapi mengapa hanya tersedia di Korea? Ternyata, ini bukan sekadar kebanggaan nasional.

Produksi chipset anyar ini masih menghadapi tantangan serius. Laporan terbaru menyebut yield rate Exynos 2500 masih di bawah 50%, membuat Samsung harus membatasi distribusinya. Sementara itu, pasar global akan mendapatkan Snapdragon 8 Elite for Galaxy dari Qualcomm. Dua pendekatan berbeda ini menunjukkan strategi jangka panjang Samsung dalam meraih kemandirian chipset.

Exynos 2500: Chipset Andalan Samsung untuk Pasar Domestik

Exynos 2500 bukan sekadar upgrade biasa. Chipset ini dibangun dengan arsitektur 10-core CPU yang terdiri dari:

  • 1 core Cortex-X925 berkecepatan 3.3GHz
  • 2 core Cortex-A725 pada 2.75GHz
  • 5 core Cortex-A725 dengan clock speed 2.36GHz
  • 2 core Cortex-A520 berjalan di 1.8GHz

Ditambah dengan cache L3 16MB, Samsung menjanjikan rasio performa-ke-daya yang setara dengan chipset Qualcomm. Namun, seperti dilaporkan dalam artikel terkait, benchmark terbaru menunjukkan Exynos 2500 masih tertinggal dari pesaing utamanya.

Snapdragon 8 Elite: Pilihan Aman untuk Pasar Global

Untuk konsumen di luar Korea, Samsung memilih jalan aman dengan Snapdragon 8 Elite. Keputusan ini tidak mengherankan mengingat tantangan produksi Exynos 2500 dan kebutuhan akan konsistensi performa. Qualcomm telah membuktikan kehandalan chipset mereka di berbagai flagship Android, dan Snapdragon 8 Elite diprediksi akan menjadi salah satu prosesor mobile terkuat tahun 2024.

Menariknya, seperti diungkap dalam bocoran sebelumnya, Samsung awalnya berencana menggunakan Exynos 2500 lebih luas. Namun kendala produksi memaksa mereka untuk mengevaluasi strategi. Korea Selatan menjadi ‘lab uji coba’ sebelum kemungkinan ekspansi ke pasar lain.

Mengapa Strategi Ini Penting untuk Masa Depan Samsung?

Langkah Samsung ini bukan sekadar soal chipset. Ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada Qualcomm dan mengikuti jejak Apple dalam mengontrol seluruh rantai pasok. Dengan chipset sendiri, Samsung bisa:

  • Mengoptimalkan integrasi hardware-software
  • Mengurangi biaya produksi jangka panjang
  • Mengembangkan fitur khusus yang eksklusif untuk perangkat mereka

Namun seperti terlihat dalam kasus Galaxy Z Flip FE, jalan menuju kemandirian chipset tidak selalu mulus. Produksi chipset canggih membutuhkan presisi tinggi dan investasi besar.

Galaxy Z Flip 7 akan menjadi titik penting dalam strategi chipset Samsung. Jika Exynos 2500 berhasil membuktikan diri di pasar domestik, kita mungkin akan melihat ekspansi ke seri Galaxy S25. Namun jika gagal, Samsung harus kembali mengevaluasi seluruh rencana chipset mereka. Satu hal yang pasti – pertarungan chipset mobile tahun 2024 akan semakin panas.

Meta Bagi Divisi AI Jadi Dua Tim untuk Percepat Pengembangan Produk

0

Telset.id – Meta mengumumkan restrukturisasi divisi kecerdasan buatan (AI) dengan membaginya menjadi dua tim baru. Langkah ini diambil untuk mempercepat pengembangan produk berbasis AI, baik untuk konsumen langsung maupun riset jangka panjang.

Dilansir dari Tech Crunch, dua tim baru tersebut adalah AI Products Team dan AGI Foundations Unit. Tim pertama akan fokus pada pengembangan fitur AI yang langsung digunakan pengguna, seperti integrasi AI di Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Sementara itu, AGI Foundations Unit bertanggung jawab atas riset mendasar seperti peningkatan model bahasa besar Llama milik Meta.

Restrukturisasi ini tidak disertai pemutusan hubungan kerja. Meta tampaknya ingin tetap kompetitif di tengah persaingan ketat dengan perusahaan seperti OpenAI, Google, dan Anthropic yang terus meluncurkan inovasi AI terbaru.

Sebagai bagian dari strategi pengembangan AI, Meta juga telah meluncurkan program Llama for Startups untuk mendorong adopsi teknologi generatif AI di kalangan perusahaan rintisan. Langkah ini menunjukkan komitmen Meta dalam membangun ekosistem AI yang lebih luas.

Acara LlamaCon yang digelar Meta pada April lalu menjadi bukti ambisi perusahaan untuk bersaing langsung dengan pemain utama di industri AI global. Meta terus berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi AI, termasuk rencana pelatihan model AI dengan data pengguna di Eropa.

Dengan restrukturisasi ini, Meta berharap dapat lebih fokus dalam mengembangkan produk AI yang langsung bermanfaat bagi pengguna sekaligus melanjutkan riset mendasar untuk menciptakan kecerdasan buatan umum (AGI) yang lebih canggih.

Startup AS Luncurkan Mesin Kulkas yang Hasilkan Bensin dari Udara

Telset.id – Sebuah startup berbasis di New York, Aircela, baru saja memperkenalkan mesin berukuran kulkas yang mampu memproduksi bensin langsung dari udara. Demonstrasi pertama dilakukan di atap gedung di Manhattan, menunjukkan mesin yang mengubah udara menjadi bahan bakar siap pakai untuk mesin konvensional tanpa modifikasi.

Menurut rilis resmi perusahaan, teknologi ini menggabungkan penangkapan udara langsung (direct air capture) dengan sintesis bahan bakar di lokasi. Mesin ini beroperasi menggunakan listrik terbarukan dan menghasilkan bensin bebas sulfur, etanol, atau logam berat. “Kami tidak membangun prototipe. Kami membangun mesin yang bekerja,” tegas CEO Aircela Eric Dahlgren.

Mesin Aircela yang menghasilkan bensin dari udara

Karl Dums, mantan eksekutif Porsche yang awalnya skeptis, mengakui keefektifan teknologi ini. “Saya yakin ini menandai awal perjalanan panjang yang dampaknya masih sangat diremehkan saat ini,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Berbeda dengan pabrik bahan bakar sintetis tradisional yang besar dan terpusat, solusi Aircela dirancang untuk produksi terdistribusi. Mesin ini menangkap karbon dioksida langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi bensin bersih di tempat. Teknologi ini berakar pada karya fisikawan Klaus Lackner, pelopor penangkapan udara langsung.

Aircela telah mendapat dukungan dari investor besar termasuk pendiri Ripple Chris Larsen dan investor aktivis Jeff Ubben. Dukungan strategis juga datang dari Maersk Growth, lengan ventura raksasa pelayaran A.P. Moller-Maersk. “Kami berinvestasi di Aircela karena pendekatan inovatif mereka untuk produksi bahan bakar emisi rendah berbasis penangkapan udara langsung,” jelas Morten Bo Christiansen, Wakil Presiden Senior dan Kepala Transisi Energi di Maersk.

Didirikan pada 2019 oleh Mia dan Eric Dahlgren, perusahaan ini telah berkembang pesat dari pengembangan ke demonstrasi dunia nyata dalam beberapa tahun. Rencananya, mesin ini akan mulai digunakan secara komersial pada musim gugur 2025, terutama untuk pengguna off-grid, komersial, dan industri yang mencari bahan bakar bebas fosil tanpa perubahan sistemik.

Inovasi ini muncul di tengah tantangan global dalam transisi energi. Seperti dilaporkan Telset.id sebelumnya dalam artikel tentang Kehabisan “Bensin”, NASA Pensiunkan Teleskop Antariksa Kepler, ketergantungan pada bahan bakar fosil masih menjadi isu kritis di berbagai sektor.

Dengan bensin masih menjadi tulang punggung infrastruktur transportasi global, mesin Aircela menawarkan alternatif bersih yang bisa langsung digunakan tanpa modifikasi. Teknologi ini juga sejalan dengan perkembangan terbaru di industri otomotif listrik, seperti yang terlihat pada inovasi robotika lunak yang menginspirasi pendekatan baru dalam teknologi energi.

RI dan AS Bahas Kolaborasi Teknologi untuk Transformasi Digital

0

Telset.id – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat membahas peluang kolaborasi teknologi untuk mendukung transformasi digital dan peningkatan konektivitas. Pertemuan ini dilakukan antara Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Angga Raka Prabowo dengan Duta Besar AS Steve Lang di Jakarta, Selasa (27/5).

Dalam pertemuan tersebut, Angga menegaskan komitmen Indonesia membangun ekosistem digital yang tangguh, inklusif, dan berdaulat. “Kerja sama internasional yang strategis, termasuk dengan Amerika Serikat, menjadi sangat penting,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Kominfo.

Pembahasan fokus pada penguatan konektivitas internasional melalui Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan satelit. “SKKL akan menjadi penghubung langsung dengan pusat data untuk menjamin efisiensi rute konten digital,” jelas Angga.

Investasi dan Regulasi Pusat Data

Pemerintah Indonesia membuka ruang investasi untuk pembangunan pusat data. “Kami mendorong agar pusat data diakui sebagai industri strategis,” kata Angga. Langkah ini bertujuan agar pusat data bisa mendapatkan insentif fiskal dan terhubung langsung dengan SKKL.

Kolaborasi ini sejalan dengan upaya Indonesia memperkuat ketahanan siber nasional. “Keamanan siber, terutama di sektor telekomunikasi dan broadband, adalah isu lintas negara,” tambah Angga. Ia menyambut baik inisiatif AS untuk memperdalam kerja sama di bidang ini.

Pertemuan ini juga dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Ismail serta penasihat ekonomi AS Jonathan Habjan dan Lyle Goode dari Departemen Luar Negeri AS. Kolaborasi teknologi antara kedua negara diharapkan bisa mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Sebagai informasi, Indonesia terus memperluas kerja sama teknologi dengan berbagai negara. Sebelumnya, pemerintah juga menjajaki kolaborasi dengan Estonia dan Rusia di bidang digital dan konektivitas.

Tombol AI Jadi Tren Baru di Smartphone, Begini Fungsinya

0

Telset.id – Tombol fisik khusus AI mulai bermunculan di smartphone terbaru. Beberapa produsen seperti Nothing, Motorola, dan OnePlus telah mengadopsi fitur ini sebagai respons terhadap perkembangan kecerdasan buatan.

Nothing menjadi salah satu pelopor dengan memperkenalkan “Essential Key” di Phone 2 Pro. Tombol ini dapat mengenali aktivitas pengguna dan memberikan rekomendasi otomatis. Misalnya, saat melihat tiket konser, tombol bisa mengatur pengingat untuk membelinya nanti.

Photo: Florence Ion / Gizmodo

Motorola juga tak ketinggalan dengan menyematkan “AI Key” pada Razr Ultra. Fitur unggulannya adalah “next move” yang memprediksi aplikasi berikutnya yang akan dibuka, serta “look and talk” untuk operasi hands-free.

OnePlus mengambil langkah berani dengan mengganti Alert Slider legendaris mereka dengan “Plus Key” di seri 13S. Tombol ini terintegrasi dengan AI Plus Mind, sistem kecerdasan buatan yang mirip dengan milik Nothing.

Namun, antusiasme produsen tidak sepenuhnya sejalan dengan minat konsumen. Survei CNET menunjukkan 73% pengguna iPhone dan 87% pengguna Samsung menganggap fitur AI belum memberikan nilai tambah signifikan.

Kekhawatiran lain muncul dari potensi monetisasi. Android Authority menemukan kode dalam aplikasi Essential Space Nothing yang mengindikasikan biaya langganan hingga $120, meski perusahaan belum mengonfirmasi secara resmi.

Perkembangan ini terjadi bersamaan dengan peluncuran berbagai smartphone dengan fitur inovatif, seperti Huawei Enjoy 80 dengan baterai raksasa dan Oppo K12s dengan ketahanan baterai 5 tahun.

Dengan Apple dikabarkan akan mengintegrasikan Apple Intelligence ke Action Button, tren tombol AI diprediksi akan semakin massif. Namun, pertanyaan tentang utilitas dan biaya tambahan masih menjadi tantangan utama.