Beranda blog Halaman 47

Ilmuwan Gunakan CRISPR untuk Hasilkan Sutra Laba-Laba Fluoresen

Telset.id – Para ilmuwan berhasil memodifikasi DNA laba-laba rumah menggunakan teknik pengeditan gen CRISPR-Cas9, menghasilkan sutra yang memancarkan warna merah fluoresen. Penelitian yang didanai Angkatan Laut dan Udara AS ini berpotensi menciptakan “material super” baru berbasis sutra laba-laba.

Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Angewandte Chemie, tim peneliti dari Universitas Bayreuth, Jerman, menyuntikkan telur laba-laba betina yang belum dibuahi dengan larutan CRISPR-Cas9. Solusi ini menyisipkan gen protein fluoresen merah ke dalam urutan DNA laba-laba. Setelah kawin dengan laba-laba jantan, keturunannya menghasilkan sutra fluoresen merah, membuktikan keberhasilan eksperimen.

“Kami telah menunjukkan untuk pertama kalinya di dunia bahwa CRISPR-Cas9 dapat digunakan untuk menyisipkan urutan gen yang diinginkan ke dalam protein sutra laba-laba,” kata Profesor Thomas Scheibel, penulis senior studi tersebut. “Ini membuka jalan untuk memfungsionalisasi serat sutra dengan cara baru.”

Potensi Aplikasi Material Super

Selain membuat sutra bersinar merah, para peneliti juga mencoba menghapus gen sine oculis yang bertanggung jawab atas perkembangan mata laba-laba. Hasilnya, laba-laba yang dimodifikasi mengalami kehilangan mata sebagian atau total, mengonfirmasi peran penting gen tersebut.

CRISPR-Cas9 sebelumnya telah digunakan untuk terapi medis khusus dan meningkatkan ketahanan hewan ternak terhadap penyakit. Kini, teknologi ini bisa menjadi kunci untuk menciptakan serat sutra generasi baru dengan sifat unggul.

“Rekayasa sutra laba-laba secara in vivo akan membantu mengembangkan fungsionalitas serat baru untuk berbagai aplikasi,” tulis tim peneliti. Material ini berpotensi digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari baju anti peluru ringan hingga sepatu lari ultralight.

Scheibel menambahkan, “Kemampuan mengaplikasikan pengeditan gen CRISPR pada sutra laba-laba sangat menjanjikan untuk penelitian material. Misalnya, teknik ini bisa meningkatkan kekuatan tarik sutra laba-laba yang sudah sangat tinggi.”

Penelitian ini menandai terobosan penting dalam pemanfaatan bioteknologi untuk material canggih. Dengan CRISPR, para ilmuwan kini bisa memanfaatkan keunggulan unik sutra laba-laba yang selama ini sulit diproduksi secara massal.

Amazon Paksa Programmer Gunakan AI, Beban Kerja Malah Meningkat

0

Telset.id – Amazon dikabarkan memaksa para programmernya untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam pekerjaan sehari-hari. Alih-alih meringankan beban, kebijakan ini justru membuat tekanan kerja semakin tinggi.

Menurut laporan The New York Times, manajemen Amazon meyakini bahwa AI dapat meningkatkan produktivitas. Namun, para insinyur mengaku justru merasa terbebani dengan target yang semakin ketat. Salah satu insinyur mengungkapkan, timnya dipangkas hingga separuh, tetapi tetap dituntut menghasilkan kode dalam jumlah yang sama dengan bantuan AI.

CEO Amazon Andy Jassy dalam surat kepada pemegang saham menyebut AI akan “mengubah norma” di bidang pemrograman. Namun, praktiknya justru membuat pekerjaan semakin tidak menyenangkan. Para programmer kini harus menyelesaikan fitur baru dalam hitungan hari, padahal sebelumnya membutuhkan waktu berminggu-minggu.

Kualitas Kode Menurun

Penggunaan AI untuk menulis kode ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kode yang dihasilkan harus diperiksa ulang secara manual, menghabiskan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk berkolaborasi dengan rekan kerja. “Lebih menyenangkan menulis kode daripada membaca kode,” kata Simon Willison, seorang programmer yang dikutip The New York Times.

Lawrence Katz, ekonom tenaga kerja dari Harvard University, menyebut fenomena ini sebagai “percepatan kerja bagi pekerja pengetahuan.” Perusahaan merasa bisa memberikan lebih banyak tugas karena adanya dukungan teknologi.

Amazon Klaim Tetap Memantau Kondisi Tim

Amazon membantah bahwa timnya bekerja dalam tekanan berlebihan. Perusahaan mengklaim melakukan peninjauan rutin untuk memastikan staf cukup memadai. “Kami akan terus menyesuaikan cara mengintegrasikan AI generatif ke dalam proses kami,” kata juru bicara Amazon.

Meski demikian, laporan ini menambah daftar kritik terhadap penerapan AI di tempat kerja. Sebelumnya, perusahaan seperti Twitter juga dikritik karena AI-nya bermasalah. Sementara itu, CEO Microsoft Satya Nadella mengklaim 30% kode perusahaannya kini ditulis dengan bantuan AI.

Fenomena ini menunjukkan bahwa meski AI dianggap sebagai solusi, penerapannya yang tergesa-gesa justru bisa menimbulkan masalah baru. Seperti yang terjadi pada Bill Gates dan tokoh teknologi lainnya, inovasi harus diimbangi dengan pertimbangan matang terhadap dampaknya.

E-Tato Baru Bisa Deteksi Stres Otak dengan Akurat

Telset.id – Peneliti di Texas mengembangkan e-tato berbasis elektroda yang dapat mendeteksi tingkat stres otak secara real-time. Teknologi ini diharapkan membantu pekerja di bidang berisiko tinggi seperti pilot dan tenaga medis.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Device, tim dari University of Texas at Austin menciptakan e-tato nirkabel yang menggunakan algoritma machine learning untuk menganalisis aktivitas otak. Alat ini terdiri dari elektroda tipis transparan yang menempel di kulit dan baterai kecil di dahi.

“Selama ini kami memantau kesehatan fisik pekerja, tapi beban mental belum terukur. Ini bisa mengubah cara organisasi menjaga kesejahteraan tim,” ujar Luis Sentis, profesor teknik aerospace yang terlibat dalam penelitian, seperti dikutip Telset.id.

Cara Kerja E-Tato Pendeteksi Stres

Empat elektroda pada e-tato memantau aktivitas otak melalui teknologi EEG, sementara tiga elektroda tambahan melacak pergerakan mata (EOG). Dalam uji coba terhadap enam partisipan, alat ini berhasil mendeteksi perubahan gelombang otak saat mereka kesulitan menyelesaikan tes memori visual.

Keunggulan utama e-tato ini adalah desainnya yang personal. “Kami mengukur fitur wajah pengguna untuk memastikan sensor berada di posisi optimal,” jelas Nanshu Lu, peneliti utama dari UC Austin. Data yang terkumpul kemudian diproses oleh algoritma AI untuk memprediksi tingkat stres dengan akurasi lebih tinggi dibanding metode konvensional.

Potensi dan Tantangan

Dengan perkiraan harga di bawah $200, teknologi ini jauh lebih terjangkau daripada perangkat EEG standar yang bisa mencapai puluhan ribu dolar. Tim peneliti sedang mengembangkan aplikasi pendamping yang dapat memberi peringatan saat pengguna mengalami stres berlebihan.

Meski menjanjikan, teknologi ini memicu kekhawatiran tentang privasi dan potensi penyalahgunaan oleh perusahaan. Seperti dilaporkan The Guardian, Lu menekankan bahwa tujuan utama alat ini adalah membantu pengguna mengatur beban kerja secara mandiri.

Inovasi e-tato untuk kesehatan terus berkembang. Sebelumnya, Telset.id juga melaporkan teknologi serupa untuk memantau detak jantung dan mengukur kadar alkohol.

TSMC Kuasai Pasar Chip 3nm, Samsung Foundry Tertinggal Jauh

0

Telset.id – Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) semakin memperkuat dominasinya sebagai produsen chip 3nm terkemuka di dunia. Sementara itu, Samsung Foundry tertinggal jauh dengan masalah rendahnya yield produksi, bahkan kini mulai dikejar oleh SMIC asal China.

Bagi perusahaan fabless yang membutuhkan chip 3nm, TSMC menjadi satu-satunya pilihan. Meskipun biayanya lebih tinggi dan kapasitas produksinya terbatas, TSMC menawarkan yield produksi hingga 90%. Bandingkan dengan Samsung Foundry yang hanya mencapai 50% yield untuk proses node yang sama.

Beberapa raksasa teknologi seperti Apple, MediaTek, Nvidia, dan Qualcomm telah menjadi pelanggan setia TSMC. Qualcomm sempat mencoba memproduksi Snapdragon 8 Gen 1 di Samsung Foundry pada 2021-2022, tetapi yield yang hanya 35% memaksa mereka beralih ke TSMC untuk versi Snapdragon 8 Gen 1+.

Di sisi lain, SMIC, foundry terbesar ketiga di dunia, mulai mengejar Samsung Foundry. Meski dibatasi sanksi AS dan Belanda yang menghalangi pembelian mesin Extreme Ultraviolet Lithography (EUV), SMIC berhasil memproduksi chip 5nm Kirin X90 untuk Huawei menggunakan mesin Deep Ultraviolet Lithography (DUV).

SMIC juga berencana memproduksi chip 5nm dan 7nm untuk sektor otomotif China, yang selama ini menjadi pasar Samsung Foundry. Dengan rencana peluncuran chip 2nm untuk iPhone 17 tahun depan, TSMC diprediksi tetap memimpin hingga 2026 dan seterusnya.

Sebagai informasi, TSMC juga tengah meningkatkan produksi chip 3nm untuk memenuhi permintaan yang melonjak, termasuk dari Tesla dan produsen smartphone premium. Sementara itu, Samsung Foundry masih berjuang meningkatkan yield dan keandalan proses produksinya.

Samsung Luncurkan Fitur Tap to Transfer untuk Kirim Uang dengan Mudah

0

Telset.id – Samsung resmi meluncurkan fitur baru bernama Tap to Transfer untuk pengguna Galaxy di Amerika Serikat. Fitur ini memungkinkan pengguna mengirim uang ke rekening bank teman atau keluarga dengan mudah melalui ponsel.

Menurut pengumuman resmi Samsung, Tap to Transfer bekerja dengan memanfaatkan teknologi NFC (Near Field Communications). Pengguna cukup mengetuk ponsel mereka ke ponsel penerima atau kartu debit Mastercard/Visa untuk mengirim dana. Proses transfer selesai dalam hitungan menit.

How to use Tap to Transfer rolling out starting today to Samsung Galaxy handsets. | Image credit-Samsung - Samsung's new useful Tap to Transfer feature starts rolling out today

Fitur ini kompatibel dengan Samsung Wallet, Apple Wallet, dan Google Wallet. “Dengan Tap to Transfer, pengguna tidak perlu menginstal aplikasi pembayaran pihak ketiga,” jelas pernyataan Samsung. Untuk sementara, layanan ini tidak dikenakan biaya.

Cara Menggunakan Tap to Transfer

Berikut cara menggunakan fitur baru Samsung ini:

  • Aktifkan NFC di kedua ponsel
  • Buka Samsung Wallet
  • Pilih opsi Tap to Transfer
  • Ketukkan ponsel ke perangkat penerima atau kartu debit
  • Masukkan jumlah transfer
  • Konfirmasi transaksi

Samsung menetapkan beberapa batasan transaksi:

  • Minimum transfer: $1
  • Maksimum per transaksi: $500
  • Batas harian: $500 (maksimal 10 transaksi)
  • Batas mingguan: $1,500 (maksimal 50 transaksi)
  • Batas bulanan: $7,000 (maksimal 50 transaksi)

Fitur ini tersedia untuk ponsel Samsung di AS yang kompatibel dengan Samsung Wallet dan menjalankan Android 12 atau lebih baru. Pengguna dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan seperti membayar makan malam bersama atau mengumpulkan uang untuk tiket konser.

Untuk transfer jarak jauh, pengguna bisa memanfaatkan opsi Online Transfer di Samsung Wallet. Namun, penerima juga harus menggunakan Samsung Wallet untuk metode ini. Fitur ini menandai langkah Samsung dalam memperluas layanan pembayaran digitalnya.

Samsung Dihukum $112 Juta karena Langgar Paten Maxell

0

Telset.id – Samsung harus membayar denda sebesar $112 juta setelah pengadilan di Amerika Serikat memutuskan bahwa perusahaan asal Korea Selatan itu melanggar tiga paten milik Maxell, perusahaan elektronik asal Jepang. Kasus ini melibatkan produk-produk Samsung seperti smartphone Galaxy, tablet, SmartThings, dan beberapa perangkat rumah pintar.

Pengadilan Distrik di Texarkana, Texas, menyatakan bahwa Samsung telah melanggar paten Maxell dengan nomor 8,982.086, 10,176.848, dan 11,017.815. Paten-paten tersebut mencakup teknologi pembukaan perangkat, pemrosesan informasi, jaringan, serta reproduksi gambar dan video. Maxell awalnya menuntut ganti rugi sebesar $130 juta, tetapi juri memutuskan Samsung hanya perlu membayar $112 juta.

Kasus ini bermula pada 2023 ketika Maxell menggugat Samsung atas dugaan pelanggaran paten di berbagai produk elektronik. Sebelumnya, pada 2011, Samsung telah menandatangani perjanjian dengan Hitachi Consumer Electronics (perusahaan induk Maxell saat itu) untuk menggunakan sepuluh paten Maxell selama sepuluh tahun. Namun, perjanjian tersebut tidak diperpanjang setelah berakhir pada 2021.

Maxell mengklaim bahwa Samsung terus menggunakan paten-paten tersebut meskipun perjanjian telah berakhir. Ketika dihubungi, Samsung dilaporkan menyatakan bahwa paten-paten tersebut sudah tidak berlaku. Hal ini memicu Maxell untuk menggugat Samsung di beberapa negara, termasuk Jerman, Jepang, dan AS.

Samsung masih memiliki opsi untuk mengajukan banding atas putusan ini. Jika perusahaan memutuskan untuk melakukannya, kasus ini bisa berlanjut ke pengadilan yang lebih tinggi. Perseteruan paten seperti ini bukan hal baru di industri teknologi. Beberapa perusahaan besar seperti MediaTek dan Huawei juga pernah terlibat dalam sengketa serupa.

Kasus ini menjadi pengingat betapa ketatnya persaingan di dunia teknologi, di mana hak paten sering menjadi sumber konflik. Sebelumnya, IBM juga pernah menuntut Groupon atas pelanggaran paten dengan nilai gugatan mencapai Rp 2,4 triliun.

Dengan keputusan ini, Samsung harus mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya. Apakah perusahaan akan membayar denda atau melanjutkan pertarungan di pengadilan, masih harus ditunggu.

Apple Kembangkan Tombol Haptik untuk iPhone, iPad, dan Apple Watch

0

Telset.id – Apple dikabarkan kembali mengembangkan teknologi tombol haptik untuk perangkat terbarunya, termasuk iPhone, iPad, dan Apple Watch. Proyek ini sebelumnya sempat dihentikan, namun kini diklaim telah dilanjutkan dengan fokus yang lebih luas.

Menurut rumor terbaru, tombol haptik ini menggunakan teknologi solid-state yang tidak memiliki komponen bergerak. Hal ini mengurangi risiko kerusakan mekanis dan memungkinkan pengaturan fungsi berbeda berdasarkan tekanan atau durasi sentuhan. Misalnya, tekan ringan dan tekan kuat dapat menghasilkan respons yang berbeda.

Apple sebelumnya sempat merencanakan tombol haptik untuk iPhone 16 Pro dan Pro Max, tetapi rencana tersebut ditunda. Kini, pengembangan dilanjutkan dengan target yang lebih besar, mencakup lini produk iPad dan Apple Watch. Namun, belum ada kepastian kapan teknologi ini akan resmi diluncurkan.

Kendala Utama: Masalah Sentuhan Tidak Sengaja

Salah satu alasan Apple belum meluncurkan perangkat dengan tombol haptik adalah masalah sentuhan tidak sengaja (mistouches). Perusahaan masih berupaya menyempurnakan teknologi ini agar lebih responsif dan minim kesalahan input. Jika berhasil diatasi, kemungkinan besar fitur ini akan hadir di seri iPhone 18.

Tombol haptik menawarkan beberapa keunggulan, seperti ketahanan lebih lama karena tidak ada komponen bergerak yang aus. Selain itu, pengguna atau Apple dapat menyesuaikan fungsi tombol sesuai kebutuhan. Misalnya, tekan pendek untuk membuka aplikasi dan tekan panjang untuk mengaktifkan fitur tertentu.

Meski demikian, belum semua pengguna menyambut positif teknologi ini. Sebagian menganggap tombol haptik tidak memberikan manfaat signifikan bagi konsumen, sementara risikonya masih perlu diperhitungkan. Namun, Apple tampaknya yakin bahwa keunggulannya layak untuk dikembangkan lebih lanjut.

Untuk melacak perangkat Apple yang hilang, pengguna dapat memanfaatkan fitur Find My seperti dijelaskan dalam panduan Cara Lacak iPhone, iPad, Apple Watch, Mac yang Hilang Pakai Siri.

Vivo X200 FE dan X Fold5 Rilis 10 Juli, Ini Spesifikasinya

0

Telset.id – Vivo dikabarkan akan meluncurkan dua smartphone terbarunya, yaitu X200 FE dan X Fold5, pada 10 Juli mendatang. Kedua perangkat ini diperkirakan menjadi bintang utama dalam acara peluncuran yang sama, menurut rumor terbaru dari India.

Vivo X200 FE disebut akan dibekali layar OLED datar berukuran 6,31 inci dengan resolusi “1.5K” dan refresh rate 120 Hz. Ponsel ini juga dilengkapi sensor sidik jari di bawah layar serta chipset Dimensity 9300+ atau Dimensity 9400e. Untuk kamera, X200 FE memiliki kamera utama 50 MP dengan sensor Sony IMX921, kamera telefoto 50 MP dengan zoom optik 3x (IMX882), dan kamera ultrawide 8 MP. Kamera selfie-nya beresolusi 50 MP.

Vivo X200 FE akan tersedia dalam varian RAM 12GB/256GB dan 16GB/512GB. Ponsel ini juga memiliki sertifikasi tahan debu dan air IP68 dan IP69, serta baterai berkapasitas 6.500 mAh dengan dukungan pengisian daya cepat 90W. Bobotnya diperkirakan sekitar 200 gram.

Spesifikasi Vivo X Fold5

Sementara itu, Vivo X Fold5 dikabarkan akan hadir dengan layar lipat AMOLED berukuran 8,03 inci dan resolusi “2K+”. Layarnya mendukung refresh rate 120 Hz, sementara layar penutupnya berukuran 6,53 inci dengan teknologi LTPO OLED. Baterainya berkapasitas 6.000 mAh dengan dukungan pengisian cepat 90W (kabel) dan 30W (nirkabel).

X Fold5 diprediksi menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 3 dari Qualcomm, dipadukan dengan RAM 16GB dan penyimpanan 512GB. Untuk kamera, ponsel ini memiliki kamera utama 50 MP (IMX921), kamera ultrawide 50 MP dengan autofokus, dan kamera telefoto 50 MP (IMX882). Dua kamera selfie 32 MP juga disematkan di dalamnya.

Ponsel ini juga dilengkapi pemindai sidik jari samping, tombol tiga tahap mirip Alert Slider, dan sertifikasi ketahanan air dan debu. Ketebalannya mencapai 4,3 mm saat terbuka dan 9,33 mm saat dilipat.

Peluncuran kedua ponsel ini dinanti sebagai bagian dari strategi Vivo untuk memperkuat posisinya di pasar smartphone premium. Sebelumnya, Vivo X200 Ultra juga telah menarik perhatian dengan kemampuan kameranya yang mirip kamera mirrorless profesional.

Dengan spesifikasi yang mengesankan, baik Vivo X200 FE maupun X Fold5 diperkirakan akan bersaing ketat dengan produk flagship lain seperti Xiaomi 15 Ultra dan Oppo Find X8 Ultra.

Gemini di Gmail Kini Bisa Ringkas Email Otomatis, Begini Cara Kerjanya

0

Telset.id – Google mulai menghadirkan fitur baru di Gmail yang memungkinkan Gemini, asisten AI mereka, secara otomatis merangkum email untuk pengguna. Fitur ini kini aktif secara default dan akan muncul di bagian atas konten email untuk pesan yang dianggap membutuhkan ringkasan.

Menurut Google, Gemini akan menyajikan ringkasan untuk “pesan yang membutuhkan rangkuman, seperti utas email panjang atau pesan dengan banyak balasan”. AI ini akan menyintesis semua poin penting dari utas email dan secara otomatis memperbarui ringkasan untuk mencakup informasi dari balasan berikutnya.

Sebelumnya, pengguna perlu mengetuk opsi “Summarize this email” di bagian atas pesan untuk mendapatkan fitur ini. Kini, fitur tersebut aktif secara otomatis. Namun, saat ini fitur ini hanya tersedia untuk email dalam bahasa Inggris.

Untuk email yang tidak dianggap membutuhkan ringkasan oleh Gemini, pengguna masih bisa memicu ringkasan manual dengan mengetuk chip “Summarize this email” di bagian atas pesan. Rollout fitur ini diperkirakan memakan waktu hingga 15 hari untuk mencapai semua pengguna.

Perlu dicatat bahwa fitur ini hanya tersedia untuk pelanggan Google Workspace, Google One AI Premium, serta pelanggan Gemini Education atau Gemini Education Premium. Fitur ini merupakan bagian dari integrasi AI Gemini yang semakin dalam ke dalam produk-produk Google.

Pengembangan fitur AI di Gmail ini sejalan dengan tren besar di industri teknologi, di mana perusahaan-perusahaan seperti Microsoft juga telah menghadirkan fitur serupa melalui Copilot di Microsoft 365. Persaingan dalam fitur produktivitas berbasis AI semakin ketat, dengan masing-masing platform menawarkan solusi unik untuk membantu pengguna mengelola komunikasi digital mereka.

Bagi pengguna yang ingin menonaktifkan fitur ini, Google belum memberikan informasi resmi tentang cara mematikannya. Namun, berdasarkan pengalaman dengan fitur-fitur serupa, kemungkinan opsi ini akan tersedia di pengaturan Gmail atau pengaturan Gemini setelah fitur sepenuhnya diluncurkan.

Kehadiran fitur ini menandai langkah lain Google dalam mengintegrasikan Gemini ke dalam produk-produk utamanya, menyusul peluncuran fitur AI di Google Workspace dan berbagai perangkat Android. Seperti yang telah kami laporkan sebelumnya, integrasi AI ke dalam produk-produk Google semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir.

HMD Bocorkan Spesifikasi Skyline 2, Skyline 2 GT, dan Smartwatch Rubber

0

Telset.id – HMD Global dikabarkan sedang mempersiapkan dua smartphone baru dan dua smartwatch pertamanya. Bocoran terbaru mengungkap spesifikasi lengkap HMD Skyline 2, Skyline 2 GT, serta smartwatch Rubber 1 dan Rubber 1S yang akan menjalankan Wear OS.

Menurut informasi yang beredar, HMD Skyline 2 akan dibekali layar pOLED 6,55 inci dengan resolusi FHD+, refresh rate 144 Hz, dan kecerahan puncak 1.200 nit. Perangkat ini menggunakan chipset Snapdragon 7s Gen 3, baterai 5.000 mAh dengan pengisian nirkabel Qi 2.0, serta kamera utama 108 MP dengan stabilisasi optik (OIS).

HMD Skyline 2, Skyline 2 GT, Rubber 1, and Rubber 1S all have their specs outed

Varian GT, yakni Skyline 2 GT, menawarkan peningkatan seperti kecerahan layar hingga 2.000 nit, chipset Snapdragon 7 Gen 3, dan kamera tambahan berupa sensor 3D ToF. Perangkat ini juga memiliki sertifikasi IP67 untuk ketahanan air dan debu, serta tombol kamera khusus.

Selain smartphone, HMD juga akan merilis smartwatch pertamanya, yaitu Rubber 1 dan Rubber 1S. Keduanya menjalankan Wear OS dengan fitur seperti pelacak detak jantung, SpO2, dan ketahanan air 5ATM. Rubber 1 memiliki layar lebih besar (1,85 inci) dan baterai 400 mAh, sementara Rubber 1S lebih ringkas dengan layar 1,07 inci.

Peluncuran produk-produk ini diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat. Sebelumnya, HMD juga telah merilis HMD Fusion dengan desain modular di IFA 2024. Langkah ini menandai ekspansi HMD ke segmen wearables setelah sebelumnya fokus pada smartphone.

Dengan fitur seperti pengisian nirkabel magnetik Qi 2.0 dan dukungan upgrade sistem operasi, HMD berpotensi bersaing di pasar mid-range. Namun, harga resmi masih menjadi pertanyaan besar bagi calon pembeli.

NxtQuantum AI+ Siap Rilis Smartphone Baru di India Akhir Juni

0

Telset.id – NxtQuantum Shift Technologies, perusahaan yang dipimpin oleh Madhav Sheth, akan meluncurkan smartphone baru di India dengan brand AI+ pada akhir Juni 2025. Smartphone ini akan menjalankan sistem operasi NxtQuantum OS, yang diharapkan berbasis Android 15, dan dijual secara eksklusif melalui Flipkart.

Sheth, yang juga memimpin Alcatel di India, mengonfirmasi bahwa perangkat ini dirancang dan diproduksi di India untuk memberikan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal. “Dibuat di India, bukan hanya untuk bekerja, tetapi untuk dipercaya,” tulis perusahaan dalam unggahan Twitter resmi. Fokus utama smartphone ini adalah privasi pengguna dan keamanan data.

Meskipun spesifikasi teknis belum diungkap, kehadiran AI+ menandakan bahwa perangkat ini akan mengandalkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Tren AI dalam smartphone semakin populer, seperti yang terlihat pada fitur tombol AI di beberapa merek terbaru.

Peluncuran AI+ ini menjadi langkah menarik bagi NxtQuantum, terutama di tengah persaingan ketat pasar smartphone India. Xiaomi, misalnya, masih mendominasi dengan pangsa pasar terbesar di kuartal pertama 2025.

Informasi lebih lanjut tentang harga dan spesifikasi AI+ diharapkan akan diumumkan mendekati tanggal peluncuran. Dengan fokus pada privasi dan pengalaman lokal, NxtQuantum berharap dapat menarik minat konsumen India yang semakin sadar akan keamanan digital.

Samsung Galaxy Tab S11 Ultra Bakal Hadir dengan Baterai Lebih Besar

0

Telset.id – Samsung dikabarkan tengah mengembangkan Galaxy Tab S11 Ultra, penerus dari Galaxy Tab S10 Ultra yang dirilis pada Oktober lalu. Menurut rumor terbaru, tablet flagship ini akan hadir dengan peningkatan kapasitas baterai yang lebih besar dibandingkan pendahulunya.

Galaxy Tab S11 Ultra disebutkan memiliki baterai dengan kapasitas terukur (rated capacity) sebesar 11.374 mAh. Namun, kapasitas yang akan diiklankan (typical capacity) diperkirakan berada di kisaran 11.700 mAh hingga 11.900 mAh. Sebagai perbandingan, Galaxy Tab S10 Ultra memiliki baterai dengan kapasitas terukur 10.880 mAh dan kapasitas iklan 11.200 mAh.

Meski peningkatan kapasitas baterai tidak terlalu signifikan, ini menjadi pertama kalinya Samsung menambah ukuran baterai untuk seri Galaxy Tab Ultra. Sejak diperkenalkan dengan Tab S8 Ultra, seri ini selalu menggunakan baterai berkapasitas 11.200 mAh.

Selain baterai, rumor sebelumnya mengungkap bahwa Galaxy Tab S11 Ultra akan ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 9400. Detail lain tentang tablet ini masih belum terungkap, namun informasi lebih lanjut diperkirakan akan muncul dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Peluncuran Galaxy Tab S11 Ultra kemungkinan akan mengikuti pola yang sama dengan pendahulunya. Galaxy Tab S10 Ultra diumumkan pada September dan dirilis pada Oktober, sehingga Tab S11 Ultra bisa mengikuti jadwal serupa tahun ini.

Peningkatan kapasitas baterai menjadi salah satu aspek yang dinantikan pengguna, terutama bagi mereka yang mengandalkan tablet untuk produktivitas atau hiburan dalam waktu lama. Seperti diketahui, seri Ultra Samsung selalu menawarkan layar besar dan performa tinggi yang membutuhkan daya lebih besar.

Sebagai perbandingan dengan kompetitor, Redmi juga dikabarkan sedang mempersiapkan tablet gaming dengan Dimensity 9400 dan baterai berkapasitas besar. Sementara itu, Infinix baru saja meluncurkan Xpad 20 dengan baterai 7.000mAh untuk segmen menengah.

Dengan tambahan kapasitas baterai dan kemungkinan peningkatan di sektor lainnya, Galaxy Tab S11 Ultra diprediksi akan tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu tablet Android premium di pasaran. Namun, keputusan Samsung menggunakan chipset MediaTek alih-alih Snapdragon masih menjadi pertanyaan bagi sebagian penggemar.