Jakarta – Larangan mengkomersialkan foto selfie Presiden AS Barack Obama dan David Ortiz yang dilakukan Samsung beberapa hari lalu ternyata masih berbuntut panjang. Pihak pengacara Obama dikabarkan akan menyeret Samsung ke pengadilan terkait kasus tersebut.

Pihak gedung putih melalui penasihat senior Obama, Dan Pfeifer menyatakan akan mengajukan tuntutan pelanggaran hukum kepada Samsung dalam kasus “foto selfie Obama-Ortiz”.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, pihak Gedung Putih merasa keberatan karena Samsung telah mengkomersialkan foto selfie Obama dan Ortiz. Samsung dianggap telah tanpa izin memanfaatkan foto selfie orang nomor satu di Amerika itu untuk mempromosikan produk mereka.

Pfeifer mengatakan bahwa pada saat pengambilan foto selfie tersebut, Obama tidak mengetahui Ortiz memiliki kesepakatan endorsement dengan pihak Samsung.

Meski banyak yang mengatakan foto selfie itu diambil secara spontan oleh Ortiz, namun pihak Gedung Putih tetap bersikukuh bahwa penyebaran foto ini telah melanggar hukum. Karena Samsung telah menggunakan Obama sebagai sarana promosi produk mereka.

“Mungkin ini akan menjadi akhir dari semua kegiatan selfies (yang disponsori Samsung),” ujar Dan Pfeifer, yang dikutip telsetNews dari engadget, Senin (7/4/2014).

Masih belum jelas tuntutan seperti apa yang akan diajukan para pengacara Obama. Sementara dari pihak Samsung hingga kini masih belum memberikan pernyataan terkait kasus foto selfie Obama-Ortiz tersebut.

Foto selfie David Ortiz dan Obama yang dipermasalahkan ini diambil dalam perayaan kemenangan Red Sox di turnamen World Cup. Foto selfie Obama tersebut telah mendapat jutaan retweet.

Samsung sendiri memang tengah getol memanfaatkan trend selfie untuk mempromosikan produk smartphone mereka. Samsung dinilai cukup sukses memanfaatkan foto selfie beberapa public figure dunia untuk mendongkrak produk mereka.

Contohnya di ajang Piala Oscar beberapa waktu lalu, Samsung sukses mempromosikan smartphone buatannya, Samsung Galaxy S5 yang digunakan para artis Hollywood untuk selfie. Saat itu foto selfie Ellen DeGeneres bersama para selebriti papan Hollywood telah di-retweet lebih dari satu juga kali.[HBS]

Jakarta – MITO Mobile baru saja meluncurkan ponsel yang bisa difungsikan sebagai Power Bank. Ponsel berjuluk MITO A68 “Fantasy Power” ini hadir dengan baterai berkapasitas 4000 mAh yang didedikasikan untuk mendukung aktivitas pengguna yang memiliki mobilitas tinggi tanpa khawatir kehabisan power  baterai.

“Kelemahan smartphone biasanya pada konsumsi baterai yang cepat habis. A68 justru sebaliknya, selain baterainya tahan lama bisa juga difungsikan sebagai Power Bank. Inilah salah satu kelebihan produk kami,” ujar Hansen Lie, Direktur Utama MITO MOBILE.  Menurut Hansen, baterai MITO A68 Fantasy Power dengan tenaga 4000mAh sangat mencukupi kebutuhan online (Internet, Social Media, Games) seharian tanpa putus, tanpa terganggu masalah klasik baterai ngedrop, dan tanpa perlu membawa charger atau power bank.

MITO A68 Fantasy Power sendri hadir dengan desain simpel. Mengusung layar LCD touchscreen jenis FWVGA  berukuran 5.0 inci dengan kedalaman warna hingga 16.7 M. Ketika digenggam, MITO A68 terasa mantap dan trendy. Penempatan tombol Volume Up/Down dan Power berada di sebelah kanan layar dan cukup memudahkan pengoperasiannya. Di bagian atas hanya terdapat port USB dan port earphone 3.5mm.

Di bagian belakang terdapat kamera 8 Megapixel plus lampu flash LED dan speaker. Sementara pada bagian depan terpasang kamera video-call dengan resolusi 2MP.  Kamera ini juga bisa mendukung aktivitas memotret selfie lebih mudah dengan adanya perintah suara/voice command. Untuk memotret secara cepat, pengguna MITO A68 cukup mengucapkan “Capture” atau “Cheese.”

Untuk mendukung kinerjanya, Mito menanamkan prosessor quad-core Cortex A-7 dengan kecepatan clock 1.3GHz. CPU (central processing unit) model MKT MT6582 tersebut cukup handal untuk menjalankan aplikasi multitasking, video, dan gaming.

Penggunaan GPU (graphic prosessing unit) Mali-400 MP terasa saat pengguna menjalankan sejumlah mobile game terkini dengan memori internal 4GB, Pengguna juga bisa memperbesar kapasitas penyimpanan data hingga 32GB melalui kartu microSD. Mito membandrolnya  dengan harga Rp. 1.499.000,-.

Jakarta – Perkembangan perangkat elektronik berbasis wireless terus berkembang. Permintaan perangkat nirkabel pun semakin meningkat, seiring tren masyarakat yang kian mobile dan membutuhkan kepraktisan.

“Rapoo akan memposisikan diri sebagai trend setter produk peripheral nirkabel, karena kami memiliki teknologi dan inovasi yang akan memenuhi tuntutan gaya hidup mobile masa kini,” kata Harry Kartono, Country Manager Rapoo Technology Indonesia di acara peluncuran produk baru Rapoo di Jakarta, Senin (7/4/2014).

Ia mengatakan bahwa saat ini gaya hidup mobile telah menjadi tren di kalangan professional muda di Indonesia. Dan untuk mendukung aktifitas yang sangat dinamis itu, mereka membutuhkan produk yang praktis untuk mendukung kinerja mereka.

“Produk-produk Rapoo memiliki kualitas premium sesuai gaya hidup masa kini yang memiliki mobilitas tinggi, produktivitas, serta mempertahankan kenyamanan, gaya dan praktis,” klaim Harry.

Seperti pada hari ini, dengan mengusung tema ‘Wireless Your Future’, perusahaan asal China ini memperkenalkan lini produk nirkabel terbarunya. Tak tangung-tanggung, Rapoo langsung menggelontorkan 14 produk baru ke pasar Indonesia.

14 produk baru itu adalah, Wireless Mouse (M10), Wireless Keyboard (KX), Wireless Combo (8000, 8200P), Wireless Headset (S500, S900, H600), Bluetooth Speaker (A300, A500, A600, A800), dan aksesoris Tablet/Smartphone (D5, Air Cover, Mini Cover).

Harry menjelaskan, bahwa produk peripheral Rapoo berteknologi wireless yang baru diperkenalkan itu telah dilengkapi dengan transmisi nirkabel Bluetooth 4.0 yang mampu berfungsi dengan jangkauan 10 meter (tanpa halangan).

Rapoo menjanjikan harga yang cukup terjangkau dibandingkan para pesaingnya. “Kami tidak menyediakan layanan service, tapi kalau ada produk Rapoo yang rusak dan masih garansi, akan kami ganti dengan produk yang baru dan sejenis,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, pertubuhan penggunaan produk peripheral nirkabel di Indonesia paling cepat di dunia. “Kami mencatat secara global pertumbuhannya mencapai 12% per tahunnya,” ungkap Harry.

Dikatakannya, bahwa teknologi wireless memang cukup rumit untuk diproduksi. Oleh karena itu, masih jarang produsen yang menghadirkannya di pasaran. Namun, menurut Harry, Rapoo saat ini sudah mampu membuat perangkat dengan kemampuan sambungan nirkabel hingga frekuensi  5GHz.

Untuk memasarkan produknya di Indonesia, Rapoo menggandeng PT Surya Candra sebagai distributor resm. Produk-produk baru yang diluncurkan ini akan muali dipasarkan pada akhir bulan April 2014 ini, dengan kisaran harga dari Rp 100 ribu hingga Rp 1 jutaan.[WNH/HBS]

Jakarta – Sony kembali merilis produk kamera terbarunya yang diperkenalkan dengan nama Sony Alpha 7S. Kamera full frame pertama yang diklaim hadir dengan kemampuan pengambilan gambar terbaik di kondisi redup cahaya.

Sony Alpha 7S disebutkan sebagai kamera full frame dengan sensor 12MP pertama yang hadir dengan kemampuan pengambilan gambar yang baik di kondisi yang kurang cahaya.

Kamera ini juga, seperti yang telsetNews kutip dari dpreview, Senin (7/4/2014), mampu menghasilkan gambar video 4K dengan keluaran 8-bit pertama melalui port HDMI hingga 30fps, tanpa skipping atau pixel binning. Hal ini menandakan bahwa Alpha 7S memungkinkan untuk menghasilkan gambar kualitas tinggi untuk video 1080p.

Fitur 4K ini sebagai pelengkap dari kemampuan Alpha 7S yang tidak dimilliki seri terdahulu, yakni A7 dan A7R. Selain itu, seri kali ini juga mampu mengambil gambar di kondisi redup cahaya dengan menggunakan ISO hingga mencapai 409.600. Sony juga telah memasang lensa autofokus ukuran 28-135mm F4 Powerzoom.

Untuk harganya masih belum terkonfirmasi secara pasti berapa kamera Alpha 7S ini dibanderol. Namun menurut sejumlah rumor, harganya bisa melebihi dari kedua seri sebelumnya, yang dijual pada kisaran harga USD 2000 hingga 3000.[WNH/ HBS]

Jakarta – Saat perhetalan Baselworld 2014 digelar, pabrikan jam tangan mewah Tag Heuer memperkenalkan produk ponsel terbarunya, Meridiist Infinite. Ponsel mewah ini menjadi perangkat pertama yang menerapkan teknologi Perpetual Power Reserve.

Teknologi Perpetual Power Reserve merupakan teknologi pengisi ulang baterai otomatis yang memanfaatkan tenaga dari sinar matahari, sehingga waktu stand-by ponsel bisa lebih lama (baterai akan terus terisi sepanjang ada kontak langsung dengan sinar alami ataupun cahaya buatan tertentu).

Meridiist Infinite menggunakan komponen photovoltaic transparan yang disematkan di dalam layar untuk mengisi daya. Lapisan photovoltaic yang disebut Wysips Crystal tersebut diletakkan di antara kaca safir dan layar LCD dan akan terisi daya ketika terkena cahaya matahari ataupun cahaya buatan tertentu. Pengisian daya berlangsung saat mode standby.

Termasuk golongan ponsel mewah, Meridiist Infinite memiliki material yang berbeda dari ponsel pada umumnya. Bodi ponsel ini seluruhnya terbuat dari campuran bahan Titanium Grade 5, karbon dan karet, sehingga aura mewahnya sangat menonjol.

Untuk spesifikasinya sebenarnya tidak terlalu istimewa. Meridiist Infinite memiliki layar 2,4 inci 320×240 piksel dan layar kedua yang menampilkan informasi tambahan lain. Terdapat juga penyimpan internal 8GB, kamera 5 megapiksel, dengan koneksi GSM unlocked.

Lantas berapa harga ponsel mewah buatan Tag Heuer ini? Menurut informasi yang dikutip dari GSMArena, Senin (7/4/2014), ponsel yang hanya diproduksi sebanyak 1.911 unit ini akan dibanderol seharga USD 7000 atau sekitar Rp 79 jutaan. Tertarik? [HBS]

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=Hp3ODf28PaE

Jakarta – Informasi tentang penerus Galaxy S4 Zoom semakin terkuak. Setelah sebelumnya ada beberapa bocoran informasi yang beredar, kini bocoran spesifikasi dari perangkat yang kabarnya akan menyandang nama Galaxy S5 Zoom atau Galaxy K Zoom itu.

Bocoran spesifikasi penerus Galaxy S4 Zoom itu terekam di database AnTuTu Benchmark. Dari informasi yang diberikan layanan benchmarking itulah terkuak spesifikasi yang akan diusung oleh Galaxy S5 Zoom (SM-C115) serta skor benchmark-nya.

Seperti dikutip dari Sammobile, Senin (7/4/2014), Samsung Galaxy S5 Zoom (SM-C115) memiliki layar 4,8 inci Super AMOLED HD (1280 x 720), prosesor Exynons 5 Hexa 5260 6-core dengan dua Cortex-A15 1,7GHz dan empat Cortex-A7 1,3GHz, GPU ARM Mali-T624, serta RAM 2GB.

Sementara untuk kameranya, ponsel ini akan diperkuat dengan sensor 20,2MP (5182 x 3888), dengan Optical Image Stabilization (OIS), Xenon Flash, 10x optical zoom, dan kamera depan 2,1MP.

Sistem operasinya sudah menjalankan Android 4.4.2 KitKat dengan TouchWiz UI, tersedia slot microSD, dengan konektifitas WiFi 802.11ac, WiFi Direct, DLNA, WiFi Hotspot, IR, NFC, Bluetooth 4.0 LE, serta port micro USB 2.0.

Untuk hasil benchmark di AnTuTu, Galaxy S5 Zoom mencatat skor 33.252, lebih tinggi dibanding Galaxy S4 dan HTC One (M7) yang menggunakan prosesor Snapdragon 600.

Bagaimana dengan perbandingan lensanya dengan seri pendahulunya? Galaxy S5 Zoom menggunakan lensa 4.4-44mm 1:3.1-6.3 24mm, sementara Galaxy S4 Zoom: 4.3-43mm 1:3.1-6.3 24mm, dan Galaxy Camera: 4.1-86.1mm 1:2.8-5.9 23mm.[HBS]

Lens comparison:
Samsung Galaxy S5 Zoom: 4.4-44mm 1:3.1-6.3 24mm
Samsung Galaxy S4 Zoom: 4.3-43mm 1:3.1-6.3 24mm
Samsung Galaxy Camera: 4.1-86.1mm 1:2.8-5.9 23mm

Jakarta – Sejumlah produk baru sudah diluncurkan, dan pucuk pimpinan pun telah berganti, namun BlackBerry belum bisa bangkit dari keterpurukan. Pangsa pasarnya kian tergerus, bahkan di kandangnya sendiri, Kanada.

Kanada sudah identik dengan BlackBerry, karena di negara itulah markas BlackBerry berdiri sejak masih menyandang nama Research in Motion. Sempat menikmati masa keemasan dengan menguasai pangsa pasar, kini apa daya, di markasnya sendiri pangsa pasar BlackBerry “terjun bebas” alias jeblok.

Menurut laporan terbaru comScore, market share BlackBerry di Kanada menunjukkan penurunan, dari 20 persen pada Desember 2012, tergerus menjadi 15 persen di bulan Desember 2013.

Hasil sebaliknya justru dicatat Android dan Apple iOS selama periode yang sama. Seperti dilansir Ubergizmo, Minggu (6/4/2014), comScore mencatat bahwa Android berhasil mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen dalam satu tahun atau menguasai 47 persen market share.

Sementara iOS meraih 5 persen, dengan market share 37% saat ini. Sedangkan Windows Phone juga masih belum menunjukan perkembangan yang membanggakan. Sistem operasi besutan Microsoft itu hanya kebagian pangsa pasar sebesar 2 persen.

ComScore juga melaporkan tentang tingkat penetrasi smartphone di Kanada yang mencapai 75 persen, atau naik dari 62 persen di tahun sebelumnya.[HBS]

Jakarta – Saat merilis update Windows Phone 8.1 dalam acara Build hari Rabu lalu, ada satu fitur menarik yang diperkenalkan Microsoft, yakni keyboard Word Flow. Fitur ini mendukung pengetikan gestur menyapu yang dipopulerkan oleh Swype beberapa tahun lalu.

Keyboard Word Flow yang hadir di Windows Phone 8.1 kini mendukung Shape Writing ala “Swype Keyboard” pada Android. Geser dari huruf ke huruf dan keyboard akan secara otomatis memprediksi kata apa yang akan ditulis. Semakin sering digunakan, prediksi kata akan semakin tepat.

Untuk membuktikan keefektifan pengetikan saat menggunakan keyboard Word Flow, Microsoft menggunakan keyboard ini dalam upaya pemecahan rekor mengetik cepat.

Dalam video yang dilansir PocketNow, Minggu (6/4/2014), memperlihatkan pemegang rekor dunia mengetik cepat Gaurav Sharma berhasil menggunakan fitur Word Flow di Windows Phone 8.1 untuk memecahkan rekornya sendiri.

Sharma dengan keahlian mengetik cepatnya dan didukung fitur Word Flow di Windows Phone 8.1 berhasil mencatat rekor dunia baru mengetik cepat dengan catatan waktu 18,44 detik.

Sebagai informasi, Word Flow merupakan keyboard tercepat di dunia, mengalahkan keyboard dengan cara yang sama pada Samsung Galaxy S4 pada Guiness World Record.

Well, ingin lihat bagaimana Gaurav Sharma membuat rekor dunia mengetik cepat dengan menggunakan Word Flow di Windows Phone 8.1? Simak videonya berikut ini:

Jakarta – Sudah bukan berita baru lagi jika membicarakan persaingan Apple dan Samsung di ranah teknologi mobile. Kedua perusahaan ini selalu bersaing menyuguhkan teknologi terbaru di perangkat smartphone buatan mereka. Salah satunya teknologi sensor sidik jari.

Dua ponsel flagship milik Apple dan Samsung telah mengadopsi fitur sensor sidik jari, yakni Apple iPhone 5S dan Samsung Galaxy S5. Apple bisa dibilang sebagai pionir dalam penerapan teknologi sensor sidik jari. Namun sebagai rival utama, Samsung juga memiliki teknologi yang tak kalah hebatnya.

Keberadaan fitur tersebut tentu saja semakin memanjakan pengguna smartphone. Maka tak heran jika responnya cukup bagus. Fitur ini pun diprediksi semakin populer dan akan menjadi tren di industri gadget.

Meski nampak sama, namun fitur sensor sidik jari di Galaxy S5 dan iPhone 5S tidak serupa. Jika ditelisik lebih detail, ada beberapa perbedaaan utama yang membedakan teknologi keduanya.

Beberapa perbedaan itu diantaranya adalah metode penempelan jari, metode pengenalan sidik jari, jari standar yang digunakan, dan juga fleksibilitas sensor dalam menerima sidik jari.

Nah, belum lama ini situs Ubergizmo melansir sebuat video yang bisa menjelaskan perbandingan sensor sidik jari di Galaxy S5 dan fitur TouchID di iPhone 5S. Manakah yang lebih baik? Simak videonya di bawah ini yang dikutip telsetNews dari Ubergizmo, Minggu (6/4/2014):

Jakarta – Meski telah menuai sukses besar, namun Samsung ternyata masih merasa berada di bawah bayang-bayang Apple dari sisi inovasi. Untuk bisa keluar dari bayang-bayang itu, Samsung sangat berharap pada iPhone 6. Lho apa hubungannya ya..?

Bayang-bayang yang dimaksud disini adalah “cap plagiator” yang disematkan Apple kepada Samsung. Tentu saja raksasa elektronik asal Korea Selatan itu tidak suka dengan cap tersebut. Samsung berharap dengan peluncuran iPhone 6, cap plagiator juga akan didapat Apple.

Seperti sudah dikabarkan sebelumnya, iPhone 6 disebutkan akan hadir dengan layar besar. Nah, dengan mengadopsi desain ponsel berlayar besar atau biasa disebut juga sebagai phablet, itu artinya Apple akan “meniru” produk Samsung.

Seperti diketahui, Samsung memang menjadi pelopor desain ponsel berlayar besar, karena produk phablet pertama di dunia adalah Galaxy Note buatan Samsung.

Oleh sebab itu, menurut Bloomberg, rival terbesar Apple dari Korea itu sudah tak sabar menunggu peluncuran iPhone seukuran phablet tersebut. Karena Samsung selama ini sudah lelah terus-terusan dicap sebagai plagiator oleh Apple.

“Jika Apple memang jadi meluncurkan sebuah smartphone baru pada akhir tahun ini yang desainnya menyerupai phablet buatan Samsung, maka hal tersebut bakal menjadi sebuah kemenangan simbolis bagi Samsung yang ingin segera meninggalkan image lama mereka,” tulis kolumnis Bloomberg Jay Eum yang dikutip telsetNews dari BGR, Sabtu (5/4/2014).

Sejumlah sumber di Bloomberg juga mengatakan bahwa perhatian Samsung tak hanya terpusat pada Apple saja, karena mereka kini juga disibukan dengan serangan vendor-vendor asal China yang menjual produk ponsel Android dengan harga sangat murah.

Samsung juga sangat berambisi ingin dianggap sebagai sosok inovator sekelas Google dan Apple. Hal inilah yang membuat Samsung begitu bernafsu untuk menjadi pemain besar pertama di industri smartwatch.

Eum berpendapat bahwa Samsung saat ini ibaratnya merupakan seekor gorilla raksasa yang bekerja jauh lebih keras daripada sebuah startup baru. Karena Samsung telah berada di posisi puncak, maka mau tak mau mereka harus bisa terus berevolusi dan berinovasi.

“Samsung sadar bahwa selama 2 atau 3 tahun terakhir, mereka sudah tak lagi bisa mengekor perusahaan lain, karena mereka sudah terlanjur berada di posisi puncak,” kata Eum.[HBS]

Jakarta – Seagate Technology mengumumkan telah merampungkan akuisisi Xyratex Ltd, perusahaan dalam bidang penyediaan teknologi penyimpanan data.

“Pertumbuhan data hingga Exabyte kini semakin cepat, dan kami merancang drive dengan kapasitas yang lebih tinggi lagi untuk memenuhi kebutuhan akan data tersebut,” kata Dave Mosley, Presiden dari Operations dan Technology Seagate.

“Waktu yang dibutuhkan untuk menguji drive dengan kapasitas tinggi ini semakin lama, sehingga penting untuk kami mendapat akses ke peralatan uji yang berkelas dunia, serta sumber daya berupa teknisi ahli,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (4/4/2014).

Dengan bergabungnya Xiratex, tambah Mosley, bagian penting itu telah diisi dan sekaligus merampingkan proses suplai dan pembuatan dalam bisnis HDD inti Seagate.

Sementara itu, Jamie Lerner, Presiden Cloud Systems dan Solutions Seagate menambahkan, bahwa sangat gembira bisa menambahkan sistem penyimpanan dan bisnis komputasi tingkat tinggi Xyratex ke dalam lini penawaran produk Seagate.

Menurutnya, hal ini akan membantu memberi nilai tambah kepada konsumen dengan memperluas lini produk solusi penyimpanan, yang sangat penting seiring dengan bertumbuhnya data ke arah exabyte dan juga perkembangan model bisnis berbasis cloud.

“Kami akan menggabungkan keahlian yang dimiliki dengan kemampuan yang dimiliki tim Xyratex, dan akan bekerja bersama-sama untuk mempercepat lahirnya inovasi-inovasi baru di bulan-bulan serta tahun yang mendatang,” kata Lerner.

Seagate memperkirakan bahwa kontribusi pemasukan dari akuisisi ini akan berkisar antara USD500 juta – USD600 juta, dan berdampak netral terhadap pendapatan per saham dalam tahun fiskal 2015 yang berakhir pada 3 Juli 2015. Seluruh saham Xyratex akan dihapus dari daftar saham di pasar NASDAQ segera setelah penutupan.

Allen & Company LLC akan berperan sebagai penasihat keuangan, sedangkan Wilson Sonsini Goodrich & Rosati akan berperan sebagai penasihat hukum utama bagi Seagate dalam transaksi ini.[HBS]