JAKARTA – Perusahaan Spin-Off MIT bernama SolidEnergy mengklaim telah menciptakan baterai lithium-ion baru yang dapat menyimpan ion-lithium jauh lebih besar dan lebih tipis bentuknya.

SolidEnergy menggantikan elektroda grafit biasa dengan lembaran tipis foil lithium-logam sangat berbahaya dan berpotensi terjadi ledakan. Tetapi masalah ini bisa teratasi dengan penggunaan anoda logam ultra tipis dan elektrolit yang keduanya memiliki bagian padat dan cair.

Seperti dikutip dari androidauthority, Rabu (04/02/2015), Solusi SolidEnergy adalah dengan menggunakan elektrolit padat dan cair. Elektrolit padat diterapkan pada lithium-metal foil-ion tidak perlu jauh-jauh untuk melakukan perjalanan melalui bahan tipis ini, sehingga tidak peduli bahwa mereka bergerak relatif lambat . Setelah ion bergerak melalui elektrolit padat, mereka mencapai cairan elektrolit, yang menyediakan jalan ke elektroda yang berlawanan. Tidak seperti elektrolit cair konvensional, yang satu ini tidak mudah terbakar. Dan memiliki aditif yang mencegah logam lithium dari bereaksi. Dan yang mencegah dendrit dari pembentukan.

SolidEnergy memperingatkan bahwa terobosan ini harus diambil dengan sedikit hati-hati. Karena membuat prototipe dengan kinerja tinggi sangat sulit.

Perusahaan berencana untuk menggelar teknologi baterai untuk perangkat mobile di tahun 2016. Sedangkan baterai untuk mobil listrik akan dikembangkan di 2017.

Jadi bagaimana menurut Anda? Apakah ini salah satu teknologi yang datang pada baterai ponsel? So! Kita tunggu saja kehadirannya. (MS)

JAKARTA – ARM baru saja mengumumkan beberapa teknologi baru yang jauh lebih baik untuk perangkat mobile untuk masa depan,  yakni Cortex-A72 CPU dan pengolahan grafis Mali-T880.

Dimulai dengan desain CPU baru, Cortex-A72 adalah CPU yang di desain memiliki Inti dengan kinerja tinggi dibangun di atas arsitektur ARMv8 sama seperti saat Cortex-A53 dan A57. Menurut rilis, Cortex-A72 menawarkan hingga 3,5 kali kinerja yang lebih baik daripada generasi terakhir Cortex-A15 CPU, akan  tetapi mengkonsumsi daya 75 persen lebih sedikit. Hal ini juga harus melampaui kinerja Cortex-A53 oleh lebih dari 50 persen.

Bagian dari penghematan daya ini berasal dari pindah ke desain manufaktur 16nm FinFET, yang akan meningkatkan efisiensi energi dibandingkan dengan desain 20nm atau memungkinkan kecepatan clock hingga 2.5GHz.

ARM juga mencari untuk meningkatkan arsitektur big.LITTLE untuk membuat sebagian besar Cortex-A72 dapat lebih mengurangi konsumsi energi lain 40 sampai 60 persen, akan tetapi semua juga tergantung pada beban kerja.

Untuk membantu mencapai hal ini, ARM memperkenalkan CoreLink CCI-500 Cache interkoneksi baru yang koherennya. Seiring dengan mengurangi daya sistem dengan meningkatkan integrasi big.LITTLE, CCI-500 juga meningkatkan sistem bandwidth untuk kinerja memori prosesor yang lebih cepat, naik 30 persen dibandingkan dengan CCI-400, dan konten resolusi yang lebih tinggi.

Itu tidak semua, ARM juga mengumumkan high-end desain terbaru Mali-T880 GPU. T880 ini dikatakan menawarkan hampir dua kali lipat kinerja saat ini high-end Mali-T760, ditemukan di SoCs seperti Samsung Exynos 5433. Sekali lagi, efisiensi energi lebih besar telah dibuat, dengan ARM  pengurangan energi 40 persen untuk beban kerja yang sama.

Dikombinasikan dengan efisien pendamping Cortex-A53 big.LITTLE energi dan prosesor display Mali-V550 video dan Mali-DP550 ARM, Cortex-A72 dan Mali-T880 membuat IP POP terbaru ARM yang dirancang khusus untuk pembuatan 16nm FinFET. Referensi desain ini mungkin akan menemukan sebuah tempat di sejumlah perangkat mobile yang akan datang.