Beranda blog Halaman 3084

Wow! Edisi Khusus Galaxy S8+ bisa Terjual Rp 100 jutaan

Telset.id, Jakarta – Samsung menghadirkan Samsung Galaxy S8+ edisi khusus hasil kolaborasi Samsung dengan lima individu kreatif ternama tanah air yaitu, Darbotz, Talitha Maranila, Tulola, Biyan, dan Didik Nini Thowok. Hasil lelang dari edisi khusus ini akan digunakan untuk kegiatan sosial yang akan mengembangkan inovasi teknologi dunia pendidikan di Indonesia.

“Masyarakat Indonesia telah memberikan sambutan yang sangat positif untuk kehadiran Samsung Galaxy S8 dan S8+. kali ini kami ingin memberi nilai lebih dengan menghadirkan inovasi yang berbeda dari sebelumnya sekaligus membantu lebih banyak masyarakat Indonesia melalui inisiatif kegiatan sosial untuk dunia pendidikan,” ucap Vebbyna Kaunang, Marketing Director, IT & Mobile, SamsungElectronics Indonesia.

Unit Samsung Galaxy S8+ nomor delapan karya Talitha Maranita dan nomor sembilan karya Darbotz akan dilelang melalui Lazada.co.id dengan harga awal senilai 15 juta rupiah. Kami memilih Lazada Indonesia sebagai partner lelang edisi khusus Galaxy S8+ ini , karena Lazada Indonesia merupakan salah satu rekan E Commerce dengan peminat teknologi Samsung yang cukup tinggi. Kami juga memiliki visi yang sama untuk memberikan sesuatu yang lebih dari bentuk inovasi teknologi.

“Saat ini smartphone memiliki nilai lebih dari sekedar perangkat komunikasi, namun menjadi sebuah bagian penting dalam hidup kita, Inilah yang menjadi inspirasi saya dalam menciptakan desain Samsung Galaxy S8+ edisi khusus,” jelas Talitha Maranila, seorang seniman muda Indonesia yang dikenal dengan berbagai karya seninya yang menggambarkan berbagai keindahan dalam hidup.

Lelang akan terbuka untuk umum pada pukul 12.00 hingga 20.00 (hanya 8 jam saja). Konsumen dapat dengan mudah memasukan nilai penawaran dan melihat posisi angka penawaran mereka melaluilive leaderboard pada halaman website Lazada.co.id/lelang-­‐samsung-­‐s8.

Setelah lelang ditutup, konsumen dengan penawaran harga tertinggi akan menerima email konfirmasi untuk melakukan pembayaran yang dapat dipilih yaitu melalui transfer, debit maupun kredit. Samsung akan menyiapkan sistem pengiriman khusus yang akan langsung mengirimkan produk setelah proses pembayaran diverifikasi dan untuk memastikan konsumen dapat menerima Samsung Galaxy S8+ edisi khusus ini dalam keadaan sempurna.

Sebelumnya Samsung telah mengeluarkan dua unit pertama dari Samsung Galaxy S8+ edisi khusus, nomor satu karya Darbotz dan nomor dua karya Talitha Maranita, telah terjual masing-­‐masing senilai 100 juta rupiah dan 105 juta rupiah pada kegiatan yang diselenggarakan Samsung bersama mitra kerja samanya pada hari Selasa, 2 Mei 2017 lalu di Jakarta. (MS)

Kamera HTC U11 Pecundangi Google Pixel dan Duo S8

Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu HTC menandai kemunculannya kembali dengan meluncurkan seri flagship-nya yang disinyalir akan “menganggu” kehadiran Samsung Galaxy S8 dan S8+ serta berbagai smartphone flagship yang beredar saat ini.

Bagaimana tidak? Selain sudah ditenagai prosesor Octa-core 2.45GHz dengan chipset teranyar, Snapdragon 835, RAM 4GB, memori internal 64GB serta baterai berkapasitas 3,000 mAh yang sudah didukung Quick Charge 3.0, HTC U11 juga bisa dikontrol dengan cara “remasan” berkat adanya teknologi Edge Sense.

[Baca Juga: HTC akan Luncurkan Smartphone dengan Kontrol “Remasan”]

Namun, hal yang paling menarik perhatian adalah sektor kameranya, dimana HTC U11 membawa kamera utama 12MP aperture f/1.7 dengan teknologi HTC UltraPixel 3, Dual LED Flash, OIS, serta kemampuan untuk merekam video 4K. Sekedar indormasi, perangkat ini bahkan berhasil melangkahi dua smartphone flagship masa kini berdasarkan penilaian DxOMark.

Jika saat itu pemimpin DxOMark adalah Google Pixel dengan nilai 89, kini pemimpin baru pada benchmark kamera tersebut adalah HTC U11 dengan nilai 90 yang juga meninggalkan jagoan Samsung yakni duo Galaxy S8 dan S8+ yang hanya memperoleh nilai 88.

[Baca Juga: [Video] Ternyata Begini Cara “Remas” HTC U 11]

Oh ya, selain kamera utama yang patut diacungi jempol, HTC U11 juga memiliki kamera depan yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna yang suka berswafoto. Ada kamera depan berukuran 16MP aperture f/2.0 yang dibekali berbagai fitur seperti Selfie Panorama, Live make-up, dan lainnya di sini. Tak lupa, kamera depan ini juga sudah bisa merekam video berkualitas Full HD. Menarik bukan? (FHP/IF)

4 Teknologi Mutakhir yang Diperkenalkan di Ajang Google I/O

0

Telset.id, Jakarta – Google kembali menggelar perhelatan terbesar tahunan mereka yang bertajuk Google I/O. Acara ini digelar mulai 17 hingga 19 Mei 2017 ini berlokasi di markas mereka, yakni di Mountain View, Amerika Serikat.

Dalam acara ini, Google memperkenalkan teknologi terbaru mereka kepada khalayak dunia. Mulai dari perangkat keras hingga perangkat lunak terbaru dihadirkan oleh tim Google.

Namun, dari kesekian banyak teknologi yang diperkenalkan, ada empat teknologi yang menurut tim Telset.id menarik untuk dibahas. Nah, penasaran bukan apa saja keempat teknolgi tersebut?

Jika penasaran silahkan Anda baca empat teknologi mutakhir yang diperkenalkan Google di ajang Goggle I/O yang telah kami lansir dari berbagai sumber berikut ini. Selamat membaca!

MULAI DARI : Android O >>>>

Tangkal Serangan Ransomware WannaCry Versi Kaspersky

Telset.id, Jakarta – Pada tanggal 12 Mei, sebuah serangan ransomware secara besar-besaran diluncurkan, dan berhasil menyerang banyak organisasi di seluruh dunia. Para ahli Kaspersky Lab telah menganalisis data tersebut dan dapat memastikan bahwa subsistem perlindungan millik perusahaan berhasil mendeteksi setidaknya 45.000 upaya infeksi di 74 negara, yang mana kebanyakan terjadi di Rusia.

Ransomware tersebut menginfeksi korban dengan memanfaatkan kerentanan Microsoft Windows, yang dijelaskan dan diperbaiki pada Microsoft Security Bulletin MS17-010. Namun, sepertinya masih banyak organisasi yang belum memasang patch. Adapun eksploitasi yang digunakan bernama “Eternal Blue” dan tersedia di internet berkat aksi peretasan yang dilakukan oleh Shadowbrokers pada 14 April.

Begitu berada di dalam sistem, penyerang memasang rootkit, yang memungkinkan mereka mengunduh perangkat lunak untuk mengenkripsi data. Kemudian malware mengenkripsi file. Permintaan tebusan sebesar US$ 600 dalam bentuk Bitcoin juga ditampilkan bersamaan dengan dompet nya- dan permintaan tebusan meningkat dari waktu ke waktu.

Saat ini, para ahli Kaspersky Lab sedang berusaha untuk memahami apakah memungkinkan untuk mendekripsi data yang terkunci karena serangan tersebut – tujuannya tentu saja untuk membantu para korban dengan mengembangkan alat dekripsi sesegera mungkin.

Sementara itu, solusi keamanan Kaspersky Lab berhasil mendeteksi malware yang digunakan dalam serangan ini dengan nama deteksi berikut ini:

  • Trojan-Ransom.Win32.Scatter.uf
  • Trojan-Ransom.Win32.Scatter.tr
  • Trojan-Ransom.Win32.Fury.fr
  • Trojan-Ransom.Win32.Gen.djd
  • Trojan-Ransom.Win32.Wanna.b
  • Trojan-Ransom.Win32.Wanna.c
  • Trojan-Ransom.Win32.Wanna.d
  • Trojan-Ransom.Win32.Wanna.f
  • Trojan-Ransom.Win32.Zapchast.i
  • Win64.EquationDrug.gen
  • Win32.Generic (komponen System Watcher harus di enabled)

Untuk mencegahnya sebaiknya lakukan tindakan berikut untuk mengurangi risiko terinfeksi:

  • Instal patch resmi dari Microsoft yang menutup kerentanan yang digunakan dalam serangan tersebut
  • Pastikan solusi keamanan diaktifkan pada semua nodes di jaringan
  • Jika menggunakan solusi Lab Kaspersky, pastikan solusi tersebut termasuk fitur System Watcher, yaitu komponen pendeteksi perilaku proaktif, dan fitur telah
  • Jalankan proses Critical Area Scan di solusi Kaspersky Lab untuk mendeteksi kemungkinan infeksi sesegera mungkin (jika tidak maka akan terdeteksi secara otomatis, jika tidak dimatikan, dalam waktu 24 jam).
  • Reboot sistem setelah mendeteksi MEM: Trojan.Win64.EquationDrug.gen
  • Gunakan layanan Customer-Specific Threat Intelligence Reporting. (MS)

Purwarupa Terakhir iPhone 8 Bocor di Internet

0

Telset.id, Jakarta – Pertanyaan terkait desain final dari iPhone 8 terus bermunculan. Namun seperti biasa, Apple kerap menutup rapat-rapat mulutnya. Sampai sebuah kabar datang dari BGR.

Ya, BGR mengaku telah berhasil mendapatkan purwarupa terbaru dari ponsel tersebut. Bahkan mereka yakin, model purwarupa tersebut adalah desain akhir dari iPhone 8.

Jika melihat foto di atas, terlihat jelas bahwa model purwarupa ini sama persis dengan bocoran skema yang banyak tersebar di internet. Saking detilnya, bahkan bagian belakang dari perangkat ini dibalut oleh lapisan kaca, serupa dengan skema terakhir yang bocor di internet.

Di bagian layar, Apple berencana menyematkan layar OLED dengan rasio layar hingga 83 persen, dimana rasio ini lebih baik dari duo Galaxy S8. Selain itu, terlihat juga  bahwa Apple akan meniadakan tombol home dan menanamkannyaa di dalam layar.

Sementara di bagian belakang terlihat jelas bahwa ponsel memiliki dua kamera yang dijajarkan secara vertikal. Meski hingga saat ini masih belum diketahui apakan Apple akan menyematkan dua kamera di bagian depan atau tidak.

Apple sendiri awalnya diperkirakan akan memperkenalkan iPhone 8 pada September nanti. Namun masalah produksi tampaknya akan memaksa Apple untuk menunda niatnya itu, hingga waktu yang belum diperkirakan. Hmm… kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya. [NC/IF]

Huawei Hadirkan Konektivitas untuk Dukung Penetrasi Ekonomi Digital

Telset.id, Jakarta – Saat ini sedang terjadi perubahan yang revolusioner di dunia, dimana semua hal menjadi terdigitalisasi, mulai dari kebutuhan hiburan pribadi hingga perekonomian suatu negara. Inilah yang dinamakan era transformasi digital.

Laporan Huawei Global Connectivity Index (GCI) 2017 yang baru saja diluncurkan memperlihatkan bahwa pada saat ini, ekonomi digital di negara maju di seluruh dunia terus menunjukkan peningkatan karena nilai investasi yang besar dan tingginya pengadopsian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Beberapa negara maju telah menerapkan peraturan di bidang digital untuk mendorong investasi di bidang TIK, seperti Smart Nation di Singapura, Smart Digital di Malaysia, Internet Plus di Tiongkok, Advanced Manufacturing di Amerika, dan Industry 4.0 di Eropa.

Pada saat yang bersamaan, ekonomi digital di negara berkembang juga telah mulai mempercepat pertumbuhan mereka dengan melakukan investasi strategis dalam kemampuan TIK dan transformasi digital, meskipun masih terdapat beberapa kesenjangan antara ekonomi digital di negara maju dan negara berkembang.

“Karakteristik dari ekonomi digital yang maju adalah semuanya dapat diakses secara mobile, terkoneksi, dan tervirtualisasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk semua masyarakat, baik di daerah perkotaan maupun di wilayah terpencil, untuk dapat memiliki jaringan selular yang dapat diandalkan,” ujar Mohamad Rosidi, Deputy Director of National ICT Strategy & Business Development, Huawei Indonesia.

Agar tetap dapat bersaing, negara-negara yang masih dalam tahap awal transformasi digital perlu memprioritaskan pengembangan infrastruktur TIK, terutama konektivitas pita lebar dan adopsi cloud ke tingkat strategis dalam perencanaan ekonomi untuk mengaktifkan sumber daya lokal dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Seiring dengan tren di era ekonomi digital, pemerataan jaringan sangat dibutuhkan, terutama percepatan infrastruktur telekomunikasi di luar pulau Jawa dan wilayah terpencil, untuk meningkatkan penetrasi mobile.

Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan dalam membangun jaringan di wilayah terpencil, Huawei memperkenalkan solusi total yang menggunakan metodologi 3 Data Dasar x 3 Dimensi untuk cakupan yang lebih akurat dengan biaya yang lebih efisien.

Metodologi ini memperhitungkan sejumlah Data Dasar, termasuk populasi, daya transmisi dan grid, serta pengukuran 3 Dimensi untuk pendapatan, cakupan, serta biaya, yang dapat menghasilkan keuntungan. Solusi total yang ditawarkan oleh Huawei yaitu:

  1. Macro Site – Menggunakan beberapa teknologi yang menggabungkan teknologi 2G/3G/4G dan frekuensi 900/1800 MHz untuk menjangkau cakupan yang lebih luas dan menyediakan jaringan dengan kapasitas yang lebih baik. Solusi ini dapat digunakan di daerah pedesaan atau daerah yang berbatasan dengan wilayah pinggiran kota.
  2. RuralStar – Menggunakan beberapa teknologi yang menggabungkan teknologi 2G/3G dan frekuensi 900 MHz, yang mampu menghasilkan jaringan yang lebih akurat, luas, dan terpusat dengan harga yang lebih rendah dan penyebaran yang lebih cepat. Solusi ini dapat diterapkan di wilayah terpencil atau wilayah yang berbatasan dengan negara lain.

Solusi total ini dapat menghasilkan jaringan, teknologi dan layanan yang lebih optimal yang diterapkan di wilayah terpencil dan mempercepat ekonomi digital nasional.

“Huawei percaya akan pentingnya meningkatkan jaringan di wilayah terpencil untuk mempercepat pembangunan TIK nasional. Oleh karena itu Huawei menawarkan solusi yang mencakup produk-produk dengan daya yang rendah, fitur hemat energi, komponen yang dioptimalkan, dan fitur hemat transmisi. Karena kami melihat bahwa kemampuan TIK dapat mendukung pertumbuhan yang positif untuk ekonomi nasional,” ujar Mohamad Rosidi. (MS)

Tebus Kegagalan Note 7, Samsung Berhasil Jual 5 Juta Duo Galaxy S8

0

Telset.id, Jakarta – Masalah baterai yang dialami oleh Galaxy Note 7 membuat Samsung harus menarik produk tersebut dari pasaran lebih awal. Tentunya, hal ini membuat penggunanya merasakan sedikit kekecewaan terhadap mereka.

Tak hanya diam, perusahaan asal Korea Selatan itu kembali meracik duo Galaxy S8 untuk ditawarkan ke masyarakat dunia. Dan benar saja, seperti dikutip dari laman Ubergizmo, mereka berhasil menembus angka penjualan sebanyak lima juta unit.

Yang lebih membuat mereka bangga, angka penjualan ini dapat ditembus dalam waktu satu bulan saja setelah ponsel ini resmi dijual di pasaran. Tentunya, hal ini seakan menebus kegagalan dari penjualan Note 7.

Namun menurut beberapa pengamat, dengan penjualan yang seperti ini, mereka tidak terlalu yakin bahwa kedua ponsel ini bisa mengalahkan pendahulunya, yakni duo Galaxy S7. Namun sebelumnya, Samsung telah mengumumkan jumlah pemesanan duo Galaxy S8 30 persen lebih banyak dari duo Galaxy S7.

Namun pihak Samsung sendiri yakni bahwa jumlah penjualan mereka akan terus meningkat. Hal ini dikarenakan mereka sedang menargetkan menjual ponsel ini di 120 negara pada akhir bulan ini, termasuk di Tiongkok dengan versi RAM 6GB.

Sebagai catatan, Samsung berhasil menjual sebanyak 55 juta unit duo Galaxy S7 dalam waktu satu tahun saja. Tentu saja, untuk mengalahkan angka ini Samsung harus bekerja eksta untuk mempertahankan penjualan mereka. [NC/MS]

Pengguna 4G Meningkat, XL Axiata Siapkan Ekosistem Pendukung 4.5G

Telset.id, Jakarta – Untuk mengantisipasi terus bertambahnya jumlah pengguna smartphones 4G yang terus meningkat pesat beserta penggunaan data yang semakin banyak dari pelanggan, XL Axiata terus berinovasi di teknologi “Beyond 4G” dengan menerapkan beberapa teknologi 4.5G ready di kota-kota dengan tingkat penetrasi 4G yang tinggi.

Guna memastikan layanan ini memberikan manfaat langsung kepada pelanggan, diperlukan dukungan dari sisi ketersediaan perangkat/smartphones beserta fitur-fitur pendukungnya di pasar Indonesia. Karena itu XL Axiata menggandeng sejumlah produsen dan distributor smartphones menyelenggarakan workshop “Beyond 4G ecosystem development”.

Vice President LTE XL Axiata, Rahmadi Mulyohartono mengatakan, dalam satu tahun terakhir ini, pertumbuhan jumlah pengguna smartphone di XL sangat tinggi, yaitu tumbuh dari hanya 21% menjadi 63% dari total pelanggan XL Axiata saat ini.

 

”Penggunaan layanan data sudah mencapai 3,600 TB per hari dan di prediksi akan tumbuh semakin besar dengan layanan video streaming menjadi layanan yang paling banyak diakses pelanggan yang menggunakan smartphones,” ujar Rahmadi dalam keterangan yang di terima Telset.id di Jakarta, Kamis (18/5/2017)

Sementara itu, Vice President Service Operation Management XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah smartphones yang semakin banyak dengan konsumsi data yang meningkat pesat, XL Axiata terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas jaringan dengan teknologi-teknologi pendukung 4.5G, di antaranya 4×4 MIMO, modulasi tinggi 256 QAM dan Carrier Aggregation (CA) frekuensi LTE 1800 MHz dengan LTE 2100 MHz/900 MHz.

“Penerapan teknologi ini memerlukan dukungan dari sisi smartphones yang mendukung teknologi teknologi 4.5G ini sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh pelanggan,” kata Darmayusa.

Rahmadi menambahkan, perlu adanya kerjasama yang erat antara XL Axiata sebagai operator dengan produsen smartphones sehingga akan terbentuk ekosistem yang mendukung layanan teknologi 4.5G.

Teknologi yang dibangun di jaringan bisa disesuaikan dengan teknologi di sisi smartphones sehingga manfaatnya secara nyata bisa dirasakan oleh pelanggan, seperti koneksi yang lebih cepat, dan stabil.

Selain itu, tentu saja agar mampu  melayani jumlah pengguna smartphones yang akan semakin banyak di masa mendatang. Untuk keperluan itu pula XL Axiata membangun 4.5 Xperience Zone di 20 lokasi yang tersebar di Jabotabek, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi yang bisa digunakan untuk pengujian smartphones yang akan dipasarkan di Indonesia oleh para produsen dan distributor smartphones.  (MS)

 

Mau Mengubah Dunia? Ini 3 Bidang yang Disarankan Bill Gates

0

Telset.id, Jakarta – Sebagai salah satu orang paling berpengaruh bagi dunia teknologi saat ini, tidak berlebihan jika Bill Gates memiliki banyak mimpi besar. Bahkan dia ingin melihat banyak mahasiswa yang baru saja lulus untuk mengikuti jejaknya, terutama mereka yang ingin merubah dunia.

Oleh karena itu, dalam sebuah esai yang ditulisnya di laman Mic Network, Bill menyarankan beberapa pilihan karir bagi para lulusan ini. Nah, karir apa saja yang disarankan oleh pendiri Microsoft ini?

Dalam esai yang memiliki panjang 18 paragraf itu, Gates ternyata memilih tiga bidang pekerjaan bagi mereka yang memiliki mimpi besar untuk merubah dunia. Ketiga bidang tersebut diantaranya Artificial Intelligence (AI), bidang energi, dan bioscience.

Untuk bidang AI sendiri, Gates memiliki mimpi untuk mengembangkan AI ke level selanjutnya. Hal ini dikarenakan AI yang sekarang masih sangat butuh perkembangan untuk membuat manusia hidup lebih produktif dan kreatif.

Lalu di bidang energi, dia berpegang teguh terhadap pembangunan energi bersih terbaharukan dan terjangkau yang bisa diandalkan oleh manusia. Ini dilakukan untuk memerangi pemanasan global dan juga menurunkan angka kemiskinan.

Terakhir, dia menyarantkan bidang bioscience untuk mencari solusi suplemen herbal tanpa efek samping yang dapat membantu orang hidup lebih sehat. Dia melihat bahwa kehidupan masyarakat saat ini sangatlah jauh dari level sehat.

Nah, jika Anda tertarik untuk membaca esai lengkap milik Gates, Anda bisa membacanya di tautan ini. [NC/IF]

Ini Alasan Oppo Pilih Pemusnahan Dibanding​ Recycle

Telset.id, Cileungsi – Oppo telah memutuskan untuk memilih jalan pemusnahan ketimbang daur ulang, untuk menindaklanjuti smartphone-smartphone keluarannya yang masuk kategori rusak atau tidak lagi bisa diperbaiki oleh service center. Langkah ini, dipilih tentu saja bukan tanpa sebab.

Menurut Media Engagement Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, hal ini dilakukan demi tetap menjaga kualitas produk yang sampai ke tangan pengguna.

“Kami tidak pernah menjual kembali barang bermasalah atau direkondisi atau refurbished. Dengan adanya perangkat daur ulang, akan menurunkan kepercayaan dari konsumen,” katanya kepada awak Media di sebuah fasilitas milik PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), di Cileungsi, Rabu (17/05/2017).

Saat dilakukan media briefing, Tim Telset.id yang juga mengikuti​ kegiatan pemusnahan produk Oppo itu mendapat penjelasan jika sebenarnya ada dua hal yang bisa dilakukan untuk “mengurus” produk di bawah standar dari Oppo ini, yakni dimusnahkan dan didaur ulang atau recycling.

“Ada beberapa komponen yang bisa di daur ulang, tapi Oppo pilih untuk dilakukan pemusnahan total untuk 23 ribu produknya,” kata Rizal Tanjung, seorang perwakilan dari PPLI.

Saat disinggung kenapa memilih pemusnahan total saja tanpa dilakukan recycling, Aryo menjelaskan hal tersebut berkaitan dengan kerahasiaan dari komponen produk Oppo sendiri.

“Keputusan Oppo untuk membuang penuh perangkat itu adalah karena kerahasiaan, karena kerahasiaan dari komponen, penyebab kita tidak memilih recycle,” jelasnya.

Selain 21 seri smartphone yakni Oppo Neo 5, Joy 3, Joy, Find 5 Mini, Find Piano, Find Muse, Neo, R5, Find 5, Find 7, Find 7A, Find Mirror, Mirror 3, Mirror 5, N3, R7, R7 Lite, R7 S, R7 Plus, F1, serta F1 Plus juga beberapa aksesoris dan juga kemasan turut dihancurkan oleh Oppo. (FHP/IF)

21 Tipe Smartphone Ini Jadi “Korban” Penghancuran Oppo

Telset.id, Cileungsi – Oppo baru saja membumi hanguskan 23.000 perangkatnya yang masuk kategori di bawah standar, produk prototype atau mengalami kerusakan yang sudah tidak bisa lagi diperbaiki di service center. Menurut Media Engagement Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, hal itu dilakukan untuk menjamin bahwa hanya produk berkualitas lah yang sampai ke tangan konsumen.

Ia menjelaskan, setidaknya ada 21 tipe yang menjadi “korban” dalam aksi penghancuran yang dilakukan di sebuah fasilitas milik PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), di Cileungsi, hari ini, Rabu (17/05/2017).

Adapun ke-21 seri itu, seperti diungkapkan Aryo, adalah Oppo R1201 (Neo 5), A11W (Joy 3), R1001 (Joy), R827 (Find 5 Mini), R8113 (Find Piano), R821 (Find Muse), R831 (Neo), R5, Find 5, Find 7, Find 7A, Find Mirror, Mirror 3, Mirror 5, N3, R7, R7 Lite, R7 S, R7 Plus, F1, serta F1 Plus.

“Yang paling banyak dihancurkan adalah Oppo R1201 (Neo 5) dan A11W (Joy 3),” katanya.

Kegiatan yang dilakukan Oppo oun diapresiasi oleh beberapa lembaga termasuk Kementerian Perdagangan, yang menyebut bahwa Oppo adalah yang pertama yang mengambil langkah ini.

Menurut Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kementerian Perdagangan RI, Wahyu Hidayat, apa yang dilakukan Oppo ini seharusnya menjadi jalan pembuka bagi vendor lain untuk melakukan hal yang sama, yakni lebih memperhatikan konsumen dalam hal kenyamanan, kepercayaan dan lainnya. (FHP/IF).

Oppo Hancurkan Puluhan Ribu Smartphone di Bawah Standar

Telset.id, Cileungsi – Beda vendor, beda juga perlakuannya terhadap perangkat yang masuk kategori tidak sempurna, alias rusak. Nah, jika Samsung lebih memilih untuk meluncurkan versi daur ulang dari smartphone-nya yang gagal (Galaxy Note) yang gagal, jalan lain justru ditempuh Oppo. Alih-alih mendaur ulang smartphone tersebut, perusahaan asal China ini lebih memilih untuk memusnahkan perangkat yang masuk kategori di bawah standar atau sudah tidak bisa lagi diperbaiki di service center-nya.

Tidak tanggung-tanggung, ada setidaknya 23.000 perangkat (terakumulasi dari tahun 2013 sampai 2016) dihancurkan Oppo hari ini, dengan menggunakan fasilitas dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI). Itu termasuk kemasan serta berbagai aksesoris lainnya.

“Oppo menjadi yang pertama yang melakukan kegiatan penghancuran untuk smartphone,” kata Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kementerian Perdagangan RI, Wahyu Hidayat, saat ditemui tim Telset.id di Cileungsi, Rabu (17/05/2017).

Oppo mengklaim, dengan adanya proses pemusnahan ini, mereka ingin menjamin kualitas produk yang dikeluarkan untuk konsumen dan bahwa itu telah benar-benar melalui proses jaminan kualitas yang ketat.

“Banyak perangkat yang direkondisi dan dijual kembali. Kami tidak pernah menjual kembali barang bermasalah atau direkondisi atau refurbished (daur ulang),” kata Aryo Meidianto, Media Engagement Oppo Indonesia. (FHP/IF)