Beranda blog Halaman 3039

Ada “Negara” di Luar Angkasa, Mau Jadi Penduduknya?

1

Telset.id, Jakarta – Apakah Anda pernah bermimpi untuk tinggal di luar angkasa? Jika iya, maka Anda sangat beruntung karena sebuah negara luar angkasa yang bernama Asgardia akan segera terealisasi.

Melansir dari laman Engadget, Asgardia sendiri dibentuk oleh ilmuan asal Rusia yang bernama Igor Ahusrbeyli. Negara ini sendiri pertama kali dipublikasikan pada 12 Oktober 2016, atau menurut tanggalan Asgardia jatuh pada 5 Oktober.

Meskipun belum menyandang status negara resmi, namun nampaknya Igor, yang juga merangkap sebagai pemimpin negara tersebut sudah gencar untuk mencari calon warga Asgardia yang memiliki potensial.

Bahkan menurut mereka, pada 40 jam pertama setelah perekrutan calon penduduk Asgardia, sudah ada 100 ribu pemohon. Padahal, mereka hanya akan menerima 200 ribu kadidat saja.

Untuk merealisasikan rencana ini, dalam waktu dekat ini akan meluncurkan satelit yang bernama Asgardia-1 yang akan mensimulasikan cara hidup di luar angkasa bagi para penduduk Asgardia yang terpilih. [NC/HBS]

iPad Pro 2017 akan Menggunakan RAM 4GB

1

Telset.id, Jakarta – Bertanya-tanya berapa RAM yang ada di dalam iPad Pro 2017? tentunya Apple tidak akan memberikan bocoran terlebih dahulu.

Tentunya yang memberikan bocoran salah satu bechmark yakni GeekBench. GeekBench memberikan bocoran iPad Pro 2017 akan menggunakan RAM 4GB untuk kedua varian layar ukuran 10,5-inci dan 12,9 inci.

Di kombinasi dengan prosesor A10X, tablet tersebut diprediksi memakai perangkat keras ARM terkuat dengan kecepatan 2,38GHz, meskipun ada handset lain yang memakai RAM 6 dan 8 GB.

iPad Pro tersebut hadir dengan iOS 11 dengan serangkaian fitur baru yang baru dapat dinikmati di tablet itu.

Kedua perangkat tersebut akan dikirimkan dalam iOS 10 dengan upgrade ke iOS 11 yang direncanakan akan hadir pada kuartal keempat. (MS)

Perangkat Samsung dan LG Bisa Saling Berkomunikasi?

0

Telset.id, Jakarta – Samsung memiliki gagasan yang besar dalam perkembangan perangkat Internet of Things (IoT). Hal ini diperlihatkan pada tahun 2014 dengan  mengakuisisi SmartThings untuk dapat menghadirkan fitur IoT ke semua perangkatnya.

Saat ini banyak merek, seperti Amazon, Apple, Google, IKEA, LG, Logitech, Philips, dan Qualcomm, juga sudah fokus mengeluarkan beberapa perangkat IoT. Namun, produk IoT yang saat ini beredar rata-rata belum memiliki kemampuan saling terhubung satu sama lainnya.

Dilaporkan oleh The Korea Herald bahwa Samsung dan LG telah memutuskan untuk mengembangkan produk yang disertifikasi oleh Open Connectivity Foundation (OCF). Meskipun OCF dibentuk tahun lalu, namun sudah lebih dari 300 merek telah bergabung dengan yayasan untuk meningkatkan interoperabilitas produk ini.

Samsung dilaporkan telah mulai mendapatkan AC, kulkas, dan smartphone (termasuk Galaxy S8 dan S8 +) yang sudah disertifikasi oleh OCF, dan vendor asal Korea selatan lainnya LG juga memiliki rencana serupa.

Adanya Samsung dan LG membuat sertifikasi yang sama dengan perangkat-perangkatnya tidak menutup kemungkinan perangkat mereka akan bisa saling terhubung satu dengan yang lainnya.

Pasalnya  Open Connectivity Foundation mengembangkan standar spesifikasi dan mengesahkan perangkat IoT, yang akan mempermudah produk IoT dari berbagai merek untuk saling berbicara satu sama lain. Sehingga nantinya akan membuat konsumen menjadi lebih mudah. Ada kemungkinan konsumen bisa mengendalikan kulkas LG dari TV Samsung mereka di masa depan.

Broadcom, Intel, dan Samsung adalah anggota pendiri Open Interconnect Consortium (OKI), yang didirikan pada tahun 2014. Namun, tak lama kemudian, Broadcom keluar. Awal tahun lalu, Electrolux, Microsoft, dan Qualcomm bergabung dengan konsorsium tersebut, dan OKI berubah nama menjadi OCF. Anda bisa melihat lebih dari 300 merek yang bergabung dengan OCF saat ini. (MS/HBS)

Begini Rasanya Main Mario Kart Versi Virtual Reality

Telset.id, Jakarta – Anda penggemar franchise dari game Super Mario? Tentu Anda juga akan kenal dengan game Mario Kart bukan? Nah baru-baru ini muncul video yang memperlihatkan versi terbaru dari game Mario Kart.

Versi tersebut merupakan Mario Kart GP VR yang tentunya berbasis Virtual Reality (VR). Pada video yang diambil dari video promosi VR Zone Shinjuku di Tokyo itu memperlihatkan para pemain menggunakan sebuah alat simulasi yang mirip dengan kendaraan di Mario Kart, headset VR dan juga controller-nya yang diberikan langsung oleh HTC Vive.

[Baca Juga: Serunya Menaklukkan Puncak Everest Pakai VR]

Terlihat pada video tersebut, para pemain benar-benar bisa merasakan sensasi langsung secara fisik dan juga virtual ketika bermain Mario Kart. Sebut saja seperti saat melempar jebakan kepada pemain lainnya atau menerima serangan dari pemain lain.

[Baca Juga: Taclim VR, Sarung Tangan dan Sepatu VR]

Mario Kart GP VR sendiri merupakan game pertama dari Nintendo yang membawa teknologi VR. Meski sudah muncul video teaser-nya, masih belum diketahui kapan Nintendo akan merilis game tersebut dan belum jelas apakah si pemainnya diharuskan membeli alat atau headset tertentu untuk memainkan game Arcade yang menarik tersebut. (FHP/HZ)

Google Gaet Pengembang Chipset Apple, Untuk Apa?

0

Telset.id, Jakarta – Perusahaan mesin pencari Google dikabarkan berhasil gaet pengembang chipset Apple, Manu Gulati untuk masuk ke perusahaan mereka. Hal ini semakin menegaskan bahwa Google ingin menyaingi kedigdayaan Apple di bidang teknologi.

Dilansir dari laman PhoneArena, Gulati yang kini menjabat sebagai Lead System on Chip Architech Google nampaknya akan mengerjakan pengembangan chipset untuk digunakan di beberapa perangkat milik Google.

Sebut saja seperti ponsel pintar milik Google, yakni Pixel yang nampaknya akan kebagian chipset kustom. Selain itu, ada sederet perangkat Google lainnya seperti Chromebook, Android TV atau Android Wear yang berpotensi bisa mendapatkan chipset mereka sendiri.

Gulati sendiri sudah memiliki banyak pengalaman dalam bidang chipset. Dia pernah bekerja dengan AMD dan Broadcom, dua perusahaan prosesor besar Amerika Serikat.

Setelah keluar dari perusahaan tersebut, selama delapan tahun dirinya bekerja di tim pengembangan desain prosesor Apple. Di tim tersebut dia berhasil menciptakan berbagai chip yang digunakan oleh iPhone, iPad dan Apple TV.

Selain mengincar Gulati, Google nampaknya juga mengincar beberapa arsitek chip lainnya. Tentunya ini merupakan ambisi yang cukup besar untuk dilakukan oleh Google. [NC/HZ]

Tak Hanya Pintar, Bot Buatan Facebook Ini Bisa Negosiasi

Telset.id, Jakarta – Facebook membuat terobosan lagi di dunia teknologi. Kini raksasa media sosial yang memiliki Instagram, WhatsApp dan juga Messenger tersebut sedang mengembangkan bot yang mampu bernegoisasi atau menawar dengan kemampuan yang hampir mirip dengan manusia.

Dilansir dari Mashable, para peneliti dari Facebook Artificial Intelligence Researchers (FAIR) ini tak hanya mengajarkan bot untuk pintar negoisasi, tapi juga bisa bertindak jauh lebih manusiawi. Para peneliti tersebut melatih bot dengan memberikan data masukan berupa contoh negoisasi antara dua orang yang ingin membagi berbagai hal dengan nilai yang berbeda.

“Ini bot terbaik yang memiliki kemampuan sebanding dengan manusia. Setidaknya memiliki keunggulan dalam hal kesabaran dan juga tekad yang tak terbatas,” klaim Mike Lewis, salah satu ilmuwan dari FAIR.

[Baca Juga: Akankah Robot Mengambil Alih Pekerjaanmu? Tanyakan ke Situs Ini]

Meski memiliki kemampuan negoisasi yang hampir mirip dengan manusia, para peneliti AI di Facebook tidak serta merta membuat bot untuk meniru perilaku manusia. Para peneliti ini justru membuatnya untuk bisa mengantisipasi atau mengatasi apa yang akan dilakukan oleh manusia dalam situasi tertentu.

Sehingga ketika bot ini diuji cobakan dengan manusia langsung, orang-orang tak akan menyadari jika mereka sedang berinteraksi atau bernegoisasi dengan bots.

[Baca Juga: 45 Tahun ke Depan, Robot akan Setara Manusia]

Yang menarik dari bot buatan Facebook ini adalah bisa berbohong demi mendapatkan hasil negoisasi yang lebih baik. Taktik tersebut dijelaskan oleh Lewis, berdasarkan perilaku atau contoh dari cara negoisasi ala manusia yang menjadi data pembelajaran bot tersebut.

“Di masa depan mungkin orang-orang akan menggunakan chatbot untuk bernegoisasi dengan pelanggan atau mendapatkan jadwal yang terbaik,” katanya. (FHP/HZ)

Pengguna Facebook Bisa Galang Donasi Lewat “Security Check”

0

Telset.id, Jakarta – Facebook sudah cukup lama menghadirkan fitur Security Check, yang bisa dimanfaatkan pengguna sebagai “tanda bahaya”. Kini, raksasa jejaring sosial ini kembali menambahkan kemampuan pada fitur tersebut, yakni bisa digunakan untuk penggalangan donasi.

Fitur Security Check dari Facebook sudah diluncurkan dalam waktu yang cukup lama. Fitur ini sendiri memiliki kemampuan untuk memberitahu kepada saudara atau teman, apakah seseorang selamat dalam bencana di sebuah lokasi tertentu.

Facebook kini menambahkan kemampuan baru dalam pembaharuan yang akan segera digulirkan. Security Check nantinya bisa dipakai untuk penggalangan donasi untuk wilayah yang terkena bencana.

Melansir dari laman PhoneArena, Facebook berencana untuk meluncurkan fitur ini dalam beberapa minggu ke depan. Namun negara yang bisa mencicipi fitur ini baru Amerika saja. Sedangkan untuk negara lain (di luar Amerika), Facebook masih belum memberikan konfirmasi kapan akan diluncurkan.

Selain fitur penggalangan donasi, ada satu fitur lagi yang disematkan oleh Facebook, yakni Community Help. Fitur ini sendiri akan memudahkan sebuah komunitas di dekat lokasi bencana untuk melakukan koordinasi langkah bantuan bagi para korban.

Fitur terakhir adalah fitur deskripsi krisis yang mendorong Safety Check. Melalui fitur ini, Facebook dapat memberikan deskripsi rinci terhadap peristiwa yang terjadi sehingga tidak ada berita palsu mengenai kejadian tersebut.

Tentunya, dengan ketiga fitur terbaru di Facebook ini, para pengguna media sosial bisa mendapatkan atau memberi bantuan dengan secara cepat jika suatu bencana terjadi di satu lokasi tertentu. [NC/HZ/HBS]

Sambut Lebaran, DOKU Bagikan THR ke Penggunanya

Telset.id, Jakarta – Bulan Ramadhan memang penuh dengan keberkahan, apalagi mendekati Lebaran ini, dimana salah satu keberkahan yang paling ditunggu adalah THR alias Tunjangan Hari Raya. Nah salah satu pemain di industri Fintech (Financial Technology) yakni DOKU pun punya cara untuk berbagi keberkahan bagi para penggunanya.

“DOKU luncurkan program Ketupat Doku yang isinya diskon-diskon menarik dan juga THR,” ucap Ayu Hapsari, VP Marketing Doku di acara buka bersama dengan awak media di Jakarta, Rabu (14/06/2017).

Menurutnya di program Ketupat Doku ini terdapat promo bagi penggunanya yang senang berbelanja dan bertransaksi menggunakan layanan Doku. “Ada 15 merchant lebih yang memiliki diskon menarik seperti Spotify, Joox, Grab, KFC, dan lainnya,” jelasnya.

Promo tersebut, jelasnya, berupa Diorama atau Diskon Online Ramadhan dari mulai potongan Rp 25 ribu untuk pembelian minimal Rp 150 ribu, potongan Rp 50 ribu untuk transaksi minimal Rp 300 ribu dan potongan Rp 100 ribu untuk transaksi minimal Rp 500 ribu. Syarat lainnya adalah, setiap kode promo hanya berlaku 1 kali untuk setiap 1 pengguna saja.

Selain promo, Ayu juga menyebutkan jika pihaknya pun memberikan THR lewat kuis di sosial media. THR versi Doku bukan Tunjangan Hari Raya, melainkan Tiap Hari Rejeki yang memungkinkan para penggunanya berkompetisi di sosial media dan bebas memilih hadiah yang mereka inginkan.

“Pengguna nanti ikut kuis di sosial media Doku dan bisa dapatkan hadiah dari kami,” ucapnya. (FHP)

Gelar Banyak Promo, Pengguna DOKU naik 74%

Telset.id, Jakarta – Perkembangan Fintech (Financial Technology) di Indonesia boleh dibilang terus berkembang, entah di sisi teknologinya, layanannya hingga jumlah pengguna yang menikmatinya. Misalnya saja Doku, salah satu pemain fintech di Indonesia tersebut mengklaim mendapatkan peningkatan dari berbagai sisi, khususnya jumlah pengguna.

Year-on-year dari Juni 2016 sampai Juni 2017 pengguna Doku naik 74%,” kata Ricky Richmond Aldien, Senior VP Consumer Product Doku di acara buka bersama dengan awak media di Jakarta, Rabu (14/06/2017).

Menurutnya saat ini pengguna Doku sudah mencapai 1,55 juta pengguna. Tentu itu jumlah yang cukup banyak, karena hampir sebanding dengan total penduduk di beberapa kota besar seperti Barcelona, Spanyol misalnya.

Doku hanya terpaut kurang lebih 50 ribu pengguna saja untuk bisa menyamai kota Catalan tersebut karena sudah memiliki jumlah penduduk kurang lebih 1,6 juta penduduk (berdasarkan data Google tahun 2016).

Tak cuma jumlah penggunanya yang naik, menurut Ricky jumlah pengguna yang aktif pun meningkat hingga 126% atau jika dihitung dari total pengguna sekarang, pengguna yang aktif mencapai 25% sampai 30% yang aktif.

“Kalau dihitung, dulu 1 dari 10 orang aktif gunakan Doku. Sekarang dari 5 dari 20 orang sudah aktif menggunakan Doku,” klaim Ricky.

Menurutnya peningkatan tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai promo yang diadakan. Ia juga mengakui ketika promo sudah habis, total pengguna aktif memang menurun namun tidak terlalu signifikan.

“Memang menurun tapi perlahan naik kembali, seperti naik tangga (jika dianalogikan),” ucapnya. (FHP)

Xbox One X, Konsol Next Gen Paling Bertenaga

1

Telset.id, Jakarta – Microsoft nampaknya tengah serius untuk merebut kembali tahta konsol terbaik dari PlayStation dengan PS4 Pro. Hal ini ditunjukkan Microsoft dengan memamerkan konsol paling bertenaga mereka saat ini, yakni Xbox One X di ajang Electronic Entertainment Expo (E3) 2017.

Melansir dari laman Techpowerup, cara Microsoft untuk merebut tahta tersebut dengan melakukan ‘tweak’ habis-habisan terhadap konsol Next Gen pertama mereka, yakni Xbox One.

Microsoft menyematkan prosesor terbaru hasil kolaborasi dengan AMD di konsol tersebut. Raksasa perangkat lunak ini mengatakan bahwa prosesor yang mereka gunakan merupakan prosesor semi-custom dengan basis prosesor TSMC 16 nm FinFET dengan arsitektur ‘Jaguar’.

Microsoft me-setting kecepatan prosesor dengan delapan inti ini di angka 2,30 GHz, sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan PS4 yang ada di angka 2,10 GHz dengan arsitektur yang sama.

Tak cukup sampai di situ, Microsoft juga mengklaim bahwa chipset ini dapat meningkatkan kinerja GPU hingga empat kali dari generasi sebelumnya. Ditambah lagi, GPU yang dipercaya mengadopsi VGA Polaris AMD tersebut di-setting pada kecepatan 1172MHz, dengan kemampuan sekitar 40 GCN.

Selain itu, perusahaan yang didirikan Bill Gates ini juga melakukan upgrade di sektor RAM mereka. Mereka menyematkan RAM GDDR5 sebesar 12GB yang digunakan untuk CPU dan GPU dari konsol tersebut dengan kecepatan bandwidth hingga 326 GB/s.

Namun, apa artinya spesifikasi tersebut? Penjelasan mudahnya adalah konsol ini dapat menghadirkan gameplay yang sebelumnya dipercaya hanya dapat diraih dari PC gaming seharga hampir ratusan juta rupiah, yakni menampilkan gameplay 4K di refresh rate 60Hz.

Untuk harganya sendiri, Microsoft pun menawarkan harga yang sangat menarik, yakni seharga USD 499, atau sekitar Rp 6,7 juta. Jika dibandingkan dengan harga penjualan awal Xbox One dengan harga yang sama, maka konsol ini memiliki rasio harga per performa yang sangat baik.

Jadi, apakah menurut Anda Microsoft layak merebut tahta konsol terbaik dari PlayStation 4 Pro? Tuliskan komentar Anda di bawah ini! [NC/HBS]

 

 

 

 

Qualcomm Luncurkan Chip Audio untuk Smart Home

0

Telset.id, Jakarta – Divisi Voice and Music Qualcomm telah meluncurkan beberapa produk audio pada acara a couple of audio products at a developer conference di China, diharapkan dapat menghadirkan lebih banyak fitur dan peningkatan pada perangkat audio dan produk rumah pintar alias smart home.

Sudah cukup banyak perangakta smart home yang diluncurkan sebelumnya. Sebut saja seperti Apple HomePod, Google Home  dan Amazon Echo, dll. Kehadiran produk-produk pintar tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan merilis produk smart home.

Untuk itu, Qualcomm telah mengumumkan sebuah chip flash high-end baru bernama CSRA68100, untuk speaker dan headphone nirkabel. Produsen software mobile ini juga meluncurkan serangkaian chip Bluetooth QCC3XXX.

Sedangkan untukan koneksi kabel, Qualcomm telah memperkenalkan chipset WHS9420 dan WHS9410 yang akan bekerja pada perangkat yang memiliki port USB Type-C. Qualcomm juga meluncurkan amplifier DDFA class-D yang bisa digunakan dengan speaker high-end.

Keluarga chip CSRA68100 dan chip QCC3XXX diaktifkan dengan Bluetooth 5.0. Chip yang sudah mendukung codec aptX dari Qualcomm. Kemampuan DSP-nya empat kali lebih baik dari pada chip CSR8675 pendahulunya.

Selain itu, chip ini juga membawa dukungan untuk kontrol suara karena menawarkan codec 192 KHz 24-bit melalui input dan output. Fitur lainnya termasuk dukungan NFC, capacitive touch controller, dan fitur manajemen daya inbuilt.

Chipset yang lebih baru memungkinkan dukungan audio melalui USB Type-C. Beberapa perangkat ini bahkan tidak memiliki port audio standar 3.4mm. Chipset WHS9420 dan 9410 dibangun untuk earphone katering dan perangkat berkemampuan USB-Type C lainnya yang mendapat dukungan audio dari smartphone.

Direct Digital Feedback Amplifier (DDFA) memiliki desain kelas-D yang lebih rendah yang akan memungkinkan produsen mengatur transistor output untuk berbagai titik daya pada berbagai produk seperti portabel, soundbars home theater dan headphone high-end.

Qualcomm juga meluncurkan platform Smart Audio baru yang berbasis pada Snapdragon 425 dan Snapdragon 212 mendukung Linux dan Android. Ini telah dikembangkan untuk memberikan pengalaman audio dengan menonjolkan dukungan Bluetooth dan WiFi.

Menariknya, chip ini bisa melakukan lebih dari sekadar SoC audio biasa karena dilengkapi dengan quad-core Cortex A53 atau A7, kemampuan DSP Hexagon dan teknologi All-Ways Aware sebagai fitur opsional. Chip ini mendukung berbagai aplikasi, pengenalan suara, streaming audio 192-bit 192-bit, VoIP, asisten digital dan pengenalan biometrik melalui suara.

Chipset ini juga mendukung audio nirkabel aptX 24 bit, pembatalan kebisingan, dan speaker AllPlay. Selain itu, Program Smart Audio diaktifkan dengan dukungan layar sentuh dan daya keluar speaker yang dapat dikonfigurasi. (MS/HBS)

Saat Konten Kreator Bicara Tentang Asus ZenBook

0

Telset.id, Jakarta  – Saat ini konten kreator menjadi profesi yang tengah digemari oleh banyak orang, terutama anak muda. Salah satu alasannya karena aktivitas tersebut bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah yang sangat lumayan. Terlebih, aktivitas tersebut bisa dijalani dengan passion sambil having fun.

Profesi konten kreator memang tengah naik daun di era digital. Anggapan itu tak berlebihan, karena sekarang ini dunia dibangun oleh para konten kreator yang berkarya lewat berbagai macam platform digital.

Coba saja simak, mulai dari informasi apa yang Anda baca, hiburan apa yang ditonton, hingga keahlian yang Anda pelajari lewat sejumlah tutorial, rasanya tidak pernah lepas dari sosial media dan internet. Semua hal itu, konten kreator lah yang menciptakannya.

Konten kreator bisa jadi seorang YouTuber yang berkarya lewat video-videonya, blogger yang menulis menulis melalui kumpulan artikelnya, band maupun solois yang menciptakan lagu dan menyebarkan lewat plaform seperti Soundcloud atau yang lainnya, hingga para komikus yang menghibur dengan gambar-gambar jenakanya di Instagram.

Mereka semua kini mendominasi dunia lewat karya kreatif yang dihasilkan. Dan, secara tidak langsung turut mempengaruhi pola fikir dan minat para pengikut setianya.

Lalu apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang kreator konten? Menurut salah seorang kreator beken asal Indonesia, Eka Gustiwana, ada dua instrumen utama yang paling mendasar, yakni ide dan alat.

“Pertama, pembuat konten haruslah menggali ide orisinal terkait konten yang akan dibuat. Ide akan menjadi pijakan awal yang menentukan arah para kreator dan melangkah dan mempengaruhi seluruh karya kreatif yang akan diciptakannya,” kata Eka.

Sementara alat, sambung Eka, adalah perangkat penting lain yang sangat mendukung agar semua ide yang telah dirumuskan oleh pembuat konten bisa terwujud. Dan salah satu alat terpenting yang harus dimiliki adalah sebuah notebook.

Asus ZenBook UX410

“Notebook dipakai oleh hampir semua pembuat konten, baik dia seorang YouTuber, Musisi, Filmmaker, Komikus, Desainer, dan Blogger. Mereka menggunakan notebook untuk merangkai ulang karyanya agar bisa dinikmati orang lain,” sebutnya.

Saya sendiri, lanjut Eka, adalah penggemar notebook yang berbobot ringan tetapi punya performa yang mumpuni. Sebab profesi dan aktivitas yang dijalankannya menuntutnya untuk berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Lalu notebook apa yang digunakan Eka?

“Saya puas banget pakai ZenBook karena sangat ringan mudah dibawa berpergian. Saya termasuk orang yang suka bekerja di mana saja, seperti di pesawat, di kereta, di mobil, di hotel, di cafe, dan lainnya,” ucapnya.

“ZenBook memudahkan saya, ditambah lagi beban tas menjadi sangat ringan, dan bisa diisi perangkat musik lainnya. Serasa nggak bawa notebook,” tukas Eka lagi.

Ia mengungkapkan, notebook yang ia gunakan juga harus memiliki baterai yang tahan lama. Nah, menurutnya, Asus ZenBook adalah notebook dengan baterai teririt yang pernah dia pakai.

“Sudah tidak khawatir lagi kalau misalnya harus terpaksa bekerja di tempat yang tidak terdapat arus listrik, misalnya di atas pesawat. Inspirasi dan kreasi bisa jalan terus tanpa terhambat,” tutuenya.

Menurutnya, Asus ZenBook juga bisa diajak tampil stylish. Di atas panggung, dirinya merasa sangat bangga meletakkannya di samping keyboard dan perangkat musik lainnya. Ringkasnya ukuran ZenBook, berbanding terbalik dengan performanya. Asus ZenBook memiliki performa yang mumpuni dengan mengandalkan prosesor Intel Core i7 dan Windows 10. [HBS]