Beranda blog Halaman 27

Kemenekraf Manfaatkan AI untuk Dorong Inovasi Industri Kreatif Indonesia

0

Telset.id – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berencana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai pendorong inovasi dan pertumbuhan industri kreatif Indonesia. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa adopsi AI akan meningkatkan kontribusi sektor ini sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam pidato kunci di acara tahunan Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2025, Riefky menyampaikan bahwa AI memiliki keunggulan untuk mempercepat produksi, mengoptimalkan pemasaran, dan membuka akses pasar global. “Dengan momentum adopsi AI, kontribusi ini akan meningkat, menegaskan peran ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya di Jakarta, Selasa.

Meski demikian, Riefky menekankan bahwa kreativitas manusia harus tetap menjadi pusat ekosistem kreatif. AI dapat dianggap sebagai kolaborator dan bukan pengganti kreator. Pendekatan ini sejalan dengan pandangan James Cameron yang menyebut AI bisa menyelamatkan industri film tanpa menggantikan manusia.

Peluang dan Tantangan Implementasi AI

Menurut Riefky, AI menawarkan peluang akselerasi inovasi di berbagai subsektor seperti desain, animasi, gim, aplikasi, hingga pemasaran digital. Namun, penggunaan AI di Indonesia masih menghadapi tantangan seperti perlindungan hak cipta dan literasi digital yang masih terbatas.

“Produk kreatif seperti desain, fotografi, dan animasi adalah karya manusia dengan hak moral dan ekonomi. Regulasi saat ini belum sepenuhnya mengatur penggunaan karya sebagai data latih AI. Mekanisme lisensi sangat penting agar pencipta tetap mendapat pengakuan dan imbal hasil yang adil,” ujarnya.

Pengembangan tools AI untuk kreator memang sedang marak, seperti yang terlihat pada Adobe AI Agents yang disebut sebagai revolusi baru dalam dunia konten kreatif. Namun, perlindungan hak kekayaan intelektual tetap menjadi prioritas.

Potensi Besar dan Strategi Pengembangan

Indonesia tengah berada pada tahap awal pemanfaatan AI, dengan potensi besar berkat 185 juta pengguna internet dan 139 juta pengguna media sosial. Data tahun 2024 menunjukkan kontribusi ekonomi kreatif mencapai lebih dari Rp1.500 triliun terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 26,5 juta tenaga kerja.

Kemenekraf menyiapkan kerangka strategis yang menyeimbangkan pengembangan dan pemanfaatan AI. Aspek pengembangan difokuskan pada riset, inovasi, dan perlindungan kekayaan intelektual, sementara pemanfaatannya diarahkan untuk memperkuat daya saing industri kreatif.

Pemerintah juga mendorong harmonisasi regulasi, peningkatan literasi dan etika AI, serta dukungan bagi startup lokal di bidang teknologi AI. Pengembangan AI ini juga didukung oleh kemajuan teknologi seperti iPhone 17 yang memperkenalkan 3 fitur kamera baru revolusioner yang dapat dimanfaatkan kreator konten.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah memiliki 17 paket stimulus ekonomi, salah satunya program magang lulusan perguruan tinggi yang eligible untuk mahasiswa yang satu tahun lulus. “Saya minta nanti para digital perusahaan bisa menyediakan tempat untuk para mahasiswa magang di industrinya apapun subjeknya,” ujar Airlangga.

Untuk sektor ekonomi kreatif, telah dihadirkan Program Perkotaan dengan pilot project DKI Jakarta peningkatan kualitas pemukiman dan penyediaan tempat untuk Gig Economy. Program ini dijalankan bekerja sama dengan Kemenekraf dan Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan co-working space di Tanah Abang dan Blok M.

Dengan strategi komprehensif ini, diharapkan AI dapat menjadi katalisator pertumbuhan industri kreatif Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh pelaku kreatif.

Tencent Luncurkan Produk AI Baru untuk Efisiensi Industri Global

0

Telset.id – Tencent, perusahaan teknologi asal China, meluncurkan sejumlah produk dan peningkatan kapasitas kecerdasan buatan (AI) yang ditargetkan untuk klien industri global. Produk-produk ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi operasional di berbagai sektor, mulai dari layanan pelanggan hingga manufaktur.

Peluncuran tersebut diumumkan dalam Tencent Global Digital Ecosystem Summit 2025 di Shenzhen, China, pada Selasa (16/9). Acara ini dihadiri ribuan pelaku industri teknologi, termasuk perwakilan dari GoTo, Indosat Ooredoo Hutchison, dan DANA.

Dowson Tong, Wakil Presiden Eksekutif Senior Tencent dan CEO Cloud and Smart Industries Group, menegaskan bahwa aplikasi AI yang praktis dan dapat digunakan akan mendorong efisiensi industri. “Solusi yang baru diluncurkan dan ditingkatkan kapasitasnya ini akan mendukung perusahaan dalam perjalanan internasionalisasi mereka,” ujarnya.

Produk dan Layanan AI Terbaru Tencent

Tencent memperkenalkan Platform Pengembangan Agen 3.0 (ADP), yang memungkinkan perusahaan menghasilkan dan mengintegrasikan AI ke dalam alur kerja untuk skenario seperti layanan pelanggan, pemasaran, dan manajemen inventaris. Selain itu, diluncurkan juga AI Infra “Agent Runtime” sebagai infrastruktur pendukung pembangunan dan pengoperasian agen AI.

Layanan SaaS+AI turut ditingkatkan, mencakup fitur audio dan video real-time, cloud livestreaming, instant messaging, dan pemrosesan media. Produk ini dapat dimanfaatkan oleh industri e-commerce, game, pendidikan, hiburan, keuangan, dan kesehatan.

Tencent Meetings, yang telah digunakan lebih dari 28 juta pengguna aktif, kini dilengkapi dengan Asisten AI, Rekaman Cerdas, dan Terjemahan Real-time. Produk terbaru, AI Minutes, berfungsi sebagai sekretaris virtual yang memberikan ringkasan rapat secara real-time dengan pembaruan setiap dua menit.

Tencent LearnShare dirancang khusus untuk mendukung perusahaan dalam manajemen pengetahuan, pengembangan budaya, komunikasi internal, dan pelatihan karyawan. Sementara itu, model AI Hunyuan 3D 3.0, Hunyuan 3D AI, dan Hunyuan 3D Studio menawarkan kapabilitas generasi 3D mutakhir bagi kreator dan pengembang di industri media dan game.

Model AI Hunyuan sepenuhnya mengadopsi pengembangan open-source, mendukung lebih dari 30 bahasa, serta dilengkapi dengan kemampuan generasi multimodal dan alat untuk konten gambar, video, dan 3D. Aplikasi AI native Tencent, Tencent Yuanbao, dibangun untuk meningkatkan efisiensi kerja dan belajar dengan dukungan input suara dan pencarian terintegrasi di ekosistem Tencent.

Dampak AI di Berbagai Industri

Menurut Dowson, AI telah diterapkan di banyak sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, finansial, dan ritel. Di rumah sakit, AI membantu diagnosis dengan akurasi di atas 95%. Di bidang pendidikan, sistem bimbingan pintar menyesuaikan rencana belajar sesuai kebutuhan siswa. Sementara di sektor finansial, AI mampu mendeteksi penipuan dalam hitungan detik dari puluhan ribu data.

Ke depan, Dowson memprediksi bahwa manufaktur dan energi akan mengalami transformasi AI yang signifikan. Pabrik akan menggunakan robot untuk mengoptimalkan proses produksi, sementara AI di industri energi dapat memprediksi lonjakan konsumsi listrik untuk menghemat biaya. Bahkan di sektor pertanian, drone otomatis dapat digunakan untuk menanam dan memupuk tanaman, sehingga efisiensi meningkat berlipat ganda.

Tencent Cloud telah berekspansi secara internasional di lebih dari 80 negara dan wilayah, melayani lebih dari 30 industri. Perusahaan menempatkan 9 pusat dukungan teknis global di Jakarta, Manila, Kuala Lumpur, Singapore, Bangkok, Tokyo, Seoul, Palo Alto, dan Frankfurt.

Tencent berencana meningkatkan strategi internasionalisasi Tencent Cloud di tiga area utama: infrastruktur, produk teknologi, dan kapabilitas layanan. Saat ini, Tencent Cloud mengoperasikan 55 pusat data di 21 wilayah dan berencana menginvestasikan 150 juta dolar AS untuk membangun pusat data pertama di Timur Tengah, tepatnya di Arab Saudi. Selain itu, perusahaan akan membangun pusat data ketiga di Osaka, Jepang, serta mendirikan kantor baru di kota tersebut.

Di Indonesia, Tencent Cloud bekerja sama dengan Gojek Indonesia (bagian dari GoTo Group) untuk melakukan migrasi lebih dari 1.000 sistem microservice ke Tencent Cloud. GoTo menggunakan lebih dari 50 produk Tencent Cloud, termasuk Cloud Virtual Machine (CVM), Cloud Block Storage (CBS), Web Application Firewall (WAF), Tencent Kubernetes Engine (TKE), dan Elasticsearch Service (ES). Proses migrasi berhasil diselesaikan dalam 4 jam 54 menit, lebih cepat satu jam dari jadwal yang direncanakan.

Tencent juga dikenal sebagai pengembang game ternama, dengan berbagai inisiatif seperti konsol game portabel baru dan pengembangan perangkat gaming. Selain itu, perusahaan aktif dalam regulasi gaming, termasuk pembatasan waktu bermain untuk pemain muda.

Dengan fokus pada prinsip berpusat pada manusia, Tencent berkomitmen membangun AI yang mudah digunakan, melayani manusia dalam berbagai skenario, serta meningkatkan efisiensi kerja dan pengalaman layanan.

Koneksi QR Indonesia-China Dongkrak Pariwisata Digital

0

Telset.id – Wisatawan China dan Indonesia akan segera menikmati kemudahan pembayaran digital lintas negara melalui sistem pemindaian kode QR. Bank Indonesia (BI) dan otoritas China telah memulai uji coba terbatas sejak 17 Agustus, dengan kampanye lanjutan di Beijing pada 11 September. Kolaborasi ini diharapkan mempercepat transaksi, mendukung UMKM, dan mendongkrak sektor pariwisata domestik.

Bank sentral kedua negara melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan UnionPay Internasional China dalam pengembangan sistem ini. Uji coba sandbox menjadi langkah strategis menuju integrasi finansial digital yang lebih luas di kawasan Asia.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Budijanto Ardiansyah menyambut positif inisiatif ini. Menurutnya, kedatangan wisatawan China ke Indonesia telah menunjukkan pemulihan signifikan dengan catatan hampir 1,2 juta orang pada tahun lalu.

“Banyak wisatawan China yang meminta penyediaan pembayaran digital selama berlibur di Indonesia. Budaya non-tunai sudah sangat umum di negara mereka,” ujar Budi kepada Xinhua. Ia menambahkan, kemudahan pembayaran diharapkan dapat meningkatkan pengeluaran belanja selama kunjungan.

Azril Azahari, pakar pariwisata dan Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), sepakat bahwa sistem pembayaran digital yang terintegrasi akan memberikan dampak positif. “Kemudahan ini menjadi kabar baik bagi pariwisata domestik karena berpotensi mendorong wisatawan China lebih banyak berbelanja,” katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan China mencapai 1.188 dolar AS per kunjungan pada tahun lalu. Angka ini relatif lebih tinggi dibandingkan wisatawan dari negara-negara Asia lainnya.

Meski optimis, Azril memberikan catatan kepada pemerintah untuk membuat terobosan kebijakan guna menarik lebih banyak wisatawan China. “Perlu hadirkan paket wisata yang dirancang khusus sesuai kebutuhan dan minat mereka,” sarannya.

China termasuk dalam lima negara teratas penyumbang wisatawan mancanegara ke Indonesia sepanjang tahun lalu. Kolaborasi pembayaran QR ini bukan yang pertama bagi Indonesia. Sebelumnya, negara ini telah menjalin kerja sama serupa dengan Thailand, Malaysia, Singapura, dan diperluas ke Jepang bulan lalu.

Integrasi pembayaran digital lintas negara sejalan dengan perkembangan teknologi 5G dan AI yang semakin masif. Kemudahan transaksi menjadi bagian penting dari ekosistem digital yang tengah bertransformasi.

Dukungan terhadap UMKM juga menjadi fokus utama dalam pengembangan sistem ini. Seperti program Telkomsel myBusiness Store, kemudahan akses pembayaran digital diharapkan dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saing pelaku usaha kecil dan menengah.

Perkembangan teknologi pembayaran juga didukung oleh perangkat dengan konektivitas mutakhir seperti Oppo A5 5G yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi dengan lebih cepat dan aman.

Implementasi sistem QR lintas negara ini diprediksi akan mempercepat pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi. Kolaborasi antarnegara semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai destinasi wisata digital yang kompetitif di kawasan Asia.

Sony Luncurkan Fitur Multi-Device Switching untuk DualSense PS5

0

Telset.id – Mulai hari ini, pemain PlayStation 5 tidak perlu lagi repot-repot melakukan pairing ulang controller DualSense saat ingin beralih perangkat. Sony secara resmi meluncurkan pembaruan sistem yang memungkinkan pengguna dengan mudah mengganti koneksi antara konsol PS5 dan perangkat lain seperti PC, Mac, atau ponsel. Fitur multi-device switching ini merupakan terobosan yang dinanti banyak gamer multigadget.

Bayangkan Anda sedang asyik bermain game di PS5, lalu ingin melanjutkan sesi gaming di PC Windows tanpa harus melalui proses unpair dan repair yang memakan waktu. Kini, semua itu bisa dilakukan hanya dengan menekan kombinasi tombol. Sony menyatakan bahwa fitur ini akan tersedia mulai hari ini, sesuai janji mereka pada Juli lalu. Bagi Anda yang sering berganti perangkat, ini adalah kabar gembira.

Lalu, bagaimana cara kerjanya? Dengan controller DualSense dalam keadaan mati, tekan dan tahan tombol PS bersamaan dengan salah satu tombol aksi—segitiga, lingkaran, silang, atau kotak. Tahan kombinasi ini selama lebih dari lima detik hingga light bar dan LED touchpad berkedip dua kali. Setelah itu, buka perangkat target dan lakukan pairing melalui pengaturan Bluetooth. Setiap tombol aksi dapat diprogram untuk satu perangkat, sehingga Anda bisa menyimpan hingga empat slot berbeda.

DualSense PS5 dengan fitur multi-device switching

Setelah pengaturan awal, beralih perangkat menjadi sangat mudah. Cukup tekan tombol PS dan tombol aksi yang sudah ditetapkan untuk perangkat tersebut. DualSense sendiri kompatibel dengan berbagai sistem operasi, termasuk Windows, macOS, iOS, iPadOS, tvOS, dan Android. Ini membuka peluang lebih luas bagi gamer yang ingin bermain di berbagai platform tanpa hambatan teknis.

Selain fitur multi-device switching, pembaruan sistem PS5 juga menghadirkan mode penghemat energi baru. Dalam pengaturan sistem, Anda akan menemukan opsi bernama Power Saver yang mengurangi konsumsi energi konsol dengan menurunkan performa untuk game yang mendukung fitur ini. Namun, perlu diingat bahwa game perlu diperbarui terlebih dahulu agar dapat memanfaatkan mode ini.

Beberapa game yang disebut-sebut akan menjadi yang pertama mendukung fitur Power Saver adalah Death Stranding 2: On The Beach, Demon’s Souls, dan Ghost of Yōtei. Meski demikian, Sony menekankan bahwa performa game tidak akan terpengaruh kecuali Anda secara eksplisit mengaktifkan fitur ini. “Jika tidak diaktifkan, atau jika game tidak mendukung fitur ini, performa tidak akan dikurangi dan konsumsi daya tidak akan berkurang,” tulis Sony.

Fitur penghemat energi ini mungkin tidak akan menarik bagi semua orang, terutama mereka yang mengutamakan performa maksimal. Namun, kehadirannya memberikan opsi tambahan bagi mereka yang peduli terhadap dampak lingkungan. Seperti yang kita tahu, bumi membutuhkan semua bantuan yang bisa kita berikan—meski dalam bentuk kecil seperti mengurangi konsumsi daya perangkat elektronik.

Dengan pembaruan ini, Sony kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pengalaman pengguna sekaligus berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Bagi gamer yang sering memanfaatkan fitur pembayaran modern di PS5 atau menikmati game dengan grafis tinggi seperti Oblivion Remastered, fitur multi-device switching dan Power Saver ini bisa menjadi nilai tambah yang signifikan.

Jadi, apakah Anda sudah siap mencoba fitur baru ini? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!

iOS 26 Resmi Rilis, Ini Fitur Baru dan Daftar iPhone yang Kompatibel!

0

Telset.id – Sudah coba iOS 26 di iPhone Anda? Sistem operasi terbaru Apple ini resmi diluncurkan kemarin, dan membawa segudang perubahan yang patut diperhitungkan. Mulai dari desain Liquid Glass yang memukau, hingga fitur AI canggih seperti Live Translate dan integrasi ChatGPT. Tapi sebelum Anda tergoda untuk langsung meng-update, ada baiknya cek dulu apakah perangkat Anda termasuk yang kompatibel. Sebab, tahun ini Apple memutuskan untuk menghentikan dukungan untuk beberapa model iPhone lawas.

Bagi pengguna setia Apple, setiap pembaruan iOS selalu dinanti-nanti. iOS 26 tidak hanya menghadirkan perubahan visual yang signifikan, tetapi juga meningkatkan fungsionalitas perangkat dengan fitur-fitur baru yang dirancang untuk memudahkan kehidupan digital. Namun, seperti biasa, tidak semua iPhone bisa menikmati pembaruan ini. Beberapa model yang dirilis pada 2018, seperti iPhone XR, XS, dan XS Max, harus rela ditinggalkan. Ini artinya, jika Anda masih menggunakan salah satu dari ketiga model tersebut, inilah saat yang tepat untuk mempertimbangkan upgrade.

Lantas, apa saja yang ditawarkan iOS 26? Yang paling mencolok adalah kehadiran Liquid Glass, desain baru yang memberikan sentuhan futuristik pada antarmuka iPhone. Ikon aplikasi yang lebih hidup, tombol mengambang, serta opsi dark mode dan all-clear membuat pengalaman visual menjadi lebih menyenangkan. Desain ini tidak hanya sekadar estetika, tetapi juga dirancang untuk menciptakan kohesivitas visual di seluruh ekosistem perangkat Apple.

All the new features iOS 26 has to offer.

Selain perubahan tampilan, iOS 26 juga menghadirkan sejumlah fitur fungsional yang sangat berguna. Aplikasi Phone mendapatkan pembaruan desain yang memungkinkan Anda menggulir kontak, panggilan terbaru, dan pesan suara dalam satu layar. Fitur Hold Assist akan memberi notifikasi ketika agen customer service menjawab telepon, sehingga Anda tidak perlu lagi mendengarkan musik elevator yang membosankan.

Fitur Live Translate menjadi salah satu andalan iOS 26. Dengan kemampuan menerjemahkan percakapan secara real-time melalui panggilan telepon atau pesan teks, berkomunikasi dengan orang yang berbicara bahasa berbeda menjadi lebih mudah. Ini adalah langkah besar Apple dalam memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memecahkan hambatan bahasa.

Untuk penggemar obrolan grup, iOS 26 menghadirkan fitur Polls di aplikasi Messages. Sekarang Anda bisa membuat jajak pendapat dalam grup chat, menghindari banjir pesan saat harus memutuskan restoran mana yang akan dikunjungi akhir pekan ini. Fitur ini mungkin terlihat sederhana, tapi dampaknya terhadap efisiensi komunikasi grup cukup signifikan.

Lock screen juga mendapatkan peningkatan dengan lebih banyak opsi kustomisasi. Mulai dari jam yang lebih keren, efek wallpaper 3D, widget tambahan, hingga opsi mode fokus yang lebih baik. Bagi yang sering menggunakan alarm, sekarang Anda bisa mengatur waktu snooze dari 1 hingga 15 menit, menggantikan setting default 9 menit yang selama ini menjadi standar.

Aplikasi Camera mengalami penyederhanaan navigasi dengan penempatan tombol dan menu di lokasi yang lebih intuitif. Fitur baru yang memberitahu jika lensa kamera kotor juga hadir untuk memastikan kualitas foto tetap optimal. Untuk penggemar screenshot, iOS 26 menghadirkan kemampuan mencari gambar di Google langsung dari layar edit, plus bertanya kepada ChatGPT tentang foto yang diambil – seperti reverse image search yang lebih pintar.

Namun, sebelum Anda terburu-buru meng-update, pastikan dulu perangkat Anda kompatibel. Seperti yang diungkap dalam artikel sebelumnya, tiga model iPhone dari 2018 tidak lagi didukung. Sementara itu, iPhone yang diumumkan mulai 2019 ke atas masih bisa menikmati semua fitur baru iOS 26.

Bagi yang ragu-ragu, Apple menyediakan opsi update ke iOS 18.7 yang fokus pada perbaikan keamanan. Ini memberikan waktu tambahan bagi pengguna untuk menunggu hingga bug-bug pada iOS 26 diperbaiki. Tapi jika Anda sudah tidak sabar ingin mencoba Liquid Glass dan fitur-fitur canggih lainnya, langsung saja install iOS 26. Apple biasanya merilis pembaruan tidak lama setelah peluncuran awal untuk menangani masalah yang ditemukan.

Terlepas dari semua fitur menarik tersebut, keputusan untuk upgrade tetap berada di tangan Anda. Jika memilih bertahan dengan iPhone lama yang tidak didukung, perlu diingat bahwa Anda akan kehilangan update keamanan yang bisa membahayakan perangkat dari malware dan ancaman lainnya. Beberapa aplikasi juga mungkin berhenti bekerja jika memerlukan versi iOS tertentu. Dan tentu saja, Anda akan melewatkan semua fitur baru yang ditawarkan iOS 26.

Jadi, sudah siap menyambut iOS 26? Atau justru memilih untuk tetap setia dengan perangkat lama? Apapun pilihan Anda, pastikan berdasarkan pertimbangan yang matang. Karena seperti kata pepatah, yang baru belum tentu lebih baik – tapi dalam kasus iOS 26, setidaknya lebih segar dan lebih aman.

Xiaomi 17 Series Tiru iPhone 17? Ini Fakta dan Analisisnya

0

Telset.id – Apakah Xiaomi sedang bermain api dengan mengambil “inspirasi” berlebihan dari Apple? Baru saja perusahaan asal Tiongkok ini mengonfirmasi bahwa seri flagship berikutnya akan menggunakan nama Xiaomi 17 series, bukan Xiaomi 16 seperti yang banyak diperkirakan. Langkah ini langsung memicu spekulasi: apakah Xiaomi sengaja ingin berhadapan langsung dengan iPhone 17 series yang juga baru diumumkan?

Jika Anda mengikuti perkembangan teknologi, pasti tak asing dengan dinamika persaingan antara brand Android dan Apple. Tapi kali ini, Xiaomi seolah tak mau sekadar menjadi penantang. Mereka justru memilih untuk “bermain di lapangan” Apple, dengan mengadopsi beberapa fitur dan bahkan penamaan yang sangat mirip. Lantas, seberapa jauh kesamaan antara Xiaomi 17 series dan iPhone 17 series? Mari kita telusuri lebih dalam.

Pertama-tama, mari kita bahas sistem operasinya. HyperOS 3, yang akan menjadi andalan Xiaomi 17 series, disebut-sebut menghadirkan fitur yang sangat familiar: Xiaomi Super Island. Fitur ini jelas terinspirasi dari Dynamic Island yang diperkenalkan Apple pada iPhone 14 series di tahun 2022. Sejak kemunculannya, Dynamic Island telah diadopsi oleh berbagai brand Android, termasuk Oppo, OnePlus, dan Samsung. Kini, Xiaomi menjadi yang terbaru yang ikut meramaikan tren ini.

Xiaomi HyperOS 3

Xiaomi Super Island diklaim memungkinkan multitasking dalam jendela kecil, dengan dukungan hingga tiga island aktif. Meski namanya berbeda, fungsionalitasnya sangat mirip dengan yang ditawarkan Apple. Apakah ini bentuk penghormatan atau justru pengakuan bahwa Apple memang pionir dalam inovasi antarmuka? Mungkin hanya waktu yang bisa menjawab.

Selain Super Island, ada satu lagi elemen UI yang diduga kuat terinspirasi dari Apple: Liquid Glass. Ketika Apple pertama kali memamerkan Liquid Glass pada iOS 26, desainnya langsung menjadi perbincangan. Ada yang menyukainya, ada juga yang mengkritik karena terkesan seperti nostalgia Windows Vista. Nah, bocoran dari bulan Juni lalu mengindikasikan bahwa HyperOS 3, yang berbasis Android 16, mungkin juga akan mengadopsi estetika serupa.

Sebuah tangkapan layar yang bocor menunjukkan antarmuka HyperOS 3 dengan efek blur bertekstur frost dan ikon-ikon glossy pada bilah pencarian transparan yang menyerupai kaca. Namun, berbeda dengan Apple yang cenderung berani dengan tampilan mencolok, Xiaomi dikabarkan akan mengambil pendekatan lebih subtil. Mereka fokus pada kedalaman visual yang tidak mengorbankan keterbacaan. Estetika ini kemungkinan akan diterapkan pada lebih banyak elemen UI.

Tapi, mungkin yang paling mencolok dari semua “inspirasi” ini adalah penamaan modelnya. Awalnya, beredar rumor bahwa Xiaomi sedang mengerjakan model Xiaomi 16 Pro Max. Namun, pengumuman terbaru yang mengonfirmasi penggunaan nama Xiaomi 17 secara praktis juga mengonfirmasi bahwa Xiaomi 17 Pro Max akan menjadi bagian dari jajaran flagship mereka. Nama itu terdengar sangat familiar, bukan?

Xiaomi 17 Pro Max

Ya, Xiaomi 17 Pro Max jelas terinspirasi dari iPhone 17 Pro Max. Bahkan, berdasarkan bocoran terbaru, model ini dikabarkan akan memiliki desain layar ganda, yang mungkin menjadi pembeda sekaligus nilai jual tambah. Dengan demikian, Xiaomi tidak hanya mengekor dalam hal fitur perangkat lunak, tetapi juga dalam strategi penamaan dan positioning produk.

Lalu, apa artinya semua ini bagi konsumen? Di satu sisi, kompetisi yang ketat seringkali memacu inovasi. Xiaomi mungkin berusaha menawarkan alternatif yang lebih terjangkau dengan fitur-fitur premium yang setara. Di sisi lain, terlalu banyak kesamaan bisa membuat produk terkesan kurang orisinal. Apalagi, Apple dikenal sangat protektif terhadap desain dan fitur unik mereka.

Menariknya, ini bukan pertama kalinya Xiaomi “terinspirasi” oleh Apple. Sejarah mencatat beberapa momen di mana produk Xiaomi memiliki kemiripan dengan iPhone, baik dari segi desain maupun fitur. Namun, dengan HyperOS 3 dan Xiaomi 17 series, sepertinya Xiaomi sedang meningkatkan level “inspirasi” mereka ke tingkat yang baru.

Bagaimana dengan performa? Meski dari segi software dan penamaan terlihat banyak kesamaan, di balik layar, Xiaomi 17 series diprediksi akan ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite, yang diyakini mampu bersaing dengan chipset A19 Pro milik Apple. Jadi, pertarungan tidak hanya terjadi di permukaan, tetapi juga di dalam.

Jadi, apakah Xiaomi 17 series hanya sekadar tiruan? Tidak sepenuhnya. Meski mengambil banyak inspirasi dari Apple, Xiaomi tetap menyelipkan inovasi mereka sendiri, seperti desain layar ganda pada Pro Max. Selain itu, harga yang kemungkinan lebih terjangkau bisa menjadi daya tarik utama bagi konsumen yang menginginkan fitur premium tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Namun, pertanyaan besarnya adalah: apakah strategi ini akan berhasil? Mengikuti jejak Apple memang bisa menjadi langkah aman, mengingat iPhone telah terbukti disukai pasar. Tapi, di era di mana orisinalitas semakin dihargai, terlalu banyak meniru justru berisiko membuat brand kehilangan identitas.

Kita tunggu saja peluncuran resminya. Satu hal yang pasti, persaingan antara Xiaomi dan Apple akan semakin panas. Dan sebagai konsumen, kita yang akan diuntungkan dengan hadirnya lebih banyak pilihan smartphone flagship dengan fitur canggih.

Nah, bagaimana pendapat Anda? Apakah Xiaomi 17 series layak dinantikan, atau justru kehilangan daya tarik karena terlalu mirip dengan iPhone? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!

Lenovo Smarter Experience di MRT Bundaran HI: Eksplorasi AI dan Gaming

0

Telset.id – Bayangkan jika perjalanan harian Anda di MRT tiba-tiba berubah menjadi arena eksperimen teknologi terkini. Itulah yang ditawarkan Lenovo Indonesia melalui Lenovo Smarter Experience at MRT Station, sebuah inisiatif interaktif yang berlangsung di Stasiun MRT Bundaran HI dari 8 September hingga 7 Oktober 2025. Bukan sekadar pameran biasa, acara ini menghadirkan pengalaman langsung dengan perangkat AI PC terbaru dari lini Yoga dan Legion, membuktikan bahwa teknologi canggih bisa diakses oleh siapa saja, di mana saja.

Stasiun MRT Bundaran HI, sebagai pusat mobilitas ibu kota, dipilih bukan tanpa alasan. Setiap hari, ribuan profesional muda, pelajar, dan pekerja kreatif melewati stasiun ini dengan waktu yang terbatas. Lenovo memahami kebutuhan akan teknologi yang mampu mengikuti ritme hidup serba cepat, bukan malah memperlambat. Melalui eksibisi ini, mereka ingin menunjukkan bahwa inovasi AI dan performa tinggi bukan hanya untuk kalangan tertentu, tetapi dapat terintegrasi sempurna dalam rutinitas harian.

Santi Nainggolan, Consumer Lead Lenovo Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadirkan Smarter Technology for All. “Kami ingin membuktikan bahwa teknologi adalah partner andal yang mendukung setiap ambisi, kapan pun dan di mana pun,” ujarnya. Pernyataan ini sejalan dengan strategi Lenovo dalam memperkuat ekosistem Copilot+ PC di Indonesia, seperti yang terlihat dari peluncuran laptop AMD Ryzen AI beberapa waktu lalu.

Your Aura is Limitless Area: Ruang Kreativitas Tanpa Batas

Salah satu area andalan dalam Lenovo Smarter Experience adalah Your Aura is Limitless Area, yang fokus pada pengalaman Copilot+. Di sini, pengunjung dapat mencoba fitur prompting dengan meminta AI untuk membuat itinerary perjalanan, menyusun rencana pelatihan, atau bahkan menulis draf email profesional secara instan. Fitur ini dirancang untuk memangkas waktu pengerjaan tugas harian, memberikan ruang lebih bagi pengguna untuk fokus pada ide-ide besar.

Content image for article: Lenovo Smarter Experience di MRT Bundaran HI: Eksplorasi AI dan Gaming

Tak hanya itu, pengunjung juga bisa berkreasi dengan fitur AI seperti Cocreator di aplikasi Paint. Cukup dengan menggambar sketsa sederhana, AI akan membantu menyempurnakannya menjadi gambar yang lebih detail sesuai dengan prompt yang diberikan. Fitur-fitur ini tidak hanya sekadar alat bantu, tetapi menjadi mitra kreatif yang siap mewujudkan ide-ide menjadi nyata.

Semua kemampuan ini didukung oleh jajaran laptop Yoga terbaru, termasuk Lenovo Yoga Slim 7i Aura Edition, Yoga 9i 2-in-1 Aura Edition, Yoga Slim 9i, dan Yoga 7i 2-in-1 yang merupakan Copilot+ PC. Laptop-laptop ini ditenagai prosesor Intel Core Ultra (Seri 2) dengan NPU lebih dari 40 TOPS, memungkinkan aplikasi AI berjalan optimal bahkan secara offline. Layar OLED yang digunakan juga memberikan pengalaman visual profesional dengan warna tajam dan nyata.

Reach Your Impossible Area: Tantangan Gaming Berhadiah

Bagi para penggemar gaming, Lenovo menyediakan area khusus bernama Reach Your Impossible Area. Di sini, pengunjung dapat merasakan langsung performa laptop Lenovo Legion terbaru dengan memainkan game populer Guitar Hero. Tantangannya adalah mengadu skill dengan ketepatan menekan tombol sesuai notasi melodi. Meski dimainkan di stasiun MRT, pengalaman bermain terasa sangat kompetitif berkat dukungan laptop Legion Pro 7i, Legion Pro 5i, dan Legion 5i.

Laptop-laptop ini ditenagai prosesor Intel Core Ultra HX (Seri 2) dan GPU hingga RTX 5090, menjamin performa gaming yang mulus. Layar OLED dengan refresh rate tinggi memastikan setiap notasi melodi terlihat tajam dan responsif, sementara sistem pendingin canggih Legion Coldfront menjaga suhu tetap optimal bahkan saat sesi bermain intensif. Keyboard Lenovo TrueStrike yang presisi dan responsif juga turut mendukung pengalaman bermain yang akurat dan nyaman.

Setiap skor pemain akan tercatat di leaderboard yang disimpan selama seminggu. Tiga pemenang dengan skor tertinggi akan diumumkan pada tanggal 8, 15, 22, dan 30 September 2025. Tantangan ini tidak hanya menawarkan hadiah menarik, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana laptop Legion dapat menaklukkan tantangan gaming dengan performa tak tertandingi. Ini sejalan dengan komitmen Lenovo dalam menghadirkan ekosistem gaming terbaru di Indonesia, seperti yang pernah diumumkan sebelumnya.

Snap & Share Photobooth: Abadikan Momen Berkreasi

Selain merasakan langsung keunggulan teknologi, pengunjung juga dapat mengabadikan momen di Snap & Share Photobooth yang tersedia. Dengan mengikuti Instagram @lenovoid dan @lenovolegionid serta mengisi data diri, pengunjung dapat membawa pulang soft copy dan versi cetak dari photobooth. Ini menjadi cara Lenovo untuk berinteraksi lebih personal dengan konsumen sekaligus membangun engagement di media sosial.

Content image for article: Lenovo Smarter Experience di MRT Bundaran HI: Eksplorasi AI dan Gaming

Lenovo Smarter Experience at MRT Station bukan sekadar ajang promosi produk, tetapi juga wujud nyata dari visi Smarter Technology for All. Dengan membawa teknologi langsung ke pusat mobilitas masyarakat, Lenovo ingin menunjukkan bahwa inovasi AI dan performa tinggi dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Bagi Anda yang penasaran, jangan lewatkan kesempatan ini hingga 7 Oktober 2025.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi langsung Stasiun MRT Bundaran HI atau website resmi Lenovo Indonesia. Siapa tahu, perjalanan Anda berikutnya di MRT bisa menjadi momen menemukan partner teknologi terbaik untuk mendukung produktivitas dan kreativitas sehari-hari.

Bocoran Resmi! Xiaomi 17 Pro Series Bakal Punya Layar Sekunder di Belakang

0

Telset.id – Jika Anda mengira inovasi smartphone flagship sudah mencapai puncaknya, bersiaplah untuk terkejut. Xiaomi baru saja memberikan bocoran resmi pertama mengenai seri terbaru mereka, Xiaomi 17 Pro series, yang akan segera meluncur akhir bulan ini. Dan yang paling mencolok? Kehadiran layar sekunder di bagian belakang yang menggantikan seluruh housing kamera.

Bocoran ini bukan sekadar rumor, melainkan pengumuman resmi dari Xiaomi melalui media sosial. Berbeda dari generasi sebelumnya, Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max akan menghadirkan layar fungsional di belakang yang diduga kuat akan mendukung notifikasi, tampilan waktu, multitasking, interaksi AI, dan fungsi cross-device. Ini merupakan evolusi signifikan dari layar sekunder kecil yang sebelumnya hadir di Xiaomi Mi 11 Ultra.

Xiaomi 17 Pro series teaser1

Seri Pro ini tetap mempertahankan branding Leica di bagian belakang, melanjutkan kemitraan imaging yang telah terjalin. Tata letak kamera belakang memiliki tiga lensa, dengan dua sensor besar ditempatkan secara vertikal dalam modul dan lensa ketiga yang lebih kecil bersama dengan flash. Seperti yang telah dikonfirmasi sebelumnya, Xiaomi 17 Pro akan menjadi flagship compact, sementara Pro Max akan menjadi versi yang lebih besar. Seri ini juga akan mencakup varian standar, Xiaomi 17.

Menurut laporan, Xiaomi 17 Pro akan dilengkapi dengan panel AMOLED 6,3 inci dengan resolusi 1.5K, refresh rate adaptif 1-120Hz, dan baterai 6.300mAh yang mendukung pengisian daya nirkabel 100W dan nirkabel 50W. Sementara itu, Xiaomi 17 Pro Max yang lebih besar dikabarkan akan membawa layar 6,8 inci 2K dengan rasio screen-to-body 94 persen dan baterai 7.500mAh. Ketiga model dalam seri ini, termasuk Xiaomi 17 standar, akan diluncurkan dengan prosesor Snapdragon 8 Elite Gen 5.

Bocoran ini semakin menguatkan spekulasi bahwa Xiaomi 17 series akan debut pada 26 September di China. Dengan prosesor Snapdragon 8 Elite Gen 5, seri ini akan bersaing langsung dengan ponsel-ponsel bertenaga chipset yang sama seperti Honor Magic 8 series, OnePlus 15, iQOO 15, dan Realme GT 8 Pro yang diharapkan akan meluncur pada Oktober di China.

Dengan inovasi layar sekunder ini, Xiaomi tampaknya ingin menawarkan pengalaman pengguna yang lebih imersif dan multifungsi. Apakah ini akan menjadi tren baru di dunia smartphone flagship? Kita tunggu saja peluncuran resminya.

Sebagai perbandingan, bezel Samsung Galaxy S26 Pro dan Xiaomi 16 Pro sebelumnya sudah menunjukkan betapa ketatnya persaingan desain. Sementara itu, bocoran desain Samsung Galaxy S26 Pro juga mengindikasikan lompatan inovasi yang signifikan. Dan jangan lupa, benchmark Xiaomi Mi 5 Pro yang tembus 179 ribu menunjukkan betapa ganasnya persaingan performa.

MediaTek Umumkan Tanggal Peluncuran Dimensity 9500: Chipset Terkuat 2025?

0

Telset.id – Apakah Anda siap menyambut chipset terkuat yang akan mengubah lanskap smartphone gaming tahun depan? MediaTek baru saja mengonfirmasi tanggal resmi peluncuran flagship chip mereka, Dimensity 9500, yang dijadwalkan tayang pada 22 September pukul 14:00 waktu setempat melalui unggahan di Weibo. Ini bukan sekadar pembaruan biasa—ini adalah lompatan besar yang menjanjikan performa luar biasa, efisiensi energi yang lebih baik, dan pengalaman gaming yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mengapa ini penting bagi Anda? Karena Dimensity 9500 tidak hanya akan menghadirkan kekuatan komputasi yang lebih tinggi, tetapi juga menjadi tulang punggung bagi smartphone premium dari Vivo dan Oppo, dengan rencana ekspansi ke merek lain di kemudian hari. Jika Anda penggemar gadget atau gamer mobile, ini adalah momen yang patut ditunggu.

Spesifikasi yang terungkap sejauh ini menunjukkan bahwa MediaTek serius ingin merebut tahta. Chipset ini mengadopsi konfigurasi CPU 1+3+4, terdiri dari satu core Travis berkecepatan 4.21GHz, tiga core Alto pada 3.50GHz, dan empat core Gelas di 2.7GHz. Travis dan Alto berasal dari lini Arm X9 terbaru, sementara Gelas merupakan bagian dari seri A7 yang telah diperbarui. Kombinasi ini dirancang untuk menyeimbangkan performa tinggi dengan konsumsi daya yang efisien.

Namun, yang benar-benar mencuri perhatian adalah GPU Mali-G1 Ultra MC12 yang dibangun di atas arsitektur baru. MediaTek mengklaim peningkatan efisiensi lebih dari 40 persen dan kemampuan ray tracing yang juga naik lebih dari 40 persen. Bayangkan bermain game dengan grafis sinar terpantul realistis pada frame rate melebihi 100 fps—sesuatu yang sebelumnya hanya mungkin di konsol atau PC high-end.

Platform ini juga dilengkapi dengan 16MB cache L3, 10MB SLC, dukungan instruksi SME, dan NPU 9.0 yang diharapkan mencapai 100 TOPS untuk performa AI. Dukungan memori mencakup LPDDR5x pada 10667Mbps bersama penyimpanan UFS 4.1, memastikan kecepatan transfer data yang sangat cepat. Semua ini menjadikan Dimensity 9500 bukan hanya sekadar chipset, tetapi sebuah ekosistem komputasi yang lengkap.

Vivo dipastikan akan menjadi yang pertama memperkenalkan Dimensity 9500 ke pasar melalui seri X300. Baru-baru ini, manajer produk Vivo membocorkan hasil benchmark untuk varian satelit komunikasi X300 Pro, yang berhasil menembus angka 4 juta pada AnTuTu—menjadikannya perangkat Android pertama yang mencapai milestone tersebut. Namun, hari ini dikonfirmasi bahwa Oppo Find X9 Pro versi satelit komunikasi bahkan berhasil melampaui skor X300 Pro. Persaingan sengit sudah dimulai, dan konsumenlah yang akan menang.

Berdasarkan rumor yang beredar, seri Vivo X300 akan debut pada 13 Oktober, sementara lineup Oppo Find X9 mungkin diluncurkan pada 21 Oktober di China. Kedua merek ini jelas tidak ingin ketinggalan dalam memanfaatkan kekuatan Dimensity 9500 untuk menarik perhatian pasar global.

Yang menarik, MediaTek juga mengungkapkan perkembangan chip flagship 2nm mereka, yang diperkirakan akan masuk produksi massal pada paruh kedua 2026—kemungkinan besar sebagai Dimensity 9600. Ini menunjukkan bahwa inovasi tidak berhenti di sini; perlombaan teknologi terus berlanjut, dan MediaTek tampaknya siap memimpin.

Jadi, apa artinya semua ini bagi Anda? Jika Anda berencana upgrade smartphone dalam waktu dekat, mungkin worth it untuk menunggu kehadiran perangkat dengan Dimensity 9500. Dengan performa gaming yang ditingkatkan, efisiensi energi yang lebih baik, dan dukungan AI yang canggih, chipset ini berpotensi menjadi game-changer di industri mobile.

Jangan lewatkan peluncuran resminya pada 22 September. Siapa tahu, ini mungkin awal dari era baru smartphone yang tidak hanya cepat, tetapi juga cerdas dan efisien.

Nvidia Langgar Aturan Antimonopoli China dalam Akuisisi Melanox

0

Telset.id – Badan Regulasi Pasar China pada Senin (15/9) menyatakan bahwa Nvidia, perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat, telah melanggar aturan antimonopoli di negara tersebut. Pelanggaran ini terkait dengan akuisisi Melanox Technologies, penyedia jaringan komputer, yang dilakukan Nvidia pada tahun 2020 senilai 7 miliar dolar AS atau setara Rp114,5 triliun.

Menurut laporan Bloomberg yang dikutip TechCrunch, putusan ini disampaikan setelah penyelidikan mendalam oleh otoritas China. Meski demikian, China belum mengumumkan konsekuensi spesifik yang akan dihadapi Nvidia, dan investigasi masih berlanjut.

Juru bicara Nvidia menanggapi putusan tersebut dengan menyatakan bahwa perusahaan akan mematuhi semua ketentuan yang berlaku. “Kami mematuhi hukum dalam segala hal. Kami akan terus bekerja sama dengan semua lembaga pemerintah terkait dalam mengevaluasi dampak pengendalian ekspor terhadap persaingan di pasar komersial,” ujarnya.

Keputusan ini berpotensi memengaruhi negosiasi tarif antara Amerika Serikat dan China yang sedang berlangsung di Madrid, Spanyol. Meskipun perundingan tidak secara khusus membahas industri semikonduktor, akses China ke chip Nvidia menjadi salah satu poin krusial dalam diskusi kedua negara.

Latar Belakang Regulasi dan Dampaknya

Pada Januari 2025, menjelang akhir masa jabatan Presiden Joe Biden, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan aturan Difusi AI yang membatasi pemasaran chip AI buatan AS ke berbagai negara, dengan pembatasan lebih ketat diterapkan pada China dan negara kompetitor lainnya. Meski Departemen Perdagangan AS mencabut peraturan tersebut pada Mei 2025, masa depan ekspor chip AI ke China masih belum jelas.

Pemerintahan Presiden Donald Trump kemudian memberlakukan perjanjian lisensi untuk chip yang dikirim ke China pada April 2025. Pada Juli 2025, perusahaan-perusahaan mendapat izin untuk kembali melakukan penjualan chip ke China. Beberapa minggu setelahnya, pemerintah AS mencapai kesepakatan yang mewajibkan perusahaan penjual chip ke China memberikan 15 persen dari hasil penjualannya kepada pemerintah AS.

Namun, China telah melarang perusahaan-perusahaan di wilayahnya untuk membeli chip dari Nvidia. Laporan keuangan terbaru Nvidia menunjukkan bahwa tidak satu pun chip produksi perusahaan tersebut lolos dalam proses ekspor baru.

Implikasi bagi Pasar Teknologi Global

Pelanggaran aturan antimonopoli oleh Nvidia terjadi dalam konteks persaingan teknologi yang semakin ketat antara AS dan China. China merupakan pasar penting bagi banyak perusahaan teknologi global, termasuk Nvidia, yang selama ini mengandalkan penjualan chip AI dan komputasi kinerja tinggi ke negara tersebut.

Ketegangan perdagangan antara kedua negara telah memengaruhi berbagai sektor teknologi, tidak hanya semikonduktor. Seperti yang terjadi pada peluncuran iPhone Air di China yang ditunda karena masalah eSIM, regulasi dan kebijakan seringkali menjadi penghambat bagi perusahaan teknologi asing.

Selain itu, kebijakan AS dalam membangun pasar data pribadi untuk intelijen juga menambah kompleksitas hubungan teknologi antara kedua negara. Isu keamanan data dan privasi semakin menjadi pertimbangan dalam setiap transaksi teknologi lintas batas.

Di sisi lain, persaingan di pasar smartphone juga terus memanas dengan hadirnya perangkat-perangkat berkemampuan tinggi seperti POCO F7 yang mencapai skor AnTuTu lebih dari 2 juta, menunjukkan bahwa innovation race tidak hanya terjadi di level chipset tetapi juga di perangkat konsumen.

Keputusan China terhadap Nvidia ini dapat menjadi preseden bagi perusahaan teknologi lainnya yang beroperasi di pasar China. Kepatuhan terhadap regulasi lokal menjadi semakin krusial dalam menjaga operasi bisnis yang berkelanjutan di negara dengan pasar teknologi terbesar di dunia ini.

Dengan investigasi yang masih berlangsung, dunia teknologi internasional akan terus memantau perkembangan kasus ini dan dampaknya terhadap hubungan perdagangan teknologi antara AS dan China, serta implikasinya terhadap supply chain semikonduktor global.

Robot Humanoid Bertinju dan Berjabat Tangan di KTT Internet Yuelu 2025

0

Telset.id – Pengunjung KTT Internet Yuelu 2025 di Xiangjiang New Area, Changsha, Hunan, Cina, Minggu (15/9/2025), menyaksikan dan berinteraksi langsung dengan robot humanoid yang bertinju, berjabat tangan, serta dioperasikan secara langsung. Acara ini berfokus pada pameran teknologi mutakhir, terutama kecerdasan buatan, yang menjadi sorotan utama dalam gelaran tahunan tersebut.

Robot-robot humanoid yang ditampilkan tidak hanya mampu melakukan gerakan kompleks seperti bertinju, tetapi juga berinteraksi sosial dengan pengunjung, termasuk berjabat tangan. Hal ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan robotika yang semakin mendekati kemampuan manusia. KTT Internet Yuelu sendiri dikenal sebagai ajang penting bagi inovator dan perusahaan teknologi untuk memamerkan pencapaian terbaru mereka.

Selain pertunjukan tinju robot, pengunjung juga diberikan kesempatan untuk mengoperasikan langsung berbagai unit robot humanoid. Interaksi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang bagaimana teknologi robotika dan AI dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang terjadi dalam pertandingan robot boxing di China, teknologi ini terus berkembang pesat dan semakin canggih.

Teknologi AI dan Robotika Jadi Sorotan Utama

KTT Internet Yuelu 2025 menegaskan kembali posisi Cina sebagai salah satu pemimpin global dalam pengembangan kecerdasan buatan dan robotika. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pamer teknologi, tetapi juga wadah bagi para ahli dan pengembang untuk berbagi insight terbaru tentang masa depan AI. Teknologi serupa juga dapat ditemui dalam perangkat seperti laptop premium berbasis AI yang semakin populer di pasaran.

Interaksi antara manusia dan robot yang ditampilkan dalam acara ini mencerminkan tren yang sedang berkembang di berbagai belahan dunia. Dari sektor hiburan hingga aplikasi praktis, robot humanoid mulai mengambil peran lebih besar. Inovasi dalam bidang ini juga didukung oleh kemajuan dalam teknologi visual, seperti yang dihadirkan oleh perangkat dengan kecerdasan AI untuk pengalaman visual.

Keberhasilan penyelenggaraan KTT Internet Yuelu 2025 sekaligus mengukuhkan Changsha sebagai salah satu hub teknologi terkemuka di Cina. Acara ini diharapkan dapat terus memacu inovasi dan kolaborasi di antara pelaku industri teknologi, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.

Lelang Frekuensi 1,4 GHz Tetap Berjalan, Pengumuman Oktober 2025

0

Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdig) memastikan proses lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz tetap berjalan sesuai jadwal. Pengumuman pemenang seleksi akan dilakukan pada Oktober 2025, seperti diungkapkan Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdig Wayan Toni Supriyanto.

Wayan menegaskan bahwa tahapan lelang saat ini sedang menunggu pemasukan dokumen dari peserta. “Masih berjalan, tetap berjalan. Sesuai jadwal Oktober (pengumuman pemenang),” kata Wayan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Proses lelang frekuensi 1,4 GHz dimulai akhir Juli lalu sebagai upaya memperluas jangkauan layanan akses internet dengan biaya lebih terjangkau. Seleksi ini diselenggarakan berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 337 Tahun 2025.

Pita frekuensi yang dilelang memiliki lebar 80 MHz (1432–1512 MHz) dan dibagi dalam tiga regional. Seleksi terbuka bagi seluruh penyelenggara telekomunikasi yang telah memenuhi persyaratan izin. Proses akan dilaksanakan melalui sistem lelang elektronik atau e-Auction.

Frekuensi 1,4 GHz ditujukan untuk membuka jaringan akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access) dengan teknologi Time Division Duplex (TDD). Penggunaan pita ini diharapkan memberikan fleksibilitas bagi operator dalam menyediakan layanan internet berkualitas.

Tahapan seleksi akan dilaksanakan secara objektif dan transparan melalui mekanisme evaluasi administrasi serta evaluasi komitmen pengembangan jaringan dan layanan. Pemerintah memastikan seluruh proses berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik.

Kemkomdig mengajak seluruh pelaku industri telekomunikasi untuk berpartisipasi dalam proses seleksi ini. Partisipasi diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur dan ekosistem digital yang lebih merata dan inklusif.

Seleksi frekuensi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat pemerataan akses internet nasional. Sebelumnya, Kemkomdig juga telah mengalokasikan anggaran untuk pengembangan infrastruktur dan ekosistem digital.

Operator telekomunikasi seperti Telkomsel telah menyiapkan strategi dalam memperebutkan frekuensi baru. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan internet di berbagai daerah.

Upaya peningkatan kualitas jaringan juga dilakukan melalui upgrade layanan 3G ke 4G di berbagai kota. Transformasi teknologi ini menjadi bagian penting dalam menyongsong era digital yang lebih maju.

Target pemerintah menyediakan internet 100 Mbps dengan harga terjangkau semakin mendekati kenyataan. Kemkominfo sebelumnya menargetkan internet 100 Mbps seharga Rp100 ribu sebagai bagian dari komitmen pemerataan digital.

Proses lelang frekuensi 1,4 GHz menjadi langkah strategis dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Dengan tambahan spektrum frekuensi, operator dapat mengoptimalkan layanan broadband untuk masyarakat.

Industri telekomunikasi Indonesia terus bergerak dinamis menyambut berbagai peluang baru. Keberadaan frekuensi tambahan diharapkan dapat mendorong inovasi dan kompetisi sehat antar penyelenggara layanan.