Beranda blog Halaman 2621

WhatsApp Berawal dari Benci Iklan dan Lupa Password

1

Telset.id, Jakarta – Nama Jan Koum mendadak mencuri perhatian netizen, pasca pengumumannya mundur sebagai CEO WhatsApp. Sosok Koum mungkin tak setenar Mark Zuckerberg, pemilik Facebook. Namun sejatinya, Koum layak ditempatkan sebagai sosok fenomenal di ranah layanan pesan instant lewat aplikasi WhatsApp.

Siapa yang tak kenal WhatsApp? Aplikasi ini sangat terkenal, bahkan mungkin bisa dibilang hampir sejajar Facebook, perusahaan induknya. Salah satu sebabnya adalah aplikasi instant messaging ini memanfaatkan cross-platform.

Dengan cross-platform itu, WhatsApp dapat dipergunakan pada perangkat Android, iOS, Windows Phone, BlackBerry, Symbian dan sistem operasi lain, dan memungkinkan pengguna berkomunikasi melalui teks, suara dan gambar melalui Wi-Fi atau jaringan selular.

Meski sudah sangat populer, namun mungkin belum banyak yang tahu tentang lika-liku sejarah terciptanya WhatsApp. Padahal ada kisah-kisah menarik dari perjalanan Jan Koum dan Brian Acton mengembangkan aplikasi WhatsApp.

Benci Iklan

Gagasan awal diciptakan aplikasi ini oleh Jan Koum dan Brian Acton, mungkin bukan pada awal tahun 2009, tapi dua tahun lebih awal. Pada saat itu dua sahabat tersebut masih bekerja di Yahoo dan kinerjanya bagus.

Walaupun sudah cukup mapan dengan gaji besar, namun Koum dan Acton merasa tidak betah bekerja di sana karena mereka berdua tidak menyukai rencana pemasangan iklan dan logo pada tampilan yahoo, sehingga terjadi perdebatan.

Merasa tidak menemukan solusi tepat, maka Koum dan Acton memutuskan untuk hengkang dari Yahoo pada 31 Oktober 2007.

Setelah dua tahun “menganggur”, pada awal 2009 Koum membeli sebuah iPhone dan dari situ muncul gagasan untuk menciptakan peluang besar di App Store. Dia berniat membuat aplikasi yang dapat menampilkan status orang di daftar kontak ponsel, bahkan dalam keadaan baterai habis.

Selain itu, Dia juga betekad untuk tidak mencampurkan kepentingan pengguna dengan iklan yang bertebaran disana-sini. Gagasan ini kemudian terwujud, bahkan hingga kini tidak ada iklan yang muncul di whatsApp. Sebagai gantinya, penggunaan aplikasi ini ditarik biaya tak sampai US$1 per tahun atau di bawah Rp 14.000 saja.

Pada mulanya, aplikasi WhatsApp diciptakan untuk memberikan pengguna cara berbagi status seperti “Lagi sibuk kerja” atau “otw liburan” dengan orang-orang dalam jaringan mereka.

Ini juga menjadi alasan mengapa aplikasi ini disebut “WhatsApp”, yang kemudian nama itu dipilih Koum karena terdengar seperti “what’s up” yang pada dasarnya tentang aplikasi untuk berkomunikasi dengan kontak seseorang.

WhatsApp pertama kali diperkenalkan Apple melalui pemberitahuan push pada iOS pada Juni 2009, atau hanya empat bulan setelah perusahaan tersebut dibentuk pada 24 Februari oleh Jan Koun, Alex Fishman dan Brian Acton. Disini Koum menggunakan fitur baru untuk membiarkan kontak pengguna nge-ping setiap kali mereka perbaharui status.

Orang-orang segera mulai menggunakan fitur ini untuk berbicara dengan teman-teman melalui pembaruan status mereka dan hampir secara tidak sengaja WhatsApp berubah menjadi layanan pesan (messaging service).

Tentu saja WhatsApp bukan yang pertama dikenal sebagai platform messaging service. Sebab, sebelumnya sudah ada Blackberry Mesenger (BBM), Yahoo Messenger dll, yang memiliki jutaan pengguna.

Disney Bikin Kanal Digital Kuliner Keluarga Muda

0

Telset.id, Jakarta – Disney membuat inovasi di bidang konten makanan. Namanya Disney Eats. Kanal digital soal makanan tersebut dipresentasikan pada acara tahunan NewFront, Selasa (1/5) waktu setempat, dan akan menyasar para keluarga muda.

Dilaporkan CNBC, Disney Eats menampilkan semua hal berkaitan dengan kuliner dan produk terkait untuk keluarga. Melalui kanal itu, Disney menyasar pengguna yang berasal dari keluarga muda.

Disney menghadirkannya untuk merespons tren pasar seiring pertumbuhan pengguna YouTube yang terus tumbuh. Karenanya, selain keluarga muda, Disney Eats juga menargetkan segmen anak-anak.

Pada edisi awal, Disney Eats menampilkan acara bernama Kitchen Little, yakni anak-anak untuk memasak bersama koki selebriti. Ada pula Tiny Kitchen, yakni kegiatan membuat replika makanan Disney.

Disney Eats akan menjadi bagian dari Disney Digital Network, yang sebelumnya dikenal sebagai Maker Studios dan diakuisisi oleh Disney pada 2014 seharga 500 juta dolar Amerika Serikat.

Disney mengatakan, kanal digital Disney Eats akan menjunjung tinggi soal standar kesehatan makanan. Disney memastikan bahwa semua pengiklan yang terlibat memenuhi standar nutrisi tertentu.

Selain Disney Eats, Disney juga mengumumkan peluncuran ulang aplikasi seluler gratis Oh My Disney. Disney juga akan menyuguhkan lebih banyak konten untuk penggemar Marvel dan Star Wars.

Sumber: CNBC

Setelah Rusia, Kini Giliran Iran Blokir Telegram

0

Telset.id,Jakarta – Bulan lalu, pemerintah Rusia memblokir Telegram karena penolakannya untuk memberikan data pengguna kepada otoritas pemerintah. Kini, giliran Iran juga melarang aplikasi layanan pengiriman pesan instan ini.

Dilansir dari GSMArena, keputusan yang diambil oleh pihak pemerintah Iran bertujuan untuk melindungi keamanan nasional. Selama beberapa bulan terakhir, telah terjadi protes anti-pemerintah Iran secara besar-besaran.

Para pejabat pemerintah Rusia menduga Telegram telah digunakan para aktor di belakang aksi demonstrasi anti-pemeritah Iran.

“Mempertimbangkan berbagai keluhan warga Iran terhadap aplikasi jejaring sosial Telegram, dan juga permintaan dari organisasi keamanan untuk mencegah kegiatan ilegal Telegram, pengadilan melarang penggunaan Telegram di Iran,” tulis sebuah laporan dari Reuters yang mengutip dari media pemerintah Iran.

Sebagai gantinya, warga diimbau untuk menggunakan aplikasi layanan pengiriman pesan buatan lokal, Soroush.

Sebelumnya, pengadilan Rusia mengeluarkan instruksi pemblokiran aplikasi pesan instant Telegram. Keputusan tersebut sebagai tindak lanjut gangguan komunikasi yang dialami oleh jutaan pengguna sehingga muncul perselisihan antara perusahaan teknologi global dan otoritas Rusia.

Dilaporkan The Verge, perintah pemblokiran Telegram datang seminggu setelah pengawas komunikasi Rozkomnadzor mengajukan gugatan pembatasan akses ke Telegram. Gugatan timbul gara-gara Telegram menolak memberi akses ke keamanan Rusia untuk memantau enkripsi pesan pengguna.

Berita Terkait: Pengadilan Rusia Perintahkan Pemblokiran Telegram

Berdasarkan data terakhir, Telegram mempunyai lebih dari 200 juta pengguna di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, terdapat para pejabat senior pemerintah Rusia. Mereka berkomunikasi melalui pesan terenkripsi yang tak bisa dibaca oleh pihak ketiga.

Pihak keamanan federal FSB di Rusia mengaku membutuhkan akses ke enkripsi pesan untuk menjaga kemungkinan serangan teroris. Permintaan tersebut ditolak oleh Telegram dengan alasan menghormati privasi para pengguna. [BA/HBS]

Sumber: GSMArena

XL Home Pow! Tawarkan Internet Hingga Kecepatan 300 Mbps

Telset.id, Jakarta – Menjawab kebutuhan pelanggan dan masyarakat Indonesia atas layanan internet yang mampu menyajikan kecepatan tinggi dengan harga yang terjangkau, XL Axiata meluncuran produk “XL Home Pow!”.

Layanan baru ini mampu menyediakan kecepatan akses hingga 300 Mbps. Selain itu, dengan hanya Rp 300 ribu/bulan, pelanggan juga sekaligus bisa menikmati akses ke layanan TV Android.

Direktur Corporate Strategy & Business Development XL Axiata, Abhijit Navalekar, mengatakan, Produk baru yang mulai bisa didapatkan pelanggan pada 2 Mei 2018 ini merupakan jawaban atas banyaknya keluhan masyarakat terhadap performa layanan internet secara rata-rata di Indonesia yang kurang memuaskan.

“Dengan didukung oleh kualitas jaringan fiber optik yang kami miliki saat ini, selain internet super cepat, XL Home Pow! juga memberikan manfaat lain berupa layanan TV Android dengan teknologi terbaru,” ujar Abhijit.

Abhijit  menambahkan, keberadaan TV Android juga sebagai jawaban atas keinginan masyarakat Indonesia untuk memperoleh layanan televisi yang memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk menentukan apa yang hendak ditonton. Menurutnya, selama ini konsumen di Indonesia dihadapkan harga yang mahal untuk ratusan saluran TV yang sebenarnya sebagian besar tidak mereka tonton.

Baca Juga : UNICEF Terima Sumbangan dari Cryptocurrency

Pada paket XL Home Pow! selain kecepatan hingga 300 Mbps internet fiber broadband, pelanggan juga akan mendapatkan kuota tanpa batas. Biaya berlangganan Rp 300 ribu/bulan sudah mencakup semua, tidak ada lagi biaya tambahan termasuk untuk instalasi. (MS)

Stop Nge-Vlog, Paul Logan Ingin Tekuni Bidang Lain

0

Telset.id, Jakarta – YouTuber kondang, Paul Logan memutuskan stop menjadi vlogger harian di platform video. Melalui siaran resmi, Paul menyatakan akan mulai menekuni bidang lain.

Menurut laporan Independent, walau tak meneruskan kegiatan mengunggah video setiap hari, Paul tetap akan menggunakan YouTube. Namun, ia tak merinci lebih lanjut rencananya setelah ini.

Via kanal pribadi di YouTube yang memiliki 17 juta pelanggan, Paul lantas menguraikan alasannya kenapa berhanti menjadi vlogger harian.

“YouTube bukanlah karier saya. Saya cuma hobi,” ujarnya, menjelaskan alasannya mundur sebagai vlogger.

Paul menambahkan, bahwa dia mulai sekarang tidak membuat sebuah perubahan, ia mustahil bisa mengembangkan kreativitas, termasuk dalam berbisnis. Sebagai kalimat penutup, ia tak lupa berterima kasih atas respons pelanggan yang selama ini cukup positif di YouTube.

Paul sempat bermasalah dengan YouTubu gara-gara mengunggah video yang memperlihatkan korban bunuh diri di hutan Aokigahara pada akhir 2017 lalu, YouTube pun menangguhkan semua iklan di kanal Paul.

Usai mendapat penangguhan, YouTube kemudian mengurangi pendapatan Paul yang diperkirakan mencapai USD 40.000 hingga USD 600 ribu per bulan. Jika dikurs, nominalnya antara Rp 520 juta sampai Rp 7,8 miliar.

Baca juga: YouTube Pantau Channel-channel Populer yang Bandel

Paul sempat menyampaikan permohonan maaf setelah video unggahannya yang dinilai tak pantas tersebut menjadi viral. Namun, tak lama usai meminta maaf, ia kembali mengunggah video kontroversial, yakni menampilkan ikan mati dan tikus mati.

 

Sumber : Independent

Pemiliki Galaxy S7 Kini Bisa Menikmati Android Oreo

Telset.id, Jakarta – Android Oreo adalah impian banyak pengguna ponsel cerdas. Sebelumnya, kami melaporkan bahwa Samsung saat ini sedang mengerjakan pembaruan Oreo untuk Galaxy A8 (2018).

Seperti dikutip dari Gizchina, Samsung mengonfirmasi bahwa Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge akan meniram update Android Oreo via OTA. Akan tetapi negara pertama adalah Inggris sedangkan wilayah lain menunggu giliran.

Pembaruan Oreo yang dirilis dilengkapi dengan versi firmware  G930FXXU2ERD5  dan  G935FXXU2ERD5  untuk Galaxy S7 dan Galaxy S7 edge masing-masing memiliki pembaharuan mencakup patch keamanan.

Selain itu, pembaruan hadir dengan semua manfaat dari Android Oreo serta Samsung Experience 9.0. untuk besaran filenya sendiri lebih dari 1,2 GB sehingga pengguna harus memastikan bahwa mereka memiliki cukup data dan ruang untuk mengunduh.

Baca Juga :  Patung Wajah Prajurit Ini Ungkap Kehidupan di Mars?

Nah! Buat pengguna Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge di Indonesia bisa menunggu updatenya ya. (MS)

UNICEF Terima Sumbangan dari Cryptocurrency

Telset.id, Jakarta – UNICEF menghadirkan halaman khusus yang memungkinkan siapapun untuk menyumbang ke cabangnya di Australia tanpa memberikan uang sama sekali. Yang perlu Anda lakukan hanyalah memberikan sebagian kekuatan komputasi untuk membiarkannya menambang cryptocurrency.

Menurut The Verge, Lebih dari 2.600 orang telah menyumbangkan melalui halaman khusus yang bernama The Hopepage tersebut. Pengguna dapat menetapkan berapa persen dari kekuatan pemrosesan yang bakal diberikan ke situs The Hopepage dengan angkan maksimal adalah 80 persen.

Semakin lama mereka bertahan di situs, semakin banyak cryptocurrency yang ditambang atas nama UNICEF. Nantinya, kata UNICEF, cryptocurrency yang disumbangkan akan dipakai membeli kebutuhan anak-anak miskin, semisal air bersih, makanan higienis, serta vaksin.

Bagaimana cara untuk menyumbang saluran penambangan cryptocurrency ke halaman khusus milik UNICEF itu?

Cukup melakukan klik, lalu ketuk “Mulai Menyumbang”. Kemudian, sebuah pop-up di peramban atau browser muncul dan memuat kalimat “www.thehopepage.org ingin menggunakan kekuatan komputasi Anda.”

Notifikasi di The Hopepage mengatakan bahwa aktivitas ini didukung oleh alat penambangan berbasis JavaScript milik Coinhive. Alat tersebut sama dengan yang digunakan sebagai alternatif eksperimental untuk menghasilkan pendapatan iklan.

Alat itu menambang Monero, alternatif mata uang kripto selain Bitcoin. Meskipun jarang dapat digunakan untuk membeli barang secara langsung, Monero bisa ditukarkan ke mata uang fiat untuk membeli persediaan anak-anak miskin di berbagai belahan dunia.

Saat menyumbang, The Hopepage akan menunjukkan tingkat kecepatan Anda menambang cryptocurrency lewat ikon di sudut kanan atas.

Setelah Anda menyumbang, The Hopepage juga memberi tahu Anda tentang pengungsi Rohingya dari Myanmar yang menghadapi bahaya dan kekerasan ekstrem karena menjadi Muslim. Apakah Anda ingin ikutmenyumbang? [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Duo Galaxy S9 Kapasitas 128GB dan 256GB Dijual di Amerika

0

Telset.id,Jakarta – Samsung memutuskan untuk membawa Galaxy S9 dan S9+ berkapasitas 128GB dan 256GB ke Amerika. Keduanya tersedia untuk pre-order, sejak tanggal 1 Mei dan rencananya kedua ponsel canggih ini akan dirilis pada 18 Mei, secara eksklusif di Samsung.com.

Diduga, sebelumnya perusahaan telah mensurvei pasar dan menemukan tidak akan ada banyak permintaan untuk versi penyimpanan ini. Jika tidak, menjualnya secara eksklusif melalui toko online tidak akan masuk akal.

Meski memiliki memori penyimpanan yang besar, anda tetap dapat menggunakan kartu microSD hingga 400GB. Bahkan anda bisa memiliki total memori penyimpanan sebesar 656GB jika anda membeli versi 256GB. Jelas itu jumlah memori penyimpanan yang sangat besar.

Rencananya, Samsung S9 dengn memori penyimpanan 128GB dijual dengan harga $ 769,99, sedangkan untuk Samsung S9 256GB A dijual dengan harga $ 819,99.

Sementara itu untuk Galaxy S9+ dengan memori penyimpanan 128GB dijual dengan harga $ 889,99 dan untuk S9+ 256GB dijual seharga $ 939,99. Kedua ponsel ini tersedia dalam tiga pilihan warna, Lilac Purple, Coral Blue, dan Midnight Black.

Sumber : GSMArena

Cisco Akuisisi Penyedia Database Accompany Senilai Rp 3,7 Triliun

0

Telset.id, Jakarta – Tampaknya tahun ini banyak terjadi akuisisi korporasi di bidang teknologi dan informatika di AS. Belum seminggu Google mengakuisisi penyedia animasi GIF untuk android, iOS, kini ada kabar akuisisi lagi dari negeri Paman Sam itu.

Kali ini Cisco System Inc mengakuisisi perusahaan perusahaan penyedia data Accompany. Dalam transaksi korporasi tersebut, raksasa telekomunikasi asal California ini menegaskan akan membayar Accompany US$ 270 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun dalam bentuk tunai dan saham.

Sebelum dilakukan akuisisi, pendiri dan CEO Cisco Amy Chang telah memperkenalkan produk perusahaan tersebut kepada kepala staf digital atau asisten pribadi. Ini memberi masukan untuk para eksekutif konteks yang mereka butuhkan sebelum dilakukan pembicaraan dan rapat.

Cisco berencana memasukkan teknologi Accompany ke dalam produk kolaborasi, misalnya dengan memperkenalkan profil perusahaan dan individu ke dalam rapat Webex.

Chang yang sebelumnya menjabat sebagai kepala produk untuk pengukuran dan pelaporan iklan Google, telah berada di dewan direksi Cisco sejak Oktober 2016. Ini yang menyebabkan perusahaan mungkin tidak perlu mencari terlalu keras untuk menemukan Accompany.

Namun Chang nampaknya akan segera mengakhiri jabatannya di Cisco. Sebagai bagian dari transaksi, dia harus segera lengser dari dewan direksi. Kenapa?

Karena Chang akan mengambil alih Grup Kolaborasi Teknologi perusahaan asal AS itu. Sedangkan Rowan Trollope, yang saat ini memimpin grup kolaborasi tersebut, akan didapuk menjadi CEO di perusahaan software cloud Five9.

“Amy telah terbukti sebagai pemimpin yang efektif dan inovatif selama bertahun-tahun sebagai pengusaha, insinyur dan CEO. Saya sangat senang memilikinya dan tim Accompany bergabung dengan Cisco,” ujar ketua dan CEO Cisco Chuck Robbins dalam pengumuman resminya, seperti dilansir techcrunch.com, Rabu (2/5/2018).

Berita Terkait: Resmi! Google Akuisisi Penyedia GIF Tenor

“Bersama-sama, kami memiliki peluang luar biasa untuk lebih meningkatkan kemampuan AI dan pembelajaran mesin dalam portofolio kolaborasi ini dan terus menciptakan pengalaman kolaborasi yang luar biasa bagi pelanggan.” jelas Robbins.

Menurut Crunchbase, Accompany telah mengumpulkan pendanaan sekitar US$ 40 juta atau sekitar Rp 558 miliar dari investor termasuk CRV, Cowboy Ventures, Iconiq Capital and Ignition Partners. Cisco juga hari ini mengumumkan bahwa mereka menjual beberapa aset video NDS-nya. [WS/HBS]

Sumber: Techcrunch

Siap-siap! WhatsApp dan Instagram Bisa ‘Grup Video Call’

Telset.id, Jakarta – Hanya beberapa pekan setelah konferensi tahunan pengembang, F8, digelar, Facebook mengumumkan bahwa mereka akan membawa fitur grup video call (panggilan video berkelompok) baik ke Instagram maupun WhatsApp. Fitur ini dijadwalkan tiba pada pembaruan mendatang.

Di Instagram, seperti dilaporkan The Next Web (2/5/32018), pengguna akan segera menemukan ikon kamera baru di layar percakapan langsung. Cukup mengetuk itu, panggilan video instan pun bisa segera dimulai. Dan Anda dapat mengecilkan itu agar tetap bisa menavigasi seluruh sisa aplikasi.

Fitur grup video call akan berfungsi baik dengan kontak individual maupun grup ‘kecil’.

Facebook memang tidak menentukan secara rinci berapa banyak pengguna yang bisa bergabung dalam satu panggilan, namun dari pratinjau yang tampak, sepertinya akan dibatasi hingga empat orang dalam satu waktu.

Saat ini fitur grup video call sedang diuji dan akan diluncurkan secara global dalam beberapa minggu ke depan.

Sementara untuk WhatsApp, CEO Facebook Mark Zuckerberg mencatat bahwa orang-orang telah menggunakan 2 miliar menit panggilan video one-on-one pada layanan pesan, jadi rencananya fitur baru ini akan diperkenalkan dalam beberapa bulan mendatang.

Sama seperti di Instagram, tak disebutkan pula berapa banyak pengguna yang akan bisa bergabung dalam satu panggilan video di WhatsApp. Namun akan menarik untuk melihat bagaimana antarmuka aplikasi menangani permintaan panggilan dan undangan, terutama untuk grup dengan banyak anggota. [IF]

 

Instagram Luncurkan Fitur Anti Bullying

0

Telset.id,Jakarta – Instagram mengambil langkah lanjutan untuk mencegah adanya komentar-komentar bernada negatif berisi pelecehan atau bullying di dalam platformnya.

Setelah memperkenalkan filter komentar pada tahun lalu, Instagram resmi meluncurkan fitur anti bullying pada Selasa (1/5/2018) lalu. Menurut Tamar Shapiro, Head of Analytics & Data Science Instagram, fitur berupa filter bullying ini merupakan salah satu komitmen mereka untuk mengatasi terjadinya tindakan bullying.

“Filter bullying akan menyembunyikan kalimat yang dimaksudkan untuk melecehkan atau menjengkelkan,” kata Shapiro saat acara F8 Developer Conference di San Jose, Amerika Serikat, seperti dikutip dari CNET, Rabu (02/05/2018).

Filter ini sendiri akan secara otomatis mencari komentar yang bernada menyerang penampilan atau karakter seseorang. Selain itu, filter tersebut juga akan memantau komentar berisi ancaman untuk ditindak lanjuti.

Baca Juga: Cara Matikan Komentar di Postingan Instagram

Selain Instagram, media sosial lainnya seperti Twitter dan Facebook juga sedang berusaha untuk mengatasi maraknya tindakan bullying atau pelecehan di dalam platform-nya, salah satu caranya adalah penggunaan fitur report. (BA/FHP)

65 Miliar Pesan WhatsApp Dikirim Tiap Hari

0

Telset.id,Jakarta – Di tahun ini WhatsApp mungkin menjadi salah satu layanan messaging yang sangat sibuk melayani para penggunanya. Bagaimana tidak, dalam acara F8 Developer Conference di San Jose, Amerika Serikat, WhatsApp melaporkan ada 65 miliar pesan yang dikirim setiap hari melalui layanannya.

WhatsApp juga mengungkapkan jika dalam sehari sebanyak 2 miliar menit telah dihabiskan oleh para penggunanya hanya untuk menggunakan fitur panggilan suara dan video. Dilansir dari CNET, dilaporkan juga bahwa setiap harinya ada 450 juta orang yang menggunakan WhatsApp Status.

Seperti diketahui, WhatsApp Status merupakan platform yang mirip dengan Instagram Stories. Fitur ini yang memungkinkan pengguna untuk membagikan teks, foto, video dan animasi GIF yang akan hilang dalam waktu 24 jam.

Konferensi F8 sendiri merupakan acara yang digelar tiap setahun sekali oleh Facebook. Di acara ini, Facebook kerap mengumumkan terobosan baru yang telah mereka buat.

Baca Juga: Facebook Ingkar Janji, Pendiri WhatsApp Pilih Hengkang

Dalam acara yang dihadiri oleh lebih dari 5.000 peserta itu, Facebook mengumumkan strategi mereka yang membuat developer dapat meningkatkan layanannya.

Raksasa media sosial tersebut menjelaskan bahwa ke depan layanannya akan disematkan berbagai teknologi seperti Augmented Reality (AR) dan Artificial Intelligence (AI) untuk aplikasi Facebook, hingga penyematan game bagi Facebook Messenger. (BA/FHP)