Beranda blog Halaman 2618

Hati-hati Smartphone Terkoneksi ke Jaringan Wifi

Telset.id, Jakarta – Apakah di smartphone Android Anda pernah muncul pesan pop-up seperti ini? “To better experience the browsing, update to the last crome version”, Kalau pernah maka smartphone Anda mungkin sudah disusupi malware Roaming Mantis.

Malware Roaming Mantis yang menyerang smartphone Android dengan metode menyusup melalui router. Saat smartphone terkoneksi ke jaringan Internet melalui router yang telah terinfeksi, malware Roaming Mantis dapat menyeberang dari router ke smartphone. Pengguna smartphone Android sebaiknya berhati-hati dalam mengakses jaringan WiFi, karena ada kemungkinan ancaman mengintai.

Malware ini bekerja aktif dan dirancang untuk mencuri informasi pengguna dan mengambil alih perangkat Android. Para penelity Kaspersky Lab mempercayai bahwa para pelaku kejahatan cyber di balik malware ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial dari operasi ini.

Temuan dari Kaspersky Lab mengindikasikan bahwa malware mencari router dengan celah keamanan, dan kemudian mendistribusikan malware melalui trik yang sederhana namun efektif dengan cara membajak DNS dari router yang diserang. Bagaimana metode menyerang router masih belum diketahui.

Setelah DNS berhasil dibajak, setiap usaha pengguna mengakses website apa pun diarahkan ke URL yang kelihatan seperti asli dengan konten palsu yang berasal dari server penyerang. Selama browser menampilan URL asli, pengguna kemungkinan akan percaya bahwa situs yang dikunjunginya asli.

Pengguna akan menemukan permintaan: “To better experience the browsing, update to the latest chrome version.” Klik pada link tersebut akan memicu instalasi aplikasi Trojan dengan nama ‘facebook apk’ atau ‘chrome apk’ yang menjadi backdoor Android penyerang.

Baca Juga : Pentagon Larang Militer AS Pakai Ponsel Huawei dan ZTE

Antara Februari dan April 2018, riset mendeteksi penyebaran malware di lebih dari 150 jaringan yang berlokasi sebagian besar di Korea Selatan, Bangladesh dan Jepang, tapi sasarannya kemungkinan lebih dari itu. analisa lebih jauh juga menunjukkan terjadi ribuan koneksi ke server penyerang secara harian, yang menunjukkan kemungkinan akan adanya serangan yang lebih besar.

Riset juga menemukan bahwa beberapa kode malware mengarah kepada mobile banking dan ID aplikasi game yang populer di Korea Selatan. Indikasi-indikasinya menunjukkan adanya motivasi mengambil keuntungan finansial dari gerakan ini. (MS)

Windows 10 Kini Punya Screen Sketch, Seperti Apa?

0

Telset.id, Jakarta – Minggu ini, Microsoft sedang menguji pembaruan baru bagi sistem operasi Windows 10. Dalam pembaruan tersebut, terdapat fitur screenshot bernama Screen Sketch yang dinilai lebih baik dibandingkan fitur screenshot bawaan sebelumnya.

Dilansir dari The Verge, dengan adanya fitur Screen Sketch, Microsoft ingin menghentikan dominasi aplikasi sejenis seperti ShareX dan Lightshot yang selama ini digunakan oleh pengguna Windows 10 untuk mengambil screenshot.

Screen Sketch sendiri sebelumnya merupakan aplikasi yang satu paket dengan fitur Windows Ink di Windows 10. Namun sekarang dibuat terpisah dengan kemampuan lebih baik.

Fitur ini memiliki kemampuan untuk mengambil screenshot dan memberikan opsi menambahkan tulisan atau catatan pada screenshot dan membagikannya langsung via email atau layanan lainnya. Untuk melakukannya, pengguna hanya harus menekan tombol Windows + Shift + S.

Baca Juga: Biar Gak Gagal Fokus, Windows 10 Punya Fitur Ini

“Salah satu hal yang kami dengar adalah ANda ingin dapat mengambil screenshot dan membagikannya, dan kami mewujudkannya!,” kata Microsoft dalam situs resminya.

Bersamaan dengan pembaruan screenshot, Microsoft juga membuat Task View memiliki tampilan bernama Fluent Design. Lewat tampilan itu, Task View di Windows 10 memiliki efek buram nan lembut. Selain itu, ada juga fitur Focus Assist dan penambahan fitur pada Control Panel. (SN/FHP)

Setahun Setelah Serangan WannaCry

Telset.id, Jakarta – Pada 12 Mei 2017, serangan ransomware terbesar telah terjadi di dalam sejarah. Dikenal sebagai ‘WannaCry’, program jahat yang memanfaatkan exploit EternalBlue.

Malware ini menyebar ibarat sebuah kebakaran yang tanpa pandang bulu menginfeksi PC di seluruh dunia dari komputer pribadi, perusahaan, pemerintahan dan bahkan rumah sakit. Namun, ternyata serangan WannaCry masih dapat mengancam pengguna komputer saat ini, mengapa demikian?

CTO Avast, Ondrej Vlcek Avast mengatakan, telah mendeteksi dan memblok lebih dari 176 juta serangan WannaCry di 217 negara sejak serangan awal tahun lalu serta memblok 54 juta serangan selama Maret 2018.

Di Indonesia, Avast telah berhasil memblok 17 juta lebih serangan WannaCry selama periode hampir setahun, kedua terbesar setelah Rusia.

Mengingat kehebohan publik yang terjadi ketika ‘wabah’ pecah untuk pertama kalinya, kita akan cenderung berasumsi bahwa pengguna PC pribadi dan perusahaan-perusahaan telah memperbarui sistem mereka.

Sayangnya, data kami menangkap bahwa hampir sepertiga (29%) komputer berbasis Windows di seluruh dunia masih rentan terhadap serangan WannaCry.

Keberhasilan WannaCry disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu ransomware mengeksploitasi kerentanan yang terdapat di banyak PC yang menggunakan sistem operasi lama.

Sebagian besar sistem operasi lama sudah tidak didukung pembaruan (update) dan karena itu rentan terhadap serangan malware, kemudian, WannaCry tidak memerlukan interaksi dari pengguna untuk menyebarkan diri karena diprogram sebagai worm.

Untuk mengantisipasi serangan WannaCry dan malware lain yang memanfaatkan exploit, pengguna harus melakukan pembaruan aplikasi dan sistem operasi dengan menerapkan patch terbaru.

Bagi perusahaan, penerapan patch dapat dijadwalkan sehingga tidak mengganggu jam operasional kerja. Tidak ada alasan untuk tidak memasang patch terbaru termasuk menggunakan sistem operasi yang tidak didukung lagi seperti Windows XP.

Pastikan sumber pembaruan berasal dari website resmi karena berkas pembaruan sendiri dapat disisipi oleh malware.

Baca Juga: Jan Koum, Mantan OB yang Sukses jadi Milyuner

Industri teknologi tidak dapat mengharapkan pengguna untuk sepenuhnya memahami dan menerapkan prosedur keamanan sehingga diperlukan aplikasi seperti Antivirus dimana menginformasikan langkah-langkah yang diperlukan dengan cara yang mudah, sederhana, dan senyaman mungkin.

Hal itu diharapkan untuk mengamankan sistem dan melakukan prosedur pengamanan secara otomatis terhadap ancaman ransomware.  Kolaborasi industri teknologi dan kesadaran pengguna merupakan senjata yang benar-benar kuat dalam memerangi malware. (MS/HBS)

Cara Unggah Lagu Spotify di Instagram Stories

Telset.id – Beberapa waktu lalu, Instagram mengumumkan beberapa fitur baru di dalam aplikasinya. Diantaranya adalah integrasi Instagram Stories dengan beberapa aplikasi, salah satunya adalah Spotify.

Lewat integrasi itu, pengguna dapat membagikan musik dari Spotify ke Instagram Stories, agar para followers atau pengguna Instagram lain yang melihatnya dapat mendengarkan musik tersebut. Lantas bagaimana cara membagikannya? Tenang, karena sekarang Tim Telset.id akan membagikan cara unggah lagu Spotify di Instagram Stories.

  • Pertama, jalankan aplikasi Spotify terlebih dahulu, dan kemudian putar lagu yang dirasa menarik oleh Anda.

  • Kemudian, tekan tombol berbentuk tiga titik bertumpuk di sebelah kanan judul lagu dan pilih Share.

  • Tekan tombol Instagram Stories, tepat di bawah tombol WhatsApp.

  • Tunggu beberapa saat, hingga screenshot lagu Spotify muncul di Instagram Stories.
  • Jika perlu, Anda juga dapat menambahkan berbagai ornamen menarik seperti animasi GIF, tulisan, dan lainnya.
  • Setelah itu, unggah ke Instagram Stories seperti biasa dengan menekan tombol Send to.

  • Bagi pengguna lain atau followers yang ingin memutar musik unggahan Anda, mereka hanya perlu menekan tombol Play on Spotify di bagian kiri atas layar.

Mudah kan untuk berbagi musik favorit di Instagram Stories? Segera cobain yuk caranya! (FHP)

Nokia 6.1 Meluncur di Amerika, Harga Rp3,7 Jutaan

0

Telset.id, Jakarta – Nokia 6.1 hadir di pasar Amerika Serikat (AS) setelah diluncurkan di China pada Januari 2018 lalu. Nokia 6.1 adalah pembaruan untuk Nokia 6 yang rilis pada tahun lalu.

Smartphone yang ikut menjadi bintang di ajang MWC 2018 ini meluncur dengan beberapa perbaikan. Yang paling menonjol, sistem operasinya berganti Android One, tak seperti Nokia 6 yang memakai sistem operasi Android 7.1 Nougat.

Artikel Terkait : Android One vs Android Go, Apa Bedanya?

Selain sistem operasi, tidak ada perbedaan signifikan antara Nokia 6 dan Nokia 6.1 dalam hal layar. Resolusinya masih 1.080 piksel dengan ukuran 5,5 inci dan aspek rasio 16: 9.

Sensor sidik jari di Nokia 6.1 dipindahkan ke belakang. Prosesornya memakai Snapdragon 630, RAM 4GB, dan pengisian USB-C. Smartphone yang pernah disebut sebagai Nokia 6 versi 2018 ini juga masih menanamkan  jack audio.

Artikel Terkait : Nokia 6 (2018), Apa Saja yang Baru?

Dilihat dari spesifikasinya, smartphone ini menyasar segmen pemakai mid-range. Bandrol  harganya USD 269 atau sekitar Rp 3,7 jutaan. Jika dibandingkan dengan Nokia 6, bandrolnya lebih mahal 90 dolar AS atau setara Rp 1,2 jutaan. Di AS, tahun lalu Nokia 6 dilego 180 dolar AS atau Rp 2,4 jutaan via Amazon.

Pekan depan, suksesor Nokia 6 ini sudah mulai bisa dibeli  melalui Amazon atau Best Buy. Di Indonesia kapan yah?

Tren Big data Akan Semakin Masif di Indonesia

Telset.id, Jakarta – Big data mungkin adalah istilah yang belum bisa diterima semua orang secara familiar. Padahal, peran big data sendiri digadang-gadang bakal menjadi salah satu fondasi penting bagi industri teknologi dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Dan untuk ke depannya, tren pemanfaatan big data di Indonesia dipastikan akan semakin masif. Pasalnya, data akan menjadi aset penting perusahaan. Poin inilah yang akan menjadi manfaat besar bagi negara Indonesia, khususnya pada sektor ekonomi digital.

Hal ini juga dimanfaatkan salah satu perusahaan Big data buatan anak bangsa yang punya spesialisasi di bidang data, yaitu Bigjava. Perusahaan yang sudah go international dan sudah memiliki klien dari pemerintah, BUMN, maupun Telko.

Scientist Manager Bigjava, Winda Miranti mengatakan BigJava adalah perusahaan TI asli dari Indonesia. Perusahana karya anak bangsa yang sekarang fokus ke Big Data analytic.

“Kami mengembangkan semuanya sendiri, algoritma, software, dan hardware-nya kami modifikasi sendiri,” ujar winda saat menjelaskan kepada Telset.id di acara IPA 2018, JCC Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Lebih lanjut Winda menjelaskan, Kehadiran BigJava di IPA 2018 ini menurut Winda tak lain untuk menunjukkan dan go public ke industri migas, bahwa ada perusahaan lokal yang juga kompetenen dan mampu bersaing dengan perusahaan multinasional lainnya.

“Kami ingin menunjukkan bahwa ada perusahaan yang bisa membantu perusahaan migas untuk menanalisa data mereka untuk lebih powerfull,” kata Winda.

Winda juga memaparkan kalau platform big data analitic yang dimiliki Bigjava memiliki kelebihan dengan memahami cara mengelola  data yang sumbernya macam-macam, dari berbagai daerah, dan bisa kami sajikan secara terpusat. Baik itu data finansial, data operasional, data distribusi, itu bisa kita integrasi jadi satu sehingga membantu manajemen dalam pengambilan keputusan secara lebih akurat,” tukas Winda.

Baca Juga : Facebook Pakai Miliaran Foto Instagram Latih Algoritma AI

“Sekarang ini banyak manajer-manajer baru yang tidak punya pengalaman dalam pengambilan keputusan. Maka mereka harus dibekali dengan data. Sehingga ini menjadi tools untuk mengambil keputusan, itulah fungsi big data pada akhirnya,” ucap Winda. (MS)

Kemampuan ‘Mata Laser’ Superman Bakal Segera Terwujud

0

Telset.id, Jakarta – Anda mengidolakan sosok Superman dan pernah berkhayal Anda bisa mengeluarkan mata laser seperti dalam film Superman? Mungkin tak lama lagi khayalan Anda itu bakal segera terwujud.

Dilansir dari Independent, menurut para ilmuan di universitas di Skotlandia, penglihatan manusia dilengkapi dengan kemampuan menembakan laser dapat menjadi kenyataan.

Tim peneliti di Uniersitas St Andrews sedang mengembangkan laser membran ultra tipis menggunakan semikonduktor organik.

Membran yang sangat tipis ini dapat ditanamkan pada lensa kontak atau langsung dipasang di mata karena bahanyya biokompatible dan dapat “menembakan” sinar laser berwana hijau.

Para peneliti mengatakan, kedepan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk keamanan dan kesehatan. Misalnya untuk mendeteki uang kertas palsu.

Kini para ilmuwan sedang mengembangkan proses baru untuk membuat laser membran yang ukuran tebalnya kurang dari mikrometer. Bagaimana agat berat, ketebalan dan fleksibilitas ketika dipasang pada lensa kontak tetap nyaman untuk dipakai.

“Ketika kami memikirkan ide ini bagaimana cara membuat membran laser, seseorang menyebut itu merupakan langkah pertama untuk membuat Superman menjadi nyata.

Baca juga: Hebat, Headset Bikinan Mahasiswa Ini Bisa Baca Pikiran

Itu mungkin dimaksudkan untuk lelucon tetapi saya pikir itu bisa menjadi serius,”kata Profesor Malte Gather, pengajar Jurusan Fisika dan Astronomy di Universitas St Andrews.

Nah, siap-siap bisa jadi manusia baja bermata laser seperti di film Superman. [BA/HBS]

Sumber: Indpendent

Karyawan Facebook Dipecat karena ‘Ngintip’ Wanita

0

Telset.id, Jakarta – Facebook baru saja memecat seorang karyawan yang bertugas sebagai security engginer, lantaran diduga menggunakan akses di perusahaan untuk menguntit atau mengintip wanita secara online.

Aksi karyawan yang tidak disebutkan identitasnya ini terungkap setelah seorang konsultan cybersecurity, bernama Jackie Stokes yang mendapat salinan percakapan dalam sebuah aplikasi perjodohan Tinder.

Perempuan pemilik akun twitter @find_evil ini kemudian memposting screenshot berisi percakapan yang ia temukan itu di akunnya. “seorang insinyur keamanan yang saat ini bekerja di Facebook kemungkinan menggunakan aksesnya untuk menguntit wanita online.”

Dalam screenshot percakapan yang belum diverifikas itui, karyawan tersebut mengaku dirinya sebagai “penguntit profesional” yang mencari peretas dalam kehidupan nyata.

Dalam sebuah pernyataan, Kepala Keamanan Perusahaan Facebook Alex Stamos mengatakan, perusahaan dengan cepat melakukan penyelidikan dan langsung memecat orang tersebut.

Dikatakan Alex, setiap orang yang mengakses data yang bersifat sensitif selalu tercatat dan perusahaan memiliki sistem otomatis yang dirancang untuk mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan.

“Karyawan yang menyalahgunakan kontrol ini akan dipecat,” katanya.

Insiden ini terjadi saat Facebook sedang menghadapi kekhawatiran global terkait privasi data pribadi. [BA/HBS]

 

Sumber :

nbcnews.com

 

Setelah Go Public, Spotify Punya 75 Juta Pelanggan Berbayar

0

Telset.id, Jakarta – Spotify baru saja merilis laporan penghasilan pertama sebagai perusahaan publik. Secara keseluruhan, Spotify memiliki 170 juta pengguna aktif bulanan dan 75 juta pelanggan berbayar.

Berdasarkan data tersebut, jumlah pelanggan berbayar Spotify mengalami kenaikan ketimbang kuartal IV-2017. Pada periode itu, angka pelanggan berbayar Spotify tercatat 71 juta orang atau naik empat juta orang.

Sang kompetitor, Apple Music, baru-baru ini juga merilis jumlah pelanggaran berbayar. Angkanya telah melewati 40 juta orang, lebih sedikit 30 juta orang ketimbang pelanggan berbayar Spotify.

Bagaimana dengan total pendapatan Spotify setelah resmi menjadi perusahaan publik? Merujuk kepada laporan, seperti dilansir The Verge, Spotify meraup pemasukan sesuai harapan, yakni sebesar 1,14 miliar poundsterling.

Spotify yakin jumlah pelanggan berbayar pada kuartal berikutnya akan melompat ke angka 79 juta hingga 83 juta orang. Dengan kata lain, jumlah pelanggan premium Spotify bakal bertambah hingga delapan juta orang.

Tahun ini, Spotifykian bermanuver dengan menghadirkan layanan terbaru bagi pelanggan. Spotify dikabarkan sedang melakukan pembaruan sehingga pengguna bakal bisa mendengarkan lagu favorit secara gratisan.

Pembaruan fitur Spotify akan menyasar pengguna aplikasi ponsel. Spotify sengaja melakukannya untuk menggaet pendengar baru guna memuaskan para penanam modal.

Baca juga: Asyik, Spotify akan Punya Fitur ‘Musik Gratisan’

Layanan gratis Spotify akan menghasilkan tambahan konsumen untuk selanjutnya ditawari berlangganan dengan harga khusus. Apakah Apple Music bakal tinggal diam? [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Facebook Pakai Miliaran Foto Instagram Latih Algoritma AI

Telset.id, Jakarta – Foto Instagram Anda membantu Facebook melatih algoritma kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) buatannya untuk lebih memahami objek dalam gambar. Facebook mengumumkannya pada konferensi tahunan F8 di San Fransisco, California, Amerika Serikat.

Facebook mengatakan bahwa pendekatan itu merupakan cara tepat untuk melatih perangkat lunak dalam mengumpulkan miliaran gambar. Keberadaan algoritma AI Facebook mengesampingkan bantuan manusia dalam menganalisis data dan menulis kepsyen foto di Instagram.

“Selama ini, pengguna menghabiskan banyak waktu hanya untuk menyertakan kepsyen foto di Instagram. Ironisnya, komputer belum bisa membantu manusia dalam melakukan pekerjaan itu. Sekarang, kami menghadirkannya untuk Anda,” kata Mike Schroepfer, kepala teknologi Facebook.

Menggunakan foto di Instagram yang sudah diberi tanda pagar, algoritma AI Facebook dapat mengumpulkan data relevan dan memanfaatkannya untuk melatih pengenalan objek. “Pendekatan yang kami lakukan cukup praktis,” imbuh Schroepfer di hadapan para peserta konferensi.

Facebook membangun algoritma AI untuk membantu moderasi. Facebook terus memperbaiki platform setelah muncul sederet kasus, mulai gangguan pemilu Rusia hingga skandal privasi data Cambridge Analytica. Facebook berupaya mengantisipasi penyalahgunaan data maupun sistem oleh oknum.

“Sebagian besar moderasi sedang ditangani oleh algoritma AI, membantu Facebook menyaring dan menghapus propaganda terorisme, porno aksi, kekerasan, spam, dan ujaran kebencian yang berseliweran di akun pengguna. Kami berharap teknologi ini bisa menjadi solusi,” pungkas Schroepfer.

https://www.theverge.com/2018/5/2/17311808/facebook-instagram-ai-training-hashtag-images

Pentagon Larang Militer AS Pakai Ponsel Huawei dan ZTE

1

Telset.id, Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat (AS) yakin bahwa Huawei dan ZTE memiliki perjanjian khusus dengan pemerintah China. Mereka menduga perangkat Huawei dan ZTE diprogram untuk memonitor konsumen dan perusahaan asal AS.

Satu bukti keyakinan itu, ZTE telah terpergok mengirimkan barang dan teknologi buatannya di AS ke Iran dan Korea Utara. Pemerintah AS menilai, perusahaan asal China tersebut telah melanggar kesepakatan atas kesalahan yang mereka perbuat.

Lantaran terpergok mengirimkan barang dan teknologi buatannya di AS ke Iran dan Korea Utara, ZTE terkena embargo. Mereka dilarang mengimpor komponen dari perusahaan asal AS hingga 2025. Minggu lalu, giliran Huawei diselidiki karena melanggar sanksi AS terhadap Iran.

Dilaporkan Phone Arena, baru-baru ini Pentagon mengeluarkan kebijakan. Pentagon secara tegas melarang perangkat Huawei dan ZTE dijual di pangkalan militer AS di seluruh dunia. Pentagon khawatir dengan ancaman keamanan nasional.

Jurubicara Pentagon, Mayor Militer Dave Eastburn, mengatakan bahwa pihaknya memang tidak dapat mencegah para anggota membeli ponsel Huawei atau ZTE di tempat lain dan menggunakannya sebagai gadget pribadi. Namun, ia berujar, para personel tetap harus sadar terhadap risiko keamanan masing-masing.

Berita Terkait: AS akan Larang Pemakaian Produk Huawei dan ZTE

“Pentagon secara institusi melarang para prajurit membeli maupun menggunakan ponsel Huawei dan ZTE. Pentagon khawatir pemerintah China akan melacak lokasi tentara AS menggunakan dua peranti keluaran pabrikan asal China tersebut,” papar Dave.

Terkait sikap Pentagon, Huawei membantah bahwa perangkat buatannya digunakan oleh pemerintah China untuk keperluan spionase. Lain hal dengan Huawei, ZTE belum berkomentar mengenai kebijakan Pentagon. Mereka memilih untuk sementara bungkam. [SN/HBS]

Sumber: PhoneArena

Canggih! Alexa Bisa Pesan Tiket Kereta dengan Suara

1

Telset.id,Jakarta – Bila Anda menggunakan perangkat Amazon Echo dan sedang berlibur di Inggris, Anda bisa menggunakannya untuk memesan tiket dengan cukup katakan: “Alexa, belikan aku tiket kereta!”.

Dilansir dari Mirror, layanan ini hanya berlaku untuk pemesanan tiket di Virgin Trains. Pengguna Amazon Echo Alexa dapat dapat membeli tiket tunggal untuk perjalanan Jalur Utama Barat dan Timur.

Virgin Trains telah menjadi perusahaan perjalanan pertama yang menjual tiket melalui perangkat Amazon yang didukung Alexa, yakni Amazon Echo.  Alexa akan membantu proses pemesanan dan e-tiket yang dipesan dikirim melalui email.

“Pelanggan sekarang dapat mencari, memilih, dan membeli tiket kereta api sepenuhnya melalui suara,” kata Direktur Amazon Pay EU, Giulio Montemagno.

Ia menuturkan, ini merupakan layanan pertama yang memudahkan penumpang untuk mencari dan memesan tiket cukup dengan perintah suara. Sebelumnya, pelanggan hanya dapat menggunakan teknologi ini untuk mendapat informasi jadwal kereta api saja.

“Yang perlu anda lakukan adalah bertanya pada Alexa,” katanya.

Virgin Trains atau West Coast Trains Limited merupakan perusahaan kereta api yang beroperasi di Inggris yang dimiliki oleh Virgin Rail Group.

Virgin Trains mengoperasikan layanan penumpang jarak jauh di Jalur Utama Pantai Barat antara London , West Midlands , Inggris Barat Laut , Wales Utara dan Skotlandia.

Layanan ini menghubungkan enam kota terbesar di Inggris, yakni London , Birmingham , Manchester ,Liverpool , Glasgow dan Edinburgh. [BA/HBS]

Sumber: Mirror