Beranda blog Halaman 2476

Rosetta, Alat Baru Facebook untuk Bersihkan Meme Jahat

0

Telset.id, Jakarta – Moderator Facebook tidak mungkin mengamati setiap gambar yang diunggah oleh pengguna. Untuk mengatasi kemungkinan kebobolan gambar tak senonoh, Facebook menghadirkan teknologi baru bernama Rosetta.

Menurut The Verge, Rabu (12/9/2018), Facebook memanfaatkan kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) untuk menyisir gambar-gambar yang berseliweran di platform. AI membantu mempermudah tugas moderator.

Facebook menjelaskan, sistem bernama Rosetta yang menggunakan AI tersebut berfungsi mengidentifikasi teks dalam gambar dan video. Rosetta akan menranskripnya untuk bisa dibaca oleh kecerdasan buatan.

Baca juga: Facebook Hapus 5.000 Iklan Diskriminatif

Rosetta mengekstraksi teks dari satu miliaran gambar dan video frame per hari di Facebook maupun Instagram. Kehadiran alat itu untuk memberantas meme ofensif alias jahat, berisi ujaran kebencian yang cenderung menyerang pihak lain.

Belum lama ini, melalui sebuah tulisan, CEO Facebook Mark Zuckerberg memang telah menegaskan bahwa upaya untuk memperbaiki jejaring sosial merupakan sebuah proyek jangka panjang yang tak mudah untuk dilakukan.

Baca juga: Facebook Punya Standar Penilaian soal Laporan Hoaks

“Setidaknya butuh waktu sampai tiga tahun. Kami sudah memulainya pada 2017. Kami tampaknya harus memperpanjang waktu untuk menyeterilkan platform hingga 2019 mendatang,” jelas Zuckerberg.

Meski menargetkan baru bisa menuai hasil pada 2019, Facebook mengklaim upaya ‘bersih-bersih’ yang saat ini dilakukan sudah menunjukkan hasil sangat baik. “Kami akan mengakhiri tahun ini dengan hasil yang memuaskan,” pungkasnya. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Jaksa Selidiki Kasus Dugaan Pengumpulan Data oleh Google

2

Telset.id, Jakarta – Pengadilan Arizona, Amerika Serikat, menyelediki kasus dugaan pengumpulan data lokasi pengguna yang dilakukan oleh Google. Jaksa penuntut umum sedang mempelajari kasus sebelum memberi putusan.

Jaksa memulai penyelidikan kasus tersebut setelah Google diketahui masih mengumpulkan data, bahkan setelah pengguna mematikan menu Location History. Dalam melakukan penyelidikan, jaksa meminta banruan sebuah badan hukum.

Dilaporkan ZDNet, Rabu (12/9/2018), jaksa penuntut umum Arizona, Mark Brnovich, mengaku tengah menjalankan penyelidikan intensif untuk mencari kemungkinan pelanggan hukum penipuan konsumen yang dilakukan oleh Google.

Ia bersama badan hukum melacak kemungkinan penyimpanan data lokasi dan pelacakan data lokasi oleh Google. Sebenarnya, penyelidikan tersebut telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Namun, pihak berwenang belum memberi putusan.

Baca juga: Google Dituntut karena Kumpulkan Lokasi Pengguna Tanpa Izin

Agustus 2018 lalu, seorang pengguna bernama Napoleon Patacsil bertekad bulat menyeret Google ke pengadilan. Ia melancarkan gugatan terhadap Google lewat sang pengacara.Ia menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh Google adalah salah.

Google mau tak mau menghadapi tuntutan Patacsil yang otomatis mewakili semua pengguna, baik yang mengakses perangkat bersistem operasi Android maupun iOS. Dalam dokumen gugatan, Patacsil mengatakan bahwa Google melanggar hukum privasi.

Baca juga: Google Klarifikasi soal Pelacakan Lokasi Pengguna

Sebelum ada gugatan, Google memberi pernyataan resmi terkait kabar bahwa aplikasinya tetap bisa melacak lokasi pengguna ketika tombol aktivasi dimatikan. Google menjelaskan tentang cara melacak pengguna menggunakan aplikasi tertentu. [SN/HBS]

Sumber: ZDNet

Hands-on Vivo V11 Pro: In-Display Fingerprint Pertama di Indonesia

Telset.id – Vivo sukses membawa tren baru dalam perkembangan teknologi smartphone, khususnya di Indonesia. Perusahaan asal China ini baru saja meluncurkan Vivo V11 Pro, yang mengusung teknologi in-display fingerprint atau sensor sidik jari di dalam permukaan layar.

Di Indonesia, smartphone ini dibanderol dengan harga Rp 4,9 jutaan. Dengan harga seperti itu, Vivo V11 Pro tidak hanya menawarkan sisi kamera saja sebagai andalannya, tapi juga memberikan sejumlah hal ataupun inovasi baru bagi para penggunanya.

Well, tentu menarik untuk mengetahui seperti apa Vivo V11 Pro. Nah, untuk itu Tim Telset.id akan mengulasnya secara singkat untuk Anda, lewat hands-on Vivo V11 Pro. Check this out!

Baca Juga: Spek Mumpuni dan Berinovasi, Ini Harga Vivo V11 Pro

Desain

Vivo V11 Pro mengadopsi desain yang lebih segar dan cukup berbeda dibandingkan smartphone berponi atau yang memiliki notch lainnya. Sebab, smartphone ini mengusung desain waterdrop notch, yang sebelumnya dipopulerkan oleh Oppo F9 yang sudah diperkenalkan di Indonesia beberapa waktu lalu.

Notch itu sendiri menjadi tempat bagi kamera depan, dan sejumlah sensor lainnya, seperti proximity dan sensor infrared. Selain punya notch berukuran kecil, V11 Pro juga memiliki bezel yang terbilang cukup tipis. Sehingga, rasio layar terhadap body smartphone menjadi jauh lebih besar, tepatnya menjadi 91,27%.

Untuk ukuran layarnya, V11 Pro memiliki layar berjenis Super AMOLED berukuran 6,4 inci dengan resolusi Full HD+ (1.080 x 2.340 piksel) dan aspek rasio 19 : 9.

Pindah ke bagian belakang, karena menggunakan teknologi in-display fingerprint, maka bisa dibilang bagian belakang smartphone ini “terbilang kosong”. Hanya terdapat frame kamera ganda yang diposisikan secara vertikal di kiri atas body smartphone, serta logo Vivo di bagian tengahnya.

Namun yang menarik, body belakang Vivo V11 Pro dilapisi oleh warna yang eye-catching. Ada dua pilihan warna yang disediakan Vivo, dan semuanya memiliki efek gradasi, yakni Starry Black dan Nebula Purple.

Secara overall, Vivo V11 Pro merupakan salah satu smartphone yang beredar di Indonesia dengan kemasan desain yang “cukup segar”. Selain itu, berkat rasio layarnya yang lebih besar, smartphone ini juga cukup nyaman untuk digenggam menggunakan satu tangan, meski ukuran layarnya terbilang besar.

Spesifikasi

Vivo V11 Pro mengandalkan spesifikasi yang mumpuni untuk sebuah smartphone mid-end. Smartphone tersebut ditenagai oleh prosesor octa-core 2.2GHz Snapdragon 660, GPU Adreno 512, RAM 6GB, ROM 64GB, dan baterai berkapasitas 3,400 mAh.

Baterainya mendukung teknologi Dual Engine Fast Charging yang diklaim mampu mengisi baterai secara cepat. Menurut Yoga Samiaji, Senior Product Manager Vivo Indonesia, saat pengguna mengisi daya selama 30 menit, maka bisa digunakan untuk memutar video selama 6,8 jam.

“Ada enam layer pengamanan pada teknologi fast charging ini,” katanya, saat acara peluncuran Vivo V11 Pro, di Jakarta, Rabu (12/09/2018).

Baca Juga: Penuh Inovasi, Vivo V11 Pro Resmi Diperkenalkan di Indonesia

Untuk sistem operasinya, V11 Pro sudah berjalan di atas sistem operasi FunTouch 4.5 berbasis Android 8.1 Oreo. Sistem operasi ini memiliki sejumlah hal baru, salah satu di antaranya adalah Jovi, voice assistant berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk membantu penggunanya dalam menjalankan berbagai akticitas.

Jovi memiliki teknologi bernama Smart Scene, yang dapat mengingatkan jadwal meeting bagi pengguna, sampai memberikan peringatan cuaca ketika pengguna berada di luar. Misalnya saja peringatan untuk membawa payung, karena cuaca diprediksi akan hujan, dan peringatan sejenis lainnya.

Sedangkan di sektor kameranya, V11 Pro mempunyai kamera ganda di bagian belakang, dengan resolusi masing-masing 12MP aperture f/1.8 dan 5MP aperture f/2.4. Kedua kameranya, mampu membantu pengguna untuk mengambil foto dengan efek bokeh yang berkualitas.

Kamera belakang ini juga sudah disematkan teknologi berbasis AI, yakni AI Scene Recognition, yang membantu kamera untuk mengenali objek secara otomatis. Sehingga, pengguna tak perlu repot menyesuaikan pengaturan kamera sebelum mengambil gambar.

Sementara kamera depannya, V11 Pro punya kamera beresolusi 25MP aperture f/2.0. Kamera itu didukung teknologi AI Face Shaping, yang dapat mengenali kontur wajah pengguna saat selfie, dan menghasilkan foto selfie yang terlihat lebih natural.

Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, kalau V11 Pro mengusung teknologi in-display fingerprint untuk pertama kalinya di Indonesia. Sensor sidik jari ini memiliki kecepatan unlock yang cukup cepat dan akurat.

Dijelaskan Yoga, cara kerja fingerprint tersebut bergantung juga pada panel Super AMOLED yang digunakan. Menurutnya, panel Super AMOLED akan menyinari dan mendapatkan sidik jari pengguna, sehingga sidik jari itu dapat diterima oleh sensor sidik fingerprint.

Selain memiliki in-display fingerprint, Vivo V11 Pro juga menyediakan opsi keamanan lain bernama Face Access. Diklaim, teknologi ini mampu memindai 1.024 titik kontur wajah pengguna, sehingga jauh lebih aman dan cepat saat membuka smartphone.

So, bagaimana menurut Anda tentang Vivo V11 Pro? Apakah smartphone ini terbilang worth-it untuk dibeli? (FHP)

AI Pemburu Alien Deteksi Puluhan Sinyal Misterius

0

Telset.id, Jakarta –  Keberadaan makhluk asing luar angkasa kabarnya mulai terdeteksi. Artificial Intelligence (AI) yang sengaja dibuat untuk menemukan bukti kehidupan di luar angkasa telah mendeteksi 72 sinyal misterius yang berasal dari luar angkasa.

Sistem yang dibangun oleh proyek Breakthrough Listen, menemukan spotted new fast radio bursts (FRBs) yang berasal dari ‘repeater’ FRB 121102 yang berjarak 3 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Dilansir dari metro.co.uk, biasanya, FRB tertangkap saat terjadi ‘outburst’ atau ledakan tunggal yang terjadi hanya sekali.

Tapi repeater yang disebut FRB 121102 adalah satu-satunya sumber ledakan yang terjadi berulang-ulang, termasuk 21 ledakan yang terdeteksi pada tahun 2017.

Baca juga: Teknologi AI Bisa Deteksi Manusia di Balik Dinding

Para ilmuwan tidak dapat menjelaskan asal-usul ledakan gelombang radio itu, tetapi mereka menduga itu disebabkan oleh bintang neutron, lubang hitam supermasif atau kemungkinan teknologi yang dibangun oleh peradaban alien yang sudah maju.

Sinyal terdeteksi dengan menggunakan AI untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan oleh Green Bank Telescope di West Virginia. Semua ledakan dihasilkan selama satu jam, menunjukkan bahwa sumber bergantian antara periode diam dan aktivitas hiruk pikuk.

“Tidak semua penemuan berasal dari pengamatan baru,” kata Direktur EksekutifBreakthrough Initiatives, Pete Worden.

Baca juga: Ilmuwan Kirim Lagu untuk Alien, Apa Balasannya?

“Dalam hal ini, itu pintar, pemikiran asli diterapkan pada dataset yang ada. Ini telah menambah pengetahuan kita tentang salah satu misteri yang paling menarik dalam astronomi,” ujar Worden.

Meski demikian, para ilmuwan belum dapat mengidentifikasi proses yang menghasilkan semburan gelombang radio pendek dan tajam, yang berarti tidak mungkin untuk memutuskan bahwa mereka tidak dibuat oleh alien.

“Ledakan radio sangat cepat karena durasi dan asal mereka yang pendek pada jarak yang sangat jauh, dan kami belum mengidentifikasi sumber alam yang mungkin dengan keyakinan apa pun,” kata Avi Loeb, dari Harvard-Smithsonian Centre for Astrophysics research institute, mengatakan pada tahun 2011. [BA/HBS]

Sumber: Metro.co.uk

Peluncuran Tiga iPhone Anyar Disiarkan via Twitter

0

Telset.id, Jakarta – Apple akan menyiarkan secara langsung pengumuman produk terbarunya pada Rabu (12/9) waktu setempat. Masyarakat bisa mengikuti momen tersebut via siaran langsung melalui platform Twitter.

Dilansir TechCrunch, seperti dikutip The Verge, Selasa (11/9/2018), Apple telah menegaskan akan melakukan siaran langsung pengumuman iPhone anyar via akun Twitter. Apple mencoba memfasilitasi masyarakat luas.

Khusus peluncuran iPhone anyar pada tahun ini, Apple memang ingin memberi sesuatu yang berbeda. Appla tak cuma menyiarkannya secara langsung lewat situs resmi yang ternyata belum diketahui oleh seluruh pengguna.

Saat mengumumkan iPhone X pada September 2017 silam, Apple menyiarkan secara langsung via peramban Safari mobile dengan iOS 9.0 ke atas, Safari 6.0.5 ke atas di OS X v10.11, dan peramban Microsoft Edge di Windows 10.

Baca juga: Ingin Saksikan Peluncuran iPhone Terbaru? Ini Caranya

Kala itu, Apple juga menyiarkan secara langsung perkenalan iPhone X melalui Apple TV generasi kedua dan ketiga dengan versi 6.2 ke atas atau Apple TV generasi keempat. Pengguna bisa mengklik tautan yang ada di dalamnya.

Saat merilis iPhone 7 pada September 2016, sama seperti saat peluncuran iPhone X, Apple menyiarkan secara langsung lewat peramban Safari versi iOS 7.0 atau lebih tinggi dan Safari 6.0.5 atau versi lebih tinggi.

Baca juga: Sekilas Mirip, Ini Perbedaan iPhone XC dengan iPhone 8

Perkenalan iPhone 7, kala itu, juga bisa diakses melalui OS X versi 10.8.5, Microsoft Edge di Windows 10, Apple TV generasi kedua atau ketiga dengan versi 6.2 atau lebih tinggi, serta lewat Apple TV generasi keempat. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Peneliti Temukan Cara Bobol Mobil Listrik Tesla

0

Telset.id, Jakarta – Peneliti dari universitas KU Leuven asal Belgia mengungkapkan cara menembus enkripsi key fob untuk mobil listrik Tesla Model S. Seseorang bisa secara mudah membuat kunci tiruan lalu masuk dan menyalakannya.

Para peneliti menemukan bahwa key fob di Tesla Model S menggunakan kode 40-bit yang mudah diretas untuk melindungi kode di dalamnya.

Setelah mendapatkan kode key fob, para peneliti bisa menggunakan kunci enkripsi untuk membuka pintu mobil itu.

Temuan itu sangat menarik karena Tesla adalah perusahaan yang mendorong penggunaan metode membuka kunci mobil tanpa kunci fisik. Metode tersebut telah diadopsi oleh perusahaan pembuat mobil mewah.

Baca juga: Mobil Listrik Tesla Bakal Dilengkapi Fitur Game

Beruntung bagi Tesla, rahasia tersebut hanya terungkap untuk mobil listrik Model S yang dikirimkan sebelum Juni 2018. Tesla kini telah merilis pembaruan untuk memperkuat enkripsi di key fob.

Menurut The Verge, Tesla juga telah menambahkan opsi bagi pengguna untuk memasukkan kata sandi sebelum menyalakan mobil. Metode itu akan bekerja layaknya metode autentikasi dua faktor di email atau media sosial.

Baca juga: Gokil! Mobil Tesla Roadster akan Dilengkapi Roket

Masalah serupa tidak hanya terjadi di mobil buatan Tesla. Sebab, kelemahan keamanan ada di key fob yang dibuat oleh Pektron. Meski begitu, Tesla adalah merek yang terkena dampak paling besar.

Para peneliti percaya, masalah tersebut bisa ditemukan di mobil buatan McLaren, Karma, dan Triump. Namun demikian, mereka belum menguji kunci di mobil tersebut. Peneliti pun menyebut mobil modern butuh keamanan siber. [BA/HBS]

Sumber: The Verge

Pengguna Bisa Kirim SMS di Skype via Desktop

0

Telset.id, Jakarta – Ada kabar bagi Anda pengguna Skype. Microsoft bakal mengizinkan pengguna Skype untuk menerima pesan teks SMS via desktop berbasis Android. Fitur yang sedang dalam tahap uji coba ini akan diberi nama SMS Connect.

Menurut Phone Arena, Selasa (11/9), Skype Insiders bakal bisa menguji SMS Connect asalkan sudah menginstal pembaruan versi 8.30 atau lebih tinggi.

SMS Connect memungkinkan pengguna memasangkan komputer Windows atau Mac ke ponsel untuk mulai mendapatkan percakapan SMS.

Jadi, pengguna tidak perlu membuka ponsel untuk membaca SMS baru atau membalasnya. Pengguna cukup melakukan keduanya melalui desktop.

Baca juga: Pengguna Skype Bisa Berbagi Lagu dari Spotify

Dengan SMS Connect di desktop atau Mac, pengguna bisa membaca dan menanggapi percakapan 1:1, percakapan grup SMS, menerima konten MMS (foto dan video) dan memulai percakapan baru.

Hasil gambar untuk skype SMS Connect

Untuk memanfaatkan fitur tersebut, pengguna bisa mengetuk gambar profil di aplikasi Skype ponsel Android. Kemudian, pengguna bisa menuju menu Pengaturan/ Pesan/ SMS/ Aktifkan Koneksi SMS.

Baca juga: Microsoft Office Perbarui Fitur untuk iOS dan Android

Cukup ikuti panduan langkah demi langkah untuk memasangkan desktop dengan ponsel. Sayang, Microsoft belum mengumumkan kapan fitur baru itu akan resmi rilis ke pasaran. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena

Fitur “Community Help” di Facebook Lite Bantu Korban Bencana

0

Telset.id, Jakarta – Facebook Lite mendapat perbaikan dengan penambahan akses penting bernama Community Help. Fitur ini memungkinkan pengguna berbagi tempat tinggal, makanan, dan transportasi dengan orang lain.

Fitur tersebut dirancang untuk membantu individu yang membutuhkan bantuan setelah mengalami kebakaran atau bencana alam. Fitur Community Help tersedia di Kanada, Arab Saudi, India, dan banyak negara lain.

Community Help sudah ada di Facebook versi reguler sejak awal tahun lalu. Namun, di Facebook Lite, fitur itu baru tersedia sekarang. Dengan demikian, pengguna ponsel low-end di area konektivitas lambat bisa mengaksesnya.

Menurut TechCrunch, perluasan fitur Community Help ke Facebook Lite merupakan strategi perusahaan untuk membantu pengguna di negaraberkembang mendapatkan dan menawarkan bantuan yang sama.

Baca juga: Facebook Hapus 5.000 Iklan Diskriminatif

“Prioritas kami adalah membantu orang mendapatkan bantuan yang dibutuhkan selama proses penanggulangan bencana. Dengan menyediakan Community Help di Facebook Lite, kami berharap semakin banyak orang akan bisa mendapatkan bantuan,” ujar Facebook Crisis Response Product Manager, Jeong-Suh Choi.

Baca juga: Facebook Punya Standar Penilaian soal Laporan Hoaks

Pada Februari 2018 lalu, Facebook meningkatkan upaya untuk memungkinkan perusahaan seperti Lyft, Chase, International Medical Corps, dan Save the Children memberi layanan serupa kepada orang yang mengalami krisis.

Pada 2017, Facebook menambahkan kemampuan penggalangan donasi di fitur Security Check. Sebelumnya, fitur tersebut hanya bisa dimanfaatkan oleh pengguna sebagai “tanda bahaya”. [BA/HBS]

Sumber: Techcrunch

Sekilas Mirip, Ini Perbedaan iPhone XC dengan iPhone 8

0

Telset.id, Jakarta – Kurang dari 24 jam sebelum Apple secara resmi merilis tiga iPhone terbaru, ada bocoran di internet yang menguak tentang iPhone XC 6,1 inci atau ada juga yang menyebutnya iPhone Xr alias iPhone 9.

Smartphone tersebut adalah satu dari tiga seri iPhone yang akan diperkenalkan oleh Apple pada Rabu (12/9). Secara keseluruhan, desainnya sangat mirip dengan iPhone 8 yang rilis di pasaran pada tahun lalu.

Sulit untuk membedakan antara iPhone XC 6,1 inci dengan iPhone 8. Namun, kalau jeli, ternyata ada diferensiasi di antara keduanya. Kamera iPhone XC 6,1 inci dan iPhone 8 tampak berbeda.

Menurut Phone Arena, Selasa (11/9/2018), meski iPhone XC 6,1 inci mempertahankan satu kamera belakang, ukurannya jauh lebih besar dan berada sedikit lebih dekat ke sudut kiri atas panel belakang.

Baca juga: Jadi Paling Murah, Harga iPhone Xc Rp 12 Jutaan

Selain itu, cincin logam yang membungkusnya rata dan membentuk sudut 90 derajat. Sebagai perbandingan, tahun lalu iPhone 8 menggunakan cincin yang lebih halus dan melengkung ke panel belakang.

Baca juga: Bocoran Wujud iPhone Xc, Punya Empat Pilihan Warna

Satu perbedaan lagi adalah posisi mikrofon dan lampu kilat LED di bawah kamera. Soal harga, iPhone XC 6,1 inci diperkirakan dipatok USD 749 dan akan tersedia untuk pre-order pada 14 September 2018.

Pengiriman bakal dilakukan tujuh hari kemudian atau pada 21 September 2018. Namun perlu dicatat bahwa khusus model ini dilaporkan hanya akan tersedia dalam jumlah terbatas pada awal peluncuran.

Sumber: PhoneArena

Spek Mumpuni dan Berinovasi, Ini Harga Vivo V11 Pro

Telset.id, Jakarta – Vivo resmi menjadi brand pertama di Indonesia yang meluncurkan smartphone dengan teknologi in-display fingerprint lewat Vivo V11 Pro.

Inovasi baru ini memungkinkan pengguna menempelkan jari ke layar untuk membuka smartphone. Sekedar informasi, teknologi in-display fingerprint pertama kali diluncurkan Vivo pada seri Vivo X20 UD dan X21.

“Screen Touch ID pertama kali kami perkenalkan di CES 2018 pada seri X20 UD dan X21 pada MWC 2018. Ini pertama di Indonesia,” kata Yoga Samiaji, Senior Product Manager Vivo Indonesia, di acara peluncuran Vivo V11 Pro, di Jakarta, Rabu (12/09/2018).

Selain itu, Vivo V11 Pro juga dikemas dengan desain yang benar-benar berbeda dibandingkan seri sebelumnya. Bagaimana tidak, smartphone tersebut mengusung desain waterdrop notch yang sebelumnya dipopulerkan oleh Oppo F9 yang sudah diluncurkan terlebih dahulu di Indonesia.

Dengan desain itu, rasio layar terhadap body pada V11 Pro menjadi lebih besar, tepatnya 91,27%. Untuk layarnya sendiri, V11 Pro dibekali layar berjenis Super AMOLED berukuran 6,4 inci beresolusi FHD+ dengan aspek rasio 19 : 9

“Super AMOLED akan menyinari dan mendapatkan sidik jari pengguna. Sehingga dapat diterima oleh sensor fingerprint,” jelasnya.

Sesuai konsep seri V, maka V11 Pro juga memiliki teknologi dan fitur mumpuni pada bagian kamera, khususnya kamera depan. Pesaing Oppo F9 itu menggunakan kamera depan beresolusi 25MP aperture f/2.0 yang mendukung teknologi HDR.

Sementara untuk kamera belakang, V11 Pro punya kamera ganda dengan resolusi masing-masing 12MP aperture f/1.8 dan 5MP aperture f/2.4. Keduanya, mampu membantu pengguna untuk mengambil foto dengan efek bokeh yang berkualitas.

“Kamera belakang sudah mendukung AI Scene Recognition. AI bisa membantu mengenali objek secara otomatis,” ujarnya.

Baca Juga: Penuh Inovasi, Vivo V11 Pro Resmi Diperkenalkan di Indonesia  

“Kamera depan juga mendukung AI Face Shaping yang mampu mengenali kontur wajah saat pengguna selfie,” lanjutnya.

Vivo V11 Pro sudah ditenagai oleh prosesor octa-core 2.2 GHz Snapdragon 660, RAM 6GB, ROM 64GB, dan baterai berkapasitas 3,400 mAh yang mampu menyokong segala proses yang berjalan di atas sistem operasi Funtouch OS 4.5 berbasis Android Oreo.

Di Indonesia, Vivo V11 Pro dibanderol dengan harga Rp 4,9 jutaan. Sementara seri lainnya, Vivo V11 dihargai Rp 4,4 jutaan. Keduanya mempunyai dua pilihan warna yakni Nebula Purple dan Starry Black.

Vivo sendiri bakal menggelar program pre-order untuk keduanya pada 12 sampai 19 September di sejumlah e-commerce, seperti Lazada, Shopee, JD.ID, Tokopedia dan Akulaku. (FHP)

Penuh Inovasi, Vivo V11 Pro Resmi Diperkenalkan di Indonesia

Telset.id, Jakarta – Suksesor Vivo V9 resmi diperkenalkan di Indonesia. Bernama Vivo V11 Pro, smartphone ini tak cuma mengandalkan kamera depan saja sebagai keunggulan utamanya, melainkan sejumlah hal baru, termasuk di sektor keamanan.

Vivo V11 Pro menjadi smartphone pertama di Indonesia yang mengusung teknologi in-display fingerprint atau sidik jari di dalam layar. Dengan teknologi itu, pengguna hanya perlu menempelkan jari mereka ke layar untuk membuka smartphone.

“Screen Touch ID pertama kali kami perkenalkan di CES 2018 pada seri X20 UD dan X21 pada MWC 2018. Ini pertama di Indonesia,” ujar Yoga Samiaji, Senior Product Manager Vivo Indonesia, di acara peluncuran Vivo V11 Pro, di Jakarta, Rabu (12/09/2018).

Smartphone tersebut dibekali layar berjenis Super AMOLED untuk mendukung teknologi fingerprint di dalam layarnya yang berukuran 6,4 inci dengan resolusi Full HD+ (1.080 x 2.340 piksel) dan aspek rasio 19 : 9.

Di sektor mesin utamanya, Vivo V11 Pro mengandalkan prosesor octa-core 2.2 GHz Snapdragon 660, RAM 6GB, ROM 64GB, baterai berkapasitas 3,400 mAh dan sistem operasi Funtouch OS 4.5 berbasis Android Oreo.

Baca Juga: Spek Mumpuni dan Berinovasi, Ini Harga Vivo V11 Pro  

Sementara di bagian yang juga menjadi andalan utamanya, yakni kamera, V11 Pro sudah memiliki kamera ganda di bagian belakangnya. Kamera tersebut masing-masing beresolusi 12MP dan 5MP yang mampu mengambil foto dengan efek bokeh.

Sedangkan kamera depannya, V11 Pro dibekali kamera depan beresolusi 25MP dengan fitur HDR. Kamera ini dapat dijadikan opsi keamanan tambahan selain fingerprint, karena mendukung teknologi face unlock.

“Kamera belakang sudah mendukung AI Scene Recognition. AI bisa membantu mengenali objek secara otomatis,” katanya.

“Kamera depan juga mendukung AI Face Shaping yang mampu mengenali kontur wajah saat pengguna selfie,” lanjutnya.

Selain membawa V11 Pro, Vivo juga memperkenalkan “versi hemat”, yakni Vivo V11. Smartphone ini punya layar IPS berukuran 6,3 inci beresolusi FHD+.

Sementara di sektor dapur pacunya, disematkan prosesor octa-core 2.0 GHz MediaTek Helio P60, RAM 6GB, ROM 64GB, baterai 3,315 mAh dan sistem operasi serupa dengan V11 Pro.

Smartphone ini tidak mengusung teknologi in-display fingerprint, namun tetap memiliki sensor sidik jari di bagian belakangnya. Untuk kameranya, V11 menggunakan kamera ganda beresolusi 16MP dan 5MP, sementara kamera depannya beresolusi 25MP. (FHP)

Ekspansi ke Vietnam, Gojek Tuai Kritikan!

1

Telset.id, Jakarta –  GO-VIET  aplikasi on demand yang menawarkan berbagai layanan yang didukung oleh Gojek, resmi beroperasi di Hanoi – kota terbesar kedua di Vietnam. Kabar ini diumumkan pada sebuah acara peluncuran resmi GO-VIET yang diselenggarakan di ibukota Vietnam.

Namun sayangnya, keputusan GoJek untuk berinvestasi di negara lain, termasuk Vietnam, menuai kritikan salah satunya dari Wakil Ketua Komisi 1, Satya Widya Yudha,  mengkritisi langkah yang dilaukan Gojek tersebut. Menurutnya jangan bangga dulu menjadi go global kalau pasar domestik saja belum dikuasai.

GoJek dikatakan Satya harusnya meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri terlebih dahulu seperti yang dilakukan negara China.

“Pasar dalam negeri masih luas. Pemain didorong untuk menjadi penguasa dalam negeri. Baru kuasai pasar luar negeri. Belajar dari China yang punya keunggulan komparatif dan kompetitif dengan teknologi yang dimiliki,” kata Satya di Jakarta, Rabu (12/9/2018)

Ekspansi ke Vietnam dikhawatirkan Satya yang akan menikmati nanti justru mereka (negara Vietnam) terutama dari sisi value chain.

“Jangan sampai Indonesia hanya jadi extended market dari para investor asing. Saya berharap startup unicorn Indonesia benar-benar bisa menjadikan negara ini sebagai pangsa pasarnya,” ungkap Satya di Gedung DPR RI, Jakarta (12/9/2018).

Di sisi lain, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai, kehadiran Unicorn ini membantu pemerintah yang sedang berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan inovasi di Tanah Air.

Namun, para unicorn ini seharusnya mampu lebih memahami peran mereka dalam pergerakan ekonomi Indonesia, terutama di saat rupiah tengah melemah.

“Indonesia perlu tingkatkan index kompetisi agar para unicorn tetap stay menggarap pasar dalam negeri, karena potensi kita sangat besar,” ujarnya.

Sebagai informasi, GoJek saat ini menghabiskan USD500 juta sebagai biaya ekspansi ke tiga negara di Asia Tenggara, dan hal ini dapat berdampak buruk bagi rupiah di tengah masa sulit.

Ambisi GoJek untuk menaklukkan pasar luar negeri seperti Vietnam di tengah masa sulit bagi rupiah ini berbanding terbalik dengan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang.

Saat krisis finansial Asia pada tahun 1997, aliran modal keluar negeri merupakan salah satu pemicu terjadinya krisis. Di tengah periode sulit ini, menanamkan modal di luar negeri, terasa sebagai tindakan yang kurang bernilai patriotis.