Beranda blog Halaman 139

5 Cara Cek Garansi Xiaomi yang Wajib Diketahui Pengguna

0

Telset.id – Garansi seringkali menjadi aspek yang diabaikan pengguna smartphone, padahal ini adalah tameng utama ketika terjadi kerusakan. Khusus untuk pengguna Xiaomi, mengetahui cara cek garansi Xiaomi adalah langkah preventif yang wajib dikuasai sebelum terlambat.

Bayangkan skenario ini: Ponsel Xiaomi Anda tiba-tiba mati total setelah 11 bulan pemakaian. Tanpa verifikasi garansi, Anda mungkin harus merogoh kocek jutaan rupiah untuk perbaikan. Padahal, dengan mengecek status garansi sejak awal, kerusakan seperti ini bisa ditanggung sepenuhnya oleh produsen.

1. Verifikasi via Nomor IMEI: Langkah Paling Krusial

International Mobile Equipment Identity (IMEI) adalah DNA ponsel Anda. Di Indonesia, nomor ini menjadi syarat mutlak klaim garansi. Seperti diungkapkan dalam artikel Jenis-jenis Ponsel BM di Indonesia Menurut Xiaomi, produk tanpa IMEI terdaftar dianggap sebagai barang black market (BM) yang otomatis kehilangan hak garansi.

Berikut cara praktis mengeceknya:

  • Tekan *#06# di aplikasi telepon
  • Catat 15 digit angka yang muncul
  • Kunjungi halaman verifikasi di situs resmi Kemenperin

2. Mengecek Garansi via Website Resmi Xiaomi

Xiaomi menyediakan portal khusus untuk verifikasi garansi di buy.mi.co.id/id/registration. Proses ini membutuhkan:

  1. Nomor IMEI yang sudah diverifikasi
  2. Detail pembelian (invoice/tanggal transaksi)
  3. Informasi produk (model/warna)

Menariknya, sistem ini juga menunjukkan apakah perangkat Anda termasuk kategori Xiaomi yang dirancang khusus untuk iklim tropis – faktor yang memengaruhi validitas garansi.

3. Aplikasi Mi Store: Solusi Mobile-Friendly

Bagi generasi yang serba mobile, aplikasi Mi Store menawarkan kemudahan cek garansi dalam 3 langkah:

  • Buka aplikasi dan masuk ke akun Mi
  • Pilih menu “Layanan” > “Status Garansi”
  • Scan barcode pada dus atau masukkan IMEI manual

Fitur ini sangat membantu ketika Anda tidak menyimpan fisik invoice pembelian. Namun perlu diingat, seperti dijelaskan dalam artikel Xiaomi: Risiko Tanggung Sendiri, garansi hanya berlaku untuk produk resmi yang dibeli melalui channel authorized.

4. Layanan Pelanggan: Opsi Personal Assistance

Xiaomi Indonesia menyediakan layanan pelanggan melalui:

  • Hotline 1500-868 (24 jam)
  • Live chat di website resmi
  • Official account media sosial

Metode ini cocok untuk kasus kompleks seperti garansi internasional atau produk hadiah. Pastikan menyiapkan:

  1. Foto bukti pembelian
  2. Video kondisi kerusakan
  3. Catatan kronologis masalah

5. Pengecekan Manual via Dus Produk

Meski terkesan kuno, stiker garansi pada dus tetap menjadi bukti fisik yang kuat. Perhatikan detail ini:

  • Logo resmi Xiaomi Indonesia
  • Stiker hologram keamanan
  • Masa berlaku yang jelas (biasanya 12-24 bulan)

Bagi pengguna yang sering berganti gadget, menyimpan dus selama masa garansi adalah kebiasaan bijak. Sebab seperti pengalaman banyak pengguna, kerusakan tak terduga sering muncul di bulan-bulan akhir periode garansi.

Dengan memahami berbagai cara cek garansi Xiaomi di atas, Anda tak perlu lagi khawatir menghadapi masalah hardware. Ingat, garansi adalah hak konsumen yang sah – asalkan Anda tahu cara mengklaimnya dengan tepat.

Cara Cek Battery Health HP Xiaomi Tanpa Aplikasi Tambahan

0

Telset.id – Anda pengguna Xiaomi yang penasaran dengan kondisi baterai ponsel? Jangan khawatir, mengecek battery health HP Xiaomi ternyata bisa dilakukan tanpa aplikasi pihak ketiga. Simak panduan lengkapnya berikut ini!

Baterai adalah nyawa ponsel. Ketika kesehatan baterai mulai menurun, performa perangkat pun ikut terpengaruh. Untungnya, Xiaomi menyediakan cara praktis untuk memantau kondisi baterai melalui fitur bawaan. Tak perlu repot mengunduh aplikasi tambahan, Anda bisa mengetahui kapasitas baterai yang tersisa dengan langkah-langkah sederhana.

Cara Cek Battery Health Xiaomi

Menurut sumber terpercaya dari Wondershare Dr.Fone, Anda bisa memanfaatkan fitur bug report bawaan Xiaomi untuk mengecek kesehatan baterai. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka Setelan > Tentang Ponsel > Semua Spesifikasi.
  2. Ketuk CPU beberapa kali hingga muncul notifikasi pembuatan laporan bug.
  3. Klik Terima pada pop-up Kebijakan Privasi.
  4. Tunggu proses selesai, lalu buka file zip laporan bug dari bilah notifikasi.
  5. Gunakan File Manager untuk membuka folder Penyimpanan Internal > MIUI > debug log.
  6. Cari file bernama ‘bugreport’, ekstrak, lalu cari kode healthd untuk melihat informasi baterai.

Memahami Kondisi Battery Health

Setelah menemukan kode healthd, perhatikan angka setelah fc=. Misalnya, jika tertulis fc=4231000, artinya kapasitas baterai saat ini adalah 4231 mAh. Bandingkan dengan kapasitas asli baterai (misalnya 4500 mAh) untuk menghitung persentase kesehatan baterai:

4231 mAh / 4500 mAh x 100 = 94%

Angka ini menunjukkan baterai Anda masih dalam kondisi prima. Jika persentase di bawah 80%, pertimbangkan untuk mengganti baterai demi performa optimal.

Ponsel Xiaomi sedang di-charge di wireless charger dengan indikator baterai di layar

7 Tips Memaksimalkan Battery Health

Berikut cara menjaga kesehatan baterai ponsel Xiaomi menurut rekomendasi resmi:

  • Aktifkan Baterai Adaptif: Pelajari pola penggunaan di Setelan > Baterai.
  • Gunakan Mode Hemat Daya: Aktifkan saat baterai di bawah 20%.
  • Atur Kecerahan Layar: Kurangi brightness dan aktifkan Mode Gelap.
  • Kelola Aplikasi Boros: Pantau di Penggunaan Baterai dan batasi aktivitas latar belakang.
  • Matikan Koneksi Tidak Penting: Nonaktifkan Bluetooth, WiFi, dan GPS saat idle.
  • Kontrol Notifikasi: Batasi notifikasi push dari aplikasi jarang dipakai.
  • Update Sistem: Instal pembaruan terbaru untuk optimasi baterai.

Dengan menerapkan tips di atas, baterai Xiaomi Anda akan lebih awet. Untuk pengguna yang ingin eksplorasi lebih jauh, fitur battery health juga akan hadir di Android 14.

Perlu diingat, metode ini mungkin berbeda tergantung model dan versi MIUI. Jika ragu, konsultasikan dengan seller atau teknisi resmi Xiaomi. Selamat mencoba!

Kemkomdigi Tinjau Kebijakan Privasi Worldcoin, Data Biometrik Pengguna Dipertanyakan

0

Telset.id – Dalam langkah tegas untuk melindungi privasi digital warga Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) kini tengah meninjau kebijakan privasi Tools for Humanity (TFH), pengembang aplikasi Worldcoin. Langkah ini menyusul kekhawatiran serius atas praktik pengumpulan data biometrik melalui pemindaian retina yang diimbangi insentif finansial.

Isu ini mencuat setelah Worldcoin, yang menawarkan imbalan hingga Rp800 ribu bagi pengguna yang bersedia memindai iris mata mereka, menuai kontroversi global. Sejumlah negara bahkan telah melarang operasinya, sementara Indonesia memilih pendekatan evaluasi mendalam sebelum mengambil keputusan final.

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Alexander Sabar, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memanggil perwakilan TFH untuk klarifikasi pada 7 Mei 2025. Pertemuan tersebut membahas berbagai aspek operasional, termasuk keamanan data biometrik dan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data pribadi di Indonesia.

Mengapa Worldcoin Menjadi Sorotan?

Worldcoin, dengan produk unggulannya World App dan World ID, menggunakan teknologi pemindaian iris untuk menciptakan identitas digital global. Namun, praktik ini memicu tanda tanya besar: seberapa aman data sensitif pengguna disimpan? Apalagi, metode pengumpulan datanya melibatkan insentif finansial yang bisa memancing partisipasi massal tanpa pemahaman risiko yang memadai.

Alexander menjelaskan, Kemkomdigi khususnya menyoroti tiga hal krusial:

  • Alur bisnis dan ekosistem produk TFH
  • Keamanan penyimpanan data biometrik pengguna
  • Kepatuhan terhadap UU Perlindungan Data Pribadi terkait pemberian insentif untuk pengumpulan data

Tindakan Preventif Kemkomdigi

Sebagai langkah awal, Kemkomdigi telah membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TD PSE) World App. “Ini tindakan preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi risiko,” tegas Alexander. TFH juga telah menghentikan sementara aktivitas pemindaian retina di Indonesia yang sebelumnya dilakukan oleh enam operator mereka.

Pembekuan ini sejalan dengan langkah tegas Kemkomdigi dalam menjaga ekosistem digital Indonesia. Seperti dilaporkan sebelumnya, kementerian ini telah menutup 1,3 juta situs judi online dalam enam bulan terakhir sebagai bagian dari upaya membersihkan konten negatif.

Evaluasi Mendalam yang Sedang Berlangsung

Kemkomdigi tidak main-main dalam menangani kasus ini. Setelah klarifikasi dengan TFH, tim ahli kini melakukan analisis teknis terhadap aplikasi World App dan meninjau kebijakan privasi perusahaan. Hasil evaluasi ini akan menentukan nasib operasi Worldcoin di Indonesia.

Beberapa poin kritis yang sedang diselidiki meliputi:

  • Metode dan tujuan pengumpulan data biometrik
  • Peran mitra lokal dalam proses verifikasi
  • Mekanisme penyimpanan dan penggunaan data pengguna
  • Kemampuan sistem dalam melindungi data pribadi anak-anak

Keputusan Kemkomdigi ini menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi kedaulatan data digital warganya, sejalan dengan upaya memperkuat kerja sama digital internasional yang sedang digalakkan.

Dilema Teknologi vs Privasi

Kasus Worldcoin mengingatkan kita pada dilema klasik di era digital: sejauh mana kemajuan teknologi boleh mengorbankan privasi individu? Di satu sisi, identitas digital berbasis biometrik seperti World ID menjanjikan solusi autentikasi yang lebih aman. Di sisi lain, penyalahgunaan data biometrik bisa berakibat fatal karena sifatnya yang permanen – tidak seperti password yang bisa diubah.

Pertanyaan besar yang perlu dijawab: Apakah insentif finansial sebesar Rp800 ribu setara dengan risiko yang mungkin ditanggung pengguna di masa depan? Dengan kasus kebocoran data besar-besaran yang kerap terjadi, kehati-hatian memang menjadi harga mati.

Keputusan Kemkomdigi dalam kasus ini akan menjadi preseden penting bagi masa depan regulasi teknologi berbasis biometrik di Indonesia. Apakah Worldcoin akan mengikuti nasibnya di negara-negara yang telah melarangnya, atau menemukan jalan tengah yang memuaskan semua pihak? Jawabannya akan segera terungkap.

Google Pakai AI Gemini Nano untuk Lawan Penipuan di Chrome

0

Telset.id – Di tengah maraknya ancaman penipuan digital, Google kini mengerahkan senjata terbarunya: kecerdasan buatan (AI) berbasis Gemini Nano untuk melindungi pengguna Chrome. Langkah ini menandai era baru pertahanan siber yang lebih cerdas dan proaktif.

Gemini Nano: Tameng Cerdas Melawan Penipuan Digital

Google secara resmi mengumumkan integrasi Gemini Nano, model bahasa besar (LLM) berbasis perangkat, ke dalam sistem keamanan Chrome untuk desktop. Menurut postingan blog resmi Google, teknologi ini memberikan lapisan pertahanan ekstra khususnya bagi pengguna mode Enhanced Protection.

“Gemini Nano memiliki kemampuan unik dalam menganalisis kompleksitas konten web, memungkinkan kami merespons lebih cepat terhadap taktik penipuan yang terus berevolusi,” tulis Google. Teknologi ini sebelumnya telah sukses memblokir skema penipuan dukungan teknis jarak jauh.

Perlindungan Berlapis di Android dan Desktop

Tak hanya di desktop, Google juga memperkenalkan sistem peringatan berbasis AI untuk Chrome di Android. Fitur ini dirancang untuk mendeteksi notifikasi berpotensi spam atau menyesatkan. Ketika model machine learning Chrome mengidentifikasi ancaman, pengguna akan langsung menerima peringatan.

Menariknya, sistem ini cukup cerdas untuk belajar dari interaksi pengguna. Jika peringatan dinilai keliru, pengguna bisa mengizinkan semua notifikasi dari situs tersebut. Seperti yang pernah kami bahas dalam artikel Makin Aman, Google Perkenalkan Fitur Deteksi Scam di Android, langkah ini merupakan bagian dari strategi komprehensif Google menghadapi penipuan digital.

20 Kali Lebih Efektif Deteksi Penipuan

Google mengklaim sistem deteksi berbasis AI mereka kini 20 kali lebih efektif dalam mengidentifikasi halaman penipuan dibanding metode sebelumnya. Setiap hari, sistem ini memblokir ratusan juta hasil pencarian yang terindikasi penipuan di Google Search.

Contoh nyata keberhasilan ini terlihat pada kasus penipuan yang menyamar sebagai agen layanan pelanggan maskapai penerbangan. Google berhasil mengurangi aksi semacam ini hingga lebih dari 80%, meminimalisir kemungkinan pengguna menemukan nomor telepon penipu saat melakukan pencarian.

Seperti yang diungkap dalam laporan Daftar Aplikasi Berisi Malware yang Bisa Kuras Uang Pengguna, ancaman digital semakin canggih dan membutuhkan solusi yang sama canggihnya.

Masa Depan Perlindungan Digital

Google berencana memperluas cakupan perlindungan ini ke lebih banyak jenis penipuan dan platform. Langkah ini sejalan dengan tren industri yang semakin mengandalkan AI untuk keamanan siber.

Dengan ancaman digital yang semakin kompleks, hadirnya teknologi seperti Gemini Nano di Chrome memberikan harapan baru bagi keamanan berinternet. Seperti yang pernah kami laporkan dalam Chrome 71 Bakal Stop Semua Iklan Jahat di Situs, komitmen Google terhadap keamanan pengguna terus berkembang seiring waktu.

Pertanyaan besarnya: apakah langkah ini cukup untuk mengimbangi kreativitas para penjahat siber? Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana kita sebagai pengguna tetap waspada sambil memanfaatkan teknologi perlindungan terbaru ini.

Microsoft Larang Karyawan Gunakan DeepSeek AI, Ini Alasannya

0

Telset.id – Dalam sidang Senat Amerika Serikat, Wakil Ketua dan Presiden Microsoft Brad Smith mengungkapkan kebijakan tegas perusahaan terhadap aplikasi kecerdasan buatan asal China, DeepSeek. “Di Microsoft, kami tidak mengizinkan karyawan kami menggunakan aplikasi DeepSeek,” tegas Smith, seperti dikutip TechCrunch (8/5). Larangan ini menambah daftar panjang pembatasan global terhadap DeepSeek, sekaligus menandai pertama kalinya Microsoft secara terbuka menyatakan sikapnya.

Keamanan Data dan Propaganda Jadi Alasan Utama

Smith menjelaskan, keputusan ini didasari kekhawatiran akan risiko penyimpanan data di China dan potensi bias propaganda dalam jawaban yang diberikan DeepSeek. Kebijakan privasi DeepSeek memang menyatakan bahwa data pengguna disimpan di server dalam wilayah China, yang tunduk pada hukum setempat—termasuk kewajiban kerja sama dengan badan intelijen negara. “Kami juga khawatir dengan kemungkinan konten yang disensor atau dipengaruhi kepentingan tertentu,” tambah Smith.

Meski demikian, Microsoft tetap menyediakan model R1 milik DeepSeek di layanan cloud Azure. Menariknya, model ini telah melalui modifikasi internal Microsoft untuk “menghilangkan efek samping berbahaya”, meski detail teknisnya tidak dijelaskan lebih lanjut. Hal ini menunjukkan nuansa kompleks dalam hubungan teknologi antara AS dan China—di satu sisi ada pembatasan, di sisi lain ada kolaborasi terbatas.

Dilema Open Source dan Risiko yang Tetap Mengintai

Sebagai platform open source, DeepSeek sebenarnya memungkinkan pengguna mengunduh modelnya dan menjalankannya di server sendiri tanpa mengirim data ke China. Namun, Smith menegaskan bahwa ini tidak sepenuhnya menghilangkan risiko, terutama terkait potensi penyebaran narasi tertentu atau kelemahan keamanan dalam kode. “Kami harus ekstra hati-hati karena AI bukan hanya soal teknologi, tapi juga nilai-nilai yang dibawanya,” ujarnya.

Kebijakan Microsoft ini kontras dengan sikapnya terhadap pesaing lain seperti Perplexity yang tetap tersedia di Windows App Store. Namun, aplikasi milik Google—rival utama Microsoft—seperti Chrome dan Gemini justru tidak ditemukan di toko aplikasi Windows. Detail ini mengundang pertanyaan: sejauh mana pembatasan ini murni didasari alasan keamanan, dan seberapa besar pengaruh persaingan bisnis?

Langkah Microsoft dalam Peta Persaingan AI Global

Larangan terhadap DeepSeek terjadi di tengah persaingan sengit Microsoft dengan OpenAI dan Google di pasar AI. Sebagai pemilik Copilot—produk langsung saingan DeepSeek—keputusan ini bisa dilihat sebagai strategi bisnis sekaligus respons atas tekanan politik AS terhadap teknologi China. Sebelumnya, beberapa negara seperti Korea Selatan telah memblokir DeepSeek, sementara pemerintah AS juga berencana melarangnya di perangkat pemerintah.

Analis teknologi melihat ini sebagai babak baru dalam perang teknologi AS-China. “Ini bukan sekadar masalah aplikasi, tapi pertarungan pengaruh di era AI,” kata seorang pengamat yang enggan disebutkan namanya. Dengan DeepSeek terus mengembangkan model baru seperti yang dilaporkan Telset.id sebelumnya, ketegangan ini diprediksi akan semakin memanas.

Pertanyaan besarnya: akankah langkah Microsoft ini diikuti perusahaan teknologi Barat lainnya? Dan bagaimana China akan merespons pembatasan yang semakin ketat terhadap produk teknologinya? Jawabannya mungkin akan menentukan peta persaingan AI dalam beberapa tahun mendatang.

5 Cara Cek IMEI Xiaomi untuk Hindari Blokir Operator

0

Telset.id – Nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) ibarat KTP bagi ponsel Anda—unik, krusial, dan wajib diverifikasi. Khusus pengguna Xiaomi, memahami cara cek IMEI Xiaomi bukan sekadar formalitas, melainkan tameng dari risiko blokir operator hingga jerat barang ilegal. Bagaimana jika ponsel kesayangan tiba-tiba tak bisa menerima sinyal hanya karena IMEI tak terdaftar?

Sejak aturan registrasi IMEI diberlakukan Kemenperin pada 2020, ribuan ponsel impor ilegal diamankan Bea Cukai. Data terbaru menunjukkan, 15-20% ponsel beredar di pasar gelap masih bermasalah dengan IMEI. Xiaomi, sebagai salah satu merek terpopuler di Indonesia, kerap jadi sasaran pemalsuan. Lantas, bagaimana memastikan ponsel Xiaomi Anda “bersih”?

Berikut panduan komprehensif lima metode verifikasi IMEI Xiaomi—mulai dari trik instan hingga pengecekan legalitas resmi. Simak selengkapnya!

1. Cek IMEI Xiaomi Melalui Kotak Kemasan

Boks pembelian adalah bukti pertama keaslian perangkat. Di bagian belakang kemasan, cari stiker putih dengan kode batang. Nomor IMEI 15 digit biasanya tercetak di bawah tulisan “IMEI 1” dan “IMEI 2” (untuk model dual SIM).

Catatan: Jika boks sudah hilang, jangan panik. Masih ada empat opsi lain yang lebih praktis.

2. Verifikasi via Menu Pengaturan

Ikuti langkah ini:

  • Buka Pengaturan > Tentang Ponsel
  • Pilih Info Detail dan Spesifikasi > Status
  • Scroll ke bagian IMEI. Nomor akan muncul bersama detail SIM dan model perangkat.

3. Gunakan Kode Rahasia *#06#

Tanpa perlu kuota atau aplikasi, ketik *#06# di dialer lalu tekan panggil. Layar akan menampilkan IMEI dalam 3 detik. Metode ini juga berlaku untuk berbagai merek ponsel lain.

4. Cek Legalitas di Situs Bea Cukai

Kunjungi halaman verifikasi IMEI Bea Cukai, masukkan 15 digit nomor, dan isi captcha. Hasilnya akan menunjukkan status registrasi: “Terdafatar” (aman) atau “Tidak Ditemukan” (berisiko diblokir).

5. Scan IMEI di Situs Resmi Xiaomi

Xiaomi menyediakan fitur verifikasi di mi.com/global/verify. Jika muncul pesan “This IMEI number is invalid”, waspadalah! Bisa jadi Anda membeli ponsel BM ilegal.

Pro Tip: Bandingkan IMEI dari kelima metode di atas. Ketidaksesuaian angka adalah alarm merah adanya modifikasi hardware.

Dengan memastikan IMEI Xiaomi Anda valid, bukan hanya jaringan seluler yang aman, tetapi juga nilai jual kembali lebih tinggi. Sudah cek IMEI hari ini?

4 Cara Efektif Menghilangkan Iklan di HP Xiaomi Tanpa Ribet

0

Telset.id – Iklan di HP Xiaomi bisa menjadi gangguan serius, terutama saat muncul di aplikasi bawaan seperti Mi Video, Mi Browser, atau MIUI. Bagi Anda yang merasa jengkel dengan pop-up iklan ini, kabar baiknya: ada solusinya. Artikel ini akan memandu Anda melalui cara menghilangkan iklan di HP Xiaomi dengan langkah-langkah praktis dan terverifikasi.

Xiaomi dikenal sebagai salah satu produsen smartphone yang menawarkan harga terjangkau dengan fitur lengkap. Namun, kehadiran iklan di sistem MIUI seringkali menjadi trade-off yang kurang disukai pengguna. Untungnya, Xiaomi menyediakan opsi untuk menonaktifkan iklan ini, meskipun tidak selalu mudah ditemukan.

Berikut adalah empat metode efektif yang bisa Anda terapkan untuk membersihkan pengalaman penggunaan HP Xiaomi dari gangguan iklan.

1. Nonaktifkan MSA (MIUI System Ads)

MSA atau MIUI System Ads adalah layanan yang menampilkan iklan di berbagai aplikasi bawaan Xiaomi. Untuk menonaktifkannya:

  • Buka Pengaturan > Akun Xiaomi
  • Pilih Privasi > Otorisasi
  • Cari MSA dan cabut otorisasinya

Langkah ini akan secara signifikan mengurangi iklan sistem yang muncul di aplikasi MIUI.

2. Matikan Iklan di GetApps

GetApps adalah toko aplikasi resmi Xiaomi yang sering menampilkan iklan. Berikut cara mematikannya:

  • Buka aplikasi GetApps
  • Ketuk ikon profil > Pengaturan
  • Nonaktifkan opsi Rekomendasi Pribadi dan Pemberitahuan Iklan

3. Nonaktifkan Layanan Iklan

Xiaomi memiliki fitur khusus untuk mengelola iklan di seluruh sistem:

  • Buka Pengaturan > Lainnya > Layanan Iklan
  • Matikan opsi Layanan Iklan
  • Nonaktifkan juga Personalized Ads

4. Hentikan Iklan di Aplikasi Tema

Aplikasi Tema sering menampilkan iklan saat mencari wallpaper atau tema baru:

  • Buka aplikasi Tema
  • Ketuk ikon profil > Pengaturan
  • Nonaktifkan Rekomendasi Online dan Pemberitahuan Iklan

Dengan menerapkan keempat metode ini, pengalaman menggunakan HP Xiaomi Anda akan jauh lebih bersih dari gangguan iklan. Jika Anda menggunakan model tertentu seperti Redmi Note 10S, langkah-langkah ini telah teruji efektif.

Ingin tips lain tentang mengoptimalkan smartphone? Simak juga cara menghilangkan iklan di HP Realme untuk perbandingan.

Cara Mudah Hapus Riwayat Password di Google Chrome

0

Telset.id – Pernahkah Anda menyimpan password secara otomatis di Google Chrome dan kini ingin menghapusnya? Fitur penyimpanan kata sandi di browser ini memang memudahkan, tapi bisa menjadi bumerang jika digunakan di perangkat bersama. Bagaimana cara membersihkan riwayat password dengan aman?

Google Chrome telah lama menjadi browser dominan dengan lebih dari 3 miliar pengguna aktif. Salah satu fitur andalannya adalah kemampuan menyimpan dan mengelola password secara otomatis. Namun, menurut survei Kaspersky Lab, 52% pengguna internet tidak pernah menghapus riwayat login mereka dari browser.

Kondisi ini berpotensi membahayakan keamanan data, terutama jika Anda sering mengakses akun penting dari komputer publik atau perangkat bersama. Mari kita eksplorasi langkah-langkah praktis untuk membersihkan riwayat password di Chrome, baik di PC maupun ponsel.

Mengapa Perlu Menghapus Riwayat Password?

Sebelum masuk ke tutorial teknis, penting untuk memahami alasan di balik pembersihan riwayat login:

  • Keamanan bersama: Ketika menggunakan komputer kantor atau warnet
  • Perubahan akun: Saat beralih ke akun baru di situs tertentu
  • Penyederhanaan: Membersihkan password yang sudah tidak digunakan
  • Privasi: Mencegah akses tidak sah ke akun pribadi

Langkah-Langkah di Komputer

Berikut panduan lengkap untuk menghapus password di Chrome versi desktop:

  1. Buka Google Chrome di komputer Anda
  2. Klik ikon titik tiga di kanan atas (â‹®)
  3. Pilih Pengaturan > Autofill > Password Manager
  4. Temukan situs yang ingin dihapus password-nya
  5. Klik ikon titik tiga di samping entri password
  6. Pilih Hapus untuk menghapus satu per satu

Versi Mobile: Android dan iOS

Untuk pengguna ponsel, prosesnya tak kalah sederhana:

  1. Buka aplikasi Chrome di perangkat mobile
  2. Ketuk ikon titik tiga di kanan bawah (â‹®)
  3. Pilih Pengaturan > Password
  4. Temukan situs yang ingin dihapus
  5. Ketuk entri password tersebut
  6. Pilih Hapus Password

Ingin perlindungan lebih kuat? Pertimbangkan untuk menggunakan manajer password khusus yang menawarkan enkripsi lebih canggih daripada fitur bawaan browser.

Tips Tambahan untuk Keamanan Maksimal

Selain menghapus riwayat password, beberapa langkah ini akan meningkatkan keamanan digital Anda:

  • Aktifkan verifikasi dua langkah di akun penting
  • Gunakan password yang unik untuk tiap situs
  • Rutin memeriksa aktivitas login di akun Google
  • Pertimbangkan untuk menggunakan mode penyamaran saat login di perangkat umum

Dengan mengikuti panduan ini, Anda bisa lebih tenang menggunakan Chrome tanpa khawatir meninggalkan jejak digital yang berisiko. Selamat mencoba!

Fortnite Kembali ke App Store: Kemenangan Besar bagi Epic Games

0

Telset.id – Setelah hampir lima tahun absen, Fortnite akhirnya akan kembali ke App Store. Ini bukan sekadar kembalinya sebuah game populer, melainkan tanda kemenangan besar bagi Epic Games dalam pertarungan hukum melawan Apple. Bagaimana drama ini bermula dan apa implikasinya bagi industri aplikasi?

Pada Agustus 2020, Apple dengan tegas mengeluarkan Fortnite dari App Store setelah Epic Games mencoba mengintegrasikan sistem pembayaran internal yang menghindari “Apple Tax” sebesar 15-30%. Langkah ini memicu pertempuran hukum sengit yang akhirnya membawa perubahan signifikan dalam kebijakan App Store.

Kini, setelah keputusan pengadilan yang memaksa Apple mengubah kebijakannya, Epic Games secara resmi mengajukan Fortnite untuk ditinjau ulang oleh Apple. Jika disetujui, game ikonik ini akan kembali menghiasi perangkat iOS di AS—dan mungkin segera menyusul di seluruh dunia.

Pertarungan Hukum yang Mengubah Aturan Main

Konflik antara Epic Games dan Apple bukan sekadar perselisihan bisnis biasa. Ini adalah pertarungan ideologis tentang kontrol ekosistem digital. Epic dengan berani menantang monopoli Apple atas pembayaran dalam aplikasi, sebuah langkah yang dianggap banyak pengamat sebagai “bunuh diri bisnis” pada masanya.

Epic merespons permintaan Apple untuk menunda perubahan kebijakan pembayaran App Store

Keputusan penting datang dari Hakim Yvonne Gonzalez Rogers yang pada 2021 memerintahkan Apple menghentikan praktik anti-persaingan dengan membuka opsi pembayaran di luar App Store. Namun, Apple dianggap sengaja mengulur waktu implementasi keputusan ini. Baru-baru ini, hakim yang sama mengeluarkan perintah contempt terhadap Apple karena dianggap menunda-nunda perubahan yang diperintahkan.

Dampak bagi Developer dan Konsumen

Kemenangan Epic Games ini bukan sekadar kemenangan untuk satu perusahaan. Tim Sweeney, CEO Epic, menyatakan bahwa sejak keputusan pengadilan, terjadi “gelombang kompetisi sejati” di ekosistem aplikasi. Developer kini bisa menawarkan metode pembayaran alternatif dengan harga lebih kompetitif.

Epic sendiri berkomitmen tidak mengambil komisi dari developer untuk satu juta dolar pertama pendapatan aplikasi setiap tahunnya—kebijakan yang jauh lebih developer-friendly dibanding Apple. Langkah ini mirip dengan yang dilakukan Samsung Galaxy Store dalam upaya menarik lebih banyak developer.

Integrasi sistem pembayaran Epic yang memicu pengeluaran Fortnite dari App Store

Reaksi Apple dan Masa Depan App Store

Apple tentu tidak tinggal diam. Raksasa teknologi ini telah mengajukan banding dan meminta pengadilan menunda implementasi perubahan. Mereka berargumen bahwa keputusan ini akan “mengurangi pendapatan Apple secara signifikan” dan memaksa mereka “memberikan akses gratis ke properti intelektual mereka”.

Namun tekanan tidak hanya datang dari pengadilan AS. Seperti diberitakan sebelumnya di Telset, Brasil dan Uni Eropa juga memaksa Apple membuka ekosistemnya. Perubahan ini tampaknya sudah tidak bisa dihindari lagi.

Kembalinya Fortnite ke App Store mungkin hanya awal. Seperti diungkapkan dalam analisis sebelumnya, pertarungan ini telah membuka jalan bagi perubahan lebih besar dalam industri aplikasi mobile. Pertanyaannya sekarang: seberapa jauh Apple akan melonggarkan cengkeramannya atas App Store?

Model Baru Lubang Hitam: Mungkinkah Singularitas Tak Lagi Ada?

Telset.id – Selama ini, lubang hitam dikenal sebagai “penjara” terkuat di alam semesta—tempat di mana gravitasi begitu ekstrem hingga cahaya pun tak bisa kabur. Tapi, tahukah Anda bahwa konsep intinya, yaitu singularitas, justru menjadi teka-teki terbesar bagi Einstein dan fisikawan modern? Kini, penelitian terbaru mengusulkan model alternatif yang mungkin mengubah pemahaman kita selamanya.

Menurut teori relativitas umum Einstein, singularitas adalah titik dengan kepadatan tak terhingga di pusat lubang hitam, di mana hukum fisika runtuh. Namun, paradoks ini selalu menjadi duri dalam daging sains. Bagaimana mungkin sesuatu yang “tak terhingga” benar-benar ada? Tim peneliti dari Institute for Fundamental Physics of the Universe (IFPU) menawarkan solusi radikal: menghapus singularitas sama sekali.

Tiga model lubang hitam: standar, regular, dan mimicker

Dari Singularitas ke “Lubang Hitam Regular”

Studi yang dipublikasikan di Journal of Cosmology and Astroparticle Physics ini mengajukan dua model revolusioner. Pertama, lubang hitam regular—versi modifikasi dari lubang hitam klasik yang mengganti singularitas dengan inti berdensitas terbatas. Bayangkan seperti bola superpadat yang memantulkan gravitasi alih-alih menariknya. Konsep ini mirip dengan ruang “de Sitter”, wilayah di mana gravitasi bekerja terbalik.

Model kedua lebih ekstrem: lubang hitam mimicker. Benda hipotetis ini meniru sifat lubang hitam tetapi tanpa cakrawala peristiwa atau singularitas. Artinya, materi atau cahaya bisa “kabur” setelah terperangkap sementara. Seperti dijelaskan peneliti, “Mimicker tidak memiliki wilayah terjebak, tetapi cukup padat hingga interiornya menyerupai lubang hitam.”

Implikasi bagi Sains dan Sci-Fi

Jika model ini terbukti valid, konsekuensinya luar biasa. Pertama, kita mungkin perlu menulis ulang buku teks astrofisika. Kedua, paradoks seperti informasi yang hilang dalam lubang hitam bisa terpecahkan. Bahkan, film-film sci-fi seperti Interstellar mungkin tak lagi akurat!

Tapi jangan buru-buru membuang teori Einstein. Seperti diungkapkan peneliti IFPU, model ini masih hipotetis dan butuh verifikasi lebih lanjut. Teleskop masa depan seperti Event Horizon Telescope mungkin bisa menguji prediksi mereka dengan mengamati “bayangan” lubang hitam.

Yang pasti, temuan ini membuktikan bahwa alam semesta masih menyimpan banyak misteri. Siapa sangka, objek paling gelap di kosmos justru menerangi jalan menuju fisika baru?

Headphone AI Terbaru Bisa Terjemahkan Banyak Orang Sekaligus dengan Suara Asli

0

Telset.id – Bayangkan Anda berada di tengah keramaian di luar negeri, dikelilingi oleh banyak orang yang berbicara dalam bahasa asing. Aplikasi penerjemah di ponsel mungkin bisa membantu, tetapi bagaimana jika semua orang berbicara sekaligus? Inilah masalah yang dihadapi Tuochao Chen, seorang mahasiswa doktoral di University of Washington, saat mengunjungi museum di Meksiko.

Chen mencoba menggunakan aplikasi penerjemah dengan mengarahkan mikrofon ponselnya ke pemandu tur. Namun, kebisingan sekitar membuat hasil terjemahan menjadi tidak akurat. Masalah ini akhirnya menginspirasi Chen dan tim peneliti UW untuk menciptakan solusi revolusioner: headphone AI yang mampu menerjemahkan banyak pembicara sekaligus sambil mempertahankan suara asli mereka.

Headphone AI menerjemahkan banyak pembicara sekaligus dengan suara asli

Teknologi yang Meniru Cara Kerja Radar

Sistem yang disebut Spatial Speech Translation ini menggunakan headphone noise-canceling biasa yang dilengkapi dengan mikrofon. Algoritma canggih yang dikembangkan tim mampu memisahkan suara dari berbagai pembicara di sekitarnya, melacak pergerakan mereka, menerjemahkan ucapan mereka, dan memutarnya kembali dengan jeda hanya 2-4 detik.

“Teknologi penerjemah lain berasumsi hanya ada satu orang yang berbicara,” jelas Shyam Gollakota, profesor di Paul G. Allen School of Computer Science & Engineering UW yang menjadi penulis senior penelitian ini. “Tapi di dunia nyata, Anda tidak bisa hanya memiliki satu suara robot untuk banyak orang dalam satu ruangan. Untuk pertama kalinya, kami mempertahankan suara asli setiap orang dan arah datangnya suara tersebut.”

Tiga Inovasi Utama

Sistem ini menawarkan tiga terobosan penting. Pertama, saat diaktifkan, sistem langsung mendeteksi jumlah pembicara di suatu ruangan, baik di dalam maupun luar ruangan. “Algoritme kami bekerja sedikit seperti radar,” jelas Chen, penulis utama penelitian ini. “Mereka memindai ruang dalam 360 derajat dan terus-menerus menentukan serta memperbarui apakah ada satu orang atau enam hingga tujuh orang.”

Kedua, sistem menerjemahkan ucapan sambil mempertahankan kualitas ekspresif dan volume suara setiap pembicara. Semua proses ini berjalan di perangkat seperti laptop dengan chip Apple M2 atau Apple Vision Pro, tanpa perlu komputasi awan yang berpotensi menimbulkan masalah privasi dalam hal kloning suara.

Ketiga, ketika pembicara menggerakkan kepala mereka, sistem terus melacak arah dan karakteristik suara mereka yang berubah. Sistem ini telah diuji di 10 pengaturan berbeda, baik di dalam maupun luar ruangan, dan menunjukkan hasil yang memuaskan.

Uji Coba dan Masa Depan

Dalam uji coba dengan 29 peserta, pengguna lebih memilih sistem ini dibandingkan model yang tidak melacak pembicara melalui ruang. Sebagian besar peserta juga lebih memilih jeda 3-4 detik karena sistem membuat lebih sedikit kesalahan dibandingkan dengan jeda 1-2 detik.

Saat ini, sistem hanya bekerja untuk percakapan sehari-hari dan belum mendukung bahasa teknis atau jargon khusus. Tim telah menguji sistem dengan bahasa Spanyol, Jerman, dan Prancis, tetapi model penerjemahan sebelumnya menunjukkan potensi untuk dilatih dalam sekitar 100 bahasa.

“Ini adalah langkah menuju penghapusan hambatan bahasa antar budaya,” kata Chen. “Jadi jika saya berjalan di jalanan Meksiko, meskipun saya tidak berbicara bahasa Spanyol, saya bisa menerjemahkan semua suara orang dan tahu siapa yang mengatakan apa.”

Penelitian ini dipresentasikan pada 30 April di ACM CHI Conference on Human Factors in Computing Systems di Yokohama, Jepang. Kode untuk perangkat proof-of-concept ini tersedia bagi pihak lain untuk dikembangkan lebih lanjut.

Geely Galaxy Starshine 8: Sedan Hybrid Premium dengan Jarak Tempuh Fantastis

0

Telset.id – Jika Anda mencari sedan hybrid yang menggabungkan desain elegan, teknologi canggih, dan efisiensi bahan bakar luar biasa, Geely Galaxy Starshine 8 layak menjadi pertimbangan serius. Diluncurkan pada 9 Mei lalu, sedan plug-in hybrid ini menawarkan tujuh varian dengan rentang harga 125.800 hingga 165.800 yuan (sekitar Rp 270-356 juta).

Geely Galaxy Starshine 8 tampak samping dengan desain fastback

Dengan jarak tempuh komprehensif mencapai 1.600 km, Starshine 8 bukan sekadar mobil hybrid biasa. Dimensinya yang besar (5.018/1.918/1.480 mm) dengan wheelbase 2.928 mm memberikan kesan mewah sekaligus sporty berkat desain fastback dan koefisien drag rendah 0.25Cd. Bobotnya bervariasi antara 1.760-1.908 kg tergantung varian.

Dua Opsi Powertrain Canggih

Geely membekali Starshine 8 dengan dua sistem hybrid berbeda. Varian EM-P menggunakan teknologi Thor EM-P yang lebih berorientasi performa, sementara EM-i mengedepankan efisiensi dengan Thor EM-i. Keduanya mampu melewati moose test dengan kecepatan 80 km/h – angka yang mengesankan untuk sedan berukuran besar.

Interior mewah Geely Galaxy Starshine 8 dengan layar lebar

Teknologi Keselamatan dan Hiburan Mutakhir

Lima dari tujuh varian Starshine 8 dilengkapi sistem G-Pilot canggih yang menggunakan:

  • Lidar 126-line di atap
  • 5 radar gelombang milimeter
  • 12 sensor ultrasonik
  • 10 kamera

Sistem ini mampu menangani lebih dari 300 skenario parkir, manuver menghindar hingga 120 km/jam, dan pengereman darurat otomatis pada kecepatan 90 km/jam. Dua varian dasar tetap mendapatkan fitur keselamatan memadai dengan 2 radar, 12 sensor ultrasonik, dan 5 kamera.

Sistem infotainment Geely Galaxy Starshine 8 dengan layar sentuh besar

Di bagian interior, Starshine 8 menghadirkan pengalaman digital premium dengan:

  • Panel instrumen LCD 10,2 inci
  • Layar sentuh utama 15,4 inci
  • Sistem Flyme Auto berbasis chip Dragon Eagle-1 7nm
  • Integrasi model AI DeepSeek
  • AR-HUD 25,6 inci (pada varian tertentu)

Fitur Mewah dan Praktis

Geely tidak setengah-setengah dalam melengkapi Starshine 8. Beberapa fitur unggulan termasuk:

  • Pengisi daya nirkabel 50W
  • Pencahayaan ambient 256 warna
  • Sistem audio 23 speaker
  • Bagasi 405 liter (muat 5 koper 20 inci)
  • 30 ruang penyimpanan interior
  • Fungsi ventilasi/pemanas/pijat kursi

Bagasi luas Geely Galaxy Starshine 8

Kesuksesan lini Geely Galaxy terlihat dari angka penjualan yang mencapai lebih dari 930.000 unit sejak peluncuran pertama April 2023. Hanya dalam empat bulan pertama 2025, mereka berhasil menjual lebih dari 356.000 kendaraan – prestasi yang patut diacungi jempol di pasar otomotif yang semakin kompetitif.

Bagi Anda yang tertarik dengan teknologi hybrid terkini, Starshine 8 menawarkan paket lengkap: desain memukau, performa tangguh, dan efisiensi bahan bakar yang sulit ditandingi. Apakah ini akan menjadi pesaing serius untuk sedan premium di kelasnya? Waktu yang akan menjawab.