Fortinet Gelar Pelatihan Keamanan Siber di ITS

Telset.id, Jakarta – Fortinet mengumumkan kolaborasinya dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) untuk meningkatkan keterampilan keamanan siber melalui pelatihan dan progran sertifikasi.

Bagi yang belum tahu, Fortinet merupakan perusahaan pengembang sisten keamanan siber yang saat ini berupaya mendorong korvegensi antara jaringan dan keamanan. Sedangkan, Institut Sepuluh Nopember adalah perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.

Kemitraan antara perusahaan keamanan siber dan perguruan tinggi negeri ini diresmikan dengan adanya penandatanganan Memorandum Kolaborasi di Gedung Pusat Riset ITS, seperti yang dikutip Telset dari keterangan resminya pada Senin (04/03/2024).

BACA JUGA:

Kemitraan Fortinet dan ITS ini diharapkan akan bermanfaat bagi seluruh anggota komunitas akademis di lingkup ITS melalui pelatihan bersama dan program sertifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan keamanan siber mereka. 

Untuk mendukung kemitraan ini, Fortinet juga menyediakan akses gratis terhadap berbagai produk buatannya untuk digunakan mahasiswa, serta meningkatkan laboratorium keamanan siber di ITS agar bisa memfasilitasi pengembangan di laboratorium tersebut.

Selain itu, kolaborasi ini bertujuan menutup kesenjangan keterampilan keamanan siber, karena berdasarkan laporan Kesenjangan Keterampilan Keamanan Siber Global tahun 2023 dari Fortinet menemukan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 3,4 juta orang terlatih untuk memastikan perlindungan penuh terhadap ancaman siber. 

Kesenjangan keterampilan ini telah mengakibatkan peningkatan risiko keamanan, dengan 94 persen Perusahaan mengalami setidaknya satu kali pelanggaran pada tahun 2022, yang mana ini membuat adanya kenaikan sebanyak 72 persen dari tahun 2021.

Rizky Januar Akbar, S.Kom., M.Eng., Direktur Pengembangan Sistem Teknologi dan Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember mengatakan bahwa pihaknya melihat semakin sedikit mahasiswa yang berminat pada bidang studi jaringan komputer.

“Minat yang sedikit ini mempersulit kami dalam menjembatani kesenjangan talenta keamanan siber dan membatasi akses perusahaan terhadap keterampilan penting yang dapat melindungi sistem mereka,” ujar Rizky.

“Kolaborasi dengan Fortinet bertujuan menghidupkan kembali minat tersebut dengan memberikan program pelatihan keamanan siber yang terstruktur kepada mahasiswa. Selain itu, mahasiswa ITS yang lulus dari program ini akan memiliki keahlian dan kualifikasi yang diperlukan agar mudah mendapat pekerjaan,” tambah Rizky.

Sementara itu, Edwin Lim, Country Director, Fortinet Indonesia menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan banyak tenaga ahli keamanan siber, oleh sebab itu diadakannya kerja sama ini agar ada tenaga ahli untuk menghadapi berbagai tantangan.

“Kebutuhan ini semakin ditegaskan oleh fakta bahwa dunia digital semakin kompleks, dan ancaman siber diperkirakan akan meningkat”, tutur Edwin.

Ia menambahkan, membangun pertahanan terhadap ancaman siber membutuhkan pendidikan sejak dini, dan inilah alasan Fortinet merasa bangga menjalin kemitraan dengan ITS.

BACA JUGA:

Kemitraan ini juga diharapkan bisa menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan teoritis dan keterampilan praktis untuk memenuhi kebutuhan industri, mengingat diperkirakan di masa depan akan ada peningkatan serangan siber.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI