Beranda blog Halaman 126

Israel Larang Wartawan Pakai Drone dan Bagikan Konten di Medsos

0

Telset.id – Pemerintah Israel mengeluarkan aturan sensor ketat bagi wartawan yang meliput konflik dengan Iran. Aturan baru ini melarang penggunaan drone dan pembagian konten di media sosial tanpa izin.

Menurut laporan Al Jazeera, Jumat (20/6/2025), angkatan bersenjata Israel mengirim surat edaran berjudul “Rising Lion – IDF Censor Guidelines for Media Coverage of Attack on the Israeli Home Front” kepada para jurnalis pada Rabu (18/6). Aturan ini langsung berlaku dan telah menyebabkan penangkapan seorang fotografer di Haifa.

Larangan utama dalam aturan tersebut meliputi:

  • Pemfilman atau penyiaran gambar lokasi terdampak, terutama di dekat instalasi militer
  • Penggunaan drone atau kamera wide-angle untuk menunjukkan area terdampak
  • Penyebutan lokasi persis area terdampak dekat instalasi keamanan
  • Penyiaran gambar rudal Israel yang diluncurkan atau rudal Iran yang dicegat
  • Pembagian video dari media sosial tanpa kajian sensor

Pihak militer Israel beralasan aturan ini diperlukan untuk mencegah informasi sensitif jatuh ke tangan musuh dan menjaga keamanan nasional. Sebelumnya, wartawan sudah diwajibkan mengirimkan artikel kepada militer untuk mendapatkan persetujuan sebelum dipublikasikan.

Aturan ini menjelaskan mengapa tidak ada gambar drone yang menunjukkan dampak serangan Iran di Tel Aviv dan kota-kota lain. Pemerintah Israel juga memperingatkan bahwa konten di media sosial mungkin merupakan “berita palsu buatan musuh”.

Kebijakan sensor Israel ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, perusahaan Israel juga diketahui mengintai ribuan pengguna WhatsApp melalui spyware. Kasus serupa juga terjadi dengan serangan malware yang menyasar pengguna WhatsApp.

Para ahli keamanan siber menyarankan untuk selalu waspada terhadap potensi serangan digital selama konflik bersenjata. Seperti yang terjadi dalam 7 serangan malware paling merusak dalam sejarah, konflik sering dimanfaatkan untuk menyebarkan ancaman siber.

Indonesia dan Rusia Perkuat Kerja Sama Digital dengan MoU Strategis

0

Telset.id – Indonesia dan Rusia memperkuat kerja sama bilateral di bidang digital melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Kolaborasi ini mencakup pengembangan jaringan 5G, Internet of Things (IoT), keamanan siber, dan pertukaran teknologi.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid menyatakan, kerja sama ini tidak hanya berhenti pada penandatanganan, tetapi akan segera masuk tahap pelaksanaan. “Indonesia dan Rusia sepakat membentuk Sub-Komite Khusus sebagai penggerak utama program digital bersama, termasuk pelatihan SDM dan inisiatif konten media kolaboratif,” ujar Meutya dalam keterangan resmi, Jumat (28/6/2025).

MoU ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis. Tujuannya adalah menciptakan fondasi jangka panjang untuk transformasi digital Indonesia yang inklusif, aman, dan berkelanjutan. Rusia dipilih sebagai mitra strategis karena keberhasilannya menyediakan layanan internet cepat dan terjangkau bagi 92% penduduknya.

Ruang Lingkup Kerja Sama

Kerja sama ini meliputi beberapa bidang utama:

  • Pengembangan infrastruktur digital, termasuk jaringan 5G dan IoT
  • Tata kelola spektrum frekuensi radio
  • Penguatan keamanan siber
  • Penyusunan kebijakan internet inklusif
  • Produksi konten digital dan pertukaran riset

Indonesia menilai pencapaian Rusia dalam menyediakan broadband rumah dengan harga Rp95.000–Rp160.000 per bulan sebagai referensi penting untuk menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Dokumen Kerja Sama Lainnya

MoU bidang digital merupakan salah satu dari empat dokumen kerja sama bilateral yang dipertukarkan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg. Dokumen lainnya meliputi:

  • Kerja sama pendidikan tinggi Indonesia-Rusia
  • Kerja sama transportasi lintas negara
  • Nota Kesepahaman investasi antara Badan Pengelola Investasi (INA) dan mitra Rusia

Seluruh pertukaran ini diperkuat oleh penandatanganan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia, yang menjadi fondasi hubungan bilateral kedua negara di era geopolitik dan ekonomi digital global.

Seperti dilaporkan sebelumnya, Menkomdigi juga menjajaki kerja sama strategis dengan Finlandia di bidang digital. Sementara itu, kolaborasi di sektor kesehatan digital juga terus dikembangkan, seperti kerja sama antara Halodoc dan BPJS Kesehatan.

“Diplomasi digital Indonesia kini bergerak nyata. Kami ingin hasil konkret yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam lanskap digital dunia,” tegas Meutya Hafid.

Kemkomdigi Sambut Investasi Rp37 Triliun dari Dubai untuk Pusat Data

0

Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) mengumumkan investasi senilai 2,3 miliar dolar AS (Rp37 triliun) dari perusahaan EDGNEX asal Dubai untuk pembangunan pusat data skala besar di Indonesia. Proyek ini menjadi bagian strategis dalam percepatan transformasi digital nasional.

Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menyatakan, pusat data merupakan tulang punggung transformasi digital Indonesia. “Kehadiran EDGNEX menandakan meningkatnya kepercayaan investor global terhadap ekosistem digital tanah air,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (20/6). Meutya saat ini mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke Rusia.

Investasi tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur pusat data modern di lahan seluas 12 hektare di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat. Fase pertama proyek ditargetkan selesai pada 2026, dengan penyelesaian penuh pada 2028.

Percepatan Kapasitas Nasional

Kemkomdigi mencatat kapasitas pusat data nasional meningkat signifikan dari 180 megawatt (MW) pada Oktober 2024 menjadi 290 MW saat ini. Pemerintah memproyeksikan lonjakan hingga 900 MW pada akhir 2025, mengungguli kapasitas Malaysia yang saat ini berada di 400 MW.

“Peningkatan kapasitas yang cepat menunjukkan Indonesia sedang mengejar posisi strategis di kawasan. Ini harus terus dipercepat,” tegas Meutya. Pemerintah memperkirakan kebutuhan pusat data nasional akan mencapai 1,5-2 gigawatt (GW) dalam dua tahun mendatang.

Dampak untuk Ekosistem Digital

Meutya menekankan pentingnya investasi yang tidak hanya besar secara skala, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. “Termasuk dukungan untuk digitalisasi UMKM dan pemanfaatan kecerdasan buatan di sektor pangan, perikanan, dan kesehatan,” jelasnya.

Selain EDGNEX, pemodal domestik juga aktif berinvestasi di sektor ini. Kemkomdigi baru-baru ini meresmikan pusat data berbasis AI tercanggih di Asia Tenggara yang dibangun DCI Indonesia di Cibitung, Bekasi. Langkah ini sejalan dengan upaya Indonesia menjadi poros AI di kawasan.

Pemerintah terus membuka peluang investasi baru, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur digital yang tangguh dan inklusif. “Kami berharap kepercayaan investor, baik domestik maupun global, terus meningkat,” pungkas Meutya.

Rudal Iran Hancurkan Laboratorium Sains Terkemuka Israel

0

Telset.id – Institut Sains Weizmann, salah satu pusat penelitian terkemuka di Israel, dilaporkan hancur akibat serangan rudal Iran. Serangan ini terjadi pada Minggu dini hari waktu setempat dan menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah laboratorium penting, termasuk fasilitas penelitian biologi molekuler dan ilmu saraf.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dampaknya terhadap dunia sains sangat signifikan. Laboratorium milik Prof. Oren Schuldiner, yang telah meneliti sistem saraf manusia selama 16 tahun, hancur total. Ribuan spesimen, peralatan canggih, dan data penelitian lenyap dalam sekejap. “Tak ada jejak. Tak ada yang bisa diselamatkan,” ujar Schuldiner, dikutip dari Indiatimes.

Dampak Serangan terhadap Penelitian Kelas Dunia

Institut Sains Weizmann bukan sekadar lembaga pendidikan biasa. Didirikan pada 1934, lembaga ini menjadi simbol kemajuan ilmiah Israel, dengan kontribusi besar dalam bidang kimia, fisika, dan bioteknologi. Para ilmuwan di sini telah menerbitkan ratusan penelitian setiap tahun dan bekerja sama dengan peraih Nobel serta Penghargaan Turing.

Prof. Sarel Fleishman dari departemen biokimia mengungkapkan, kerusakan akibat serangan sangat parah. Banyak gedung hangus, jendela pecah, dan langit-langit runtuh. “Butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkan kondisi semula,” katanya.

Balasan Iran atas Serangan terhadap Ilmuwannya

Serangan ini dinilai sebagai balasan Iran atas serangkaian pembunuhan terhadap ilmuwan nuklirnya yang diduga dilakukan oleh Israel. Yoel Guzansky, peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional Tel Aviv, menyebut serangan ini sebagai pesan tegas: “Anda melukai ilmuwan kami, kami juga melukai ilmuwan Anda.”

Konflik antara Iran dan Israel telah memasuki fase baru, di mana sasaran tidak hanya terbatas pada instalasi militer tetapi juga pusat-pusat penelitian. Sebelumnya, Iran juga menembak jatuh drone pengintai milik AS, menunjukkan eskalasi ketegangan yang semakin meluas.

Institut Weizmann juga diketahui memiliki kolaborasi dengan sektor pertahanan Israel, termasuk perusahaan seperti Elbit Systems. Hal ini diduga menjadi salah satu alasan serangan tersebut. Namun, lebih dari itu, serangan ini mengancam kemajuan sains global, mengingat banyak penelitian penting yang terhenti.

Dengan situasi ini, dunia internasional mulai mempertanyakan dampak jangka panjang dari konflik bersenjata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Seperti yang terjadi dalam serangan cyber yang diperintahkan Trump terhadap Iran, perang modern kini melibatkan aset-aset strategis di luar medan tempur konvensional.

Borderlands 4 Rilis 12 September 2025, Ini Harga dan Spesifikasi PC

0

Telset.id – 2K dan Gearbox Software resmi mengumumkan jadwal rilis Borderlands 4. Game looter-shooter terbaru ini akan meluncur pada 12 September 2025 untuk platform PS5, Xbox Series X/S, dan PC via Steam serta Epic Games Store. Pemain sudah bisa melakukan pre-order mulai sekarang.

President 2K David Ismailer menyebut Borderlands 4 sebagai petualangan AAA premium yang menghadirkan pengalaman baru sekaligus mempertahankan ciri khas serinya. “Tim pengembang menciptakan gameplay dan penceritaan yang segar, tanpa kehilangan esensi Borderlands yang disukai penggemar,” ujarnya dalam rilis resmi Take2Games.

Harga Beragam di Tiap Platform

Game ini tersedia dalam tiga edisi dengan harga bervariasi:

  • PS5: Standard Edition (Rp 1.053.000), Deluxe (Rp 1.429.000), Super Deluxe (Rp 1.857.000)
  • Xbox Series X/S: Standard (USD 69,99/~Rp 1,1 juta), Deluxe (USD 99,99/~Rp 1,6 juta), Super Deluxe (USD 129,99/~Rp 2,1 juta)
  • PC: Standard (Rp 799 ribu), Deluxe (Rp 1.090.000), Super Deluxe (Rp 1.560.000)

Spesifikasi PC untuk Pengalaman Optimal

Bagi pemain PC, berikut spesifikasi yang direkomendasikan:

  • Sistem Operasi: Windows 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i7-9700/Ryzen 7 2700X (minimal) atau i7-12700/Ryzen 7 5800X (disarankan)
  • RAM: 16 GB (minimal), 32 GB (optimal)
  • GPU: Nvidia RTX 2070/Radeon RX 5700 XT (minimal) atau RTX 3080/RX 6800 XT (disarankan)
  • Penyimpanan: 100 GB ruang kosong

Presiden Pendiri Gearbox Randy Pitchford menambahkan, “Borderlands 4 dirancang sebagai titik masuk sempurna untuk pemain baru, sekaligus penghormatan bagi penggemar setia.” Game ini menampilkan empat karakter Vault Hunter dengan kemampuan unik dan arsenal senjata khas Borderlands.

Bagi yang ingin mempersiapkan diri, beberapa game open world PC ringan bisa menjadi pilihan sambil menunggu rilis. Sementara itu, penggemar bisa menikmati konten terkait seperti cosplay Borderlands 3 atau memanfaatkan diskon game Sony untuk mengisi waktu.

Steam Perkenalkan Fitur Aksesibilitas Baru untuk Pengguna SteamOS

Telset.id – Jika Anda pengguna setia Steam, terutama yang bermain melalui SteamOS, kabar baik datang dari Valve. Platform gaming terbesar di dunia ini baru saja merilis sejumlah fitur aksesibilitas terbaru dalam versi beta klien Steam. Perubahan ini tidak hanya membuat pengalaman bermain lebih inklusif, tetapi juga menunjukkan komitmen Valve terhadap diversifikasi pengguna.

Fitur-fitur baru ini mencakup beberapa penyesuaian penting yang dirancang untuk memudahkan berbagai kalangan gamer. Mulai dari skala UI yang bisa disesuaikan, mode kontras tinggi untuk meningkatkan visibilitas teks dan tombol, hingga pengaturan pengurangan gerakan yang mematikan animasi tertentu. Semua ini tersedia untuk perangkat yang menjalankan SteamOS dan Steam’s Big Picture Mode, antarmuka layar penuh yang dirancang untuk keterbacaan optimal.

Fitur Aksesibilitas yang Lebih Inklusif

Valve tidak main-main dalam upaya meningkatkan aksesibilitas. Salah satu fitur andalan terbaru adalah dukungan screen reader untuk perangkat SteamOS. Fitur ini memungkinkan pengguna tunanetra atau yang memiliki gangguan pengalaman untuk tetap menikmati permainan favorit mereka. Screen reader ini dilengkapi dengan penyesuaian volume, kecepatan, dan nada suara, memberikan fleksibilitas sesuai kebutuhan individu.

Selain itu, SteamOS kini juga menawarkan filter warna yang bisa disesuaikan. Pengguna dapat memilih antara mode grayscale, invert brightness, atau invert colors. Yang menarik, perubahan visual ini tidak hanya berlaku untuk klien Steam, tetapi juga untuk game yang sedang dimainkan. Ini adalah langkah besar dalam membuat gaming lebih mudah diakses oleh semua orang.

Antarmuka Steam dengan Fitur Aksesibilitas Baru

Dukungan untuk Beragam Perangkat

Saat ini, fitur-fitur baru ini hanya tersedia untuk Steam Deck dan Lenovo Legion Go S, dua perangkat yang menjalankan SteamOS. Namun, Valve memberi sinyal kuat bahwa mereka berencana memperluas dukungan ini ke lebih banyak perangkat di masa depan. “Pengaturan baru ini hanyalah awal dari fitur aksesibilitas yang sedang kami kembangkan. Kami sangat bersemangat untuk memberikan lebih banyak alat kepada para pemain kami,” tulis Valve dalam postingan blog resmi mereka.

Inisiatif Valve ini sejalan dengan tren industri gaming yang semakin memperhatikan aspek aksesibilitas. Seperti yang pernah kami bahas dalam artikel tentang GeoGuessr di Steam, platform ini terus berinovasi untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Lalu, bagaimana dengan game-game populer lainnya? Beberapa judul seperti Oblivion Remastered dan Spider-Man Remastered juga telah menunjukkan komitmen serupa dalam hal aksesibilitas. Tampaknya, industri gaming sedang bergerak ke arah yang lebih inklusif, dan Valve berada di garis depan perubahan ini.

Dengan tambahan fitur-fitur baru ini, Steam tidak hanya memperkuat posisinya sebagai platform gaming terkemuka, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan beragam penggunanya. Ini adalah kabar baik bagi komunitas gaming yang semakin beragam, membuktikan bahwa gaming benar-benar untuk semua orang.

Midjourney Rilis Model Video AI Pertama, Hadirkan Animasi Gambar dengan Biaya Terjangkau

0

Telset.id – Jika Anda penggemar teknologi AI, bersiaplah untuk terkejut. Midjourney, perusahaan yang dikenal dengan model gambar berbasis AI, baru saja meluncurkan model video pertamanya. Inovasi terbaru ini memungkinkan pengguna mengubah gambar statis menjadi klip video animasi—baik gambar yang dibuat di Midjourney maupun yang diunggah dari sumber lain.

Model video V1 dari Midjourney ini menawarkan kemudahan penggunaan dengan hasil yang memukau. Pengguna bisa membuat klip video berdurasi lima detik, dengan opsi memperpanjangnya empat detik hingga empat kali. Namun, ada syaratnya: fitur ini hanya tersedia melalui versi web dan membutuhkan langganan minimal $10 per bulan. Dalam cuitannya, Midjourney menyebut produk ini sebagai “model video pertama untuk *semua orang*”.

Midjourney V1 Video Model - Contoh Hasil AI Video

Persaingan Sengit di Dunia AI Video

Midjourney mungkin terlambat masuk ke pasar video AI, tetapi mereka tidak sendirian. Beberapa raksasa teknologi sudah lebih dulu meluncurkan solusi serupa. Google, misalnya, baru-baru ini memperkenalkan Veo 3 dan Google Flow di konferensi I/O mereka. Sementara itu, OpenAI sudah lebih dulu memukau dengan Sora, dan Adobe tidak mau ketinggalan dengan Firefly Video Model.

Namun, kehadiran Midjourney di pasar video AI tidak lepas dari kontroversi. Perusahaan ini baru-baru ini digugat oleh Disney dan NBCUniversal atas tuduhan pelanggaran hak cipta. Kasus ini menambah daftar panjang persoalan hukum yang dihadapi pengembang AI terkait pelatihan model mereka.

Potensi dan Tantangan di Balik Teknologi AI Video

Meski menjanjikan kemudahan, teknologi AI video seperti ini tidak lepas dari risiko penyalahgunaan. Midjourney sendiri tampaknya menyadari hal ini, dengan secara halim meminta pengguna untuk “menggunakan teknologi ini secara bertanggung jawab”. Namun, seperti yang kita tahu, niat baik saja tidak cukup.

Di tengah maraknya perkembangan AI, penting bagi pengguna untuk memahami implikasi teknologi ini. Seperti yang terjadi pada Telkomsel x Perplexity Pro, kolaborasi antara penyedia layanan dan pengembang AI bisa menjadi solusi untuk memperluas akses sekaligus meminimalisir penyalahgunaan.

Lantas, apakah model video dari Midjourney akan sesukses produk gambar mereka? Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana mereka menanggapi tantangan hukum dan etika yang menghadang. Satu hal yang pasti: persaingan di dunia AI video semakin panas, dan konsumenlah yang akan menuai manfaatnya.

Tesla Robotaxi di Austin: Peluncuran Terbatas dengan 10 Mobil Saja

Telset.id – Setelah bertahun-tahun dijanjikan, layanan robotaxi Tesla akhirnya akan meluncur di Austin pada 22 Juni mendatang. Namun, jangan berharap bisa mencobanya dengan mudah. Bocoran terbaru mengungkapkan bahwa Tesla hanya menyiapkan sekitar 10 mobil untuk layanan perdana ini—dan itu pun dengan sejumlah pembatasan ketat.

Menurut The Financial Times, armada kecil ini akan diprogram untuk menghindari persimpangan paling rumit di kota. Jika terjadi kendala, operator jarak jauh siap mengambil alih kendali untuk memastikan penumpang sampai tujuan. Seperti yang pernah diungkapkan Elon Musk pada Mei lalu, skala awal memang direncanakan sangat terbatas. Tapi kenyataannya mungkin lebih minimalis dari perkiraan: The New York Times menyebut layanan ini hanya tersedia untuk karyawan Tesla atau tamu undangan. Bisa jadi perlu berbulan-bulan sebelum masyarakat umum mendapat akses.

Tesla Robotaxi di jalanan Austin

Antara Visi Besar dan Realitas yang Belum Sempurna

Musk pertama kali memperkenalkan konsep robotaxi dan Cybercab self-driving pada Oktober 2024, meski gagasan ini sudah digaungkan lebih lama. Logikanya, semua Tesla dilengkapi kamera untuk sistem Full Self-Driving (FSD), sehingga bisa berfungsi sebagai taksi saat tidak digunakan. Musk bahkan meyakini transportasi otonom akan semurah angkutan massal—dan lebih aman daripada sopir manusia.

Tapi seberapa siap teknologi Tesla mewujudkan mimpi itu? Pertanyaan ini makin relevan mengingat investigasi National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) terkait kecelakaan yang melibatkan mode FSD. Tesla juga dilaporkan memblokir permintaan catatan uji coba robotaxi dari pemerintah Austin—tindakan yang mengindikasikan kehati-hatian ekstra atas kinerja sistem.

Langkah Awal yang Penuh Tantangan

Peluncuran terbatas ini menempatkan Tesla di belakang kompetitor seperti Wayve yang sudah menguji robotaxi di Inggris. Namun, Musk tampaknya memilih pendekatan bertahap ketimbang mengambil risiko kegagalan besar. Dengan hanya 10 mobil dan rute terpilih, Tesla punya ruang untuk memperbaiki sistem sebelum membuka akses luas.

Pertanyaannya: apakah strategi ini cukup untuk meyakinkan publik dan regulator? Apalagi di tengah skeptisisme terhadap klaim otonomi Tesla dan insiden terkait FSD. Peluncuran Austin akan menjadi ujian nyata—bukan hanya untuk teknologi, tapi juga kepercayaan konsumen terhadap visi Musk.

POCO F7 Bocor di AnTuTu: Skor 2 Juta Lebih, Siap Guncang Pasar?

Telset.id – Jika Anda mengira POCO F7 hanya akan menjadi “flagship killer” biasa, bersiaplah untuk terkejut. Bocoran terbaru dari perusahaan China ini menunjukkan performa yang benar-benar di luar ekspektasi untuk segmen harganya.

POCO baru saja membagikan teaser resmi di akun X (sebelumnya Twitter) yang mengkonfirmasi skor benchmark AnTuTu untuk F7 mencapai angka fantastis 2.084.535 poin. Angka ini menempatkannya di posisi yang sangat kompetitif melawan chipset flagship saat ini.

POCO F7

Snapdragon 8s Gen 4: Kekuatan di Balik Angka Fantastis

Teaser tersebut sekaligus mengkonfirmasi bahwa POCO F7 akan menggunakan chipset Snapdragon 8s Gen 4 dari Qualcomm. Bagaimana performanya dibandingkan kompetitor? Snapdragon 8 Elite bisa mencapai lebih dari 2,5 juta poin, sementara Snapdragon 8 Gen 3 berkisar di angka 2,05 juta. Artinya, F7 benar-benar berada di jajaran perangkat premium.

Spesifikasi yang diungkap sejauh ini termasuk RAM LPDDR5X hingga 12GB (dengan ekspansi virtual hingga 24GB) dan penyimpanan UFS 4.1. Kombinasi ini menjanjikan performa multitasking dan loading yang sangat cepat.

Baterai Raksasa dan Pengisian Cepat

Salah satu aspek paling mengejutkan dari POCO F7 adalah kapasitas baterainya. Perusahaan telah mengkonfirmasi adanya varian dengan baterai 7.550mAh – salah satu yang terbesar di kelasnya. Baterai ini didukung pengisian cepat 90W dan reverse charging 22.5W.

Namun, ada spekulasi bahwa beberapa pasar mungkin mendapatkan varian dengan baterai 6.550mAh. Perbedaan ini mungkin disesuaikan dengan regulasi atau preferensi pasar tertentu.

POCO telah menjadwalkan peluncuran global F7 pada 24 Juni 2025, dengan India sebagai pasar pertama. Sehari sebelum artikel ini ditulis, POCO juga memberikan petunjuk tentang harga di India yang diperkirakan berada di bawah Rs 35.000 (sekitar $400 atau Rp 6,3 juta).

Dengan spesifikasi dan performa seperti ini, POCO F7 berpotensi mengganggu keseimbangan pasar smartphone menengah ke atas. Apakah ini akan menjadi “game changer” yang ditunggu? Kita tunggu pengumuman resminya minggu depan.

Untuk update terbaru seputar peluncuran POCO F7, pastikan Anda mengikuti liputan khusus Telset.id tentang acara peluncurannya.

Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra: Chipset Mana yang Lebih Unggul?

Telset.id – Jika Anda sedang mencari smartphone mid-range dengan performa flagship, dua chipset ini mungkin menjadi pertimbangan utama: Snapdragon 8s Gen 3 dan Dimensity 8300 Ultra. Keduanya menawarkan kecepatan tinggi, efisiensi energi, dan fitur canggih tanpa harga selangit. Tapi, mana yang lebih unggul? Mari kita telusuri perbandingan mendalam ini.

Baik Qualcomm maupun MediaTek telah mendorong batas kemampuan chipset mid-range mereka. Snapdragon 8s Gen 3 dan Dimensity 8300 Ultra adalah buktinya—keduanya membawa performa yang dulu hanya bisa ditemukan di chipset flagship. Namun, meski sama-sama dibangun dengan proses 4nm TSMC, keduanya memiliki arsitektur dan optimasi yang berbeda.

Spesifikasi Dasar: Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra

Sebelum masuk ke benchmark, mari lihat dulu spesifikasi teknisnya:

  • Snapdragon 8s Gen 3: 1x Cortex-X4 (3GHz), 4x Cortex-A720 (2.8GHz), 3x Cortex-A520 (2GHz), GPU Adreno 735, modem X70 5G (6.5Gbps), Wi-Fi 7.
  • Dimensity 8300 Ultra: 1x Cortex-A715 (3.35GHz), 3x Cortex-A715 (3.2GHz), 4x Cortex-A510 (2.2GHz), GPU Mali-G615 MP6, modem 5G MediaTek (5.17Gbps), Wi-Fi 6E.

Meski Dimensity 8300 Ultra memiliki frekuensi CPU lebih tinggi, Snapdragon 8s Gen 3 menggunakan inti yang lebih baru (Cortex-X4 dan A720), yang memberikan efisiensi dan performa lebih baik.

Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra

Perbandingan Benchmark: AnTuTu dan Geekbench

Dalam tes AnTuTu, Snapdragon 8s Gen 3 unggul dengan skor 1.505.656, sekitar 4% lebih tinggi dari Dimensity 8300 Ultra (1.442.661). Keunggulan ini terutama berasal dari performa CPU, di mana Snapdragon mencetak 391.859 poin—38% lebih tinggi dari MediaTek.

Content image for article: Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra: Chipset Mana yang Lebih Unggul?

Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra - AnTuTu comparison

Namun, Dimensity 8300 Ultra sedikit lebih baik dalam GPU dan memori, dengan skor GPU 531.968 (3% lebih tinggi) dan memori 362.429 (11% lebih baik). Ini membuatnya lebih cocok untuk gaming berat.

Di Geekbench, Snapdragon 8s Gen 3 mendominasi dengan skor single-core 1.932 (36% lebih tinggi) dan multi-core 4.986 (13% lebih tinggi). Ini berarti chip Qualcomm lebih responsif dalam tugas sehari-hari dan multitasking.

Content image for article: Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra: Chipset Mana yang Lebih Unggul?

Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra - Geekbench comparison

Konektivitas, Kamera, dan Fitur Tambahan

Snapdragon 8s Gen 3 menawarkan modem X70 5G dengan kecepatan unduh hingga 6.5Gbps dan dukungan Wi-Fi 7, sementara Dimensity 8300 Ultra terbatas pada Wi-Fi 6E. Jika Anda mengutamakan koneksi cepat dan stabil, Snapdragon lebih unggul.

Di sisi kamera, Snapdragon memiliki ISP 18-bit dengan dukungan hingga 200MP dan fitur canggih seperti semantic segmentation 12 lapis. MediaTek mendukung hingga 320MP tetapi dengan ISP 14-bit.

Keduanya mendukung UFS 4.0 dan LPDDR5x, tetapi Snapdragon 8s Gen 3 mendukung layar 4K/60Hz, sedangkan Dimensity 8300 Ultra maksimal WQHD+/120Hz.

Jika Anda tertarik dengan perkembangan chipset terbaru, simak juga Xiaomi 16 yang dipersenjatai chipset elite atau Lenovo SS1101, chipset buatan sendiri untuk tablet premium.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?

Jika performa CPU dan konektivitas adalah prioritas, Snapdragon 8s Gen 3 adalah pilihan terbaik. Namun, jika Anda mencari GPU yang lebih kuat untuk gaming, Dimensity 8300 Ultra bisa jadi alternatif menarik—terutama dengan harga yang mungkin lebih terjangkau.

Keduanya adalah chipset mid-range yang luar biasa, tetapi pilihan akhir tergantung pada kebutuhan Anda. Jadi, mana yang akan Anda pilih?

Motorola Konfirmasi Daftar Perangkat yang Akan Dapatkan Update Android 16

Telset.id – Android 16 baru saja resmi dirilis untuk Google Pixel minggu lalu, dan kini Motorola telah mengonfirmasi daftar perangkat pertamanya yang akan menerima pembaruan besar ini. Kabar baiknya, daftar ini tidak hanya mencakup ponsel flagship, tetapi juga sejumlah smartphone mid-range dari seri Edge dan Moto G.

Motorola dikenal memiliki pendekatan bertahap dalam mengumumkan ketersediaan update Android terbaru untuk perangkatnya melalui situs dukungan resmi. Jadi, jika perangkat Anda belum masuk dalam daftar ini, jangan khawatir—masih ada kemungkinan ditambahkan dalam waktu dekat.

Sampai artikel ini ditulis, ada 29 perangkat Motorola yang secara resmi dikonfirmasi akan menerima update Android 16. Berikut daftar lengkapnya:

  • Motorola Razr+ 2024
  • Motorola Razr 2025
  • Motorola Razr+ 2025
  • Motorola Razr Ultra 2025
  • li>Motorola Razr 60

  • Motorola Razr 60 Ultra
  • Motorola Razr 50 Ultra
  • Motorola Razr 50
  • Motorola Edge 2025
  • Motorola Edge 60 Pro
  • Motorola Edge 60
  • Motorola Edge 60 Fusion
  • Motorola Edge 60 Stylus
  • Motorola Edge 50 Ultra
  • Motorola Edge 50 Pro
  • Motorola Edge 50 Neo
  • Motorola Edge 50 Fusion
  • Motorola Edge 50
  • Motorola Edge 40 Pro
  • Moto G Power 2025
  • Moto G 2025
  • Motorola G Stylus 2025
  • Moto G56
  • Moto G86
  • Moto G86 Power
  • Moto G85
  • Moto G75
  • Moto G55
  • ThinkPhone 25 by Motorola

Motorola Android 16 update list

Daftar Belum Final, Masih Ada yang Belum Masuk

Meskipun daftar ini sudah cukup panjang, Motorola menegaskan bahwa ini bukanlah versi final. Beberapa perangkat penting seperti Motorola Razr (2024) dan ThinkPhone generasi pertama belum masuk dalam daftar, tetapi kemungkinan besar akan ditambahkan kemudian.

Anda bisa memeriksa apakah perangkat Anda memenuhi syarat untuk update Android 16 dengan mengunjungi situs dukungan perangkat lunak Motorola dan memilih model ponsel Anda. Informasi terkait update tersedia di bagian “Next OS”.

Content image for article: Motorola Konfirmasi Daftar Perangkat yang Akan Dapatkan Update Android 16

Motorola software support page

Kapan Update Android 16 Mulai Digulirkan?

Sayangnya, Motorola belum memberikan timeline pasti kapan update Android 16 akan mulai digulirkan. Sejarah menunjukkan bahwa Motorola tidak selalu menjadi yang tercepat dalam hal pembaruan sistem operasi, meskipun performanya lebih baik saat peluncuran Android 15.

Namun, ada kabar baik: Motorola telah menunjukkan peningkatan dalam kebijakan updatenya dengan menjanjikan hingga 5 pembaruan Android utama untuk beberapa perangkat, termasuk ponsel mid-range. Ini adalah langkah maju yang patut diapresiasi, meskipun Motorola masih perlu bekerja lebih keras untuk menjadikan dukungan perangkat lunak sebagai nilai jual utamanya.

Untuk terus mendapatkan informasi terbaru seputar Android 16, pastikan Anda mengikuti perkembangan di Telset.id atau bergabung dengan kanal Telegram kami. Siapa tahu, perangkat Anda berikutnya akan masuk dalam daftar penerima update!

Bocoran Samsung Galaxy S25 FE: Desain Lebih Ramping, Kamera 12MP

0

Telset.id – Samsung kembali menjadi sorotan setelah bocoran terbaru mengungkap desain Galaxy S25 FE. Meski tidak akan diumumkan dalam acara Galaxy Unpacked bulan depan, render berbasis CAD yang dirilis oleh SammyGuru memberikan gambaran jelas tentang arah desain ponsel ini.

Jika Anda mengharapkan perubahan revolusioner, mungkin akan sedikit kecewa. Galaxy S25 FE tetap mempertahankan DNA desain seri FE dengan beberapa penyempurnaan halus. Namun, di balik kesan “lebih dari yang sama”, ada beberapa peningkatan menarik yang patut diperhatikan.

Perbandingan desain Samsung Galaxy S25 FE dan S24 FE

Perubahan Desain yang Subtil tapi Signifikan

Mata yang jeli akan langsung menangkap perbedaan dimensi pada Galaxy S25 FE. Ponsel ini menjadi lebih ramping dengan ketebalan hanya 7.4mm, turun dari 8mm pada S24 FE. Tingginya juga berkurang sedikit menjadi 161.4mm dari sebelumnya 162mm. Perubahan ini mungkin terlihat minor, tetapi memberikan dampak besar pada ergonomi dan kenyamanan genggaman.

Bezel depan juga dikabarkan akan lebih tipis, memberikan kesan lebih premium tanpa mengorbankan proteksi layar. Meski demikian, Samsung tetap mempertahankan layar AMOLED 6.7 inci dengan refresh rate 120Hz yang sudah menjadi standar seri FE.

Upgrade Kamera yang Dinanti

Salah satu perubahan paling signifikan ada di kamera depan. Galaxy S25 FE dikabarkan akan meningkatkan resolusi kamera selfie dari 10MP ke 12MP, menyamai kualitas seri flagship Galaxy S25. Ini adalah kabar gembira bagi penggemar fotografi mobile yang menginginkan kualitas lebih baik untuk video call dan konten sosial media.

Konfigurasi kamera Samsung Galaxy S25 FE

Di bagian belakang, Samsung tampaknya akan mempertahankan konfigurasi kamera utama 50MP yang dipasangkan dengan lensa ultrawide 12MP dan telephoto 10MP. Keputusan ini cukup masuk akal mengingat performa yang sudah solid pada generasi sebelumnya.

Misteri Chipset yang Belum Terpecahkan

Salah satu pertanyaan terbesar adalah prosesor apa yang akan menggerakkan Galaxy S25 FE. Saat ini ada dua kandidat kuat: Exynos 2400 buatan Samsung sendiri atau MediaTek Dimensity 9400. Sebuah listing Geekbench baru-baru ini menunjukkan kemungkinan penggunaan chip Exynos, tetapi belum ada konfirmasi resmi dari Samsung.

Perbedaan chipset ini bisa berdampak signifikan pada performa dan efisiensi daya. Seperti dilaporkan sebelumnya di Telset.id, ada indikasi bahwa Samsung mungkin tetap menggunakan varian Exynos dengan sedikit peningkatan.

Performa benchmark Samsung Galaxy S25 FE

Yang pasti, Galaxy S25 FE akan datang dengan One UI 8 berbasis Android 16 langsung dari kotaknya. Seperti flagship Samsung terbaru, ponsel ini juga diharapkan mendapatkan dukungan update selama tujuh tahun – kebijakan yang membuat produk Samsung semakin menarik dari sisi investasi jangka panjang.

Dengan jadwal rilis diperkirakan pada kuartal terakhir 2025, masih ada waktu cukup lama sebelum kita melihat produk finalnya. Namun bocoran ini memberikan gambaran bahwa Samsung tetap berkomitmen pada seri FE sebagai alternatif flagship yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas esensial.