Telset.id, Jakarta – Jaringan 5G untuk wilayah tertentu atau 5G private network ternyata dapat mendongkrak kinerja serta menambah keuntungan bagi industri. Apalagi kalau jaringan 5G tersebut digelar di beberapa sektor industri ini.
Dalam webinar bertajuk “5G Private Network sebagai Game Changer bagi Kota Industri” pada Selasa (7/6/2022), Country Director Qualcomm Indonesia Shannedy Ong menjelaskan kalau jaringan 5G menawarkan keuntungan bagi industri, khususnya untuk mendorong produksi pasar.
“Berbeda dengan jaringan lainnya, jaringan 5G mampu menjangkau pasar dengan lebih cepat karena menawarkan efisiensi kerja dan kecepatan,” ucap Shannedy.
Lebih lanjut Shannedy menjelaskan kalau ada beberapa sektor industri yang membutuhkan adopsi 5G di wilayah mereka. Industri yang dimaksud adalah industri agrikultur atau pertanian, layanan publik, transportasi dan manufaktur.
BACA JUGA:
- Keren! Jaringan 5G Samsung Mampu Gerakan Robot Otonom
- Jaringan 5G Indosat Siap Ngebut di Jakarta Formula E 2022
“Adopsi jaringan 5G di layanan-layanan tersebut dapat mendukung pengembangan industri 4.0 dan 5G signifikan sekali untuk mendorong pendapatan,” sambung Shannedy.
Pendapat berbeda dikatakan oleh Direktur Telekomunikasi Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Aju Widya Sari.
Aju justru mengatakan kalau ada 5 sektor industri yang berpeluang untuk didukung oleh teknologi 5G private network.
Kelima jaringan yang dimaksud adalah residensial atau perumahan, kawasan industri dan pabrikasi, pertambangan, kesehatan dan pariwisata.
“Ini adalah target area yang bisa mendapatkan jaringan 5G private network. Jaringan 5G memang bisa dipakai untuk memudahkan operasional industri seperti kesehatan yang mampu membantu pengobatan jarak jauh,” ungkap Aju.
Kominfo berupa untuk mendorong adopsi jaringan 5G, dengan melakukan refarming spektrum frekuensi.
Pada tahun lalu Kominfo berhasil melakukan penataan ulang spektrum pita frekuensi 2,3 GHz. Penataan frekuensi tersebut diklaim bisa meningkatkan kualitas 5G menjadi lebih baik di Indonesia.
BACA JUGA:
- Kominfo Prediksi Jaringan 5G di Indonesia akan Merata Tahun 2025
- Kawasan Industri Jababeka akan Diselimuti Jaringan 5G Telkomsel
Selain itu Kominfo juga akan menyelesaikan Palapa Ring untuk menyediakan kabel optik di seluruh nusantara, agar jaringan 4G bisa semakin merata di Indonesia. Serta melakukan Analog Switch Off (ASO) supaya frekuensi 700 MHz bisa dipakai untuk pengembangan jaringan 5G.
“Salah satu strategi Kominfo adalah dengan melakukan ASO untuk pembebasan frekuensi 700 MHz untuk digital dividen,” tutup Aju. [NM/HBS]