Telset.id, Jakarta – Teknologi ternyata mampu membantu para ahli untuk mengetahui fenomena alam. Para ahli geologi ini, misalnya, mampu meramal fenomena gunung meletus melalui superkomputer.
Dengan superkomputer yang ditingkatkan dan program pemodelan strategis, tim ahli geologi telah berhasil memperkirakan letusan gunung berapi di gunung berapi Sierra Negra hingga 5 bulan sebelum letusan terjadi.
Program pemodelan peramalan gunung berapi didirikan pada tahun 2017 oleh profesor geologi Patricia Gregg dan timnya. Mereka menginstal program di superkomputer dari Blue Water dan iForge.
BACA JUGA:
- Meta Bangun Superkomputer AI Tercepat di Dunia
- Ilmuwan Ungkap Genom Penghuni Kota Pompeii, Miris Banget
Sementara itu, gunung api yang diperkirakan akan meletus adalah gunung berapi Sierra Negra yang terletak di Kepulauan Galapagos, Ekuador.
Gregg menjelaskan kalau gunung berapi Sierra Negra adalah tipe gunung yang dahulu kerap memberikan semua tanda sebelum meletus. Misalnya pelepasan gas, peningkatan aktivitas seismik, dan groundwell.
Meski begitu, Gunung Negra bukan berarti mudah diketahui tanggal erupsinya.
Demi mengetahui kapan gunung itu meletus, tim menggunakan superkomputer dengan cara mengumpulkan semua semua data mengenai aktivitas gunung dan menganalisanya di teknologi komputer cepat tersebut.
Hasilnya mengejutkan. Penelitian yang dilakukan pada tahun Januari 2018 itu berhasil mendapatkan kapan gunung akan meletus 5 bulan sebelum terjadinya fenomena terjadi.
Kala itu mesin superkomputer memprediksi kalau letusan akan terjadi antara tanggal 25 Juni 2018 atau 5 Juli 2018.
Lebih lanjut superkomputer juga mampu siklus erupsi Sierra Negra dan membantu mengevaluasi waktu erupsi di masa depan.
“Model kami memperkirakan bahwa kekuatan batuan yang mengandung ruang magma Sierra Negra akan menjadi sangat tidak stabil antara 25 Juni dan 5 Juli, dan mungkin mengakibatkan kegagalan mekanis dan letusan berikutnya,” ujar Gregg.
Berikutnya Gregg mempresentasikan temuannya pada konferensi ilmiah pada Maret 2018.
Selang beberapa bulan kemudian salah satu ilmuwan di proyek Ekuador, Dennis Geist, mengirim informasi ke dirinya kalau gunung meletus pada tanggal 26 Juni 2018 atau meleset 1 hari dari perkiraan.
BACA JUGA:
- Komputer Apple-1 Bertanda Tangan Steve Wozniak Dilelang Rp 7 Miliar
- Mirip Aslinya, Robot Kepiting Ini Juga Bisa Jalan Menyamping
“Sierra Negra meletus 1 hari setelah perkiraan tanggal kegagalan mekanis paling awal kami. Kami kecewa,” ungkap Gregg.
Meski begitu, Gregg mengaku puas dengan pencapaiannya dan temuan itu dipublikasikan melalui jurnal Science Advances.
Dalam jurnal Gregg dan tim menulis kalau menggabungkan superkomputer berkinerja tinggi ke dalam penelitian praktis dapat menghasilkan hasil yang luar biasa. [NM/IF]