Ledakan Lubang Hitam Bisa Tiba-tiba Terjadi atau Tidak?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Ledakan lubang hitam bisa tiba-tiba terjadi. Ia dapat meledakkan diri sendiri maupun terkena pengaruh lingkungan terdekat. Ledakan lubang hitam kemungkinan terjadi karena pelepasan energi dalam jumlah besar yang tiba-tiba dan singkat. Apa dampak yang akan terjadi?

Lubang hitam adalah penyedot debu kosmik, yakni benda-benda yang memiliki ukuran begitu besar sehingga cahaya pun tidak dapat meloloskan diri.

Kebanyakan orang membayangkan lubang hitam tidak melakukan apa-apa selain duduk tenang dan melahap kepingan gas atau debu yang berkeliaran.

Pertanyaannya, bisakah lubang hitam benar-benar memiliki kehidupan interior yang lebih menarik? Bagaimana lubang hitam meledak secara tiba-tiba?

BACA JUGA:

Radiasi Hawking

Ada satu cara di mana lubang hitam bisa sewaktu-waktu meledak. Proses di balik ini terkait dengan fakta bahwa lubang hitam tidak sepenuhnya hitam.

Fakta tersebut ditemukan oleh astrofisikawan terkenal Stephen Hawking pada 1976. Dalam fisika klasik pun, tidak ada yang bisa keluar dari sana.

“Hawking menemukan dengan mekanika kuantum, lubang hitam perlahan membocorkan energi hingga tak terbatas,” kata Samir Mathur, fisikawan.

Caranya, ia melanjutkan, dengan memancarkan radiasi energi rendah. Dilansir Live Science, menurut Mathur, proses tersebut disebut radiasi Hawking.

Selama tidak menyedot materi baru, lubang hitam akan perlahan kehilangan massa. Sebab, lubang hitam memancarkan yang disebut radiasi Hawking.

Namun, radiasi Hawking dipancarkan pelan. Lubang hitam normal dengan massa beberapa kali lipat matahari memancarkan sekitar satu foton per tahun.

Sekadar informasi, foton adalah paket cahaya. Di tingkat itu, lubang hitam biasa akan membutuhkan 10^100 tahun untuk proses menguap secara penuh.

Namun, Hawking menyadari bahwa lubang hitam yang lebih kecil menguap jauh lebih cepat. Tatkala semakin kecil, ia memancarkan lebih banyak radiasi.

Pada saat-saat terakhir hidup, lubang hitam cepat memancarkan begitu banyak radiasi dan secara efektif bertindak seperti bom, melepaskan semburan.

Seperti Telset kutip pada Selasa (20/9/2022), semburan yang dikeluarkan oleh lubang hitam berupa radiasi dan partikel yang mempunyai energi tinggi.

Kemudian, jika terbentuk di alam semesta yang sangat awal, lubang hitam kecil seukuran Bumi akan membutuhkan beberapa miliar tahun untuk menguap.

Lubang hitam “primordial” tersebut akan meledak di seluruh alam semesta. Namun, para astronom belum menemukan bukti ledakan lubang hitam purba.

Pancaran Super

Lubang hitam meledak dengan jenis ledakan lain yang tak ditemukan di tempat lain di alam semesta. Semua berkat fakta bahwa lubang hitam berputar.

Lubang hitam berputar dinamai lubang hitam Kerr untuk menghormati matematikawan asal Selandia Baru, Roy Kerr, yang menemukan cara kerjanya.

Lubang hitam berputar menciptakan ergosfer di sekitar cakrawala peristiwa. Ergosfer adalah wilayah ruang yang memanjang di mana tidak ada yang diam.

Asal tahu saja, benda apa pun yang jatuh ke arah lubang hitam yang berputar mulai mengorbit di sekitar manakala partikel telah memasuki ergosfer.

Ruang-waktu yang berputar di sekitar lubang hitam juga dapat menarik foton. Jika ada cukup foton, lubang hitam pun dapat memantul satu sama lain.

Terkadang, pantulan menyebabkan foton lepas dari ergosfer. Tetapi, pada lain waktu, pemantulan membuat foton jatuh lebih dalam ke lubang hitam.

Dengan setiap pengulangan proses dan setiap perjalanan mengelilingi lubang hitam, foton mendapat energi. Proses tersebut disebut pancaran super.

Apabila akhirnya terlepas, berdasarkan hasil penelitian para astronom, foton akan memiliki energi sangat besar dibanding saat memulai perjalanan.

Jika banyak foton yang berpartisipasi dalam prosesnya, ledakan sekaligus akan terjadi dengan energi luar biasa, menjadi peristiwa “bom lubang hitam”.

Meskipun lubang hitam tidak meledak, efek pancaran super menunjukkan betapa kuatnya lubang hitam dapat memengaruhi lingkungan sekitar.

BACA JUGA:

Cakram Akresi Raksasa

Cara paling umum lubang hitam memicu ledakan bukanlah melalui penghancuran diri sendiri, tetapi dengan kekuatan gaya gravitasi yang luar biasa.

Lubang hitam supermasif berada di pusat galaksi. Terkadang, gumpalan materi cukup besar seperti bintang melintas dalam jarak yang terlalu dekat.

Ketika itu terjadi, bintang akan tercabik-cabik karena efek pasang surut. Proses robekan melepaskan ledakan energi dengan kekuatan sangat eksplosif.

Para astronom di Bumi dapat menyaksikan pelepasan energi tersebut sebagai pancaran sinar X dan radiasi sinar gamma yang singkat namun intens.

Selain mencabik-cabik bintang, lubang hitam raksasa sering mengumpulkan sekawanan materi yang tak henti berputar dalam cakram akresi raksasa.

Cakram akresi raksasa mencapai suhu kuadriliun derajat, menjadikannya objek paling terang di alam semesta, mampu memutar medan listrik dan magnet. [SN/HBS]

 

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI