Pendapatan Menyusut, Raksasa Teknologi Meta PHK Karyawan

Telset.id, Jakarta – Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan ternyata menerpa perusahaan raksasa teknologi seperti Meta. Pemilik aplikasi populer seperti WhatsApp, Facebook dan Instagram kabarnya juga mengurangi jumlah karyawannya.

Berdasarkan laporan Wall Street Journal yang tim Telset kutip dari Engadget pada Kamis (22/9/2022), Meta telah mulai mengurangi jumlah staf dan mengatur ulang tim dalam upaya untuk memotong biaya.

Selain itu perusahaan induk Facebook dan Instagram itu, juga diam-diam mendorong sejumlah staf agar mereka bersiap untuk menghadapi PHK yang dilakukan oleh perusahaan. Tidak jelas berapa banyak karyawan Meta terkena PHK.

Bukan cuma PHK, Meta juga telah mengizinkan staf untuk melamar pekerjaan baru di tempat lain. Dengan kata lain, karyawan dengan reputasi baik dan ulasan kinerja yang kuat didorong keluar secara teratur.

BACA JUGA:

Sebenarnya Meta telah memberi sinyal beberapa waktu waktu lalu kepada karyawan. CEO Meta Mark Zuckerberg telah mengatakan kalau akan ada pengurangan staf. Bahkan para manajer diminta untuk mengidentifikasi karyawan yang berkinerja rendah untuk diberhentikan.

Sejumlah proyek turut dihentikan, sehingga puluhan kontraktor Meta yang dipekerjakan oleh perusahaan pihak ketiga juga baru-baru ini diberitahu bahwa mereka telah kehilangan pekerjaan.

Lalu Mark juga menyebut kalau Meta akan memperlambat perekrutan dan perlu menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan karyawan yang lebih sedikit. Adapun alasan pengurangan jumlah karyawan karena pendapatan perusahaan yang semakin menyusut.

Tidak disebutkan berapa persentase penurunannya, tetapi Mark hanya menuturkan kalau hal ini diakibatkan oleh penurunan ekonomi. Hingga kini Meta belum memberikan informasi resmi mengenai isu PHK karyawan.

BACA JUGA:

Sebelumnya beberapa tahun terakhir publik sudah mendengar banyak sekali PHK karyawan yang dilakukan perusahaan teknologi lainnya. Di luar negeri ada Twitter, Snap, OpenSea, Clubhouse dan Netflix yang melakukan kebijakan serupa.

Sementara di Indonesia ada Gojek, Zenius, LinkAja hingga yang terbaru yaitu Shopee Indonesia yang terpaksa memangkas jumlah karyawan. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI