Gantian Spotify yang Hengkang dari Rusia, Imbas UU Berita Palsu

Telset.id, Jakarta – Giliran Spotify hengkang dari Rusia, menyusul berbagai aplikasi lainnya yang sudah menghentikan layanan mereka di Negeri Beruang Merah tersebut. Akibat perang Rusia dan Ukraina dan penerbitan aturan baru mengenai berita palsu, Spotify memutuskan untuk pergi.

Aplikasi yang menjadi sponsor FC Barcelona itu sebenarnya berupaya keras untuk tetap menyediakan layanan di Rusia, mengingat aplikasi telah diunduh 15 juta kali.

“Spotify terus percaya bahwa sangat penting untuk mencoba dan menjaga layanan kami tetap beroperasi di Rusia untuk menyediakan berita dan informasi tepercaya dan independen di wilayah tersebut,” ujar Spotify.

Baca juga: Spotify Bakal Rilis Fitur Obrolan Audio

Namun situasi semakin tidak kondusif karena perang Rusia dengan Ukraina, apalagi parlemen menerbitkan Undang-undang (UU) mengenai berita palsu yang dinilai mampu membatasi akses informasi.

“Sayangnya, undang-undang yang baru-baru ini diberlakukan semakin membatasi akses ke informasi, menghilangkan kebebasan berekspresi, dan mengkriminalisasi jenis berita tertentu,” tulis aplikasi.

“Hal ini menempatkan keselamatan karyawan Spotify dan bahkan mungkin pendengar kami dalam risiko,” tambahnya.

Akhirnya aplikasi streaming audio itu memutuskan untuk menutup layanan mereka di Rusia. Penutupan layanan ini dilakukan mulai April 2022 mendatang dan belum diketahui sampai kapan layanan akan ditangguhkan.

Baca juga: 10 Aplikasi Live Streaming Bola Terbaru

“Setelah mempertimbangkan dengan hati-hati pilihan kami dan keadaan saat ini, kami telah mengambil keputusan sulit untuk menangguhkan sepenuhnya layanan kami di Rusia,” jelas Spotify.

Sebelum menutup layanannya, Spotify sudah menutup layanan Premium dan kantor mereka di Rusia pada awal Maret 2022. Lalu Spotify juga sempat memblokir kanal dan konten yang didukung Kremlin RT dan Sputnik milik Pemerintah Rusia.

Tak Cuma Spotify yang Keluar dari Rusia

Bukan cuma Spotify saja yang keluar dari Rusia, berbagai layanan OTT maupun vendor juga menyatakan sikapnya terkait perang Rusia dan Ukraina. Beberapa di antaranya seperti Netflix, App Store, Sony, YouTube, TikTok, Google, sampai Samsung, turut hengkang dari Rusia.

Google misalnya, raksasa pencarian itu mengumumkan akan menangguhkan layanan subscription dan pembelian di Google Play Store bagi pengguna di Rusia. Alhasil pengguna HP Android di sana pun terkena imbasnya.

Pengguna tidak dapat membeli aplikasi dan game. Selain itu, mereka tidak dapat melakukan pembayaran berlangganan atau melakukan pembelian barang digital dalam aplikasi apa pun melalui Google Play Store di Rusia.

Baca juga: Google Batasi Pengguna Android di Rusia

Google menyatakan bahwa tidak ada cara untuk memperbarui langganan yang sedang berlangsung. Jika pengguna memiliki langganan apa pun, itu akan dibatalkan segera setelah mencapai batas waktunya.

Langganan yang ada yang memiliki 1 bulan atau 1 tahun, akan berlanjut hingga akhir periode penagihan saat itu. Perusahaan juga menyatakan bahwa mereka akan tetap menghormati masa tenggang penagihan langganan pengembang yang ada. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI