Telset.id – Xiaomi membawa ponsel top-end Xiaomi 12 Pro ke Indonesia. Beruntung, kami menjadi salah satu yang pertama di Indonesia yang menjajal versi resminya. Berikut review lengkap Xiaomi 12 Pro yang mencakup desain, spesifikasi, kinerja prosesor dan baterai, gaming, kamera, sampai kelebihan dan kekurangan.
Xiaomi menjejalkan berbagai macam teknologi dan spesifikasi terbaru pada Xiaomi 12 Pro. Mulai dari trio kamera 50MP yang dipadukan fitur AI atau kecerdasan buatan yang mumpuni.
Prosesor Xiaomi 12 Pro pun sudah yang teranyar. HP terbaru dari Xiaomi ini menjadi smartphone ketiga yang resmi di Indonesia dengan chipset Snapdragon 8 Gen 1 yang super ngebut.
Belum lagi layarnya yang sudah berjenis LTPO buatan Samsung yang terkenal berkualitas dan last but not least, teknologi fast charging 120W! Tentu Anda penasaran seperti apa Xiaomi 12 Pro ini, berikut review lengkapnya untuk Anda para pembaca setia.
Baca juga: Review Xiaomi 11T
Desain
Xiaomi benar-benar merancang ulang desain dari ponsel flagship-nya. Xiaomi 12 Pro tampil dengan desain yang elegan namun terlihat menonjol, membuat siapapun yang melihatnya langsung berpikir “wah ini pasti HP mahal”.
Layarnya melengkung dengan bagian belakang yang gak neko-neko, menjadi ciri khas Xiaomi 12 Pro. Desainnya orisinal, sangat berbeda dengan ponsel premium lain yang beredar di Indonesia.
Bodi belakangnya terbuat dari kaca yang dilapisi oleh kaca pelindung Gorilla Glass 5 yang kuat. Bodinya pun diberikan beberapa opsi warna yang terlihat elegan.
Kebetulan, warna Xiaomi 12 Pro yang kami review adalah Blue yang menampakkan warna biru muda dengan kilauan silver yang terlihat mewah saat terkena sinar matahari.
Walau bodinya kaca, bagian belakang smartphone ini tidak mudah kotor akibat jejak sidik jari. Semuanya berkat tekstur matte nan halus yang diaplikasikan oleh Xiaomi.
Hanya saja, tekstur halus ini membuat ponsel cenderung lebih licin. Untungnya, Xiaomi memberikan softcase bening dalam paket penjualan yang bisa Anda gunakan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Hal yang lumayan menyolok pada bagian ini adalah modul kamera. Bentuk frame kamera ini sangat elegan, minimalis, berbeda dari yang lainnya, tapi lumayan mencuat keluar sehingga bakal menjadi penopang bodi keseluruhan saat diletakkan di atas meja.
Di bagian teratas, terdapat lingkaran besar yang menjadi tempat bagi sensor 50MP yang besar. Lingkaran kamera ini memberikan ketegasan bahwa salah satu kelebihan utama Xiaomi 12 Pro adalah kamera utamanya yang lumayan bagus.
Di bawahnya, terdapat kamera telephoto di tengah dan ultrawide di bawahnya. Ukuran lingkarannya lebih kecil demi memberikan ruang lebih untuk logo “50MP” dan LED flash. Ornamen minimalis yang cukup menyita perhatian adalah garis penyekat antar lingkaran kamera dan LED flash yang memberikan kesan modern.
Baca juga: Review Xiaomi Pad 5
Tepat di sudut kiri bawah, tersemat logo Xiaomi yang baru. Kalau dilihat dengan seksama, logo ini tampak memiliki bayangan. Detail terkecil, tapi cukup mambuat desain keseluruhan terlihat berbeda.
Beralih ke bagian depan, layar seluas 6,73 inci tampil cukup menarik dengan bezel yang amat tipis. Pengguna pun dijamin mendapatkan pengalaman visual yang lebih baik ketika menggunakan perangkat ini.
Tepat di atasnya, disematkan lubang kamera mungil yang bisa “disembunyikan” dengan fitur Hide Notch di pengaturan. Tinggal sesuaikan keinginan saja, apakah ingin tampil fullscreen dengan sedikit “tompel” di atas layar atau area atas diberikan bar hitam pekat untuk menyembunyikan punch hole ini.
Di bagian bawah, ada slot dual SIM tanpa dukungan microSD, mikrofon, port USB-C, serta lubang speaker. Di sisi atas, terdapat speaker lainnya, logo Harman Kardon, mikrofon, dan IR blaster yang tetap dipertahankan Xiaomi hingga kini.
Ke bagian kanan, terdapat tombol power dan volume. Sayang, tak ada akses khusus di tombol ini. Kalau saja ada akses berwarna cerah dan berbeda dari frame, bakal terlihat lebih menarik.
Secara pemakaian, ponsel ini cukup pas di tangan. Semuanya berkat bingkai aluminium tipis dan panel belakang yang melengkung, sehingga grip di tangan begitu pas.
Ketebalan smartphone ini cuma 8,16mm saja dengan berat hanya 180 gram. Walau ukurannya besar, tapi berkat bobotnya yang ringan membuatnya cukup nyaman digenggam dengan satu tangan.
Kekurangan pada desain Xiaomi 12 Pro yang sangat disayangkan adalah, HP ini tidak ada IP rating resmi yang menjamin perlindungan dari air atau debu. Padahal seperti diketahui, semua smartphone flagship modern saat ini sudah mengantongi IP rating, sebagai jaminan perlindungan dari air atau debu. Tentu kekurangan ini akan cukup mengurangi kualitasnya.
Layar dan Audio
Xiaomi 12 Pro yang kami review menampilkan spesifikasi layar yang bagus. Panel layarnya menggunakan LTPO AMOLED buatan Samsung berukuran 6,73 inci. Tepian layarnya melengkung, sehingga memberikan pengalaman visual yang lebih maksimal.
Layar ini beresolusi maksimal WQHD+ atau 1.440 x 3.200 piksel. Namun, resolusi default yang ditetapkan adalah Full HD+. Pengguna bisa mengubahnya melalui pengaturan Display.
Layar LTPO AMOLED tersebut memiliki kerapatan piksel 521ppi, cakupan 1 miliar warna, dan sudah mendukung refresh rate 120Hz yang adaptif serta touch sampling rate 480Hz. Intensitas cahaya layar yang dimilikinya mencapai 1.000 nits dan 1.500 nits saat menayangkan konten HDR.
Layar tersebut sudah mendukung HDR10+, Dolby Vision, Micro Lens Technology, AdaptiveSync Pro, dan mendapatkan sertifikasi dari SGS Eye Care Display. Layar ini pun sudah mengantongi peringkat A+ dari DisplayMate.
Kelebihan lainnya, layar Xiaomi 12 Pro diproteksi oleh Gorilla Glass Victus yang tahan jatuh, benturan, serta goresan, dan mampu bertahan ketika dijatuhkan. Xiaomi mengklaim HP ini mampu bertahan saat dijatuhkan dari ketinggian hingga dua meter ke permukaan yang keras dan kasar.
Lapisan kaca pelindung ini juga memiliki peningkatan ketahanan hingga dua kali dibandingkan Gorilla Glass 6 pada ketahanan terhadap goresan.
Secara kualitas, layar HP terbaru Xiaomi ini menyuguhkan warna yang amat bagus, baik itu di resolusi Full HD+ atau WQHD+. Perpaduan Dolby Vision dan HDR10+ juga memanjakan pengguna yang suka streaming film HDR di aplikasi Netflix atau video berkualitas tinggi di YouTube.
Soal kecepatan refresh, ada dua opsi yang dapat diaplikasikan. Auto yang memungkinkan sistem memilih kecepatan tergantung kebutuhan atau aktivitas pengguna terhadap layar dan Custom yang memungkinkan pengguna untuk memilih refresh rate dari 60Hz, 90Hz, sampai 120Hz.
Kemampuan refresh rate otomatis dari layar Xiaomi 12 Pro bisa dibilang mirip-mirip dengan Samsung Galaxy S22 Ultra yang sudah kami review sebelumnya. Saat layar berada dalam kondisi idle atau tak disentuh, refresh rate turun ke 10Hz.
Baca juga: Review Samsung Galaxy S22 Ultra
Namun saat kami menyentuh layar dan melakukan scrolling menu, kecepatan refresh langsung 120Hz saat itu juga. Untuk beberapa aplikasi, refresh rate ditampilkan secara dinamis.
Untuk menambah kualitas layar, terdapat empat fitur utama pada layar Xiaomi 12 Pro, yakni Super Resolution, AI Image Enhancement, AI HDR Enhancement, sampai MEMC.
Super Resolution berfungsi untuk menambah resolusi pada video yang ditampilkan. Kalau dilihat dari mode Upscale yang tampil di menu popup saat memutar video, resolusi dinaikkan sampai 2K.
AI Image Enhancement saat diaktifkan memungkinkan sistem untuk mengidentifikasi objek seperti tumbuhan, binatang, gedung, dan sebagainya untuk meningkatkan kualitas gambar yang ditampilkan.
Sementara AI HDR Enhancement, membuat video diproses sedemikian rupa menggunakan efek HDR untuk meningkatkan detail dan memperkaya warna yang ada.
Sedangkan MEMC, membuat layar bisa menampilkan konten video lebih mulus dengan menyisipkan frame tambahan ke video yang diputar.
Untuk sebagian besar aplikasi besutan Google, refresh rate 120Hz akan ditetapkan saat aplikasi digunakan. Sayang, YouTube hanya menampilkan 60Hz saja untuk menonton video. Sementara Facebook, kami dapat dengan lancar scrolling melihat status teman-teman di kecepatan refresh tertinggi.
Xiaomi kembali bekerja sama dengan Harman Kardon untuk meracik speaker bagi ponsel flagship-nya. Xiaomi 12 Pro sudah mendukung speaker stereo dengan keluaran yang terbilang seimbang.
Kualitas audionya lantang, enak didengar, dan tak pecah saat volume dimaksimalkan. Suara low-mid ataupun mid-high tetap terdengar dengan amat baik. Dengan dukungan Dolby Atmos, kami pun mendapatkan beberapa pengaturan suara khas Dolby untuk memaksimalkan kualitasnya.
Spesifikasi
Sebagai smartphone top-end, sudah pasti Xiaomi 12 Pro ditenagai oleh spesifikasi dengan kelebihan mumpuni. Prosesor Snapdragon 8 Gen 1 dengan RAM LPDDR5 dan memori penyimpanan UFS 3.1 dijadikan sebagai mesin utama Xiaomi 12 Pro.
Snapdragon 8 Gen 1 sendiri dibuat berdasarkan arsitektur 4nm Samsung. Chipset yang sama juga digunakan pada Samsung Galaxy S22 Series yang beredar di Indonesia.
Prosesor ini memilki tiga kluster yang terdiri dari 1-core ARM Cortex X2 dengan kecepatan 3 GHz, 3-core ARM Cortex A710 dengan clock speed 2,5 GHz, dan 4-core ARM Cortex A510 yang hemat daya dengan kecepatan 1,8 Ghz.
Spesifikasi Xiaomi 12 Pro yang kami review memiliki RAM 12 GB dengan memori penyimpanan 256 GB. Smartphone ini juga sudah dilengkapi sistem pendinginan LiquidCool Technology yang mampu menjaga temperatur dalam batas wajar.
Baca juga: Daftar HP Gaming Terbaik 2022
MIUI 13 Berbasis Android 12
Tak usah lagi galau menanti kehadiran update MIUI 13 yang entah kapan digulirkan, Xiaomi 12 Pro sudah langsung berjalan di antarmuka terbaru berbasis Android 12 ini.
MIUI 13 memiliki tampilan yang bersih. Akan tetapi, kami menilai antarmukanya masih mirip-mirip dengan MIUI 12.5 Enhanced Edition, selain memang MIUI 13 membawa beberapa fitur baru yang fokus ke privasi dan keamanan pengguna.
Seperti biasa, pengguna akan diberikan pilihan apakah aplikasi yang terpasang akan semuanya ditaruh di halaman utama atau disimpan di App Drawer. Mirip seperti Poco Launcher, MIUI 13 membagi aplikasi pada tiap kategori yang ada.
Kategori itu terbagi menjadi Communication, Entertainment, Photography, Tools, New, dan Business. Kami sebagai pengguna diizinkan untuk mengubah nama kategori itu atau mematikannya.
Masih sama dengan MIUI 12.5, tersedia dua pilihan bar notifikasi yang bisa dipilih. Terbaru, pengguna dapat memilih Control Center versi terbaru yang “terinspirasi” dari iPhone.
Apabila menggunakan Control Center yang baru ini, swipe ke bawah pada bagian kiri layar untuk melihat notifikasi dan swipe ke bagian kanan layar untuk mengakses berbagai shortcut pengaturan.
Baca juga: Rekomendasi HP dengan RAM 6GB Terbaru 2022
Beberapa fitur bawaan dari MIUI generasi sebelumnya dihadirkan di sini, sebut saja Memory Extension 3 GB. Sesuai namanya, fitur RAM virtual ini cuma menambah RAM bawaan hingga 3 GB saja tanpa memberikan pilihan lain kepada penggunanya.
Sektor keamanan privasi pengguna semakin ditingkatkan kemampuannya di MIUI 13 berbasis Android 12 ini. Sekarang, kami dapat melihat izin sensitif yang diakses oleh aplikasi yang dipasang di ponsel.
MIUI 13 pun memiliki fitur High-risk Permissions. Dengan fitur ini, MIUI akan bertanya saat ada aplikasi yang memerlukan izin akses yang berisiko membahayakan privasi keamanan pengguna.
Seperti ponsel Android 12 lainnya, setiap kami menggunakan aplikasi dengan akses kamera, video, dan mikrofon, akan tampil logo akses tersebut di sudut atas layar. Bahkan, face unlock yang sudah bawaan MIUI 13 saja ditampilkan ikon video di sudut atas layar untuk memberitahu pengguna tentang keamanan privasi mereka.
Benchmark
Ditenagai spesifikasi bertenaga berkat prosesor Snapdragon 8 Gen 1, RAM LPDDR5, dan memori penyimpanan UFS 3.1, bagaimana dengan kinerja Xiaomi 12 Pro berdasarkan benchmark?
Seperti biasa, kami menggunakan beberapa aplikasi benchmark untuk menguji kemampuan dan kelebihan dari spesifikasi Xiaomi 12 Pro, seperti AnTuTu Benchmark versi 9, 3DMark, dan PCMark.
Di AnTuTu Benchmark, Xiaomi 12 Pro dengan spesifikasi gahar meraih skor yang begitu tinggi. Dari pengujian yang kami lakukan, smartphone ini memperoleh 970 ribuan poin. Skor ini selisih 9 ribu poin dari realme GT 2 Pro dan unggul cukup jauh dari Samsung Galaxy S22 Ultra dengan prosesor serupa yang juga sudah kami ulas sebelumnya.
Baca juga: Review Realme GT 2 Pro
Untuk PCMark, skor 13.230 poin berhasil diraih oleh Xiaomi 12 Pro. Dari grafik yang ditampilkan aplikasi, smartphone premium ini cuma menyuguhkan power sampai 80% saja.
Kinerjanya cenderung tak stabil dengan level tertinggi berada di pengujian video editing dan photo editing. Meski tak menyemburkan tenaga sepenuhnya, skor yang didapatkannya sangatlah tinggi.
Sementara untuk pengujian kartu grafis dalam hal ini Adreno 730, kami menggunakan dua tes yang berbeda, yakni Wild Life dan Wild Life Stress Test. Dari tes Wild Life, smartphone ini memperoleh angka 7.138 poin dengan rata-rata frame rate 42,7 FPS.
Selama pengujian, frame rate beberapa kali menyentuh titik 50 FPS lebih dengan poin tertinggi mencapai 54 FPS. Sedangkan titik terendah berada di angka 28 FPS.
Untuk Wild Life Stress Test, skor tertinggi yang diraihnya menyentuh angka 9.234 poin dan skor terendah berada di 4.590 poin. Stabilitas smartphone ini tercatat 49,7% yang tergolong rendah.
Terbukti, grafis yang ditampilkan juga naik turun. Titik terendahnya mencapai 18 FPS dan level tertinggi pada 75 FPS.
Baterai
Xiaomi 12 Pro ditopang oleh baterai dengan kapasitas 4.600 mAh. Jangan kaget, untuk pengisian daya ponsel ini menggunakan teknologi 120W Xiaomi HyperCharge yang didukung chipset Surge P1, Xiaomi AdaptiveCharge, dan sertifikasi keamanan dari TUV Rheinland.
Xiaomi AdaptiveCharge sendiri merupakan algoritma yang aktif pada saat melakukan pengisian daya pada malam hari, sehingga mampu mempelajari rutinitas pengguna saat melakukan pengisian daya setiap hari. Teknologi ini membuat usia baterai semakin meningkat dan aman digunakan untuk waktu yang lama.
Sementara chipset Surge P1 merupakan charging IC yang mampu meningkatkan kapasitas juga output baterai, dan memberikan efisiensi lebih pada saat pengisian daya.
120W memang jadi kelebihan, tapi yang lebih menarik, Xiaomi 12 Pro juga merupakan ponsel pertama di kelasnya dengan teknologi 120W single-cell battery. Lewat teknologi tersebut, ketebalan dan density baterai ponsel lebih rendah dibandingkan baterai 4.600 mAh pada umumnya.
Lalu, bagaimana dengan daya tahannya? Kami melakukan dua pengujian, yakni menggunakan PCMark Battery Life dan memutar video YouTube tanpa henti hingga baterainya benar-benar habis. Video yang diputar beresolusi Full HD dengan opsi HDR yang diaktifkan.
Baca juga: Spesifikasi Lengkap Xiaomi 12 Series
Berdasarkan pengujian dengan PCMark, smartphone ini hanya mencatatkan screen on-time hingga 9 jam 25 menit saja dengan baterai tersisa 19%. Untuk sebuah ponsel flagship di mana banyak teknologi canggih dijejalkan, catatan waktu ini cukup impresif.
Sedangkan untuk pemutaran video, Xiaomi 12 Pro yang kami review mencatatkan waktu 12 jam 1 menit dengan baterai tersisa 1%. Selama itu, layar terus menyala dengan tingkat kecerahan 50% dan terhubung ke koneksi WiFi yang stabil.
Xiaomi tak pelit untuk urusan paket pembelian. Pabrikan asal China ini memberikan adaptor charger 120W lengkap dengan kabel USB-C yang mendukungnya dalam boks pembelian.
Membahas tentang kecepatan charging, teknologi 120W di ponsel ini memang terbukti ngebut. HP ini mampu mengisi daya dari 2% sampai penuh hanya perlu waktu 35 menit saja!
5 menit pertama, baterainya sudah terisi sampai 20%. Sementara dalam waktu 10 menit, baterainya telah terisi hingga 40%.
Gaming
Sementara untuk urusan gaming, Anda dipastikan bisa main game Android terbaik apa saja, karena dalam pengujian kami terbukti bisa berjalan dengan amat lancar di HP gaming terbaik besuitan Xiaomi ini.
Untuk menegaskan kemampuan gaming Xiaomi 12 Pro, Xiaomi bahkan menyematkan Genshin Impact sebagai salah satu “bloatware” yang sudah terpasang di sistem. Anda tak perlu lagi download game ini, tinggal mainkan saja.
Game apapun yang kami mainkan terasa sangat mulus tanpa ada kendala apapun. Game Android terberat yang sering kami jajal seperti Marvel Future Revolution, PUBG New State, COD Mobile, hingga PES 2022, bisa dimainkan dengan lancar dan stabil di 60 FPS.
Baca juga: Daftar Game MOBA Terbaik 2022
Menariknya, saat mengaktifkan mode Performance di fitur Game Turbo yang bisa dimunculkan dengan swipe sudut layar ke tengah, FPS beberapa game yang kami mainkan bisa tembus sampai 80 FPS stabil.
Hanya saja, sistem pendingin LiquidCool Technology dan Vapor Chamber pada ponsel ini terasa kurang maksimal. Pasalnya, suhu panas di bodi belakang ponsel kerap naik signifikan ke level 45 derajat Celcius saat bermain game yang menampilkan grafik kompleks, terutama saat bermain game online. Masalah panas ini terasa cukup mengganggu kenyamanan saat digunakan.
Masalah panas ini masih menjadi momok dan pekerjaan rumah buat Xiaomi yang belum beres. Secara perfoma chipset Snapdragon 8 Gen 1 memang canggih dan kencang, namun Xiaomi sendiri harus bisa membuat sistem pendingin dan juga algoritma manajemen panas yang lebih mumpuni.
Kami jadi ingat pernyataan resmi Qualcomm dalam hal ini Dominikus Susanto selaku Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia tentang isu overheat pada Snapdragon 8 Gen 1.
Saat itu, Dominikus menyatakan bahwa OEM atau vendor diwajibkan untuk menyiapkan sistem pendingin yang bisa mengimbangi kekuatan dari Snapdragon 8 Gen 1. Sebab, Qualcomm hanyalah perusahaan yang menyediakan chip dengan performa tinggi, bukan memberikan solusi terhadap sistem pendinginan.
Baca juga: Jawaban Qualcomm Soal Isu Snapdragon 8 Gen 1 Overheat
Sistem pendingin ini bertugas untuk menjaga performa tinggi dari prosesor sekaligus membuat temperaturnya tidak naik signifikan saat digunakan dalam skenario pemakaian yang berat. Sekadar informasi, Vapor Chamber pada ponsel ini berukuran 2.900 mm² dan didukung oleh 3 lembar heat-dissipating graphite berukuran besar.
Kamera
Xiaomi 12 Pro yang kami review dilengkapi dengan spesifikasi kamera dengan kelebihan mumpuni. Ada tiga kamera 50MP di bagian belakang, memudahkan pengguna mengabadikan momen terbaik dari berbagai sudut.
Kamera utama menggunakan sensor Sony IMX707 dengan ukuran 1/1.28″. Skema pengambilan gambarnya quad-bayer atau 4-in-1 pixel binning yang menghasilkan foto dengan resolusi 12,5MP.
Sensor ini dipasangkan dengan lensa dengan bukaan f/1.9 yang sensitif terhadap cahaya. Ditambah, terdapat OIS atau optical image stabilization untuk membantu pemotretan malam dan pengambilan video agar lebih stabil.
Soal kualitas, kamera ini menghasilkan foto yang cukup baik. Detailnya bagus dengan warna yang amat kaya. Sistem AI pada kamera juga tidak melakukan penajaman warna dan detail yang berlebihan, semuanya terlihat natural.
Memotret dengan melawan sinar matahari pun bukan masalah untuk kamera ini. Warnanya terlihat vivid, rentang dinamis yang sangat baik, dan memiliki detail yang bagus, walau sudah diperbesar hingga 50%.
Kamera utama ini juga tak kesulitan untuk memotret subjek pada malam hari atau saat kondisi temaram. Kami diberikan dua pilihan untuk mengambil gambar kala gelap, secara manual dengan masuk ke More atau membiarkan AI untuk mengaplikasikan Night Mode secara otomatis.
Baca juga: Review Realme 9 Pro+, Performa Andal, Kamera Berkualitas
Keduanya menghasilkan output yang sama saja, yakni foto malam dengan kualitas detail dan warna yang bagus. Pengambilan gambar sendiri dilakukan selama beberapa detik, tergantung banyaknya cahaya yang diterima oleh kamera.
Xiaomi 12 Pro memiliki kamera telephoto dengan sensor 50MP Samsung JN1. Kamera ini punya kemampuan 2x optical-zoom, yang sayangnya tak didukung dengan OIS.
11-12 dengan kamera utama, hasil gambar yang ditangkap juga memiliki ketajaman warna dan detail yang baik. Mengambil gambar dengan “menantang” cahaya matahari pun tak jadi problem bagi kamera ini.
Satu saja kekurangan kamera telephoto Xiaomi 12 Pro yang kami rasakan, yakni hanya mendukung 2x optical-zoom saja. Memang ponsel ini bisa memotret dengan kekuatan zoom yang jauh, tapi perbesaran dilakukan secara digital dan menghasilkan foto dengan kualitas yang rendah.
Kalaupun Anda ingin mengabadikan momen dari jarak jauh, rekomendasi kami gunakan saja perbesaran 5x yang punya kualitas lumayan meski tak sebaik 2x optical-zoom.
Kamera ultrawide menggunakan sensor yang sama dengan telephoto. Sayang, kekurangan kamera ultra lebar dari Xiaomi 12 Pro adalah tidak ada fitur autofokus. Namun di sisi lain, fotonya punya standar tinggi seperti kamera utama.
Foto-foto yang dihasilkannya punya warna yang vivid dengan detail yang baik. Kami menyukai warna dan sudut gambar yang diberikannya. Semuanya terlihat natural dan dapat dinikmati, sehingga kami tak perlu pikir panjang untuk segera membagikannya di media sosial.
Untuk kamera depan, Xiaomi 12 Pro menggunakan sensor 32MP. Kami jamin, kamera ini pasti memuaskan hasrat penggemar swafoto karena hasil yang diberikannya sangatlah bagus.
Baca juga: Review Huawei Nova 9, Cita Rasa Flagship
Detail wajah kami ditampilkan dengan sangat baik, begitu juga rona wajah yang terlihat natural. Hanya saja, lagi-lagi kamera depan ini tak memiliki fitur autofokus, sehingga Anda harus mengatur jarak terbaik untuk mendapatkan foto selfie yang bagus.
Soal video, kamera Xiaomi 12 Pro memungkinkan pengguna untuk merekam video di resolusi 8K pada 24 FPS. Jangan ditanya soal 4K atau Full HD, video 60 FPS sudah pasti bisa direkam untuk kamera ponsel premium tersebut.
Dengan bantuan OIS, pengambilan gambar dengan kamera utama sangat stabil. Namun yang kami suka dari kamera ini adalah, proses zooming yang begitu mulus tanpa ada efek patah-patah yang bikin kualitas video menurun.
Kesimpulan
No debat deh, Xiaomi 12 Pro memang menjadi smartphone top-end premium. Xiaomi 12 Pro menawarkan banyak kelebihan yang mencakup desain, kualitas layar, kemampuan prosesor, sampai kebolehan kamera utamanya.
Smartphone ini dibuat agar terlihat elegan namun tak meninggalkan ciri khas ponsel flagship yang harus keliatan premium. Warna bodinya bakal terus kelihatan cantik berkat tekstur matte nan halus yang anti jejak sidik jari.
Build quality-nya pun kami yakin sudah sangat bagus. Terbukti, layar depannya sudah dilapisi Gorilla Glass Victus yang lebih tahan banting dan bodi belakang yang sudah dilapisi oleh Gorilla Glass 5 yang lumayan tangguh.
Sektor layar menjadi salah satu sisi terbaik dari smartphone ini. Layar dengan panel LTPO AMOLED canggih dengan ukuran yang luas, merupakan perpaduan terbaik yang disuguhkan ponsel ini kepada penggunanya.
Layar tersebut memberikan pengalaman visual yang maksimal. Wajar saja kalau layar Xiaomi 12 Pro yang kami review diganjar peringkat A+ dari DisplayMate.
Kami tak meragukan agresifnya prosesor Snapdragon 8 Gen 1. Oleh karenanya, kami sangat puas dengan Xiaomi 12 Pro yang mempersembahkan performa tertinggi di semua skenario penggunaan, mau itu pemakaian kasual, multimedia, hingga gaming kelas berat.
Belum lagi teknologi fast charging 120W yang cepat banget. Ngecas penuh hanya membutuhkan waktu 40 menitan saja.
Kelebihan Xiaomi 12 Pro lainnya yang kami soroti adalah kamera utamanya yang amat berkualitas. Foto yang kami abadikan kapan pun selalu bermutu tinggi, baik itu warnanya yang kaya dan detailnya yang menakjubkan. Secara keseluruhan, kamera smartphone ini juga menyuguhkan hasil yang luar biasa.
Hanya saja, status sebagai smartphone flagship tak kalau ponsel ini bakal tampil sempurna tanpa kekurangan sedikitpun. Beberapa kekurangan juga kami temukan pada Xiaomi 12 Pro.
Baca juga: Review Xiaomi Mi 11
Ketiadaan rating IP yang menjamin perlindungan terhadap debu dan air menjadi salah satu celah terbesar kekurangan dari smartphone ini. Dengan minimnya perlindungan terhadap air dan debu, pengguna akan merasa was-was ketika ponsel terkena cipratan air ataupun kemasukan debu yang mungkin bisa saja terjadi.
Daya tahan baterai juga menjadi salah satu kekurangan yang kami rasakan. Memang sih ngecasnya lebih cepat ketimbang kompetitor di kelasnya, tapi kekuatan baterai sebesar 4.600 mAh di ponsel ini terasa sangat kurang dan lebih cepat habis dibanding para pesaingnya yang punya baterai 5.000 mAh.
Kekurangan lainnya dari Xiaomi 12 Pro adalah sistem pendingin yang kurang mumpuni untuk mengimbangi kekuatan Snapdragon 8 Gen 1. Hawa panas yang dirasakan cukup mengganggu pengguna saat digunakan.
Kami berharap Xiaomi kedepan bisa membuat sistem pendingin dan juga algoritma manajemen panas yang lebih mumpuni untuk mengatasi masalah panas diperangkat flagship mereka. Semoga kedepan bisa lebih baik lagi.
Selanjutnya adalah kekurangan minor, seperti bodi yang lumayan licin, ketiadaan autofokus pada kamera ultrawide dan kamera selfie, sampai pilihan perbesaran kamera yang sedikit pada kamera telephoto.
Xiaomi 12 Pro sebenarnya layak untuk dipertimbangkan, terkhusus bagi para Mi Fans (sebutan penggemar Xiaomi) yang menantikan kehadiran ponsel super kencang dengan rangkaian teknologi baru di dalamnya.
Demikian review Xiaomi 12 Pro dari tim Telset, semoga bisa menjadi bahan referensi Anda sebelum memutuskan untuk membali smartphone flagship besutan Xiaomi ini.
Kelebihan Xiaomi 12 Pro
- Desain elegan, warna yang cantik, dan anti jejak sidik jari
- Build quality yang bagus
- Layar LTPO AMOLED sangat berkualitas
- Speaker stereo dari Harman Kardon, suguhkan audio berkelas untuk berbagai kebutuhan
- Prosesor Snapdragon 8 Gen 1 yang super ngebut
- RAM LPDDR5 dan memori penyimpanan UFS 3.1
- Baterai dengan dukungan fast charging 120W
- Kemampuan gaming bagus
- Sudah MIUI 13 berbasis Android 12
- Sistem privasi keamanan yang lebih bagus
- Seluruh kamera hasilkan foto/video berkualitas tinggi
Kekurangan Xiaomi 12 Pro
- Bodi cukup licin
- Tidak ada rating IP tahan air dan debu
- Daya tahan baterai yang tergolong biasa
- Sistem pendingin masih kurang mumpuni, tidak bisa mengimbangi power Snapdragon 8 Gen 1
- Suhu ponsel panas saat berada di skenario penggunaan tertentu, seperti gaming atau benchmark.
- Kamera telephoto dengan rentang zoom optikal yang pendek, hanya 2x optical-zoom
- Kamera ultrawide dan selfie tak memilki autofokus
SPESIFIKASI XIAOMI 12 PRO | |
Rilis | 7 April 2022 (Indonesia) |
Network | 2G, 3G, 4G, 5G |
OS | Android 12, MIUI 13 |
Chipset | Qualcomm SM8450 Snapdragon 8 Gen 1 (4 nm) |
CPU | Octa-core (1×3.00 GHz Cortex-X2 & 3×2.50 GHz Cortex-A710 & 4×1.80 GHz Cortex-A510) |
GPU | Adreno 730 |
RAM | 8 GB/ 12 GB |
Storage | 128 GB. 256 GB |
Dimensi | 163.6 x 74.6 x 8.2 mm (6.44 x 2.94 x 0.32 in) |
Layar | 6,73 inci LTPO AMOLED, 1440 x 3200 pixels, 20:9 ratio, 120Hz |
Kamera Utama | 50 MP (wide), 50 MP (telephoto), 50 MP (ultrawide) |
Kamera Depan | 32 MP, f/2.5, 26mm (wide), HDR |
Beterai | Li-Po 4600 mAh, Fast charging 120W, Fast wireless charging 50W |
Warna | Gray, Blue, Purple, Green |
Harga | Rp 10,5 jutaan (8/128 GB), Rp 11,1 jutaan (8/256 GB), Rp 12 jutaan (12/256 GB) |