Telset.id – Samsung Galaxy Note 10+ adalah contoh real dari sebuah powerphone. Pasalnya, smartphone ini mengandalkan berbagai fitur dan spesifikasi kelas atas untuk mendukung segala aktivitas pengguna, khususnya produktivitas.
Setidaknya, itu yang diungkapkan Samsung ketika memperkenalkan Samsung Galaxy Note 10 Series di Indonesia. Tapi, benarkah klaim tersebut?
Bisa saja benar, sebab dari dulu seri Galaxy Note memang merupakan smartphone yang punya fitur flagship dan berbeda dibandingkan smartphone lainnya. S Pen misalnya.
{Baca juga: 5 Alasan Smartphone Flagship Selalu Layak Dibeli, Nomor 4 Penting}
Bisa juga salah, karena banyak smartphone saat ini punya spesifikasi kelas atas, layar super besar dan berkualitas, dan justru dibanderol dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan Samsung Galaxy Note 10+.
Ya, itu baru “kesimpulan awal” tanpa tes apapun. Nah untung saja tim Telset.id sudah melakukan tes dan mengulasnya secara lengkap, sehingga kami akan memberikan 10 bukti kalau Samsung Galaxy Note 10 memang powerphone beneran. Yuk ikuti terus!
Desain Berbeda
Ketika Samsung mulai “jengah” dengan desain smartphone yang makin mainstream, mereka langsung menghadirkan satu smartphone yang jadi pembedanya. Samsung Galaxy Note 10+ memberikan penyegaran desain yang terasa “membosankan”, yang penuh dengan notch, notch, dan notch.
Smartphone ini mengusung desain New Infinity-O atau lubang kamera di bagian tengah atas layarnya. Layarnya berjenis Dynamic AMOLED dengan ukuran terbilang sangat besar, tepatnya berukuran 6,8 inci, punya resolusi maksimal QHD+, dan mendukung teknologi Ultrasonic Fingerprint di bawahnya.
Desain itu memberikan kesan kalau tampang depan Note 10+ penuh dengan layar. Apalagi, bagian kiri dan kanan layarnya melengkung, dengan bezel bagian bawah yang super tipis.
Kemudian bagian belakangnya. Warna Aura Glow jadi salah satu warna smartphone yang paling menarik.
Kalau dilihat, Aura Glow memberikan kesan warna-warni yang dipadukan dengan efek cermin pada body Note 10+. Kalau Anda tak sayang dengan body Note 10+, sebaiknya jangan pakai casing kalau memiliki unit dengan warna ini, agar auranya terpancar dan Anda bisa “pamer” dengan bebas.
Frame kamera kini ditempatkan secara vertikal di sudut kiri atas smartphone. Desain ini berbeda daripada seri sebelumnya.
Akan tetapi kalau dibandingkan dengan desain smartphone flagship lain, desain tersebut terasa mirip. Ingat desain kamera Huawei P30 Pro? Ya, desainnya mirip-mirip kan?
Layar Terbaik Saat Ini
Selain desain depan yang berbeda, kualitas layar Note 10+ juga punya kualitas “dua jempol” dari banyak pihak. Salah satunya adalah, DisplayMate.
Jadi, DisplayMate melakukan pengujian untuk mengetahui kualitas sesungguhnya dari layar Galaxy Note 10+. Hasilnya, layar smartphone ini memecahkan setidaknya 12 rekor berkat kualitas dan karakteristik performa layarnya yang mengalami peningkatan.
{Baca juga: Layar Samsung Galaxy Note 10+ Kualitasnya Terbaik, Ini Buktinya}
Layar Note 10+ mencetak rekor untuk akurasi warna, kontras, dan akurasi skala intensitas. layarnya punya manajemen warna otomatis yang memastikan profil warna yang pas ketika menampilkan konten ke pengguna.
Dibandingkan seri Note 9, layar Note 10+ terbilang lebih cerah 10% berkat mode High Brightness pada layar putih yang mencapai angka 778 nits. Bahkan, smartphone ini punya kecerahan maksimal hingga 1.308 nits, dan menjadi rekor baru lagi.
Body Ramping Ukuran Pas
Note 10+ terbilang jadi salah satu smartphone dengan body dan layar terbesar di tahun ini. Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan seri Samsung Galaxy Note 9, sebenarnya ukurannya gak gede-gede amat.
Berdasarkan data spesifikasi dari situs Telset Gadget, Note 10+ punya dimensi yang hampir sama dengan Note 9, bahkan punya body yang lebih ramping dari pendahulunya.
Samsung Galaxy Note 10+ punya dimensi 162.3 x 77.2 x 7.9 mm, sedangkan Samsung Galaxy Note 9 berdimensi 161.9 x 76.4 x 8.8 mm.
Selain itu, ukurannya yang tampak besar ternyata tetap enak digenggam menggunakan satu tangan. Layar dan body yang melengkung di sisi kiri dan kanannya, membuat smartphone ini nyaman digunakan dan dioperasikan menggunakan satu tangan.
Spesifikasi Kelas Atas
Di Indonesia, Samsung Galaxy Note 10+ sudah ditenagai spesifikasi ngegas berupa prosesor octa-core (2×2.73 GHz Mongoose M4 & 2×2.4 GHz Cortex-A75 & 4×1.9 GHz Cortex-A55) Exynos 9825, GPU Mali G76 MP12, RAM 12GB, memori internal 256GB/512GB, dan baterai berkapasitas 4,300 mAh.
Samsung Galaxy Note 10+ yang kami gunakan, merupakan versi 12GB/256GB. Nah, berdasarkan pengujian yang kami lakukan menggunakan AnTuTu Benchmark versi 8, 3DMark, dan PCMark.
Namanya juga smartphone flagship, ya pastinya performa Note 10+ di atas rata-rata. 3DMark misalnya.
Jadi, 3DMark merupakan benchmark untuk mengukur kinerja grafis serta GPU dan CPU dari smartphone. Ada beberapa pengujian, seperti Sling Shot dan Sling Shot Extreme yang biasa digunakan untuk menjajal kemampuan smartphone flagship dengan tolak ukur OpenGL ES 3.0 (Sling Shot) dan OpenGL ES 3.2 (Sling Shot Extreme).
{Baca juga: Harganya “Wah”, Ini 5 Keunggulan Galaxy Note 10 dan Note 10+}
Di dalamnya, terdapat pengujian lain juga berupa render video, dan tugas grafis berat lainnya, termasuk menampilkan konten hingga maksimal 2560 x 1440 piksel 2K.
Terbayang kan bagaimana berat dan sulitnya tugas smartphone yang di-benchmark menggunakan aplikasi ini? Note 10+ tentu saja mampu mencatatkan skor tertinggi nih sob. Itu berarti, smartphone ini sudah cocok buat main game dengan grafis tinggi, render video, dan tugas berat lainnya.
Ngecas Baterai Cepat, Habisnya Lama
Samsung Galaxy Note 10+ sudah ditopang oleh baterai sebesar 4,300 mAh. Yang mantap, smartphone tersebut sudah didukung teknologi Super Fast Charging 45W.
Meski demikian, Samsung tidak membekalinya dengan charger 45W di dalam paket penjualan. Mereka hanya memberikan charger 25W saja untuk pengguna.
Akan tetapi, performa ngecas smartphone ini tetap cepat. Berdasarkan pengujian kami secara langsung, baterai bisa terisi dari 5% hingga 100 % dalam waktu 83 menit.
Bagaimana bisa secepat itu, padahal hanya dibekali charger 25W saja? Sebenarnya, charger itu memberikan power maksimal pada baterai yang relatif kosong, dan melambat menjelang baterai penuh.
Cepatnya ngecas baterai Note 10+ berbanding terbalik dibandingkan menghabiskannya. Selama kami menggunakannya sebagai daily driver, smartphone ini mampu bertahan hingga 20 jam 4 menit dengan screen on time 7 jam 20 menit.
S Pen ala Tongkat Sihir
S Pen generasi sekarang dikemas dalam desain unibody, dan disematkan baterai lithium-titanium berkapasitas 350 uAh. “Pulpen pintar” ini dibekali dengan sensor 6-axis, berupa tiga sensor kecepatan dan tiga sensor gyroscope.
Berkat sensor itu, S Pen punya kemampuan layaknya tongkat sihir di film Harry Potter. S Pen memungkinkan pengguna untuk mengontrol smartphone tanpa harus menyentuh layar dengan fitur S Pen Air.
Misalnya kamera. Anda bisa mengambil gambar, memperbesar atau memperkecil, mengubah mode pengambilan, merekam video, dan hal lainnya dengan menggerakkan S Pen tanpa harus mengucapkan spelling mantra.
Selain itu, setidaknya ada 6 fitur lain yang disisipkan Samsung ke “powerphone” mereka, seperti Samsung Notes, AR Doodles, Screen off Memo,Screen Recorder, Translate, Air Command, sampai Live Message.
Samsung DeX
Siapa yang gak tahu kemampuan Samsung DeX di smartphone flagship Samsung terbaru? Fitur ini intinya bisa mengubah smartphone jadi PC.
Nah, sekarang Samsung DeX punya kemampuan baru, yaitu bisa terintegrasi langsung dengan PC maupun laptop berbasis Windows dan Mac, asalkan sudah download aplikasinya di situs resmi Samsung DeX.
Misal, Anda tidak punya aplikasi editing video di laptop, dan kebetulan laptop juga tidak punya kemampuan untuk rendering video. Maka, tinggal hubungkan Note 10+ yang sudah diinstal Adobe Premium Rush via Samsung DeX, kemudian Anda tinggal melakukan editing video, rendering, sampai menyimpannya di laptop.
Khusus Windows, pengguna bisa secara seamless memindahkan data dari atau ke smartphone, menerima telepon, sampai menggunakan fungsi smartphone lainnya dengan mudah di PC atau laptop berbasis Windows, seperti melakukan panggilan telepon dan balas chatting.
Smartphone Gaming Elegan
Tidak hanya menjadi smartphone untuk menunjang produktivitas penggunanya, Note 10+ juga bisa dibilang sebagai smartphone gaming powerful saat ini.
Smartphone ini punya fitur Game Booster untuk meningkatkan performanya saat pengguna bermain game. Selain itu, ia juga mempunyai teknologi Vapor Chamber Cooling atau sistem pendingin khusus untuk menurunkan suhu smartphone. Jadi, pengguna bisa main game kalau-kalau bosan bekerja sepanjang hari.
{Baca juga: Gusur P30 Pro, Galaxy Note 10+ jadi Smartphone Kamera Terbaik}
Kami menggunakan aplikasi GameBench untuk mengukur kemampuan smartphone saat dipakai main game. Kami main dua game, yaitu COD Mobile dan PUBG Mobile dengan grafis rata kanan.
COD Mobile dimainkan dengan kualitas grafis Very High dengan frame rate Max. Game tersebut bisa dimainkan di 60fps secara konstran tanpa adanya penurunan secara signifikan.
Sementara PUBG Mobile, dengan kualitas grafis HDR dan frame rate Ultra, game ini bisa dimainkan secara konstan di 40 fps.
Kamera Terbaik
Note 10+ punya empat kamera utama. Konfigurasinya 12MP lensa utama dengan dual aperture f/1.5 dan f/2.4, 16MP lensa ultra-wide 123°, 12MP lensa telephoto, dan 3D Time of Flight (ToF). Sementara kamera depan, beresolusi 10MP.
Asli, ketika menggunakan sebagai daily driver, kami Jadi ketagihan untuk potret sana, potret sini. Lensa utama Note 10+ bisa bekerja dengan maksimal di kondisi pencahayaan apapun, apalagi didukung oleh fitur Scene Optimizer berbasis Artificial Intelligence (AI).
Begitu juga dengan lensa ultrawide yang punya kualitas terbaik. Apabila Anda senang foto landscape atau cityscape tapi terhalang oleh adanya sinar matahari yang terik, jangan khawatir. Karena kamera ini (termasuk lensa utama), anti menghasilkan foto over brightness.
{Baca juga: Membelah Pesona Seoul Lewat Jepretan Samsung Galaxy Note 10+}
Untuk telephoto, smartphone tersebut belum mendukung 5x optical zoom seperti Oppo Reno 10x Zoom atau Huawei P30 Pro. Cukup 2x optical zoom saja, dan sisanya digital zoom.
Bagaimana hasilnya? Well, tetap dapat diapresiasi. Hasilnya detail, komposisi warnanya bagus, dan punya kualitas terbaik meski diperbesar beberapa kali.
Terakhir untuk 3D ToF, lensa tersebut jago dalam urusan foto portrait atau bokeh. Dikombinasikan dengan AI, kamera mampu mengelompokkan mana objek utama dan bagiannya yang harus ditonjolkan, dan mana background foto yang wajib untuk di-blur. Nih hasil foto-fotonya:
Video Bikin Nagih
Mengambil video menggunakan Note 10+ juga bikin kami ketagihan untuk merekam video apapun, momen apapun dengan kualitas terbaik. Tiga kamera Note 10+ sudah didukung fitur dan komponen yang menjaga pengambilan video tetap stabil, meski tanpa menggunakan gimbal atau alat bantuan lainnya.
Kamera utama dan telephoto, sudah didukung dengan Optical Image Stabilization (OIS). Kalau lensa ultrawide, ada fitur Super Steady yang tak kalah baiknya.
Kalau mau, Anda bisa merekam video sampai 4K di 60fps dengan kualitas maksimal. Tapi, walaupun tidak menggunakannya, 1080p di kualitas maksimal 60fps juga bisa diandalkan kok.
Yang keren, ada fitur Zoom-in Mic yang memungkinkan pengguna untuk memfokuskan suara rekaman di titik atau objek tertentu. Tentu saja, video akan minim suara noise dan konten yang kita ambil pun jadi berkualitas.
Well, berikut rangkuman bukti Samsung Galaxy Note 10+ yang memang layak disebut sebagai powerphone dalam bentuk video:
(FHP)