Beranda blog Halaman 85

Vivo X200 FE Rilis Global 23 Juni: Spesifikasi dan Keunggulan yang Ditawarkan

Telset.id – Setelah berminggu-minggu beredar rumor dan bocoran, akhirnya Vivo resmi mengumumkan tanggal peluncuran global untuk Vivo X200 FE. Ponsel kompak ini akan meluncur lebih cepat dari perkiraan, tepatnya pada 23 Juni 2025. Apa saja yang membuatnya layak ditunggu?

Vivo baru saja mempublikasikan pengumuman resmi di situs web mereka. Microsite khusus menunjukkan Vivo X200 FE dengan status “coming soon” dan tanggal rilis 23 Juni 2025. Peluncuran global akan dimulai dari Taiwan, dengan kemungkinan perluasan ke pasar lain seperti India. Ini membuktikan bahwa rilis X200 FE datang lebih awal dari prediksi sebelumnya yang menyebut Juli 2025 sebagai bulan peluncurannya.

Vivo X200 FE Launch Date

Vivo X200 FE sebenarnya adalah versi rebrand dari Vivo S30 Pro Mini yang sebelumnya eksklusif untuk pasar China. Dari poster teaser resmi, desain varian global dan China terlihat identik. Namun, ada satu perbedaan signifikan yang terungkap dalam pengumuman tanggal rilis ini: kehadiran tuning kamera Zeiss yang tidak ada di versi China.

Sistem kamera X200 FE tetap mempertahankan konfigurasi yang sama, dengan sensor gambar ditempatkan dalam modul kamera berbentuk oval dilengkapi lampu Aura berbentuk cincin. Yang menarik, kerja sama dengan Zeiss ini bisa menjadi nilai tambah besar untuk kualitas fotografi ponsel ini.

Spesifikasi Unggulan Vivo X200 FE

Berdasarkan informasi yang telah terungkap, Vivo X200 FE akan membawa beberapa spesifikasi menarik:

  • Layar 6.31-inch LTPO OLED dengan resolusi 1.5K dan refresh rate 120Hz
  • Sistem kamera triple dengan sensor utama 50MP Sony IMX921
  • Telephoto 50MP Sony IMX882 dengan zoom optik 3x
  • Lensa ultra wide angle 8MP
  • Baterai raksasa 6,500mAh dengan dukungan fast charging 90W

Dengan baterai sebesar ini, Vivo X200 FE jelas menargetkan pengguna yang mengutamakan ketahanan daya. Kombinasi dengan teknologi pengisian cepat 90W membuatnya semakin menarik – bayangkan hanya butuh waktu singkat untuk mengisi penuh baterai berkapasitas besar ini.

Untuk pasar global, Vivo tampaknya melakukan beberapa penyesuaian dibanding versi China. Selain penambahan tuning kamera Zeiss, ada kemungkinan penyesuaian perangkat lunak dan dukungan jaringan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pasar. Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya di artikel tentang rencana Vivo X200 FE di India, strategi rebranding ini menunjukkan keseriusan Vivo dalam menjangkau pasar global dengan produk yang lebih terfokus.

Pesaing Baru di Segmen Mid-Range Premium

Kehadiran Vivo X200 FE di pasar global akan menambah persaingan ketat di segmen mid-range premium. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, terutama di bagian kamera dan baterai, ponsel ini berpotensi menjadi alternatif menarik dibandingkan seri Vivo lainnya seperti Vivo X200 Ultra yang lebih berfokus pada fotografi profesional.

Yang menarik, peluncuran lebih awal dari perkiraan ini bisa menjadi strategi Vivo untuk mendahului kompetitor. Seperti yang pernah kami laporkan dalam artikel tentang jadwal rilis sebelumnya, pergeseran tanggal ini menunjukkan dinamika pasar smartphone yang sangat kompetitif.

Dengan semua keunggulan yang ditawarkan, pertanyaan besar sekarang adalah tentang harga. Apakah Vivo akan memposisikan X200 FE sebagai flagship killer atau justru berada di segmen harga yang lebih terjangkau? Jawabannya akan terungkap pada 23 Juni mendatang.

Iran Batasi Internet 80%, Warga Kesulitan Akses WhatsApp dan Layanan Asing

Telset.id – Bayangkan tidak bisa mengirim pesan ke keluarga saat darurat atau tersesat karena peta digital mati. Itulah kenyataan pahit yang dialami warga Iran pekan ini, setelah pemerintahnya memangkas bandwidth internet hingga 80% sebagai respons atas serangan siber Israel.

Menurut laporan The New York Times dan NBC News, pembatasan masif ini mulai terasa sejak 17 Juni 2025 pukul 5:30 waktu Timur. Perusahaan pemantau jaringan seperti Kentik dan NetBlocks mencatat penurunan drastis konektivitas, menyusul pernyataan resmi pemerintah Iran tentang “stabilitas jaringan di tengah serangan siber musuh”.

Protes warga Iran terhadap pembatasan internet

WhatsApp Diblokir, Warga Diimbau Hapus Aplikasi

Fatemeh Mohajerani, juru bicara pemerintah Iran, secara terbuka mengakui pembatasan ini sambil mendesak warganya menghapus WhatsApp. Platform pesan tersebut dituduh menjadi alat pengumpulan data untuk Israel. “Ini adalah langkah preventif untuk melindungi kedaulatan digital kami,” tegas Mohajerani.

WhatsApp melalui pernyataan ke AP membantah tuduhan tersebut: “Kami prihatin laporan palsu ini dijadikan alasan pemblokiran saat masyarakat paling membutuhkan layanan kami.” Ironisnya, pembatasan justru mempersulit warga menerima peringatan serangan atau mengkoordinasikan evakuasi – terutama ketika layanan peta seperti Google Maps ikut tak berfungsi.

Jaringan Nasional sebagai Alternatif yang Dipertanyakan

Pemerintah mengimbau beralih ke National Information Network (NIN) – infrastruktur internet domestik Iran yang tetap beroperasi penuh. Namun, warga skeptis terhadap keamanan platform pemerintah ini. “Ini seperti memindahkan semua percakapan kita ke ruangan yang diawasi ketat,” ujar seorang aktivis digital yang enggan disebutkan namanya kepada Telset.id.

Pembatasan ini bukan tanpa preseden. Seperti dilaporkan dalam kritik DPR terhadap pembatasan internet di Papua, langkah serupa seringkali mengorbankan hak dasar masyarakat atas nama keamanan nasional. Bedanya, skala pembatasan di Iran kali ini termasuk yang terparah dalam sejarah.

Menariknya, laporan The Verge mengungkap bahwa Iran diduga juga melancarkan serangan balasan. Cybersecurity firm Radware mencatat peningkatan signifikan serangan siber ke Israel pasca serangan udara Iran. Pola serangan mengarah pada aktor negara dan kelompok hacker pro-Iran – yang pernah terlibat peretasan data pemilu AS sebelumnya.

Seperti dikhawatirkan dalam analisis pertumbuhan internet Indonesia, pembatasan akses berpotensi menghambat perkembangan digital suatu negara. Di Iran, dampaknya lebih langsung: memutus tali komunikasi warga di tengah eskalasi konflik yang makin panas.

NFC Release 15: Jarak Komunikasi Lebih Jauh, Performa Lebih Cepat

Telset.id – Bayangkan Anda tak perlu lagi repot menempelkan smartphone tepat di atas mesin pembayaran saat bertransaksi. Atau, tak perlu khawatir gagal membuka pintu smart lock karena posisi smartwatch yang kurang pas. Itulah masa depan yang dijanjikan NFC Release 15, pembaruan teranyar dari NFC Forum yang akan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi sehari-hari.

NFC Release 15 menghadirkan lompatan signifikan dengan memperluas jarak komunikasi dari hanya 0,5 cm menjadi 2 cm. Artinya, kini Anda bisa melakukan tap dengan lebih fleksibel tanpa harus memikirkan presisi posisi perangkat. Peningkatan empat kali lipat ini bukan sekadar angka—ia membawa dampak nyata pada kecepatan, stabilitas, dan kemudahan penggunaan.

Revolusi dalam Setiap Tap

Dengan jarak yang lebih panjang, NFC Release 15 menjanjikan respons yang lebih cepat saat melakukan pembayaran digital atau mengakses layanan berbasis tap. Pengalaman bertransaksi menjadi lebih mulus, bahkan di lingkungan dengan gangguan elektromagnetik tinggi seperti pusat perbelanjaan ramai atau stasiun transit.

Peningkatan ini juga membuka peluang baru bagi desainer produk. Kini, mereka memiliki lebih banyak kebebasan dalam menempatkan antena NFC di perangkat wearable atau peralatan smart home. Tak heran jika teknologi ini diprediksi akan mempercepat adopsi perangkat seperti smartwatch dengan baterai besar atau perangkat IoT lainnya.

Lebih dari Sekadar Pembayaran

NFC Release 15 bukan hanya tentang menyederhanakan pembayaran digital. Teknologi ini memperkenalkan kemampuan baru yang memungkinkan smartphone berfungsi sebagai terminal pembayaran—fitur yang akan sangat berguna bagi pedagang kecil dan UMKM.

Salah satu terobosan menarik adalah dukungan untuk wireless charging hingga 1W. Meski tak sebesar daya isi ulang nirkabel konvensional, fitur ini cukup untuk mengisi perangkat kecil seperti earbuds atau smartwatch. Bayangkan betapa praktisnya jika Anda bisa mengisi daya perangkat wearable hanya dengan meletakkannya di atas smartphone!

Tak ketinggalan, NFC Release 15 juga menyiapkan fondasi untuk Digital Product Passport (DPP) yang akan menjadi syarat di bawah regulasi ekonomi sirkular mendatang. Dengan fitur berbasis NFC Data Exchange Format (NDEF), produk dapat terhubung langsung ke layanan cloud untuk pelacakan dan kepatuhan regulasi.

Keamanan Tetap Jadi Prioritas

Di tengah semua peningkatan ini, NFC Forum memastikan bahwa keamanan tetap menjadi prioritas utama. NFC Release 15 mempertahankan mekanisme konfirmasi berbasis tap dan kedekatan fisik sebagai bentuk verifikasi niat pengguna.

Teknologi enkripsi yang sudah ada juga ditingkatkan untuk melindungi data selama transaksi dan kontrol akses. Artinya, meski jarak komunikasi lebih panjang, risiko penyadapan atau gangguan keamanan tetap diminimalisir.

Dengan semua keunggulan ini, NFC Release 15 siap memperkuat posisi NFC sebagai tulang punggung teknologi kontakless—mulai dari dompet digital, tiket transit, sistem akses, hingga perangkat IoT. Kabar baiknya, sebagian besar smartphone modern sudah mendukung NFC, dan pembaruan ke Release 15 bisa dilakukan melalui update software sederhana.

Spesifikasi teknis NFC Release 15 sudah tersedia untuk anggota NFC Forum tingkat Associate, Principal, dan Sponsor. Untuk publik, rilis resmi dijadwalkan pada Musim Gugur 2025, bersamaan dengan pembukaan sertifikasi standar baru ini. Siap-siap menyambut era baru interaksi digital yang lebih lancar dan intuitif!

HONOR Perluas Layanan Purna Jual di Indonesia, Siap Dukung Pengguna

Telset.id – Bagi Anda pengguna produk HONOR di Indonesia, kabar baik datang dari brand teknologi global ini. HONOR secara resmi memperluas jaringan layanan purna jualnya dengan menghadirkan HONOR Authorized Service Center di delapan kota besar, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Bali. Langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis biasa, melainkan komitmen nyata untuk membangun ekosistem teknologi yang berpusat pada pengalaman pengguna.

Dalam industri smartphone yang semakin kompetitif, layanan purna jual seringkali menjadi pembeda utama. HONOR memahami betul bahwa kepuasan pelanggan tidak berhenti di meja kasir. “Kepercayaan pelanggan dibangun dari kualitas produk dan jaminan layanan setelah pembelian,” tegas Justin Li, President of HONOR South Pacific, dalam pernyataan resminya.

Infrastruktur Layanan yang Menyeluruh

Kehadiran service center ini menjawab kebutuhan nyata pengguna HONOR di Indonesia. Dengan basis pengguna yang terus berkembang—didorong oleh produk-produk berkualitas seperti Honor X9C dan seri premium seperti Honor Magic V—dukungan purna jual yang mudah diakses menjadi kebutuhan primer.

Layanan yang ditawarkan pun beragam:

  • Service Center Fisik: Tersedia di kota-kota besar dengan tim teknisi bersertifikat.
  • Perbaikan via Pos: Solusi bagi pengguna di daerah terpencil dengan penjemputan gratis.
  • Dukungan Online: Melalui hotline, email, dan chat langsung di website resmi.

Strategi Jangka Panjang di Pasar Indonesia

Ekspansi layanan ini sejalan dengan strategi HONOR untuk mengukuhkan posisinya di pasar Indonesia. Seperti ditunjukkan dalam peluncuran Honor of Kings, brand ini tidak hanya fokus pada hardware, tetapi juga ekosistem digital yang terintegrasi.

Dengan layanan purna jual yang kini lebih terjangkau, HONOR memberi pesan jelas: mereka siap mendampingi pengguna dalam jangka panjang. Ini adalah langkah cerdas di tengah persaingan pasar yang menuntut nilai tambah di luar spesifikasi produk.

Bagi konsumen, kehadiran service center resmi berarti garansi lebih terjamin, proses perbaikan lebih transparan, dan yang terpenting—rasa aman saat menginvestasikan uang pada perangkat HONOR. Sebuah langkah yang patut diapresiasi di era dimana after-sales service sering menjadi titik lemah banyak brand teknologi.

realme C71 NFC Resmi Dirilis: Baterai Terbesar di Bawah 2 Juta

Telset.id – Jika Anda mencari smartphone dengan baterai besar, desain elegan, dan harga terjangkau, realme C71 NFC mungkin jawabannya. Resmi diluncurkan di Indonesia, smartphone ini menawarkan baterai 6.300 mAh—terbesar di kelasnya dengan harga di bawah Rp2 juta. Bagaimana performanya? Simak ulasan lengkapnya.

Long-Lasting Champion: Baterai Besar dan Pengisian Cepat

realme C71 NFC hadir dengan slogan “Long-Lasting Champion,” dan bukan tanpa alasan. Dengan baterai 6.300 mAh, smartphone ini mampu bertahan hingga dua hari pemakaian normal. Yang lebih mengesankan, teknologi 45W Fast Charge memungkinkan pengisian 50% hanya dalam 43 menit. Bahkan, pengisian 5 menit bisa memberikan daya untuk 9,5 jam penggunaan. Fitur reverse charging 6W juga memungkinkan perangkat ini berfungsi sebagai power bank.

Jika Anda penasaran dengan performa baterai realme seri sebelumnya, simak Review Realme C15: Baterai Jumbo Super Awet untuk perbandingan.

Desain Tipis dan Tangguh

Meski memiliki baterai besar, realme C71 NFC tetap ramping dengan ketebalan hanya 7,79 mm dan berat 196 gram. Desainnya terinspirasi bulu burung (Light Feather) dengan tiga pilihan warna: White Swan, Violet Parrot, dan Forest Owl. Tak hanya itu, smartphone ini juga dibekali ArmorShell™ Protection yang membuatnya tahan benturan hingga 1,5 meter—sesuai standar militer.

Fitur Unggulan: NFC, AI, dan Pulse Light

Kehadiran NFC membuat realme C71 NFC lebih fungsional untuk pembayaran digital dan akses pintu. Fitur AI seperti Noise Reduction Call 2.0 dan AI Eraser juga meningkatkan pengalaman pengguna. Salah satu fitur uniknya adalah Pulse Light—lampu notifikasi interaktif dengan 7 warna dan 5 mode cahaya yang bisa disesuaikan.

Untuk penggemar fotografi, realme C71 NFC menawarkan kamera yang cukup mumpuni. Jika Anda ingin membandingkannya dengan ponsel lain, lihat Review Xiaomi Mi Note 10 Pro: Kamera Kualitas Flagship.

Harga dan Ketersediaan

realme C71 NFC tersedia dalam tiga varian:

  • 4GB+8GB | 128GB: Rp1.599.000
  • 6GB+12GB | 128GB: Rp1.799.000 (eksklusif TikTok Shop)
  • 8GB+16GB | 128GB: Rp1.999.000 (eksklusif Shopee)

Penjualan perdana dimulai 20 Juni 2025 di berbagai e-commerce, termasuk Shopee dan Tokopedia.

Tak hanya smartphone, realme juga meluncurkan Buds T200 dengan ANC 32dB dan harga spesial Rp249.000. Tertarik mencoba?

Adobe Rilis Project Indigo, Aplikasi Kamera iPhone dengan Sentuhan SLR

0

Telset.id – Jika Anda kerap kesal dengan hasil foto smartphone yang terlalu diproses atau kurang natural, Adobe punya jawabannya. Perusahaan software ternama itu baru saja meluncurkan Project Indigo, aplikasi kamera iPhone yang menggabungkan kecanggihan fotografi komputasi dengan kontrol manual ala kamera profesional.

Dikembangkan oleh tim yang sebelumnya berada di balik kesuksesan kamera Pixel Google, Project Indigo hadir sebagai solusi atas dua keluhan utama pengguna smartphone: kontrol yang terbatas dan pemrosesan berlebihan. Marc Levoy dan Florian Kainz, otak di balik aplikasi ini, menyatakan bahwa tujuan mereka adalah menciptakan hasil foto yang lebih natural—seperti yang dihasilkan kamera SLR.

Tampilan antarmuka Project Indigo di iPhone

Fotografi Komputasi dengan Sentuhan Manusia

Berbeda dengan aplikasi kamera bawaan yang sering menggunakan tone mapping agresif dan sharpening berlebihan, Project Indigo mengadopsi pendekatan lebih halus. “Kami hanya menggunakan tone mapping ringan, sedikit peningkatan saturasi warna, dan sharpening secukupnya,” tulis Levoy dan Kainz dalam pengumuman resminya.

Yang menarik, aplikasi ini tidak sepenuhnya menghilangkan pemrosesan—seperti yang dilakukan beberapa aplikasi pihak ketiga. Menurut tim pengembang, fotografer profesional justru menginginkan hasil yang tetap diproses, tapi dengan tampilan lebih alami. “Ini bukan tentang zero-processing, tapi tentang menciptakan kesan seperti kamera profesional,” tambah mereka.

Kontrol Manual dan Teknologi Canggih

Project Indigo tidak hanya mengandalkan AI. Aplikasi ini menyediakan kontrol manual penuh, memungkinkan pengguna mengatur eksposur, ISO, white balance, dan parameter lainnya seperti kamera profesional. Hasilnya bisa disimpan dalam format JPEG atau RAW, tergantung kebutuhan.

Di balik layar, aplikasi ini menggunakan teknik fotografi komputasi mutakhir. Salah satunya adalah dengan mengambil hingga 32 frame dalam sekali jepret, yang kemudian digabungkan untuk menghasilkan foto dengan dynamic range tinggi dan noise minimal. “Kami sengaja meng-under-expose setiap frame untuk mempertahankan detail,” jelas Levoy.

A photo of rainbow easter eggs in a basket captured by Project Indigo.

Fitur Eksperimental Adobe

Sebagai bagian dari ekosistem Adobe, Project Indigo juga membawa beberapa fitur eksperimental perusahaan. Salah satunya adalah “Remove Reflections”, yang menggunakan AI untuk menghilangkan pantulan yang mengganggu dalam foto. Fitur ini sangat berguna untuk fotografi melalui jendela atau permukaan reflektif lainnya.

Aplikasi ini saat ini tersedia gratis untuk iPhone 12 Pro ke atas atau iPhone 14 ke atas. Versi Android dijanjikan akan menyusul di kemudian hari. Bagi Anda yang ingin mencoba alternatif aplikasi kamera dengan hasil lebih profesional, Project Indigo patut dicoba.

Adobe sendiri bukan baru dalam dunia fotografi mobile. Sebelumnya, mereka juga telah meluncurkan berbagai aplikasi kreatif, termasuk aplikasi edit video alternatif yang bisa menjadi pilihan bagi yang ingin keluar dari ekosistem Adobe tradisional.

Minecraft Hadirkan Mode Foto “Vibrant Memories” untuk Bedrock Edition

Telset.id – Siapa bilang Minecraft hanya tentang menggali dan membangun? Kini, game legendaris tersebut melangkah lebih jauh dengan menghadirkan fitur mode foto bernama “Vibrant Memories”. Fitur ini tersedia secara gratis di Minecraft Marketplace, khusus untuk pengguna Bedrock Edition di semua platform. Sayangnya, pemain Java Edition belum bisa menikmatinya.

Mode foto bukanlah hal baru di dunia game. Banyak judul open-world yang sudah memilikinya, seperti yang pernah kita lihat di beberapa nominasi Game Terbaik di The Game Awards. Namun, kehadirannya di Minecraft membawa sentuhan unik. Dengan Vibrant Memories, Anda bisa mengabadikan momen epik petualangan blocky Anda dengan berbagai penyesuaian sederhana namun efektif.

Screenshot mode foto Vibrant Memories di Minecraft

Fitur yang Membuat Setiap Momen Lebih Hidup

Vibrant Memories menawarkan beberapa opsi dasar yang memungkinkan Anda mengontrol tampilan foto. Anda bisa memilih apakah karakter Anda muncul dalam gambar atau tidak. Selain itu, fitur ini juga memungkinkan Anda mengatur cuaca (cerah atau hujan) serta waktu (matahari terbit, terbenam, siang, atau malam).

Memang, fitur ini terbilang sederhana dibandingkan mode foto di game lain. Tapi, bukankah kesederhanaan selalu menjadi ciri khas Minecraft? Seperti peta The Legend of Zelda yang bisa dicetak, terkadang hal-hal sederhana justru meninggalkan kesan mendalam.

Mengapa Fitur Ini Penting untuk Komunitas Minecraft?

Selama 15 tahun, Minecraft terus berkembang dengan menambahkan berbagai fitur dan makhluk baru. Namun, esensinya tetap sama: sebuah game tentang kreativitas tanpa batas. Dengan adanya Vibrant Memories, Mojang memberikan alat baru bagi pemain untuk mendokumentasikan dan berbagi kreasi mereka.

Fitur ini mungkin terlihat kecil, tapi dampaknya besar bagi komunitas. Bayangkan betapa mudahnya sekarang membuat konten untuk media sosial atau sekadar menyimpan kenangan akan dunia Minecraft yang Anda bangun dengan susah payah. Bukankah itu yang kita cari dari sebuah game—kesempatan untuk menciptakan dan berbagi cerita?

Jadi, siapkah Anda menjelajahi dunia blocky dengan perspektif baru? Vibrant Memories menunggu untuk mengabadikan setiap petualangan unik Anda di Minecraft.

Xiaomi Pad 7S Pro Bocor: Performa Gahar dengan Chipset Xring O1

Telset.id – Xiaomi tak henti-hentinya memperluas jajaran tabletnya, dan bocoran terbaru menunjukkan bahwa Pad 7S Pro bisa menjadi pesaing serius di pasar premium. Ditemukan dalam daftar Geekbench dengan model 25053RP5CC, tablet ini mengandalkan prosesor buatan sendiri, Xring O1, yang menjanjikan performa mengesankan.

Menurut hasil benchmark Geekbench 6, Pad 7S Pro mencetak skor 2.631 pada tes single-core dan 8.449 pada multi-core. Angka ini bahkan sedikit lebih tinggi dibandingkan Xiaomi 15S Pro yang hanya mencapai 2.413 (single-core) dan 8.068 (multi-core). Padahal, Xring O1 memiliki konfigurasi yang lebih rendah dengan dua inti performa berkecepatan 3.40GHz, dibandingkan Pad 7 Ultra (3.7GHz) atau Xiaomi 15S Pro (3.9GHz). Namun, tablet ini tetap unggul dari Samsung Galaxy Tab S10 Ultra yang menggunakan Dimensity 9300+ (skor 2.192 dan 7.327).

Desain dan Spesifikasi Unggulan

Xiaomi Pad 7S Pro diprediksi hadir dengan layar 12,5 inci, bodi super tipis 5,8mm, dan berat hanya 576 gram. Tablet ini akan tersedia dalam empat pilihan warna: ungu, hitam, abu-abu Cambrian, dan titanium. Di sektor kamera, Xiaomi kemungkinan memasang sensor utama 50MP, sementara baterainya disebutkan berkapasitas besar, yakni 12.160mAh.

Dari sisi perangkat lunak, Pad 7S Pro akan menjalankan Android 15 dengan antarmuka HyperOS 2, sama seperti varian flagship Xiaomi 15S Pro. Kombinasi chipset Xring O1 yang diproduksi dengan proses 3nm TSMC dan RAM 16GB membuat tablet ini layak diperhitungkan untuk produktivitas maupun gaming berat.

Kapan Peluncurannya?

Xiaomi diperkirakan akan mengumumkan Pad 7S Pro pada akhir Juni 2025. Jika bocoran ini akurat, tablet ini bisa menjadi alternatif menarik bagi pengguna yang mencari perangkat dengan performa tinggi dan daya tahan baterai ekstra lama. Namun, perlu diingat bahwa benchmark tidak selalu mencerminkan performa nyata dalam penggunaan sehari-hari. Kami akan terus memantau perkembangannya dan memberikan update terbaru di Telset.id.

Bagi Anda yang tertarik dengan tablet Xiaomi lainnya, jangan lewatkan ulasan kami tentang Xiaomi Redmi Pad Pro yang sudah tersedia di pasaran dengan harga lebih terjangkau.

Samsung Galaxy Z Fold 7: Bocoran Spesifikasi dan Perubahan Desain

Telset.id – Samsung Galaxy Z Fold 7 siap menjadi sorotan utama di ajang peluncuran musim panas tahun ini. Bocoran terbaru mengindikasikan, meski tidak mengalami perubahan radikal, perangkat ini akan membawa sejumlah penyempurnaan yang layak ditunggu. Mulai dari desain lebih ramping hingga teknologi layar yang semakin matang, inilah yang perlu Anda ketahui.

Jika Anda termasuk yang skeptis terhadap harga fantastis ponsel lipat, mungkin Z Fold 7 bisa mengubah persepsi. Dengan target menjadi yang tertipis di kelasnya, Samsung tampaknya serius menjawab keluhan pengguna tentang ketebalan dan ergonomi. Lantas, apa saja yang berbeda dari pendahulunya?

1. Desain Lebih Tipis, Pegangan Lebih Nyaman

Bocoran dari OnLeaks dan AndroidHeadlines mengungkap, Galaxy Z Fold 7 akan memiliki ketebalan hanya 8.2mm saat tertutup dan 4.1mm saat terbuka. Angka ini jauh lebih ramping dibanding Z Fold 6 yang mencapai 12.1mm (tertutup) dan 5.6mm (terbuka). Bahkan, Z Fold 7 berpotensi menggeser Oppo Find N5 sebagai ponsel lipat tertipis saat ini.

Perubahan tidak berhenti di angka. Samsung dikabarkan merombak sudut-sudut tajam pada Z Fold 6 menjadi lebih melengkung, memberikan kenyamanan lebih saat digenggam. Namun, konsekuensinya, kamera belakang mungkin akan memiliki bump yang lebih menonjol. Sebuah trade-off yang menarik antara estetika dan fungsi.

2. Layar Lebih Besar, Crease Hampir Tak Terlihat

Z Fold 7 diprediksi mengadopsi konfigurasi layar dari edisi spesial Z Fold 6: panel utama 8 inci dan layar luar 6.5 inci. Meski peningkatan ukuran tidak signifikan, teknologi di baliknya patut diperhitungkan.

Samsung dikabarkan menyempurnakan engsel dan lapisan layar untuk mengurangi crease. Beberapa laporan bahkan menyebut crease akan “hampir tak terlihat”, meski klaim semacam ini perlu dibuktikan langsung. Selain itu, kecerahan layar mungkin mencapai 2.900 nits, didukung teknologi ProScaler untuk meningkatkan kualitas konten resolusi rendah.

3. Snapdragon 8 Elite dan One UI 8

Seperti diduga, Z Fold 7 akan ditenagai Snapdragon 8 Elite, prosesor flagship terbaru Qualcomm. Kombinasi dengan RAM 12GB dan opsi penyimpanan hingga 1TB menjadikannya mesin multitasking yang tangguh. Sayangnya, belum ada indikasi peningkatan RAM menjadi 16GB.

Di sisi software, Z Fold 7 berpeluang menjadi perangkat pertama dengan One UI 8 berbasis Android 16. Jika tidak siap saat peluncuran, setidaknya foldable ini akan termasuk yang pertama mendapat pembaruan. Untuk pengalaman pengguna yang lebih mulus, kunjungi artikel kami tentang One UI 7 sebagai pembanding.

4. Kamera 200MP dan Tantangan Kamera Bawah Layar

Z Fold 7 mungkin menjadi titik balik dalam hal kamera untuk seri lipat Samsung. Bocoran menyebutkan sensor utama 200MP, peningkatan signifikan dari 50MP pada Z Fold 6 reguler. Konfigurasi kamera lainnya diperkirakan tetap sama: ultrawide 12MP, telephoto 10MP, dan kamera selfie bawah layar 4MP.

Kamera bawah layar tetap menjadi tantangan. Sejak Z Fold 3, teknologi ini belum menunjukkan kemajuan berarti. Akankah Samsung akhirnya memberikan solusi yang lebih baik tahun ini? Jawabannya mungkin akan mengejutkan.

5. Qi2 dan Masa Depan S Pen

Z Fold 7 mungkin menjadi foldable pertama Samsung yang mendukung Qi2, standar pengisian nirkabel baru dengan fitur alignment magnetik. Namun, fitur ini hanya akan bekerja dengan case khusus yang memiliki magnet.

Kabar kurang menyenangkan datang dari dukungan S Pen. Untuk mencapai desain lebih tipis, Samsung dikabarkan menghilangkan digitizer layer bawaan. Artinya, pengguna mungkin perlu membeli aksesori S Pen terpisah dengan desain baru. Sebuah keputusan berani yang bisa menuai pro-kontra.

Dengan semua bocoran ini, pertanyaannya bukan lagi “apakah Z Fold 7 akan diluncurkan?”, melainkan “apakah penyempurnaan ini cukup untuk membenarkan harganya?” Jawabannya akan segera kita dapatkan pertengahan Juli mendatang.

Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 Bakal Hadir dengan Bonus AI Premium?

Telset.id – Samsung sedang bersiap untuk pengumuman besar di acara Unpacked bulan Juli mendatang. Kabarnya, generasi terbaru ponsel lipat mereka—Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7—akan datang dengan kejutan yang bisa memberi mereka keunggulan sejak pertama kali dibuka. Menurut bocoran terbaru, kedua perangkat ini diperkirakan akan menyertakan langganan gratis untuk layanan AI premium dari Google.

Berdasarkan analisis terhadap versi beta terbaru aplikasi Google (16.23.69.sa.arm64), kedua ponsel lipat tersebut kemungkinan besar akan menawarkan langganan gratis ke Google AI Pro, yang juga dikenal sebagai Gemini Advanced. Layanan ini biasanya dibanderol seharga $19,99 per bulan dan mencakup akses ke berbagai alat canggih seperti Veo 3 Fast untuk pembuatan video dan Flow, asisten pembuatan film berbasis AI.

Jika Samsung mengikuti pola yang sama seperti yang diterapkan pada seri Galaxy S25, pembeli bisa menikmati uji coba gratis selama enam bulan. AI diperkirakan akan menjadi bintang utama di acara Unpacked bulan Juli di New York ini. Fitur “Gemini Live” dari Google, yang memungkinkan percakapan lebih alami dan real-time dengan AI, juga dikabarkan akan hadir.

Peningkatan Galaxy AI dan Spesifikasi Hardware

Sementara itu, Galaxy AI milik Samsung sendiri juga akan mendapatkan beberapa peningkatan. Termasuk di antaranya adalah ProGen Visual Engine yang lebih baik untuk foto dan video yang lebih tajam, performa yang lebih baik dalam kondisi cahaya rendah, dan zoom yang lebih cerdas. Samsung mengklaim bahwa kamera Z Fold7 tidak hanya akan menangkap gambar—tetapi juga akan “memahami” apa yang difoto.

Di sisi hardware, Galaxy Z Fold 7 dikabarkan akan memiliki kamera utama 200MP, baterai 4.400mAh (tidak berubah dari generasi sebelumnya), dan bodi yang lebih tipis dengan ketebalan hanya 4,54mm saat dibuka. Meskipun sebelumnya ada rumor yang menyebutkan ketebalan hanya 3,9mm saat dibuka, hal itu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan mengingat rekam jejak Samsung dalam hal peningkatan hardware—terutama mengingat betapa sulitnya memasang sensor berukuran 1/1,3 hingga 1/1,4 inci ke dalam bodi yang sangat tipis.

Ponsel lipat tertipis saat ini—Oppo Find N5—memiliki ketebalan 4,2mm saat dibuka, dan itu sudah cukup tebal untuk memasang port USB-C. Dengan acara Unpacked yang tinggal hitungan minggu, semua mata tertuju pada bagaimana Samsung akan menggabungkan alat-alat AI yang kuat dengan desain lipat mutakhir mereka.

Jangan lewatkan perkembangan terbaru! Bergabunglah dengan komunitas Telegram kami untuk pembaruan instan dan dapatkan newsletter harian gratis kami untuk cerita teknologi terbaik! Untuk pembaruan harian lebih lanjut, kunjungi bagian Berita kami.

iPhone Lipat Apple Mulai Produksi Akhir 2025, Rilis 2026?

Telset.id – Setelah bertahun-tahun menjadi rumor, iPhone lipat Apple akhirnya menunjukkan tanda-tanda nyata. Bocoran terbaru dari analis terpercaya Ming-Chi Kuo mengungkap bahwa raksasa teknologi asal Cupertino itu telah mencapai tonggak penting dalam pengembangan perangkat tersebut. Bahkan, produksi massal dikabarkan akan dimulai pada akhir kuartal ketiga 2025. Apakah ini berarti kita akan melihat iPhone lipat pertama Apple pada 2026?

Menurut Kuo, Foxconn—mitra produksi utama Apple—akan memulai produksi iPhone lipat antara akhir September hingga awal Oktober 2025. Target peluncuran publik diperkirakan pada musim gugur 2026, menjadikannya bagian dari seri iPhone 18. Namun, meski hanya tersisa beberapa bulan sebelum produksi, beberapa komponen kritis seperti engsel masih dalam tahap penyempurnaan. Ini menunjukkan betapa Apple berusaha memastikan daya tahan jangka panjang untuk produk revolusioner ini.

Desain dan Spesifikasi yang Diungkap

Salah satu aspek yang sudah final adalah layar lipatnya. Samsung Display akan memasok sekitar 7-8 juta panel, dengan ukuran 5,5 inci saat tertutup dan 7,8 inci saat terbuka. Desainnya disebut menyerupai Galaxy Fold, dengan lipatan ke dalam ala buku. Namun, Apple dikabarkan berhasil merekayasa engsel yang meminimalkan visibilitas garis lipatan. Bahkan, kabarnya ponsel ini mungkin dilengkapi kamera di bawah layar.

Karena keterbatasan ruang internal, Apple kemungkinan akan menggunakan Touch ID alih-alih Face ID. Ketebalan perangkat diperkirakan sekitar 4,5 mm saat terbuka dan 9-9,5 mm saat tertutup. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keunggulan iPhone lipat Apple dibanding pesaingnya, Anda bisa membaca artikel kami sebelumnya di iPhone Lipat Apple Bakal Punya Keunggulan Besar Dibanding Kompetitor.

Harga dan Strategi Pasar

Kuo memperkirakan iPhone lipat akan dibanderol antara $2.000 hingga $2.500, menempatkannya di segmen ultra-premium. Apple dikabarkan memesan 15-20 juta unit, mencakup siklus hidup produk selama 2-3 tahun. Strategi ini menunjukkan bahwa Apple lebih memilih peluncuran terbatas dan niche ketimbang mengejar pasar massal.

Namun, Kuo juga mengingatkan bahwa rencana Apple masih bisa berubah sebelum produksi massal dimulai. Jika Anda penasaran dengan harga dan spesifikasi mencengangkan yang diisukan, simak Apple iPhone Lipat Pertama: Bocoran Harga dan Spesifikasi yang Mencengangkan.

Dengan jadwal yang semakin jelas, pertanyaannya sekarang adalah: apakah Apple akan mampu menyaingi dominasi Samsung di pasar ponsel lipat? Atau justru membawa inovasi yang sama sekali baru? Jawabannya mungkin akan kita dapatkan dalam dua tahun ke depan.

Microsoft Konfirmasi AMD Akan Dukung Konsol Xbox Generasi Berikutnya

Telset.id – Jika Anda mengira Microsoft akan meninggalkan pasar konsol, pikirkan lagi. Perusahaan asal Redmond ini baru saja mengonfirmasi komitmennya terhadap industri gaming dengan mengumumkan kemitraan lanjutan bersama AMD untuk konsol Xbox generasi mendatang.

Dalam video pendek yang dirilis pekan ini, Presiden Xbox Sarah Bond mengungkap bahwa AMD akan kembali menjadi mitra utama dalam pengembangan hardware Xbox. “Kami dan AMD akan bersama-sama merancang chip gaming terdepan untuk menghadirkan inovasi grafis generasi berikutnya,” ujar Bond dengan nada optimistis.

Lebih dari Sekadar Kerja Sama Biasa

Kolaborasi ini bukan sekadar kelanjutan dari kerja sama sebelumnya. Bond menekankan tiga aspek kunci: peningkatan kualitas visual, gameplay imersif berbasis AI, dan yang paling penting – kompatibilitas penuh dengan seluruh library game Xbox yang ada. Kabar ini tentu melegakan bagi pemain setia yang khawatir investasi game mereka akan sia-sia.

Bocoran internal Microsoft tahun 2022 yang sempat viral menunjukkan perusahaan sempat mempertimbangkan opsi Arm64 sebelum akhirnya memutuskan bertahan dengan AMD. Keputusan ini tampaknya didasari pertimbangan matang untuk menjaga ekosistem yang sudah terbangun.

Masa Depan Xbox: Lebih dari Sekadar Kotak di Bawah TV

Pernyataan Bond yang paling menarik adalah visinya tentang platform gaming yang “tidak terkunci pada satu toko atau perangkat tunggal”. Ini mengisyaratkan strategi Microsoft yang semakin terbuka, mirip dengan pendekatan mereka pada perangkat ROG Ally yang akan mendukung multiple storefront seperti Steam dan Battle.net.

Analis memprediksi konsol Xbox berikutnya mungkin akan lebih mirip PC berbasis Windows dengan antarmuka TV-friendly. “Ini pada dasarnya adalah PC, tapi dengan shell yang ramah televisi,” ujar Jez Corden dari Windows Central dalam analisis terbarunya. Pendekatan ini bisa mempermudah developer dalam mengoptimalkan game untuk berbagai platform.

Dukungan penuh terhadap game-game lama juga menjadi pertanda baik. Seperti yang pernah kami laporkan sebelumnya, Microsoft secara konsisten memperluas kompatibilitas mundur, termasuk menghadirkan game klasik seperti Age of Empires ke konsol modern.

Dengan integrasi yang semakin erat antara Windows dan Xbox, termasuk optimasi untuk prosesor ARM melalui inisiatif Copilot+ PC, masa depan gaming Microsoft terlihat semakin konvergen. Kabar ini juga sejalan dengan rencana mereka menghadirkan Genshin Impact ke ekosistem Xbox.

Meski kita mungkin harus menunggu 2-3 tahun lagi untuk melihat wujud nyata konsol baru ini, satu hal sudah jelas: Microsoft tidak main-main dalam pertarungan generasi berikutnya. Dengan AMD sebagai mitra setia dan visi platform yang lebih terbuka, pertempuran melawan PlayStation dan Nintendo akan semakin sengit.