Beranda blog Halaman 79

Nightography Pakai Galaxy S25 Edge, Hasilnya Bisa Sejernih Ini!

0

Telset.id – Saat genggaman Anda terasa ringan, tetapi hasil fotonya begitu berbobot, itulah sensasi pertama ketika menjajal nightography di Galaxy S25 Edge. Smartphone super tipis ini membuat Anda seakan memegang gadget fesyen, namun di malam hari, kameranya bicara layaknya flagship premium.

Kami sudah membuktikan langsung kemampuannya memotret di kawasan Kota Bekasi saat malam, dan percaya deh, hasilnya bisa membuat Anda melongo. Citylight Summarecon Bekasi terekam jernih, street photography tampil dramatis, dan astrofotografi pun bisa dicoba langsung dari saku Anda.

Note : Hasil foto ini merupakan hasil kompresi, ukuran file asli 36 MB.

Teknologi Kamera: Super Tipis, Super Detail

Galaxy S25 Edge hanya setebal 5,8 mm dan berbobot 163 gram. Itu angka fantastis untuk sebuah ponsel dengan kamera utama 200 MP dan ProVisual Engine berbasis AI. Sensor besar itu menangkap detail meski dalam gelap, menghaluskan noise secara pintar, dan menjaga warna tetap natural.

Pengalaman memotret lampu kota di malam hari sangat memuaskan. Highlight tetap seimbang, bayangan terjaga, dan saat saya zoom hingga 2×, detailnya tetap tajam. Ini membuktikan bahwa nightography Galaxy S25 Edge bisa diandalkan di banyak skenario.

Note : Hasil foto ini merupakan hasil kompresi, ukuran file asli 36 MB.

Nightography Bekasi: Citylight hingga Street Shot

Kami membawa Galaxy S25 Edge ke kawasan Kuliner di Summarecon Bekasi untuk menangkap suasana malam. Gedung-gedung bercahaya hingga aspal jalanan terlihat bersih dan minim noise. Mode malamnya bekerja cepat dan efektif, membuat suasana malam terasa hangat dan hidup di layar.

Dalam situasi sangat minim cahaya, kamera ini tetap mampu menangkap bentuk dan warna subjek. Tidak heran bila banyak yang bilang kualitasnya nyaris setara S25 Ultra, meski tanpa lensa periskop.

Note : Hasil foto ini merupakan hasil kompresi, ukuran file asli 36 MB.

Astrofotografi: Modal Saku untuk Memotret Bintang

Satu kejutan manis: saya bisa memotret langit malam di area perumahan luar Jakarta hanya berbekal tripod dan Expert RAW. Mode Astrofoto di Galaxy S25 Edge menangkap bintang-bintang dan bahkan garis pergerakan pesawat, membuatnya terasa seperti kamera astronomi mungil di genggaman.

Hasilnya tajam dan dramatis, Ya perangkat ini bisa membuat Anda berpikir dua kali soal membeli kamera profesional hanya untuk bermain malam.

Siapa yang Cocok Meminangnya?

Galaxy S25 Edge tepat untuk Anda yang:

  • Kreator konten malam dan street photography.
  • Penyuka desain super tipis dan ringan.
  • Tidak terlalu butuh lensa zoom periskop.
  • Mau kamera utama setara flagship Ultra.

Sebaliknya, bila Anda pemburu baterai besar dan zoom jarak jauh, S25 Ultra lebih sesuai untuk Anda.

Jadi, apakah Anda siap menjepret malam dengan Galaxy S25 Edge? Dengan kamera dan fitur nightography-nya, Anda bisa membuat setiap sudut kota tampak lebih hidup dan memikat. Bukti nyata bahwa desain tipis dan kemampuan fotografi bisa berpadu dalam satu genggaman.

Google Pixel 11 Bakal Pakai Chipset 2nm, Performa Lebih Gahar?

Telset.id – Jika Anda mengira lompatan performa smartphone sudah mencapai puncaknya, bersiaplah untuk terkejut. Bocoran terbaru mengindikasikan Google sedang menyiapkan revolusi besar-besaran untuk seri Pixel 11 di tahun 2026. Rahasianya? Tensor G6—chipset pertama di dunia yang mungkin dibangun dengan teknologi fabrikasi 2nm dari TSMC.

Laporan eksklusif dari Commercial Times Taiwan menyebutkan Google akan meninggalkan Samsung Foundry sepenuhnya dan beralih ke TSMC untuk produksi Tensor G6. Langkah ini bukan sekadar perubahan vendor, melainkan lompatan teknologi yang bisa mengubah peta persaingan chipset mobile. Seperti dilaporkan dalam artikel Google Beralih ke TSMC untuk Produksi Tensor G6 dengan Teknologi 2nm, kolaborasi ini bisa memberi Google keunggulan signifikan atas Qualcomm dan Apple.

Dari 4nm ke 2nm: Lompatan Besar Google

Tensor G4 yang akan menghidupi Pixel 9 Pro masih menggunakan proses 4nm. Tahun ini, Pixel 10 diprediksi membawa Tensor G5 berbasis 3nm. Namun rencana Google untuk 2026 jauh lebih ambisius: melompat langsung ke node 2nm (N2) TSMC. Sebagai perbandingan, Qualcomm diperkirakan masih bertahan di 3nm untuk Snapdragon 8 Elite 2 di 2025.

Tensor G3

Menurut analisis industri, perpindahan ke 2nm bisa memberikan peningkatan 15% lebih cepat dalam performa CPU dan 30% lebih efisien dalam konsumsi daya dibanding Tensor G5. Angka yang cukup untuk membuat Pixel 11 menjadi ancaman serius bagi dominasi iPhone dan flagship Android lain.

Arsitektur Baru, Performa Ekstrem

Tensor G6 yang dikodekan “Malibu” dikabarkan mengadopsi konfigurasi CPU baru: satu core ARM Cortex-X930 sebagai prime core, enam Cortex-A730 untuk tugas performa, dan satu Cortex-A530 khusus efisiensi. Untuk urusan grafis, chipset ini akan dibekali GPU Imagination CXTP 3-core dengan clock speed 1.1GHz.

Kombinasi ini—ditambah dukungan LPDDR5X dan UFS 4.0—bisa menjadikan Pixel 11 sebagai mesin AI dan gaming yang tangguh. Seperti dibahas dalam artikel Siapa yang Menentukan Kehebatan Sebuah Smartphone?, faktor chipset memang menjadi penentu utama pengalaman pengguna.

Pertanyaannya sekarang: apakah lompatan besar ini akan diimbangi dengan harga yang lebih terjangkau? Atau justru Google akan memposisikan Pixel 11 sebagai flagship premium sejajar iPhone Pro? Jawabannya mungkin baru akan jelas saat Tensor G6 resmi diperkenalkan. Satu hal yang pasti: persaingan chipset mobile tahun 2026 akan semakin panas.

Huawei Pura 80 Series Siap Meluncur Global, Ini Spesifikasi dan Harganya

Telset.id – Huawei akhirnya mengonfirmasi tanggal peluncuran global untuk seri Pura 80, lineup flagship terbarunya yang fokus pada fotografi. Setelah debut di China, Pura 80, Pura 80 Pro, Pura 80 Pro+, dan Pura 80 Ultra kini siap menaklukkan pasar internasional. Simak semua detailnya di sini.

Seri Huawei Pura 80 akan melakukan debut global di Dubai pada 10 Juli 2025. Meski demikian, Huawei belum mengungkapkan secara rinci ketersediaan perangkat ini di berbagai wilayah. Seperti yang pernah kami laporkan sebelumnya di artikel ini, seri Pura 80 membawa inovasi kamera yang benar-benar mengesankan.

Huawei Pura 80 Ultra dengan sistem kamera mutakhir

Spesifikasi Unggulan Huawei Pura 80 Series

Huawei Pura 80 Ultra, sebagai model flagship, menawarkan sistem kamera dual lens telephoto pertama di dunia. Sensor utamanya beresolusi 50MP dengan aperture variabel f/1.6-4, didukung oleh lensa ultra wide 40MP, sensor spektrum 1.5MP, dan setup dual periscope telephoto lens 50MP + 12.5MP dengan zoom optik 3.7x dan 9.4x.

Untuk varian Pro, seperti yang kami bahas dalam artikel sebelumnya, tetap mempertahankan sensor utama 50MP 1-inch RYYB dengan aperture variabel dan lensa ultra wide 40MP, meski dengan zoom optik telephoto yang lebih sederhana yaitu 4x.

Kekuatan di Balik Layar

Seluruh seri Pura 80 ditenagai oleh chipset Kirin 8020, mendukung pengisian cepat baik kabel maupun nirkabel, serta fitur komunikasi satelit. Sebagai perangkat flagship, Huawei memberi harga premium untuk seri ini, diperkirakan mulai dari $1,000 di pasar global.

Bagi Anda yang penasaran dengan varian foldable terbaru Huawei, jangan lewatkan artikel kami tentang Huawei Mate XT 2 yang juga akan segera meluncur.

Dengan spesifikasi yang mengesankan dan harga premium, Huawei Pura 80 Series siap bersaing di pasar smartphone flagship global. Apakah Anda termasuk yang menantikan kehadirannya?

Vivo X Fold 5 Resmi Dirilis: Ponsel Lipat Teringan dengan Performa Ekstrem

Telset.id – Jika Anda mengira ponsel lipat masih berat dan rapuh, Vivo X Fold 5 siap mengubah persepsi itu. Resmi diluncurkan di China, perangkat ini mengklaim gelar sebagai ponsel lipat besar teringan di dunia dengan bobot hanya 217g (varian Titanium). Tapi jangan salah, ringannya bukan berarti kompromi pada fitur.

Vivo tidak main-main dengan X Fold 5. Mereka membekalinya dengan layar AMOLED 8.03 inci beresolusi 2K+ (2480×2200 piksel) yang mendukung refresh rate adaptif 1-120Hz dan kecerahan hingga 4500 nits. Layar eksternal 6.53 inci juga tak kalah canggih dengan spesifikasi serupa. Keduanya sudah dilapisi proteksi UTG (inner) dan Armor Glass generasi kedua (outer) untuk ketahanan ekstra.

Vivo X Fold 5

Dapur Pacu dan Konektivitas Tanpa Kompromi

Di balik bodinya yang ramping, Vivo X Fold 5 mengusung Snapdragon 8 Gen 3 yang dipadukan RAM LPDDR5X 16GB dan penyimpanan UFS 4.0 hingga 1TB. Uniknya, Vivo mengintegrasikan antena ke dalam engsel untuk meningkatkan kekuatan sinyal sebesar 36% saat ponsel dalam keadaan tertutup. Kolaborasi dengan Qualcomm juga memastikan optimasi jaringan multi-band.

Sistem operasinya, OriginOS 5 berbasis Android 15, menghadirkan fitur “Atomic Workbench” untuk produktivitas. Bayangkan menjalankan lima aplikasi sekaligus dalam mode split-screen dengan drag-and-drop! Yang mengejutkan, Vivo justru merangkul ekosistem Apple dengan dukungan penuh untuk AirPods, Apple Watch (Series 6 ke atas), dan integrasi manajemen file Mac.

Kamera Flagship dan Baterai Revolusioner

Triple kamera 50MP di belakang menjadi senjata utama X Fold 5. Konfigurasinya terdiri dari sensor utama Sony IMX921 (OIS), ultra-wide, dan lensa periskop IMX882 dengan zoom optik 3x (digital 100x). Kolaborasi dengan ZEISS menghasilkan mode portrait pro, makro, dan fotografi low-light yang mengesankan. Untuk selfie, kedua layar menggunakan kamera 20MP.

Vivo X Fold 5

Baterai 6000mAh hasil kolaborasi dengan CATL menjadi salah satu keunggulan utama. Menggunakan material anode silikon generasi keempat dan teknologi semi-solid-state, baterai ini memiliki kepadatan energi 866Wh/L dan tetap berfungsi di suhu -30°C. Dukungan pengisian daya mencakup 80W wired, 40W wireless, bahkan reverse wireless charging.

Ketahanan dan Harga yang Menantang

Engsel berbahan FS55 high-strength steel dan serat karbon membuat X Fold 5 menjadi ponsel lipat pertama dengan sertifikasi IPX8/IPX9/IPX9+. Artinya, ia tahan rendaman air panas 80°C dan semprotan bertekanan tinggi. Ketahanan debu (IP5X) dan operasional di suhu -20°C melengkapi spesifikasi ekstrem ini.

Vivo X Fold 5 tersedia dalam tiga warna (Titanium, Clear White, Pine Green) dengan empat varian:

  • 12GB + 256GB: 6.999 yuan (~Rp15,6 juta)
  • 12GB + 512GB: 7.999 yuan (~Rp17,8 juta)
  • 16GB + 512GB: 8.499 yuan (~Rp18,9 juta)
  • 16GB + 1TB: 9.499 yuan (~Rp21,1 juta)

Vivo X Fold 5

Pre-order sudah dibuka di China dengan penjualan resmi mulai 2 Juli. Pembeli awal berhak mendapatkan promo spesial seperti proteksi layar (299 yuan), asuransi kerusakan (799 yuan), garansi ekstensi (399 yuan), subsidi trade-in hingga 1800 yuan, dan bundel senilai 5000 yuan. Tertarik mencoba ponsel lipat paling tangguh saat ini?

AMD Siapkan Ryzen 5 7400 dengan Grafis Terintegrasi, Harga Terjangkau

Telset.id – AMD belum berhenti berinovasi dengan lini prosesor Zen 4. Setelah meluncurkan Ryzen 5 7400F awal tahun ini, perusahaan kini bersiap menghadirkan varian baru dengan grafis terintegrasi. Bocoran terbaru mengindikasikan kehadiran Ryzen 5 7400 yang akan menjadi solusi hemat bagi pengguna AM5.

Menurut dokumen pengiriman NBD yang ditemukan oleh leaker @Olrak29_, AMD tengah mempersiapkan Ryzen 5 7400 sebagai saudara kandung dari 7400F. Bedanya, prosesor ini dilengkapi dengan iGPU (integrated Graphics Processing Unit) yang sangat berguna untuk troubleshooting atau sistem tanpa kartu grafis diskrit.

Ryzen 7400F specs

Spesifikasi dan Perbandingan

Secara teknis, Ryzen 5 7400 akan mirip dengan 7400F. Prosesor ini memiliki konfigurasi 6 core dan 12 thread dengan arsitektur Zen 4, clock base 3.7 GHz yang bisa boost hingga 4.7 GHz, serta cache L3 sebesar 32 MB. TDP-nya tetap 65W, menjadikannya efisien untuk berbagai penggunaan.

Perbedaan utama terletak pada ID produk dan keberadaan iGPU. Ryzen 5 7400 memiliki ID “100-000001900”, berbeda dengan 7400F yang berkode “100-000001845”. Kehadiran grafis terintegrasi ini membuatnya lebih fleksibel, terutama untuk pengguna yang belum siap berinvestasi di kartu grafis eksternal.

Harga dan Ketersediaan

Ryzen 5 7400F sebelumnya diluncurkan dengan harga sekitar $115 di pasar China. Untuk varian dengan iGPU ini, AMD kemungkinan akan menetapkan harga $10-$20 lebih tinggi, berkisar antara $125-$135. Jika mengikuti pola sebelumnya, prosesor ini akan menjadi salah satu opsi termurah dalam lini Ryzen 7000 untuk platform AM5.

Meski belum ada konfirmasi resmi dari AMD, kehadiran Ryzen 5 7400 bisa menjadi angin segar bagi pengguna yang ingin beralih ke platform terbaru tanpa mengeluarkan biaya besar. Apalagi dengan dukungan iGPU yang memudahkan diagnosa sistem atau penggunaan dasar.

AMD Ryzen 5 7400 leak

Sebagai perbandingan, prosesor AMD generasi sebelumnya seperti Ryzen 5000 masih menjadi favorit karena harganya yang terjangkau. Namun, dengan kehadiran Ryzen 5 7400, pengguna memiliki alasan kuat untuk beralih ke platform AM5 yang lebih futuristik.

Lantas, kapan prosesor ini resmi diluncurkan? Sayangnya, AMD masih merahasiakan tanggal pastinya. Tapi dengan bocoran yang sudah beredar, bukan tidak mungkin kita akan melihatnya dalam beberapa bulan mendatang.

PlayStation Plus 15 Tahun: Layanan yang Tak Pernah Sepi Penggemar

Telset.id – Sudah 15 tahun berlalu sejak PlayStation Plus pertama kali diluncurkan pada 29 Juni 2010. Layanan berlangganan ikonik milik Sony ini terus berkembang, membuktikan bahwa strategi mereka dalam menghadirkan nilai tambah bagi gamer tidak pernah kehilangan daya tarik. Nick Maguire, Wakil Presiden Layanan Global Sony Interactive Entertainment, baru-baru ini membagikan wawasan menarik tentang bagaimana PlayStation Plus bertahan dan bahkan semakin diminati di tengah persaingan ketat layanan cloud gaming.

Dalam wawancara eksklusif dengan Game File, Maguire mengungkapkan bahwa tingkat keterlibatan pengguna PlayStation Plus saat ini berada di titik tertinggi sepanjang sejarah. “Engagement in Plus has never been higher than it is right now,” ujarnya. Pernyataan ini sejalan dengan komentar Hideaki Nishino, Presiden SIE, yang sebelumnya menyebutkan bahwa lebih banyak pemain kini memilih tier Extra dan Premium. Restrukturisasi layanan pada 2022 ternyata membuahkan hasil yang melebihi ekspektasi Sony.

Nick Maguire membahas masa depan PlayStation Plus

Strategi Sony yang Tak Berubah

Meski harga berlangganan PlayStation Plus sempat naik, Sony tetap teguh dengan pendiriannya untuk tidak menghadirkan game first-party di hari pertama peluncuran. Maguire menjelaskan, “Kami tetap konsisten dengan strategi ini. Kami tidak berniat memasukkan game first-party di hari pertama. Sebaliknya, kami fokus pada kerja sama dengan pihak ketiga untuk judul day-one seperti FBC: Firebreak.”

Menurutnya, keseimbangan antara menghadirkan game baru dari developer independen dan menambahkan judul first-party yang sudah berusia 12-18 bulan terbukti efektif. “Jika ada enam atau tujuh peluang bagus, kami juga akan mempertimbangkannya,” tambah Maguire, menunjukkan fleksibilitas Sony dalam menyesuaikan strategi.

Kontroversi Penghapusan Game

Salah satu isu yang kerap menjadi sorotan adalah penghapusan game dari katalog PlayStation Plus, termasuk judul eksklusif seperti seri Resistance. Maguire mengakui bahwa keputusan ini diambil untuk menjaga katalog tetap segar. “Kami memiliki 80 koleksi game di katalog. Kadang, kami perlu mengeluarkan beberapa game untuk memberi ruang bagi judul baru,” jelasnya.

Meski demikian, ia memastikan bahwa tim Sony selalu mendengarkan masukan dari komunitas. “Kami membaca komentar pemain dan berusaha mempertimbangkannya untuk pembelajaran di masa depan,” ucap Maguire. Pernyataan ini setidaknya memberikan harapan bahwa feedback pengguna tidak diabaikan begitu saja.

Koleksi game PlayStation Plus yang terus diperbarui

Dengan 15 tahun perjalanan, PlayStation Plus telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem gaming Sony. Dari sekadar layanan multiplayer berbayar, kini ia menjelma menjadi platform dengan beragam tier yang memenuhi kebutuhan gamer modern. Apakah Anda salah satu yang masih setia berlangganan?

HDMI 2.2 Ultra96 Resmi Dirilis: Bandwidth 96 Gbps untuk Visual 16K

Telset.id – Jika Anda mengira HDMI 2.1 sudah menjadi puncak teknologi konektivitas visual, bersiaplah untuk terkejut. HDMI Forum baru saja meluncurkan HDMI 2.2 dengan sertifikasi Ultra96, menawarkan bandwidth hingga 96 Gbps—melampaui kemampuan DisplayPort 2.1 UHBR20 yang “hanya” 80 Gbps. Ini bukan sekadar upgrade kecil, melainkan lompatan besar yang membuka pintu bagi resolusi dan refresh rate yang sebelumnya mustahil.

Sejak kemunculannya di awal 2000-an, HDMI terus berevolusi dari standar 1080p biasa menjadi antarmuka multimedia serba bisa. Namun, HDMI 2.2 Ultra96 adalah gebrakan paling radikal. Dengan bandwidth hampir 100 Gbps, antarmuka ini mampu menghadirkan 4K@480Hz, 8K@240Hz, bahkan 16K@60Hz—angka-angka yang terdengar seperti fiksi ilmiah bagi kebanyakan pengguna rumahan.

Perbandingan HDMI 2.2 Ultra96 vs DisplayPort 2.1

Lebih dari Sekadar Angka: Implikasi Nyata

Bandwidth 96 Gbps bukan hanya jargon teknis. Bayangkan menonton film 16K dengan detail begitu tajam hingga Anda bisa melihat bulu mata karakter di layar, atau bermain game kompetitif di 4K dengan refresh rate 480Hz di mana setiap frame terasa seperti dunia nyata. HDMI 2.2 Ultra96 dirancang untuk ekosistem premium—seperti Smart TV generasi terbaru atau workstation profesional yang membutuhkan ketajaman visual absolut.

Tapi jangan buru-buru mengganti kabel HDMI Anda. Untuk memastikan kualitas, HDMI Forum menerapkan program sertifikasi ketat. Kabel Ultra96 wajib mencantumkan label anti-palsu dan melalui uji kepatuhan seumur hidup. “Tanpa label Ultra96, bandwidth 96 Gbps tidak terjamin meski kabel mengklaim mendukung HDMI 2.2,” tegas pernyataan resmi HDMI Forum.

Masa Depan atau Sekadar Gimmick?

Pertanyaan besarnya: siapa yang benar-benar membutuhkan ini? Selain industri film profesional atau gamer ekstrem, kebanyakan pengguna masih nyaman dengan HDMI 2.1 yang mendukung 4K@120Hz. Bahkan laptop high-end sekalipun belum memerlukan bandwidth setinggi ini.

Namun, teknologi selalu berlari lebih cepat daripada kebutuhan pasar. Seperti Mac Mini M4 yang mengusung chipset mutakhir, HDMI 2.2 Ultra96 adalah investasi untuk masa depan. Dengan adopsi awal oleh AMD di GPU generasi mendatang, antarmuka ini mungkin akan menjadi standar baru dalam 5-10 tahun ke depan.

Demo penggunaan HDMI 2.2 Ultra96 pada perangkat 8K

Lalu, bagaimana dengan kompatibilitas? Kabar baiknya, kabel Ultra96 tetap bisa digunakan di port HDMI 2.1 atau lebih lama, meski bandwidth akan dibatasi sesuai versi port. Jadi, Anda tidak perlu khawatir tentang keusangan perangkat saat upgrade bertahap.

HDMI 2.2 Ultra96 mungkin belum relevan untuk kebanyakan orang hari ini. Tapi seperti semua teknologi revolusioner, ia akan menemukan momentumnya—entah itu untuk metaverse, hologram, atau bentuk visual immersive lainnya yang belum kita bayangkan.

HONOR 400 Series Segera Meluncur di Indonesia dengan AI Revolusioner

Telset.id – Jika Anda mengira kecanggihan AI di smartphone masih sebatas penghapus objek atau filter wajah, bersiaplah terkejut. HONOR, merek teknologi global yang semakin mengukuhkan eksistensinya di pasar Indonesia, akan meluncurkan HONOR 400 Series pada 3 Juli 2025. Seri ini terdiri dari HONOR 400 dan HONOR 400 Lite—dua ponsel yang mengusung teknologi AI paling mutakhir untuk mengubah cara Anda menciptakan dan berbagi momen.

Peluncuran ini bukan sekadar tambahan deretan produk, melainkan lompatan besar dalam integrasi AI dengan fotografi mobile. Seperti diungkapkan Justin Li, President of HONOR South Pacific, kehadiran seri ini di Indonesia tak lama setelah peluncuran global menunjukkan komitmen merek untuk menghadirkan inovasi terdepan tanpa jeda waktu. Lantas, apa yang membuat HONOR 400 Series layak dinantikan?

AI Image to Video: Nostalgia yang Hidup Kembali

HONOR 400 menjadi salah satu smartphone pertama di dunia yang mengusung fitur AI Image to Video berkat kolaborasi eksklusif dengan Google Veo 2. Bayangkan: foto lama Anda yang statis tiba-tiba bisa “bernafas”. Unggah satu foto lama, dan dalam sekejap, subjek di dalamnya bisa tersenyum, mengedipkan mata, bahkan berinteraksi dengan objek lain. Yang lebih menarik, fitur ini tak terbatas pada foto manusia—poster animasi, action figure, atau bahkan komik bisa diubah menjadi video dinamis.

Teknologi ini bukan sekadar gimmick. Dalam dunia yang semakin visual, kemampuan mengubah memori statis menjadi konten dinamis membuka pintu kreativitas tanpa batas. Seperti pernah kami bahas dalam artikel sebelumnya, HONOR konsisten mendorong batas fotografi mobile dengan AI.

HONOR 400 Lite: Storytelling Instan dengan AI Button

Bagi yang menginginkan pengalaman lebih ringkas, HONOR 400 Lite menghadirkan AI Button—tombol akses instan ke kamera dan Google Lens. Fitur ini memangkas langkah-langkah teknis, memungkinkan Anda menangkap momen dan langsung menceritakannya dengan bantuan AI. Kombinasi ini sangat relevan di era media sosial di mana kecepatan dan kreativitas sama pentingnya.

Content image for article: HONOR 400 Series Segera Meluncur di Indonesia dengan AI Revolusioner

Kamera 200MP + AI Super Zoom: Jarak Bukan Lagi Hambatan

Seri ini juga memukau dengan kamera 200MP bersensor besar 1/1,4 inci—peningkatan signifikan dari generasi sebelumnya. Dengan bukaan f/1.9 dan stabilisasi ganda OIS + EIS, HONOR 400 Series menjanjikan hasil foto jernih bahkan dalam kondisi low-light. Namun, yang paling mengesankan adalah AI Super Zoom dengan kemampuan hingga 30x. Teknologi ini secara otomatis mengaktifkan enhacement AI saat zoom 15x atau lebih, memastikan detail tetap tajam tanpa noise.

Bagi penggemar fotografi, fitur AI Cutout dan AI Eraser 2.0 juga layak dicatat. Anda bisa memindahkan objek dalam foto, menghapus kerumunan, atau membersihkan latar belakang hanya dengan beberapa ketuk. Seperti yang terjadi pada Honor Play 4 Pro, HONOR terus menyempurnakan teknologi post-processing berbasis AI.

Peluncuran HONOR 400 Series juga akan disertai inisiatif #HONORYourStory, mengajak pengguna berbagi cerita nostalgia dengan sentuhan AI. Strategi ini tak hanya memperkuat positioning produk, tetapi juga membangun ikatan emosional dengan konsumen—sesuatu yang semakin langka di pasar smartphone yang kompetitif.

POCO F7 Resmi Dirilis: Desain Futuristik dan Performa Ekstrem dengan Harga Terjangkau

Telset.id – Jika Anda mencari smartphone dengan performa flagship namun dengan harga yang tidak membuat kantong jebol, POCO F7 mungkin adalah jawabannya. Resmi diluncurkan pada 25 Juni 2025, POCO F7 membawa desain futuristik, performa ekstrem, dan harga yang tetap bersahabat. Dengan Snapdragon® 8s Gen 4 Mobile Platform, baterai besar 6500mAh, dan layar ultra-bright 6,83 inci, POCO F7 siap menjadi pilihan utama para tech-enthusiast muda.

Performa Fearless dengan Snapdragon® 8s Gen 4

POCO F7 tidak main-main dalam hal performa. Ditenagai oleh Snapdragon® 8s Gen 4 dengan arsitektur CPU all-big-core, smartphone ini mampu mencapai skor AnTuTu hingga 2.084.535, meningkat 39% dibandingkan generasi sebelumnya. Seperti yang pernah dibocorkan sebelumnya, POCO F7 memang dirancang untuk memberikan pengalaman multitasking dan gaming yang mulus.

Untuk menjaga performa tetap stabil, POCO F7 dilengkapi dengan sistem pendingin 3D Dual-Channel IceLoop System seluas 6000mm², termasuk Loop Heat Pipe terbesar di lini POCO. Ditambah dengan baterai 6500mAh dan dukungan 90W HyperCharge yang bisa mengisi daya hingga 80% dalam 30 menit, POCO F7 siap menemani aktivitas harian tanpa khawatir kehabisan daya.

Layar Ultra-Bright dengan Fitur Canggih

Layar POCO F7 berukuran 6,83 inci dengan resolusi 1.5K dan puncak kecerahan hingga 3200 nits, membuatnya tetap terlihat jelas bahkan di bawah sinar matahari langsung. Fitur Sunlight Display 4.0 secara otomatis menyesuaikan kontras secara real-time, sementara sertifikasi TÜV Rheinland untuk Low Blue Light dan Flicker Free memastikan kenyamanan mata saat penggunaan jangka panjang.

Content image for article: POCO F7 Resmi Dirilis: Desain Futuristik dan Performa Ekstrem dengan Harga Terjangkau

Bagi para gamer, layar ini juga dilengkapi dengan 3840 Hz PWM dimming dan 2560Hz instant touch sampling rate, menjadikannya sangat responsif bahkan saat jari dalam kondisi basah. Tidak heran jika POCO F7 disebut-sebut sebagai salah satu smartphone gaming terbaik di kelasnya.

Desain Futuristik dan Tangguh

POCO F7 mengusung tema “Super Speed Unleashed” dengan bodi ramping, frame aluminium CNC, dan back cover kaca yang memberikan kesan modern dan dinamis. Rasio screen-to-body mencapai 94,23%, menciptakan pengalaman visual yang imersif. Edisi Cyber Silver menjadi pilihan yang paling mencolok dengan aksen mekanikal dan logo Snapdragon® yang menegaskan performa gahar di balik desainnya.

Content image for article: POCO F7 Resmi Dirilis: Desain Futuristik dan Performa Ekstrem dengan Harga Terjangkau

Tak hanya tampilannya yang futuristik, POCO F7 juga dirancang tangguh dengan sertifikasi IP68 tahan debu dan air serta ketahanan terhadap tekanan hingga 70kg. Ini membuatnya siap digunakan dalam berbagai kondisi ekstrem, sesuai dengan gaya hidup generasi tech-savvy yang dinamis.

Dengan harga mulai Rp5.599.000 untuk varian 12GB/512GB, POCO F7 menawarkan value yang sulit ditandingi. Apakah Anda siap merasakan performa ekstrem dengan harga yang tetap ekstrem?

HP Luncurkan Star Desk AI PC dengan Prosesor Intel Core Ultra 200

Telset.id – Jika Anda mencari desktop PC yang menggabungkan performa tinggi dengan desain elegan, HP baru saja meluncurkan solusi menarik. Star Desk AI PC, itulah nama terbaru dari raksasa teknologi ini yang khusus dirilis untuk pasar China. Dengan dukungan prosesor Intel Core Ultra 200 series, desktop ini siap memenuhi kebutuhan baik pengguna rumahan maupun profesional.

HP Star Desk AI PC bukan sekadar upgrade biasa. Ini adalah salah satu desktop pertama yang mengusung Neural Processing Unit (NPU) dari Intel, menandai lompatan besar dalam komputasi berbasis AI. Bagaimana performanya? Mari kita telusuri lebih dalam.

Desain Minimalis dengan Sentuhan Elegan

HP Star Desk AI PC

HP memilih pendekatan minimalis untuk Star Desk AI PC. Dengan chassis 16-liter dan panel depan bertekstur kayu, desktop ini memancarkan kesan profesional namun tetap hangat. Garis lengkung yang halus dan tepian yang rapi membuatnya cocok untuk berbagai lingkungan kerja modern.

Yang menarik, HP menyertakan keyboard dan mouse nirkabel dalam paket penjualan. Langkah praktis ini memungkinkan pengguna langsung bekerja tanpa perlu membeli aksesori tambahan. Sebuah sentuhan yang menunjukkan perhatian HP terhadap pengalaman pengguna.

Ditenagai Intel Core Ultra dengan NPU

Di balik desainnya yang sederhana, Star Desk AI PC menyimpan kekuatan yang mengesankan. HP menawarkan dua pilihan prosesor: Intel Core Ultra 5 225 dan Ultra 7 265. Keduanya mengusung arsitektur hybrid dengan kombinasi core performa dan efisiensi.

Yang membuatnya spesial adalah kehadiran NPU Intel. Unit pemroses neural ini khusus dirancang untuk menangani beban kerja AI, memberikan percepatan signifikan untuk tugas-tugas seperti pengolahan bahasa alami atau analisis gambar. Ini adalah pertama kalinya teknologi semacam ini hadir di desktop PC.

Untuk mendukung prosesor tersebut, HP menggunakan chipset Intel B860 yang menawarkan ruang untuk upgrade di masa depan. Termasuk di antaranya dukungan untuk GPU diskret melalui konektor 8-pin, memungkinkan pengguna menambahkan kartu grafis seperti RTX 5060 nantinya.

Spesifikasi dan Fitur Unggulan

Versi dasar Star Desk AI PC datang dengan 16GB RAM DDR5-5600 ECC dan SSD PCIe 4.0 berkapasitas 1TB. Bagi yang membutuhkan lebih, HP menyediakan opsi upgrade hingga 32GB RAM dan slot tambahan untuk HDD 2.5-inch dan 3.5-inch.

Sistem pendinginnya pun tak main-main. Menggunakan kipas gaya sentrifugal, HP memastikan aliran udara optimal ke komponen-komponen kritis seperti CPU dan SSD. Bahkan SSD mendapat pendinginan aktif untuk menjaga performa tetap stabil.

Dari sisi konektivitas, desktop ini dilengkapi Wi-Fi 6E, Bluetooth 5.3, serta berbagai port USB. Port USB-C di panel depan menawarkan kecepatan transfer hingga 10Gbps, sementara bagian belakang menyediakan HDMI dan DisplayPort 1.4a yang mendukung resolusi 8K.

Harga dan Ketersediaan

HP Star Desk AI PC sudah bisa dipesan di China dengan tiga varian harga:

  • Core Ultra 5 225, 16GB RAM, 1TB SSD: 4,599 yuan (~Rp9,8 juta)
  • Core Ultra 5 225, 32GB RAM, PSU 400W: 5,399 yuan (~Rp11,5 juta)
  • Core Ultra 7 265, 32GB RAM: 6,599 yuan (~Rp14 juta)

Setiap unit datang dengan Windows 11 dan Microsoft Office Home yang sudah terinstal. HP juga menawarkan garansi hingga lima tahun dengan layanan on-site untuk pengguna yang mendaftarkan produk mereka.

Dengan sertifikasi EPEAT Climate+ Gold dan Energy Star, HP Star Desk AI PC tidak hanya kuat tetapi juga ramah lingkungan. Sebuah paket komplit untuk profesional yang menginginkan desktop dengan performa AI tanpa mengorbankan estetika.

Tecno Pova 7 Series Resmi Dirilis: Desain Futuristik & Fitur Gaming Tangguh

Telset.id – Jika Anda mencari smartphone gaming dengan desain mencolok dan performa tangguh di kisaran harga terjangkau, Tecno Pova 7 Series layak masuk daftar pertimbangan. Seri terbaru ini resmi diluncurkan pekan lalu dengan membawa sejumlah peningkatan signifikan dibanding pendahulunya, Tecno Pova 6.

Dari segi desain, Tecno mengusung bahasa desain “Interstellar Spaceship” yang futuristik. Tak sekadar tampilan, seri ini juga diperkuat baterai besar, fitur AI canggih, dan optimasi khusus untuk pengalaman gaming yang lebih imersif. Lantas, apa saja yang membuat Pova 7 Series layak diperhitungkan?

Desain Futuristik dengan Sentuhan Gaming

Berbeda dengan smartphone gaming pada umumnya yang mengandalkan RGB dan aksen agresif, Tecno Pova 7 Series memilih pendekatan lebih elegan namun tetap terlihat futuristik. Setiap model dalam seri ini, termasuk Pova 7 Ultra 5G, Pova 7 Pro 5G, dan Pova Curve 5G, hadir dengan emblem geometris segitiga serta Mini-LED status light yang bisa dikustomisasi.

TECNO POVA 7

“Ini adalah lompatan besar dalam desain smartphone gaming di segmen menengah,” ujar seorang analis industri. “Tecno berhasil menciptakan identitas visual yang kuat tanpa terkesan norak.”

Fitur AI yang Semakin Matang

Meski bukan flagship, Pova 7 Series tidak ketinggalan dalam hal kecerdasan buatan. Seri ini dibekali Tecno AI Anywhere dan Ella Smart Assistant yang mencakup berbagai fitur praktis:

  • AI Call Full-Link Assistant untuk terjemahan langsung, noise cancellation, dan ringkasan otomatis
  • AI Studio Tools dengan AIGC Portrait 2.0 dan AI Eraser
  • Circle to Search untuk identifikasi objek real-time

Fitur-fitur ini sebelumnya hanya tersedia di perangkat premium, namun kini bisa dinikmati di segmen mid-range berkat strategi Tecno.

Baterai Raksasa untuk Gaming Marathon

Seperti tradisi seri Pova, kapasitas baterai tetap menjadi andalan. Pova 7 Ultra 5G dibekali baterai 6.000mAh dengan dukungan pengisian cepat 70W, sementara varian 4G-nya bahkan mengusung baterai raksasa 7.000mAh – mengikuti jejak Tecno Pova 3 yang sukses sebelumnya.

Tecno Pova 7

Yang mengejutkan, Tecno juga menyertakan wireless charging di beberapa model – fitur yang jarang ditemui di segmen harga ini. “Ini adalah langkah berani yang bisa mengubah ekspektasi konsumen terhadap smartphone mid-range,” tambah analis tersebut.

Optimasi Gaming yang Komprehensif

Sebagai smartphone yang ditujukan untuk gamer, Pova 7 Series tidak main-main dalam hal optimasi gaming:

  • Sistem pendingin multilayer untuk mengurangi suhu hingga 3°C saat gaming berat
  • Dual stereo speaker dengan Dolby Atmos
  • 4D gaming vibration dan haptics responsif

Tecno Pova Curve 5G

Dengan spesifikasi ini, Tecno jelas ingin bersaing ketat di pasar smartphone gaming affordable, melanjutkan kesuksesan seri sebelumnya yang sudah lebih dulu dikenal di kalangan gamer mobile.

Pertanyaan sekarang adalah: apakah performa nyatanya bisa seimbang dengan desain dan fitur yang ditawarkan? Jawabannya akan kita ketahui begitu unit review tersedia. Namun satu hal pasti, Tecno Pova 7 Series telah menaikkan standar smartphone gaming di segmen menengah dengan cara yang cukup mengesankan.

JBL Endurance Zone: Earbuds Open-Ear Pertama untuk Olahraga Ekstrem

Telset.id – Jika Anda mencari earbuds yang bisa bertahan di tengah keringat, debu, atau bahkan hujan deras saat berlari, JBL punya jawabannya. Baru-baru ini, brand audio ternama ini meluncurkan JBL Endurance Zone, earbuds open-ear pertama mereka yang dirancang khusus untuk atlet dan pecinta olahraga outdoor.

Berbeda dengan earbuds biasa yang menutup telinga, Endurance Zone mengadopsi desain open-ear dengan OpenSound Technology. Teknologi ini memungkinkan Anda mendengar musik dengan jernih sekaligus tetap waspada terhadap lingkungan sekitar—fitur krusial bagi pelari atau pesepeda yang kerap beraktivitas di jalan ramai.

JBL Endurance Zone

Dibangun untuk Ketahanan Ekstrem

JBL tak main-main dengan klaim “endurance”. Earbuds ini dibekali sertifikasi IP68, artinya tahan terhadap debu, air, dan bahkan bisa dicuci setelah dipakai berkeringat. Untuk memastikan kelembapan tidak mengganggu performa, JBL menyematkan fitur unik bernama PulseDry di aplikasi pendampingnya. Cukup aktifkan fitur ini, dan earbuds akan mengeluarkan getaran halus untuk mengusir tetesan air yang tersisa.

Desainnya pun dirancang untuk aktivitas high-impact. Kait telinga (ear hook) dari silikon cair fleksibel mampu menyesuaikan bentuk telinga pengguna, sementara bodi yang terbelah (split-body) menjaga kenyamanan tanpa mengorbankan stabilitas. “Ini solusi bagi mereka yang frustrasi dengan earbuds sering copot saat lari atau angkat beban,” jelas JBL dalam rilis resminya.

JBL Endurance Zone

Audio yang Dinamis dan Baterai Tahan Lama

Di bagian audio, JBL memasang driver berespons tinggi yang diletakkan lebih dekat ke saluran telinga untuk meminimalkan kebocoran suara. Yang menarik, bass secara otomatis menyesuaikan intensitasnya berkat Adaptive Bass Boost—semakin keras volume, semakin dalam pula dentumannya.

Untuk daya tahan baterai, Endurance Zone mampu bertahan hingga 8 jam sekali isi, dengan tambahan 24 jam dari casing-nya. Cukup isi daya 10 menit untuk mendapatkan 3 jam pemakaian. Tidak ketinggalan, kontrol sentuh yang bisa dikustomisasi via aplikasi dan mikrofon beamforming ganda untuk kualitas panggilan jernih.

JBL Endurance Zone

Harga dan Ketersediaan

JBL Endurance Zone akan mulai dijual di Juli 2024 melalui situs resmi JBL dengan harga £119.99 (sekitar Rp2,4 jutaan). Tersedia lima pilihan warna: Black/Grey, Black/Lime, Purple/Grape, Blue/White, dan White/Orange. Dengan segudang fitur unggulan, earbuds ini siap bersaing di pasar open-ear yang semakin ramai.

Bagi yang penasaran dengan pengalaman menggunakan earbuds open-ear, Huawei FreeClip dan Bose Ultra Open Earbuds bisa menjadi alternatif lain. Namun, dari segi ketahanan fisik, JBL Endurance Zone tampaknya unggul.