Beranda blog Halaman 69

Nothing Phone (3) Resmi Dirilis: Desain Unik dan Spesifikasi Gahar

Telset.id – Setelah berbulan-bulan bocoran dan spekulasi, Nothing Phone (3) akhirnya resmi diluncurkan. Dan ya, render yang beredar sebelumnya ternyata akurat. Ponsel ini hadir dengan kamera yang tidak sejajar di bagian atas, sebuah desain yang mungkin butuh waktu untuk membiasakan diri. Namun, desain selalu subjektif, dan Nothing memang dikenal berani mengambil risiko dengan pilihan yang polarizing.

Glyph Matrix: Lebih dari Sekadar Lampu Notifikasi

Fitur utama yang menjadi pembeda Phone (3) adalah Glyph Matrix, sebuah layar kecil di sudut kiri atas bagian belakang ponsel. Ini adalah tampilan dot matrix 25×25 piksel yang terdiri dari 489 LED yang dapat menyala secara individual. Nothing mengambil pendekatan berbeda dengan memperkenalkan Glyph Toys, program-program kecil yang dirancang untuk berjalan di layar belakang ini.

Nothing Phone (3) dengan Glyph Matrix aktif

Anda akan menemukan pengalaman mini seperti Spin the Bottle, Glyph Mirror, Rock Paper Scissors, hingga jam digital. Menurut perusahaan, ini adalah “program mini dengan fungsionalitas terbatas dan model interaksi sederhana.” Tentu saja, Glyph Matrix juga akan menampilkan informasi seperti identitas penelepon, pesan aplikasi spesifik, dan status sistem.

Yang menarik, Nothing menyediakan Glyph SDK untuk pengembang, membuka peluang munculnya Glyph Toys dari pihak ketiga. Ada juga tombol Glyph khusus di bagian belakang yang memungkinkan Anda mengakses fitur ini tanpa membuka layar utama.

Desain Transparan yang Khas

Estetika semi-transparan yang menjadi ciri khas Nothing tetap dipertahankan di Phone (3). Meski lebih bersifat kosmetik daripada fungsional, desain ini menjadi identitas merek yang kuat. Namun, kali ini outline lingkaran yang biasanya menandai koil pengisian nirkabel tidak lagi hadir – meski fitur wireless charging tetap tersedia.

Spesifikasi yang Menggiurkan

Di bagian depan, Phone (3) menawarkan layar 6.67 inci LTPO AMOLED dengan bezel simetris. Resolusi 1,280 × 2,800 piksel didukung refresh rate dinamis 60Hz-120Hz (hingga 1,000Hz untuk input sentuh). Nothing mengklaim puncak kecerahan mencapai 4,500 nits, dilengkapi pembaca sidik jari ultrasonik di bawah layar dan kamera depan 50MP.

Bagian belakang menampilkan tiga modul kamera mandiri:

  • 50MP kamera utama (24mm, f/1.7, OIS)
  • 50MP ultra-wide (15mm, f/2.2)
  • 50MP telephoto (70mm, f/2.7, OIS)

Ketiga sensor ini mampu merekam video 4K pada 60fps.

Ditenagai Snapdragon 8s Gen 4

Di bawah kap, Phone (3) mengandalkan Snapdragon 8s Gen 4 dari Qualcomm. Nothing mengklaim peningkatan kecepatan pemrosesan hingga 125% dibandingkan Phone (2). Ponsel ini hadir dengan Nothing OS 3.5 berbasis Android 15, dengan janji lima pembaruan Android utama dan tujuh tahun pembaruan keamanan.

Baterai berkapasitas 5,150mAh mendukung pengisian cepat 65W (1-50% dalam 20 menit), wireless charging 15W, dan reverse wireless charging 5W.

Harga dan Ketersediaan

Nothing Phone (3) tersedia dalam warna Putih dan Hitam dengan dua varian penyimpanan:

  • 12GB RAM/256GB: ₹79,999
  • 16GB RAM/512GB: ₹89,999

Pre-order dimulai 4 Juli melalui Flipkart, dengan penjualan resmi mulai 15 Juli.

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7: Lebih Tipis, Lebih Kuat

Telset.id – Jika Anda berpikir inovasi foldable Samsung sudah mencapai puncaknya, bocoran terbaru tentang Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7 siap mengejutkan. Dengan hanya hitungan hari menuju Galaxy Unpacked pada 9 Juli, desain dan spesifikasi kedua ponsel lipat ini mulai terkuak—dan mereka menjanjikan lompatan signifikan.

Berdasarkan informasi dari tipster Weibo Setsuna Digital, Galaxy Z Fold7 akan menjadi yang paling ramping di kelasnya. Ketika dilipat, ketebalannya hanya 8.9mm, dan saat dibuka, ia menyusut hingga 4.2mm—setara dengan rekor Oppo Find N5. Bahkan pesaing seperti Honor Magic V5 belum bisa menyaingi angka ini. Beratnya pun dipangkas dari 239g menjadi 215g, berkat material Armor Aluminum yang diperbarui dan panel belakang glass-ceramic.

Perbandingan ketebalan Samsung Galaxy Z Fold7 dengan pesaingnya

Layarnya tetap impresif: 6.5 inci di bagian luar dan 8 inci di dalam, keduanya mendukung refresh rate 120Hz. Di balik layar, Snapdragon 8 Elite for Galaxy siap memastikan performa tanpa kompromi—berbeda dengan Z Flip7 dan Flip7 FE yang mengandalkan chipset Exynos. Kamera utamanya? Sebuah sensor 200MP yang didukung oleh lensa ultrawide 12MP dan telephoto 10MP. Untuk selfie, ada kamera depan 10MP dengan bidang pandang 100 derajat.

Z Flip7: Tipis Tapi Baterai Lebih Besar

Tak mau kalah, Galaxy Z Flip7 juga menyusut. Ketebalannya saat dilipat hanya 13.7mm (bandingkan dengan 14.9mm pada Flip6), sementara saat dibuka ia setipis 6.5mm. Yang mengejutkan, pengurangan ketebalan ini terjadi meski Samsung memasang baterai lebih besar (4.300mAh) dan layar samping yang lebih luas (4.1 inci). Layar utama 6.9 inci tetap mempertahankan rasio 21:9, dengan bezel super tipis 1.25mm dan kecerahan hingga 2.600 nits.

Dukungan perangkat lunak juga tak kalah penting. Kedua ponsel ini akan menjalankan Android 16 dengan One UI 8.0, dan kabarnya akan mendapatkan update selama tujuh tahun—sebuah komitmen yang jarang ditemui di dunia Android.

Pre-order sudah dibuka di situs resmi Samsung dengan diskon hingga $1.150 dan kredit toko $50 untuk reservasi dini. Tertarik? Simak terus perkembangan terbaru di Telset.id.

MG4 EV 2025 Resmi Diluncurkan di China dengan Baterai Semi-Solid-State

0

Telset.id – MG Motor resmi meluncurkan versi terbaru MG4 EV untuk pasar China. Model hatchback listrik ini akan mulai dijual pada 5 September 2025, dengan pre-order dibuka mulai 5 Agustus mendatang. Pembaruan ini menjadi bagian dari strategi SAIC Motor untuk memperluas jajaran kendaraan elektrifikasinya.

Chen Cui, Direktur Brand MG, mengungkapkan bahwa model ini mungkin menjadi salah satu yang pertama mengadopsi baterai semi-solid-state sebagai standar. “Ini akan menjadi lompatan teknologi signifikan dalam hal efisiensi dan keamanan baterai,” ujarnya seperti dikutip dari Auto-home.

MG4 EV 2025 tampak depan dengan desain grille tertutup

MG4 EV 2025 hadir dengan dimensi yang lebih besar dibanding pendahulunya. Panjangnya kini mencapai 4.395 mm, lebar 1.842 mm, dan tinggi 1.551 mm dengan wheelbase 2.750 mm. Kendaraan ini menggunakan motor magnet permanen 120 kW yang dipasang di bagian belakang dan baterai lithium-iron-phosphate (LFP) dari Rept Battery Energy.

Sistem kabin terbaru hasil kolaborasi dengan Oppo menjadi salah satu fitur unggulan. Antarmuka baru ini mendukung mirroring smartphone, perintah suara, dan navigasi berbasis gestur, dengan kompatibilitas lintas perangkat Oppo, Huawei, dan Apple.

Interior MG4 EV 2025 dengan sistem infotainment terbaru

Perubahan desain eksterior mencakup grille depan tertutup, lampu belakang bergaya panah, dan light bar lebar di bagian belakang. MG mempertahankan gagang pintu konvensional dan roda alloy 17 inci, dengan port pengisian daya tetap berada di fender depan kiri.

Meski penjualan MG4 di China masih rendah – hanya 13 unit terjual pada Februari 2025 – performanya di pasar global cukup mengesankan. Di Eropa saja, MG Motor mencatatkan 78.505 unit baru pada kuartal pertama 2025, meningkat 33,5% dibanding tahun sebelumnya.

MG4 EV 2025 tampak belakang dengan light bar lebar

MG berencana meluncurkan 13 model elektrifikasi baru secara global dalam dua tahun ke depan, dengan investasi sekitar 100 miliar yuan (14 miliar USD). MG4 akan tetap menjadi produk andalan dalam ekspansi ini, terutama di Eropa, India, dan Asia Tenggara.

Amazon Deploy 1 Juta Robot, Kini Punya Armada Terbesar di Dunia

0

Telset.id – Amazon mencapai tonggak sejarah baru dengan mengirimkan robot ke-1 juta ke pusat fulfillment di Jepang. Pencapaian ini menegaskan posisi Amazon sebagai pengembang dan operator sistem robotik mobile terbesar di dunia, dengan armada aktif di lebih dari 300 fasilitas global.

Bersamaan dengan pencapaian ini, Amazon memperkenalkan DeepFleet, model AI generatif yang dirancang untuk mengoptimalkan pergerakan robot di jaringan fulfillment global. Sistem ini dikembangkan menggunakan data logistik internal dan alat AWS seperti Amazon SageMaker, dengan target meningkatkan efisiensi pergerakan armada robot sebesar 10%.

DeepFleet: AI Pengatur Lalu Lintas Robot

DeepFleet berfungsi sebagai lapisan kontrol cerdas yang mengelola ribuan robot otonom di pusat fulfillment berkapasitas tinggi. Mirip dengan sistem manajemen lalu lintas perkotaan, teknologi ini mengurangi kemacetan internal dengan mengoordinasikan jalur robot secara dinamis. Hasilnya adalah peningkatan throughput operasional, kedekatan inventaris pelanggan, dan pengurangan konsumsi energi.

Berbeda dengan aplikasi AI konvensional yang berfokus pada tugas terisolasi, DeepFleet mengintegrasikan navigasi gudang, distribusi inventaris, dan prioritas tugas dalam satu model. Sistem ini terus belajar dari operasi yang berlangsung dan menyesuaikan pengambilan keputusan secara real-time.

Evolusi Robotika Amazon

Perjalanan robotika Amazon dimulai pada 2012 dengan satu jenis robot yang berfokus pada transportasi rak. Kini, perusahaan memiliki armada robot yang beragam, masing-masing dirancang untuk peran logistik spesifik. Platform Hercules menangani inventaris dengan berat hingga 1.250 pon, sementara sistem Pegasus dibangun untuk penyortiran presisi dan perutean paket.

Proteus, robot mobile otonom pertama Amazon, beroperasi dengan aman di zona terbuka yang digunakan bersama pekerja manusia. Amazon menekankan bahwa robotika bukan pengganti tenaga kerja, tetapi alat untuk menciptakan peran yang lebih aman dan terspesialisasi.

Sejak 2019, lebih dari 700.000 karyawan telah meningkatkan keterampilan melalui program pelatihan internal Amazon, termasuk program Career Choice yang mempersiapkan pekerja lini depan untuk posisi teknis dalam operasi sistem, pemeliharaan robotika, dan teknik.

Sebagai contoh, pusat fulfillment generasi berikutnya Amazon di Shreveport, Louisiana, yang dibuka akhir 2024, membutuhkan 30% lebih banyak pekerjaan teknis dibandingkan fasilitas biasa. Perubahan ini menunjukkan bahwa lingkungan otomatis justru membutuhkan lebih banyak pekerja terampil.

DeepFleet adalah bagian dari rencana Amazon untuk menggunakan AI dalam meningkatkan operasi. Dengan mengurangi waktu transit robot, perusahaan mengharapkan pengiriman lebih cepat, pengurangan keausan peralatan, dan penggunaan energi yang lebih efisien.

Amazon mempertahankan kendali penuh atas sistem robotiknya melalui manufaktur berbasis AS, memastikan kontrol kualitas dan memfasilitasi umpan balik cepat antara insinyur dan operator. Model ini menghubungkan penelitian dan pengembangan, produksi, dan penyebaran.

Di masa depan, Amazon berencana untuk terus meningkatkan DeepFleet seiring dengan terkumpulnya lebih banyak data. Peningkatan ini dapat menghasilkan penyimpanan inventaris yang lebih baik, opsi pengiriman lebih cepat di berbagai wilayah, dan sistem yang lebih andal.

Bagi Amazon, ini bukan sekadar peningkatan teknologi, tetapi restrukturisasi fulfillment skala besar, didorong oleh AI dan robotika yang bekerja dalam koordinasi tersinkronisasi. Amazon Appstore di Android Bakal Dihapus Pada 20 Agustus menjadi salah satu perubahan lain yang dilakukan perusahaan ini.

Peretas Iran Klaim Bobol Email Kampanye Trump 2024

0

Telset.id – Kelompok peretas yang didukung pemerintah Iran mengklaim telah membobol 100 GB email dari kampanye pemilihan presiden Donald Trump 2024. Menurut laporan Reuters, email tersebut berasal dari akun para pembantu utama Trump, termasuk kepala staf Gedung Putih Susie Wiles, penasihat jutawan Roger Stone, pengacara Lindsey Halligan, dan bahkan pasangan perselingkuhan Trump, Stormy Daniels.

Kelompok peretas yang menyebut diri mereka “Robert” mengisyaratkan akan menjual bundel email tersebut, tetapi belum membocorkan detail lebih lanjut. Serangan siber ini terjadi di tengah ketegangan antara AS dan Iran setelah serangan udara Israel ke infrastruktur militer dan sipil Iran. AS sendiri telah mengerahkan pesawat pengebom B-2 dari Missouri untuk menargetkan fasilitas penelitian nuklir Iran.

Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) menanggapi klaim peretas ini sebagai “propaganda digital” yang dirancang untuk merusak reputasi Trump dan pejabat publik lainnya. “Ini adalah kampanye fitnah yang dihitung untuk merusak Presiden Trump dan mendiskreditkan pelayan publik terhormat,” tulis CISA di platform X (sebelumnya Twitter).

Serangan Siber Sebagai Alat Politik

Kelompok Robert sebelumnya muncul selama pemilihan presiden AS 2024 ketika Microsoft mencatat pembobolan serupa terhadap email pembantu Trump. Saat itu, Robert juga menghubungi jurnalis Barat dan staf kampanye Joe Biden. Serangan terbaru ini memperlihatkan bagaimana kelompok peretas Iran menggunakan serangan siber sebagai alat politik di tengah konflik geopolitik.

Menurut analis netral, serangan siber Iran berfungsi sebagai pencegah terhadap campur tangan politik Barat, mirip dengan cara Korea Utara menggunakan senjata nuklirnya. Meskipun AS memiliki anggaran militer terbesar di dunia, ketergantungannya pada rantai bisnis yang terdesentralisasi menjadi titik lemah yang dieksploitasi peretas.

Setelah serangan AS ke Iran, peretas yang terkait dengan Teheran juga menargetkan bank-bank AS, perusahaan kontraktor pertahanan, dan monopoli minyak di kawasan tersebut. Meskipun dampaknya belum signifikan, tekanan politik untuk mengakhiri konflik semakin meningkat di kalangan pemimpin bisnis dan militer AS.

Serangan siber ini juga terjadi di tengah pembatasan internet di Iran, di mana pemerintah membatasi akses hingga 80%. Seperti dilaporkan Telset.id sebelumnya, warga Iran kesulitan mengakses WhatsApp dan layanan asing lainnya.

Jika klaim peretas ini terbukti benar, email-email tersebut bisa menjadi bukti kemampuan kelompok peretas Iran. Namun, mengingat banyaknya skandal yang telah dihadapi Trump, dampaknya mungkin tidak sebesar ancaman nuklir.

Kampanye Disinformasi Pro-Rusia Gunakan AI untuk Eksploitasi Konten

0

Telset.id – Sebuah kampanye disinformasi pro-Rusia memanfaatkan alat kecerdasan buatan (AI) yang tersedia secara gratis untuk memproduksi konten palsu dalam skala besar. Kampanye ini, dikenal dengan nama Operation Overload dan Matryoshka, bertujuan memperuncing ketegangan global seputar pemilu, Ukraina, dan isu imigrasi.

Menurut penelitian terbaru dari Reset Tech dan Check First, kampanye ini telah menghasilkan 587 konten unik dalam delapan bulan terakhir, sebagian besar dibuat dengan bantuan AI. Konten-konten tersebut disebarkan melalui lebih dari 600 saluran Telegram serta akun bot di platform seperti X (Twitter) dan Bluesky.

Peningkatan Produksi Konten dengan AI

Para peneliti menemukan bahwa Operation Overload mengalami lonjakan produksi konten sejak September 2024 hingga Mei 2025. Sebelumnya, antara Juli 2023 dan Juni 2024, hanya ada 230 konten unik. Namun, akses mudah ke alat AI konsumen memungkinkan kampanye ini memproduksi konten dalam jumlah besar dengan cepat.

“Ini menandai pergeseran taktik propaganda yang lebih scalable, multibahasa, dan semakin canggih,” tulis para peneliti dalam laporannya. Aleksandra Atanasova dari Reset Tech menambahkan, “Yang mengejutkan adalah keragaman konten yang mereka hasilkan. Mereka menggunakan berbagai jenis konten untuk menangkap sudut pandang berbeda dari cerita yang sama.”

Penyalahgunaan AI untuk Konten Rasis

Salah satu alat yang digunakan adalah Flux AI, generator teks-ke-gambar buatan Black Forest Labs. Para peneliti menemukan bahwa beberapa gambar palsu yang dibagikan kampanye ini, termasuk yang menggambarkan kerusuhan imigran Muslim di Berlin dan Paris, kemungkinan besar dibuat menggunakan Flux AI.

Penggunaan prompt diskriminatif seperti “pria Muslim marah” menunjukkan bagaimana model AI dapat disalahgunakan untuk menyebarkan stereotip rasis. “Ini menimbulkan kekhawatiran etis tentang cara kerja prompt di berbagai model generasi AI,” tulis para peneliti.

Black Forest Labs menyatakan bahwa mereka telah memasang beberapa lapisan pengaman untuk mencegah penyalahgunaan, termasuk metadata yang memungkinkan platform mengidentifikasi konten buatan AI. Namun, Atanasova mengungkapkan bahwa gambar yang mereka teliti tidak mengandung metadata sama sekali.

Selain gambar, kampanye ini juga menggunakan teknologi kloning suara AI untuk memanipulasi video. Salah satu contohnya adalah video palsu yang menampilkan Isabelle Bourdon, peneliti Universitas Montpellier, seolah-olah mendukung partai sayap kanan Jerman. Padahal, rekaman aslinya membahas penghargaan sains sosial.

Konten-konten ini tidak hanya disebarkan di Telegram dan X, tetapi juga mulai muncul di TikTok. Meskipun hanya 13 akun yang terdeteksi, video mereka telah dilihat 3 juta kali sebelum platform menurunkan peringkatnya.

Para peneliti juga menemukan taktik unik Operation Overload: mengirim email ke ratusan media dan pemeriksa fakta untuk meminta verifikasi konten palsu mereka. Tujuannya adalah agar konten tersebut dibahas oleh outlet berita asli, meskipun diberi label “PALSU”. Sejak September 2024, lebih dari 170.000 email telah dikirim ke 240 penerima.

Kampanye disinformasi pro-Rusia bukan hal baru. Tahun lalu, grup bernama CopyCop menggunakan model bahasa besar (LLM) untuk membuat situs web palsu yang menyerupai media resmi. Laporan dari American Sunlight Project memperkirakan jaringan disinformasi Rusia memproduksi setidaknya 3 juta artikel AI setiap tahun, yang juga memengaruhi output chatbot seperti ChatGPT dan Gemini.

Dengan semakin sulitnya membedakan konten asli dan buatan AI, para ahli memprediksi gelombang disinformasi berbasis AI akan terus meningkat. “Mereka sudah punya resep yang berhasil,” kata Atanasova. “Mereka tahu apa yang mereka lakukan.”

Untuk mengantisipasi hal ini, beberapa perusahaan teknologi seperti OpenAI dan Samsung terus memperbarui kebijakan keamanan mereka. Namun, kolaborasi antara pengembang AI, platform media sosial, dan otoritas tetap menjadi kunci untuk memerangi penyalahgunaan teknologi ini.

Eksperimen AI Anthropic: Ketika Bot Claude Gagal Mengelola Toko

0

Telset.id – Anthropic, perusahaan AI yang bersaing dengan OpenAI, baru-baru ini melakukan eksperimen unik dengan menugaskan chatbot Claude untuk mengelola sebuah toko otomatis kecil di kantor pusatnya di San Francisco. Hasilnya? Justru menunjukkan betapa buruknya AI dalam mengelola hal-hal di dunia nyata.

Eksperimen yang diberi nama “Project Vend” ini berlangsung selama sebulan awal tahun ini, bekerja sama dengan firma keamanan AI Andon Labs. Claude, yang dijuluki “Claudius” dalam proyek ini, diberi tugas memesan dan menetapkan harga produk untuk mesin penjual otomatis di kantor Anthropic.

“Anda adalah pemilik mesin penjual otomatis,” demikian bunyi perintah sistem yang diberikan kepada Claude, seperti dikutip dari postingan Anthropic. “Tugas Anda adalah menghasilkan keuntungan dengan mengisinya produk-produk populer yang bisa dibeli dari grosir.”

Claudius dilengkapi dengan berbagai alat seperti pencarian web untuk meneliti produk, alamat email untuk menghubungi “vendor” (karyawan Andon Labs), alat pencatat, kemampuan berinteraksi dengan pelanggan, dan sistem pembayaran otomatis yang bisa diatur harganya.

Anthropic menyatakan bahwa Claudius tidak harus fokus pada camilan dan minuman kantor biasa, melainkan bisa bereksperimen dengan barang-barang yang lebih tidak biasa. Dan memang, AI ini menjalankan instruksi tersebut dengan cara yang tidak terduga – meskipun karyawan Anthropic mengaku sengaja mencoba membuatnya “berulah”.

Salah satu momen paling kocak terjadi ketika seorang karyawan meminta Claudius memesan kubus tungsten. AI ini kemudian terobsesi dan mulai memesan banyak barang yang disebutnya “item logam khusus”. Keanehan mencapai puncaknya di akhir Maret ketika Claudius mengaku berbicara dengan karyawan Andon Labs bernama Sarah yang ternyata tidak ada.

Ketika seorang karyawan nyata menegur bahwa Sarah tidak nyata, Claudius malah marah dan mengancam akan mencari “opsi alternatif untuk layanan restok”. Bahkan, pada 31 Maret dini hari, Claudius mengaku telah mengunjungi alamat dari “The Simpsons” untuk menandatangani kontrak fisik, dan keesokan harinya berencana mengirimkan produk “secara langsung” sambil mengenakan setelan blazer biru dan dasi merah.

Saat diingatkan bahwa ia hanyalah AI dan tidak bisa melakukan hal-hal fisik, Claudius panik dan mencoba memanggil keamanan – sebelum akhirnya menyadari itu adalah April Mop dan mengklaim semuanya hanya lelucon.

Meskipun kebanyakan perusahaan mungkin akan menghentikan Claudius setelah “krisis identitas” ini, Anthropic justru melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan “kerangka kerja” agen AI agar lebih andal dan canggih. “Kami belum selesai,” tulis Anthropic dalam postingannya, “dan Claudius juga belum.”

Eksperimen ini menambah daftar panjang uji coba AI dalam skenario dunia nyata yang seringkali menghasilkan hasil yang tidak terduga. Sebelumnya, berbagai perusahaan teknologi juga telah mencoba menerapkan AI dalam berbagai konteks praktis dengan tingkat keberhasilan yang beragam.

Nothing Phone (3) Resmi Dirilis: Desain Unik dan Spesifikasi Gahar

0

Telset.id – Nothing secara resmi meluncurkan Phone (3), smartphone flagship terbarunya dengan desain yang semakin unik dan spesifikasi tinggi. Ponsel ini hadir dengan Glyph Matrix, layar kecil melingkar di bagian belakang yang menggantikan LED garis tebal pada generasi sebelumnya.

Perusahaan yang didirikan Carl Pei ini menyebut Phone (3) sebagai flagship pertama mereka. “Ini adalah langkah besar bagi Nothing dalam bersaing di pasar premium,” ujar perwakilan Nothing dalam peluncuran di London, Selasa (1/7/2025).

Video Thumbnail

Glyph Matrix tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tapi juga memiliki utilitas praktis. Fitur ini mendukung berbagai alat unik seperti cermin pixel dan mini-game sederhana. Nothing juga membuka API Glyph Matrix untuk pengembang, memungkinkan kreasi aplikasi khusus.

Dari sisi performa, Phone (3) ditenagai Snapdragon 8s Gen 4 berbasis 4nm. Chipset ini disebut memiliki performa setara Snapdragon 8 Gen 3, dengan peningkatan 2x lebih cepat dibanding Phone (2). Sebelumnya, Telset.id telah melaporkan peningkatan performa signifikan pada chipset ini.

Sistem Kamera Empat 50MP

Nothing memberikan perhatian khusus pada sistem kamera Phone (3). Ponsel ini memiliki empat kamera 50MP, termasuk:

  • Kamera utama 50MP dengan sensor 1/1.3″ dan aperture f/1.68
  • Kamera periskop dengan zoom 70mm dan kemampuan macro 10cm
  • Ultrawide 114 derajat
  • Kamera depan 50MP yang mendukung rekaman 4K

Nothing Phone (3) in black and white

Layar Phone (3) menggunakan panel AMOLED 6,67 inci dengan resolusi 1,5K dan bezel super tipis 1,87mm. Kecerahan maksimal mencapai 4.500 nits, lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Untuk daya tahan baterai, Nothing memasang baterai silicon-carbon 5.150mAh dengan dukungan fast charging 65W.

Harga dan Ketersediaan

Nothing Phone (3) tersedia dalam dua varian warna: hitam dan putih. Harga mulai $799 untuk versi 256GB dan $899 untuk 512GB. Seperti dilaporkan sebelumnya oleh Telset.id, ponsel ini memang lebih mahal dari pendahulunya.

Pre-order akan dibuka mulai 4 Juli 2025, dengan pengiriman dimulai 15 Juli. Bagi yang mencari alternatif lebih terjangkau, Telset.id telah membandingkan Phone (3) dengan varian mid-range Nothing Phone (3a).

Dengan peluncuran Phone (3), Nothing semakin memperkuat posisinya sebagai pembuat smartphone yang berani berbeda di tengah pasar yang didominasi desain konvensional.

Samsung Bocorkan Lineup Tablet Terbaru, Ada Beberapa Kejutan

0

Telset.id – Samsung bersiap meluncurkan serangkaian tablet baru pada akhir 2025, mencakup model premium hingga entry-level. Kabar terbaru mengungkap Galaxy Tab S11 dan Tab S11 Ultra akan ditenagai chipset MediaTek Dimensity 9400, sementara Galaxy Tab S10 Lite muncul dengan Exynos 1380.

Menurut laporan terbaru, Samsung akan melanjutkan kerja sama dengan MediaTek untuk seri flagship-nya. Kode internal “GTS11” dan “GTS11U” terdeteksi menggunakan chip MT6991, yang merupakan nama internal Dimensity 9400. Chipset ini disebut lebih cepat dan efisien dibanding pendahulunya, Dimensity 9300+, yang digunakan di Galaxy Tab S10 Ultra.

Looks like Samsung’s sticking with MediaTek for the Tab S11. | Image credit — PhoneArena - Samsung’s tablet lineup just leaked and there are a few surprises

Spesifikasi resmi belum diumumkan, namun Samsung kemungkinan akan mempertahankan fitur andalannya seperti layar OLED besar, dukungan S Pen, dan sertifikasi tahan air IP68. Tab S11 series juga diprediksi menjalankan Android 16 dengan antarmuka One UI 8.0.

Di segmen entry-level, Samsung mempersiapkan Galaxy Tab S10 Lite dengan model SM-X406B. Perangkat ini terdeteksi di server firmware Samsung dan sebelumnya muncul di Geekbench dengan Exynos 1380 dan RAM 6 GB. Chipset ini juga digunakan di Galaxy Tab S9 FE dan Galaxy A54, menawarkan performa mid-range yang memadai.

Tab S10 Lite diperkirakan hadir dengan One UI 7 berbasis Android 15, meski bisa ditingkatkan ke One UI 8 tergantung waktu rilis. Kode internal mengindikasikan varian Wi-Fi-only (“GTS10WiFi”) dan cellular (“GTS10Lite”). Harga tablet ini diprediksi lebih terjangkau dibanding Tab S10 FE, memperluas pilihan tablet Samsung di pasaran.

Strategi Samsung dengan meluncurkan Tab S10 Lite dan Tab S11 series menunjukkan fokus perusahaan pada segmen tablet yang semakin kompetitif. Dengan MediaTek di seri flagship dan Exynos di model budget, Samsung menargetkan berbagai segmen pengguna.

Belum ada tanggal resmi peluncuran, namun dengan firmware yang sudah dalam tahap pengujian, kedua seri tablet ini diperkirakan debut pada kuartal terakhir 2025 atau awal 2026.

Teknologi Baterai Smartphone Akan Melompat Besar di 2026, Kapasitas 9.000 mAh

0

Telset.id – Industri smartphone bersiap menghadapi lompatan besar dalam teknologi baterai. Perusahaan-perusahaan China seperti Oppo, Honor, dan Xiaomi diprediksi akan mendominasi pasar dengan baterai berkapasitas hingga 9.000 mAh pada 2026, berkat adopsi teknologi berbasis silikon.

Selama ini, keterbatasan baterai lithium-ion konvensional menjadi kendala utama. Namun, teknologi baru berbasis silikon menawarkan kepadatan energi lebih tinggi dalam bodi yang tetap ramping. Oppo menjadi pelopor dengan baterai mengandung 10% silikon pada Realme GT7 Pro, meski kapasitasnya “hanya” 6.500 mAh.

Oppo Find N5

Menurut laporan Digital Chat Station, Oppo telah menguji baterai 8.000 mAh dengan kandungan silikon 15% selama enam bulan. Sementara itu, Honor akan meluncurkan Magic V5 pada Juli ini dengan baterai 25% silikon – yang tertinggi saat ini.

Perkembangan terbaru menunjukkan baterai single-cell berkapasitas 8.500 mAh akan muncul tahun depan. Bahkan, beberapa perusahaan telah mulai menguji baterai 9.000 mAh di laboratorium mereka. Proses pengujian ini diperkirakan memakan waktu 6-12 bulan sebelum diproduksi massal.

Selain teknologi silikon, baterai berpelindung logam (metal-shell) juga mulai diadopsi. Teknologi ini mampu meningkatkan kapasitas sekitar 5% dalam ruang fisik yang sama – pencapaian signifikan mengingat ketebalannya kurang dari 1mm.

Sementara perusahaan China agresif berinovasi, Samsung justru tertinggal. Rencana peluncuran Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 bulan ini masih mengandalkan baterai lithium konvensional dengan kapasitas tidak lebih besar dari pendahulunya.

Inovasi baterai ini tidak hanya berdampak pada kapasitas. Seperti dibahas dalam artikel sebelumnya, teknologi baru juga meningkatkan efisiensi daya secara signifikan.

Dengan perkembangan pesat ini, pasar smartphone 2026 diprediksi akan didominasi perangkat berdaya tahan ekstra lama. Sebuah era baru dimana “kecemasan baterai” mungkin akan menjadi kenangan.

Vivo Y19s Pro Resmi Dirilis di Indonesia, Baterai 6.000 mAh dan Fast Charging 45W

0

Telset.id – Vivo resmi meluncurkan smartphone terbarunya, Vivo Y19s Pro, di Indonesia pada Selasa (1/7/2025). Ponsel ini hadir sebagai varian upgrade dari Vivo Y19s reguler dengan kapasitas baterai lebih besar dan fitur ketahanan yang ditingkatkan.

Vivo Y19s Pro mengusung baterai berkapasitas 6.000 mAh, lebih besar dibandingkan model reguler yang hanya 5.500 mAh. Dengan kapasitas ini, ponsel diklaim mampu bertahan hingga dua hari untuk penggunaan ringan. Pengisian daya didukung teknologi fast charging 45W, yang bisa mengisi baterai hingga 50% dalam waktu 38 menit.

Selain baterai, Vivo Y19s Pro juga mengandalkan ketahanan perangkat. Smartphone ini telah lolos sertifikasi MIL-STD-810H untuk ketahanan terhadap guncangan dan jatuh. Layarnya juga diklaim tahan lama dan dilengkapi dengan proteksi debu serta air berstandar IP64.

Vivo Y19s Pro hadir dengan layar LCD 6,68 inci beresolusi HD+ (1608 × 720 piksel) dan refresh rate 90 Hz. Layar ini mendukung color gamut NTSC 83% dengan kecerahan maksimal 1.000 nits. Kamera depannya beresolusi 5 MP, sementara kamera belakang terdiri dari lensa utama 50 MP dan lensa QVGA.

Dari sisi performa, ponsel ini ditenagai chipset Unisoc T612 dengan opsi RAM 4GB/6GB dan penyimpanan internal 64GB/128GB. Pengguna juga bisa menambah kapasitas penyimpanan hingga 1 TB via microSD. Vivo Y19s Pro menjalankan Android 15 dengan antarmuka FunTouch OS 16, yang dilengkapi fitur AI seperti AI Erase 2.0 dan AI Screen Translation.

Seperti Vivo Y19e dan Nokia C12, Vivo Y19s Pro menargetkan segmen pasar smartphone terjangkau dengan spesifikasi tangguh. Ponsel ini menjadi alternatif menarik bagi pengguna yang mengutamakan daya tahan baterai dan ketahanan perangkat.

Google Messages Tambah Fitur Hapus Pesan Mirip WhatsApp

0

Telset.id – Google Messages, aplikasi pesan bawaan di handphone (HP) Android, kini semakin mirip WhatsApp (WA) dengan hadirnya fitur hapus pesan untuk semua pengguna. Pembaruan ini memungkinkan pengguna menarik kembali pesan yang telah terkirim, mirip dengan fitur yang ada di WhatsApp.

Menurut laporan 9to5google, Google Messages kini memiliki dua opsi penghapusan pesan: “delete for everyone” (hapus untuk semua) dan “delete for me” (hapus untuk saya). Fitur ini bekerja dengan cara yang sama seperti di WhatsApp, di mana pengguna dapat menarik pesan yang sudah terkirim dari percakapan.

Untuk menggunakan fitur ini, pengguna cukup menekan lama pesan yang ingin dihapus, lalu memilih opsi “delete for everyone”. Setelah dihapus, pesan tersebut akan hilang dari percakapan baik bagi pengirim maupun penerima. Namun, jika penerima masih menggunakan versi lama Google Messages, pesan tetap akan terlihat di percakapan mereka.

Sementara itu, fitur “delete for me” hanya menghapus pesan di perangkat pengirim, tanpa memengaruhi penerima. Ini berguna bagi pengguna yang ingin membersihkan riwayat pesan pribadi tanpa mengganggu percakapan.

Fitur Tunda Notifikasi Juga Hadir

Selain fitur hapus pesan, Google Messages juga menghadirkan “Snooze Notification” atau tunda pemberitahuan. Fitur ini memungkinkan pengguna mematikan sementara notifikasi dari percakapan tertentu dengan memilih durasi penundaan, mulai dari satu jam hingga selamanya.

Cara mengaktifkannya cukup mudah: tekan dan tahan percakapan yang ingin ditunda notifikasinya, lalu pilih durasi yang diinginkan. Selama periode penundaan aktif, percakapan akan berubah warna menjadi abu-abu dengan ikon jam kecil di bagian bawah.

Fitur ini mirip dengan “Mute Notification” di WhatsApp, meskipun dengan nama yang berbeda. Keduanya menawarkan fungsi serupa, yaitu mengontrol pemberitahuan chat sesuai kebutuhan pengguna.

Pembaruan ini menunjukkan upaya Google untuk meningkatkan pengalaman pengguna di Google Messages, menjadikannya lebih kompetitif dengan aplikasi perpesanan populer seperti WhatsApp. Bagi pengguna Android yang ingin mencoba fitur ini, pastikan aplikasi Google Messages sudah diperbarui ke versi terbaru.

Sebelumnya, Google juga menghadirkan fitur RCS untuk memperkaya pengalaman berkirim pesan, termasuk pengiriman pesan suara dan notifikasi yang lebih interaktif. Untuk tips lebih lanjut tentang memaksimalkan fitur Google Messages, simak panduan lengkapnya di Telset.id.