Beranda blog Halaman 56

YouTuber India Ditahan Diduga Jadi Mata-mata Pakistan, Ini Fakta Lengkapnya

0

Telset.id – Dunia maya digegerkan dengan penahanan YouTuber asal India, Jyoti Malhotra, yang diduga menjadi mata-mata Pakistan. Kasus ini mencuat di tengah ketegangan militer antara kedua negara tetangga tersebut. Bagaimana cerita lengkapnya?

Malhotra, seorang travel blogger dengan 377.000 subscriber di YouTube dan 133.000 follower di Instagram, ditangkap oleh kepolisian Haryana, India. Tuduhan utama? Ia dianggap melakukan aktivitas spionase untuk Pakistan. Namun, keluarga Malhotra membantah keras tuduhan tersebut.

Perjalanan ke Pakistan Jadi Sorotan

Polisi India menyoroti kunjungan Malhotra ke Pakistan pada Maret 2025 sebagai bukti awal kecurigaan mereka. Dalam video terakhirnya yang diunggah ke YouTube, Malhotra terlihat menghadiri jamuan makan malam di Pakistan High Commission di New Delhi. Video lainnya menunjukkan ia mengunjungi kuil Hindu dan Sikh, serta berinteraksi dengan warga setempat.

Dituduh Berhubungan dengan Pejabat Pakistan

Kepolisian Haryana mengklaim Malhotra pernah berhubungan dengan Ahsan-ur-Rahim, seorang pejabat Pakistan High Commission yang diminta meninggalkan India pada 13 Mei 2025 karena aktivitas mencurigakan. Pertemuan pertama mereka terjadi pada 2023 saat Malhotra mengurus visa untuk kunjungan ke Pakistan.

“Dia berhubungan dengan influencer YouTube lainnya. Dia biasa pergi ke Pakistan dalam perjalanan yang disponsori,” ujar Shashank Kumar Sawan, kepala polisi distrik Hisar, Haryana, seperti dikutip dari BBC.

Pembiayaan Perjalanan yang Dipertanyakan

Salah satu alasan penahanan Malhotra adalah ketidaksesuaian antara sumber pendapatannya yang diketahui dengan kemampuannya membiayai perjalanan keliling dunia. Channel YouTube-nya menampilkan perjalanan ke Bangladesh, China, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Indonesia, selain tentunya Pakistan dan berbagai destinasi di India.

Keterkaitan dengan Serangan Pahalgam?

Malhotra juga sedang diselidiki atas dugaan keterlibatannya dalam serangan Pahalgam di Jammu dan Kashmir yang menewaskan 26 turis pada 22 April 2025. Namun, polisi mengakui ia tidak memiliki akses langsung ke informasi militer atau pertahanan.

Latar Belakang Ketegangan India-Pakistan

Penahanan ini terjadi di tengah eskalasi konflik India-Pakistan. Pada 7 Mei 2025, India menyerang ‘infrastruktur terorisme’ di Pakistan, sebagai balasan atas serangan di Pahalgam. Pakistan membantah keterlibatan dalam serangan tersebut.

Setelah empat hari bentrokan mematikan, kedua negara sepakat gencatan senjata pada 10 Mei 2025, yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Kasus Malhotra menjadi sorotan baru dalam hubungan kedua negara yang sudah lama memanas.

Bagaimana perkembangan kasus ini? Apakah Malhotra benar-benar terlibat spionase atau hanya korban ketegangan politik? Kita tunggu penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang India.

Gojek Tanggapi Tuntutan Potongan Ojol 10%, Ini Dampaknya

0

Telset.id – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) menggelar unjuk rasa di Jakarta pada Selasa (20/5/2025), menuntut revisi kebijakan potongan aplikasi. Salah satu poin utama protes mereka adalah permintaan agar potongan maksimal ditetapkan 10% dari pendapatan mitra. Namun, respons Gojek justru mengindikasikan bahwa langkah tersebut berisiko memicu efek domino yang merugikan kedua belah pihak.

Demonstrasi yang digerakkan oleh aliansi pengemudi ini bukan kali pertama terjadi. Sejak penetapan tarif ojek online baru oleh Kemenhub pada Mei lalu, ketegangan antara mitra pengemudi dan perusahaan penyedia layanan terus memanas. Kini, tuntutan mereka meluas ke sistem prioritas, hemat, dan aceng yang dinilai tidak adil.

Mengapa Gojek Menolak Potongan 10%?

Menurut Catherine Hindra Sutjahyo, Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), penurunan potongan aplikasi secara drastis dapat mengganggu ekosistem bisnis secara keseluruhan. “Jika potongan diturunkan menjadi 10%, tarif layanan mungkin harus naik. Ini berisiko mengurangi minat konsumen dan akhirnya menekan pendapatan mitra,” jelasnya.

Catherine memaparkan bahwa 20% potongan saat ini tidak sepenuhnya menjadi keuntungan perusahaan. Sebagian besar dialokasikan untuk subsidi tarif dan promosi guna menjaga daya saing layanan. Tanpa insentif tersebut, tarif dasar bisa melonjak hingga 30%, berpotensi memicu penurunan permintaan.

Dilema Regulasi dan Kelangsungan Bisnis

Gojek menegaskan bahwa perubahan skema pembagian pendapatan harus mempertimbangkan tiga aspek krusial: biaya operasional mitra, daya beli konsumen, dan keberlanjutan platform. Perusahaan juga mengklaim telah meningkatkan transparansi melalui laporan real-time di aplikasi serta insentif berbasis lokasi.

Namun, para pengemudi ojol tetap bersikeras. Mereka mendesak pemerintah mengeluarkan regulasi tegas tentang hubungan kerja dengan perusahaan aplikasi. “Kami ingin kepastian, bukan sekadar janji insentif yang fluktuatif,” ujar perwakilan demonstran.

Masa Depan Kolaborasi Mitra-Platform

Konflik ini menyoroti tantangan bisnis berbasis gig economy di Indonesia. Di satu sisi, perusahaan perlu menjaga kesehatan finansial. Di sisi lain, mitra pengemudi menuntut kesejahteraan yang lebih terjamin. Solusi tengah mungkin terletak pada model subsidi silang atau pemanfaatan layanan digital lainnya untuk menstabilkan pendapatan.

Sementara dialog masih berlangsung, pengguna layanan ojek online diimbau memantau perkembangan kebijakan terbaru. Dampak dari keputusan ini akan memengaruhi tidak hanya pengemudi dan perusahaan, tetapi juga jutaan konsumen yang bergantung pada layanan tersebut.

Mantan Karyawan PHK Hapus 180 Server Virtual, Rugikan Perusahaan Rp 11,1 Miliar

0

Telset.id – Sebuah aksi sabotase digital yang dilakukan oleh mantan karyawan perusahaan IT Singapura, National Computer Systems (NCS), berujung pada kerugian mencapai Rp 11,1 miliar. Nagaraju Kandula (39), mantan karyawan NCS, menghapus 180 server virtual milik perusahaan sebagai bentuk balas dendam setelah di-PHK karena kinerja buruk.

Kasus ini mencuat setelah Kandula mengaku bersalah di persidangan dan dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun delapan bulan. Aksi sabotase ini terjadi karena NCS lupa mencabut akses Kandula ke sistem perusahaan meskipun ia sudah dipecat pada 16 November 2022.

Dokumen pengadilan mengungkap bahwa Kandula memanfaatkan akses yang masih aktif untuk masuk ke sistem NCS sebanyak 13 kali antara Januari hingga Maret 2023. Selama periode itu, ia memasukkan dan menguji skrip kustom buatannya yang dirancang untuk menghapus server virtual milik tim quality assurance perusahaan.

Dampak Sabotase yang Sulit Dipulihkan

Server-server tersebut dihapus pada 18-19 Maret 2023, dan NCS menyadari bahwa data yang terhapus tidak dapat dipulihkan. Perusahaan akhirnya melaporkan insiden ini kepada pihak berwajib, yang kemudian melacak aksi tersebut ke alamat IP milik Kandula.

Polisi menyita laptop Kandula dan menemukan bahwa skrip penghapusan server dibuat berdasarkan tutorial yang ia cari di Google. Meskipun tidak ada informasi sensitif yang bocor, kerugian finansial yang ditimbulkan mencapai USD 678 ribu atau sekitar Rp 11,1 miliar.

Kesalahan Manajemen Akses yang Berujung Bencana

Kasus ini menyoroti pentingnya manajemen akses karyawan, terutama setelah pemutusan hubungan kerja. NCS, sebagai perusahaan IT besar di bawah Singtel Group dengan 13 ribu karyawan, ternyata lalai dalam mencabut hak akses Kandula.

Seperti yang pernah terjadi dalam kasus Bug Twitter yang membuat tweet terhapus muncul kembali, keamanan sistem digital sering kali bergantung pada protokol yang ketat. Sayangnya, dalam kasus NCS, satu kesalahan kecil berakibat fatal.

Pelajaran untuk Perusahaan dan Karyawan

Insiden ini menjadi pengingat bagi perusahaan untuk selalu memastikan bahwa akses mantan karyawan segera dinonaktifkan. Di sisi lain, karyawan juga perlu menyadari bahwa tindakan balas dendam seperti ini tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga diri sendiri, seperti yang terbukti dari hukuman penjara yang dijatuhkan kepada Kandula.

Sebagaimana dalam kasus bos Apple yang ingin berita tertentu dihapus, emosi sering kali memicu keputusan yang merugikan. Namun, dalam dunia digital, jejak tindakan seseorang sulit untuk benar-benar hilang.

Demo Besar Ojol Hari Ini: 5 Tuntutan yang Bisa Ganggu Layanan Anda

0

Telset.id – Jika Anda berencana menggunakan layanan ojek online (ojol) hari ini, bersiaplah mencari alternatif transportasi. Ribuan pengemudi ojol akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada Selasa (20/5/2025), mulai pukul 13.00 WIB. Aksi ini diprediksi akan mengganggu layanan transportasi online sepanjang hari.

Massa dari Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia akan memenuhi lima titik strategis di Jakarta, termasuk Kementerian Perhubungan dan Istana Merdeka. Unjuk rasa ini menjadi puncak kekecewaan para driver terhadap kebijakan perusahaan aplikasi dan pemerintah yang dianggap merugikan.

“Ini bukan sekadar demo biasa. Kami akan mematikan aplikasi secara massal selama 24 jam penuh,” tegas Raden Igun Wicaksono, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia. Ancaman ini tentu berdampak besar bagi pengguna yang bergantung pada layanan ojol untuk mobilitas harian.

Lima Titik Kerumunan yang Perlu Diwaspadai

Para pengemudi akan berkumpul di lokasi-lokasi berikut:

  • Kementerian Perhubungan
  • Istana Merdeka
  • Gedung DPR RI
  • Kantor-kantor aplikasi ojol
  • Lokasi strategis terkait perusahaan aplikasi

Menurut perkiraan panitia, lebih dari 25.000 massa akan datang dari berbagai wilayah seperti Jawa, Sumatera, dan Jabodetabek. Mereka akan bergerak secara bergelombang menuju titik-titik unjuk rasa.

Lima Tuntutan Inti Pengemudi Ojol

Demonstrasi ini bukan tanpa alasan. Berikut tuntutan utama yang disampaikan:

  1. Sanksi tegas untuk perusahaan aplikasi pelanggar regulasi
  2. DPR RI menggelar rapat dengan Kemenhub, Asosiasi, dan Aplikator
  3. Penetapan potongan aplikasi maksimal 10%
  4. Revisi sistem tarif penumpang (menghapus opsi hemat dan prioritas)
  5. Penetapan tarif layanan makanan dan pengiriman barang

Dampak Langsung bagi Pengguna

Aksi ini akan berdampak signifikan pada layanan transportasi online. Mulai dari pukul 00.00 hingga 23.59 WIB, para pengemudi akan:

  • Mematikan aplikasi ojol secara massal
  • Menolak semua pesanan penumpang
  • Menghentikan layanan pesan-antar makanan
  • Membatasi pengiriman barang

Sebagai alternatif, pengguna bisa mempertimbangkan transportasi umum atau kendaraan pribadi. Namun, perlu diingat bahwa demo besar-besaran ini mungkin menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi aksi.

Fenomena ini bukan kali pertama terjadi. Seperti diungkapkan dalam kasus serupa di Singapura, ketegangan antara pengemudi dan perusahaan aplikasi seringkali berujung pada aksi protes yang mengganggu layanan.

Pertanyaan besarnya: Akankah pemerintah dan perusahaan aplikasi merespons tuntutan ini dengan serius? Atau justru akan muncul kebijakan baru yang semakin mempersulit para pengemudi? Jawabannya mungkin akan kita dapatkan setelah aksi hari ini berlangsung.

Kolaborasi Apple dan Alibaba Bikin Pemerintah AS Khawatir

0

Telset.id – Rencana kolaborasi Apple dan Alibaba untuk menghadirkan layanan Apple Intelligence di China ternyata menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pejabat Amerika Serikat. Bagaimana tidak, dua raksasa teknologi dari dua negara dengan ketegangan geopolitik ini disebut-sebut akan berbagi data sensitif.

Menurut laporan eksklusif New York Times, beberapa pejabat tinggi Gedung Putih dan anggota Kongres AS telah mempertanyakan rencana kerjasama ini kepada eksekutif Apple. Fokus utama mereka adalah jenis data apa yang akan dibagikan dengan Alibaba serta apakah Apple telah membuat komitmen tertentu kepada pemerintah China.

Yang membuat situasi semakin rumit, eksekutif Apple dikabarkan tidak mampu memberikan jawaban memuaskan atas sebagian besar pertanyaan tersebut. Ketidakjelasan ini semakin memicu kecurigaan di Washington.

Kekhawatiran Kongres AS

Apple Intelligence

Raja Krishnamoorthi, anggota House Intelligence Committee, tidak menyembunyikan kekhawatirannya. “Kolaborasi ini sangat mengganggu,” ujarnya seperti dikutip New York Times. “Alibaba adalah contoh nyata dari strategi fusi militer-sipil Partai Komunis China.”

Politikus itu mempertanyakan alasan Apple memilih bermitra dengan Alibaba di sektor kecerdasan buatan. “Ada kekhawatiran serius bahwa kemitraan ini akan membantu Alibaba mengumpulkan data untuk menyempurnakan modelnya, sekaligus memungkinkan Apple menutup mata terhadap hak dasar pengguna iPhone di China,” tegas Krishnamoorthi.

Ancaman Daftar Hitam

Kekhawatiran Washington tidak berhenti di situ. Beberapa pejabat AS dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan Alibaba dan perusahaan AI China lainnya ke dalam daftar hitam. Langkah ini akan secara efektif melarang perusahaan-perusahaan AS bekerja sama dengan mereka.

Bahkan Kementerian Pertahanan dan badan intelijen AS disebut sedang mengevaluasi hubungan Alibaba dengan militer China. Evaluasi ini bisa menjadi dasar untuk tindakan lebih lanjut terhadap perusahaan teknologi China tersebut.

Konfirmasi dari Alibaba

Meski Apple belum secara resmi mengumumkan kemitraan ini, Chairman Alibaba Joe Tsai sudah mengonfirmasi kerja sama tersebut pada Februari lalu. Pengumuman ini semakin memicu spekulasi tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar antara Apple dan pemerintah China.

Ini bukan pertama kalinya Apple menghadapi masalah akibat ketegangan AS-China. Seperti dilaporkan sebelumnya di Telset.id, perusahaan asal Cupertino itu juga sedang berjuang dengan masalah tarif impor yang tidak kunjung selesai antara kedua negara.

Dengan ketegangan geopolitik yang semakin memanas, kolaborasi Apple dan Alibaba ini bisa menjadi batu ujian bagi hubungan bisnis-teknologi antara AS dan China. Pertanyaannya sekarang: akankah Apple mempertahankan prinsip privasi yang selama ini digembar-gemborkan, atau akan berkompromi untuk mengamankan pasar China yang sangat menggiurkan?

Geely Galaxy M9: Crossover Hybrid 6 Kursi yang Siap Guncang Pasar

0

Bayangkan sebuah kendaraan yang menggabungkan kemewahan SUV premium dengan efisiensi teknologi hybrid mutakhir. Itulah yang ditawarkan Geely Galaxy M9, flagship terbaru dari lini New Energy Vehicle (NEV) Geely Group yang siap meluncur tahun ini. Setelah sukses dengan model-model sebelumnya seperti Galaxy Starshine 8, Geely kini menggebrak pasar dengan crossover 6 kursi yang menjanjikan performa dan kenyamanan kelas atas.

Geely Galaxy M9 bukan sekadar evolusi, melainkan lompatan besar dalam desain dan teknologi. Berbasis pada konsep Galaxy Starship yang diperkenalkan tahun lalu, model ini mengusung DNA desain futuristik dengan sentuhan elegan khas Geely. Apa yang membuatnya istimewa? Mari kita kupas lebih dalam.

Desain Futuristik dengan Sentuhan Sporty

Desain depan Geely Galaxy M9 dengan grille tertutup dan lampu LED menyambung

Geely Galaxy M9 mengadopsi bahasa desain terbaru dengan grille depan tertutup yang dilengkapi emblem chrome dan panel LED yang menyambungkan dua lampu utama. Bagian bumper depan hadir dengan elemen sporty di samping serta air intake aktif untuk pendinginan optimal. Garis kap yang tinggi, pintu dengan flush door handle, serta sensor LiDAR di atap menjadi penanda bahwa ini adalah kendaraan dengan teknologi canggih.

Dari samping, Galaxy M9 menampilkan pilar B dan C yang dihitamkan serta velg multi-spoke yang menambah kesan dinamis. Sementara dari belakang, kita bisa melihat lampu LED besar dengan tulisan Geely terintegrasi, spoiler atap, serta detail knalpot imitasi berlapis chrome yang memberi sentuhan premium.

Interior Mewah dengan Konfigurasi 6 Kursi

Interior Geely Galaxy M9 dengan kursi kapiten baris kedua

Bagian dalam Galaxy M9 tak kalah mengesankan. Foto yang beredar menunjukkan kabin dengan dua kursi kapiten independen di baris kedua, menawarkan kenyamanan maksimal bagi penumpang. Material premium dan teknologi canggih dipastikan akan memenuhi interior kendaraan ini, meski detail lengkapnya masih ditutup rapat oleh Geely.

Teknologi Hybrid dan Platform Canggih

Sasis dan suspensi belakang independen Geely Galaxy M9

Di bawah kap, Galaxy M9 mengusung sistem plug-in hybrid Leishen 2.0 (NordThor 2.0) yang menggabungkan mesin turbo 1.5 liter dengan unit penggerak listrik 11-in-1. Kendaraan ini dibangun di atas arsitektur modular GEA yang merupakan turunan dari platform SEA yang dikembangkan tim pimpinan mantan insinyur Volvo dan Saab, Kent Bovellan.

Untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara, Galaxy M9 dilengkapi dengan sistem bantuan pengemudi G-Pilot yang mampu mencapai level L2+. Sensor LiDAR di atap menjadi salah satu komponen kunci dalam sistem ini, memungkinkan berbagai fitur canggih seperti adaptive cruise control dan lane keeping assist.

Posisi Pasar dan Harga yang Kompetitif

Geely memposisikan Galaxy M9 di bawah Zeekr 9X dan Lynk & Co 900, dengan kisaran harga antara 200.000 hingga 300.000 yuan (sekitar Rp 400-600 juta). Posisi ini membuatnya bersaing langsung dengan model seperti BYD Sealion 07 DM yang baru saja diluncurkan.

Nama Galaxy M9 sendiri sempat menjadi perbincangan karena kemiripannya dengan Aito M9 dari Huawei dan Seres. Namun dengan spesifikasi dan harga yang lebih terjangkau, Geely tampaknya siap merebut pangsa pasar SUV premium hybrid di China sebelum akhirnya berekspansi ke pasar global.

Dengan peluncuran Galaxy M9, Geely semakin memperkuat posisinya di pasar kendaraan ramah lingkungan. Kendaraan ini tidak hanya menawarkan solusi mobilitas yang lebih hijau, tetapi juga desain yang memukau dan teknologi terkini – kombinasi sempurna untuk konsumen modern yang menginginkan segalanya.

Review Acer Aspire 7 Pro: Laptop Kencang untuk Bekerja dan Bermain

0

Telset.id – Buat kamu yang doyan nge-game tapi juga butuh laptop buat kerja serius, Acer punya jawaban menarik lewat Aspire 7 Pro. Laptop ini nggak cuma punya tenaga besar untuk main game berat, tapi juga tampil dengan desain kalem yang cocok dibawa ke kantor atau nongkrong di kafe. Jadi, nggak perlu lagi punya dua laptop terpisah buat kerja dan main, semuanya bisa di-handle satu perangkat ini.

Ditenagai  Intel® Core™ processors (12th Gen) dan kartu grafis NVIDIA RTX 3050, Aspire 7 Pro punya performa yang cukup galak buat ngebut di game modern, serta tetap stabil buat editing, rendering, atau ngerjain tugas. Layar 144Hz-nya juga bikin pengalaman main makin mulus dan enak dipandang, apalagi buat game kompetitif.

Yang bikin makin menarik, desain laptop ini nggak lebay. Nggak ada lampu RGB warna-warni yang bikin silau, tapi tetap kelihatan keren dan profesional. Cocok banget buat kamu yang pengen laptop kencang, tapi tetap tampil low profile. Penasaran seperti apa kecanggihannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Desain nan Elegan

Acer Aspire 7 Pro punya tampilan yang nggak neko-neko. Dari luar, laptop ini kelihatan elegan dan kalem—nggak seperti laptop gaming pada umumnya yang sering pakai desain nyentrik dan lampu RGB di mana-mana. Bodinya dibalut bahan aluminium yang bikin kesan premium tetap terasa. Nggak cuma enak dipandang, tapi juga kokoh dan tahan banting buat diajak kerja ke mana-mana.

Yang bikin tambah cakep, bezel layarnya tipis banget. Ini bikin layar kelihatan lebih luas tanpa bikin ukuran laptop jadi terlalu besar. Pas banget buat kamu yang sering multitasking atau sekadar nonton YouTube sambil ngerjain tugas. Desain kayak gini juga bikin laptop kelihatan modern dan nggak ketinggalan zaman.

Keyboard-nya sendiri sudah dilengkapi backlight RGB—tenang, cuma satu warna, jadi tetap kalem tapi tetap estetik buat dipakai di ruangan gelap. Ngetiknya juga enak, tombolnya empuk dan responsif, jadi ngetik skripsi atau ngechat pas lagi main game pun tetap nyaman.

Dari segi port, Aspire 7 Pro ini bisa dibilang lengkap banget. Ada dua USB-C 3.2 Gen 2 yang kenceng banget buat transfer data, terus masih ada USB-A, HDMI, dan jack audio. Jadi nggak perlu ribet bawa-bawa dongle ke mana-mana. Cocok banget buat yang sering colok berbagai perangkat eksternal.

Intinya, dari segi desain, Aspire 7 Pro berhasil jadi laptop yang nggak norak, tapi tetap punya gaya. Bisa masuk kantor, bisa masuk turnamen game. Serba bisa.

Layar 144 Hz

Aspire 7 Pro dibekali layar 15,6 inci dengan resolusi Full HD. Ukurannya pas, nggak terlalu kecil, nggak terlalu besar, tapi nyaman banget buat ngegame, nonton, atau ngedit video. Warna dan detailnya tajam, jadi mata nggak gampang capek walau dipakai lama-lama.

Tapi yang paling keren dari layar ini adalah refresh rate-nya yang 144Hz. Buat kamu yang sering main game kompetitif seperti Valorant, CS2, atau Apex Legends, refresh rate tinggi itu ibarat senjata rahasia. Gerakan di layar jadi lebih halus, musuh bisa kelihatan lebih cepat, dan pengalaman main pun jauh lebih responsif.

Nggak cuma buat gaming, layar ini juga enak dipakai buat kerja kreatif. Entah itu edit foto, desain grafis, atau nonton film, tampilannya tetap jernih dan nyaman. Jadi, layar Aspire 7 Pro ini bisa dibilang fleksibel banget—mau produktif atau santai, dua-duanya menyenangkan.

Performa Nggak Kaleng-Kaleng

Nah, bagian ini yang paling penting buat gamer: performa. Aspire 7 Pro ditenaga Intel® Core™ processors (12th Gen) dengan 2 prosesor yang ditawarkan yakni  Intel® Core™ i7 processor 12650H dan  Intel® Core™ i5 processor 12450H yang artinya, ini bukan prosesor biasa, tapi hadir dengan versi kencangnya. Dengan 6 performance cores + 4 efficiency cores, multitasking bukan masalah. Mau buka banyak tab, sambil dengerin Spotify, sambil main game? Gasss.

Ditambah lagi dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, Aspire 7 Pro udah siap banget buat jalankan game-game berat masa kini. Kamu bisa main GTA V atau Hogwarts Legacy dengan setting grafis medium-high secara lancar. Belum lagi ada teknologi DLSS 3.5 dan Ray Tracing generasi ke-2, yang bikin grafis makin realistis dan gameplay makin mulus.

Laptop ini juga cocok banget buat yang sering ngedit video atau render animasi. GPU dan CPU-nya bisa diajak kerja keras tanpa gampang panas berkat sistem pendingin ganda. Udara panas langsung dibuang keluar dengan cepat, jadi performa tetap stabil walau dipakai seharian.

Storage-nya juga lega banget. SSD PCIe Gen 4 sampai 1TB bikin loading game dan aplikasi super cepat, dan RAM-nya bisa di-upgrade sampai 32GB. Jadi buat kamu yang suka install banyak game atau aplikasi berat, nggak perlu khawatir soal lemot.

Dengan spesifikasi segahar ini, Aspire 7 Pro jadi salah satu laptop paling worth it di kelasnya buat kamu yang cari performa gaming dan kerja dalam satu perangkat.

Soal baterai, untuk pemakaian standar seperti browsing, kerjaan kantor, atau nonton YouTube, baterainya bisa tahan sekitar 6–8 jam. Kalau dipakai main game pastinya boros, tapi itu wajar. Yang penting, kamu masih bisa pakai seharian buat kerja atau kuliah tanpa harus panik cari colokan terus. Jadi buat kamu yang mobilitasnya tinggi, laptop ini masih aman banget ketika dibawa ke kampus atau coworking space.

Kesimpulan

Kalau kamu cari laptop yang bisa buat kerja serius sekaligus main serius, Acer Aspire 7 Pro adalah pilihan yang wajib dipertimbangkan. Mau dipakai ngoding, ngedit, atau pastinya main game, semua bisa di satu perangkat.Tenaganya kuat, tampilannya kalem, dan fiturnya lengkap. Kamu bisa nge-game dengan puas tanpa ngorbanin tampilan atau fungsi profesional yang dibutuhkan buat kerja atau kuliah.

Bagi yang berminat, Acer Aspire 7 Pro tersedia dalam dua varian, antara lain  Intel® Core™ i5 processor 12450H seharga Rp10.999.000 (harga promo, dari Rp11.499.000), dan varian Intel® Core™ i7 processor 12650H dengan banderol Rp13.499.000 (harga promo, dari Rp13.999.000).

Kamu bisa beli laptop ini lewat toko resmi Acer, atau e-commerce dan marketplace lain. Selain itu, Acer juga ngasih bonus perlindungan Accidental Damage Protection selama 1 tahun. Jadi kalau laptopmu jatuh atau ketumpahan kopi, masih bisa diklaim. Dan jangan lupa, ada juga promo diskon Rp500.000 buat pembelian awal.

Informasi lebih lanjut terkait produk maupun promo yang sedang berlangsung dapat diakses pada tautan berikut.

Apple Berencana Gandeng Alibaba untuk AI, Legislator AS Khawatir

Telset.id – Jika Anda mengira Apple hanya akan berkolaborasi dengan OpenAI untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI), pikirkan lagi. Raksasa teknologi asal Cupertino ini dikabarkan sedang merencanakan kerja sama dengan Alibaba, perusahaan teknologi terkemuka China. Namun, rencana ini justru memicu kekhawatiran di kalangan legislator Amerika Serikat (AS).

Menurut laporan eksklusif The New York Times, pejabat Gedung Putih dan anggota House Select Committee on China telah mempertanyakan rencana Apple tersebut. Sumber yang dekat dengan pembahasan mengungkapkan, para eksekutif Apple tidak mampu memberikan jawaban memuaskan terkait potensi risiko keamanan data dalam kolaborasi ini. Alhasil, perusahaan yang dikenal dengan produk seperti AirPods Pro generasi terbaru ini mungkin akan menghadapi pengawasan ketat dari pemerintah AS.

Apple AI

Mengapa Alibaba Menjadi Sorotan?

Apple Intelligence, platform AI besutan Apple, saat ini hanya mengandalkan ChatGPT dari OpenAI. Namun, perusahaan berniat menambahkan lebih banyak model AI, termasuk kemungkinan melibatkan Alibaba. Langkah ini dinilai berisiko karena perusahaan China terkenal dengan pengawasan ketat terhadap data pengguna oleh pemerintah setempat.

Kekhawatiran utama AS berkisar pada potensi transfer data sensitif pengguna Apple ke Alibaba. Apalagi, China memiliki regulasi yang mewajibkan perusahaan lokal untuk berbagi data dengan otoritas jika diminta. Situasi ini mirip dengan kasus pabrik AirTag Apple yang sempat ramai diperbincangkan terkait kepatuhan terhadap regulasi lokal.

Dilema Apple di Pasar China

Apple menghadapi tantangan unik di China. Di satu sisi, perusahaan harus mematuhi regulasi ketat China yang melarang penggunaan model AI asing seperti ChatGPT. Di sisi lain, kerja sama dengan perusahaan lokal seperti Alibaba atau DeepSeek berpotensi menimbulkan masalah dengan pemerintah AS.

Sebelumnya, Apple dikabarkan sedang mempertimbangkan DeepSeek sebagai alternatif untuk menyediakan fitur AI di iPhone yang dijual di China. Namun, langkah ini juga menuai kritik karena kekhawatiran akan keamanan data. Seperti halnya AirPods Max yang baru saja mendapatkan pembaruan fitur, Apple harus berhati-hati dalam mengambil keputusan strategis.

Dengan tekanan dari dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, Apple berada di persimpangan jalan. Apakah perusahaan akan mengutamakan kepentingan bisnis atau mempertimbangkan risiko geopolitik? Jawabannya mungkin akan menentukan masa depan Apple Intelligence dalam beberapa bulan mendatang.

Snapdragon 8s Gen 4 vs Snapdragon 8 Gen 3: Mana yang Lebih Gahar?

Telset.id – Jika Anda berpikir chipset Snapdragon 8s Gen 4 hanyalah versi “lite” dari Snapdragon 8 Elite, siap-siap terkejut. Qualcomm baru saja meluncurkan chipset ini pada April 2025, dan benchmark terbaru membuktikan bahwa performanya justru mengungguli Snapdragon 8 Gen 3. Lantas, apa yang membuat chipset sub-premium ini begitu istimewa?

Snapdragon 8s Gen 4 mungkin tidak membawa Oryon cores seperti varian Elite, tapi jangan salah. Chipset ini hadir dengan konfigurasi all-big-core yang langka, menjadikannya salah satu dari sedikit chipset Qualcomm yang mengadopsi arsitektur ini. Dengan skor AnTuTu v10 mencapai 2.050.881, Snapdragon 8s Gen 4 berhasil mengalahkan Snapdragon 8 Gen 3 yang “hanya” mencetak 1,93 juta. Itu berarti peningkatan performa sekitar 6%—angka yang cukup signifikan untuk segmen sub-flagship.

Snapdragon 8s Gen 4 AnTuTu score

Benchmark yang Mengejutkan

Uji performa pada Redmi Turbo 4 Pro—salah satu perangkat pertama yang menggunakan Snapdragon 8s Gen 4—menunjukkan keunggulan chipset ini dalam multitasking. Skor Geekbench v6-nya mencapai 2.041 (single-core) dan 6.833 (multi-core). Meski sedikit kalah di single-core dibanding Snapdragon 8 Gen 3 (2.185), chipset ini justru unggul tipis di multi-core. Artinya, Snapdragon 8s Gen 4 lebih handal saat menjalankan aplikasi berat secara bersamaan.

Snapdragon 8s Gen 4 Geekbench performance

Spesifikasi yang Tak Main-Main

Dibangun dengan proses 4nm TSMC, Snapdragon 8s Gen 4 mengusung konfigurasi CPU 1+3+2+2: satu core Cortex-X3 (3.21 GHz), tiga core Cortex-A720 (3 GHz), dua core Cortex-A720 (2.8 GHz), dan dua core Cortex-A720 (2.02 GHz). GPU Adreno 825-nya juga mendukung ray tracing dan fitur Snapdragon Elite Gaming. Untuk fotografi, chipset ini mampu menangani kamera hingga 320MP dan rekaman 4K/60fps.

Meski performanya mendekati flagship, Snapdragon 8s Gen 4 tetap lebih terjangkau. Qualcomm tampaknya belajar dari kesuksesan Snapdragon 7s Gen 3 dan 8s Gen 3, yang terbukti populer di pasar mid-high end. Dengan kehadiran chipset ini, konsumen kini punya opsi lebih banyak tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam untuk performa flagship.

Jadi, apakah Snapdragon 8s Gen 4 layak disebut “flagship killer”? Jawabannya: hampir. Chipset ini memang masih kalah jauh dari Snapdragon 8 Elite (skor AnTuTu 2,8 juta), tapi untuk segmen harganya, performanya sangat impresif. Jika Anda mencari smartphone dengan performa tinggi tapi tak ingin membayar mahal, Snapdragon 8s Gen 4 bisa jadi pilihan tepat.

Xiaomi XRing 01: Chipset 3nm yang Bakal Guncang Pasar Smartphone

Telset.id – Siapa sangka, Xiaomi akhirnya resmi meluncurkan chipset buatannya sendiri, XRing 01, setelah 10 tahun mengerjakan proyek rahasia ini. Langkah ini menjadikan Xiaomi sebagai brand keempat di dunia dan kedua di China yang memiliki System on Chip (SoC) proprietary. Lalu, seberapa kuat chipset ini dan apa dampaknya bagi industri smartphone?

XRing 01 bukan sekadar chipset biasa. Dibangun dengan proses 3nm dari TSMC, chipset ini dirancang untuk menyaingi Snapdragon 8 Gen 2 dan Apple A17 Pro. Dengan konfigurasi octa-core (1+3+4), XRing 01 menggabungkan performa tinggi dan efisiensi daya yang optimal. Satu core Cortex-X925 berkecepatan 3.2GHz, tiga core Cortex-A725 di 2.6GHz, dan empat core Cortex-A520 di 2.0GHz siap menghadirkan pengalaman multitasking mulus.

Xiaomi XRing 01 Chipset 3nm

Performa yang Menggoda

Meski belum diuji secara langsung, bocoran skor Geekbench menunjukkan XRing 01 mampu mencetak 2413 poin (single-core) dan 8068 poin (multi-core). Angka ini mengindikasikan bahwa chipset ini siap bersaing dengan Snapdragon 8 Elite 2 yang baru saja dirilis oleh Qualcomm. GPU-nya, IMG DXT72 dengan clock 1.3GHz, bahkan diklaim lebih unggul dari Adreno 740.

Debut di Xiaomi 15S Pro

XRing 01 akan pertama kali mengaspal di Xiaomi 15S Pro, flagship terbaru yang sudah terlihat di sertifikasi 3C China. Dengan chipset in-house ini, Xiaomi berpeluang menekan harga jual dan mengurangi ketergantungan pada Qualcomm atau MediaTek. Apakah ini awal dari dominasi baru di pasar smartphone?

Jika Anda penasaran dengan perkembangan terbaru teknologi Xiaomi, pastikan untuk mengikuti acara spesial 15 tahun Xiaomi yang akan datang. Siapa tahu, ada kejutan lain yang siap diumumkan!

Razer Blade 14 2025: Laptop Gaming Tertipis dengan Kekuatan AI dan RTX 50 Series

Telset.id – Jika Anda mencari laptop gaming yang tipis namun bertenaga, Razer Blade 14 2025 mungkin adalah jawabannya. Dengan ketebalan hanya 15,7mm dan berat 1,63kg, laptop ini menjadi yang tertipis dalam kelasnya. Namun, jangan tertipu oleh ukurannya—di balik bodi ramping ini tersembunyi performa yang siap menghancurkan game AAA terbaru.

Razer tidak main-main dengan desain termal baru mereka. Hood termal yang diperbarui meningkatkan aliran udara, memastikan laptop tetap dingin meski dalam bentuk yang kompak. Ini adalah langkah maju yang signifikan dibandingkan generasi sebelumnya, yang sering dikritik karena masalah overheating.

Razer Blade 14 2025

Kekuatan Prosesor dan AI yang Mengesankan

Di jantung Blade 14 2025 terdapat AMD Ryzen AI 9 365, prosesor 10-core dengan 20 thread yang mampu mencapai kecepatan hingga 5.0GHz. Yang lebih mengesankan adalah kemampuan AI-nya—hingga 50 TOPS (Trillion Operations Per Second), tiga kali lipat lebih cepat dari generasi sebelumnya.

“Dengan dukungan fitur AI seperti Copilot+, Recall, Cocreate, dan Live Captions, Blade 14 2025 bukan sekadar laptop gaming,” kata seorang analis industri. “Ini adalah workstation portabel yang siap menghadapi era komputasi AI.”

Grafis Next-Gen dengan RTX 50 Series

Untuk grafis, Razer menyematkan NVIDIA GeForce RTX 5070 Laptop GPU dengan TGP 115W. Berbasis arsitektur RTX 50 series terbaru, GPU ini mendukung DLSS 4 dan NVIDIA NIM Microservices, menjanjikan rendering lebih cepat dan gaming yang lebih mulus.

“Ini adalah lompatan besar dalam performa grafis laptop,” komentar seorang penguji perangkat keras. “Dengan dukungan untuk teknologi AI dalam rendering, Blade 14 2025 bisa menjadi game-changer di industri laptop gaming premium.”

Layar OLED yang Memukau

Blade 14 2025 menawarkan layar 14-inch 3K OLED dengan resolusi 2880×1800, refresh rate 120Hz, dan response time 0.2ms. Layar ini mendukung 100% DCI-P3 color space dan telah mendapatkan sertifikasi Calman untuk akurasi warna.

“Dengan rasio kontras 1 juta:1, pengalaman menonton konten HDR di laptop ini sungguh luar biasa,” ujar seorang content creator yang telah mencoba perangkat ini. “Ini adalah salah satu layar laptop terbaik yang pernah saya lihat.”

Untuk konektivitas, Razer menyertakan dua port USB4 Type-C, satu HDMI 2.1, dan slot MicroSD UHS-II. Dukungan Wi-Fi 7 dan Bluetooth 5.4 memastikan konektivitas nirkabel yang andal.

Fitur lain yang patut diperhatikan termasuk sistem enam speaker dengan THX Spatial Audio, touchpad kaca besar, dan keyboard dengan backlit RGB per-key. Bodi terbuat dari aluminium T6-grade dengan finishing matte sand-blasted yang elegan.

Dari segi harga, Blade 14 2025 dimulai dari $2,299 untuk varian dengan RTX 5060, 16GB RAM, dan SSD 1TB. Varian top dengan RTX 5070, 64GB RAM, dan SSD 2TB dibanderol $2,999.

Dengan kombinasi desain tipis, performa tinggi, dan fitur AI mutakhir, Razer Blade 14 2025 berpotensi menjadi salah satu laptop gaming paling menarik tahun ini. Apakah ini akan menjadi pesaing serius untuk Asus ROG Zephyrus GX531 atau bahkan Lenovo Legion terbaru? Hanya waktu yang akan menjawab.

BYD e7, Sedan Listrik Murah dengan Senyum Menggoda dan Performa Tangguh

0

Telset.id – Di tengah persaingan sengit pasar mobil listrik, BYD kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan BYD e7, sedan listrik murah yang menawarkan desain unik dan performa tangguh. Dengan harga mulai dari 103.800 yuan (sekitar Rp 230 juta), mobil ini siap menggoda konsumen muda dan pelaku bisnis taksi.

BYD, produsen otomotif asal China yang semakin mendominasi pasar global, terus memperluas jajaran produknya dengan menghadirkan kendaraan listrik yang terjangkau namun tidak mengorbankan kualitas. BYD e7 adalah bukti nyata dari strategi tersebut, menawarkan dua pilihan jarak tempuh dan sejumlah fitur menarik.

Lantas, apa saja yang membuat BYD e7 layak diperhitungkan? Mari kita telusuri lebih dalam.

Desain Eksterior: Senyum yang Menawan

BYD mengklaim bahwa BYD e7 memiliki desain depan yang membentuk efek “senyuman”. Wajah depan yang tertutup dengan logo BYD di tengah dan garis-garis menonjol pada kap mesin menciptakan kesan ramah namun sporty.

BYD e7 depan dengan desain senyuman

Bagian belakang mobil mengadopsi desain berlapis, dilengkapi dengan spoiler duck tail dan lampu belakang tipe through-type. Lampu tambahan di bagian bawah serta label “e7” di sisi kanan bawah semakin mempertegas identitasnya. Meski tergolong mobil listrik entry-level, BYD e7 tetap mempertahankan gagang pintu konvensional sebagai penanda posisinya di segmen harga terjangkau.

Dimensi dan Performa

Sebagai sedan ukuran medium, BYD e7 memiliki panjang 4.780 mm, lebar 1.900 mm, dan tinggi 1.515 mm dengan jarak sumbu roda 2.820 mm. Mobil ini menggunakan velg 16 inci yang sesuai untuk keseharian.

BYD e7 tampak samping dengan velg 16 inci

Dari sisi performa, BYD e7 ditenagai oleh motor listrik synchronous magnet permanen depan dengan daya maksimum 100 kW (134 hp) dan torsi puncak 180 Nm. Dua pilihan baterai lithium iron phosphate Blade BYD tersedia: 48 kWh untuk jarak tempuh 450 km (CLTC) dan 57,6 kWh untuk 520 km (CLTC). Waktu pengisian cepat hanya membutuhkan 0,47 jam dan 0,43 jam untuk masing-masing varian, dengan kecepatan tertinggi mencapai 150 km/jam.

Interior dan Fitur Teknologi

Kabin BYD e7 didominasi oleh layar sentral 15,6 inci dan panel instrumen LCD 5 inci. Kemudi flat-bottom memberikan sentuhan sporty, sementara sistem operasi kendaraan didukung oleh DiLink 100 dari BYD.

Interior BYD e7 dengan layar sentral 15,6 inci

Konsol tengah memiliki dua tingkat: bagian bawah menyediakan dua tempat minum dan ruang penyimpanan tambahan, sedangkan bagian atas dilengkapi dengan tombol-tombol fisik dan slot untuk meletakkan ponsel. Fitur lainnya termasuk sunroof panorama, bagasi berkapasitas 528 liter, serta kontrol jarak jauh untuk AC dan operasi buka/tutup pintu.

Target Pasar dan Pesaing

BYD e7 jelas ditujukan untuk segmen menengah bawah, baik untuk konsumen pribadi maupun bisnis taksi. Dengan kisaran harga 103.800–115.800 yuan (sekitar Rp 230–256 juta), mobil ini bersaing ketat dengan sedan listrik sejenis di pasar China.

Strategi BYD dalam menghadirkan kendaraan listrik terjangkau namun berkualitas semakin memperkuat posisinya di pasar global. Seperti yang terjadi pada BYD Qin L EV yang mampu meraup 10.000 pesanan dalam seminggu, BYD e7 juga diprediksi akan menuai kesuksesan serupa.

Dengan kombinasi desain menarik, performa memadai, dan harga bersaing, BYD e7 siap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Apakah mobil ini akan segera meluas ke pasar internasional? Kita tunggu kabar selanjutnya.