Beranda blog Halaman 51

WhatsApp Perkenalkan Fitur Baru untuk Status: Kolase, Musik, dan Stiker

0

Telset.id – WhatsApp akan segera menghadirkan sejumlah fitur baru untuk Status, termasuk kolase foto, klip musik, dan stiker interaktif. Fitur ini diperkenalkan sebagai bagian dari upaya Meta untuk memperkaya pengalaman pengguna dalam berbagi momen sehari-hari.

Menurut pengumuman resmi Meta, fitur Status WhatsApp kini memungkinkan pengguna membuat kolase hingga enam foto dengan tata letak yang dapat disesuaikan. Selain itu, klip musik dari library aplikasi bisa diposting sebagai Status, dengan durasi 15 detik untuk foto dan 60 detik untuk video.

Yang menarik, klip musik ini bisa diubah menjadi stiker untuk menambah kesan musikal pada Status. Pengguna juga bisa membagikan lagu secara utuh sebagai Status mandiri. Fitur baru lainnya adalah stiker “Add Yours” yang mengajak teman untuk merespons Status dengan foto mereka sendiri.

Fitur kolase foto memungkinkan pengguna menggabungkan beberapa gambar dalam satu frame dengan berbagai pilihan tata letak. Sementara itu, foto biasa kini bisa diubah menjadi stiker yang bisa disesuaikan ukuran dan bentuknya sebelum diposting ke Status.

Sejak Maret lalu, WhatsApp sudah memperkenalkan fitur musik untuk Status. Kini, platform tersebut memperluas fungsionalitas tersebut dengan opsi stiker musik dan pembagian lagu lengkap. Fitur ini mirip dengan yang sudah tersedia di Instagram dan Facebook.

Meta menyatakan bahwa fitur-fitur baru ini akan mulai diluncurkan dalam waktu dekat dan akan tersedia secara luas dalam beberapa bulan mendatang. Pembaruan ini menunjukkan komitmen WhatsApp untuk terus mengembangkan fitur Status yang bersaing dengan Stories di platform media sosial lainnya.

Sebelumnya, WhatsApp juga telah menguji berbagai fitur baru untuk Status, termasuk fitur mention grup dan indikator balasan Status. Perkembangan ini menunjukkan bahwa WhatsApp semakin fokus pada fitur berbagi konten sementara, mengikuti tren yang populer di kalangan pengguna media sosial.

iQOO 15 Bocor: Layar 2K dan Baterai 7.000mAh

0

Telset.id – iQOO 15 dikabarkan akan menjadi penerus iQOO 13 dengan sejumlah peningkatan signifikan. Menurut bocoran terbaru dari Digital Chat Station, ponsel ini akan dilengkapi layar 6,85 inci beresolusi 2K buatan Samsung.

Layar tersebut diduga menggunakan panel LTPO AMOLED dengan teknologi LIPO (Low Injection Pressure Overmolding) untuk mengurangi bezel. Selain itu, iQOO 15 juga diprediksi membawa modul kamera periskop, sebuah peningkatan dari lensa telefoto 2x pada pendahulunya.

iQOO 15 screen and camera specs tipped

Sebelumnya, iQOO 13 menjadi salah satu ponsel pertama yang menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen Elite saat diluncurkan Oktober lalu. iQOO 15 diperkirakan akan dirilis sekitar waktu yang sama tahun ini, mengikuti pola rilis tahunan merek tersebut.

Bocoran lain menyebutkan bahwa iQOO 15 akan didukung baterai berkapasitas besar 7.000mAh. Jika benar, ini akan menjadi salah satu baterai terbesar di kelas flagship Android saat ini.

Sebagai bagian dari vivo, iQOO dikenal menghadirkan ponsel dengan performa tinggi dan fitur gaming. Peluncuran iQOO 15 akan bersaing ketat dengan flagship lain di akhir tahun 2025, termasuk seri baru dari merek seperti iQOO Neo 10R yang baru saja dirilis di India.

Informasi lebih lanjut tentang spesifikasi dan harga iQOO 15 diharapkan muncul dalam beberapa bulan mendatang seiring mendekatnya waktu peluncuran.

Infinix Xpad 20 Resmi: Tablet 11 Inci dengan Baterai 7.000mAh dan AI

0

Telset.id – Infinix memperkenalkan Xpad 20, tablet Android terbaru dengan layar 11 inci dan baterai besar 7.000mAh. Perangkat ini hadir dengan dukungan AI canggih, termasuk asisten Folax berbasis ChatGPT dan fitur penerjemahan untuk teks, suara, gambar, serta dokumen.

Xpad 20 juga dilengkapi dengan alat pemrograman AI yang memungkinkan pengguna membuat website, game, dan aplikasi langsung dari tablet. Alat ini didukung oleh Replit, platform coding berbasis cloud. Infinix belum mengumumkan harga dan ketersediaan tablet ini di pasaran.

Infinix Xpad 20 debuts with 11” LCD, AI smarts and 7,000mAh battery

Spesifikasi Lengkap Infinix Xpad 20

Tablet ini mengusung layar IPS LCD 11 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 90Hz. Di sektor kamera, Xpad 20 memiliki kamera depan 5MP untuk panggilan video dan kamera belakang 8MP dengan LED flash. Performanya didukung chipset MediaTek Helio G88.

Xpad 20 tersedia dalam beberapa varian RAM dan penyimpanan, yakni 4GB/6GB/8GB RAM dan 128GB/256GB storage. Pengguna juga bisa memperluas penyimpanan via microSD dan menggunakan konektivitas seluler berkat slot nano SIM.

Fitur Unggulan dan Warna Tersedia

Daya tahan baterai menjadi salah satu keunggulan Xpad 20. Dengan kapasitas 7.000mAh, tablet ini mendukung pengisian daya 10W dan fitur reverse charging via OTG. Infinix menyediakan pilihan warna Stellar Grey, Forest Green, Dreamy Purple, dan Rising Red.

Sebagai bagian dari lini produk Infinix, Xpad 20 hadir sebagai alternatif lebih terjangkau dibanding Xpad GT yang berfokus pada segmen gaming. Peluncuran ini memperkuat portofolio Infinix di pasar tablet Android.

Infinix Xpad 20 debuts with 11” LCD, AI smarts and 7,000mAh battery

Dengan kombinasi fitur AI, baterai besar, dan layar berkualitas, Xpad 20 siap bersaing di segmen tablet menengah. Namun, Infinix masih belum memberikan informasi resmi mengenai harga dan tanggal rilisnya di berbagai negara.

Huawei Kembangkan Chip 3nm Tanpa EUV, Produksi Dimulai 2026

0

Telset.id – Huawei dikabarkan sedang mengembangkan lini produksi chip 5nm tanpa menggunakan mesin lithography EUV. Bahkan, perusahaan asal China itu sudah memasuki tahap riset untuk chip 3nm dengan rencana produksi dimulai pada 2026, menurut laporan UDN.

Kendala utama Huawei adalah ketidakmampuan menggunakan teknologi EUV standar yang dipatenkan oleh perusahaan Belanda, ASML. Larangan ekspor terhadap Huawei membuat perusahaan tersebut beralih ke mesin lithography SSA800 dengan teknologi multi-patterning buatan Shanghai Micro Electronics (SMEE).

Huawei plans to build 3nm chip in 2026

Pengembangan chip 3nm Huawei dilakukan melalui dua pendekatan berbeda. Pertama menggunakan arsitektur GAA yang juga dipakai oleh TSMC dan Samsung. Pendekatan kedua lebih inovatif dengan memanfaatkan chip berbasis carbon nanotube yang sudah melewati validasi laboratorium dan sedang disesuaikan untuk lini produksi SMIC.

Baru-baru ini, Huawei meluncurkan Matebook Fold yang ditenagai oleh Kirin X90. Meski diklaim sebagai “chip 5nm”, sebenarnya ini adalah desain 7nm dengan teknologi packaging canggih. Performanya setara chip 5nm, namun yield produksinya hanya 50% – angka yang sangat rendah dan berdampak pada biaya produksi lebih mahal.

Langkah Huawei ini menunjukkan tekad kuat untuk mandiri di tengah pembatasan teknologi dari Barat. Seperti dilaporkan sebelumnya, ketegangan teknologi antara China dan AS terus memanas dengan saling klaim tentang keamanan produk masing-masing.

Industri chip global kini menyaksikan persaingan sengit dengan munculnya pemain baru. Selain Huawei, Xiaomi juga mengembangkan chipset flagship buatan sendiri yang siap bersaing dengan produk Apple dan Qualcomm.

Keberhasilan Huawei dalam mengembangkan teknologi chip tanpa EUV bisa menjadi game changer di industri semikonduktor global. Namun tantangan utama tetap pada peningkatan yield produksi untuk menekan biaya dan meningkatkan daya saing.

Chongqing Catat Produksi Robot Capai 60.000 Unit pada 2024

0

Telset.id – Kota Chongqing, China, mencatat produksi robot lebih dari 60.000 unit pada 2024 dengan nilai output melebihi 37 miliar yuan (sekitar Rp83,5 triliun). Pencapaian ini didukung oleh rantai industri robot yang lengkap, mulai dari penelitian hingga layanan aplikasi.

Chongqing telah membangun ekosistem robot yang mencakup litbang, manufaktur, pengujian, integrasi sistem, dan pelatihan tenaga kerja. Salah satu produk unggulan adalah robot berkaki empat tahan ledakan yang dikembangkan Sevnce Robotics. Robot ini menjalani serangkaian pengujian ketat sebelum diluncurkan ke pasar.

Robot berkaki empat tahan ledakan di Sevnce Robotics

Seorang teknisi di Sevnce Robotics menjelaskan, robot berkaki empat dirancang untuk operasi di lingkungan berbahaya seperti pertambangan dan industri kimia. “Robot ini mampu bertahan dalam kondisi ekstrem dan mengurangi risiko kecelakaan kerja,” ujarnya.

Selain Sevnce Robotics, perusahaan seperti Huashu Robot juga berkontribusi dalam pengembangan robot industri. Seorang teknisi terlihat melakukan debugging pada robot industri di fasilitas Huashu Robot. Proses ini memastikan kinerja optimal sebelum robot digunakan di lini produksi.

Teknisi melakukan debugging robot industri di Huashu Robot

Pertumbuhan industri robot di Chongqing sejalan dengan dominasi China di pasar robotika global. Seperti dilaporkan Telset.id sebelumnya, China telah menjadi pemain utama dalam revolusi industri 4.0 dengan inovasi seperti Titan Robot yang menawarkan presisi hingga 1mm.

Pemerintah Chongqing terus mendorong pengembangan teknologi robot melalui kebijakan dan insentif. Langkah ini memperkuat posisi China dalam persaingan global, termasuk di sektor otomotif yang mengadopsi China Speed untuk efisiensi produksi.

Robot roda empat tahan ledakan menjalani tes di Sevnce Robotics

Keberhasilan Chongqing menjadi bukti transformasi industri China yang mengintegrasikan teknologi canggih. Robotika tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga membuka lapangan kerja baru di bidang engineering dan pemeliharaan.

Perkembangan terbaru di Chongqing menunjukkan bahwa China terus memimpin inovasi robotika, mengalahkan pesaing seperti AS dan Korea Selatan yang mengembangkan robot cair revolusioner untuk aplikasi medis.

Kemkominfo Buka Peluang Kerja Sama Pengembangan AI di Indonesia

0

Telset.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus membuka peluang kerja sama dalam pengembangan teknologi kecerdasan artifisial (AI) di Tanah Air. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dalam pertemuan bilateral dengan Prof Dawn Song dari Universitas California, Berkeley.

Nezar menjelaskan, pertemuan tersebut membahas pentingnya pembentukan jaringan institut keamanan AI untuk mendorong pengembangan kecerdasan buatan yang aman dan etis. “Jaringan ini akan menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan pelaku industri,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/5/2025).

Menurut Nezar, jaringan tersebut akan memfasilitasi pertukaran pengetahuan tentang praktik terbaik, standar keselamatan, dan harmonisasi regulasi global. Selain itu, juga akan mendukung penelitian terkait penyelarasan AI, interpretabilitas, ketahanan, dan mitigasi risiko.

Rekomendasi Pengembangan AI di Indonesia

Nezar menyampaikan beberapa rekomendasi penting hasil diskusi dengan Prof Song. Pertama, perlu memanfaatkan riset teknis untuk membentuk kerangka regulasi terkait keamanan, privasi, dan akuntabilitas AI. Kedua, pembentukan badan penasihat yang terdiri dari ilmuwan AI, ahli etika, pakar hukum, dan spesialis terkait.

“Pengembangan AI perlu didasarkan pada riset empiris, keahlian multidisipliner, dan praktik terbaik global,” tegas Nezar. Dia menambahkan, strategi nasional AI Indonesia harus selaras dengan standar global seperti OECD, Prinsip Hiroshima G7, dan Badan Penasihat AI PBB.

Pemerintah juga mendorong adopsi AI yang bertanggung jawab melalui pembangunan kapasitas, keterlibatan publik, dan pengembangan kebijakan. Beberapa agenda strategis lain yang dibahas meliputi penguatan talenta digital, sains data, keamanan siber, dan infrastruktur data.

Kolaborasi Global untuk Pengembangan AI

Nezar menegaskan komitmen Indonesia untuk terus menjajaki kerja sama global dalam pengembangan AI, termasuk dengan UC Berkeley. “Kami terbuka untuk berbagai bentuk kolaborasi yang dapat mempercepat pengembangan AI di Indonesia,” ujarnya.

Prof Dawn Song sendiri merupakan pakar ternama di bidang AI dan keamanan digital yang telah meraih berbagai penghargaan internasional. Kehadirannya dalam diskusi ini dinilai penting untuk memberikan perspektif global tentang pengembangan AI yang bertanggung jawab.

Pengembangan AI di Indonesia sejalan dengan tren global yang semakin masif. Seperti dilaporkan Telset.id sebelumnya, berbagai perusahaan teknologi besar juga tengah mempercepat pengembangan produk berbasis AI, termasuk Meta yang membagi divisi AI-nya menjadi dua tim.

Selain itu, perkembangan ekosistem AI di Asia juga patut diperhatikan, dengan China yang telah membangun ekosistem AI senilai Rp1.361 triliun dan memiliki 1,5 juta paten terkait teknologi ini.

China Bangun Ekosistem AI Senilai Rp1.361 Triliun, Paten Capai 1,5 Juta

0

Telset.id – China telah membangun sistem industri kecerdasan buatan (AI) yang komprehensif dengan nilai inti mencapai hampir 600 miliar yuan (Rp1.361 triliun) per April 2025. Data ini diumumkan oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) dalam Forum Kerja Sama AI China-Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin, Kamis (29/5).

Pejabat NDRC Huang Ru mengungkapkan, permohonan paten AI di China telah melampaui 1,5 juta, mencakup 40% dari total permohonan paten AI global. “China mencatat kemajuan menyeluruh dalam pengembangan AI dengan ekosistem industri yang berkembang pesat,” kata Huang dalam forum tersebut.

Negara itu kini memiliki lebih dari 400 perusahaan “raksasa kecil” (small giants) yang mengkhususkan diri di pasar AI spesifik, termasuk inovator seperti DeepSeek. SCO, sebagai organisasi dengan wilayah terluas dan populasi terbesar di dunia, disebut memiliki sumber daya data dan skenario penerapan AI yang beragam.

Dorongan Baru untuk Negara SCO

Huang menekankan, kerja sama teknologi AI antaranggota SCO akan memberikan dorongan baru bagi pembangunan ekonomi dan sosial. “Kerja sama ini juga diharapkan mendorong pembangunan global yang lebih inklusif dan mengurangi kesenjangan digital,” ujarnya.

China berkomitmen untuk berkolaborasi dengan negara-negara SCO lainnya dalam menjunjung “Semangat Shanghai” guna memastikan pengembangan AI yang bermanfaat, aman, dan adil. Langkah ini sejalan dengan upaya China memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri AI global.

Langkah Strategis China di Bidang AI

Pencapaian ini menegaskan dominasi China dalam inovasi AI, yang juga tercermin dari proyek-proyek seperti robot humanoid untuk pertempuran dan kendaraan otonom berbasis AI. Sementara itu, ketegangan teknologi dengan AS terus berlanjut, termasuk pembatasan ekspor chip AI ke China.

Dengan ekosistem AI yang matang, China siap memimpin transformasi digital global, meski menghadapi tantangan geopolitik dan persaingan teknologi yang ketat.

Razer Luncurkan Alat Pengembang Game Berbasis AI di AWS

0

Telset.id – Razer, merek global terkemuka untuk gamer, mengumumkan peluncuran alat pengembang game berbasis AI di Amazon Web Services (AWS). Alat ini terdiri dari Razer Game Assistant dan Razer QA Companion, yang dirancang untuk membantu studio game meningkatkan efisiensi dan kualitas produk mereka.

Kedua alat tersebut akan segera tersedia secara global di AWS Marketplace. Razer Game Assistant menawarkan saran ahli secara real-time, analisis pasca-permainan, dan wawasan kinerja perangkat keras. Sementara itu, Razer QA Companion adalah alat pengujian kualitas berbasis AI yang mendeteksi bug dan masalah kinerja secara otomatis.

“Dengan peluncuran Razer AI Game Developer Tools, kami bersemangat untuk memperdalam kolaborasi dengan AWS,” kata Quyen Quach, Wakil Presiden Software di Razer. “Kami menggabungkan kemampuan prototipe cepat kami dengan skalabilitas cloud AWS untuk mendukung generasi berikutnya dalam pembuatan game.”

Industri game global saat ini memiliki 3,32 miliar gamer dan diproyeksikan mencapai nilai pasar $424 miliar dalam dekade mendatang. Perkembangan teknologi AI dan cloud gaming telah mengubah cara game dikembangkan dan dimainkan.

Transformasi Pengembangan Game dengan AI

Razer Game Assistant, yang awalnya diperkenalkan sebagai Project AVA di CES 2025, menggunakan AI canggih untuk memberikan panduan personalisasi dan analisis mendalam. Alat ini dapat dilatih menggunakan data spesifik genre dan game, serta diintegrasikan langsung ke dalam gameplay.

Razer QA Companion bekerja sebagai asisten cerdas yang secara otomatis mendeteksi dan mencatat bug, crash, serta masalah kinerja. Alat ini tersedia sebagai plugin untuk Unreal, Unity, dan mesin kustom menggunakan C++. Template yang telah disiapkan untuk berbagai genre game mengurangi kebutuhan scripting manual, mempercepat proses pengujian.

Kolaborasi dengan AWS dan Side

Razer bermitra dengan penyedia layanan game global, Side, untuk mengembangkan alat QA otomatis yang lebih canggih. Kolaborasi ini bertujuan mengeksplorasi metode baru dalam otomatisasi QA, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi waktu peluncuran produk.

Alat-alat ini dibangun di atas Amazon Bedrock, layanan Generative AI yang sepenuhnya dikelola oleh AWS. Solusi berbasis cloud ini memungkinkan skalabilitas global dan membantu pengembang menyederhanakan alur kerja, meningkatkan produktivitas, dan mempercepat siklus pengembangan.

“Industri game terus mendorong batas teknologi baru, mengubah cara game dibangun dan dimainkan,” ujar Gunish Chawla, Managing Director Commercial Sector ASEAN di Amazon Web Services. “Kolaborasi dengan Razer menunjukkan bagaimana alat AI untuk pelatihan gameplay dan pengujian QA di cloud dapat membantu studio berinovasi lebih cepat.”

Seperti yang terjadi di berbagai sektor, revolusi AI juga membawa perubahan signifikan dalam industri game. Razer berharap alat baru ini akan membantu pengembang game menghasilkan produk berkualitas tinggi dalam waktu lebih singkat.

Alat-alat ini saat ini sedang dalam tahap pengujian beta dengan studio game AAA dan indie. Melalui AWS Marketplace, pengembang dapat dengan mudah mengintegrasikan solusi ini ke dalam pipeline pengembangan mereka, mempercepat inovasi dan waktu peluncuran produk.

Begini Cara Membuat Channel YouTube untuk Jadi Youtuber

Telset.id, Jakarta – Youtuber menjadi profesi yang kini banyak diincar. Namun sebelum menjadi seorang kreator konten, kamu harus tahu cara bikin channel YouTube sendiri. Kami akan membagikan cara membuat channel YouTube di HP dan laptop.

Selain bisa berkarya, membuat konten di YouTube juga bisa menghasilkan uang. Maka tidak heran banyak orang yang tergiur untuk menjadi seorang konten kreator.

Bayangkan, platform video streaming besutan Google ini akan memberikan uang berdasarkan jumlah view atau disebut Revenue per Impression (RPM). Rata-rata paling rendah uang yang diberikan adalah USD 0,5 atau setara Rp 7.000 per 1.000 view.

Jika dikalkulasi, maka setiap konten video Anda yang sudah ditonton sebanyak 1 juta kali, maka akan mendapatkan uang sekitar USD 550 atau setara Rp 7 jutaan. Banyak kan?

Nah, buat yang belum tahu, Telset akan kasih tips bagaimana cara bikin Youtube channel untuk pemula. Dijamin sangat mudah dan bahkan bisa dilakukan melalui HP maupun laptop.

Sebelum memulai langkah-langkahnya, pastikan kamu sudah memiliki akun Google terlebih dahulu. Karena tanpa akun Google, kamu tidak akan bisa membuat channel sendiri.

BACA JUGA:

Setelah memiliki akun Google, silahkan ikuti langkah-langkah pembuatannya seperti di bawah ini.

1. Cara Membuat Channel YouTube di Laptop

Cara Membuat Channel YouTube di Laptop
Cara praktis membuat channel YouTube di laptop atau PC

Berikut ini cara membuat channel YouTube di laptop atau PC:

  • Tahap pertama adalah buka laman YouTube melalui browser.
  • Kemudian klik Sign In di bagian pojok kanan atas.
  • Masukkan email Google Anda. Pastikan juga email tersebut masih aktif.
  • Setelah berhasil login, klik foto Anda di bagian kanan atas, kemudian pilih Settings.
  • Selanjutnya pilih Create a New Channel.
  • Kemudian isi nama untuk channel tersebut. Disarankan memilih nama yang sesuai dengan konten yang akan Anda tampilkan. Atau bisa juga menggunakan nama Anda sebagai personal branding.
  • Jika Anda ingin menggunakan channel tersebut untuk keperluan bisnis, maka Anda tinggal klik opsi Use a Bussiness or Other Name.
  • Setelah selesai, klik tombol Create.
  • Voila! kini Anda telah berhasil membuat channel sendiri. Tinggal upload konten-konten video yang sudah Anda buat.

2. Cara Membuat Channel YouTube di HP

Cara Membuat Channel YouTube di HP
Cara mudah membuat channel YouTube di smartphone

Berikut ini cara buat channel YouTube di HP:

  • Pastikan Anda sudah Sign In akun Google di HP.
  • Buka aplikasi. Lalu, klik ikon profil di kanan atas layar.
  • Kemudian pilih Your Channel.
  • Akan muncul pilihan Create Channel.
  • Selanjutnya, Anda tinggal mengisi data-data yang diperlukan.
  • Pastikan untuk menentukan nama channel yang sesuai dengan isi konten.
  • Selesai! Kini Anda sudah memiliki channel sendiri.

BACA JUGA:

Nah, itu tadi tips cara membuat Youtube channel di HP dan laptop. Siapa tahu Anda bisa mengumpulkan pundi-pundi uang. Selamat mencoba dan semoga berhasil ya, sob! (HBS)

Jerman Akan Terapkan Pajak Digital 10% untuk Google dan Facebook

0

Telset.id – Pemerintah Jerman sedang mempertimbangkan langkah berani untuk mengenakan pajak digital sebesar 10% pada raksasa platform online seperti Google dan Facebook. Kebijakan ini, yang digagas di bawah kepemimpinan Kanselir baru Friedrich Merz, bertujuan untuk mengatasi ketimpangan kontribusi perusahaan teknologi terhadap perekonomian negara.

Menurut laporan Reuters, berbagai fraksi politik di Jerman telah mencapai kesepakatan awal tahun ini untuk memberlakukan pungutan ini. Menteri Kebudayaan Jerman Wolfram Weimer dalam wawancara dengan majalah Stern menyatakan, “Perusahaan-perusahaan ini menghasilkan miliaran bisnis di Jerman dengan margin keuntungan yang sangat tinggi. Mereka menikmati manfaat besar dari infrastruktur dan output budaya kami, tetapi hampir tidak membayar pajak dan berinvestasi terlalu sedikit.”

Langkah Global dan Potensi Retaliasi

Jerman bukan satu-satunya negara yang mengambil langkah ini. Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, Turki, India, Austria, dan Kanada telah memiliki regulasi serupa. Namun, kebijakan ini berisiko memicu ketegangan dengan Amerika Serikat. Pada Februari lalu, mantan Presiden Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif balasan terhadap negara-negara yang mengenakan pajak layanan digital pada perusahaan teknologi AS.

Dampak pada Ekosistem Digital

Jika disahkan, pajak ini dapat mengubah lanskap digital Jerman. Perusahaan teknologi mungkin akan menyesuaikan model bisnis mereka, sementara pemerintah berharap pendapatan baru ini dapat mendukung pembangunan infrastruktur dan konten lokal. Di Indonesia sendiri, digitalisasi pembayaran pajak sudah mulai berkembang, seperti terlihat pada pembayaran pajak kendaraan melalui Bukalapak.

Langkah Jerman ini juga menjadi pertanda semakin kuatnya tekanan global terhadap perusahaan teknologi untuk berkontribusi lebih adil. Seperti yang terjadi di Indonesia, di mana digitalisasi UMKM terus didorong untuk menciptakan ekosistem yang lebih seimbang.

Bagaimana pendapat Anda tentang kebijakan pajak digital ini? Apakah Indonesia perlu mengikuti jejak Jerman? Diskusikan di kolom komentar!

Tinder Uji Fitur Baru: Filter Pasangan Berdasarkan Tinggi Badan

Telset.id – Jika Anda pengguna aktif aplikasi kencan online, bersiaplah untuk fitur kontroversial terbaru dari Tinder. Platform dating populer ini sedang menguji kemampuan untuk memfilter calon pasangan berdasarkan tinggi badan—sebuah langkah yang kembali memantik perdebatan tentang standar kecantikan di dunia digital.

Menurut laporan eksklusif TechCrunch, fitur eksperimental ini hanya tersedia bagi pelanggan Tinder Gold dan Platinum dalam fase uji coba terbatas. Pengguna bisa menentukan rentang tinggi ideal di menu “Discovery Settings”, meski ini tidak sepenuhnya menghilangkan profil di luar kriteria dari deck swipe.

Dari Bio ke Fitur Resmi: Evolusi Seleksi Visual

Tinder sebenarnya bukanlah pemain baru dalam permainan preferensi fisik. Sejak lama, pengguna bebas mencantumkan tinggi badan di profil atau bahkan menulis syarat spesifik seperti “Hanya tertarik dengan yang di atas 180 cm” di kolom bio. Namun, dengan menjadikannya sebagai opsi filter resmi, platform ini secara implisit melegitimasi praktik yang sering dikritik sebagai shallow dating.

Phil Price Fry, Wakil Presiden Komunikasi Tinder, membela inisiatif ini dalam pernyataannya kepada Engadget: “Ini bagian dari upaya membantu pengguna terhubung lebih intensional. Prinsip produk baru kami mendorong kami untuk bergerak cepat dan belajar dari setiap tes.”

Strategi Monetisasi atau Provokasi Sosial?

Analis industri melihat dua kemungkinan motif di balik fitur ini. Pertama, sebagai diferensiasi layanan berbayar—mirip dengan fitur unggulan Realme GT 7 Series yang eksklusif untuk varian premium. Kedua, sebagai taktik viral marketing mengingat polemik yang pasti menyertainya.

Fakta menarik: pada 2022, Tinder pernah berkelakar tentang sistem verifikasi tinggi badan melalui AR. Kini, dengan filter tinggi yang terintegrasi, apakah langkah verifikasi akan benar-benar diwujudkan? Mengingat maraknya kasus profil palsu—termasuk pengguna yang berbohong tentang fisik mereka—ini bisa menjadi pertimbangan logis berikutnya.

Bagi yang penasaran dengan performa teknologi terkini, simak juga deretan HP gaming Realme terbaik yang mengusung teknologi mutakhir.

Uji coba ini belum tentu akan diluncurkan secara permanen. Namun, keberadaannya mencerminkan realitas pahit: di era di bahkan nonton bola online bisa dipersonalisasi, hasrat manusia untuk mengontrol setiap aspek kehidupan—termasuk kriteria pasangan—tampaknya tak terbendung.

YouTube Shorts Uji Coba Google Lens: Fitur Baru yang Bakal Ubah Cara Anda Menonton

Telset.id – Bayangkan Anda sedang menonton YouTube Shorts dan melihat sebuah produk atau lokasi menarik. Sekarang, Anda bisa langsung mencari informasi lebih lanjut tanpa perlu keluar dari aplikasi. YouTube sedang menguji coba integrasi Google Lens ke dalam platform video pendeknya, sebuah langkah yang bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan konten visual.

Fitur ini memungkinkan penonton untuk mencari informasi tentang apa pun yang muncul dalam video Shorts hanya dengan menekan layar. Menurut pengumuman resmi, uji coba beta sudah dimulai dan akan segera tersedia untuk semua pengguna dalam waktu dekat. Ini bukan sekadar tambahan fitur biasa, melainkan terobosan yang bisa membuka pintu bagi pengalaman belanja yang lebih mulus di masa depan.

Cara Kerja Google Lens di YouTube Shorts

Untuk menggunakan fitur ini, cukup jeda video Shorts yang sedang ditonton, pilih opsi Lens dari menu di bagian atas layar, lalu ketuk atau sorot elemen yang ingin Anda cari tahu lebih lanjut. Hasil pencarian visual akan muncul sebagai overlay di atas video, memberikan informasi instan tanpa mengganggu pengalaman menonton.

Menariknya, Google menyatakan bahwa selama fase uji coba ini, hasil pencarian tidak akan menampilkan iklan. Selain itu, fitur Lens tidak akan tersedia untuk Shorts yang mengandung tautan afiliasi YouTube Shopping atau promosi produk berbayar. Namun, banyak pengamat percaya ini hanya langkah awal sebelum Google memperluas fungsionalitas belanja melalui integrasi ini.

Masa Depan YouTube Shorts dan Google Lens

Integrasi Google Lens ke YouTube Shorts bukanlah hal yang mengejutkan jika melihat perkembangan teknologi pencarian visual belakangan ini. Seperti yang pernah kami laporkan di artikel sebelumnya, Google terus memperluas kemampuan Lens dengan penambahan konteks melalui perintah suara.

Fitur ini juga bisa menjadi jawaban atas tantangan platform video pendek dalam mempertahankan engagement pengguna. Dengan memungkinkan penonton untuk langsung berinteraksi dengan elemen dalam video, YouTube mungkin bisa meningkatkan waktu tonton dan mengurangi bounce rate.

Meski saat ini belum terkait dengan e-commerce, banyak yang memprediksi ini adalah langkah persiapan sebelum YouTube memperkenalkan fitur belanja yang lebih terintegrasi. Bayangkan saja: melihat sepatu keren di Shorts, langsung mencari informasi produknya via Lens, dan membelinya tanpa pernah meninggalkan aplikasi.

Untuk pengguna yang penasaran dengan detail teknis, Google telah menyediakan panduan lengkap di halaman dukungan resmi mereka. Sementara itu, fitur ini terus dikembangkan, dan bukan tidak mungkin kita akan melihat kemampuan tambahan seperti yang diungkap dalam laporan kami tentang deteksi kondisi kulit atau bahkan pembacaan tulisan tangan dokter di masa depan.

Dengan langkah ini, YouTube tidak hanya memperkuat posisinya sebagai platform video pendek, tetapi juga semakin mengaburkan batas antara konsumsi konten dan tindakan komersial. Pertanyaannya sekarang: seberapa jauh mereka akan membawa integrasi ini, dan bagaimana kreator konten akan memanfaatkannya?