Beranda blog Halaman 3004

Microsoft Bikin Cortana Makin Mirip Google Assistant

0

Telset.id, Jakarta – Asisten digital nampaknya kini menjadi aplikasi yang wajib hadir di setiap sistem operasi. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir ini Microsoft sedang gencar untuk mengembangkan asisten digital mereka, Cortana, yang kabarnya makin mirip dengan Google Assistant.

Microsoft dikabarkan telah mengembangkan sebuah fitur terbaru untuk Cortana. Raksasa perangkat lunak ini sedang mencoba kemampuan Cortana untuk memahami perintah melalui suara.

Dilansir dari laman Ubergizmo, sebagian orang mengatakan bahwa langkah ini semakin membuat Cortana semakin mirip dengan Google Assistant, sebuah asisten pribadi milik Google.

Hal ini dikarenakan Google telah memasukkan fitur ini di Google Assistant dalam waktu yang cukup lama. Dan fitur ini sekarang sudah mulai banyak digunakan oleh para pengguna perangkat Android.

Selain menambahkan fitur tersebut, Microsoft juga menambahkan fitur lain seperti mengecek ketersediaan penerbangan pesawat, memesan reservasi di restoran, dan beberapa fitur lainnya. Tentunya, fitur ini mirip dengan asisten pribadi milik Apple, yakni Siri.

Namun hingga saat ini, pihak Microsoft masih belum memberitahukan kapan mereka akan meluncurkan fitur tersebut. Yang pasti, dengan hadirnya fitur ini, para pengguna Windows akan dapat memaksimalkan potensi dari Windows 10 lebih baik lagi. [NC/HBS]

Hacker Rusia Sebar Malware di Instagram Britney Spears

Telset.id, Jakarta – Semakin kesini, semakin beragam saja serangan yang dilancarkan oleh para hacker untuk menjerat korban-korban barunya. Baru-baru ini, ada sebuah kelompok hacker yang memanfaatkan Instagram untuk mendapatkan korbannya lewat malware yang mereka sebarkan.

Dilansir dari Mashable, kelompok hacker bernama Turla itu ketahuan menyisipkan malware pada kolom komentar Instagram milik penyanyi Britney Spears. Temuan tersebut diungkap oleh peneliti teknologi dari ESET yang melihat ada malware “bersembunyi” pada sebuah komentar di salah satu postingan Instagram Britney.

[Baca Juga: Wah, Mark Zuckerberg Kena Trolls Hacker di Harvard!]

Cara penyebarannya sendiri, para hacker itu memberi komentar berisi hashtag dan juga beberapa komentar singkat. Nah jika si pengguna Instagram mengklik hashtag yang sebenarnya sebuah link tersebut, maka otomatis mereka akan diminta untuk men-download satu ekstensi untuk browser Firefox yang sebenarnya merupakan Trojan. Ketika ekstensi sudah ter-install, otomatis segala aktivitas penggunanya dapat dipantau oleh Turla.

[Baca juga: 6 Kelompok Hacker Legendaris Paling Ditakuti]

Menurut ESET, strategi ini sendiri bernama “Watering Hole” yang artinya mencoba menjerat calon korban lewat situs yang paling sering mereka akses, dalam kasus ini adalah Instagram.

Hal yang pintarnya adalah, penyisipan malware pada hashtag. Perlu diakui jika tak jarang beberapa pengguna Instagram “kepo” untuk mengklik hashtag, sehingga itu menjadi cara serangan yang efektif. So, sebaiknya lebih berhati-hati ya! (FHP/HBS)

Apple ‘Sunat’ Kecepatan Internet di iPhone Terbaru

0

Telset.id, Jakarta – Apple memutuskan untuk menggandeng Intel menjadi salah satu pemasok modem di perangkat iPhone mereka selanjutnya. Ini berarti Apple kini memiliki dua vendor penyedia modem, selain sebelumnya menggandeng Qualcomm.

Namun ternyata ada “dampak” dari keputusan Apple untuk menggandeng Intel. Pasalnya, Apple dikabarkan akan ‘menyunat’ kecepatan internet di perangkat iPhone terbaru mereka yang menggunakan modem Qualcomm.

Melansir dari laman Ubergizmo, keputusan ini sendiri diambil oleh Apple dikarenakan kecepatan internet di modem Intel tidak secepat modem milik Qualcomm. Oleh karena itu, untuk menyamakan kecepatan internet di seluruh perangkat terbaru mereka, Apple memilih untuk melakukan hal tersebut.

Keputusan ini sendiri nampaknya membuat sebagian orang kecewa. Pasalnya, kecepatan internet kini menjadi salah satu hal yang penting bagi para pengguna perangkat ponsel pintar untuk mengakses internet dari perangkat mereka.

Sebelumnya, Intel dikabarkan sedang merancang sebuah modem untuk ponsel dengan kecepatan internet yang mencapai 1 gigabit. Namun nampaknya, Intel belum mampu menyelesaikannya sehingga perangkat iPhone selanjutnya tidak akan memiliki kecepatan internet tersebut. [NC]

Microsoft Kembangkan Tablet Lipat, Ini Buktinya!

Telset.id, Jakarta –  Harus diakui perkembangan smartphone bisa dibilang lebih cepat dibanding tablet PC. Tengok saja misalnya duo Samsung Galaxy S8 yang sudah mengadopsi desain Infinity Display atau jajaran Moto Z yang sudah membawa konsep modular lewat Moto Mods, dan teknologi terkini lainnya.

Namun baru-baru ini, Microsoft sudah mengajukan teknologi baru untuk perangkat tablet masa depannya. Seperti dilansir dari MSPoweruser, hal ini terungkap setelah muncul gambar paten yang memperlihatkan desain tablet dari perusahaan yang dibangun Bill Gates itu.

[Baca juga: Motorola Garap Tablet Android Pertama, Tawarkan “Productivity Mode”]

Terlihat pada gambar sketsa di bawah, tablet Microsoft ini memiliki berbagai konfigurasi “engsel” yang rumit sehingga bisa dipastikan tablet Microsoft ke depannya bisa dilipat atau foldable. Tablet itu pun memiliki tiga konfigurasi yakni 0 derajat tertutup, 180 derajat terbuka datar, dan 360 derajat terbuka penuh.

[Baca juga: Asus Garap Tablet dengan Resolusi Layar 2K]

Terungkap pada sketsa tersebut juga jika ketika tablet terbuka dengan konfigurasi 180 derajat, maka layar hanya akan menampilkan satu user interface saja. Sedangkan pada konfigurasi lainnya, tampilan user interface akan muncul secara terpisah tiap layar.

Yang menarik dari sketsa itu adalah ukuran tabletnya. Terlihat jika ukuran tablet tersebut akan hampir seukuran smartphone bukan seukuran tablet besar yang biasa kita temui. Nantinya, tablet yang disinyalir akan berjalan di Windows 10 tersebut akan ditujukan untuk pengguna yang aktif atau mobileWell, kita tunggu saja ya! (FHP/HBS)

Hati-hati! Ada Malware Menyusup di File Power Point

0

Telset.id, Jakarta – Peretas nampaknya tidak pernah kehabisan akal dalam mencari cara menyusupi malware ke komputer korban. Berbagai cara telah dilakukan, termasuk menyematkan malware di beberapa file tertentu. Salah satunya malware menyusup di file Power Point.

Dikabarkan bahwa kini para peretas telah menemukan cara baru untuk menyusupkan malware mereka, yang berupa virus Trojan. Kali ini, mereka menggunakan file Power Point untuk mengecoh calon korban mereka.

Yang lebih bahaya lagi, seperti dilansir dari laman Digital Trend, sang virus akan mulai terunduh dan terpasang otomatis saat pengguna mengambangkan pointer mouse di atas link yang ada, setelah mereka membuka file yang berbentuk PPT atau PPTX yang sudah terinfeksi.

Namun untungnya, tidak semua perangkat dapat terinveksi dengan mudah oleh virus ini. Malware ini tidak dapat menjangkiti versi lawas dari program MS Office, atau program MS Office dengan fitur Protected View menyala.

Oleh karena itu, penting untuk para pengguna aplikasi MS Office untuk mengaktifkan fitur tersebut. Caranya adalah dengan membuka salah satu produk MS Office, lalu pilih File dan klik Option.

Setelah itu akan muncul kotak dialog baru dan cari Trust Center. Setelah itu, cari Protected View dan ceklis semua pilihan yang ada di tab tersebut. [FHP/HBS]

Wow! Teknologi Hyperloop Elon Musk Sudah Diujicoba

Telset.id, Jakarta – Selain membangun perusahaan SpaceX dan juga Tesla Motors, sepertinya ide Elon Musk yang berkaitan dengan teknologi masa depan terus saja bermunculan. Yang terbaru adalah teknologi Hyperloop yang digadang-gadang akan menjadi transportasi supercepat yang tak hanya bisa menghubungkan antar kota saja, tapi juga antar negara.

Tak cuma sekedar gagasan belaka, namun sistem transportasi kereta masa depan tersebut ternyata punya fasilitas pengujian pertamanya di Eropa. Dilansir dari Mobipicker, fasilitas pengujian tersebut merupakan hasil dari tim pemenang dari kompetisi yang diselenggarakan oleh SpaceX untuk teknologi Hyperloop.

Pada fasilitas pengujian yang dikembangkan oleh tim pemenang dari Delft University of Technology dari Belanda itu, terdapat jalur uji sepanjang kurang lebih 30 meter yang akan menjadi tempat untuk menguji semua sistem Hyperloop dalam ruang hampa dengan kecepatan yang rendah.

[Baca juga: Tahun 2025 Elon Musk Ingin “Jajah” Mars]

Setelah pengujian pertama, nantinya pada 2019 mendatang akan dilaksanakan pengujian kedua. Pada pengujian ini, teknologi Hyperloop akan diuji dengan kecepatan yang tinggi. Setelah itu, maka teknologi Hyperloop akan secara resmi menghubungkan kota Paris dan Amsterdam.

[Baca juga: 10 Nama Paling Berpengaruh di Industri Teknologi Saat Ini]

“Kami ingin memastikan rute di antara dua kota itu nantinya aman,” kata Tim Houter, co-founder dari Hardt Global Mobility, perusahaan yang didirikan untuk mengkomersilkan teknologi dari Delft University of Technology.

Fasilitas ini sendiri merupakan langkah pertama dalam roadmap empat tahun untuk membangun sistem Hyperloop yang menghubungkan dua kota besar tersebut. Lantas berapa kecepatan yang akan dicapai oleh Hyperloop? Menurut Elon Musk, kecepatan maksimal akan menembus 1.220 km/jam. (FHP/HBS)

Kenapa Kursor Mouse Miring? Ini Penjelasannya!

0

Telset.id, Jakarta – Kursor merupakan salah satu bagian penting dari sebuah sistem operasi. Hal ini dikarenakan kursor digunakan untuk menunjukkan dimana kita akan mengklik. Namun, pernahkan Anda tahu, kenapa kursor mouse harus posisinya miring?

Dilansir dari laman Gizmodo, sebenarnya saat pertama kali kursor mouse diciptakan pada 1968 oleh Douglas Englebart, kursor mouse dibuat tegak lurus. Namun dikarenakan resolusi layar yang rendah ditambah masih monochrome, kursor mouse tidak mudah di cari.

Oleh karena itu, pada 1970 saat Xerox memproduksi Komputer PARC, mereka mengubah bentuk kursor tersebut. Mereka memilih desain kursor melintang 45 derajat sebagai kursor buatan mereka (seperti gambar di bawah).

 

Setelah itu, bentuk kursor ini kemudian ‘dipinjam’ oleh Steve Jobs untuk sistem operasi MacOS. Kemudian, Bill Gates pun mengikuti langkah Jobs dan mengadopsi kursor miring tersebut.

Nah, sekarang sudah tahu kan kenapa kursor mouse di komputer atau laptop Anda posisinya miring. [NC/HBS]

Perbankan Sulit Kenali Nasabah Online Banking, Kenapa?

0

Telset.id, Jakarta – Kaspersky Lab dan B2B International baru saja mengungkap hasil penelitiannya terhadap lebih dari 800 perwakilan dari institusi keuangan di seluruh dunia. Hasilnya cukup mengejutkan, terdapat 24% perbankan di seluruh dunia mengalami kesulitan ketika mengidentifikasi nasabah mereka saat memberikan layanan perbankan digital dan online.

Selain itu, menurut hasil penelitian yang berjudul “Financial Institutions Security Risks” ini juga mengungkapkan ada lebih dari separuh perbankan (sekitar 59%) melakukan antisipasi kerugian finansial, yang terus berkembang akibat penipuan, dalam tiga tahun ke depan.

Oleh karena itu, Kaspersky Lab mengingatkan bahwa verifikasi identitas nasabah harus menjadi perhatian utama dalam strategi keamanan siber dari lembaga keuangan. Dengan meningkatnya penggunaan layanan perbankan online dan mobile, nasabah tidak hanya menjadi korban penipuan finansial, namun juga merupakan titik masuk utama untuk serangan terhadap saluran digital perbankan.

Menurut penelitian yang dilakukan pada 2016, sekitar  30% perbankan mengalami insiden keamanan dan mempengaruhi layanan perbankan yang dioperasikan melalui Internet – diantaranya phishing terhadap nasabah, menggunakan kredensial nasabah untuk kegiatan penipuan, menjadi faktor utama yang menyebabkan serangan tersebut.

Perbankan menyadari bahwa mereka membutuhkan sebuah teknologi keamanan yang tidak merusak pengalaman perbankan nasabah, dimana sekitar 38% dari organisasi yang disurvei memastikan bahwa menyeimbangkan teknik pencegahan dengan kenyamanan pelanggan menjadi salah satu masalah spesifik yang mereka hadapi.

Menurut Kaspersky, ketika mempertimbangkan berbagai pendekatan dalam mengamankan saluran digital dan mobile, perbankan berusaha menghindari terlalu banyak memberikan batasan bagi nasabah.

“Layanan perbankan online harus mempertahankan tujuan utamanya, yaitu sebagai sebuah cara mudah untuk melakukan transaksi keuangan dalam hitungan detik,” ungkap Alexander Ermakovich, Head of Fraud Prevention di Lab Kaspersky.

“Itulah sebabnya kami sedang mengerjakan sebuah teknologi yang membantu untuk melindungi baik perbankan dan nasabah mereka tanpa menambah rutinitas keamanan ekstra dalam pengalaman perbankan nasabah,” lanjutnya.

Selain autentikasi dua faktor dan prosedur keamanan lainnya yang digunakan oleh perbankan, Kaspersky Lab juga merekomendasikan penerapan solusi khusus yang dapat membantu mengidentifikasi apakah seseorang memiliki kewenangan, tanpa memerlukan tindakan tambahan dari pengguna.

Platform Kaspersky Fraud Prevention mengumpulkan dan menganalisis perilaku pengguna, perangkat, lingkungan, dan informasi mengenai sesi sebagai big data yang dianonimkan dan dimanifestasikan pada cloud.

Risk Based Authentication (RBA) menilai risiko yang mungkin sebelum pengguna login, sementara Continuous Session Anomaly Detection mengidentifikasi pengambilalihan akun, money laundering, alat otomatis atau proses yang mencurigakan selama sesi berlangsung.

Hasilnya, platform ini mampu memberikan perlindungan yang menyeluruh jadi tidak hanya pada tahap login, tapi juga selama sesi tersebut berlangsung, sementara nasabah tidak lagi memiliki tahap otorisasi tambahan untuk mereka lewati. (MS/HBS)

Canggih! Boarding Pass di Bandara Dubai Bisa Pakai Smartphone

Telset.id, Jakarta – Bukan cuma infrastruktur saja yang megah di Dubai, tapi ternyata sistem untuk memudahkan masyarakat setempat dan juga internasional dalam melakukan kegiatannya sehari-hari pun sudah saling terintegrasi.

Sekarang warga Dubai akan semakin mudah ketika bepergian dari Dubai ke berbagai tempat lainnya menggunakan pesawat. Karena saat ini mereka hanya membutuhkan smartphone saja untuk kebutuhan check-in atau boarding pass di bandara.

Dilansir dari Mashable, lewat aplikasi UAE Wallet yang sudah tersedia di App Store, kini penggunanya bisa mendaftarkan informasi paspor, ID Card, hingga Visa mereka ke aplikasi tersebut.

[Baca juga: Facial Recognition, Teknologi Baru Boarding Pass di Bandara]

Nantinya, saat melakukan check-in atau boarding pass, pengguna hanya harus menunjukkan barcode di aplikasi tersebut ke petugas untuk di-scan, kemudian diverifikasi menggunakan sidik jari.

UAE Wallet

Meski canggih, tapi sayangnya aplikasi ini hanya baru bisa digunakan di Bandara Dubai saja, tepatnya di Terminal 3 untuk maskapai penerbangan Emirates.

[Baca juga: Menjaga Ponsel ‘Siap Pakai’ Selama Penerbangan Jauh]

Namun pemerintah setempat yakin jika aplikasi UAE Wallet akan menjadi cara efisien untuk verifikasi data penumpang di bandara, karena tak hanya Emirates saja, ke depannya akan ada lagi beberapa maskapai penerbangan yang menggunakan aplikasi tersebut.

“Aplikasi ini aman dan tingkat keamanannya sudah diperiksa. Para developer mengatakan tidak mungkin bisa untuk meretas aplikasi tersebut,” klaim Letjen Dahi Khalfan Tamim, Deputy Chairman of Police and Public Security Bandara Dubai. (FHP/HBS)

Segera Melenggang, Galaxy C10 Dibanderol Rp 6 Jutaan?

0

Telset.id, Jakarta – Samsung dikabarkan segera meluncurkan perangkat smartphone anyarnya yang mengandalkan fitur dual kamera belakang pertama mereka, yakni Galaxy C10 dalam waktu dekat ini. Bahkan bocoran harganya pun sudah beredar di dunia maya.

Seperti dilansir dari laman Ubergizmo, Samsung berencana hanya menjual Galaxy C10 di beberapa negara, salah satunya adalah Tiongkok. Untuk harganya, Samsung dikabarkan akan membanderol Galaxy C10 seharga US$ 515 atau sekitar Rp 6,8 juta di Tiongkok.

Sementara untuk spesifikasinya, Galaxy C10 dikabarkan akan memiliki jeroan yang cukup bertenaga di sisi performa maupun daya tahan baterai. Ponsel ini disebutkan akan menggunakan prosesor Snapdragon 660 dengan RAM 6GB.

Untuk baterainya sendiri, ponsel ini akan menggunakan baterai 4000mAH dengan penyimpanan 128GB. Sedangkan pada bagian layarnya, Galaxy C10 akan menggunakan layar sebesar 6 inci Full HD Super AMOLED.

Galaxy C10 dipercaya sudah masuk dalam tahap pengetesan, yang berarti dalam waktu dekat ini dapat segera diluncurkan. Selain itu, perangkat ini disebut-sebut menjadi ponsel mid-range pertama Samsung yang akan disematkan Bixby.

Namun hingga saat ini pihak Samsung masih belum mengkonfirmasi mengenai kabar tersebut. Mereka memilih untuk menyegel rahasia mengenai ponsel ini rapat-rapat. [NC/HBS]

Awas! Aplikasi Malware Ini Tidak Bisa Dihapus di Android

Telset.id, Jakarta – Pengguna smartphone Android harus lebih berhati-hati lagi dalam meng-install aplikasi, karena semakin banyak malware yang mengancam. Salah satu malware berbahaya yang ditemukan berwujud aplikasi cleaner mirip CCleaner, yakni Ks Clean. Malware ini sangat berbahaya karena sama sekali tidak bisa dihapus.

Banyak sekali malware bertebaran di toko aplikasi Play Store. Contohnya kehadiran malware Judy di Google Play Store yang harus dihindari karena akan memunculkan iklan-iklan palsu yang memberikan keuntungan finansial bagi sang hacker. Nah sekarang ada malware lainnya yang lebih berbahaya lagi karena sama sekali tidak bisa dihapus.

Malware tersebut bernama Ks Clean, malware yang berwujud aplikasi cleaner mirip CCleaner. Aplikasi ini memang tidak hadir di Google Play Store karena hanya berwujud APK saja, namun jika Anda tak sengaja meng-install-nya, maka aplikasi tersebut akan memaksa penggunanya untuk mengunduh update keamanan.

[Baca juga: Malware Berkedok Game Serang 36,5 Juta Perangkat Android]

Nah, jika update tersebut telah ter-install, “kekacauan” pertama yang akan smartphone Anda alami adalah, aplikasi berisi malware itu tidak akan bisa dihapus, meski penggunanya berusaha menghapusnya secara manual. Jika masih dipaksakan, maka smartphone akan langsung freeze atau hang.

Kekacauan kedua, aplikasi tersebut akan menampilkan popup yang memberikan informasi palsu bahwa smartphone Anda telah memiliki celah yang bisa dieksploitasi oleh para hacker. Parahnya, pada popup tersebut hanya akan ada tombol Ok saja, sehingga mau tidak mau penggunanya harus menekan tombolnya.

[Baca juga: Awas! Ada Malware yang Lebih Berbahaya dari WannaCry]

Ketika pengguna menekan tombol Ok, otomatis aplikasi malware tersebut otomatis akan men-download file APK lainnya yang akan terpasang otomatis ke smartphone korbannya, dan proses infeksi smartphone akan terulang terus-menerus.

Lantas bagaimana cara mengatasinya? Selain berhati-hati dalam meng-install aplikasi dan juga ketika mengakses situs-situs tertentu, Anda juga harus mematikan pengaturan Unknown Sources di bagian Settings agar tidak akan ada file berekstensi APK terpasang otomatis pada smartphone Anda. (FHP/HBS)

Hati-hati ‘Leher Bengkok’ karena Ponsel, Ini Cara Pencegahannya

0

Telset.id, Jakarta – Banyak orang beranggapan bahwa menggunakan peralatan teknologi, semisal ponsel atau laptop dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama di bagian leher. Biasa orang menyebutnya dengan penyakit leher bengkok. Apa penyebabnya dan bagaimana mencegahnya?

Penyakit leher bengkok akibat penggunaan ponsel memang tidak sepenuhnya salah, namun para ahli menyebutkan bahwa gejala bengkoknya leher — atau sering disebut dengan text-neck — dikarenakan penggunaan ponsel atau laptop yang kurang tepat.

Salah satu gejala yang menunjukkan seseorang telah terkena gejala ini adalah terasa beratnya leher dan pundak setelah menggunakan ponsel atau laptop terlalu lama.

“Gejala ini tidak terjadi hanya dalam penggunaan jangka pendek dalam penggunaan smartphone, namun ini dikarenakan penggunaan yang menahun,” ujar Dr. Mackenzie Hubert, seorang ahli Chiropractic seperti dikutip dari laman CNET.

Oleh karena itu, dia menyarankan tiga hal yang dapat menghindari pengguna ponsel atau laptop dari gejala tersebut.

Pertama adalah saat mengetik di ponsel atau laptop dengan posisi kepala yang benar. Usahakan posisi kepala selalu tegak, dengan posisi siku di samping badan dan posisi ponsel sejajar dengan dada.

Cara kedua adalah dengan membenarkan posisi duduk saat menggunakan laptop atau komputer. Usahakan punggung tetap dalam keadaan tegak, ketinggian kaki optimal, dan telapak kaki yang menapak. Ini membantu tulang belakang dan leher agar tetap tegak.

Langkah ketiga adalah dengan cara peregangan sederhana. Caranya adalah dengan memegang kepala dengan kedua tangan dan bungkukkan kepala ke arah belakang selama beberapa detik.

Selain itu, putarkan kepala ke segala arah dengan perlahan. Selain itu, lakukan perenggangan sederhana di bagian punggung.

Nah, ternyata mudah bukan untuk menghindari gejala leher bengkok saat menggunakan ponsel atau laptop? [NC/HBS]