Beranda blog Halaman 2996

Sony Tolak Gagasan Microsoft Soal “Cross-Platform

Telset.id, Jakarta – Tahun lalu di ajang E3, Microsoft mengungkapkan rencananya untuk memungkinkan para pemain Xbox agar bisa bermain dengan para pemain game yang sama di PS4 dan juga PC secara online. Saat itu, gagasan tersebut diterima dengan baik oleh semua pihak termasuk Sony.

“Kami akan senang hati berdiskusi dengan para developer manapun yang tertarik dengan cross-platform,” kata juru bicara Sony saat itu seperti dikutip dari The verge, Jumat (16/06/2017).

Nah di ajang E3 tahun ini, mimpi Microsoft tentang cross-platform berjalan dengan baik lewat dua game Rocket League dan Minecraft yang memungkinkan para pemain di Nintendo Switch, PC Windows, Mac dan juga Xbox.

Tapi sayangnya, dari semua platform tersebut ada satu konsol game yang hilang atau bisa dibilang “menarik diri” dari gagasan cross-platform, yakni PlayStation 4.

“Kami memiliki kontrak dengan pengguna yang online bersama kami dan mereka berada di dalam platform yang dikelola langsung oleh PlayStation,” jelas Jim Ryan, Head of Global Sales and Marketing for PlayStation menjawab kenapa Sony “memblokir” cross-platform yang sebelumnya mereka setujui.

Meski Sony menolak bergabung, kabarnya Microsoft terus “meloby” Sony untuk bisa mencoba dan mengaktifkan cross-platform game ini agar bisa meramaikan ekosistem yang sebenarnya mampu memudahkan para gamer di berbagai paltform untuk bermain bersama.

“Kami ingin bekerja sama dengan Sony untuk membawa pemain di PlayStation 4 ke ekosistem ini,” ucap Juru Bicara Microsoft seperti dilansir dari Polygon. (FHP/HBS)

Gara-gara Deadpool, Remaja Ini Masuk Bui

Telset.id, Jakarta – Tahun ini mungkin menjadi “tahun yang sulit” bagi para downloader spesialis Torrent, karena sebagian besar situs Torrent telah ditutup. Namun di lain sisi, hal itu bisa membantu mengatasi kasus pembajakan konten yang meresahkan para developer aplikasi atau game, pembuat film, dan lainnya.

Bicara soal pembajakan, tentu aturan di masing-masing negara berbeda. Seperti kejadian yang dialami oleh seorang lelaki berumur 21 tahun asal California yang harus berurusan dengan pihak kepolisian pada Selasa lalu karena tuduhan kejahatan federal atas pelanggaran Hak Cipta.

[Baca juga: Facial Recognition, Teknologi Baru Boarding Pass di Bandara]

Remaja bernama Trevon Maurice Franklin itu ditangkap setelah dirinya ketahuan mengunggah film superhero dari Marvel yakni Deadpool di akun Facebook-nya, hanya beberapa hari setelah film tersebut dirilis pada Februari tahun lalu.

Dilansir dari Daily Mail, unggahan Trevon itu berhasil dilihat lebih dari 5 juta kali di halaman Facebook-nya. Tak hanya itu saja, Trevon juga kedapatan telah mereproduksi dan mendistribusikan setidaknya 10 salinan film Deadpool dengan total nilai mencapai $2500 atau sekitar Rp 33,2 jutaan.

[Baca juga: Ajib, Diam-diam CEO Snapchat Nikahi Model Super Seksi]

Atas perbuatannya, Trevon dijatuhi hukuman maksimal dan harus rela masuk bui selama tiga tahun di penjara federal. Well, itu menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih menghargai karya orang lain dan juga lebih pintar dalam menggunakan media sosial. (FHP/HBS)

Cisco: Ledakan Konsumsi Video Online Terjadi 4 Tahun Lagi

0

Telset.id, Jakarta – Setiap tahunnya, konsumsi masyarakat dunia terhadap konsumsi video online terus meningkat. Bahkan menurut Cisco, penggunaan internet setiap harinya hampir didominasi oleh pengakses video online.

Melansir dari laman Recode, perusahaan yang bergerak di bidang perangkat jaringan telekomunikasi ini catat, sepanjang 2016 lalu, trafik video dari keseluruhan penggunaan internet mencapai 73 persen.

Bahkan Cisco memprediksi, bahwa empat tahun dari sekarang atau pada tahun 2021 nanti akan terjadi ledakan konsumsi video online. Tak tanggung-tanggung, Cisco juga memperkirakan sekitar 82 persen pengguna internet akan mengakses video online.

Selain itu Cisco juga menyebutkan bahwa kedepannya para pengguna TV berlangganan akan mulai beralih ke layanan on-demand. Diperkirakan akan ada peningkatkan penggunaan trafik hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan pengguna TV berlangganan.

Jika bicara platform, permintaan akan banyak datang dari penyedia jasa on demand seperti Netflix, Amazon Prime Video, dan lainnya. Di sisi lain, permintaan live video dari YouTube, Facebook, dan platform lain pun akan meningkat.

 

Cisco memprediksi pada 2021 untuk konsumsi data live video akan tumbuh hingga 25 exabytes (setara 25 miliar gigabytes) atau 13 persen dari keseluruhan trafik data video di internet.

Angka ini tentunya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya mencapai 6 exabytes, atau 3 persen dari total trafik data video pada tahun lalu. [NC/HBS]

Spotify Kehilangan Rp 26,6 Triliun, Kenapa?

Telset.id, Jakarta – Dari sisi jumlah pengguna, tahun ini Spotify seperti tak tertahankan oleh para pesaingnya. Layanan musik streaming ini sudah mengantongi pengguna hingga menyentuh angka 140 juta. Hasil tersebut meningkat setidaknya 40 juta pengguna jika dibandingkan pencapaian tahun lalu yang ‘hanya’ meraih 100 juta pengguna.

Pencapaian itu semakin meninggalkan jauh pesaing terdekatnya yakni Apple Music yang hanya memiliki 27 juta pengguna (per bulan ini). Tak cuma itu saja, perusahaan tersebut juga berhasil meraup pendapatan sebesar $3,3 miliar atau sekitar Rp 43,8 triliun.

[Baca juga: Setahun di Indonesia, Spotify Sudah “Putarkan” 3,9 Miliar Lagu]

Tapi sayangnya, dibalik pendapatan yang besar itu, Spotify harus merelakan USD 2 miliar atau sekitar Rp 26,6 triliun untuk diberikan pada label rekaman sebagai pembayaran minimum. Memang pengeluaran yang besar, namun hal itu juga dilakukan demi “melanjutkan hidup” Spotify sendiri.

Pencapaian yang diraih oleh layanan musik ini tak lepas dengan layanan gratis tak terbatas yang ditawarkan. Namun meski gratis, penggunanya tidak bisa mendengarkan musik secara offline dan akan sedikit “diganggu” oleh hadirnya iklan. (FHP/HBS)

Jack Ma Kucurkan Rp 20 Triliun ke Grab?

0

Telset.id, Jakarta – Pendiri sekaligus bos dari Alibaba, Jack Ma dikabarkan akan segera menyuntikkan dana segar kepada penyedia layanan ride sharing, Grab. Tak tanggung-tanggung, dia sudah mempersiapkan dana hingga USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.

Sebenarnya, hal ini bukan sesuatu yang mengejutkan, karena kabar mengenai rencana Jack Ma yang akan memberikan dana kepada Grab ini sudah terendus sejak beberapa bulan yang lalu.

Melansir dari laman Bloomerg, alasan utama dari Jack Ma mau menanamkan investasi di Grab adalah untuk memperluas penetrasi layanan dompet digital, Alipay. Pasalnya saat ini, Aibaba sedang berlomba dengan Tencent untuk menambah jaringan pembayaran digital mereka.

Sementara alasan Jack Ma memilih Grab dikarenakan layanan mereka saat ini sudah mencakup Asia Tenggara. Tentunya hal ini akan menguntungkan pihak Alibaba dikarenakan mereka dapat mengintegrasikan layanan Alipay kedalam sistem GrabPay.

Sedangkan Tencent sendiri beberapa waktu yang lalu dikabarkan sudah menggandeng layanan ride sharing asal Indonesia, yakni Go-Jek untuk melakukan kolaborasi pembayaran melalui Go-Pay.

Pihak Tencent sendiri dikabarkan akan mengucurkan dana sekitar Rp 16 triliun kepada pihak Go-jek. Namun sayang, baik dari pihak Alibaba, Grab, Tencent, maupun Go-Jek sendiri masih enggan untuk memberikan komentar. [NC/HBS]

Ini 5 Kejutan Terbesar di Ajang E3 2017

0

Telset.id, Jakarta – Ajang pameran game terbesar dunia, yakni Electronic Entertainment Expo (E3) 2017 sudah berakhir. Banyak kejutan yang terjadi dalam pameran yang diikuti oleh berbagai nama besar di industri game tersebut.

Mulai dari kejutan dari sisi peluncuran game, perkembagnan software, hingga peluncuran konsol baru ikut meramaikan acara tersebut. Namun dari kesekian kejutan tersebut, kami memilih lima pengumuman terbesar dalam ajang tersebut.

Nah penasaran apa saja kejutan tersebut? Silahkan simak ulasannya yang telah Tim Telset.id rangkum dari berbagai sumber berikut ini:

1. Microsoft Luncurkan Xbox One X

Salah satu kejutan terbesar di ajang E3 2017 datang dari kubu Microsoft. Hal ini dikarenakan mereka mengumumkan konsol game paling bertenaga pada saat ini, yakni Xbox One X.

[Baca juga: Xbox One X, Konsol ‘Next Gen’ Paling Bertenaga]

Poin utama yang mereka tonjolkan adalah kemampuan untuk menjalankan game di resolusi 4K dengan refresh rate 60Hz. Ditambah lagi, konsol ini akan dijual dengan harga yang sama saat mereka meluncurkan Xbox One, yakni seharga USD 499 atau sekitar Rp 6,6 juta.

Pria Ini Bikin Foto KTP Sendiri Pakai CGI

Telset.id, Jakarta – Biasanya kita sering melihat sentuhan teknologi Computer Generated Imagery (CGI) hanya di film-film Hollywood. Tapi kali ini, ada seorang seniman asal Prancis yang memanfaatkan teknologi CGI untuk membuat foto dirinya sendiri untuk kebutuhan kartu identitas alias KTP.

Dilansir dari Mashable, pria bernama Raphael Fabre itu memanfaatkan software khusus yang memang biasa digunakan untuk membuat film atau game berbasis CGI. Dalam kicauannya di laman Facebook, ia mengklaim jika foto dirinya merupakan 100% hasil teknologi komputer untuk kartu identitas Prancis yang ia ajukan pada bulan April silam.

“Foto yang saya kirimkan untuk permintaan ini (kartu identitas) adalah model 3D yang dibuat di komputer, menggunakan beberapa perangkat lunak dan teknik yang berbeda yang biasa digunakan pada efek khusus untuk film bioskop dan video game. Ini benar-benar gambar digital dari hasil proses pembuatan dengan komputer,” jelasnya di halaman Facebook pribadinya.

Yang menarik dari kartu identitas Raphael adalah, menurutnya hingga kini pemerintah Prancis belum mengetahui perbuatannya tersebut. “Pasti akan terjadi (pemerintah mengetahuinya),” katanya meyakini jika hasil gambarnya tersebut akan diketahui pemerintah setempat.

Tentu ini merupakan hal menarik dan juga baru untuk pembuatan kartu identitas, dimana foto si pemilik kartu identitas dibuat dari hasil rekayasa komputer. (FHP/HBS)

Analis: Penjualan iPhone Meningkat di Bulan Juni

0

Telset.id, Jakarta – Beberpa bulan belakangan ini, Apple merasakan adanya perlambatan penjual produk iPhone mereka. CEO Apple Tim Cook mengatakan hal ini dikarenakan maraknya pemberitaan mengenai ponsel mereka selanjutnya di media online.

Namun nampaknya, kekhawatiran Cook bisa sedikit terobati. Hal ini dikarenakan seorang analis dari Cowen and Company yang bernama Timothy Arcuri membawa kabar segar mengenai penjualan produk mereka tersebut.

Melansir dari laman Ubergizmo, Timothy memberikan memo bahwa dia memprediksikan pada bulan Juni ini ada lonjakan pembelian. Ia memperkirakan Apple akan mengirimkan iPhone hingga mencapai angka 41,5 juta unit.

Jika prediksi ini tepat, maka Apple mengalami peningkatan sekitar 1,1 juta pengapalan jika dibandingkan dalam periode yang sama pada tahun 2016. Memang kecil, namun tetap saja hal ini menjaid kabar yang baik bagi Apple.

Di sisi lain, analis di Wall Street memprediksi bahwa Apple akan menghasilkan pendapatan USD 44,9 miliar, atau sekitar Rp 597 triliun. Jumlah ini juga lebih besar jika dibandingkan dengan tahun lalu, yang hanya ada di angka USD 42,2 miliar, atau sekitar Rp 561 triliun.

Jumlah pendapatan Apple tersebut diperkirakan masih akan semakin meningkat hingga akhir tahun. Hal ini dikarenakan para penggemar produk Apple sedang menanti produk istimewa perayaan ulang tahun iPhone yang ke-10. Pastinya para Apple fanboy akan memborong produk tersebut.

Prediksi ini sebenarnya agak sedikit aneh. Karena jika merujuk pada kebiasaan sebelumnya, penjualan Apple justru akan menurun atau minimal tidak ada lonjakan di pertengahan tahun (antara Juni sampai Agustus). Pasalnya, penggemar iPhone lebih memilih untuk menunda pembelian karena Apple biasanya merilis iPhone seri terbaru pada bulan September. [NC/HBS]

 

 

[NC/HBS]

Permak Tampilan, Twitter Terlihat Lebih ‘Kece’

0

Telset.id, Jakarta – Setelah beberapa tahun tidak melakukan perombakan dari sisi desain, Twitter akhirnya mempermak ‘wajahnya’ menjadi lebih kece. Tampilan baru ini resmi dirilis Twitter mulai hari ini, Jumat (16/62017).

Hal yang pertama kali yang terlihat sangat berbeda adalah tampilan tipografi yang baru dengan ikon yang lebih membulat. Selain itu, dalam tampilan baru ini platform micro blogging tersbut juga memiliki lebih banyak terdapat White Space.

Melansir dari laman Blog Resmi Twitter, perubahan yang paling nyata terlihat adalah pada aplikasi Twitter untuk iOS. Kini tampilan di sistem operasi tersebut terlihat semakin mirip dengan aplikasi di Android, dengan memberikan menu side navigation dan jumlah tab yang lebih sedikit di bagian bawah.

“Anda menyukai perubahan desain di Android tahun lalu, maka kami membawanya ke iOS,” ujar VP User Research & Design Twitter Grace Kim.

Selain itu Twitter juga mengubah peramban internal di apliaksi Twitter iOS Safari View Controller. Di dalam peramban tersebut terdapat fitur-fitur seperti AutoFill, Content Blocking, serta Reader View.

Rencananya, pihak Twitter akan menggulirkan perubahan ini secara bertahap ke seluruh platform Twitter, mulai dari aplikasi Twitter untuk Android dan iOS, TweetDeck, Twitter Lite, dan Twitter.com mulai minggu depan. [NC/HBS]

5 Fitur Utama Samsung Galaxy J Series 2017

Telset.id – Minggu lalu, Samsung akhirnya merilis Galaxy J3 (2017), Galaxy J5 (2017) dan Galaxy J7 (2017). Seperti diketahui Galaxy J Series 2017 ini akan dipasarkan di Indonesia, meski belum diketahui kapan kepastiannya.

Samsung memberikan sejumlah peningkatan pada smartphone seri terbarunya. Mulai dari desainnya yang lebih elegan, dan juga fitur-fitur baru yang semakin ditingkatkan kemampuannya, dibandingkan generasi sebelumnya.

Nah, kali ini Tim Telset.id sudah merangkum fitur-fitur utama apa saja yang akan ada di Galaxy J Series 2017. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasannya berikut ini:

1. Android 7.0 Nougat
Samsung Galaxy J3 (2017) , Galaxy J5 (2017) dan Galaxy J7 (2017) akan menjalankan sistem operasi Android terbaru Android 7.0 Nougat dengan kombinasi interface Samsung TouchWiz yang terpampang di atas. Bagi mereka yang tidak sadar, itu adalah hamparan yang sama yang bisa ditemukan pada Galaxy S8 dan Galaxy S8 + yang baru saja dirilis.
2. Kapasitas Baterai Besar
Saat ini kapasitas baterai menjadi penentu ketika seseorang membeli smartphone. Ketiga Galaxy J series kali ini memiliki kapasitas yang lumayan besar menurut kami. seperti Galaxy J3 (2017), pemilik Galaxy J5 (2017) atau Galaxy J7 (2017) memiliki baterai yang relatif lebih besar – masing-masing 2.400 mAh, 3.000 mAh dan 3.600 mAh. Cukup mengesankan.
3. Sensor Sidik Jari
Ini cukup langka untuk smartphone yang terjangkau akan tetapi dari brand global seperti Samsung. Galaxy J Series datang dengan sensor sidik jari, namun hanya Galaxy J5 (2017) dan Galaxy J7 (2017) saja. Untuk Galaxy J3 (2017) belum mengusung sensor sidik jari dengan alasan harganya terlalu murah.
4. Desain Berbahan Metal
Galaxy J3 (2017), Galaxy J5 (2017) dan Galaxy J7 (2017) adalah tiga produk yang memiliki harga terendah Samsung di pasar. Kali ini ketiganya sudah memiliki bodi dengan material metal yang akan menjadi daya tarik para penggun. Apalagi dari sudut pandang estetik, sangat premium sehingga bisa menjadi kebanggaan ketika memilikinya.
5. Kamera Selfie
Untuk kamera menghadap ke depan hanya Galaxy J3 yang memiliki resolusi 5MP. Namun untuk J5 dan J7 yang baru. Terselip di bawah display 5.2 dan 5.5 inci mereka, Anda akan menemukan kamera depan dengan resolusi 13MP, yang kedengarannya sangat tepat untuk menangkap momen dilingkungan mana pun.

Apa pendapat Anda tentang Galaxy J3 (2017), Galaxy J5 (2017) dan Galaxy J7 (2017)? Pastikan untuk memilih smartphone yang tepat berdasarkan kebutuhan Anda. (MS)

 

Siapa yang Menentukan Kehebatan Sebuah Smartphone? (Bagian 1)

Telset.id – Kecanggihan teknologi smartphone berkembang sangat pesat dalam satu dasawarsa terakhir. Performa dan kelengkapan fitur yang semakin canggih telah membuat smartphone kini menjadi perangkat yang “paling setia” menemani manusia, melebihi kekasihnya sendiri. Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana smartphone bisa secanggih seperti sekarang? Lantas, siapa yang menentukan kehebatan sebuah smartphone?

Setiap smartphone baru di-release, kita biasanya sering melihat jargon marketing yang menggadang-gadang betapa istimewanya smartphone tersebut. Coba tengok beberapa jargon-jargon marketing di bawah ini:

“Fingerprint sensor tercepat, hanya 0,2 detik”, “Dual Camera canggih dengan hasil memukau”, “Irit daya untuk pemakaian seharian dan charging cepat”, “GPS lock yang cepat dilengkapi e-compass”…

Masih banyak lagi istilah atau jargon yang sering kita dengar dan baca di sejumlah iklan yang disebar oleh para vendor.

Dan jangan heran, beberapa hari kemudian, smartphone dengan brand lain juga mempromosikan produk anyarnya yang memiliki konfigurasi mirip dengan jargon marketing seperti ini:

“Fingerprint sensor lebih cepat dibanding kedipan mata, 0,1 detik“, “Dual Camera seperti DSLR”, dan seterusnya…

Kemudian kita bertanya, mengapa brand A dan brand B teknologinya mirip? Bahkan kemudian tiba-tiba ada smartphone brand C yang namanya baru kita dengar, juga memiliki teknologi yang sama. Apakah ketiga brand tersebut sama-sama memiliki tim R&D yang hebat?

Pernahkan berpikir mengapa dalam waktu yang berdekatan smartphone memiliki trend teknologi yang sama? Apakah para vendor ini janjian? Tetapi bukankah mereka saling bersaing? Apakah mereka saling mencontek? Jika mencontek, bukankah ada hak paten?

Jangan mengira semua brand smartphone memiliki tim R&D yang mengerti dari A sampai Z bagaimana membuat sebuah smartphone yang hebat.

Kalau soal pabrikan kita maklum, karena banyak brand tidak memiliki pabrik sendiri dan menyerahkan perakitannya kepada pabrikan lain. Tetapi ternyata banyak juga brand yang tidak memiliki tim R&D dan tidak memiliki tim software sendiri.

Loh, jadi bagaimana mereka bisa memiliki teknologi-teknologi dan fitur yang baru dan hebat yang sama pada smartphone mereka? Jadi siapa di belakang semua fitur dan teknologi tersebut? Jawabannya adalah pembuat chip prosesor.

Prosesor pada smartphone sudah berkembang sedemikian pesat, dan sebagian dari kita masih mengira prosesor smartphone sekarang masih seperti prosesor pada PC yang urusannya hanya mengenai komputasi data. Tidak, karena prosesor pada smartphone disebut SoC atau System on Chip, mampu mengurusi sebagian besar kemampuan utama smartphone.

Di dalamnya bukan hanya prosesor untuk komputasi data, tetapi juga mengurusi banyak bagian yang dulu terpisah-pisah, seperti GPU, ISP, DSP, Modem, dll yang akan kita bahas lebih detail.

Saking pesat dan advance-nya perkembangan prosesor smartphone, Qualcomm sebagai salah satu penyedia SoC prosesor utama di dunia, menganggap sebutan SoC tidak lagi memadai, dan menganggap SoC mereka sudah pantas disebut sebagai platform.

Untuk mengetahui lebih jauh, betulkah SoC sangat berperan dalam menentukan arah trend dan fitur smartphone, mari kita bahas bagian-bagian penting dan kegunaan SoC. Sebagai bahan rujukan, kita akan banyak menggunakan SoC Qualcomm tertinggi saat ini, Snapdragon 835 untuk menjelaskannya.

Apa itu SoC (System on Chip)

Mungkin untuk memudahkan pengertian tentang prosesor dan SoC kita analogikan seperti ini. Selama ini jika kita bicara prosesor, anggaplah kita bicara tentang sebuah rumah, yang di dalamnya kita bisa melakukan kegiatan sehari-hari. Ketika kita bicara SoC, itu bukan lagi sebuah rumah, tetapi sebuah komplek perumahan. Di area perumahan biasanya ada sejumlah fasilitas, seperti pasar, perkantoran, bioskop, resto, tempat ibadah dan lain-lain. Seluruh aktivitas dan kebutuhan dasar kita bisa nyaman dan dipenuhi di area perumahan.

Kalau dulu kita merakit sebuah PC, kita memang membeli prosesor, kemudian untuk melengkapi agar PC bisa menghasilkan gambar kita membutuhkan Graphic Card, agar ada suaranya kita membutuhkan Sound card, dan seterusnya, dalam komponen-komponen yang terpisah.

Hal ini tidak praktis pada sebuah smartphone yang berukuran  kompak. Untuk itu dibutuhkan SoC, sebuah chip yang bukan hanya berisi prosesor saja, tetapi ada komponen lain yang sudah terintegrasi yang dibutuhkan smartphone. Seperti misalnya, prosesor grafis, modem untuk internet, pengolah gambar dari kamera, pengolah suara, dan lain-lain.

Mudahnya, pada PC kita seperti mempunyai peralatan yang terpisah, misal pisau, tang, gunting, obeng, dll, pada smartphone SoC ini seperti Swiss Army Knifes, semua sudah ada dalam satu bundel dalam ukuran kompak.

SoC Snapdragon 835 menjadi SoC terkecil saat ini, lebih kecil dari uang logam kita. Ukurannya kurang dari 1cm x 1cm, hanya sekitar 8.5mm x 8.5mm ( 72.3 mm2 ).

Fabrikasinya sudah menggunakan proses terbaru 10nm, 36% lebih kecil dari prosesor sebelumnya Snapdragon 820 dengan fabrikasi 14nm, padahal kecepatan dan fiturnya lebih kompleks. Di dalam ukuran SoC kecil ini terdapat lebih dari 3 milyar transistor.

Dalam ukuran SoC yang kecil ini, semua fungsi dan fitur utama smartphone diatur disetiap bagian “komponen” SoC yang kita jelaskan lebih detail satu persatu.

CPU (Central Processing Unit)

Semua perintah untuk menjalankan setiap task, dikomputasi atau diproses di sini. Semakin cepat CPU, semakin banyak komputasi atau pekerjaan bisa dikerjakan dalam waktu bersamaan. CPU ini salah satu penentu, seberapa cepat smartphone kita bekerja, lelet atau tidaknya.

Istilah quadcore, octacore, adalah berapa banyak inti yang dimiliki CPU. Walau belum tentu semakin banyak inti semakin cepat, dalam proses perkembangannya mengatur core CPU untuk mencapai hasil optimal adalah bagian yang sangat rumit karena setiap pengaturan memiliki konsekuensi.

Misalnya, kecepatan yang tinggi menghasilkan panas yang besar dan juga memakan banyak daya. Smartphone yang panas ketika digenggam dan boros baterai, tidak disukai.

Oleh karena itu sekarang CPU sering dibagi dalam dua grup atau lebih. Satu grup inti prosesor berkecepatan tinggi untuk komputasi cepat menjalankan aplikasi yang rumit dan game berat, dan satu grup lagi inti prosesor yang lebih rendah kecepatannya tetapi irit daya untuk komputasi ringan, misal membaca email, mendengarkan lagu, dll.

Inti CPU prosesor smartphone ini senantiasa memiliki kaidah arsitektur tertentu yang baku, yang kita sering dengar dengan nama ARM, untuk bisa berjalan dengan semestinya di smartphone sesuai dengan sistem operasinya. Misalnya A53, A72, A73, dll.

Kalau kita kembali ke analogi rumah, ini dasar untuk bentuk rumah yang bisa ditempati, misalnya memiliki pondasi, struktur utama, dinding penutup dan atap. Jadi walau prosesor mobile berbeda buatan dan brand, misal Qualcomm, Exynos, Kirin, dll, standar arsitekturnya tetap sama.

Tingkat lebih lanjut, arsitektur inti prosesor ini bisa di kustom, seperti yang dilakukan Qualcomm pada Snapdragon 835 dan menamainya dengan Kryo 280. Kryo 280 ini basis aslinya tetap arsitektur ARM, A73, hanya dimodifikasi. Modifikasi ini dianggap perlu oleh Qualcomm untuk core prosesor bisa bekerja lebih optimal, baik dari sisi kecepatan dan penggunaan daya, khususnya untuk smartphone Android.

GPU (Graphics Processing Unit)

Setiap kita swipe smartphone, tampilan layar berganti, ini seperti kita membalik halaman buku tulis dan menulis ulang di lembar yang kosong. Jika kita bermain game, dalam setiap detik sebenarnya terjadi banyak perubahan gambar, misalnya mobil sedang melaju, atau kita sedang bertempur memerankan tokoh super hero Marvel. Semakin banyak gambar bisa di-render setiap detik yang kita kenal dengan istilah FPS (frames per second), semakin halus dan nyata gambar bergerak.

Proses ini akan sangat lambat jika harus diproses di CPU, untuk itu dibutuhkan komponen lain yang khusus mengurusi grafis, dikenal dengan GPU atau Graphics Processing Unit.

GPU ini juga memiliki basis  yang beda dalam pengembangan. Qualcomm selalu menggunakan GPU Adreno dalam SoC nya, GPU ini in house buatan Qualcomm. Sementara standar dari ARM sendiri menggunakan GPU yang dinamakan Mali. GPU ini sering digunakan SoC Exynos dan Mediatek. GPU lain yang terkenal adalah PowerVR dan Nvidia.

Masing-masing GPU memiliki konfigurasi yang berbeda-beda, ada yang mementingkan penggunaan daya yang irit, ada yang mementingkan kecepatan rendering. Dalam setiap kelas type SoC, GPU yang digunakan juga memiliki kelas yang berbeda. Misalnya Pada SoC Qualcomm Snapdragon 820 menggunakan Adreno 530, dan pada Snapdragon 835 menggunakan adreno 540.

GPU ini juga menentukan kelas standar API (Application Program Interface) yang didukung, misalnya Open GL ES, DirectX, Open CL , Vulkan.

Kelas API yang didukung ini berpengaruh kepada kemampuan rendering aplikasi. Jika kita ingin main game kelas berat dengan standar grafis yang baru yang lebih hidup dari Vulkan API, tidak bisa menggunakan smartphone dengan prosesor di bawah Snapdragon 820.

Kelas GPU yang didukung sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar yang dihasilkan, misalkan pada game yang sama, dengan kualitas GPU yang baik kita bisa mem-push tampilan grafis menjadi lebih komplek, dengan render bayangan sesuai arah cahaya, efek-efek khusus seperti cahaya mengenai air dengan frame rate yang tetap tinggi tanpa lag, yang tujuan akhirnya menghasilkan gambar yang lebih nyata atau hidup. GPU ini juga berpengaruh untuk aplikasi pengolahan foto dan video.

ISP (Image Signal Processor)

Semakin berkembangnya kemampuan kamera pada smartphone, ISP (Image Signal Processor)  ini akan semakin penting, karena ISP yang mengolah cahaya yang diterima sensor kamera menjadi data gambar foto yang bisa kita lihat.

ISP menebak warna dari setiap cahaya yang diterima pixel sensor kamera, menginterpolasi dan menterjemahkannya menjadi gambar. Jika vendor mengatakan kameranya dapat autofocus dengan cepat sepersekian detik, itu adalah hasil kerja dari ISP. Begitu juga dengan auto white balance dan auto exposure, semua hasil kerja dari ISP.

Kemampuan HDR pada kamera smartphone juga sangat bergantung dengan ISP nya, termasuk mengurangi noise, memperbaiki bagian gambar yang lengkung efek dari lensa kamera, mencerahkan bagian gelap di sudut-sudut foto (vignette), pendeteksi wajah, bahkan fitur beragam filter pada kamera adalah hasil kemampuan ISP.

Berapa megapixel maksimal kamera yang didukung, termasuk kemampuan mengolah data bersamaan dari dual camera juga tanggung jawab ISP. Jadi jika ISP pada SoC dikatakan mendukung 2 x 16MP dual camera dan 32MP single camera, berarti itu adalah batasan maksimal hardware yang bisa digunakan vendor saat menggunakan SoC tersebut.

Jika ada yang membuat bocoran  misalnya smartphone merek X dilengkapi SoC Snapdragon 835, tetapi mengatakan kamera gandanya masing-masing 23MP, bisa dipastikan bocoran itu salah, karena tidak sesuai standar spesifikasi kemampuan ISP dari Snapdragon 835.

Optical zoom, 4K video, dan seberapa tinggi fps nya, ini juga ditentukan oleh kemampuan ISP di dalam SoC. Walau sensor kamera banyak didengungkan sebagai kampanye marketing kehebatan sebuah kamera smartphone, sebenarnya ISP ini yang punya andil besar turut menentukan sebarapa baik fitur kamera dan hasilnya.

Bersambung ke bagian ke-2…

 

 

 

 

 

 

Akhirnya! Berbalas Komentar di Facebook Bisa Pakai GIF

0

Telset.id, Jakarta – Facebook akhirnya memberikan kemampuan bagi penggunanya untuk berbalas komentar menggunakan GIF (format gambar yang bisa bergerak). Fitur baru sudah bisa digunakan mulai tanggal 15 Juni 2017 kemarin.

Melansir dari laman Techcrunch, fitur GIF ini dikeluarkan oleh Facebook untuk merayakan format tersebut yang ke-30 tahun. Tentunya, fitur ini akan membuat penggunaan Facebook jadi jauh lebih menarik.

Facebook sendiri sudah mengetes fitur ini sejak tiga bulan lalu. Beberapa pengguna Facebook yang beruntung sudah dapat menggunakan ini pada masa pengetesan tersebut.

Untuk memberikan komentar berupa GIF, pengguna bisa langsung menekan tombol bertuliskan GIF saat akan menambahkan komentar. Tombol ini berada persis di sebelah ikon emoji, sticker, serta attach foto atau video.

Namun sayang, pengguna tidak bisa mengunggah file GIF milik mereka sendiri. Untuk menggunakan fitur ini, pengguna harus memilih salah satu file yang berada di situs berbagi GIF seperti Giphy, Tenor, atau Disney.

Facebook sebenarnya termasuk telat. Karena fitur GIF sebenarnya sudah diluncurkan oleh Twitter beberapa waktu yang lalu. Saat itu, fitur berbagi format GIF tersebut sagat populer dan digunakan hampir seluruh pengguna Twitter. [NC/MS]