Beranda blog Halaman 2537

Pertukaran Token Digital BITBOX Mulai Beroperasi

Telset.id, Jakarta – LINE Corporation hari ini telah memulai layanan operasi BITBOX (https://www.bitbox.me), pertukaran crypto berbasis di Singapura.

Sebagai pertukaran yang mengutamakan pengalaman pengguna, BITBOX membawa pengalaman LINE yang kaya akan desain UI dan UX ke dalam platform pertukaran, memberikan rancangan tata letak intuitif yang lebih mudah digunakan, dan juga menyediakan layanan dalam 15 bahasa.

LINE CEO, Takeshi Idezawa mengatakan, LINE telah membangun reputasi dalam menyediakan pengalaman sosial yang baik untuk para pengguna, dan sekarang kami ingin membawa pengalaman kami ke dalam dunia token digital lewat pertukaran BITBOX kami.

“Dengan BITBOX, kami ingin memberikan pertukaran yang lebih mudah digunakan, dan juga menyediakan keamanan tingkat tinggi,” ujar Takeshi.​

​Dalam rangka peluncuran BITBOX, kami memberikan beberapa keuntungan spesial untuk para pengguna. 2 juta pengguna pertama yang mendaftarkan diri di BITBOX akan menerima hadiah senilai US$10 di Agustus yang bisa digunakan untuk pertukaran.

Selain itu, selama satu bulan pertama dari layanan operasi BITBOX, pengguna terdaftar akan bisa memperdagangkan aset dengan biaya perdagangan nol untuk semua koin terdaftar di pertukaran.

Takeshi juga mengungkapkan, LINE memiliki reputasi yang terpercaya untuk keamanan siber dan keahlian teknologi, yang juga dibawa ke dalam BITBOX. Prosedur keamanan dan manajemen risiko telah didesain untuk menjaga keamanan para pengguna dan memastikan pengaturan yang aman untuk aset mereka.

“Sistem operasional yang adil dan transparan juga sangat penting bagi pertukaran digital token. Oleh karena itu, BITBOX berkomitmen untuk membentuk dan menjaga kepercayaan pengguna, ungkapnya.

Hal ini juga menjadi salah satu persyaratan proses pendaftaran token digital di mana semua token yang ditambahkan ke dalam sistem pertukaran harus melalui proses evaluasi yang ketat oleh tim penyaringan BITBOX. ​

Sebagai fokus dari BITBOX dalam menyediakan keamanan tingkat tinggi, kami pun mengintegrasikan teknologi multi-signature yang ditawarkan oleh BitGo, pemimpin pasar dalam hal keamanan cryptocurrency tingkat institusi.

“Dompet” BitGo merupakan satu-satunya dompet bertaraf institusi, multi-signature, dan multi-coin. Multi-signature, manajemen tiga kunci yang dapat menghilangkan poin kegagalan apapun, serta konfigurasi keamanan tingkat tinggi memastikan bahwa aset pengguna aman ketika masuk dan keluar dari dompet. Adapun dompet BitGo dipasangkan dengan cold storage milik BitGo yang membuat transfer aset menjadi sederhana dan aman.

LINE dan BitGo merupakan pemimpin pasar di industri masing-masing dan kerjasama dengan BITBOX ini merupakan langkah yang penting dalam memberikan solusi tingkat keamanan, kepatuhan, dan solusi kustodian bagi investor-investor kelembagaan,” kata Mike Belshe, CEO BitGo. “LINE memiliki sejarah yang sukses di pasar global. Maka dari itu, BITBOX dan BitGo berkomitmen untuk menyediakan pengalaman paling aman dan dapat diandalkan dalam ekosistem token digital.”

Baca juga  :  Alasan Keamanan, Pengemudi Uber Diawasi oleh Sistem Canggih

BITBOX dioperasikan oleh LINE Tech Plus, perusahaan di bawah LVC Corporation dan LINE Corporation yang berbasis di Singapura. Peluncuran BITBOX sendiri merupakan bagian dari inisiatif keuangan dari LINE yang berupaya untuk menjadi pemimpin di industri Financial Technology (Fintech).​ (MS)

 

Ternyata Pengguna Ponsel Banyak Tidak peduli Kata Sandi

Telset.id, Jakarta – Hampir separuh (48%) dari responden gagal melindungi perangkat seluler mereka, dan hanya 22% yang menggunakan solusi anti-pencurian. Bayangkan kalau pencopet yang mencuri telepon pintar bisa mendapatkan lebih dari sekedar ponsel, tapi juga data pribadi pengguna.

Ini adalah salah satu kekhawatiran terkini yang diangkat oleh Kaspersky Lab, yaitu mereka yang kerap meninggalkan perangkatnya dengan data berharga di dalamnya, karena tidak terlindungi dapat diakses oleh siapa saja.

Banyak orang saat ini bergantung pada perangkat seluler untuk mengakses Internet dan melakukan aktivitas online, sehingga kehilangan ponsel karena dicuri dapat berpotensi lebih merusak dan mengganggu.

Sebagai gambaran, 68% orang mengatakan mereka secara teratur menggunakan Internet pada telepon pintar (naik dari 60% pada tahun 2016) dan 34% sekarang secara teratur menggunakan tablet untuk beraktivitas online.

Dengan demikian, berbagai jenis data berharga disimpan, dan dikirim dari perangkat tersebut. Misalnya, lebih dari sepertiga (35%) orang menggunakan telepon pintar mereka untuk melakukan transaksi perbankan online, yang tentu saja memberikan akses ke informasi keuangan yang berharga.

Selain itu, 57% orang secara teratur menggunakan telepon pintar mereka untuk mengakses akun email pribadi dan 55% mengatakan mereka menggunakannya untuk aktivitas media sosial, dimana keduanya memiliki jumlah data sensitif yang tidak sedikit.

Tetapi memiliki banyak data berharga di perangkat seluler tidak selalu membuat orang sadar dan perlu untuk mengamankannya. Setidaknya terdapat hampir separuhnya, (48%) orang yang menggunakan kata sandi untuk melindungi perangkat seluler mereka dan hanya 14% yang mengenkripsi file dan folder untuk menghindari akses tidak diinginkan.

Jadi, jika perangkat yang tidak terlindungi jatuh ke tangan yang salah, semua data mulai dari akun pribadi, foto, pesan bahkan detil keuangan dapat diakses oleh orang lain.

Bahkan kehilangan perangkat yang terlindungi kata sandi masih memiliki konsekuensi signifikan. Sebagai contoh, kurang dari setengah (41%) orang melakukan backup data dan hanya 22% menggunakan fitur anti pencurian di perangkat selulernya. Hal ini dapat menyebabkan pemilik perangkat akan mengalami kesulitan mengakses informasi akun pribadi mereka sendiri ketika perangkat tercuri.

Dmitry Aleshin, VP untuk Pemasaran Produk, Kaspersky Lab berkata, Kita semua menyangi ponsel yang dimiliki karena telah memberi akses informasi penting, dari mana saja dan kapan saja. Sedangkan perangkat tersebut adalah barang-barang berharga yang ingin dikuasai oleh para pencuri di luar sana, bahkan menjadi lebih mudah ketika mereka mendapati gawai yang dicuri tidak menggunakan kata sandi.

Baca Juga : Softbank Kembangkan Layanan Parkir via Ponsel

“Dengan membuat pengaturan kata sandi dan menggunakan solusi keamanan khusus, termasuk perlindungan anti pencurian, Anda dapat melindungi informasi pribadi, foto, dan akun daring dari kehilangan dan penggunaan ilegal dari orang yang tidak bertanggung jawab,” ujar Dmitry.

Susul Samsung, Merk Ini Luncurkan Smartphone Fingerprint di Layar

Telset.id, Jakarta – Samsung Galaxy S10 memang sudah sejak lama dikabarkan akan menggunakan teknologi sidik jari di dalam layar. Namun rumor tersebut masih belum dapat dipastikan, sebab kemunculan smartphone ini masih akan terjadi di tahun depan.

Namun, ada seri S10 lainnya yang akan diluncurkan dan dipastikan menggunakan sensor sidik jari di layar. Bukan dari seri Samsung Galaxy, melainkan seri smartphone asal China yakni Leagoo S10 yang diklaim akan menjadi smarthpone sidik jari terjangkau ketika resmi diperkenalkan.

Smartphone ini mengusung layar berukuran 6,21 inch beresolusi FHD+ dengan aspek rasio 19 : 9. Sekilas, desain bagian depan Leagoo S10 mirip seperti Xiaomi Mi 8 dengan ukuran notch atau poni yang cukup besar.

Dilansir dari GSMArena, Senin (16/07/2018), Leagoo S10 mungkin akan memiliki dua varian berbeda yang dibedakan oleh dapur pacu serta teknologi kameranya. Versi pertama kabarnya akan menggunakan prosesor Snapdragon 710, sedangkan lainnya menggunakan MediaTek Helio P60 atau P70.

Baca Juga: Galaxy S10 Hadir dengan Tiga Model Berbeda?

Sedangkan untuk kameranya, Leagoo membekali kamera ganda di bagian belakang dengan resolusi 20MP dan 13MP. Untuk versi lainnya, terdapat kamera belakang beresolusi 16MP dan 8MP.

Leagoo S10 juga memiliki dua kapasitas RAM yang berbeda yakni 6GB dan 8GB. Sementara untuk memori internalnya, digunakan ROM 64GB sampai 256GB.

Baca Juga: Galaxy S10 Punya Sensor Sidik Jari di Bawah Layar?

Hingga kini masih belum ada harga soal Leagoo S10. Namun dengan “kebiasaan” Leagoo yang kerap meluncurkan smartphone dengan harga tak lebih dari USD 300 atau Rp 4,3 jutaan, mungkin Leagoo S10 akan menjadi smartphone sidik jari di dalam layar dengan harga yang terjangkau.

Dengan akan dihadirkannya Leagoo S10, maka smartphone tersebut akan masuk ke jajaran “smartphone canggih” dengan sensor sidik jari di dalam layar bersama dengan sejumlah merk seperti Vivo NEX S, Xiaomi Mi 8/Mi 8 Explorer, Huawei Mate RS Porsche Design, hingga Meizu 16. (FHP)

Ajaib! iPhone 7 Tetap Eksis Setelah Tenggelam di Dasar Laut

0

Telset.id, Jakarta – Cerita tak biasa datang dari iPhone 7 baru-baru ini. Perangkat besutan Apple itu ditemukan dalam keadaan hidup setelah tenggelam selama 48 jam di dalam air.

Usut punya usut, iPhone 7 tersebut bisa bertahan lantaran casing tahan air yang membalut badannya.

Dilaporkan Digital trends, Senin (16/07/2018), iPhone 7 ini ditemukan seorang penyelam scuba ketika tanpa sengaja melihat cahaya aneh datang dari dasar laut. Ternyata, iPhone itu bersinar ketika lantaran mendapatkan pesan teks.

“Sungguh, saya hanya ingin tahu dua hal – siapa yang membuat casing tahan air ini, dan siapa penyedia layanan seluler yang mampu menyediakan cakupan di dasar lautan?,” kata penyelam itu, takjub.

Hal lainnya lagi yang lebih mengejutkan adalah fakta bahwa iPhone tersebut masih masih memiliki sisa daya 80 persen ketika ditemukan. Itu artinya, ponsel tak hanya telah berhasil bertahan hidup di bawah air, tetapi juga mempertahankan umurnya selama dua hari.

Penyelam Scuba bernama Cerys Hearsey itu kemudian menelusuri kontak di dalam ponsel untuk menemukan pemiliknya. Dia ternyata seorang pendayung yang sedang bermain kayak di Durdle Door di Dorset, Inggris yang sepertinya tanpa sengaja menjatuhkan ponsel tersebut. Sementara Ia berasumsi bahwa iPhone telah hilang untuk selamanya, Cerys malah menemukannya dua hari kemudian.

Microsoft Kantongi Paten Sistem Input Touchless untuk Perangkat

1

Telset.id, Jakarta – Microsoft mendapatkan paten dari US Patent and Trademark Office terkait pengembangan metode yang memungkinkan sistem input touchless atau bebas sentuhan disematkan di perangkat.

Teknologi itu memungkinkan tablet mendaftarkan gestur visual yang diciptakan oleh pengguna. Kamera serupa dengan TrueDepth Camera akan dimanfaatkan untuk melacak gestur tersebut.

Dikabarkan DigitalTrends, paten yang didaftarkan pada kuartal pertama 2016 lalu itu mencakup sub-sistem input yang dapat berfungsi dengan memanfaatkan kamera in depth.

Paten sistem yang diberikan US Patent and Trademark Office kepada Microsoft menggunakan berbagai spasi antara rangkaian terproyeksi dari garis dan titik untuk memetakan gambar.

Paten Microsoft dari US Patent and Trademark Office juga mencatat bahwa sub-sistem input juga menggunakan laser berbasis teknologi pemetaan yang disebut dengan Time-of-Flight.

Sub-sistem tersebut kabarnya bisa mengukur waktu yang dibutuhkan untuk memproyeksikan aliran inframerah hingga memantul dari objek dan kembali lagi ke sumber proyeksi.

Selain Microsoft, Apple juga dikabarkan tengah mempertimbangkan penggunaan teknologi serupa untuk kamera TrueDepth di bagian belakang ponsel iPhone terbaru yang diproduksi pada masa mendatang.

Diagram yang terdapat di dokumen paten menampilkan bahwa jari yang menunjuk dapat mengendalikan posisi kursor di layar. Ada pula kemampuan multi sentuhan tanpa menyentuh layar. [BA/IF]

Sumber : digitaltrends

Softbank Kembangkan Layanan Parkir via Ponsel

0

Telset.id, Jakarta – SoftBank Group Corp menggarap layanan baru yang memungkinkan pengemudi menemukan dan memesan ruang parkir untuk mobilnya. Layanan tersebut segera tersedia di Jepang.

Menurut Bloomberg, layanan bernama BLUU Smart Parking itu memungkinkan pengemudi menemukan tempat parkir dengan memesannya terlebih dahulu dan membayar biaya menggunakan ponsel.

Setiap tempat parkir yang tersedia akan memiliki kamera dan sensor magnetik untuk memantau mobil ketika masuk dan pergi. Versi uji coba layanan tersebut akan dimulai bulan depan.

Jika tak meleset, peluncuran resmi BLUU Smart Parking dilakukan pada Oktober 2018 mendatang. Lewat layanan itu, Softbank ingin mengubah cara pengemudi parkir menjadi lebih mudah.

Sensor yang digunakan untuk layanan BLUU Smart Parking diklaim lebih murah daripada menggunakan sistem tradisional. Dari sisi risiko pun diyakini jauh lebih rendah.

“Kami masih menguji dan akan menghadirkannya tahun ini. Kami yakin ke depan teknologi serupa akan muncul di mana-mana,” kata Hidefumi Kitahara, kepala strategi teknologi SoftBank.

Kiprah Softbank di bidang transportasi memang semakin kentara. Baru-baru ini, Softbank dikabarkan telah kembali menanamkan saham ke perusahaan transportasi daring Uber.

Uber menerima persyaratan dari SoftBank dan akan menerima dana segar sebesar USD 1,25 miliar atau sekitar Rp 16,9 triliun. Softbank juga dirumorkan berinvestasi di perusahaan lain. [BA/IF]

Sumber : bloomberg

iPhone 6 Masuk Daftar Teratas Smartphone Paling Bermasalah

4

Telset.id, Jakarta – Perusahaan keamanan data Blancco merilis laporan terbaru tentang daftar ponsel yang mempunyai tingkat kegagalan manufaktur. Dalam laporan berjudul “State of Mobile Repair & Security”, iPhone 6 ternyata punya persentase kegagalan tinggi alias smartphone paling bermasalah.

Apple Insider melaporkan, tingkat kegagalan manufaktur iPhone 6 mencapai angka 22 persen. Sebaliknya, iPhone 8 Plus menjadi produk buatan Apple yang memiliki tingkat kegagalan manufaktur paling rendah dengan persentase hanya tiga persen.

Tingginya tingkat kegagalan manufaktur iPhone 6 memang tidak mengherankan di telinga pengguna. Sebab, pada 2016, diberitakan bahwa sejumlah unit iPhone 6 mengalami eror, yang kemudian dikenal dengan istilah Touch Disease.

Masih menurut Apple Insider, iPhone 6 juga punya dua masalah “bawaan”. Pertama, iPhone 6 sering bermasalah dengan kinerja baterai sehingga pengguna harus melakukan penggantian. Kedua, iPhone 6 kerap eror karena keberadaan sistem operasi iOS 10.2.1.

Meski produk Apple punya kegagalan manufaktur tinggi, ponsel Android mencatatkan persentase lebih besar. Berdasarkan laporan tersebut, Samsung menjadi ponsel Android yang mempunyai tingkat kegagalan manufaktur tertinggi dengan angka 27,4 persen.

Dalam laporan itu, Blancco menemukan sekitar 74,3 persen perangkat iPhone beroperasi menggunakan iOS 11 dan sekitar 17,7 persen lainnya menggunakan iOS 10. Sementara lebih dari 50 persen ponsel Android, disebut masih menggunakan sistem operasi Nougat.

Blancoo menyatakan pula bahwa Bluetooth adalah fitur yang menjadi masalah utama di perangkat iPhone. Lain hal, ponsel bersistem operasi Android punya masalah utama cukup banyak, yakni di fasilitas Wi-Fi, headset, dan mobile data. [BA/IF]

Sumber : appleinsider

 

Pria Ini Dipenjara 180 Hari Gara-gara Kata Sandi iPhone 7

0

Telset.id, Jakarta – William Montanez, seorang pria asal Florida, Amerika Serikat, harus berurusan dengan hukum gara-gara gadget. Ia diamankan petugas karena menolak membuka kunci sepasang iPhone miliknya.

Menurut Phone Arena, Senin (16/7/2018), semua berawal dari kejadian 21 Juni 2018 lalu, ketika seorang polisi memberhentikan kendaraan Montanez di jalan raya. Montanez disetop lantaran dianggap telah melakukan pelanggaran lalu lintas.

Deputi Kalin Hall meminta kepada Montanez untuk membuka mobil karena petugas akan melakukan pemeriksaan. Namun, Montanez menolak. Petugas lantas mengerahkan anjing pelacak untuk mengendus kendaraan yang ditumpangi Montanez.

Ternyata, sang anjing menemukan barang haram berupa marijuana. Selain obat-obatan terlarang, ditemukan pula senjata yang tersembunyi di dalam roda empat bersama dua ponsel iPhone 7, satu warna hitam dan satu lagi warna putih merah.

Penasaran, polisi meminta kepada Montanez untuk membuka dua iPhone itu. Polisi ingin melihat percakapan di dalamnya. Ternyata, di satu dari dua iPhone tersebut ada pesan bertuliskan kalimat “OMG mereka menemukannya.”

Seketika melihat notifikasi pesan itu, polisi segera meminta izin kepada Montanez untuk membukanya. Namun, Montanez bersikeras menolak. Polisi berniat membuka paksa, tetapi mendapat perlawanan dari pengacara Montanez.

Sidang pun dimulai. Di Pengadilan, hakim memutuskan bahwa polisi dapat membuka kunci telepon tanpa persetujuan dari si pemilik. Jaksa menuntut secara tegas agar terdakwa membuka kunci iPhone 7 miliknya mennggunakan kata sandi.

Tapi, Montanez mengatakan bahwa iPhone 7 miliknya itu masih baru. Ia tidak dapat mengingat kode untuk membuka kuncinya. Berbelit, hakim memvonis Montanez hukuman penjara selama 180 hari. Ia dianggap tidak kooperatif selama sidang.

Pengacara Montanez, Patrick Leduc, mengatakan bahwa polisi telah berbuat semena-mena. Polisi bisa menangkap siapapun dengan alasan apapun. “Pistol yang ada di mobil Montanez juga milik ibunya,” beber Leduc kepada majelis. [SN/IF]

Sumber : Phonearena

Facebook Masih Setengah Hati Perangi Berita Palsu

Telset.id, Jakarta – Awal pekan lalu, Facebook menjadi tuan rumah bagi sekelompok wartawan. Bertempat di kantor NYC, Facebook menggelar sesi tanya jawab tentang upaya untuk melawan berita palsu.

Acara yang dipimpin oleh Kepala News Feed Facebook, John Hegeman, dan spesialis produk News Feed, Sara Su, itu dimulai dengan pemutaran sebuah film pendek bergenre dokumenter. Judulnya Facing Facts.

Film tersebut debut pada Mei 2018 lalu, menceritakan tentang kisah perjuangan perusahaan dalam menyingkirkan misinformasi yang tampaknya cukup sulit untuk diatasi. Facebook menceritakan semuanya di sana.

Selama berbulan-bulan, Facebook telah berbicara tentang betapa sulitnya bekerja untuk memperbaiki masalah itu. Perusahaan telah menyewa pemeriksa fakta pihak ketiga, menghapus akun palsu, dan banyak lagi.

Namun, pada acara yang berlangsung Rabu (11/7/2018) tersebut, Facebook justru cenderung meninggalkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Semua tak lepas dari komitmen Mark Zuckerberg dkk.

Ya, pada kesempatan itu, Facebook mengaku sangat percaya bahwa mengurangi berita palsu alangkah lebih baik daripada menghapusnya. Bagi awak media, kalimat tersebut tampak seperti bukan pendekatan terbaik.

Jika ingin serius dalam menyelesaikan penyebaran informasi palsu, terutama dari penerbit, Facebook seharusnya mengambil sikap dengan melarang sepenuhnya. Baik Hageman maupun Su melontarkan ucapan senada.

“Facebook harus menjadi platform untuk semua ide. Facebook harus melindungi kebebasan berbicara. Jadi, Facebook tidak bisa jika memperlihatkan keberpihakan,” ujar mereka, dilansir Engadget, Senin (16/7/2018).

Seorang jurubicara Facebook mengatakan, perusahaan hanya dapat menghapus hal-hal yang melanggar standar. Facebook, katanya, tidak memiliki kebijakan yang menetapkan bahwa semua yang diposting haruslah benar.

Jadi, bisa dibilang, apa yang digembar-gemborkan oleh Facebook selama ini tak sepenuhnya benar. Mereka selalu mengaku terus berupaya memerangi berita palsu di Feed. Padahal, mereka masih setengah hati memeranginya. [SN/IF]

Sumber : Engadget

Keren! Kubah Bahan Bakar Satelit Ini Dibuat dengan Printer 3D

4

Telset.id, Jakarta – Printer 3D bukan lagi teknologi teranyar lantaran sudah diperkenalkan dan digunakan sejak beberapa tahun lalu. Tapi Lockheed Martin telah berhasil mencetak benda terbesar dengan printer canggih tersebut, yakni berupa kubah titanium besar untuk tangki bahan bakar roket atau satelit.

Menurut engadget, Minggu (15/7/2018) kubah ini memiliki ukuran diameter empat kaki, sehingga menjadi benda ruang 3D terbesar, dibanding komponen ruang hasil printer sebelumnya yang berupa wadah elektronik yang berukuran sebesar pemanggang roti.

Kubah ini cukup besar untuk menyegel tangki bahan bakar yang ukurannya lebih besar dari manusia. Bahkan menurut produsen mesin pesawat ini, kubah itu cukup besar untuk menampung 74,4 galon kopi atau 530 donat.

Titanium adalah bahan yang ideal untuk industri ini, karena ringan dan tahan terhadap kondisi perjalanan ruang yang keras. Namun, produsen akhirnya memangkas 80 persen bahan itu menggunakan teknik manufaktur tradisional dan setiap komponen bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk membuatnya.

VP eksekutif Lockheed, Martin Rick Ambrose mengatakan mereka mampu mengurangi total waktu pengiriman kubah tangki bahan bakar titanium dari dua tahun menjadi hanya tiga bulan, yang sangat mengesankan.

“Bagian cetak 3D kami yang terbesar hingga saat ini menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk masa depan di mana kami memproduksi satelit dua kali lebih cepat dan setengah dari biaya (biasanya)” ujar Ambrose.

Pencetakan 3D memiliki potensi untuk mengubah industri luar angkasa dengan memberi kontraktor cara membangun pesawat ruang angkasa lebih cepat dan dengan jumlah biaya yang jauh lebih kecil. Bahkan, Lockheed Martin berencana untuk membangun kapsul awak Orion NASA dengan 100 bagian menggunakan cetakan 3D.

Sementara itu pada awal 2017 Boeing mengumumkan bahwa taksi ruang angkasa mereka Starliner akan memiliki lebih dari 600 bagian hasil cetak tersebut. [WS/IF]

Sumber: Engadget

Tak Mau Kalah, Startup Asal Kanada Ikutan Bikin Mobil Terbang

0

Telset.id, Jakarta – Sektor transportasi teknologi tinggi rupanya masih dianggap memiliki prospek bagus oleh banyak perusahaan, termasuk perusahaan rintisan (startup). Salah satunya adalah Opener yang mengungkapkan produk barunya berupa mobil terbang bernama BlackFly.

Mobil berkapasitas hanya satu orang ini dapat melakukan perjalanan hingga 25 mil dengan kecepatan jelajah sekitar 62 mil per jam atau sekitar 100km per jam. Mengacu pada cara pengoperasiannya yang hanya menggunakan  joystick alias tongkat kendali yang sederhana, BlackFly dinilai tidak memerlukan lisensi pilot, meskipun pengendaranya harus dilatih terlebih dahulu.

BlackFly memiliki delapan sistem propulsi atau turbin yang ada di dua sayapnya. Sistem ini diharapkan bisa memberikan redundansi jika terjadi kerusakan atau kegagalan di salah satu turbinnya. Pesawat ini dapat lepas landas dari air karena dirancang sebagai kendaraan amfibi, tetapi justru beroperasi paling baik di atas ruang berumput.

Kendaraan terbang ini sepenuhnya menggunakan energi listrik yang didapat dari baterai atau aki yang dapat mengisi hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Canggihnya, mobil terbang ini memiliki fitur pulang ke lokasi semula secara otomatis.

Opener belum mengungkapkan persis berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun BlackFly. Tetapi menurut BBC, itu akan sebanding dengan harga kendaraan utilitas sport (SUV). Harga pada model awal pastinya akan lebih tinggi, tetapi perusahaan ingin menjaga supaya pesawat pribadi ini terjangkau banyak kalangan.

“Kami akan menawarkan harga yang kompetitif dalam upaya mendemokrasikan transportasi pribadi tiga dimensi,” kata CEO Opener Marcus Leng.

Baca juga: Mobil Terbang Buatan Pendiri Google Dioperasikan Pakai Joystick

Salah satu pendiri Google, Larry Page adalah pendukung startup asal Kanada ini. Page juga terlibat dalam startup kendaraan udara pribadi lainnya, yang dinamakan Kitty Hawk. Tapi itu hanya dua diantara banyak perusahaan yang membesut mobil terbang. Uber, Airbus, Volvo, Toyota, Rolls-Royce dan perusahaan lain juga sedang bekerja keras dalam teknologi ini. [WS/IF]

Sumber : Engadget

Pasca Dakwaan Amerika, Twitter Blokir Akun-akun Terkait Rusia

0

Telset.id, Jakarta – Dakwaan Amerika Serikat (AS) terhadap para perwira Rusia atas peretasan DNC rupanya berbuntut Panjang, seperti yang dilakukan oleh Twitter. Jejaring sosial ini telah memblokir akun untuk DCLeaks dan Guccifer 2.0 sebagai tanggapan terhadap dakwaan tersebut.

Menurut Engadget, Minggu (15/7/2018), Twitter mengatakan bahwa mereka terhubung ke jaringan akun yang telah ditutup karena melanggar peraturan. Pada saat yang sama, Twitter menyadari bahwa penutupan itu dianggap sudah terlambat karena DCLeaks dan Guccifer 2.0 telah lama dikaitkan dengan Rusia dan dakwaan itu hanya menegaskan koneksinya.

“Kami sedang meninjau kebijakan kami dalam menerangkan ini dan berharap untuk membuat pembaruan segera. Kami menyadari untuk mempromosikan percakapan yang sehat, kami harus responsif terhadap cara platform disalahgunakan dan kami berkomitmen untuk itu di sini dan di mana saja,” kata Twitter dalam pernyataan tambahan kepada harian New York Times.

baca juga: Twitter Hapus 70 Juta Akun, Ada Apa?

Belum pasti apa perubahan yang akan dilakukan perusahaan. Namun Twitter telah mendapati sejumlah tuduhan bahwa mereka sudah terlambat mengenali ancaman gangguan pemilu di platformnya, dengan pembersihan bot, label kandidat dan taktik anti-manipulasi lainnya yang baru dilakukan setelah pemilihan presiden AS 2016.

Ini mungkin merupakan pengakuan bahwa media sosial tersebut harus lebih proaktif dalam menangani akun yang terkait dengan peretasan dan aktivitas kriminal lainnya, terutama ketika terkait politik.

Sebelumnya Twitter menyatakan bahwa mereka telah mengembangkan teknologi untuk menemukan akun yang layak ditangguhkan atau dihapus. Karenanya dalam dua bulan terakhir, Twitter berhasil menghapus lebih dari 70 juta akun.

Menurut laporan The Washington Post, terhitung sejak Oktober 2017 lalu, jumlah akun yang dihapus Twitter juga meningkat menjadi dua kali lipat. Selain itu, Twitter juga terus menangguhkan sebanyak 1 juta akun setiap harinya.

Meski begitu, tindakan tegas Twitter juga berdampak negatif pada perusahaan. Sebab, menurut salah satu orang penting di lingkungan Twitter yang tak disebutkan namanya, tindakan tersebut memiliki efek negatif terhadap nilai saham dan juga pemegang saham perusahaan besutan Jack Dorsey itu. [WS/IF]

sumber: Engadget