Beranda blog Halaman 127

Vivo X Fold 5: Ponsel Lipat dengan Baterai Raksasa dan Performa Ekstrem

Telset.id – Jika Anda mengira ponsel lipat hanya tentang layar besar dan desain mewah, Vivo X Fold 5 siap mengubah persepsi itu. Bocoran terbaru mengungkapkan, flagship lipat terbaru Vivo ini tidak hanya lebih ringan dan tipis, tetapi juga membawa baterai terbesar di kelasnya serta ketahanan ekstrem yang belum pernah ada sebelumnya.

Vivo X Fold 5 resmi akan meluncur di China pada 25 Juni 2025, bersamaan dengan TWS Air 3 Pro. Namun, kabar tentang spesifikasinya sudah membanjiri internet, dan yang paling mencolok adalah klaim baterai 6.000mAh—rekor baru untuk ponsel lipat. Bagaimana Vivo berhasil memasukkan kapasitas sebesar itu dalam bodi setipis 4,3mm? Simak analisis mendalam dari Telset.id.

Desain dan Ketahanan: Tipis tapi Tangguh

Vivo X Fold 5 diklaim sebagai salah satu ponsel lipat tertipis dan teringan di pasaran, dengan bobot hanya 209 gram. Bocoran dari sumber terpercaya menyebutkan ketebalannya mencapai 4,3mm saat terbuka dan 9,3mm saat tertutup. Namun, jangan salah sangka—ketipisannya tidak mengurangi ketahanan. Ponsel ini memiliki sertifikasi IPX8, IPX9, dan IPX9+ untuk ketahanan air, serta IP5X untuk debu.

Vivo juga mempertahankan desain kamera sirkular dengan branding Zeiss, tersedia dalam tiga pilihan warna: White, Titanium, dan Pine Green. Layar utamanya adalah panel AMOLED 8,03 inci dengan resolusi 2K+ dan refresh rate 120Hz, sementara layar sampingnya berukuran 6,53 inci dengan teknologi LTPO OLED.

Performa: Snapdragon 8 Gen 3 dan Multitasking Maksimal

Di bawah kap mesin, Vivo X Fold 5 dipersenjatai dengan Snapdragon 8 Gen 3, dipadukan dengan RAM 16GB dan penyimpanan 512GB. Meski menggunakan chipset yang sama dengan pendahulunya, Vivo X Fold 3 Pro, peningkatan efisiensi energi dari Snapdragon 8 Gen 3 membuatnya lebih hemat daya—faktor krusial untuk perangkat dengan baterai besar.

Fitur multitasking juga menjadi sorotan. Sebuah video teaser memperlihatkan kemampuan menjalankan lima aplikasi sekaligus di layar utama. Dengan dukungan refresh rate adaptif, pengalaman multitasking dijamin tetap mulus tanpa boros baterai.

Kamera: Kolaborasi Zeiss yang Tak Tertandingi

Seperti flagship Vivo lainnya, X Fold 5 mengandalkan kolaborasi dengan Zeiss untuk sistem kameranya. Trio kamera belakang terdiri dari sensor Sony IMX921 50MP (utama), lensa ultra-wide 50MP, dan kamera tele 50MP dengan zoom optik 3x. Konfigurasi ini mirip dengan Vivo X200, menjadikannya salah satu ponsel lipat dengan kamera terbaik di pasaran.

Harga untuk pasar India diperkirakan sekitar Rp 23 jutaan (139.999 INR), menjadikannya pesaing serius untuk Galaxy Z Fold 7. Apakah Vivo X Fold 5 layak menjadi ponsel lipat terbaik 2025? Jawabannya mungkin tergantung pada seberapa besar Anda menghargai baterai raksasa dan ketahanan ekstrem.

Redmi K80 Ultra Bocor: Spesifikasi Monster dan Performa Gahar

Telset.id – Jika Anda mengira smartphone gaming terbaru hanya soal desain RGB dan refresh rate tinggi, bersiaplah untuk terkejut. Redmi K80 Ultra, yang akan segera diluncurkan di China, membawa paket spesifikasi yang benar-benar mengguncang pasar. Bocoran terbaru dari sumber terpercaya mengungkapkan bahwa perangkat ini tidak main-main dalam hal performa dan fitur.

Menurut informasi yang dibagikan melalui Weibo resmi Redmi dan diperkuat oleh tipster berpengalaman Experience More, K80 Ultra akan menjadi salah satu smartphone paling gahar di kelasnya. Dengan chipset MediaTek Dimensity 9400+ dan GPU diskrit D2, perangkat ini siap memberikan pengalaman gaming yang mulus bahkan untuk game AAA terberat sekalipun.

Redmi K80 Ultra specs

Layar yang Mengagumkan

Redmi K80 Ultra akan mengusung layar flat M9 berukuran 6,83 inci dengan resolusi 2772×1280 piksel dan refresh rate 144Hz. Yang menarik, panel ini dipasok dari dua vendor berbeda – TCL CSOT dan Tianma – sebuah pendekatan yang juga digunakan pada seri K70 Ultra sebelumnya. Meski beberapa pengguna mungkin khawatir tentang perbedaan kualitas, produsen biasanya mengkalibrasi panel dari berbagai pemasok ke standar yang sama.

Layar ini mampu mencapai kecerahan puncak hingga 3200 nits, dengan kecerahan tipikal 800 nits dan mode kecerahan tinggi hingga 1800 nits. Untuk memastikan responsivitas dan akurasi sentuhan, Redmi mengintegrasikan kontroler sentuh dari FocalTech.

Pendinginan Revolusioner

Salah satu fitur paling menarik dari K80 Ultra adalah sistem pendinginannya. Redmi mengklaim telah menciptakan sistem pendingin 3D Ice-Sealed Circulating Pump terbesar mereka sejauh ini, dengan struktur dual-level yang ditinggikan dan area LHP (Loop Heat Pipe) seluas 6500mm². Menurut data dari Xiaomi Lab, sistem ini mampu mengurangi panas inti hingga 3°C.

Redmi K80 Ultra specs

Fotografi dan Daya Tahan Baterai

Untuk fotografi, K80 Ultra menggunakan sensor OV20B 20MP di depan. Di bagian belakang, terdapat kamera utama 50MP Light Hunter 800 dengan stabilisasi optik (ukuran sensor 1/1,55 inci) dan kamera ultra-wide 8MP OV08F. Meski tidak termasuk dalam kategori flagship fotografi, setup ini cukup mumpuni untuk kebutuhan sehari-hari.

Yang benar-benar mengesankan adalah baterainya. Dengan kapasitas 7410mAh dan dukungan pengisian cepat 100W, K80 Ultra siap menemani sesi gaming maraton Anda. Fitur bypass charging juga disertakan untuk mengurangi penumpukan panas saat bermain game sambil mengisi daya.

Redmi K80 Ultra specs

Dari segi desain, K80 Ultra memiliki rangka tengah logam dan panel belakang fiberglass. Perlindungan diberikan oleh Dragon Crystal glass di bagian depan, ditambah dengan sensor sidik jari ultrasonik dan sertifikasi tahan air/debu IP68/IP69. Untuk pengalaman multimedia, Redmi menyertakan speaker stereo simetris dengan driver 1115 coaxial dan motor haptic linear X-axis 0916C.

Perangkat ini juga dilengkapi dengan berbagai chip Surge buatan Xiaomi (T1, T1S, P3, dan G1) untuk manajemen daya, pengisian, dan kesehatan baterai. Dengan berat 219 gram dan dimensi 163,08×77,93×8,18mm, K80 Ultra akan tersedia dalam empat warna: Spruce Green, Ice Blue, Moon Rock White, dan Sandstone Grey.

Redmi K80 Ultra diperkirakan akan segera diluncurkan di China, bersamaan dengan peluncuran K Pad. Bagi para gamer mobile yang mencari perangkat dengan performa maksimal, K80 Ultra tampaknya layak untuk ditunggu.

Redmi K80 Ultra specs

Untuk informasi lebih lanjut tentang smartphone gaming terbaru, Anda bisa mengunjungi ulasan kami tentang Poco F7 Ultra atau versi Snapdragon dari Redmi K80.

Samsung Galaxy S25 Edge Siap Dapat One UI 8, Apa yang Baru?

Telset.id – Samsung Galaxy S25 Edge mungkin baru saja meluncur dengan One UI 7 berbasis Android 15, tapi kabar terbaru mengungkap bahwa ponsel flagship senilai $1.099 ini sudah bersiap untuk upgrade besar berikutnya. Bocoran eksklusif mengonfirmasi bahwa One UI 8, yang dibangun di atas Android 16, kini sedang dalam tahap pengembangan—meski sempat ketinggalan program beta awal yang ditawarkan ke model S25 lainnya.

Galaxy S25 Edge berbagi banyak komponen hardware dengan seri Galaxy S25 standar: chipset Snapdragon 8 Elite, layar 6,7 inci beresolusi 2K, dan sensor utama 200MP. Namun, keputusan Samsung untuk tidak memasukkan S25 Edge dalam program beta One UI 8 sempat menimbulkan tanda tanya. Kini, kabar baiknya: pengembangan untuk ponsel ini akhirnya dimulai.

One UI 8: Solusi untuk Masalah Baterai?

Salah satu kelemahan utama Galaxy S25 Edge adalah daya tahan baterai. Desainnya yang super tipis memang memukau, tapi mengorbankan kapasitas baterai yang ideal. Menurut laporan, One UI 8 akan membawa manajemen sumber daya yang lebih cerdas—sebuah terobosan yang bisa menjadi penyelamat bagi pengguna yang kerap kesulitan dengan ketahanan baterai.

Apple diketahui sedang menggarap optimasi baterai berbasis AI, dan besar kemungkinan Samsung akan menyusul dengan fitur serupa di pembaruan ini. Jika berhasil, ini bisa menjadi pembeda signifikan bagi One UI 8 di S25 Edge dibanding pembaruan Android biasa yang belakangan ini cenderung iteratif.

Lebih dari Sekadar Baterai

Selain peningkatan manajemen daya, One UI 8 juga diharapkan membawa fitur AI terbaru dari Samsung dan Google. Ini berarti peningkatan performa harian yang lebih mulus, serta kemampuan pemrosesan yang lebih efisien. Dengan chipset Snapdragon 8 Elite yang sudah powerful, tambahan optimasi software ini bisa membuat S25 Edge semakin sulit ditandingi.

Sementara itu, Galaxy S25 FE yang rencananya meluncur Agustus mendatang akan langsung mengusung One UI 8 dari pabrik. Perangkat lain seperti Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7—yang akan diperkenalkan di acara Unpacked Samsung pertengahan Juli—juga akan menjalankan One UI 8 secara default.

Ke depan, kabarnya Samsung juga telah memulai pengembangan One UI 8.5 untuk seri Galaxy S26 yang dijadwalkan rilis tahun depan. Bagi Anda yang penasaran dengan perkembangan terbaru, pastikan bergabung dengan komunitas Telegram kami untuk update instan atau kunjungi section News kami.

Vivo X200 FE Rilis Global 23 Juni: Spesifikasi dan Keunggulan yang Ditawarkan

Telset.id – Setelah berminggu-minggu beredar rumor dan bocoran, akhirnya Vivo resmi mengumumkan tanggal peluncuran global untuk Vivo X200 FE. Ponsel kompak ini akan meluncur lebih cepat dari perkiraan, tepatnya pada 23 Juni 2025. Apa saja yang membuatnya layak ditunggu?

Vivo baru saja mempublikasikan pengumuman resmi di situs web mereka. Microsite khusus menunjukkan Vivo X200 FE dengan status “coming soon” dan tanggal rilis 23 Juni 2025. Peluncuran global akan dimulai dari Taiwan, dengan kemungkinan perluasan ke pasar lain seperti India. Ini membuktikan bahwa rilis X200 FE datang lebih awal dari prediksi sebelumnya yang menyebut Juli 2025 sebagai bulan peluncurannya.

Vivo X200 FE Launch Date

Vivo X200 FE sebenarnya adalah versi rebrand dari Vivo S30 Pro Mini yang sebelumnya eksklusif untuk pasar China. Dari poster teaser resmi, desain varian global dan China terlihat identik. Namun, ada satu perbedaan signifikan yang terungkap dalam pengumuman tanggal rilis ini: kehadiran tuning kamera Zeiss yang tidak ada di versi China.

Sistem kamera X200 FE tetap mempertahankan konfigurasi yang sama, dengan sensor gambar ditempatkan dalam modul kamera berbentuk oval dilengkapi lampu Aura berbentuk cincin. Yang menarik, kerja sama dengan Zeiss ini bisa menjadi nilai tambah besar untuk kualitas fotografi ponsel ini.

Spesifikasi Unggulan Vivo X200 FE

Berdasarkan informasi yang telah terungkap, Vivo X200 FE akan membawa beberapa spesifikasi menarik:

  • Layar 6.31-inch LTPO OLED dengan resolusi 1.5K dan refresh rate 120Hz
  • Sistem kamera triple dengan sensor utama 50MP Sony IMX921
  • Telephoto 50MP Sony IMX882 dengan zoom optik 3x
  • Lensa ultra wide angle 8MP
  • Baterai raksasa 6,500mAh dengan dukungan fast charging 90W

Dengan baterai sebesar ini, Vivo X200 FE jelas menargetkan pengguna yang mengutamakan ketahanan daya. Kombinasi dengan teknologi pengisian cepat 90W membuatnya semakin menarik – bayangkan hanya butuh waktu singkat untuk mengisi penuh baterai berkapasitas besar ini.

Untuk pasar global, Vivo tampaknya melakukan beberapa penyesuaian dibanding versi China. Selain penambahan tuning kamera Zeiss, ada kemungkinan penyesuaian perangkat lunak dan dukungan jaringan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pasar. Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya di artikel tentang rencana Vivo X200 FE di India, strategi rebranding ini menunjukkan keseriusan Vivo dalam menjangkau pasar global dengan produk yang lebih terfokus.

Pesaing Baru di Segmen Mid-Range Premium

Kehadiran Vivo X200 FE di pasar global akan menambah persaingan ketat di segmen mid-range premium. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, terutama di bagian kamera dan baterai, ponsel ini berpotensi menjadi alternatif menarik dibandingkan seri Vivo lainnya seperti Vivo X200 Ultra yang lebih berfokus pada fotografi profesional.

Yang menarik, peluncuran lebih awal dari perkiraan ini bisa menjadi strategi Vivo untuk mendahului kompetitor. Seperti yang pernah kami laporkan dalam artikel tentang jadwal rilis sebelumnya, pergeseran tanggal ini menunjukkan dinamika pasar smartphone yang sangat kompetitif.

Dengan semua keunggulan yang ditawarkan, pertanyaan besar sekarang adalah tentang harga. Apakah Vivo akan memposisikan X200 FE sebagai flagship killer atau justru berada di segmen harga yang lebih terjangkau? Jawabannya akan terungkap pada 23 Juni mendatang.

Iran Batasi Internet 80%, Warga Kesulitan Akses WhatsApp dan Layanan Asing

Telset.id – Bayangkan tidak bisa mengirim pesan ke keluarga saat darurat atau tersesat karena peta digital mati. Itulah kenyataan pahit yang dialami warga Iran pekan ini, setelah pemerintahnya memangkas bandwidth internet hingga 80% sebagai respons atas serangan siber Israel.

Menurut laporan The New York Times dan NBC News, pembatasan masif ini mulai terasa sejak 17 Juni 2025 pukul 5:30 waktu Timur. Perusahaan pemantau jaringan seperti Kentik dan NetBlocks mencatat penurunan drastis konektivitas, menyusul pernyataan resmi pemerintah Iran tentang “stabilitas jaringan di tengah serangan siber musuh”.

Protes warga Iran terhadap pembatasan internet

WhatsApp Diblokir, Warga Diimbau Hapus Aplikasi

Fatemeh Mohajerani, juru bicara pemerintah Iran, secara terbuka mengakui pembatasan ini sambil mendesak warganya menghapus WhatsApp. Platform pesan tersebut dituduh menjadi alat pengumpulan data untuk Israel. “Ini adalah langkah preventif untuk melindungi kedaulatan digital kami,” tegas Mohajerani.

WhatsApp melalui pernyataan ke AP membantah tuduhan tersebut: “Kami prihatin laporan palsu ini dijadikan alasan pemblokiran saat masyarakat paling membutuhkan layanan kami.” Ironisnya, pembatasan justru mempersulit warga menerima peringatan serangan atau mengkoordinasikan evakuasi – terutama ketika layanan peta seperti Google Maps ikut tak berfungsi.

Jaringan Nasional sebagai Alternatif yang Dipertanyakan

Pemerintah mengimbau beralih ke National Information Network (NIN) – infrastruktur internet domestik Iran yang tetap beroperasi penuh. Namun, warga skeptis terhadap keamanan platform pemerintah ini. “Ini seperti memindahkan semua percakapan kita ke ruangan yang diawasi ketat,” ujar seorang aktivis digital yang enggan disebutkan namanya kepada Telset.id.

Pembatasan ini bukan tanpa preseden. Seperti dilaporkan dalam kritik DPR terhadap pembatasan internet di Papua, langkah serupa seringkali mengorbankan hak dasar masyarakat atas nama keamanan nasional. Bedanya, skala pembatasan di Iran kali ini termasuk yang terparah dalam sejarah.

Menariknya, laporan The Verge mengungkap bahwa Iran diduga juga melancarkan serangan balasan. Cybersecurity firm Radware mencatat peningkatan signifikan serangan siber ke Israel pasca serangan udara Iran. Pola serangan mengarah pada aktor negara dan kelompok hacker pro-Iran – yang pernah terlibat peretasan data pemilu AS sebelumnya.

Seperti dikhawatirkan dalam analisis pertumbuhan internet Indonesia, pembatasan akses berpotensi menghambat perkembangan digital suatu negara. Di Iran, dampaknya lebih langsung: memutus tali komunikasi warga di tengah eskalasi konflik yang makin panas.

NFC Release 15: Jarak Komunikasi Lebih Jauh, Performa Lebih Cepat

Telset.id – Bayangkan Anda tak perlu lagi repot menempelkan smartphone tepat di atas mesin pembayaran saat bertransaksi. Atau, tak perlu khawatir gagal membuka pintu smart lock karena posisi smartwatch yang kurang pas. Itulah masa depan yang dijanjikan NFC Release 15, pembaruan teranyar dari NFC Forum yang akan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi sehari-hari.

NFC Release 15 menghadirkan lompatan signifikan dengan memperluas jarak komunikasi dari hanya 0,5 cm menjadi 2 cm. Artinya, kini Anda bisa melakukan tap dengan lebih fleksibel tanpa harus memikirkan presisi posisi perangkat. Peningkatan empat kali lipat ini bukan sekadar angka—ia membawa dampak nyata pada kecepatan, stabilitas, dan kemudahan penggunaan.

Revolusi dalam Setiap Tap

Dengan jarak yang lebih panjang, NFC Release 15 menjanjikan respons yang lebih cepat saat melakukan pembayaran digital atau mengakses layanan berbasis tap. Pengalaman bertransaksi menjadi lebih mulus, bahkan di lingkungan dengan gangguan elektromagnetik tinggi seperti pusat perbelanjaan ramai atau stasiun transit.

Peningkatan ini juga membuka peluang baru bagi desainer produk. Kini, mereka memiliki lebih banyak kebebasan dalam menempatkan antena NFC di perangkat wearable atau peralatan smart home. Tak heran jika teknologi ini diprediksi akan mempercepat adopsi perangkat seperti smartwatch dengan baterai besar atau perangkat IoT lainnya.

Lebih dari Sekadar Pembayaran

NFC Release 15 bukan hanya tentang menyederhanakan pembayaran digital. Teknologi ini memperkenalkan kemampuan baru yang memungkinkan smartphone berfungsi sebagai terminal pembayaran—fitur yang akan sangat berguna bagi pedagang kecil dan UMKM.

Salah satu terobosan menarik adalah dukungan untuk wireless charging hingga 1W. Meski tak sebesar daya isi ulang nirkabel konvensional, fitur ini cukup untuk mengisi perangkat kecil seperti earbuds atau smartwatch. Bayangkan betapa praktisnya jika Anda bisa mengisi daya perangkat wearable hanya dengan meletakkannya di atas smartphone!

Tak ketinggalan, NFC Release 15 juga menyiapkan fondasi untuk Digital Product Passport (DPP) yang akan menjadi syarat di bawah regulasi ekonomi sirkular mendatang. Dengan fitur berbasis NFC Data Exchange Format (NDEF), produk dapat terhubung langsung ke layanan cloud untuk pelacakan dan kepatuhan regulasi.

Keamanan Tetap Jadi Prioritas

Di tengah semua peningkatan ini, NFC Forum memastikan bahwa keamanan tetap menjadi prioritas utama. NFC Release 15 mempertahankan mekanisme konfirmasi berbasis tap dan kedekatan fisik sebagai bentuk verifikasi niat pengguna.

Teknologi enkripsi yang sudah ada juga ditingkatkan untuk melindungi data selama transaksi dan kontrol akses. Artinya, meski jarak komunikasi lebih panjang, risiko penyadapan atau gangguan keamanan tetap diminimalisir.

Dengan semua keunggulan ini, NFC Release 15 siap memperkuat posisi NFC sebagai tulang punggung teknologi kontakless—mulai dari dompet digital, tiket transit, sistem akses, hingga perangkat IoT. Kabar baiknya, sebagian besar smartphone modern sudah mendukung NFC, dan pembaruan ke Release 15 bisa dilakukan melalui update software sederhana.

Spesifikasi teknis NFC Release 15 sudah tersedia untuk anggota NFC Forum tingkat Associate, Principal, dan Sponsor. Untuk publik, rilis resmi dijadwalkan pada Musim Gugur 2025, bersamaan dengan pembukaan sertifikasi standar baru ini. Siap-siap menyambut era baru interaksi digital yang lebih lancar dan intuitif!

HONOR Perluas Layanan Purna Jual di Indonesia, Siap Dukung Pengguna

Telset.id – Bagi Anda pengguna produk HONOR di Indonesia, kabar baik datang dari brand teknologi global ini. HONOR secara resmi memperluas jaringan layanan purna jualnya dengan menghadirkan HONOR Authorized Service Center di delapan kota besar, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Bali. Langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis biasa, melainkan komitmen nyata untuk membangun ekosistem teknologi yang berpusat pada pengalaman pengguna.

Dalam industri smartphone yang semakin kompetitif, layanan purna jual seringkali menjadi pembeda utama. HONOR memahami betul bahwa kepuasan pelanggan tidak berhenti di meja kasir. “Kepercayaan pelanggan dibangun dari kualitas produk dan jaminan layanan setelah pembelian,” tegas Justin Li, President of HONOR South Pacific, dalam pernyataan resminya.

Infrastruktur Layanan yang Menyeluruh

Kehadiran service center ini menjawab kebutuhan nyata pengguna HONOR di Indonesia. Dengan basis pengguna yang terus berkembang—didorong oleh produk-produk berkualitas seperti Honor X9C dan seri premium seperti Honor Magic V—dukungan purna jual yang mudah diakses menjadi kebutuhan primer.

Layanan yang ditawarkan pun beragam:

  • Service Center Fisik: Tersedia di kota-kota besar dengan tim teknisi bersertifikat.
  • Perbaikan via Pos: Solusi bagi pengguna di daerah terpencil dengan penjemputan gratis.
  • Dukungan Online: Melalui hotline, email, dan chat langsung di website resmi.

Strategi Jangka Panjang di Pasar Indonesia

Ekspansi layanan ini sejalan dengan strategi HONOR untuk mengukuhkan posisinya di pasar Indonesia. Seperti ditunjukkan dalam peluncuran Honor of Kings, brand ini tidak hanya fokus pada hardware, tetapi juga ekosistem digital yang terintegrasi.

Dengan layanan purna jual yang kini lebih terjangkau, HONOR memberi pesan jelas: mereka siap mendampingi pengguna dalam jangka panjang. Ini adalah langkah cerdas di tengah persaingan pasar yang menuntut nilai tambah di luar spesifikasi produk.

Bagi konsumen, kehadiran service center resmi berarti garansi lebih terjamin, proses perbaikan lebih transparan, dan yang terpenting—rasa aman saat menginvestasikan uang pada perangkat HONOR. Sebuah langkah yang patut diapresiasi di era dimana after-sales service sering menjadi titik lemah banyak brand teknologi.

realme C71 NFC Resmi Dirilis: Baterai Terbesar di Bawah 2 Juta

Telset.id – Jika Anda mencari smartphone dengan baterai besar, desain elegan, dan harga terjangkau, realme C71 NFC mungkin jawabannya. Resmi diluncurkan di Indonesia, smartphone ini menawarkan baterai 6.300 mAh—terbesar di kelasnya dengan harga di bawah Rp2 juta. Bagaimana performanya? Simak ulasan lengkapnya.

Long-Lasting Champion: Baterai Besar dan Pengisian Cepat

realme C71 NFC hadir dengan slogan “Long-Lasting Champion,” dan bukan tanpa alasan. Dengan baterai 6.300 mAh, smartphone ini mampu bertahan hingga dua hari pemakaian normal. Yang lebih mengesankan, teknologi 45W Fast Charge memungkinkan pengisian 50% hanya dalam 43 menit. Bahkan, pengisian 5 menit bisa memberikan daya untuk 9,5 jam penggunaan. Fitur reverse charging 6W juga memungkinkan perangkat ini berfungsi sebagai power bank.

Jika Anda penasaran dengan performa baterai realme seri sebelumnya, simak Review Realme C15: Baterai Jumbo Super Awet untuk perbandingan.

Desain Tipis dan Tangguh

Meski memiliki baterai besar, realme C71 NFC tetap ramping dengan ketebalan hanya 7,79 mm dan berat 196 gram. Desainnya terinspirasi bulu burung (Light Feather) dengan tiga pilihan warna: White Swan, Violet Parrot, dan Forest Owl. Tak hanya itu, smartphone ini juga dibekali ArmorShell™ Protection yang membuatnya tahan benturan hingga 1,5 meter—sesuai standar militer.

Fitur Unggulan: NFC, AI, dan Pulse Light

Kehadiran NFC membuat realme C71 NFC lebih fungsional untuk pembayaran digital dan akses pintu. Fitur AI seperti Noise Reduction Call 2.0 dan AI Eraser juga meningkatkan pengalaman pengguna. Salah satu fitur uniknya adalah Pulse Light—lampu notifikasi interaktif dengan 7 warna dan 5 mode cahaya yang bisa disesuaikan.

Untuk penggemar fotografi, realme C71 NFC menawarkan kamera yang cukup mumpuni. Jika Anda ingin membandingkannya dengan ponsel lain, lihat Review Xiaomi Mi Note 10 Pro: Kamera Kualitas Flagship.

Harga dan Ketersediaan

realme C71 NFC tersedia dalam tiga varian:

  • 4GB+8GB | 128GB: Rp1.599.000
  • 6GB+12GB | 128GB: Rp1.799.000 (eksklusif TikTok Shop)
  • 8GB+16GB | 128GB: Rp1.999.000 (eksklusif Shopee)

Penjualan perdana dimulai 20 Juni 2025 di berbagai e-commerce, termasuk Shopee dan Tokopedia.

Tak hanya smartphone, realme juga meluncurkan Buds T200 dengan ANC 32dB dan harga spesial Rp249.000. Tertarik mencoba?

Adobe Rilis Project Indigo, Aplikasi Kamera iPhone dengan Sentuhan SLR

0

Telset.id – Jika Anda kerap kesal dengan hasil foto smartphone yang terlalu diproses atau kurang natural, Adobe punya jawabannya. Perusahaan software ternama itu baru saja meluncurkan Project Indigo, aplikasi kamera iPhone yang menggabungkan kecanggihan fotografi komputasi dengan kontrol manual ala kamera profesional.

Dikembangkan oleh tim yang sebelumnya berada di balik kesuksesan kamera Pixel Google, Project Indigo hadir sebagai solusi atas dua keluhan utama pengguna smartphone: kontrol yang terbatas dan pemrosesan berlebihan. Marc Levoy dan Florian Kainz, otak di balik aplikasi ini, menyatakan bahwa tujuan mereka adalah menciptakan hasil foto yang lebih natural—seperti yang dihasilkan kamera SLR.

Tampilan antarmuka Project Indigo di iPhone

Fotografi Komputasi dengan Sentuhan Manusia

Berbeda dengan aplikasi kamera bawaan yang sering menggunakan tone mapping agresif dan sharpening berlebihan, Project Indigo mengadopsi pendekatan lebih halus. “Kami hanya menggunakan tone mapping ringan, sedikit peningkatan saturasi warna, dan sharpening secukupnya,” tulis Levoy dan Kainz dalam pengumuman resminya.

Yang menarik, aplikasi ini tidak sepenuhnya menghilangkan pemrosesan—seperti yang dilakukan beberapa aplikasi pihak ketiga. Menurut tim pengembang, fotografer profesional justru menginginkan hasil yang tetap diproses, tapi dengan tampilan lebih alami. “Ini bukan tentang zero-processing, tapi tentang menciptakan kesan seperti kamera profesional,” tambah mereka.

Kontrol Manual dan Teknologi Canggih

Project Indigo tidak hanya mengandalkan AI. Aplikasi ini menyediakan kontrol manual penuh, memungkinkan pengguna mengatur eksposur, ISO, white balance, dan parameter lainnya seperti kamera profesional. Hasilnya bisa disimpan dalam format JPEG atau RAW, tergantung kebutuhan.

Di balik layar, aplikasi ini menggunakan teknik fotografi komputasi mutakhir. Salah satunya adalah dengan mengambil hingga 32 frame dalam sekali jepret, yang kemudian digabungkan untuk menghasilkan foto dengan dynamic range tinggi dan noise minimal. “Kami sengaja meng-under-expose setiap frame untuk mempertahankan detail,” jelas Levoy.

A photo of rainbow easter eggs in a basket captured by Project Indigo.

Fitur Eksperimental Adobe

Sebagai bagian dari ekosistem Adobe, Project Indigo juga membawa beberapa fitur eksperimental perusahaan. Salah satunya adalah “Remove Reflections”, yang menggunakan AI untuk menghilangkan pantulan yang mengganggu dalam foto. Fitur ini sangat berguna untuk fotografi melalui jendela atau permukaan reflektif lainnya.

Aplikasi ini saat ini tersedia gratis untuk iPhone 12 Pro ke atas atau iPhone 14 ke atas. Versi Android dijanjikan akan menyusul di kemudian hari. Bagi Anda yang ingin mencoba alternatif aplikasi kamera dengan hasil lebih profesional, Project Indigo patut dicoba.

Adobe sendiri bukan baru dalam dunia fotografi mobile. Sebelumnya, mereka juga telah meluncurkan berbagai aplikasi kreatif, termasuk aplikasi edit video alternatif yang bisa menjadi pilihan bagi yang ingin keluar dari ekosistem Adobe tradisional.

Minecraft Hadirkan Mode Foto “Vibrant Memories” untuk Bedrock Edition

Telset.id – Siapa bilang Minecraft hanya tentang menggali dan membangun? Kini, game legendaris tersebut melangkah lebih jauh dengan menghadirkan fitur mode foto bernama “Vibrant Memories”. Fitur ini tersedia secara gratis di Minecraft Marketplace, khusus untuk pengguna Bedrock Edition di semua platform. Sayangnya, pemain Java Edition belum bisa menikmatinya.

Mode foto bukanlah hal baru di dunia game. Banyak judul open-world yang sudah memilikinya, seperti yang pernah kita lihat di beberapa nominasi Game Terbaik di The Game Awards. Namun, kehadirannya di Minecraft membawa sentuhan unik. Dengan Vibrant Memories, Anda bisa mengabadikan momen epik petualangan blocky Anda dengan berbagai penyesuaian sederhana namun efektif.

Screenshot mode foto Vibrant Memories di Minecraft

Fitur yang Membuat Setiap Momen Lebih Hidup

Vibrant Memories menawarkan beberapa opsi dasar yang memungkinkan Anda mengontrol tampilan foto. Anda bisa memilih apakah karakter Anda muncul dalam gambar atau tidak. Selain itu, fitur ini juga memungkinkan Anda mengatur cuaca (cerah atau hujan) serta waktu (matahari terbit, terbenam, siang, atau malam).

Memang, fitur ini terbilang sederhana dibandingkan mode foto di game lain. Tapi, bukankah kesederhanaan selalu menjadi ciri khas Minecraft? Seperti peta The Legend of Zelda yang bisa dicetak, terkadang hal-hal sederhana justru meninggalkan kesan mendalam.

Mengapa Fitur Ini Penting untuk Komunitas Minecraft?

Selama 15 tahun, Minecraft terus berkembang dengan menambahkan berbagai fitur dan makhluk baru. Namun, esensinya tetap sama: sebuah game tentang kreativitas tanpa batas. Dengan adanya Vibrant Memories, Mojang memberikan alat baru bagi pemain untuk mendokumentasikan dan berbagi kreasi mereka.

Fitur ini mungkin terlihat kecil, tapi dampaknya besar bagi komunitas. Bayangkan betapa mudahnya sekarang membuat konten untuk media sosial atau sekadar menyimpan kenangan akan dunia Minecraft yang Anda bangun dengan susah payah. Bukankah itu yang kita cari dari sebuah game—kesempatan untuk menciptakan dan berbagi cerita?

Jadi, siapkah Anda menjelajahi dunia blocky dengan perspektif baru? Vibrant Memories menunggu untuk mengabadikan setiap petualangan unik Anda di Minecraft.

Xiaomi Pad 7S Pro Bocor: Performa Gahar dengan Chipset Xring O1

Telset.id – Xiaomi tak henti-hentinya memperluas jajaran tabletnya, dan bocoran terbaru menunjukkan bahwa Pad 7S Pro bisa menjadi pesaing serius di pasar premium. Ditemukan dalam daftar Geekbench dengan model 25053RP5CC, tablet ini mengandalkan prosesor buatan sendiri, Xring O1, yang menjanjikan performa mengesankan.

Menurut hasil benchmark Geekbench 6, Pad 7S Pro mencetak skor 2.631 pada tes single-core dan 8.449 pada multi-core. Angka ini bahkan sedikit lebih tinggi dibandingkan Xiaomi 15S Pro yang hanya mencapai 2.413 (single-core) dan 8.068 (multi-core). Padahal, Xring O1 memiliki konfigurasi yang lebih rendah dengan dua inti performa berkecepatan 3.40GHz, dibandingkan Pad 7 Ultra (3.7GHz) atau Xiaomi 15S Pro (3.9GHz). Namun, tablet ini tetap unggul dari Samsung Galaxy Tab S10 Ultra yang menggunakan Dimensity 9300+ (skor 2.192 dan 7.327).

Desain dan Spesifikasi Unggulan

Xiaomi Pad 7S Pro diprediksi hadir dengan layar 12,5 inci, bodi super tipis 5,8mm, dan berat hanya 576 gram. Tablet ini akan tersedia dalam empat pilihan warna: ungu, hitam, abu-abu Cambrian, dan titanium. Di sektor kamera, Xiaomi kemungkinan memasang sensor utama 50MP, sementara baterainya disebutkan berkapasitas besar, yakni 12.160mAh.

Dari sisi perangkat lunak, Pad 7S Pro akan menjalankan Android 15 dengan antarmuka HyperOS 2, sama seperti varian flagship Xiaomi 15S Pro. Kombinasi chipset Xring O1 yang diproduksi dengan proses 3nm TSMC dan RAM 16GB membuat tablet ini layak diperhitungkan untuk produktivitas maupun gaming berat.

Kapan Peluncurannya?

Xiaomi diperkirakan akan mengumumkan Pad 7S Pro pada akhir Juni 2025. Jika bocoran ini akurat, tablet ini bisa menjadi alternatif menarik bagi pengguna yang mencari perangkat dengan performa tinggi dan daya tahan baterai ekstra lama. Namun, perlu diingat bahwa benchmark tidak selalu mencerminkan performa nyata dalam penggunaan sehari-hari. Kami akan terus memantau perkembangannya dan memberikan update terbaru di Telset.id.

Bagi Anda yang tertarik dengan tablet Xiaomi lainnya, jangan lewatkan ulasan kami tentang Xiaomi Redmi Pad Pro yang sudah tersedia di pasaran dengan harga lebih terjangkau.

Samsung Galaxy Z Fold 7: Bocoran Spesifikasi dan Perubahan Desain

Telset.id – Samsung Galaxy Z Fold 7 siap menjadi sorotan utama di ajang peluncuran musim panas tahun ini. Bocoran terbaru mengindikasikan, meski tidak mengalami perubahan radikal, perangkat ini akan membawa sejumlah penyempurnaan yang layak ditunggu. Mulai dari desain lebih ramping hingga teknologi layar yang semakin matang, inilah yang perlu Anda ketahui.

Jika Anda termasuk yang skeptis terhadap harga fantastis ponsel lipat, mungkin Z Fold 7 bisa mengubah persepsi. Dengan target menjadi yang tertipis di kelasnya, Samsung tampaknya serius menjawab keluhan pengguna tentang ketebalan dan ergonomi. Lantas, apa saja yang berbeda dari pendahulunya?

1. Desain Lebih Tipis, Pegangan Lebih Nyaman

Bocoran dari OnLeaks dan AndroidHeadlines mengungkap, Galaxy Z Fold 7 akan memiliki ketebalan hanya 8.2mm saat tertutup dan 4.1mm saat terbuka. Angka ini jauh lebih ramping dibanding Z Fold 6 yang mencapai 12.1mm (tertutup) dan 5.6mm (terbuka). Bahkan, Z Fold 7 berpotensi menggeser Oppo Find N5 sebagai ponsel lipat tertipis saat ini.

Perubahan tidak berhenti di angka. Samsung dikabarkan merombak sudut-sudut tajam pada Z Fold 6 menjadi lebih melengkung, memberikan kenyamanan lebih saat digenggam. Namun, konsekuensinya, kamera belakang mungkin akan memiliki bump yang lebih menonjol. Sebuah trade-off yang menarik antara estetika dan fungsi.

2. Layar Lebih Besar, Crease Hampir Tak Terlihat

Z Fold 7 diprediksi mengadopsi konfigurasi layar dari edisi spesial Z Fold 6: panel utama 8 inci dan layar luar 6.5 inci. Meski peningkatan ukuran tidak signifikan, teknologi di baliknya patut diperhitungkan.

Samsung dikabarkan menyempurnakan engsel dan lapisan layar untuk mengurangi crease. Beberapa laporan bahkan menyebut crease akan “hampir tak terlihat”, meski klaim semacam ini perlu dibuktikan langsung. Selain itu, kecerahan layar mungkin mencapai 2.900 nits, didukung teknologi ProScaler untuk meningkatkan kualitas konten resolusi rendah.

3. Snapdragon 8 Elite dan One UI 8

Seperti diduga, Z Fold 7 akan ditenagai Snapdragon 8 Elite, prosesor flagship terbaru Qualcomm. Kombinasi dengan RAM 12GB dan opsi penyimpanan hingga 1TB menjadikannya mesin multitasking yang tangguh. Sayangnya, belum ada indikasi peningkatan RAM menjadi 16GB.

Di sisi software, Z Fold 7 berpeluang menjadi perangkat pertama dengan One UI 8 berbasis Android 16. Jika tidak siap saat peluncuran, setidaknya foldable ini akan termasuk yang pertama mendapat pembaruan. Untuk pengalaman pengguna yang lebih mulus, kunjungi artikel kami tentang One UI 7 sebagai pembanding.

4. Kamera 200MP dan Tantangan Kamera Bawah Layar

Z Fold 7 mungkin menjadi titik balik dalam hal kamera untuk seri lipat Samsung. Bocoran menyebutkan sensor utama 200MP, peningkatan signifikan dari 50MP pada Z Fold 6 reguler. Konfigurasi kamera lainnya diperkirakan tetap sama: ultrawide 12MP, telephoto 10MP, dan kamera selfie bawah layar 4MP.

Kamera bawah layar tetap menjadi tantangan. Sejak Z Fold 3, teknologi ini belum menunjukkan kemajuan berarti. Akankah Samsung akhirnya memberikan solusi yang lebih baik tahun ini? Jawabannya mungkin akan mengejutkan.

5. Qi2 dan Masa Depan S Pen

Z Fold 7 mungkin menjadi foldable pertama Samsung yang mendukung Qi2, standar pengisian nirkabel baru dengan fitur alignment magnetik. Namun, fitur ini hanya akan bekerja dengan case khusus yang memiliki magnet.

Kabar kurang menyenangkan datang dari dukungan S Pen. Untuk mencapai desain lebih tipis, Samsung dikabarkan menghilangkan digitizer layer bawaan. Artinya, pengguna mungkin perlu membeli aksesori S Pen terpisah dengan desain baru. Sebuah keputusan berani yang bisa menuai pro-kontra.

Dengan semua bocoran ini, pertanyaannya bukan lagi “apakah Z Fold 7 akan diluncurkan?”, melainkan “apakah penyempurnaan ini cukup untuk membenarkan harganya?” Jawabannya akan segera kita dapatkan pertengahan Juli mendatang.