Telset.id, Jakarta – Satelit SATRIA-1 telah diluncurkan pada Juni 2023, dan saat ini satelit tersebut tengah berjuang untuk mencapai titik orbit tujuan yakni 146 derajat Bujur Timur (BT), yang ditargetkan akan sampai pada November 2023.
Project Manager SATRIA-1 PT Pasifik Satelit Nusantara, Nia Asmady menjelaskan kalau saat ini satelit masih dalam masa orbit raising, dan baru mencapai titik orbit 50 derajat. Satelit SATRIA-1 masih harus mencapai orbit 146 derajat BT, dan hal itu akan terjadi pada November 2023.
“Satelit masih dalam masa orbit raising, dan on track sehingga sampai di titik orbit pada November 2023,” jelas Nia dalam Media Update BAKTI Kominfo X Forwat di Jakarta pada Senin (31/07/2023).
Setelah sampai di orbit 146 derajat BT, tahapan selanjutnya adalah uji coba baik dari segi sistem payload atau In-Orbit Testing atau sistem secara keseluruhan atau yang disebut End-to-End Testing. Apabila pengujian berjalan lancar maka Satelit SATRIA-1 bisa beroperasi melayani masyarakat.
BACA JUGA:
- Kominfo Umumkan Peluncuran SATRIA-1 Tanggal 18 Juni 2023
- Sukses Meluncur, SATRIA-1 Bergerak ke Orbit 146 Derajat BT
“Setelah sampai di titik orbit pada November 2023 tahapan berikutnya adalah pengujian, sehingga diharapkan pada akhir Desember atau awal Januari 2024 sudah bisa beroperasi,” kata Nia.
Adapun untuk pengoperasian satelit SATRIA-1, BAKTI Kominfo akan mengerahkan 11 stasiun bumi atau gateaway yang tersebar di seluruh titik. Belasan stasiun itu ada di Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.
Sementara itu Kepala Divisi Infrastruktur Satelit SATRIA BAKTI Kominfo, Sri Sanggrama Aradea, memberikan penjelasan mengenai titik persebaran internet yang dihasilkan oleh SATRIA-1.
Diutarakan kalau SATRIA-1 memiliki kapasitas 150 Gbps, sehingga mampu memberikan 150 ribu titik fasilitas layanan publik. Namun, target memberikan akses internet di 150 ribu titik dikurangi menjadi 50 ribu titik.
Tujuannya untuk memberikan akses internet yang lebih stabil yang bisa diakses oleh layanan fasilitas publik dan kantor pemerintah, di berbagai wilayah di Indonesia.
“Target awal memang 150 ribu titik, tetapi kita rasionalkan menjadi 50 ribu titik. Tujuannya agar satu titiknya bisa mendapatkan akses kecepatan internet sekitar 3-4 Mbps,” jelas Aradea.
BACA JUGA:
- Menkominfo Budi Klaim 846.047 Konten Judi Online Telah Dihapus
- Resmi Dilantik, Menkominfo Budi Arie: Kita Harus Gerak Cepat!
Walaupun terjadi pengurangan, BAKTI Kominfo menjamin untuk mengurangi kesenjangan karena wilayah yang mendapatkan akses dari SATRIA-1 merupakan wilayah yang benar-benar membutuhkan.
“Kami tidak main-main dalam melakukan seleksi terkait persebaran titik, dan karena tujuan kami untuk memberikan penyediaan internet yang sangat membutuhkan,” tutup Aradea.