Telset.id, Jakarta – Nama Tesla sudah menjadi jaminan mutu di pasar mobil listrik, karena menjadi pabrikan mobil listrik kelas dunia yang banyak menerapkan teknologi supercanggih masa depan. Berjalan seperti tanpa ada saingan, kini Tesla harus hati-hati dengan pesaing barunya asal China.
Tesla sudah tidak diragukan lagi karena menjadi yang terdepan dalam keunggulan teknologi, dan kualitasnya digadang-gadang setara dengan pabrikan mobil bermesin konvensional, seperti Mercedes, BMW, Audi, Porsche, dll.
Namun dominasi perusahaan besutan Elon Musk tersebut nampaknya mulai akan terusik dengan munculnya perusahaan rintisan alias startup mobil listrik asal China bernama Byton.
Meski namanya belum setenar Tesla, namun perusahaan yang memiliki kantor cabang Amerika Utara di California itu sudah mengambil sejumlah langkah strategis untuk menjadi pesaing kuat Tesla.
Menurut Channel News Asia, Byton telah mengantongi modal sebesar US$500 juta atau mencapai Rp 6,9 triliun. Suntikan modal tersebut diperoleh dari sokongan investor beberapa perusahaan terkemuka China, seperti FAW Group, Tus-Holdings, CATL dan lain-lain.
Baca juga: Tesla Bangun “Stasiun Charger” untuk Truk Listrik
“Keberhasilan putaran pendanaan ini menyoroti bagaimana investor strategis yang beraneka ragam akan memperluas lingkaran teman-teman Byton dan memperluas peluang pengembangan kami,” kata Presiden dan Co-founder Byton Daniel Kirchert.
Dia berpendapat pihaknya sedang membuat patokan baru untuk startup bidang otomotif dengan empat hal penting yang harus dimiliki, yaitu teknologi, produk, modal dan pabrik.
Baca juga: Gokil! Mobil Tesla Roadster akan Dilengkapi Roket
Awal tahun ini, perusahaan ini meluncurkan visinya di Consumer Electronics Show untuk mengembangkan mobil “intuitif dan cerdas” bagi pasar global mulai tahun depan, dengan harga mulai dari sekitar US $ 45.000 atau sekitar Rp 626 jutaan.
Pantas saja startup ini langsung menggebrak karena dipimpin oleh mantan eksekutif dari Tesla, BMW, Apple dan Google. Produk mereka diperkirakan akan diluncurkan di China pada 2019 dan di Amerika Serikat dan Eropa pada 2020.
Byton juga menyatakan bahwa mereka secara resmi membuka kantor pusat globalnya di Nanjing, China, yang menggandeng pusat penelitian di Silicon Valley dan pusat desain di Munich, Jerman.
Model prototipe mobil listrik pertama perusahaan ini akan diluncurkan pada April 2019 untuk pengujian. Sedangkan program produksi percontohan akan dimulai pada paruh pertama tahun yang sama.
Selain itu, Byton juga telah menggarap teknologi mengemudi otonom, dengan beberapa fungsi menyetir otomatis (self-driving). Teknologi ini diharapkan bisa melengkapi model pertamanya.
Baca juga: Edan! Mobil Listrik Tesla Taklukkan Supercar [Video]
Di event Consumer Electronic Show (CES) 2018 pada Januari lalu, Eksekutif Byton menunjukkan bagaimana mobil rancangan mereka dapat menggunakan pengenalan wajah untuk membuka kunci dan beradaptasi dengan pengemudi.
Tak hanya itu, mobil listrik tersebut juga memiliki berbagai cara lain untuk berinteraksi, termasuk kontrol suara dengan Amazon Alexa, sentuhan dan gerakan. [WS/HBS]
Sumber: Channel News Asia