Telset.id, Jakarta – SpaceX memenangkan lelang senilai USD 130 juta atau sekitar 1,8 triliun terkait proyek pengiriman satelit milik angkatan udara (AU) Amerika Serikat (AS) ke luar angkasa. Nantinya, satelit tersebut akan dibawa oleh roket Falcon Heavy milik SpaceX.
Satelit milik AU AS bernama AFSPC-52 itu menurut rencana bakal diluncurkan pada 2020. Dalam proses lelang proyek, SpaceX mengalahkan United Launch Alliance, perusahaan patungan antara Boeing dan Lockheed Martin yang mengandalkan roket Delta 4 untuk mengorbitkan satelit ke ruang angkasa.
“AU AS memilih melelang proyek pengiriman satelit ke luar angkasa supaya bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah,” terang Komandan AU dan Pusat Sistem Rudal AS, Letnan Jenderal John Thompson, seperti dilansir The Verge.
Baca juga: SpaceX Luncurkan Satelit Komunikasi Terbesar ke Orbit Bumi
Ia menyatakan, pengiriman satelit militer ke orbit oleh SpaceX ini bertujuan untuk meningkatkan sistem keamanan AS di masa depan.
“Kami memilih SpaceX daripada United Launch Alliance. Sebab, harga untuk peluncuran roket Delta 4 milik mereka sekitar USD 350 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun,” tambah Thompson.
AS memang terus melakukan inovasi guna memperkuat sistem keamanan nasional. Awal tahun depan, pemerintah AS berencana mengirim robot penjelajah ke bulan.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani proposal mengenai proyek pengiriman robot ke Bulan.
Baca juga: Trump Teken Proposal Pengiriman Robot ke Bulan
Pada 10 tahun mendatang, pemerintah AS juga bakal mendaratkan manusia di tempat yang sama. Jurubicara NASA, Megan Powers, mengatakan, rencana besar dalam satu dekade ke depan tersebut diyakini akan menghidupkan lagi semangat AS.
Rencana pendaratan robot maupun manusia di bulan bakal dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah AS dengan perusahaan swasta di bidangnya. Tidak hanya bulan, pemerintah AS pun memiliki ambisi untuk mengirim astronot ke Mars.
Penunjukkan SpaceX untuk mengirim satelit milik AU AS ke luar angkasa pun dinilai tepat oleh berbagai kalangan. Apalagi, SpaceX sedang berencana membangun beberapa fasilitas baru di Kennedy Space Center NASA di Florida.
Baca juga: SpaceX akan Bangun Pusat Kendali Raksasa di Florida
Di sana, SpaceX akan mendirikan pusat kendali raksasa untuk peluncuran dan fasilitas pemrosesan besar-besaran untuk roketnya. Hal itu terungkap dari dokumen dampak lingkungan yang diajukan ke NASA pada April 2018, seperti dilaporkan CNBC, baru-baru ini. [SN/HBS]
Sumber: The Verge