Telset.id – Olimpiade Tokyo 2020 didukung oleh teknologi canggih. Setidaknya ada 6 teknologi canggih yang hadir untuk mendukung gelaran pesta olahraga dunia 4 tahunan tersebut. Apa saja teknologi canggih tersebut?
Melansir dari Video Sports, teknologi canggih diberikan kepada oleh tim penyiar olimpiade atau Olympic Broadcasting Services (OBS). Tujuannya agar tim OBS dapat menyajikan pertandingan menjadi lebih menarik.
Beberapa teknologi dipasang di berbagai pertandingan olahraga seperti basket, bola voli, bersepeda hingga renang. Berikut ini keenam teknologi canggih di Olimpiade Tokyo 2020.
1. Multi-Camera REPLAY systems
Pertama adalah teknologi Multi-Camera Replay Systems. Teknologi ini didukung oleh banyak kemera 4K berkecepatan tinggi yang mampu menayangkan pertandingan, dari berbagai sudut.
Bahkan di tempat tertentu, ditempatkan 60 sampai 80 kamera 4K untuk menghasilkan tayangan yang maksimal. Selain itu video pertandingan juga dapat diputar ulang. Kamera juga dapat berputar 360 derajat ketika video diputar, sehingga mirip dengan efek dalam film Matrix.
Baca juga: Ragam Teknologi Smart City Dipamerkan di Taiwan Excellence 2021
Teknologi Multi-Camera Replay Systems hadir untuk mendukung olahraga Bola Basket 3×3, Senam, Atletik Lintasan & Lapangan, BMX, Golf , Sepak Bola Wanita, Skateboard, dan Panjat Tebing.
2. Teknologi 2D Image Tracking
Teknologi yang digunakan di Olimpiade Tokyo yang tidak kalah menarik adalah 2D Image Tracking. Teknologi ini hadir menggantikan peran GPS untuk melacak posisi atlet. Dengan 2D Image Tracking, pelacakan atlet ditentukan oleh gerakan atlet di pertandingan.
2D Image Tracking didukung oleh kamera yang mengikuti pergerakan atlet selama pertandingan. Nantinya dalam hasil gambar akan masuk ke dalam sistem komputer untuk kemudian komputer akan membuat label mengenai identitas, kecepatan dan jarak atlet di arena.
Tampilan label tersebut akan muncul di siaran pertandingan, dan akan mengikuti pergerakan atlet. Teknologi ini hadir di olahraga Marathon, Sepeda, Dayung, Renang dan Triathlon.
3. 3D Athlete Tracking (3DAT)
3DAT adalah teknologi yang dikembangkan oleh Intel dan Alibaba. Teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan dan komputer berprosesor Intel.
Cara kerja 3DAT adalah dengan menggunakan 4 kamera pan-tilt yang dipasang di stadion sebagai venue pertandingan olimpiade, untuk merekam pergerakan atlet.
Baca juga: Kerennya Desain Samsung Galaxy S21 Edisi Olimpade Tokyo 2020
Lalu hasil kamera akan masuk ke dalam komputer milik OBS, dan dianalisa lewat teknologi kecerdasan buatan. Kemudian data kecepatan atlet akan ditampilkan dalam siaran pertandingan.
Proses pengumpulan data dan analisa data sangat cepat, sehingga pemirsa bisa segera mendapatkan info mengenai nama atlet dan kecepatannya. Di Olimpiade Tokyo, 3DAT hadir di cabang olahraga Atletik 100 meter, 200 meter, Relay 4×100 meter dan lain sebagainya.
4. Biometric Data Display
Teknologi ini hanya hadir di cabang olahraga Panahan. Biometric Data Display didukung oleh 4 kamera yang ditempatkan sekitar 12 meter dari posisi atlet. Kamera akan fokus pada wajah, para atlet yang akan memanah.
Data dari kamera akan masuk ke dalam sistem untuk dianalisa mengenai detak jantung atlet. Nantinya hasil analisa tersebut akan disajikan dalam pertandingan sehingga penonton tahu mengenai detak jantung pemanah saat pertandingan.
5. TrueView 360 video
Teknologi TrueView 360 video hadir untuk cabang olahraga Bola Basket. Teknologi ini dibuat oleh Intel yang didukung oleh 35 kamera 4K yang berada di tingkat concourse Saitama Super Arena. Tujuannya untuk merekam pertandingan dengan teknik video volumetrik.
Hasil video akan masuk ke dalam sistem TrueView 360 video, dan diolah menjadi tayangan ulang 360 derajat, dan angle-angle menarik di dalam pertandingan.
6. Virtual 3D Graphics
Sport Climbing adalah cabang olahraga yang baru pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020. Sebagai olahraga baru, panitia pun menghadirkan teknologi Virtual 3D Graphics untuk memberikan pengalaman terbaik saat menonton pertandingan ini.
Virtual 3D Graphics adalah teknologi yang mampu membuat representasi 3D, dari pegangan dan dinding panjat. Representasi 3D ini digunakan untuk menganalisis mengenai sudut dan pegangan dinding yang disentuh oleh atlet.
Selanjutnya untuk memperlihatkan data tersebut kepada pemirsa, terdapat teknologi Augmented Reality (AR), untuk memberikan data secara mengenai pegangan, sudut dinding dan rute yang dilalui oleh atlet ketika memanjat.
Baca juga: Dasyatnya Lompatan Teknologi 5G yang Bisa Dinikmati Pengguna
Dengan begitu, pemirsa akan merasakan pengalaman yang lebih seru karena dapat melihat mengenai data performa atlet sport climbing ketika bertanding.
Keenam teknologi di Olimpiade Tokyo 2020, membuktikan bahwa teknologi dapat membuat pertandingan olahraga semakin seru. Semoga saja kecanggihan teknologi ini bisa diterapkan di ajang-ajang olahraga lainnya. [NM/HBS]